Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELLITUS



DOSEN PEMBIMBING Erna Irawan, ST S.Kep Ners M.Kep M.Kom DI SUSUN OLEH :



1.



AMELIA RACHMAWATI



88180021



2.



CICI UTAMI N



88180002



3.



CICA HERMAWATI



88180020



4.



DESI APRILLIA



88180003



5.



FITRI NURBAYA



88180011



6.



INTAN ASTIANI



8818002



FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN



ARS UNIVERSITY BANDUNG 2020



2



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantinatikan syafa’atnya di akhirat nanti.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan tentang “DIABETES MELLITUS”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Bandung, Juni 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................................i BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1 1.1.



LATAR BELAKANG......................................................................................................1



1.2.



RUMUSAN MASALAH..................................................................................................3



1.3.



TUJUAN...........................................................................................................................3



1.4.



MANFAAT.......................................................................................................................3



BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................................4 2.1.



DIABETES MELLITUS...................................................................................................4



2.1.1. 2.1.2.



PENGERTIAN..........................................................................................................4 ETIOLOGI....................................................................................................................5



1.1.



MANIFESTASI KLINIS..................................................................................................5



1.2.



PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.....................................................................................6



2.1.3.1.



Penatalaksanaan.....................................................................................................7



2.1.3.2.



Discharge Planning................................................................................................8



1.3.



PATOFISIOLOGI.............................................................................................................9



1.4.



ASUHAN KEPERAWATAN.........................................................................................10



A.



PENGKAJIAN............................................................................................................10



1.3.



DIAGNOSA, TUJUAN, INTERVENSI.........................................................................11



1.4.



XAMPP (MY SQL)........................................................................................................17



1.5.



DREAM WEAVER........................................................................................................23



BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN..................................................................................25 3.1.



TINJAUAN PEMBUATAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PANKREATITIS 25



ii



3.1.1.



ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN........................................................25



3.1.2. PROSES PEMBUATAN ASUHAN KEPERAWATAN PANKREATITIS..............25 3.1.2.



RATA-RATA PEMBUATAN ASUHAN KEPERAWATAN MANUAL.............25



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1.



LATAR BELAKANG Diabetes Mellitus (DM) merupakan kategori penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi



masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional maupun lokal. Salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkatan penderita setiap tahun di negaranegara seluruh dunia. Diabetes merupakan serangkaian gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin, sehingga menyebabkan kekurangan insulin baik absolut maupun relatif, akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (Infodatin, 2014; Sarwono, dkk, 2007). Terdapat dua jenis penyakit diabetes mellitus, yaitu Diabetes mellitus tipe I (insulindependent diabetes mellitus) dan diabetes mellitus tipe II (noninsulin-dependent diabetes mellitus). Diabetes mellitus tipe I yaitu dicirikan dengan hilangnya sel penghasil insulin pada pulau-pulau langhernas pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes mellitus tipe II, terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk merespon dengan wajar terhadap aktivitas insulin yang dihasilkan pankreas (resistensi insulin), sehingga tidak tercapai kadar glukosa yang normal dalam darah. Diabetes mellitus tipe II lebih banyak ditemukan dan meliputi 90% dari semua kasus diabetes di seluruh dunia (Maulana, 2009). Menurut WHO tahun 2011, diabetes mellitus termasuk penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di seluruh dunia dan merupakan urutan 2 ke empat dari prioritas penelitian nasional untuk penyakit degeneratif. Prevalensi Diabetes Mellitus pada populasi dewasa di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 35% dalam dua dasawarsa dan menjangkit 300 juta orang dewasa pada tahun 2025. Bagian terbesar peningkatan angka pravalensi ini akan terjadi di negara-negara berkembang (Gibney, 2009).



1



Pengertian mySql MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen basis data SQL (DBMS) yang multithread, dan multi-user. MySQL adalah implementasi dari system manajemen basis data relasional (RDBMS). MySQL dibuah oleh TcX dan telah dipercaya mengelola system dengan 40 buah database berisi 10.000 tabel dan 500 di antaranya memiliki 7 juta baris. MySQL AB merupakan perusahaan komersial Swedia yang mensponsori dan yang memiliki MySQL. Pendiri MySQL AB adalah dua orang Swedia yang bernama David Axmark, Allan Larsson dan satu orang Finlandia bernama Michael “Monty”. Setiap pengguna MySQL dapat menggunakannya secara bebas yang didistribusikan gratis dibawah lisensi GPL(General Public License) namun tidak boleh menjadikan produk turunan yang bersifat komersial.



