Asuhan Keperawatan Pada Ulkus Peptikum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ULKUS PEPTIKUM Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Medikal Bedah II yang dibina oleh : Ns. Wiwik Agustina., S.Kep., M.Biomed



Kelompok 5: 1. Amelia Prameswari Pitaloka



( 1714314201002 )



2. Ayu Puspita Sari



( 1714314201004 )



3. Rohmat Bali Edy



( 1714314201020 )



4. Rani Wahyu Siswanti



( 1714314201021 )



5. Nurrahmi



( 1714314201031 )



6. Winy Liveline Suryani



( 1714314201037 )



PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG 2018/2019



KASUS 3 Ny. D, usia 40 tahun dirawat di rumah sakit “Sehat Selalu” dengan diagnosa medis Ulkus Peptikum. Saat anamnesa klien menceritakan sejak muda kira2 umur 15 tahun sering mengalama nyeri perut bagian kiri atas yang disertai mual dan kadang-kadang muntah. Untuk mengatasi keluhan tersebut klien meminum obat maag yg dijual di warung2 dan sama sekali tidak pernah memeriksakan keluhannya ke dokter. Klien juga menceritakan bahwa semua ibu dan ketiga saudara perempuannya juga memiliki keluhan yg sama. Klien memiliki pola makan yg tidak teratur, sehari makan 2x, waktu tidak menentu dan menyukai makanan yg sangat pedas, biasanya setelah makan makanan pedas BAB klien encer dan anus terasa panas. Lambat-laun keluhan pasien dirasa semakin parah, 5 hari sebelum MRS klien mengalami keluhan nyeri perut kiri atas yang hebat, disertai dengan mual muntah dan BAB nya berwarna hitam. Kemudian klien memeriksakan dirinya ke Puskesmas “Raja Waras”, disana klien dirujuk ke RS “Sehat Selalu”, dirumah sakit dilakukan pemeriksaan laboratorium yang hasilnya: -



Hasil pemeriksaan endoskopi: tampak adanya luka dan perdarahan pada mukosa lambung



-



Hasil pemeriksaan darah: Leukosit = 17.000 /µl (N: 3500-10.000) Hb



= 8 gr/dl



(N: 11-16,5)



Ht



= 27,2 %



(N:35-50)



Hasil Pemeriksaan Fisik: BB =45 kg TB = 165 cm Ku= lemah TTV = TD : 90/50 N : 120 x/mnt S : 38oC RR : 24 x/mnt Konjungtiva anemis, mukosa bibir kering & tampak pucat, kuku pucat, CRT (Capillary Rate Time)> 2 detik, Turgor > 3 detik, LSC (Lemak Sub Cutan) tipis. 1. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan apa sajakah yang dibutuhkan?Jelaskan! (Termasuk pemeriksaan laboratorium) 2. Buatlah analisa data dari pasien di atas dan tentukan diagnosa keperawatannya! 3. Buatlah rencana asuhan keperawatan dari kasus di atas! 4. Tulislan SOP tindakan keperawatannya



Pemeriksaan Penunjang pada Ulkus Peptikum Diagnosis ulkus peptikum ditegakkan berdasarkan pengamatan klinis, hasil pemeriksaan radiologi dan endoskopi, disertai biopsy untuk pemeriksaan histopatologi, tes CLO (Compylobacter Like Organism), dan biakan kuman Helicobacter pylori. Secara klinis pasien mengeluh nyeri ulu hati kadang – kadang menjalar ke pinggang disertai mual dan muntah (Tarigan,2009). Pemeriksaan penunjang pada Ulkus Peptikum antara lain : 1. ENDOSKOPI merupakan referensi standar untuk diagnosis pada ulkus peptikum. Endoskopi memungkingkan visualisasi dan dokumentasi fotografik sifat ulkus, ukuran, bentuk dan lokasinya dan dapat memberikan suatu dasar/basis referensi untuk penilaian penyembuhan ulkus (Mc.Guigan,2001) 2. RADIOGRAFI pada saluran gastrointernal bagian atas juga bias menunjukkan ulkus peptikum. 3. PEMERIKSAAN FISIK dapat menunjukkan adanya nyeri, nyeri tekan epigastrik atau distensi abdominal 4. BISING USUS 5. PEMERIKSAAN dengan BARIUM terhadap saluran GI atas dapat menunjukkan adanya ulkus, namun endoskopi adalah prosedur diagnostic pilihan 6. FESES dapat diambil setiap hari sampai laporan laboratorium adalah negative terhadap darah samar 7. PEMERIKSAAN SEKRETORI LAMBUNG merupakan nilai yang menentukan dalam mendiagnosis aklorhidria (tidak terdapat asam hidroklorida dalam getah lambung) dan sindrom zollinger-ellison. Nyeri yang hilang dengan makanan atau antasida, dan tidak adanya nyeri yang timbul juga mengidentifikasi adanya ulkus 8. Adanya H. PYLORY dapat ditentukan dengan biopsy dan histology melalui kultur, meskipun hal ini merupakan tes laboratorium khusus, serta tes serologis terhadap antibody pada antigen H. Pylory



