4 0 209 KB
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM
Oleh: Oleh :
PUTU NANDA AURA NHAHA PUTRI YASA P07120219090 TINGKATII.B S.TRKEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN MENYUSUI TIDAK EFEKTIF DI RUANG ASTINA RSUD SANJIWANI TANGGAL 16 OKTOBER 2020
I.
PENGKAJIAN A. IDENTITAS PASIEN
PENANGGUNG/ SUAMI
Nama
: Ny. P
Nama
: Tn. B
Umur
: 25 Thn
Umur
: 27 Thn
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: D1
Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
: Swasta
Status perkawinan
: Kawin
Alamat
: Jln. Raya Anyar, Badung
Agama
: Hindu
Suku
: Bali
Alamat
: Jln. Raya Anyar, Badung
No. CM
: 90909091
Tangal MRS
: 16 Oktober 2020
Tanggal Pengkajian : 17 Oktober 2020 Sumber informasi
: Wawancara dan Anamnesa
B. ALASAN DIRAWAT 1. Alasan MRS
Pasien bersalin dan ASI yang keluar tidak efektif
2. Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan setelah melahirkan ASI yang keluar tidak efektif
C. RIWAYAT MASUK RUMAH SAKIT
Keluhan Utama (saat MRS dan sekarang) Pasien mengatakan ASI yang keluar hanya sedikit
Riwayat persalinan sekarang (diuraikan kala I sampai dengan kala IV dan Keadaan bayi saat lahir : Apgar skore, BB
3,00 gram
Lingkar perut
Lingkar kepala
25 cm
Lingkar dada
35 cm
32 cm
D. RIWAYAT OBSTERTRI DAN GINEKOLOGI a. Riwayat Menstruasi : Menarche
: Umur 13 Thn
Siklus
: teratur ( √ ) tidak ( )
Banyaknya
: ± 50 cc / hari
Lamanya
: ± 5 hari
Keluhan
:-
HPHT
: 03 Februari 2020
a. Riwayat Pernikahan :
Menikah
:
1
kali
Lama :
2
tahun.
b. Riwayat kelahiran, persalinan, nifas yang lalu :
Anak ke No Tahun
1
1 hari
Kehamilan
Persalinan
Komplikasi nifas
Anak
Jeni Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Infeksi Pedarahan kelami BB Pj kehamilan n spont 3,00 50 9 bulan Dokter Laki-laki an gram cm Umur
c. Riwayat Keluarga Berencana : Akseptor KB
: jenis
Masalah
: tidak ada
Rencana KB
: KB IUD
-
Lama :
-
E. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN 1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
Sebelum melahirkan : pasien mengatakan memahami kondisi selama kehamilannya dan dapat menjaga kesehatannya. Pasien rutin memeriksakan kehamilannya sesuai jadwal pemeriksaannya dan jika pasien sakit pasien memeriksaan diri ke dokter
Setelah melahirkan
:pasien mengatakan memahami cara pemberian ASI dan cara
menjaga kondisi tubuh tetapi pasien hanya bisa mengeluarkan ASI sedikit 2. Pola Metabolik-Nutrisi
Sebelum melahirkan : pasien mengatakan dapat makan dengan baik, dapat menghabiskan 1 porsi dengan makan 3 x sehari
Setelah melahirkan
: pasien makan dengan baik, pasien menghabiskan porsi
makanan yang telah disediakan di rumah sakit. Pasien mengkonsumsi susu almond untuk memperbanyak produksi ASI 3. Pola Eleminasi
Sebelum melahirkan : pasien mengatakan BAB lancar dengan frekuensi dan kosistensi baik. BAK lancar, namun saat trimester ke-3 frekuensi BAK lebih sering
Setelah melahirkan
: pasien BAB dan BAK lancar dengan dibantu oleh keluarga
pasien. Pasien juga mengatakan bayinya BAK < 8 kali / hari 4. Pola Aktivitas-Latihan
Sebelum melahirkan : pasien mengatakan rajin mengikuti senam kehamilan pada trimester ke-3
Setelah melahirkan
:
pasien
mengatakan
sering
memijat
payudaranya
dan