Comment [ap2]: https://upyes.wordpr ess.com/2013/02/06/pengert ian-danse arah-mysql/



Pengertian Dreamweaver Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan Design memfasilitasi desain cepat dan pembuatan kode seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan manipulasi elemen HTML. Dreamweaver memiliki fitur browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau program sendiri agar konten. memungkinkan untuk terbuka di web browser yang telah terinstall. Aplikasi ini menyediakan transfer dan fitur sinkronisasi, kemampuan untuk mencari dan mengganti baris teks atau kode untuk mencari kata atau kalimat biasa di seluruh situs, dan templating feature yang memungkinkan untuk berbagi satu sumber kode atau memperbarui tata letak di seluruh situs tanpa server side includes atau scripting. Behavior Panel juga memungkinkan penggunaan



2



Comment [ap3]: https://id.wikipedia. org/wiki/Adobe_Dream weaver



JavaScript dasar tanpa pengetahuan coding, dan integrasi dengan Adobe Spry Ajax framework menawarkan akses mudah ke konten yang dibuat secara dinamis dan interface. 1.2.



RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk merancang aplikasi asuhan



keperawatan pada pasien Pankreatitis berbasis web dan rumusan masalah nya seperti berikut : 1. Mengetahui apa itu Diabetes Mellitus? 2. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus? 3. Bagaimana mengaplikasikan Asuhan Keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus berbasis WebSite?



1.3.



TUJUAN 1. Merancang aplikasi asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus berbasis. website berdasarkan Nanda, Nic, Nic, Noc dan keperawatan medical bedah. 2. Membuat laporan asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus berbasis. website berdasarkan Nanda, Nic, Nic, Noc dan keperawatan medical bedah.



1.4.



MANFAAT 1. Keperawatan pada sistem Diabetes Mellitus. 2. Sebagai informasi dasar mengenai Diabetes mellitus. 3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Diabetes Mellitus.



3



BAB II LANDASAN TEORI 2.1.



DIABETES MELLITUS



2.1.1. PENGERTIAN (Nanda Nic Noc, Jilid 1, 2015) Diabetes mellitus gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhububgan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskular dan neuropati (Yuliana elin, 2009). Klasifikasi diabetes mellitus 1. Klasifikasi klinis A. Diabetes Mellitus a) Tipe I : IDDM yaitu disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat proses autoimun. b) Tipe II : NIDDM yaitu disebebkan oleh kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untung merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. 1) Tipe I dengan obesitas. 2) Tipe II tanpa obesitas. B. Gangguan toleransi glukosa. C. Diabetes kehamilan. 2. Klasifikasi resiko statistik A. Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa. B. Berpotensi menderita kelainan glukosa.



4



2.1.2. ETIOLOGI (Nanda Nic-Noc Jilid 1, 2015) 1. Dm tipe 1 Diabetes yang tergantung insulin di tandai dengan penghancuran sel sel beta pancreas yang di sebabkan oleh : a. Faktor genetik penderita tida mewarisi diabetes tipe itu sendiri,tetapi mewarisisuatu predisposisi atau kecendrungan genetic kearah terjadinya diabetes tipe 1. b. Faktor imunologi ( autoimun ). c. Faktor lingkungan : virus atau toksin terntentu dapat memicu proses autoimun yang menimbulkan estuksi si beta 2. DM tipe 2 Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resentensi insulin. Faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II : usia, obesitas, riwayat dan keluarga.



1.1.



