Attention [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Explanation For Attention Neuroscience Research on Attention Selama beberapa dekade terakhir, para peneliti telah mengembangkan berbagai teknik yang canggih untuk memeriksa dasar biologis dalam perilaku menggunakan banyak pendekatan. Penelitian yang menggunakan teknik canggih ini telah mengidentifikasi jaringan area di seluruh otak yang menyelesaikan berbagai tugas terkait attention (Posner & Rothbart, 2007b). Beberapa bagian dari otak bertanggung jawab atas perhatian (attention). Dalam diskusi ini, kami akan fokus pada struktur di korteks serebral.



Menurut Michael Posner dan Mary Rothbart, beberapa sistem di korteks memproses aspek perhatian yang berbeda (Posner & Rothbart, 2007a, 2007b; Rothbart et al., 2011; Tang & Posner, 2009). Dua di antaranya adalah the orienting attention network dan the executive attention network. 1. The Orienting Attention Network Orienting attention network bertanggung jawab untuk melakukan pemilihan informasi yang diterima oleh fungsi sensorik kemudian mengarahkan perhatian itu kepada sumber rangsangan.kemampuan untuk memfokuskan atensi langsung terhadap lokasi stimulus yang akan datang. Orienting attention network ini dibutuhkan dalam proses pencarian visual. Struktur otak yang berperan dalam proses orienting adalah lobus parietal superior, temporo-parietal junction, dan frontal eye fields. Selain itu, neurotransnmitter asetilkolin juga memiliki peran dalam fungsi orienting. Sistem kolinergik asetilkolin mengandung efek seluler dalam korteks



visual primer selama proses input visual. Aktivasi asetilkolin yang dirangsang stimulus visual ini dapat meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi petunjuk dan long-term facilitation pada korteks visual primer. Jaringan orienting yang dirangsang oleh stimulus visual akan meningkatkan efisiensi untuk memproses suatu target dengan memperhatikan lokasi tempat target pusat atensi tanpa adanya gerakan kepala maupun gerakan mata. Akan tetapi, apabila target pusat atensi muncul pada lokasi yang tidak seharusnya, maka orienting pada lokasi sebelumnya harus dilepaskan terlebih dahulu sebelum nanti dialihkan menuju ke arah munculnya objek yang sebenarnya., nah saat inilah temporo-parietal junction aktif bekerja. bersama dengan lobus parietal superior menjadi titik pusat dari fungsi orienting. Frontal eye fields berguna dalam penyebaran atensi spasial serta mempertahankan lokasi target atensi selama jeda penundaan, saat tidak ada stimulasi visual dan selama diskriminasi visual. Sedangkan lobus parietal superior memiliki peran dalam mengalihkan perhatian pada target karena lobus parietal memiliki sel yang dipengaruhi oleh lokasi spasial. 2. The Executive Attention Network The executive attention network bertanggung jawab atas jenis perhatian yang kita gunakan saat tugas difokuskan tentang konflik (Posner & Rothbart, 2007a, 2007b). seperti pada Stroop test dimana perlu menghambat respons otomatis dalam membaca sebuah kata, sehingga dapat memberi namawarna tinta (Fan et al., 2002). Secara lebih umum, jaringan perhatian eksekutif menghambat otomasi respon terhadap rangsangan (Stuss et al., 2002). Jaringan ini mulai berkembang mulai usia 3 tahun, jauh lebih lambat dari jaringan orientasi (Posner & Rothbart, 2007a; Rothbart et al., 2011).Posner dan Rothbart (2007b) juga berpendapat bahwa jaringan perhatian eksekutif sangat penting digunakan dalam keterampilan akademis di sekolah, misalnya saat belajar untuk membaca. Penelitian ilmu saraf menunjukkan bahwa bagian otak berbeda biasanya aktif saat harus menghambat respons otomatis dan menghasilkan lebih sedikit respons yang jelas (jaringan perhatian eksekutif) Bagian otak yang berperan dalam executive control network adalah korteks prefrontal, korteks cingulata anterior, dan melibatkan neurotransmitter dopamin. Korteks prefrontal memiliki fungsi dalam memori kerja, kognisi sosial, dan pertimbangan. Sedangkan korteks cingulata anterior merupakan bagian dari sistem limbik. Theories of Attention 1. Teori Awal Perhatian Pendekatan pertama untuk perhatian menekankan pada keterbatasan jumlah informasi yang dapat diproses dalam waktu tertentu. Metafora umum dalam teoriteori ini adalah konsep kemacetan (Gazzaniga et al., 2009). Metafora ini sangat menarik karena cocok sebagai introspeksi kita tentang perhatian. Dengan perumpamaan leher botol yang sempit membatasi aliran masuk atau keluar dari botol.  Teori Bottleneck (leher botol) Teori bottleneck ini membatasi kuantitas informasi yang bisa diperhatikan. Jadi, ketika satu pesan sedang mengalir melalui kemacetan, pesan lainnya harus ditinggalkan. Akan tetapi, peneliti menolak teori bottleneck karena teori tersebut meremehkan fleksibilitas perhatian manusia (Luck & Vecera, 2002; Tsang, 2007). Penelitian dalam ilmu saraf menunjukkan bahwa informasi tidak hilang hanya pada satu fase proses perhatian, seperti yang dikatakan oleh teori bottleneck. Sebaliknya, informasi hilang melalui banyak fase