mengompres dengan air hangat untuk memperlancar prduksi ASI 5. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum melahirkan : pasien mengatakan sedikit sulit tidur saat kehamilannya semakin membesar
Setelah melahirkan
: pasien mengatakan pola tidurnya berubah karena harus
memerikan susu formula pada bainya akibat ASI yang dikeluarkan sedikit 6. Pola Persepsi-Kognitif
Pasien tidak menggunakan kaca mata, penglihatan, pendengaran, dan penciuman dalam kondisi baik. Pasien dapat berbicara dengan lancar dalam menceritakan kronoogis penyakitnya dan keluhan yang dialaminya. Pasien mengatakan ASI yang keluar hanya sedikit. Tampak pelekatan bayi tidak mau pada payudara ibu, ASI keluar tidak memancar, bayi tampak menangis ketika di susui ibunya. 7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Pasien mengatakan belum pernah mengalami kondisi seperti sekarang karena ini merupakan kehamilan pertamanya, ibu mampu menerima keadaanya 8. Pola Hubungan-Peran
Hubungan dengan suami dan keluarga pasien baik. Keluarga membantu dan memberi support agar pasien dapat memberi ASI secara eksklusif 9. Pola Reproduktif-Seksualitas
Selama kehamilan dan setelah melahirkan ibu tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai istri dari segi seksualitas, kebutuhan, dll. Tetapi suami mengerti dengan kondisimya. Pasien mengatakan bayi tidak mau menghisap puting susu. Tampak bayi tidak mau melekat pada puting susu ibu 10. Pola Toleransi Terhadap Stres-Koping
Pasien mengatakan ketika masih bisa menyelesaikan masalahnya sendiri maka akan diselesaikan secara mandiri, tetapi tetap membutuhkan dukungan keluarga untuk bisa mendampingi dan memerlukan masukan atau saran dari orang lain dalam membantu memperbanyak produksi ASI yang dihasilkan. Pasien mengatakan ia merasa cemas karena ASI ang dikeluarkannya sedikit 11. Pola Keyakinan-Nilai
Pasien mengatakan telah banyak berdoa kepada Tuhan agar diberikan kelancaran dalam kehamilan dan proses persalinannya serta kesehatan untuk bayinya terutama pada pemberian ASI eksklusif
F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum - GCS
: 15
- Tingkat kesadaran
: compos mentis
- Tanda-tanda fital
: TD = 110/80 mmHg, N = 85 x/menit, RR = 16 x/menit, T = 36,0 º
- BB
: 60 kg
TB : 160 cm
Head toe toe
Kepala wajah Pucat
: (+)
Cloasma
: (-)
sklera
: putih, bersih, tidak ikterik
konjungtiva :
: normal, tidak anemi
LILA : 25 cm
pembesaran limphe node : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada telinga
: simetris, normal
Dada Paudara
Arola
: bersih, normal
Puting
: menojol
Tanda damping / retraksi
: tidak ada
Pengeluaran ASI
: hanya sedikit ± 2 ml
Jantung
: Normal
Paru
: Normal
Abdomen Linea
: linea nigra
Luka SC
: tidak ada
Bising usus
: tidak ada
TFU
: ada
Kontraksi
: ada
Satriae : satriae albican
Diastasi rectus abdominis : ada
Genetalia Kebersihan
: .bersih
Lokhea: .lokhea sanguinolenta Krakteristik lokhea : berwarna merah kecoklatan
Perineum dan anus Perineum
: REEDA tidak ada
Hemoroid
: tidak ada
Ekstremitas atas Oedema
: tidak ada
Varises
: tidak ada
CRT
: < 2 detik
Ekstermitas bawah Oedema
: tidak ada
Varises
: tidak ada
CRT
: < 2 detik
Tanda homan
: (-) kanan dan kiri
Pemeriksaan Reflek : (+) kanan dan kiri G. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
: tidak ada
Pemeriksaan radiologik
: tidak ada
H. DIAGNOSA MEDIS
Postpartum Spontan PENGOBATAN
I.