MANIFESTASI KLINIS



Manifestasi klinis DM dikaitkan dengan konsekuensi metabolic defisiensi insulin (Price & Wilson). 1. Kadar glukosa puasa tidak normal. 2. Hiperglikemia berat berakibat glukosuria yang akan menjadi dieresis osmotic yang meningkatkan pengeliuran urin (poliuria) dan timbul rasa haus (polidipsia). 3. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia), BB berkurang. 4. Lelah dan mengantuk. 5. Gejala lain yang dikeluhkan adalah kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi, peruritas vulva. Kriteria diagnosis DM : (Sudoyono Aru,dkk 2009) 5



1. Gejala klasik DM+glukosa plasma sewaktu >200mg/dL (11,1 mmol/L) 2. Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu. 3. Gejala klasik DM+glukosa plasma > 126 mg/dL (7,0 mmo/L) puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. 4. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO >200 mg/dL (11.1 mmol/L) TTOG dilakukan dengan tandar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus dilarutkan kedalam air.



1.2.



PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK



1. Kadar gula darah Tabel : kadar gula darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring. Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dl). Kadar Glukosa Darah Sewaktu Plasma Vena Darah Kapiler



DM



Belum Pasti DM



>200 >200



100-200 80-100



DM >120 >110



Belum Pasti DM 110-120 90-110



Kadar Glukosa Darah Puasa (mg/dl). Kadar Glukosa Darah Puasa Plasma Vena Darah Kapiler



2. Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2kali pemeriksaan : a. Glukosa plasma sewaktu >200mg/dl (11,1 mmol/L). b. Glukosa plasma puasa >140mg/dl (7,8 mmol/L). c. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) >200mg/dl). 3. Tes Laboratorium DM. Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostik, tes pemantauan terapi dan tes untuk mendeteksi komplikasi. 6



4. Tes Saring Tes-tes saring pada DM adalah : a. GDP, GDS. b. Tes Glukosa Urine : 1) Tes konvensional (metode Reduksi/Benedict). 2) Tes carik celup (metode Glucose Oxidase/Hexokinase. 5. Tes Diagnostik. Tes-tes diagnostik pada DM adalah GDP, GDS, GD2PP (Glukosa Darah 2 jam Post Prandial), Glukosa jam ke-2 TTGO. 6. Tes Monitoring Terapi Tes-tes monitoring terapi DM adalah : a. GDP : Plasma Vena, Darah Kapiler. b. GD2PP : Plasma Vena. c. A1c : Darah Vena, Darah Kapiler. 7. Tes Untuk Mendeteksi Komplikasi. Tes-tes untuk mendeteksi komplikasi adalah : a. Mikroalbuminuria : Urine. b. Ureum, Kreatinin, Asam Urat. c. Kolesterol total : Plasma Vena (puasa). d. Kolesterol LDL : Plasma Vena (puasa). e. Kolesterol HDL : Plasma Vena (puasa). f. Trigliserida : Plasma Vena (puasa). 2.1.3.1.



Penatalaksanaan Insulin pada DM tipe 2 diperlukan pada keadaan :



1. Penurunan berat badan yang cepat. 2. Hiperglikemia berat yang disertai ketosis. 3. Ketoasidosis diabetik (KAD) atau Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik (HONK). 4. Hiperglikemia dengan asidosis laktat. 5. Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal. 6. Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat, IMA, stroke). 7



7. Kehamilan dengan DM /diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan. 8. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat. 9. Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO. 2.1.3.2.



Discharge Planning



1. Lakukan olahraga secara rutin dan pertahankan BB yang ideal. 2. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan karbohidrat. 3. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan karena hal ini akan menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan) kadar gula darah. 4. Pelajari mencegah infeksi : kebersihan kaki, hindari perlukaan. 5. Perbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung serat, seperti sayuran dan sereal. 6. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan yang mengandung banyak kolesterol.LDL, antara lain : daging merah, produk susu, kuning telur, mentega, saus salad, dan makanan pencuci mulut berlemak lainnya. 7. Hindari minuman yang beralkohol dan kurangi konsumsi garam.



8



1.3.



