Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR AROMATERAPI



DISUSUN OLEH: 1. Quratul Aini 2. Rindi Putri Larasati 3. Risma Wulandari 4. Sabrina Mardia 5. Santi Astari Wulandari 6. Sindi Dwi Cahyani 7. Siti Khadijah Febriana 8. Sri Rahayu Ningsih 9. Trisna Ayudia Lestari 10.Teti Handayani



(P07124021074) (P07124021075) (P07124021076) (P07124021077) (P07124021078) (P07124021079) (P07124021080) (P07124021081) (P07124021082) (P07124021083)



POLTEKKES KEMENKES MATARAM JURUSAN KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat ,taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Aromaterapi” ini. Makalah ini bertujuan secara khusus untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir, dan secara umum bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi berbagai pihak, baik mahasiswa maupun masyarakat umum. Kami menyadari bahwasanya makalah yang telah kami buat ini tidak terlepas dari kerjasama kelompok kami yang tulus memberikan doa,dan giat mengerjakan tugas makalah ini ,sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna karena terbatasnya pengelaman serta pengetahuan yang kami miliki Oleh karena itu kami sangat mengharapkan segala bentuk saran dan kritik dari berbagai pihak,dan kamipun berharap semoga makalah yang kami buat bisa bermanfaat bagi semua orang.



Mataram, 5 September 2022



Tim Penyusunan



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................................................................d. DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4 1.1



Latar Belakang..........................................................................................................................4



2.1



Rumusan Masalah.....................................................................................................................5



3.1



Tujuan........................................................................................................................................5



BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5 2.1.



Aroma terapi.............................................................................................................................d.



2.2.



Evidence Based.........................................................................................................................d.



2.3.



Daftar Tilik...............................................................................................................................d.



BAB III PENUTUP.................................................................................................................................23 3.1



Kesimpulan...............................................................................................................................23



3.2



Saran.........................................................................................................................................23



DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................E.



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Penggunaan aromaterapi merupakan alternatif yang populer didalam dunia kesehatan dan juga diakui karena banyak manfaatnya pada wanita selama hamil dan saat persalinan, faktanya banyak wanita yang menghindari obat-obatan sehingga mencari metode alternatif untuk menghilangkan rasa nyeri saat bersalin. Rasa sakit datang saat kontraksi dan dapat dikurangi dengan cara penggunaan aromaterapi yang berasal dari minyak esensial saat persalinan, ini juga membantu wanita mengatasi rasa takut dan cemas karena memiliki efek penenang pada sistem saraf (MH et al., 2015). Keunggulan aromaterapi ini dapat membantu meringankan stress, antidepresan,



meningkatkan



memori,



meningkatkan



jumlah



energi,



menghilangkan rasa sakit, aromaterapi ini memiliki efek positif karena aroma yang segar, bisa merangsang reseptor sensori dan mempengaruhi organ yang lainnya hingga mengontrol emosi. Aromaterapi dapat digunakan dengan



cara



dikombinasikan



dihirup



atau



dengan



dioleskan inner



pada



oil.



kulit



Aromaterapi



untuk



dipijat



lavender



dan dapat



mempengaruhi sistem limbik di otak yang merupakan sentralnya emosi, dan mampu menghasilkan hormon endorfin dan enkefalin yang mempunyai sifat penghilang rasa nyeri dan serotonin yang mempunyai efek menghilangkan rasa cemas dan tegang. Karena aromaterapi lavender mempunyai sifat-sifat antikonvulsan, antidepresan, anxiolytic, dan dan bersifat menenangkan pada saat



persalinan



(Azizah



et



al.,



2020).



