Asuhan Keperawatan Peka Budaya - DR Enie [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PEKA BUDAYA DR. ENIE NOVIEASTARI, SKp., MSN DKKD FIK UI



2020



ENM/DKKD/FIKUI



1



CAPAIAN PEMBELAJARAN



2020



Setelah menyelesaikan sesi ini Mahasiswa diharapkan akan mampu untuk: • Menjelaskan standar asuhan keperawatan peka budaya • Menguraikan komponen proses keperawatan sebagai pendekatan dalam asuhan keperawatan peka budaya



ENM/DKKD/FIKUI



2



Pendekatan Proses Keperawatan sebagai Standar Praktik keperawatan 1. Pengkajian: Ners mengumpulkan data komprehensif tentang pasien; 2. Diagnosis: Ners menganalisa data pengkajian untuk menetapkan diagnosis keperawatannya; 3. Perencanaan: Dalam proses perencanaan, Ners mengawali dengan mengidentifikasi outcomes (hasil) yang diharapkan untuk membuat perencanaan pasien secara individual; dan selanjutnya Ners mengembangkan sebuah rencana yang berisi strategi dan alternatif-alternatif untuk mencapai hasil yang diharapkan; 4. Implementasi: Ners mengimplementasikan rencana strategi dan tindakan yang telah ditetapkan; 5. Evaluasi: Ners mengevaluasi kemajuan pencapaian hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan.



2020



ENM/DKKD/FIKUI



3



1 Konsumen dari beragam budaya memiliki hak untuk memperoleh standar perawatan transkultural untuk melindungi dan menghargai nilai-nilai , keyakinan, dan kebiasaan generik (folk) mereka dan untuk memperoleh tenaga kesehatan yang sesuai; 2 Perawat yang mengkaji dan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dari beragam budaya memiliki kewajiban moral untuk dipersiapkan dalam keperawatan transkultural agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang berpengetahuan, sensitif dan berbasis riset kepada pasien yang berbeda budaya; 3 Perawat sebagai pemberi pelayanan memiliki kewajiban etik, moral dan professional serta tanggung jawab untuk mempelajari, memahami, dan menggunakan asuhan keperawatan transkultural berbasis riset;



2020



ENM/DKKD/FIKUI



4



4. Perawat yang memberikan asuhan kepada pasien dari beragam budaya seharusnya memberikan asuhan yang holistik dan mempertimbangkan pandangan pasien yang meliputi ethnohistory, agama, nilai moral/etikal, dan keyakinan dan nilainilai perawatan budaya, serta ikatan kekerabatan; 5. Perawat yang mendemonstrasikan kompetensi budaya dan asuhan yang kongruen secara budaya memelihara sikap terbuka, mau belajar dan fleksibel serta berkeinginan untuk memperluas pengetahuan mereka terhadap beragama budaya dan cara hidupnya; 6. Perawat dengan kompetensi transkultural aktif mempertahankan dan mengembangkan asuhan keperawatan bagi pasien dari beragam budaya dan berbagi temuan riset mereka dan pengalaman kompetensinya kepada publik dan di lingkungan profesinya



2020



ENM/DKKD/FIKUI



5



Faktor yang mempengaruhi perawatan kompeten secara budaya (culturally competent care) • Dari perspektif pasien, ada 3 faktor yang ketiganya saling berhubungan, yaitu : • faktor pasien, • faktor pemberi layanan • faktor sistem perawatan kesehatan.



2020



• Menurut hasil penelitian Quyen NgoMetzger, et al. (2006), ada 5 faktor : • komunikasi pasien-pemberi layanan, • penghargaan terhadap preferensi pasien atau keterlibatan dalam pengambilan keputusan • pengalaman pasien yang mengarahkan pada rasa percaya atau ketidakpercayaan • pengalaman diskriminasi • kompetensi lingustik (bahasa) ENM/DKKD/FIKUI



6



Model AKPB (Asuhan Keperawatan Peka Budaya • Model AKPB dikembangkan oleh penyusun melalui penelitian disertasi pada tahun 2013 (Noviestari, 2013). • Model ini digambarkan dalam dua bentuk lingkaran yang menunjukkan bahwa rancangan Model AKPB adalah sebuah proses yang berkesinambungan sesuai dengan pendekatan proses keperawatan yang digunakan sebagai kerangka kerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. • Lingkaran di bagian dalam adalah kompetensi budaya yang dimiliki oleh perawat yang menjadi fondasi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan peka budaya, dan lingkaran kedua adalah langkah-langkah proses keperawatan sebagai kerangka kerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.



2020



ENM/DKKD/FIKUI



7



Model AKPB • Dalam model AKPB yang dikembangkan, kompetensi budaya perawat merupakan suatu kemampuan untuk merawat pasien secara peka budaya yang digambarkan sebagai suatu proses yang terus menerus dikembangkan yang terdiri atas domain pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai satu kesatuan perilaku perawat • ini sejalan dengan pandangan dari Campinha-Bacote (2002) yang menyatakan bahwa kompetensi budaya merupakan suatu proses karena kompetensi ini dapat terus menerus dikembangkan sejalan dengan semakin terpaparnya perawat dengan pasien dari beragam budaya (cultural encounter) dan semakin tingginya kemauan serta kesadaran perawat (cultural awareness) untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistik kepada pasien yang dikelolanya.