PATOFISIOLOGI



- Faktor genetik - Inveksi virus - Pengrusakan imunologik Glukosuria



Kerusakan sel beta



Batas melebihi ambang ginjal



Ketidakseimbangan



Gula dalam darah tidak dapat



produksi insulin



dibawa masuk dalam sel



Hiperglikemia



Anabolisme protein menurun



Dieresis osmotik



Poliuri



Retensi urine



Kehilangan elektrolit dalam sel



Vikositas dasarah meningkat



Syok hiperglikemik



Kerusakan pada antibodi



Aliran darah lambat



Koma diabetik



Kekebalan tubuh menurun



Resiko infeksi



Neuropati sensori perifer



Nekrosis luka



Klien tidak merasa sakit



Gangrene



Kerusakan integritas



Iskemik jaringan Ketidakefektifan perfusi



Dehidrasi Resiko syok



jaringan perifer Kehilangan kalori



jaringan Merangsang hipotalamus



Sel kekurangan bahan untuk metabolisme



Pusat lapar dan haus



Katabolisme lemak



Polidipsia



Asam lemak



Polipagia Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



9



Protein dan lemak dibakar



BB menurun



Pemecahan protein



Keletihan



Keton



Ureum



keteasidosis



1.4.



ASUHAN KEPERAWATAN



A. PENGKAJIAN 1. BIODATA Pada biodata diperoleh data tentang nama, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan dan status perkawinan. Dimana beberapa faktor tersebut dapat menempatkan klien pada resiko pada pankreatitis akut. 2. Keluhan utama -



Sirkulasi



Tanda: Takikardia, perubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang menurun, disritmia, krekels, kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung. -



Integritas Ego



Tanda: Ansietas, peka rangsang. -



Eliminasi



Gejala: Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri/ terbakar, kesulitan berkemih (infeksi) -



Makanan / Cairan



Gejala: Hilang nafsu makan, mual, muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan glukosa, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretic. Tanda: Kulit kering/bersisik, kekakuan/distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid, bau nafas acetone. -



Neurosensori



Tanda: Disorentasi, mengantuk, letargi, stupor/koma, (tahap lanjut), gangguan memori, (baru, masa lalu), refleks tendon dalam (DTD) menurun.



10



Gejala: Pusing, sakit kepala, kesemutan, porestesia, gangguan penglihatan, penggunaan diuretik (tiazid). -



Nyeri / kenyamanan



Gejala: Abdomen yang tegang/nyeri. Tanda: Wajah meringis dengan palpasi, tampak berhati-hati. -



Keamanan



Tanda: Demam, diaforesik, kulit rusak, lesi, menurunnya kekuatan umum, parestesia otot termasuk otot-otot pernapasan. Gejala: Kulit kering, gatal, ulkus kulit. -



Seksualitas



Gejala: Gatal pada kelamin (cenderung infeksi).



1.3.



DIAGNOSA, TUJUAN, INTERVENSI (NANDA NIC-NOC JILID 1-2015)



N O 1



2



Data



Etiologi



Ds : -Pasien mengatakan pusing, badan terasa lemas. -Keluarga pasien mengatakan pola makan tidak sehat, klien sering makan yang manis-manis. Do : -Pasien menyangkal tentang penyakitnya.



Faktor genetik



Ds : Pasien mengatakan : -Tidak nafsu makan -Berat badan turun -Makan tidak habis, hanya



Kerusakan sel beta Ketidakseimbangan produksi insulin Glikogen Hiperglikemia Kadar glukosa darah tidak terkontrol Ketidakseimbangan kadar gula darah Dieresis osmotik Kehilangan kalori Sel kekurangan bahan untuk metabolisme 11



dihabiskan setengah porsi. Do : -Bising usus hiperaktif. -Porsi makan hanya dihabiskan setengah porsi.



Merangsang hipotalamus Pusat lapar dan haus Polidipsia, polipagia Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



3



4



Ds : Pasien mengatakan : -Infus belum diganti sejak masuk rumah sakit (4 hari). -Tidak nyaman dipasang kateter. Do : -TD : 130/90 -N : 88X/menit -RR : 20X/ menit -S : 36,6 C Pasien terpasang infus pada tangan kanan. -Pasien terpasang kateter. Ds : - Pasien mengatakan bengkak di punggung kaki kanan dan kiri - Pasien mengatakan sudah mengetahui bahwa klien punya penyakit DM Do : - Bengkak di punggung kaki kanan dan kiri



Kerusakan pada anti bodi Kekebalan tubuh menurun Resiko infeksi Nekrosis luka Gangrene Kerusakan integritas jaringan



Hiperglikemia Vikositas darah meningkat Aliran darah terhambat Iskemia ringan Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer



Diagnosa : 1. Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan dengan pola hidup tidak sehat. 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan insulin. 3. Kerusakan integritas jaringan 12



4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan diabetes militus



Intervesi DIAGNOSA KEPERAWATAN Selasa, 14 oktober 2019 -



TUJUAN



INTERVENSI



-



Tupan : selama dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, kadar gula normal.