I.
Pemberian tablet Fe
Vitamin A
Oksitosin 10-40 unit ke dalam 1 liter infus
ANALISA DATA
DATA FOKUS DS :
ANALISIS Pembentukan ASI
MASALAH Menyusui tidak efektif
pasien mengatakan ASI yang keluar hanya sedikit dan tidak mau menghisap puting susu ibu pasien mengatakan ia merasa
Ketidakadekuatan suplai ASI
cemas karena tidak dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya
ASI tidak keluar
DO :
tampak ASI keluar tidak memancar
Menyusui tidak efektif
tampak bayi tidak mau melekat pada payudara ibu
BAK bayi < 8 x sehari
Bayi tampak menangis ketika di susui
Bayi tampak tidak menghisap terus menerus
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN (Berdasarkan prioritas) 1. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI dibuktikan
dengan pasien mengatakan ia merasa cemas karena ASI yang keluar hanya sedikit, tampak ASI keluar tidak memancar, bayi tidak mau melekat pada paudara ibu, BAK bayi kurang dari 8 kali dalam 24 jam
III.
RENCANA KEPERAWATAN
No. Tgl / jam
Rencana Keperawatan
Nomor Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Sabtu, 17
Setelah
Edukasi menyusui
Oktober
dilakukan
Observasi
2020
intervensi selama
1
1
1. Identifikasi
Rasional 1. Mengetahui seberapa jauh keinginan ibu dalam
1 x 24 jam
tujuan atau
pemberian ASI
08.00
diarapkan status
keinginan
eksklusif pada
WITA
menyusui
menyusui
bayinya 2. Meningkatkan
membaik dengan kriteria hasil : 1.Perlekatan
Terapeutik 2. Dukung Ibu
kepercayaan diri ibu agar ibu tetep
bayi pada
meningkatkan
tenang, rileks dan
payudara
kepercayaan
sabar dalam
ibu
diri dalam
pemberian ASI
meningkat
menyusui
eksklusif
2.Miksi bayi
3. Libatkan
lebih dari 8
sistem
kali/ 24 jam
pendukung:
meningkat
suami,
3.Tetesan/pan
keluarga,
caran ASI
tenaga
meningkat
kesehatan dan
4.Suplai ASI
masyarakat
5.Hisapan
Edukasi 4. Berikan
bayi
konseling
meningkat
menyusui
6.Kecemasan maternal
keberhasilan menyusui efektif 4. Membantu ibu memahami kondisi dan masalah yang sedang dihadapi serta memilih alternatif
adekuat meningkat
3. Meningkat
5. Jelaskan manfaat
pemecahan masalah bersama-sama. 5. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran pentingnya pemberian ASI
menurun
menyusui bagi ibu dan bayi
7.Bayi menangis
6. Ajarkan 4
eksklusif. 6. Untuk mempermudah ibu
setelah
(empat) posisi
dan bayi dalam
menyusui
menyusui dan
kenyamanan saat
menurun
perlekatan
menyusui dan
(latch on)
mencegah
dengan benar
kesalahan posisi
7. Ajarkan perawatan payudara post
bayi pada saat menyusui 7. Memperlancar
partum (mis.
pengeluaran ASI
memerah ASI,
dan membantu
pijat payudara,
produksi ASI
pijat olin) 8. Mengetahui prilaku Konseling Nutrisi
ibu tentang pola
Observasi
makan, frekuensi
8.
Identifikasi
makan, pemilihan
kebiasaan
makanan, makanan
makanan dan
kesukaan dan zat-
perilaku
zat gizi yang
makan yang akan diubah
diperlukan untuk meningkatkan produksi ASI
Terapeutik 9.