2020



ENM/DKKD/FIKUI



8



...



5.Evaluasi AKPB



1.Pengkajian Budaya KOMPETENSI BUDAYA PERAWAT



2.Perumusan Diagnosa Keperawatan



4.Implementasi AKPB



3.Perencanaan AKPB



Sumber: Novieastari, 2013 2020



ENM/DKKD/FIKUI



9



Sumber: Novieastari, 2013 2020



ENM/DKKD/FIKUI



10



Proses Keperawatan (1) 1. Pengkajian: ada sejumlah aspek yang perlu dikaji berkaitan dengan kebudayaan pasien yang dimodifikasi dari model pengkajian budaya dari Andrews dan Boyle (2003), Giger dan Davidhizar (2008), dan Leininger (2002). Aspek budaya yang dikaji ini terbukti dapat mengidentifikasi kebutuhan pasien yang berkaitan dengan kebudayaan mereka. 2. Perumusan diagnosa keperawatan. Disusun berdasarkan data hasil pengkajian. Contoh ada beberapa diagnosa/masalah keperawatan yang berkaitan dengan kebudayaan yaitu: gangguan komunikasi verbal, isolasi sosial dan ketidakpatuhan (Giger & Davidhizar, 2008).



2020



ENM/DKKD/FIKUI



Proses Keperawatan (2)



2020



3. Perencanaan asuhan keperawatan peka budaya yang dikembangkan mengadopsi penggunaan klasifikasi NANDA, NOC dan NIC dalam penyusunannya 4. Implementasi: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan perawat apabila menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan kebudayaan pasien yang berbeda dengan kebudayaan rumah sakit dan ada di dalam klasifikasi NIC (2008) adalah culture brokerage (mediasi budaya). 5. Evaluasi: Asuhan keperawatan ini baru akan dihentikan apabila pasien telah mampu mencapai tujuan dari rencana asuhan keperawatan yang disusun atau pasien telah berhasil memenuhi kebutuhannya, ditunjukkan dengan kepuasan pasien yang meningkat, kepatuhan pasien terhadap manajemen terapi yang ditetapkan serta kemampuan beradaptasi dengan kondisi penyakitnya. ENM/DKKD/FIKUI



ENM/DKKD/FIKUI



Pengkajian AKPB



• Mengintegrasikan pengkajian budaya (cultural assessment) dalam pengkajian keperawatan • Beberapa model Cultural Assessment dapat digunakan: Andrews & Boyle, Giger & Davidhizar, LEARN model, RESPECT model, dll • Akan dipelajari dalam sesi berikutnya



13 2020



DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG RELEVAN DENGAN KEBUDAYAAN



Geissler (dalam Giger & Davidhizar, 2008) melakukan validasi tiga diagnosa keperawatan terhadap kesesuaiannya dengan kebudayaan.



Tiga diagnosa tersebut adalah Gangguan komunikasi verbal,



2020



ENM/DKKD/FIKUI



Noncompliance (ketidakpatuhan)



Isolasi sosial 14



Nursing Outcome Classification (NOC, 2008)



2020



Beberapa contoh • Client satisfaction: Cultural Needs Fulfillment (h.258); • Compliance Behavior: prescribed Diet (h.308); • Compliance Behavior: Prescribed Medication (h.310); • Knowledge: Diet (h.444).



ENM/DKKD/FIKUI



15



CONTOH INDIKATOR DALAM OUTCOME



2020



Client satisfaction: Cultural Needs Fulfillment (1) (Kepuasan Klien: Pemenuhan Kebutuhan budaya) • Keyakinan budayadihargai • Perilaku kesehatan berbasis budaya dihargai • Nilai-nilai personal dihormati • Tradisi dihormati • Keyakinan keagamaan dihormati • Keyakinan spiritual dihormati



ENM/DKKD/FIKUI



16



Pemenuhan Kebutuhan Budaya (2)



2020



• Penggabungan keyakinan budaya dalam penyuluhan kesehatan • Perawatan kesehatan konsisten dengan keyakinan budaya • Metode kreatif digunakan untuk menjalin komunikasi yang mengalami hambatan bahasa • Pertimbangan harapan-harapan budaya • Partisipasi anggota keluarga dalam perawatan dihormati • Partisipasi anggota keluarga dalam pengambilan keputusan dihormati ENM/DKKD/FIKUI



17



cultural care preservations/maintenance



TIGA JENIS INTERVENSI BERBASIS PADA KEBUDAYAAN PASIEN (Leininger, 2002)



cultural care accommodation/negotiation



cultural care repatterning/restructuring 2020



ENM/DKKD/FIKUI



18



INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN PEKA BUDAYA MENURUT KLASIFIKASI NIC (2004)



2020



• Domain: Behavioral;



• Domain: Health System;



Kelas: Communication Enhancement,



Kelas: Health System Mediation;



Intervensi:



Intervensi:



- Active listening, - Conflict mediation, - Socialization enhancement



ENM/DKKD/FIKUI



- Culture Brokerage (mediasi budaya), - Patients right protection, - decision making support



19



CULTURE BROKERAGE/MEDIASI BUDAYA • Definisi Culture Brokerage (Mediasi/perantara Budaya) adalah penggunaan strategi yang kompeten secara budaya (culturally competent strategies) yang terencana dilakukan untuk menjembatani atau memediasi antara kebudayaan pasien dan sistem perawatan kesehatan biomedis.