Minyak



esensial



juga



bisa



dikombinasikan dengan base oil (minyak campuran obat) yang bisa dihirup atau di pijat di kulit (MH et al., 2015). Inhalasi minyak esensial bisa meningkatkan kesadaran dan mengurangi nyeri persalinan, dan memberikan efek yang positif tersebut menghambat pengeluaran Adreno cortico tropic Hormone (ACTH) dimana hormon ini bisa mengakibatkan terjadinya cemas. Aromaterapi khususnya lavender memiliki kandungan linalool, dan linalyl acetat yang berefek sebagai analgesik dan membuat seseorang menjadi tenang oleh karena itu beberapa



laporan



dan



penelitian



menyarankan



aromaterapi



untuk



menurunkan tingkat nyeri, sakit dan stres saat kehamilan dan persalinan (Sagita dan Martina, 2019) 2.1 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan aromaterapi? 2. Apa saja manfaat aromaterapi berdasarkan jenisnya? 3. Apa saja manfaat aromaterapi?



4. Bagaimanakah cara penggunaan aromaterapi? 5. 3.1 Tujuan 1. Mengetahui dan memahami definisi aromaterapi 2. Mengetahui dan memahami manfaat aromaterapi berdasarkan jenisnya 3. Mengetahui dan memahami aromaterapi 4. Mengetahui dan memahamii cara penggunaan aromaterapi



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Aromaterapi



1.



Definisi



Aromaterapi merupakan salah satu intervensi yang dianggap sebagai alternatif terapi untuk mengurangi nyeri pada ibu bersalin primipara. Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan minyak esensial yang membantu meningkatkan atau memelihara kesehatan, mendorong, menyegarkan dan membangunkan jiwa (Karo et al., 2017). Aromaterapi merupakan sebagian dari sekian banyak metode pengobatan alami yang digunakan sejak berabad-abat. Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau wangi, dan terapi dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau penyembuhan. Sehingga aromaterapi diartikan sebagai satu cara perawatan tubuh dan penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak esensial (Jaelani, 2009). Aromaterapi menggunakan minyak esensial lavender dapat dipercaya memberikan efek relaksasi bagi saraf dan otot-otot yang tegang (carminative) setelah lelah beraktivitas (Dewi,2013). 2.



Aromaterapi juga dipercaya sebagai terapi komplementer untuk menurunkan intensitas nyeri, yaitu dengan aromaterapi dengan minyak esensial (Nurul et al., 2020). Jenis Aromaterapi dan Manfaatnya



Beberapa manfaat dari penggunaan aromaterapi berdasarkan jenisnya, yaitu: 1)



Lavender



Lavender merupakan bunga yang berwarna lembayung muda, memiliki bau khas dan lembut sehingga membuat seseorang menjadi relax ketika menghirup aroma lavender, lavender banyak dibudidayakan di berbagai penjuru dunia. Sari dari minyak bunga lavender diambil dari bagian pucuk bunganya. Minyak lavender diperoleh dengan cara destilasi bunga. Komponen kimia utama dengan kandungan seperti linalil asetat, linalool. Minyak lavender digunakan secara luas, aromaterapi lavender dapat meningkatkan gelombang alfa didalam otak dan gelombang inilah membantu menciptakan keadaan relax. Wanita yang sedang menjalani persalinan, berendam dengan menggunakan minyak lavender bisa mengurangi rasa nyeri didaerah perineum dan mengurangi kecemasan. Minyak esensial lavender mengontrol kehilangan rambut, kombinasi lavender, rosemary, kayu cedar dan minyak esensial thyme (sejenis tumbuhan pengharum makanan) dilaporkan bisa memperbaiki pertumbuhan rambut pada pasien dengan alopecia. Selain itu dapat digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, Lavender digunakan melalui inhalasi bermanfaat untuk mengurangi kecemasan pada pasien yang mengalami



dialisis,



meningkatkan



kenyamanan



tidur,



meningkatkan



kecermatan dalam berhitung, dan menurunkan agitasi pasien dengan demensia.