-



Tupen : selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, ketidakseimba ngan kadar gula darah terkontrol dengan kriteria hasil:



Ketidakseimbang an kadar gula darah berhubungan dengan pola hidup tidak sehat



1. Kepatuhan perilaku diet sehat. 2. Dapat mengontrol kadar glukosa darah. 3. Dapat manajemen dan mencegah komplikasi penyakit. 4. Pemahaman manajemen diabetes. 5. Status nutrisi adekuat 13



1. Pantau kadar gula darah pasien. 2. Pantau tanda dan gejala hiperglike mia 3. Pantau TTV pasien. 4. Dorong pasien untuk minum air putih. 5. Penkes tentang diet yang sesuai untuk pasien. 6. Kelola insulin yang sudah ditentukan.



RASIONAL 1. Deteksi dini peningkatan kadar gula darah. 2. Mencegah terjadinya peningkatan hiperglikemia . 3. Mengetahui adanya peningkatan peningkatan hiperglikemia . 4. Memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. 5. Menambah pengetahuan pasien tentang diet yang sesuai. 6. Menekan meningkatkan kadar gula darah secara farmakologi.



-



Ketidakseimbang an nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan insulin.



6. Olahraga teratur. - Tupan :selama dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, meningkatkan berat badan. -



Tupen : selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, ketidakseimba ngan kebutuhan nutrisi tubuh teratasi dengan kriteria hasil: 1. Pasien makan 3 kali sehari dengan porsi yang dihabiskan . 2. Nafsu makan pasien meningkat . 3. Bising usus dalam batas normal (512x/menit ) 4. TTV 14



1. Pantau keadaan umum dan TTV. 2. Diskusikan dengan pasien makanan yang disukai tanpa melanggar diet pasien. 3. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering. 4. Penkes diet yang sesuai dengan kondisi pasien. 5. Kolaborasi dengan ahli gizi makan makanan yang sesuai untuk pasien.



1. Mengidentifik asi adanya hipoglikemia. 2. Makanan yang disuka mampu meningkatkan nafsu makan pasien. 3. Agar nafsu makan pasien tidak hilang 4. Menambah pengetahuan pasien tentang makanan yang boleh dan tidak boleh untuk dikonsumsi. 5. Diet yang sesuai mencegah terjadinya komplikasi dan mempercepat penyembuhan .



-



Risiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif.



-



-



dalam batas normal. Tupan : selama dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, tidak ada infeksi lagi. Tupen : selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, risiko infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil : 1. Bebas tandatanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor) luka bekas jahitan ruptur perineum. 2. Tanda vital dalam batas normal: TD : 100120/8090mmHg N : 860100x/ menit RR : 1615



1. Observasi tanda-tanda vital dan infeksi. 2. Lakukan dressing infus dan kateter tiap 2 hari sekali. 3. Berikan penkes mengenai tanda-tanda infeksi. 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik.



1. Observasi tanda infeksi mengetahui ketidaknorma lan lebih dini. 2. Menjaga kebersihan dan kesterilan daerah yang terpasang infus dan kateter. 3. Menambah pengetahuan pasien. 4. Mencegah infeksi.



-



Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer



-



-



20x/ menit S : 3637,5 C. Tupan :selama dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam tidak ada bengkak lagi Tupen : selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, ketidakefektif an perfusi jaringan teratasi dengan kriteria hasil: 1. Tekanan systole dan diastole dalam batas normal 2. Tidak ada gangguan mental, orientasi kognitif dan kekuatan otot 3. Tidak ada distensi vena leher 4. Intake output seimbang



16



1. Observasi status hidrasi (kelembaba n membran mukosa, TD ortostatik, dan keadekuata n dinding nadi) 2. Monitor HMT, ureum, albumin, total protein, serum osmolalitas dan urin 3. Observasi tanda-tanda cairan berlebih/ret ensi 4. Pertahanka n intake output secara akurat 5. Monitor TTV 6. Kompres dengan air hangat bagian yang bengkak



1. Mengobserva si tanda-tanda cairan berlebih/ retensi (CVP meningkat, oedem, distensi vena) 2. Mengompres bagian bengkak dengan air hangat 3. Mengukur tanda-tanda vital 4. Mengkaji tingkat mobilitas fisik 5. Mengajarkan pada keluarga untuk mengompres hangat 6. Mengkaji intake output



1.4.