PATHWAY Penyebab dan Faktor Predisposisi : Asam dalam lumen, empedu, alkohol, NSAID, H Pilory, stress, herediter, makanan / minuman yang dapat mengiritasi lambung Sekresi enzim pencerna sawar mukosa Cedera / kematian sel – sel penghasil mukus Produksi mukus tidak adekuat Perlindungan terhadap sawar mukosa menurun Asam lambung kembali berdifusi ke mukosa Iritasi dinding mukosa lambung Kerusakan mukosa lambung ULKUS PEPTIKUM Erosi vena / arteri usus Luka pada lambung



Perdarahan



Pembentukan jaringan parut



Hematemesis melena



Pelepasan mediator kimiawi (bradikinin, histamin, prostaglandin) Merangsang nosiseptor



Leukosit Resiko Infeksi



Merangsang hipotalamus pada pusat nyeri Nyeri Akut Anemia hemoragik



Obstruksi lambung dan usus



Hipoksia jaringan



Transport O2



Perasaan penuh



Metabolisme anareob



Hb , CRT > 2 detik



Mual



Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer



Anoreksia



Penumpukan asam laktat Intoleransi aktivitas



Asupan nutrisi



Intake cairan



BB



Output



Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh



Kekurangan volume cairan



ANALISA DATA



No 1. DS : 



Data



Masalah Nyeri akut



Etiologi Iritasi dinding mukosa lambung



Px mengatakan sejak muda kira2 umur 15 tahun sering mengalami nyeri perut bagian kiri atas







5



hari



Pelepasan mediator nyeri



sebelum



MRS



klien



(bradikinin, histamin,



mengalami keluhan nyeri perut kiri



prostaglandin, dll)



atas yang hebat



Merangsang nosiseptor



DO : 



Hasil pemeriksaan endoskopi:



Merangsang hipotalamus



tampak adanya luka dan perdarahan



pada pusat nyeri



pada mukosa lambung 2.



Nyeri akut



DS : 



Mual



Px mengatakan sering mengalami Erosi vena/ arteri usus



nyeri perut bagian kiri atas yang disertai mual dan kadang-kadang



Perdarahan



muntah 



5



hari



sebelum



MRS



Obstruksi lambung & usus



klien



mengalami mual muntah dan BAB



Mual



nya berwarna hitam 3.



DO : DS : 



Kira2



Kekurangan umur



15



tahun



sering



mengalami nyeri perut bagian kiri atas yang disertai mual dan kadangkadang muntah. 



5 hari sebelum MRS klien mengalami keluhan nyeri perut kiri atas yang hebat, disertai dengan mual muntah



DO : 



Ulkus peptikum



Konjungtiva anemis, mukosa bibir kering & tampak pucat, kuku pucat, CRT (Capillary Rate Time)> 2 detik,



Mual muntah



volume cairan Anoreksia Intake cairan ↓ Output ↑ Kekurangan volume cairan



4.



Turgor > 3 detik DS : 



Kira2



umur



Ketidakseimbangan 15



tahun



sering



mengalami nyeri perut bagian kiri



Mual muntah



nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh



Anoreksia



atas yang disertai mual dan kadangAsupan nutrisi ↓



kadang muntah. 



5 hari sebelum MRS klien mengalami



BB ↓



keluhan nyeri perut kiri atas yang hebat, disertai dengan mual muntah



Ketidakseimbangan nutrisi:



DO :



5.