Gunakan standar nutrisi sesuai program diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
9. Menghindari dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui yang akan mempengaruhi ibu serta bayinya 10. Konsultasi, edukasi, dan tata cara diet, memberikan saran dan informasi kepada pasien
Kolaborasi 10. Rujuk pada ahli gizi, jika perlu
tentang penatalaksanaan gizi dan masalah kesehatan yang terlibat dalam diagnosis dan pengobatan masalah kesehatan yang terkait gizi dan nutrisi.
IV. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No.Diagnosis
Implementasi
Respon
Sabtu 17
1. Mengidentifikas
Oktober
i tujuan atau
Pasien mengatakan ingin
2020
keinginan
tetap memberikan ASI
menyusui
eksklusif pada 6 bulan
1
DS :
pertama untuk bayinya, 09.00
2. Mengidentifikas
pasien tau pentingnya
WITA
i kebiasaan
pemberian ASI untuk
makanan dan
bayinya.
perilaku makan
Pasien mangatakan pola
yang akan
makannya normal dan pasien
diubah
tidak pernah memilih milih makanan.
3. Memberikan
DS :
konseling
Ibu mengatakan kepercayaan
menyusui
dirinya meningkat setelah diberikan dukungan oleh
4. Menjelaskan
suami dan keluarganya.
manfaat 10.00
menyusui bagi DO : Ibu tampak lebih percaya ibu dan bayi
Paraf/Nama
WITA
diri dan ibu tampak 5. Mendukung Ibu
memahami pentingnya dan
meningkatkan
manfaat menyusui bagi
kepercayaan diri
dirinya dan bayinya.
dalam menyusui
6. Melibatkan sistem pendukung: suami, keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat
7. Menggunaka DS : 11.00 WITA
1
n standar
Pasien mengatakan
nutrisi sesuai
makannya cukup dan pola
program diet
makannya teratur
dalam mengevaluas DO : i kecukupan Pasien tampak makan asupan
dengan baik, pasien
makanan
menghabiskan porsi makanan yang telah
8. Memberi rujukan pada
diberikan sesuai dengan program dietnya
ahli gizi
9. Mengajarkan DS : 4 (empat)
Pasien mengatakan lebih tau
posisi
posisi yang baik dalam
menyusui
pemberian ASI pada bayinya
14.00
dan
dan pasien mengatakan
WITA
perlekatan
ASInya keluar lebih banyak
(latch on)
setelah pemijatan
dengan benar
DO : Pasien tampak memahami
V.
10. Mengajarkan
apa yang telah dijelaskan.
perawatan
Setelah perawatan paudara
payudara
ibu, ASI tampak memancar
post partum
dengan jumlah pengeluaran
(mis.
ASI ± 5 cc. Tampak
memerah
pelekatan dan hisapan bayi
ASI, pijat
pada payudara ibu, dan bayi
payudara,
tampak tidak menangis
pijat olin)
setelah diberi ASI.
EVALUASI Tgl/Jam
No Dx
Evaluasi Hasil
Sabtu, 17
S : Pasien mengatakan ASI nya sudah mau
Oktober 2020
keluar dengan lancar dan kecemasan yang 1
dialami berkurang
18.00 WITA O : Pelekatan bayi pada payudara ibu tampak meningkat, ASI tampak memancar, pelekatan dan hisapan bayi pada payudara ibu meningkat, suplai ASI tampak adekuat, bayi tampak tidak menangis saat dan setelah pemberian ASI. Miksi bayi 8 kali
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi klien
Paraf
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENYUSUN:
Denpasar, 19 Oktober 2020 Mahasiswa
(Putu Nanda Aura Nhaha Putri Yasa) NIM: P07120219090
Mengetahui Pembimbing
(Dra I.D.A Ketut Surinati.,S.Kep.,Ns.,M.Kes) NIP.196412311985032010