XAMPP (MY SQL) saat ini MySQL merupakan database server yang sangat terkenal di dunia, semua itu



tak lain karena bahasa dasar yang digunakan untuk mengakses database yaitu SQL. SQL (Structured Query Language) pertama kali diterapkan pada sebuah proyek riset pada laboratorium riset San Jose, IBM yang bernama system R. Kemudian SQL juga dikembangan oleh Oracle, Informix dan Sybase. Dengan menggunakan SQL, proses pengaksesan database lebih user-friendly dibandingan dengan yang lain, misalnya dBase atau Clipper karena mereka masih menggunakan perintah-perintah pemrograman murni. SQL dapat digunakan secara berdiri sendiri maupun di lekatkan pada bahasa pemograman seperti C, dan Delphi.



1. Elemen SQL Elemen dari SQL yang paling dasar antara lain pernyataan, nama, tipe data, ekspresi, konstanta dan fungsi bawaan. a. Pernyataan Perintah dari SQL yang digunakan untuk meminta sebuah tindakan kepada DBMS. Pernyataan dasar SQL antara lain : 1) ALTER : Merubah struktur tabel. 2) COMMIT : Mengakhiri eksekusi transaksi. 3) CREATE : Membuat tabel, indeks. 4) DELETE : Menghapus baris pada sebuah tabel. 5) DROP : Menghapus tabel, indeks. 6) GRANT : Menugaskan hak terhadap basis data kepada user. 7) INSERT : Menambah baris pada tabel. 8) REVOKE : Membatalkan hak kepada basis data. 9)



ROLLBACK : Mengembalikan pada keadaan semula apabila transaksi gagal dilaksanakan



10) SELECT : Memilih baris dan kolom pada sebuah tabel. 11) UPDATE : Mengubah value pada baris sebuah tabel. 17



b. Nama Nama digunakan sebagai identitas, yaitu identitas bagi objek pada DBMS. Misal : tabel, kolom dan pengguna. c. Tipe data Tipe data yang ada dalam MYSQL : 1.Tipe data numerik antara lain : 1) TINYINT : Nilai integer yang sangat kecil. 2) SMALLINT : Nilai integer yang kecil. 3) MEDIUMINT : Nilai integer yang sedang. 4) INT : Nilai integer dengan nilai standar. 5) BEGINT : Nilai integer dengan nilai besar. 6) FLOAT : Bilangan decimal dengan single-precission. 7) DOUBLE : Bilangan decimal dengan double-precission. 8) DECIMAL : Bilangan float yang dinyatakan sebagai string. M : Jumlah digit yang disimpan, D : Jumlah angka dibelakang koma. 2. Tipe data String antara lain : 1) CHAR : Karakter yang memiliki panjang tetap yaitu sebanyak n. 2) VARCHAR : Karakter yang memiliki panjang tidak tetap yaitu maksimum n. 3) TINYBLOB : BLOB dengan ukuran sangat kecil. 4) BLOB : BLOB yang memiliki ukuran kecil.. 5) MEDIUMBLOB : BLOB yang memiliki ukuran sedang. 6) LONGBLOB : BLOB yang memiliki ukuran besar. 7) TINYTEXT : Teks dengan ukuran sangat kecil. 8) TEXT : Teks yang memiliki ukuran kecil. 9) MEDIUMTEXT : Teks yang memiliki ukuran sedang. 10) LONGTEXT : Teks yang memiliki ukuran besar. 11) ENUM : Kolom diisi dengan satu member enumerasi. 12) SET : Kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan. 3. Tipe data tunggal dan jam : 1) DATE : date memiliki format tahun-bulan-tanggal. 18