BB =45 kg







TB = 165 cm



kurang dari kebutuhan tubuh



 LSC (Lemak Sub Cutan) tipis. DS : 



Kira2



umur



15



tahun



Intoleransi aktivitas sering



Erosi vena / arteri usus



mengalami nyeri perut bagian kiri atas yang disertai mual dan kadang-



Perdarahan



kadang muntah. 



Hipoksia jaringan



5 hari sebelum MRS klien mengalami keluhan nyeri perut kiri atas yang hebat,



Metabolisme anaerob



disertai dengan mual muntah



DO :  6.



Penumpukan asam laktat



Ku= lemah



 Hb = DS : -



8 gr/dl



Ketidakefektifan



Ulkus peptikum



perfusi jaringan



Konjungtiva anemis, mukosa bibir kering & tampak pucat, kuku pucat, CRT (Capillary Rate Time)> 2 detik, Turgor > 3 detik







Intoleransi aktivitas



(N: 11-16,5)



DO : 



Ulkus peptikum



TTV = -



TD: 90/50



-



N: 120 x/mnt



-



S: 38oC



-



RR: 24 x/mnt



perifer



Erosi vena / arteri usus Perdarahan Anemia haemorraghic Transpor oksigen ↓ Hb ↓, CRT > 3 detik



Ketidakefektifan perfusi 7.



DS : -



Resiko infeksi



jaringan perifer Ulkus peptikum



DO : 



Hasil



pemeriksaan



endoskopi:



tampak adanya luka dan perdarahan pada mukosa lambung 



Hasil pemeriksaan darah: -



Erosi vena / arteri usus Perdarahan Luka



Leukosit = 17.000 /µl (N: 350010.000)



Pembentukan jaringan parut



-



Hb



= 8 gr/dl (N: 11-16,5)



-



Ht



= 27,2 % (N:35-50)



Leukosit ↑ Resiko infeksi



Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut b/d agen cedera biologis 2. Mual muntah b/d iritasi gastrointestinal 3. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif 4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurang asupan makanan 5. Intoleransi aktivitas b/d keletihan 6. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d kurang pengetahuan tentang proses penyakit 7. Resiko infeksi b/d penurunan hemoglobin



No 1



Diagnosa Keperawatan



NOC



Nyeri akut berhubungan 1605



Kontrol nyeri



dengan cedera biologis



Definisi :tindakan pribadi untuk mengontrol nyeri



Definisi : pengalaman sensori dan emosiaonal tidak yang



menyenangkan mucul



ajibat



kerusakan actual



atau



jaringan potensial



atau yang digambarkan sebagai



kerusakan



(International Associaton



for



the



Study of Pain);awitan yang



tiba – tiba atau



lambat dari intensitas ringan



hingga



berat



dengan akhir yang dapat diantisipasi diprediksi



atau



Skala Outcome Keseluruhan -



mengenali kapan nyeri terjadi



-



menggunakan tindakan pencegahan



-



menggunakan tindakan pengurangan {nyeri} tanpa analgesik



-



melaporkan perubahan terhadap gejala nyeri pada profesional kesehatan



-



menggunakan sumber daya yang yang tersedia



-



melaporkan nyeri yang terkontrol



NIC 1400 Manajemen Nyeri Aktivitas-aktivitas: 



frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus. 



Panjanganya episode nyeri







Tidak bisa istirahat







Kehilangan nafsu makan







Mual







Ketegangan otot







Mondar mandir



Kurangi atau eliminasi faktorfaktor yang dapat mencetuskan atau



meningkatkan



nyeri



(misalnya; ketakutan, kelelahan, keadaan



Skala Outcome Keseluruhan 



nyeri



karakteristik, onset atau durasi,



Definisi : keparahan nyeri yang di amati atau dilaporkan. nyeri yang di laporkan



pengkajian



komprehensif yang meliputi lokasi,



2102 Tingkat nyeri







Lakukan



monoton



dan



kurang



pengetahuan). 



Ajarkan



prinsip-prinsip



manajemen nyeri. 



Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerrinya dengan cepat.







Gunakan tindakan pengontrol nyeri







Intoleransi makan







frekuensi nafas



sebelum nyeri bertambah berat. 



Dukung istirahat atau tidur yang adekuat



untuk



membantu



penurunan nyeri. 



Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri dalam interval yang spesifik.



2



Mual muntah b.d iritasi



1618 Konntrol Mual Muntah



gastrointestinal



Definisi : tindakan personal untuk mengontrol mual ,muntah-



Definisi : suatu fenomena



muntah , dan gejala muntah



subjektif tentang rasa



Skala Target Outcome Keseluruhan



1450 Manajemen mual Aktivitas-aktivitas : 



Dorong



px



memantau



mengalaman diri tehadap mual



tidak nyaman pada







mengenali onset mual



bagian belakang







mendekripsikan faktor faktor mual



tenggorok atau lambung,







mengenali pencetus stimulus



yang dapat atau tidak







menggunakan langkah pencegahan



dapat mengakibatkan







menghindari faktor faktor penyebab bila mungkin







menghindari bau yg tidak menyenangkan



mengenai







melaporkan efek samping mengganggu dari antiemetik



sebelumnya







melaporkan mual , muntah , dan muntah yang terkontrol



muntah



untuk







Dorong



px



untuk



memahami



strategi mengatasi mual sendiri 



Lakukan



penilaian



lengkap



terhadap mual 







Evaluasi



Dapatkan



pengalaman pengalaman riwayat



perawatan sebelumnya



individu mual lengkap



2107 Keparahan Mual Dan Muntah







Definisi : keparahan dari tanda dan gejala mual, muntah , dan muntah frekuensi mual







intensitas mual







distrer mual







frekuensi muntah







intensitas muntah







distres muntah sekresi air ludah yang banyak







perubahan pengecapan







intoleransi bau







nyeri lambung







kehilangan berat badan







rasa panas dalam perut







muntah proyektil







darah dalam muntahan







muntahan serbuk kopi







muntahan bau fases







ketidak seimbangan elektrolit



faktor-faktor



lingkungan yg menyebabkan mual 



Skala Target Outcome Keseluruhan 



Kendalikan Lakukan



kebersihan



mulut



sesering mungkin 



Dorong pola makan dengan porsi sedikit yg menarik selera mpasien







Monitor asupan makanan tehadap kandungan gizi







Monitor efek dari menejemen mual.



1570 Manajemen muntah Aktivitas-aktivitas : 



Dapatkan riwayat makanan seperti makanan yg disukai







Berikan



kenyamanan



selama



periode muntah 



Lakukan



membersihkan



mulut



untuk membersihkan mulut dan hidung 



Bersihkan setelah episode muntah







Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit







Dorong istirahat







Beri



suplemen



nutrisi



untuk



mempertahankan berat badan  3



Kekurangan volume



0601 Keseimbangan Cairan



cairan b.d kehilangan



Definisi : keseimbangan cairan di dalam ruang intraseluler dan



cairan aktif



ekstraseluler tubuh



Monitor efek manajemen muntah



secara menyeluruh. 4120 Manajemen cairan Aktivitas-aktivitas : 



Timbang BB setiap hari dan



Definisi : penurunan







tekanan darah



cairan intravascular,







denyut nadi radial







Monitror status hidrasi



interstisial, dan atau







tekanan darah arteri rata rata







Monitor ttv pasien



intraselular. Ini mengacu







tekanan vena sentral







Monitor status gizi pasien



pada dehidrasi;







denyut feriver







Berikan cairan dengan tepat







berat badan stabil







Distribuasikan cairan selama 24







turgor kulit







kelembapan membran mukosa







serum elektrolit



membantu







hematokrit



makanan dengan baik







berat jenis urin



kehilangan cairan saja tanpa perubahan bkadar natrium



monitor status pasien



jam 







Dukung pasien dan keluarga untuk dalam



Tawari makanan ringan



pemberian



 4



Ketidakseimbangan nutrisi



:kurang



kebutuhan



1104 Status Nutrisi dari



Definisi :sejauh mana nutrisidicerna dan diserap untuk



b/d



memenuhi kebutuhan metabolic



tubuh



Monitor reaksi pasien terhadap



terapi elektrolit yang diserap 1030 Manajemen gangguan makan Aktivitas-aktivitas : 



Rundingkan



dengan



ahli



gizi



kurang asupan makan.