Lavender memberikan ketenangan, keseimbangan, rasa nyaman, rasa keterbukaan dan keyakinan, disamping itu lavender mengurangi rasa tertekan, stress, rasa sakit, emosi tidak seimbang, histeria, rasa frustasi dan kepanikan. Lavender bermanfaat mengurangi rasa nyeri, dan memberikan relaksasi. Selain memiliki banyak manfaat, lavender paling sering digunakan sebagai aromaterapi dan merupakan jenis minyak yang digunakan tanpa harus dicampur terlebih dahulu dengan carrier oil. Thyme, sage, winter green, basil, clove, marjoram, cinnamon, fennel, jasmine, jupiter, rosemary, aniseed, peppermint, clary sage, oregano, nutmeg, bay, hops, valerian, tarragon, dan cedarwood, yaitu minyak yang harus dihindari pada saat hamil dan menyusui. 2)



Rosemary



Rosemary yang digunakan melalui inhalasi bermanfaat meningkatkan kewaspadaan, daya ingat, kecepatan dalam berhitung. Rosemary yaitu jenis aromaterapi biasa digunakan untuk melegakan otot dan pikiran, aromaterapi yang dihasilkan dapat membantu konsentrasi. 3)



Neroli massage



Menurunkan kecemasan seseorang yang mempunyai riwayat pembedahan jantung. 4)



Topical Melissa Application



Menurunkan agitasi dengan penurunan daya ingat atau daya pikir. 5)



Lemon



Aromaterapi



digunakan



untuk



menenangkan



suasana



aromanya



menggemaskan dapat meningkatkan rasa percaya diri, merasa lebih santai, menenangkan saraf, tetapi tetap membuat sadar. 6)



Cinnamon



Minyak essensialnya mengandung antibiotik, antiseptik dan antivirus yang melindungi tubuh manusia. 7)



Eucalyptus



Pohonnya dikenal dengan nama kayu putih wanginya menghilangkan bau secara efektif. Selain itu ampuh menghilangkan bakteri, antiseptik, antiseptik dan antiviral juga ada pada minyak jenis ini. 8)



Jasmine



Jenis aroma dapat menciptakan suasana romantis. Namun, jangan digunakan terlalu banyak. Karena, aroma yang kuat bunga melati justru membuat udara menjadi tidak segar, bahkan mungkin sedikit menyeramkan. 9)



Peppermint



Aroma yang menyegarkan, membangkitkan suasana, mengurangi sakit perut, mengurangi ketegangan dan dipercaya menyembuhkan sakit kepala. 10)



Cendana atau Sandalwood



Aroma yang membantu menciptakan dan menuangkan ide kreatif. Selain itu mengurangi depresi, harum cendana dipercaya bisa mengatasi masalah sulit tidur serta masalah lain yang berhubungan dengan stres. Selain itu, aromanya sangat bermanfaat digunakan saat meditasi. 11)



Sage



Merupakan salah satu jenis aromaterapi yang digunakan untuk memberikan rasa tenang. Jenis aromaterapi ini juga bermanfaat mengatasi sakit selama menstruasi dan bisa mengatur sistem saraf pusat. 12)



Vanilla



Aroma yang sangat akrab dengan suasana rumah yang hangat dan nyaman, sehingga wanginya menenangkan pikiran. Pemberian aromaterapi selama persalinan bisa menurunkan kegelisahan, mual, cemas dan kontraksinya menjadi lebih baik. Menggunakan aromaterapi dapat menambah kepuasaan ibu saat melahirkan dan proses persalinan menjadi efektif. Penggunaan aromaterapi dan pemijatan dapat menurunkan kecemasan pada antenatal serta aman bagi ibu dan bayi. Keuntungan penggunaan aromaterapi secara psikologi yaitu menurunkan tingkat nyeri dan kecemasan. Secara imunologi aromaterapi dapat meningkatkan limfosit pada pembuluh darah perifer, meningkatkan CD 8 dan CD 16 yang berperan dalam imunitas. Pemijatan dengan aromaterapi bisa mengurangi cemas dan depresi pada pasien penderita kanker. Tetapi hal tersebut hanya berlangsung selama 2 minggu setelah diberikan terapi. Sehingga pemijatan dengan aromaterapi tidak begitu menguntungkan untuk menurunkan cemas dan depresi penderita kanker dalam jangka waktu lama. Penggunaan aromaterapi mempunyai efek menenangkan jiwa sehingga mengurangi stress (Haqiqi, 2016). 3.