2) TIME : Time memiliki format jam-menit-detik. 3) DATETIME : Gabungan dari format date dan time Ekspresi Ekspresi digunakan untuk menghasilkan/menghitung nilai. Misalnya : jumlah=harga-diskon, Ekspresi aritmatika antara lain : 1. + : tambah. 2. – : kurang. 3. / : bagi. 4. * : kali Konstanta Nilai yang tetap Fungsi bawaan Fungsi adalah subprogram yang dapat menghasilkan suatu nilai apabila fungsi tersebut dipanggil. Fungsi Agregat adalah fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, statistik yang dilakukan pada suatu tabel/query. 1. AVG(ekspresi) : digunakan untuk mencari nilai rata-rata dalam kolom dari tabel. 2. COUNT(x) : digunakan untuk menghitung jumlah baris dari sebuah kolom dari tabel 3. MAX(ekspresi) : digunakan untuk mencari nilai yang paling besar dari suatu kolom dari tabel. 4. MIN(ekspresi) : digunakan untuk mencari nilai yang paling kecil dari suatu kolom dari tabel. 5. SUM(ekspresi) : digunakan untuk mengitung jumlah keseluruhan dari suatu kolom dari tabel. 2. Kelompok Penyataan SQL Pernyataan SQL dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu : DDL, DML dan DCL. A. Pernyataan SQL kelompok DDL (Data Defination Language) DDL berfungsi untuk mendefinisikan atribut basis data, table, atribut(kolom), batasanbatasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel. Perintah yang digunakan biasanya : CREATE, ALTER, dan DROP. 19



B. Membuat Database Syntax yang digunakan : CREATE DATABASE namadatabase; C. Menghapus Database Syntax yang digunakan : DROP DATABASE namadatabase; D. Membuat Tabel Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel; 4. E. Menghapus Database Syntax yang digunakan : DROP DATABASE namadatabase; F. Menghapus Tabel Syntax yang digunakan : DROP TABEL namatabel; G. Mendefinisikan null/not null Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel ( Field1 TipeData1 NOT NULL, Field2 TipeData2 ); H. Mendefinisikan Nilai Default Syntax yang digunakan : CREATE TABLE namatabel ( Field1 TipeData1, Field2 TipeData2 DEFAULT nilai ); I. Mendefinisikan Primary Key pada Tabel Dapat dilakukan dengan 3 Syntax : 2. CREATE TABLE namatabel ( Field1 TipeData1 NOT NULL PRIMARY KEY, Field2 TipeData2 ); 3. CREATE TABLE namatabel ( Field1 TipeData1, Field2 TipeData2, PRIMARY KEY(Field1) ); 4. ALTER TABEL namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (NAMAKOLOM). J. Menghapus Primary Key pada Tabel Syntax yang digunakan ada 2 : 1. ALTER TABLE namatabel DROP CONSTRAINT NAMACONSTRAINT; 2. ALTER TABLE NAMATABEL DROP PRIMARY KEY; K. Menambah Kolom Baru pada Tabel Syntax yang digunakan : ALTER TABEL NAMATABEL ADD newfield tipe; 20



L. Mengubah Tipe Data atau Lebar Kolom pada Tabel Syntax yang digunakan : ALTER TABEL namatabel MODIFY COLUMN field tipe; M. Mengubah Nama Kolom Syntax yang digunakan : ALTER TABEL namatabel CHANGE COLUMN namakolomlama namakolombaru tipe; N. Menghapus Kolom pada Tabel Syntax yang digunakan : ALTER TABEL namatabel DROP COLUMN namakolom; O. Mendefinisikan Foreign Key pada Tabel Dapat dilakukan dengan 2 Syntax : 1.



CREATE TABLE namatabel ( Field1 TipeData1, Field2 TipeData2, FOREIGN KEY (Field2) REFERENCES namatabelinduk (namakolominduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION).



2.