Asupan gizi



mengenai pemberian asupan kalori



Definisi : Asupan nutrisi







Asupan makanan



yang dibutuhkan setiap hari



tidak



untuk







Asupan cairan



kebutuhan







Energi







Rasioberat badan/ tinggi badan







Hidrasi



cukup



memenuhi metabolik







yang baik dengan klien 







Asupan kalori







Asupan protein







Asupan vitamin







Asupan karbohidrat







Asupan mineral







Asupan natrium







Asupan kalium







Asupan zat besi



Dorong klien untuk mendiskusikan makanan



yg



disukai



terutama



dengan ahli gizi



1009 Status Nutrisi :Asupan Nutrisi Definisi :asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan metabolic



Ajarkan dan dukung konsep nutrisi







Kembangkan



hubungan



yg



mendukung dengan klien 



Monitor intake/asupan dan asupan cairan secara tepat







Monitor asupan kalori makanan harian







Batasi makanan sesuai dengan jadwal, makanan pembuka dan makanan penutup







Observasi



klien



sebelum



dan







sesudah membei makanan



Asupan serat 



5



Intoleransi berhubungan



aktivitas 0005 Toleransi terhadap aktifitas dengan



keletihan



Definisi : respon fisiologis terhadap pergerakan yang memerlukan energi dalam aktivitas sehari- hari.



Monitor BB klien.



4310 Terapi Aktivitas Aktivitas-aktivitas : 



Pertimbangkan kemampuan klien



Definisi : ketidakcukupan







saturasi oksigen ketika beraktifitas



dalam



energy psikologis atau







frekuensi nadi ketika beraktivitas



aktivitas spesifik



fisiologis



untuk







frekuensi pernafasan saat aktivitas



atau







kemudahan bernafas saat beraktivitas



untuk menungkatkan frekuensi dan



aktivitas







tekanan darah sistolik saat beraktifitas



jarak aktivitas







tekanan darah diastolik saat beraktivitas







hasil EKG







warna kulit







kecepatan berjalan







toleransi dalam menaiki tangga







kemudahan dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari



mempertahankan menyelesaikan



kehidupan sehari – hari yang harus atau yang ingin dilakukan











Kempuan untuk berbicara ketika melakukan aktifitas fisik



Pertimbangkan



Bantu



melalui



komitmen



klien



mengidentifikasi



aktivitas



klien



untuk yang



diinginkan 



Bantu klien mengidentifikasi yang bemakna







Bantu klien untuk menjadwalkan waktu-waktu



hari 



berpartisipasi



spesifik



terkait



dengan aktifitas harian 



Bantu klien dan keluarga untuk mengidentifikasi kelemahan dalam level aktivitas tertentu







Bantu klien untuk meningkatkan motivasi diri dan penguatan







Bantu



klien



memantau 6



Ketidakefektifan perfusi



0407 Perfusi Jaringan : Perifer



jaringan perifer b.d



Definisi :kecukupan aliran darah melalui pembuluh kecil di



kurang pengetahuan



ujung kaki dan tangan , untuk mempertahankan fungsi jaringan



dan



keluarga



perkembangan



klien



tehadap pencapaian tujuan. 5602 Pengajaran : proses penyakit Aktivitas-aktivitas : 



Kaji tingkat pengetahuan pasien



tentang proses penyakit







Pengisian kapiler jari



terkait dengan proses penyakit



Definisi : penurunan







Pengisian kapiler jari kaki



yang spesifik



sirkulasi darah ke perifer







Suhu kulit ujung kaki dan tangan



yang dapat mengganggu







Kekuatan denyut nadi karotis kanan kiri



hubungannya



kesehatan







Kekuatan denyut nadi brakialis kanan kiri



fisiologi sesuai kebutuhan







Kekuatan denyut nadi radial kanan kiri







Kekuatan denyut nadi femoralis kanan kiri







Kekuatan denyut nadi pedal kanan kiri







Tekanan darah sistolik







Tekanan darah diastolik











Jelaskan patofisiologi penyakit dan



Review



dengan



pengetahuan



anatomi pasien



mengenai kondisinya 



Kenali



pengetahuan



pasien



mengenai kondisinya 



Jelaskan tanda dan gejala pasien mengenai kondisinya







Identifikasi



perubahan



kondisi



fisik pasien 



Hindari memberi harapan yang



kosong 



Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi yg akan datang







Diskusikan



pilihan



terapi/penanganan 



Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada







Edukasi pasien mengenai tindakan untuk mengontrol/meminimalkan gejala sesuai kebutuhan