2020



ENM/DKKD/FIKUI



20



AKTIVITAS PERAWAT SBG CULTURE BROKERAGE/ MEDIASI/PERANTAR A BUDAYA



2020



1.



Menentukan adanya perbedaan konseptual yang dimiliki oleh pasien dan perawat tentang masalah kesehatan atau rencana penanganannya



2.



Melakukan diskusi terbuka tentang perbedaan dan kesamaan kebudayaan



3.



Mengidentifikasi bersama pasien, praktik kebudayaan yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan sehingga pasien dapat membuat pilihan-pilihan



4.



Mendiskusikan perbedaan secara terbuka dan mengklarifikasi konflik.



5.



Menegosiasikan, bila konflik tidak dapat diatasi, kompromi yang dapat diterima tentang penanganan/treatment berbasis pada pengetahuan biomedis, pengetahuan system keyakinan pasien dan standard yang etis ENM/DKKD/FIKUI



21



LANJUTAN . .



5.



Berikan waktu yang lebih banyak dari biasanya untuk memproses informasi dan membuat keputusan



6.



Tunjukkan sikap relaks dan tidak terburu-buru saat berinteraksi dengan pasien



7.



Gunakan bahasa yang tidak teknis



8.



Rancanglah kegiatan yang dapat mengakomodasi kebudayaan pasien



9.



Libatkan keluarga dalam perencanaan, jika memungkinkan, untuk kepatuhan dalam batasan penanganan/terapi



11. Akomodasikan keterlibatan keluargauntuk memberikan dukungan atau perawatan langsung 12. Terjemahkan terminology gejala pasien kedalam bahasa kesehatan sehingga anggota tim kesehatan lain dapat lebih mudah memahaminya 2020



ENM/DKKD/FIKUI



22



11. Fasilitasi komunikasi antar budaya 12. Berikan informasi tentang system pelayanan kesehatan kepada pasien



LANJUTAN ...



13. Berikan informasi tentang kebudayaan pasien kepada tenaga kesehatan lainnya 14. Bantu tenaga kesehatan lainnya untuk memahami dan menerima alasan pasien untuk tidak patuh (nonadherence) 15. Ubah lingkungan dengan menggabungkan elemen-elemen kebudayaan yang sesuai 16. Modifikasi intervensi yang umum (misalnya edukasi pasien) dengan caracara yang kompeten secara budaya



2020



ENM/DKKD/FIKUI



23



ENM/DKKD/FIKUI



Evaluasi asuhan keperawatan peka budaya sama dengan evaluasi asuhan keperawatan pada umumnya, namun yang perlu ditekankan adalah pada saat evaluasi perawat tetap memperhatikan kebudayaan pasien, melibatkan pasien dan keluarga dalam proses evaluasi tersebut serta menerapkan konsep transkultural dalam setiap langkah proses keperawatan



24 2020



Referensi • Andrews, M.M. & Boyle, J.S. (2012). Transcultural concepts in nursing care. Wolters Kluwer Health/Lippincott Williams & Wilkins. • Campinha-Bacote, J. (2002). The process of cultural competence in the delivery health care services: A Model of care. Journal of Transcultural Nursing, 13(3), 181-184. DOI: 10.1177/104596020 13003003. • Giger, J.N., & Davidhizar, R.E. (2008). Transcultural Nursing; Assessment and Intervention. St Louis, MO: Mosby. • Leininger, M. (2002). Culture care theory: A major contribution to advance transcultural nursing knowledge and practice. Journal of Transcultural Nursing, 13(3), 189-192. Diunduh dari http://tcn.sagepub.com pada 24 April, 2008. • Leininger, M. & McFarland, M.R. (2002). Transcultural Nursing; Concepts, Theories, Research, and Pactice. 3rd Ed. New York: Mc Graw Hill. • Novieastari, E. (2013). Pengaruh Model Asuhan Keperawatan Peka Budaya terhadap Kepuasan Pasien Diabetes Melitus. Disertasi Universitas Indonesia • Quyen Ngo-Metzger, Telfair, J., Sorkin, D.H., Weidner, B., Weech-Maldonado, R., Hurtado, M., & Hays, R.D. (2006). Cultural competency and quality of care: Obtaining the patient perspectives. Diunduh dari www.cmwf.org



2020



ENM/DKKD/FIKUI



25