ALTER TABEL namatabel ADD CONSTRAINT namaconstraint FOREIGN KEY (namakolom) REFERENCES namatabelinduk (namakolominduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION;



P. Menghapus Foreign Key Syntak yang digunakan : ALTER TABEL namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint; 3. DML (Data Manipulation Language) DML berfungsi untuk memanipuladi data yang ada di dalam basis data, contohnya untuk pengambilan data, penyisipan data, pengubahan data dan penghapusan data. Perintah yang digunakan biasanya adalah : INSERT, DELETE, UPDATE, dan SELECT. A. INSERT menambah baris pada tabel. Syntax yang paling sering digunakan : INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1, nilai2, nilai-n); B. DELETE Menghapus baris pada tabel. Syntax : DELETE FROM namatabel [where kondisi]; C. UPDATE Mengubah isi beberapa kolom pada tabel. Syntax : UPDATE namatabel SET kolom1=nilai1, kolom2=nilai2 [where kondisi]; 21



D. SELECT Menampilkan isi dari suatu tabel yang bisa dihubungkan dengan tabel yang lainnya; 4. Keunggulan MySQL  a. Program yang multi-threaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki mulit-CPU. b. Didukung bahasa pemrograman umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP, Python, TCL, APls dls. c. Bekerja pada berbagai platform. d. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi system database. e. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi system database. f.



Memiliki system sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host.



g.



Mendukung ODBC untuk OS Microsoft Windows.



h. Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap. i. Software yang free. j. Saling terintegrasi dengan PHP.



Comment [ap4]: https://upyes.wordpr ess.com/2013/02/06/pengertian-dansejarah-mysql/



1.5.



DREAM WEAVER Dreamweaver dapat menggunakan ekstensi dari pihak ketiga untuk memperpanjang



fungsionalitas inti dari aplikasi, yang setiap pengembang web bisa menulis (sebagian besar dalam HTML dan JavaScript). Dreamweaver didukung oleh komunitas besar pengembang ekstensi yang membuat ekstensi yang tersedia (baik komersial maupun yang gratis) untuk pengembangan web dari efek rollover sederhana sampai full-featured shopping cart. Dreamweaver, seperti editor HTML lainnya, edit file secara lokal kemudian diupload ke web server remote menggunakan FTP, SFTP, atau WebDAV. Dreamweaver CS4 sekarang mendukung sistem kontrol versi Subversion (SVN). Syntax highlighting



22



Pada versi 5, Dreamweaver mendukung syntax highlighting untuk bahasa seperti berikut: 1) ActionScript 2) Active Server Pages (ASP). 3) C# 4) Cascading Style Sheets (CSS) 5) ColdFusion 6) EDML 7) Extensible HyperText Markup Language (XHTML) 8) Extensible Markup Language (XML) 9) Extensible Stylesheet Language Transformations (XSLT) 10) HyperText Markup Language (HTML) 11) Java 12) JavaScript 13) PHP: Hypertext Preprocessor (PHP) 14) Visual Basic (VB) 15) Visual Basic Script Edition (VBScript) 16) Wireless Markup Language (WML) Hal ini juga mungkin bagi pengguna untuk menambahkan syntax highlighting bahasa mereka sendiri. Selain itu, completing code tersedia untuk banyak Bahasa.



23



BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1.



TINJAUAN PEMBUATAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PANKREATITIS



3.1.1. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Pada pembuatan asuhan keperawatan manual pada pasien pankreatitis kami menggunakan alat dan bahan diantaranya : 1. Kertas : digunakan sebagai media untuk menulis asuhan keperawatan 2. Pulpen : digunakan sebagai alat untuk menulis asuhan keperawatan dikarenakan tidak diperbolehkan menggunakan pensil 3. Penggaris : digunakan untuk membuat sebuah tabel atau garis lurus penghubung. 3.1.2. PROSES PEMBUATAN ASUHAN KEPERAWATAN PANKREATITIS Pada teorinya pembuatan manual asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi harus dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk dan dilakukan pengkajian daan di hari selanjutnya yang dibuat adalah catatan perkembangan. Jika ada diagnosa baru muncul maka akan dibuat khusus format untuk



24



diagnosa tersebut dengan pembuatan asuhan keperawatan yang lengkap khusus untuk diagnosa baru tersebut. 3.1.2. RATA-RATA PEMBUATAN ASUHAN KEPERAWATAN MANUAL Lama membuat askep : Lama pembuatan askep luka bakar membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu. Kesulitan mengerjakan askep ; Kesulitan kami dalam pembuatan askep : 1) Sulitnya kami dalam mendapatkan referensi seperti buku, jurnal, dll 2) Waktu yang terbatas sehingga tugas kami terbengkalai



25