5 0 54 KB
Nama : Eva Riyanti Kelas : Lily Tugas : Gadar ASUHAN KEBIDANAN SOAP PLASENTA PREVIA Kasus Perdarahan Plasenta Previa Ny. M usia 30 tahun, periksa tanggal 7 Maret 2020 jam 08.00 1. Data Subjektif Ibu mengatakan ini kehamilan ketiga dan 2 anak lahir hidup Ibu mengatakan HPHT tanggal 25-07-2019 Ibu mengatakan saat ini usia kehamilannya 32 minggu Ibu mengatakan ada merasakan gerakan janin Ibu mengeluh keluar darah berwarna merah segar melalui alat kelamin sejak jam 22.00 WIB pada tanggal 6 Maret 2020 Ibu mengatakan saat darah keluar tidak terasa nyeri Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya 2. Data Objektif KU: Lemah Kesadaran: Composmentis TTV: TD: 90/70 mmHg, N: 92x/m, R: 24x/m, S: 36,5 oC TB: 150 cm BB: 60 kg (sebelum hamil: 50 kg) Inspeksi: terlihat pengeluaran darah pervaginam sebanyak 150 cc. Palpasi: - Leopold I: TFU ½ pusat px (30 cm), pada fundus teraba bagian lunak dan tidak melenting yakni bokong. - Leopold II: pada bagian kiri perut teraba bagian keras dan memanjang yakni punggung janin dan pada bagian kanan teraba bagian-bagian kecil yakni ektremitas janin. - Leopold III: pada terbawah janin teraba ada satu bantalan yang meengganjal pada bagian segmen bawah rahim. - Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP. Auskultasi : DJJ : 144x/m Perkusi : reflex patella kiri – kanan : (+) TP: 02-05-2020 TBBJ : (30-12) X 155 = 2790 gram Pemeriksaan Laboratorium : Hb :10,5 gr 3. Assesment Ny. M usia 30 tahun G IIIPIIA0M0 hamil 32 minggu, punggung kiri, kedudukan kepala, bagian terbawah janin belum masih PAP, janin intra uteri tunggal hidup. Ibu dengan plasenta previa.
Masalah: Ibu cemas dengan kehamilannya Kebutuhan: atasi kecemasan ibu dengan memberikan penjelasan tentang keadaan janin dan keadaan ibu. Diagnosa Potensial: - Terjadinya perdarahan antepartumTerjadinya gawat janin - Terjadinya aspiksia Antisipasi: - Melakukan kolaborasi dengan Dokter Obgyn - Penatalaksanaan perdarahan antepartum - Penatalaksaan aspiksia pada BBL 4. Planning Jelaskan keadaan ibu saat ini dan hasil pemeriksaan yaitu kehamilan ibu mengalami komplikasi dimana ari-ari berada pada bagian bawah rahim dan ibu harus dirujuk. Lakukan observasi ttv, perdarahan, dan djj. Penanganan kegawatdaruratan pada kasus tersebut yaitu:
Lakukan rujukan jika perdarahan terus menerus. Jika perdarahan terus menerus dan tidak berhenti maka harus segera dilakukan SC.