Bunga Lavender



Ada 25-30 spesies bunga lavender, diantaranya yaitu lavandula angustifolia, lavandula latifolia, lavandula stoechas (Fam. Lamiaceae). Tumbuhan ini berasal dari wilayah selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India. Lavender menyebar di Kepulauan Kanari, Afrika Utara dan Timur, Eropa Selatan dan Mediterania, Arabia, dan India. Nama Lavender berasal dari bahasa Latin yaitu “lavera” berarti menyegarkan, orang-orang Roma telah memakai lavender sebagai parfum dan minyak mandi sejak zaman dahulu. Manfaat bunga lavender yaitu dijadikan minyak esensial yang sering



dipakai sebagai aromaterapi karena memberikan manfaat relaksasi dan memiliki efek sedasi yang sangat membantu orang yang sedang mengalami insomnia (Dewi, 2013). 4.



Kerja Ekstrak Lavender



Aromaterapi lavender bekerja mempengaruhi tidak hanya fisik tapi juga tingkat emosi. Kandungan yang terdiri dari linalool , linalyl acetate dan 1,8 – cincole dapat menurunkan, mengendorkan, dan melemaskan ketenangan seseorang yang mengalami spasme pada otot. Minyak esensial lavender yang masuk ke rongga hidung melalui penghirupan akan bekerja lebih cepat, karena molekul esensial mudah menguap oleh hipotalamus, aroma tersebut diolah dan dikonversikan oleh tubuh dan menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa zat endorphin dan serotonin, sehingga dapat berpengaruh langsung pada organ penciuman dan dipersepsikan oleh otak untuk memberi reaksi membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran, jiwa dan memberikan efek yang menenangkan bagi tubuh (Rosalinna, 2018). 5.



Zat yang Terkandung pada Minyak Lavender



Lavender (Lavandula angustifolia), termasuk dalam keluarga peppermint hijau, salah satu herbal aromatik yang digunakan dalam aromaterapi. Tumbuhan ini terdiri dari linalool, alkohol, keton, ester, dan aldehid. Keton tersedia di dalam lavender efektif membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Ester mencegah kejang otot , mengurangi ketegangan dan depresi (Makvandi et al., 2018). Lavender (Lavandula angustifolia) merupakan salah satu bunga yang menghasilkan minyak esensial, yang bisa digunakan untuk aromaterapi dengan kandungan komponen utama minyak linalool (51%) dan linalyl asetat (35 %) (Karo et al., 2017). 6.



Manfaat Aromaterapi



Manfaat aromaterapi lavender yang paling populer dan minyak teranam untuk digunakan yang dapat meningkatkan gelombang alfa di otak dan membantu menciptakan keadaan rileks dan mengurangi kecemasan pada ibu bersalin, berendam dengan minyak lavender bisa mengurangi rasa sakit di daerah perineum dan mengurangi kecemasan (Karo et al., 2017). Aromaterapi masuk ke rongga hidung melalui penghirupan akan langsung bekerja lebih cepat karena molekul-molekul minyak esensial yang mudah menguap, hipotalamus aroma tersebut diolah dan dikonversikan oleh tubuh



menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa zat endorphin dan serotonin sehingga berpengaruh langsung pada organ penciuman dan dipersepsikan oleh otak untuk memberikan reaksi yang membuat perubahan fisiologis pada tubuh, pikiran, jiwa, dan menghasilkan efek menenangkan pada tubuh (Rosalinna., 2018). Aromaterapi lavender merupakan salah satu metode non farmakologi bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri, merelaksasi pikiran, menurunkan ketegangan dan kecemasan serta memberi ketenangan pada saat ibu bersalin (Hetia et al., 2017). Penggunaan aromaterapi merupakan cara alternatif dan sangat populer didunia kesehatan dan diakui manfaatnya pada wanita selama kehamilan dan persalinan. Faktanya banyak wanita yang menghindari obat-obatan dan mencari metode alternatif untuk menghilangkan rasa sakit. Rasa sakit yang datang karena kontraksi uterus bisa dikurangi dengan aromaterapi yang berasal dari minyak esensial pada saat persalinan. Hal ini juga dapat membantu wanita untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan karena memiliki penenang pada sistem saraf (MH et al., 2015). Lavender diduga memiliki berbagai sifat terapeutik dan kuratif, dari mengurangi stres dan rasa nyeri. Ada beberapa bukti yang berkembang menunjukkan bahwa minyak esensial lavender menjadi obat yang efektif dalam pengobatan beberapa gangguan neurologis. Minyak esensial lavender merupakan salah satu aromaterapi yang memiliki efek sedatif, hypnotic, dan anti-neurodepresive pada manusia. Karena itu minyak esensial lavender dapat memberi rasa tenang, sehingga dapat digunakan sebagai manajemen stres. Kandungan utama dalam minyak lavender adalah linalool asetat yang dapat mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-otot yang tegang. Beberapa tetes minyak lavender bisa membantu menanggulangi insomnia, memperbaiki mood seseorang, menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan tingkat kewaspadaan, dan tentunya bisa memberikan efek relaksasi (Dewi, 2013). Lavender merupakan salah satu minyak esensial analgesik yang mengandung 8% terpen dan 6% keton. Monoterpena yaitu jenis senyawa terpena yang sering ditemukan dalam minyak tanaman atsiri. Pada aplikasi medis monoterpena digunakan sebagai sedatif. Minyak lavender juga mengandung 30-50% linalil asetat. Linalil asetat merupakan senyawa ester terbentuk melalui penggabungan asam organik dan alkohol. Ester sangat berguna untuk menormalkan keadaan emosi seseorang dan keadaan tubuh yang tidak



seimbang, dan juga memiliki khasiat sebagai penenang serta tonikum, khususnya pada sistem saraf. Wangi yang dihasilkan aromaterapi lavender akan menstimulasi talamus untuk mengeluarkan enkefalin, yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami. Enkefalin merupakan neuromodulator yang berfungsi menghambat nyeri fisiologi (Susilarini, 2017). 7.



Cara penggunaan aromaterapi



Aromaterapi dapat digunakan dengan berbagai cara,yaitu melalui: a.



Inhalasi



Aromaterapi digunakan melalui inhalasi caranya ditempatkan di atas peralatan listrik, dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap. Kemudian ditambahkan dua sampai lima tetes minyak aromaterapi dalam vaporiser dengan 20 ml air untuk mendapat hasil uap air. Penggunaan aromaterapi secara inhalasi, dapat dicampur dengan air, dengan komposisi 4 tetes aromaterapi untuk 20 ml air, hingga dapat menghasilkan aroma yang segar dan wangi. Pemakaian aromaterapi dapat menggunakan anglo pemanas agar mendapatkan uap dari aromaterapi sehingga tercium aroma yang wangi dan bisa menimbulkan efek relaksasi serta dapat menyegarkan pikiran sehingga membuat tenang. Dengan Cara nyalakan lilin yang berada di bawah mangkuk, isi mangkuk dengan air, diamkan hingga panas, setelah itu tuangkan 8 tetes dari tiga pilihan kombinasi essential oil ke dalam mangkuk yang berisi air hangat, aromaterapi bisa dihirup secara langsung, caranya dengan mencampur 3 hingga 5 tetes ke dalam mangkuk stainless steel atau kaca yang berisi air panas, tutup wajah dan kepala dengan handuk, lalu uapnya hirup dalam-dalam, lakukan kurang lebih 10 menit, lindungi area lingkaran mata. Penggunaan melalui penyemprotan atau spray dari minyak esensial yang telah dipilih sebanyak 100 ml dengan menggunakan botol yang memiliki alat penyemprot kemudian semprotkan pada tubuh sebagai penyegar. b.