Perkuat informasi yang diberikan dengan anggota tim kesehatan lain,



7



Resiko



infeksi



b.d



penurunan hemoglobin



Aktivitas-aktivitas :







Kemerahan



dan







Vesikel yang tidak mengeras permukaannya



setelah digunakan untuk setiap



organisme







Sputum perulen



pasien







Demam



:



mengalami



invasi



patogenik



Definisi :keparahan tanda dan gejala infeksi



rentan



Definisi multiplikasi



0703 Keparahan infeksi



sesuai kebutuhan. 6540 Kontrol Infeksi



yang



dapat







Bersihkan lingkungan dengan baik







Ganti peralatan perpasien







Isolasi



orang



yang



terkena



mengganggi kesehatan







Ktidakstabilan suhu







Nyeri







Jaringan lunak







Malaise







Hilang nafsu makan







Infiltrasi x ray dada







Batasi jumblah pengunjung







Kolonisasi kultur darah







Ajarkan cara cuci tangan bagi







Kolonisasi kultur sputum







Kolonisasi kultur area luka







Kolonisasi kultur urin







Kolonisasi kultur fases







Peningkatan jumlah sel darah putih







Depresi jumlah sel darah putih



penyakit menular 



Tempatkan isolasi sesuai tindakan pencegahan yang sesuai







Pertahankan tehnik isolasi yang sesuai



tenaga kesehatan 



Anjurkan tehnik cuci tangan yang benar







Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan yang benar







Pakai sarung tangan steril dengan tepat







Gosokan kulit pasien dengan agen antibakteri yang sesuai







Jaga



lingkungan



aseptik



yang



optimal 



Dorong untuk beristirahat







Berikan terapi antibiotik yang sesuai







Ajarkan



pasien



dan



keluarga



mengenai



anggota



tanda



dan



gejala infeksi 



Ajarkan



pasien



dan



keluarga



mengenai bagaimana mencegah infeksi 



Promosikan



persiapan



dan



pengawetan makanan yang aman.



SOP MEMBERIKAN MAKAN MELALUI NASO GASTRIK TUBE(NGT) PADA PASIEN DEWASA



A.PENGERTIAN B.TUJUAN



Melakukan pemasangan NGT dari rongga hidung kelambung     



PROSEDUR



Mempertahankan nutrisi pada pasien melaui pipa pendunga/lambung Mempertahankan memasukan makanan,minuman dan obat-obatan yany di cairkan dalam tubuh Mengeluarkan cairan isi lambung dan gas yang ada dalam tubuh Mengambil spesimen pada lambung untuk studi laboratorium mengirigsi karena pendarahn/keracunan dalam lambung



Kriteria Aspek Yang Di Nilai PERSIAPAN ALAT: 1. Satu gelas air putih 2. Tissue 3. 1 buah handuk kecil 4. Baki 5. Senter 6. Spidol/benang 7. Gunting 8. Selang nasogastrik (NGT) ukuran 14 satu buah 9. Jeli 10. Sudip lidah 11. 1 pasang sarum tanggan steril 12. Spuit ukuran 10-20cc 1 buah 13. Plaster 14. Stetoskop 1 buah 15. Bengkok 1 buah PERSIAPAN PASIEN: 1. Mempersiapkan alat 2. Menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien 3. Melakukan anemnesa 4. Mengecek persiapan kelengkapam alat 5. Menjelaskan prosedur kepada klien 6. Mencuci tanggan 7. Memakai sarum tanggan 8. Menutup sampiran atau sketsel 9. Memposisiskan pasien high fowler 10. Memasang handuk didada pasien 11. Menentukan insersi/lubang hidung tempat memasukan selang NGT 12. Mengukur panjang slang yang akan dimasukan 13. Mengoleskan jeli pada slang NGT 14. Memasukan slang NGT 15. Memeriksa letak slang NGT masuk ke



Penilaian Ya



Tidak



16. 17. 18. 19. 20.



lambung Memfiksasi selang NGT dengn plester Merapikan klien Melepas sarum tanggan mencuci tanggan Mendokumentasi dalam catatan perawat