Pijat



Minyak esensial yang baru bisa digunakan setelah dilarutkan dengan minyak dasar seperti, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak tertentu. Dapat dilakukan secara langsung dioleskan minyak aromaterapi yang telah dipilih diatas kulit. Sebelum menggunakan minyak tersebut perlu diperhatikan adanya kontraindikasi maupun adanya riwayat alergi. Dalam penggunaannya dibutuhkan 2 tetes essential oil ditambah 1 mililiter minyak pijat. c.



Kompres



Penggunaan aromaterapi dengan cara kompres hanya sedikit membutuhkan minyak aromaterapi, kompres hangat dengan minyak aromaterapi bisa



digunakan untuk menurunkan nyeri punggung dan nyeri perut. Kompres dingin yang mengandung minyak esensial lavender digunakan pada bagian perineum saat kala dua persalinan. d.



Berendam



Cara lain menggunakan aromaterapi dengan cara menambah tetesan minyak esensial ke dalam air hangat yang akan digunakan untuk berendam (Wahyuningsih, 2014).



2.2 EVIDENCE BASED PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENGENDALIAN NYERI PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN Nyeri persalinan dapat terjadi pada semua ibu bersalin, baik ibu bersalin primi maupun multi karena menurut Judha (2012) nyeri disebabkan karena adanya peregangan perineum dan vulva, adanya tekanan uterus vertical saat kontraksi dan adanya penekanan bagian terendah janin secara progresif pada fleksus lumboskral, kandung kemih, dan struktur sensitive panggul yang lain. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa lavender efektif dijadikan aromaterapi, seperti pada hasil penelitian Dasna (2013) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara skala nyeri sebelum dan sesudah pemberian terapi aroma lavender pada klien infark miokard, dan hasil penelitian Swandari (2014) yang menunjukkan ada perbedaan nyeri sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender pada ibu post section Caesar di RSUD Ambarawa. Aromaterapi lavender juga menurunkan tingkat kecemasan seperti hasil penelitian Arwani (2013) pada pasien sebelum operasi dengan anestesi spinal di RS Tugu Semarang Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada bulan Desember 2015 di Puskesmas Jumo beberapa bidan mengaku bahwa semua ibu bersalin mengalami nyeri persalinan, dan berdasarkan hasil pengamatan langsung pada 5 ibu bersalin, semua ibu menyatakan bahwa nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, panas menjalar di sepanjang pinggang dan perut bawah, dan berdasarkan pengamatan langsung saat proses persalinan belum pernah ada yang menggunakaan



aromaterapi



untuk mengatasi rasa nyeri pada saat



proses persalinan. Jumlah persalinan tahun 2015 untuk wilayah kerja Puskesmas Jumo adalah 553 ibu bersalin. Angka tersebut cukup tinggi dibanding di wilayah lain, Puskesmas Traji jumlah persalinan tahun 2015



sejumlah 270 ibu bersalin, Puskesmas Darmorini sejumlah 509 ibu bersalin. Dari survey awal terhadap beberapa bidan praktek mandiri di wilayah Puskesmas Jumo, mereka mengatakan bahwa hampir semua ibu bersalin mengalami nyeri persalinan khususnya pada kala I. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap pengendalian nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin PENGARUH



AROMATERAPI



MINYAK



ATSIRI



MAWAR



TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI



PUSKESMAS PANGALENGAN



KABUPATEN BANDUNG



Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal (herbalism). (Poerwadi R., 2006) Sedangkan menurut Sharma S. (2009) aromaterapi berarti ‘pengobatan menggunakan wangiwangian’. Istilah ini merujuk pada penggunaan minyak esensial dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam mengembalikan keseimbangan badan. Terapi komplementer (pelengkap), seperti homoeopati, aromaterapi dan akupuntur harus dilakukan seiring dengan pengobatan konvensional. (Jones & Nelson R., 2006). Hasil penelitian pada 21 orang ibu bersalin membuktikan bahwa ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri peralinan. Pemberian aromaterapi pada ibu bersalin mampu mengeluarkan neuromodulator yaitu endorphin dan enkafalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan perasaan tenang sehingga dapat mempengaruhi intensitas nyeri persalinan (Turlina L & Fadhilah N, 2017). Penelitian lain juga menyimpulkan bahwa ada pengaruh latihan teknik pernafasan menggunakan aromaterapi lavender terhadap intensitas skala nyeri dan berkurangnya nyeri pada ibu post section caesarea (Pratiwi, dkk. 2012). Senada dengan pernyataan tersebut penelitian Utami R. & Nurul M. (2013) telah membuktikan bahwa metode paling efektif untuk mengurangi intensitas nyeri kala I fase aktif persalinan normal primigravida adalah dengan memberikan dua puluh menit aromaterapi rose effleurage. Banyak minyak esensial yang memiliki sifat ini hingga derajat tertentu dan mengapa terjadi hal demikian tampaknya tidak ada keterangan yang dapat menjelaskan, mengingat rasa nyeri itu sendiri merupakan masalah yang rumit. Sifat analgesik ini diperkirakan terjadi sebagian akibat efek



antiinflamasi, sirkulasi serta detoksifikasi yang ditimbulkan oleh beberapa jenis minyak esensial lainnya. Senyawa fenol eugenol yang ditemukan dalam minyak cangkih sudah kita kenal dengan baik sebagai obat sakit gigi, minyak winter green (yang mengandung metil salisilat, yaitu suatu senyawa ester) secara tradisional sudah dipakai sebagai obat gosok untuk menghilangkan pegal-pegal pada otot, dan menthol secara khusus sudah digunakan untuk nyeri kepala. (Price S & Price L, 1997). Bunga mawar berkhasiat sebagai cell rejuvenator yang membuat sel muda kembali, antiseptic, dan anti radang sehingga sering di gunakan dalam krim dan lotion untuk memperbaiki kondisi kulit. Baunya merupakan anti depresan, sedative dan meringankan stress. Minyak atsiri bunga mawar yang digunakan melalui inhalasi dapat bermanfaat meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kecepatan dalam berhitung serta melegakan otot dan pikiran. (Koensoemardiyah, 2009) Sujiyatini (2011) juga menegaskan bahwa bunga mawar bersifat anti depresan sehinggan dapat membuat jiwa menjadi tenang. Balkam (2001) memaparkan bahwa aromaterapi yang tepat dan menenangkan dapat mengurangi rasa sakit persalinan. Jenis aromaterapi yang aman digunakan untuk kehamilan dan persalinan antara lain rose, jasmine, lemon, lavender, dan pine. Tingkatan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu Bersalin Sebelum Diberikan Aromaterapi Minyak Atsiri Bunga Mawar Nilai rata-rata skala nyeri persalinan antara sebelum diberikan aromaterapi minyak atsiri bunga mawar berdasarkan instrument Numeric Rating Scale (NRS) adalah 5,43. Standar deviasi menunjukkan angka 1,52 dan standar eror 0,23. Sedangkan berdasarkan instrumen Wong Baker Faces Pain Rating Scale (WBS) rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan aromaterapi minyak atsiri bunga mawar adalah 4,77 dengan standar deviasi 1,939 dan standar eror 0,292. Nyeri persalinan ini disebabkan adanya regangan segmen bawah rahim. (Farrer H, 2001) Intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang terjadi, nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap struktur panggul diikuti regangan dan perobekan jalan lahir. Efek yang ditimbulkan oleh nyeri persalinan salah satunya adalah efek psikologis seperti kecemasan dan stress dimana jika ibu bersalin tidak mampu mengatasi kecemasan yang dialaminya maka nyeri yang dirasakan juga bertambah. Usia merupakan faktor penting yang mempengaruhi nyeri, perbedaan perkembangan, yang ditemukan diantara kelompok usia remaja dan dewasa



dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi terhadap nyeri. Berdasarkan tabel 5.1 sebesar 14% ibu bersalin berusia < 20 tahun hal ini menunjukkan masih adanya ibu bersalin dibawah usia ideal. Sedangkan usia ideal untuk melahirkan dan mengakhiri kehamilan adalah diantara 20-35 tahun. (Saputra D., 2016) Jumlah persalinan juga mempengaruhi nyeri persalinan pada tabel 5.4 menunjukan sebagian besar atau 75% ibu bersalin pada hamil kedua atau multigravida dan hanya terdapat 25% ibu bersalin yang merupakan primigravida. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman nyeri sebelumnya berpengaruh karena ibu bersalin yang pernah merasakan rasa nyeri yang sama akan mampu mengendalikan dirinya sehingga akan dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan. Tingkatan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu Bersalin Sesudah Diberikan Aromaterapi Minyak Atsiri Bunga Mawar Rata-rata intensitas nyeri persalinan berdasarkan instrument Numeric Rating Scale (NRS) sesudah diberikan aromaterapi minyak atsiri bunga mawar adalah 4,50 dengan standar deviasi 1,85 dan standar eror 0,28. Sedangkan berdasarkan instrumen Wong Baker Faces Pain Rating Scale (WBS) ratarata intensitas nyeri persalinan sesudah diberikan aromaterapi minyak atsiri bunga mawar adalah 3,91 dengan standar deviasi 2,32 dan standar eror 0,35. Klien yang merasa nyeri akan berusaha untuk menghilangkan rasa nyeri itu agar ketidaknyamanan yang dirasakan hilang. Dalam melakukan intervensi kebidanan,



manajemen



nonfarmakologi



merupakan



tindakan



dalam



mengatasi respon nyeri klien. (Andarmoyo, S. dkk. 2013). Bunga mawar bersifat anti depresan sehinggan dapat membuat jiwa menjadi tenang. Hal ini sesuai dengan penelitian Utami R. & Nurul M., 2013) bahwa metode paling efektif untuk mengurangi intensitas nyeri kala 1 fase aktif persalinan normal primigravida adalah dengan memberikan dua puluh menit aromaterapi rose effleurage. Aromaterapi minyak atsiri bunga mawar merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengurangi penyebab dari rasa nyeri. Aroma yang berasal dari aromaterapi bekerja mempengaruhi emosi seseorang dengan limbic (lewat sistem olfaktori) dan pusat emosi otak. Bau yang berasal dari aromaterapi diterimah oleh reseptor dihidung kemudian dikirimkan ke bagian medulla spinalis di otak, didalam hal ini kemudian akan meningkatkan gelombang- gelombang alfa diotak dan gelombang-gelombang alfa inilah yang membantu untuk merasa relaksasi. Pengaruh Aromaterapi Minyak Atsiri Bunga Mawar terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Rata-rata skala nyeri



persalinan berdasarkan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum intervensi adalah 5,43 dengan standar deviasi 1,516. Setelah dilakukan intervensi pemberian aromaterapi minyak atsiri bunga mawar rata-rata skala nyeri persalinan menjadi 4,50 dengan standar deviasi 1,85. Terlihat nilai rata-rata perbedaan antara sebelum dan sesudah intervensi adalah 0,93 dengan standar deviasi 0,33. Hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,0001 dengan taraf signifikan nilai p