perhatian, dari awal hingga pemrosesan nanti (Kanwisher et al., 2001; Luck & Vecera, 2002). 2. Teori Fitur-Integrasi Anne Treisman telah mengembangkan teori yang rumit terkait perhatian dan pemrosesan persepsi.  Elemen dasar Menurut teori fitur integrasi Treisman, kita terkadang melihat pemandangan menggunakan perhatian terdistribusi, dan kita memproses semua bagian adegan pada saat yang sama; pada kesempatan lain, kita menggunakan perhatian terfokus, dan kita memproses setiap item dalam adegan, satu per satu. Treisman juga menyarankan agar perhatian terdistribusi dan perhatian terfokus membentuk kontinum, bukan lagi sebagai dua kategori yang berbeda. Akibatnya, kita sering menggunakan jenis perhatian yang berada di antara keduanya dengan ekstrem.  Perhatian terdistribusi Perhatian yang terdistribusi adalah jenis perhatian yang relatif rendah pengolahan informasinya. Perhatian terdistribusi memungkinkan untuk mendaftar fitur secara otomatis; digunakan untuk pemrosesan paralel di seluruh lapangan, dan mendaftar semua fitur secara bersamaan. Faktanya, pemrosesan semacam ini sangat mudah sehingga saat menggunakannya terkadang tidak menyadarinya.  Perhatian terfokus Perhatian terfokus membutuhkan pemrosesan serial yang lebih lambat, dalam mengidentifikasi satu objek pada satu waktu. Jenis pemrosesan yang lebih rinci ini diperlukan ketika objeknya lebih banyak kompleks. Perhatian terfokus mengidentifikasi fitur mana yang dimiliki bersama.  Penelitian tentang teori Treisman dan Gelade (1980) meneliti perhatian terdistribusi dan perhatian terfokus dengan mempelajari dua situasi stimulus yang berbeda. Di dalam studi, satu situasi menggunakan fitur terisolasi (menggunakan perhatian terdistribusi). Sebaliknya, situasi lain menggunakan kombinasi fitur (menggunakan perhatian terfokus). Menurut Treisman dan Gelade, jika memproses fitur terisolasi dalam perhatian terdistribusi, maka harus dapat dengan cepat menemukan target di antara item yang berdekatan dan tidak relevan. Treisman dan Gelade (1980) dan peneliti lain menemukan bahwa orang membutuhkan lebih banyak waktu untuk menemukan target ketika ada banyak pengalih perhatian dalam tugas fokus-perhatian (Parasuraman & Greenwood, 2007). Efek lain yang terkait dengan teori integrasi fitur disebut konjungsi ilusi. Secara khusus, saat kita kewalahan dengan terlalu banyak tugas visual secara bersamaan, kita terkadang membentuk konjungsi ilusi (Botella et al., 2011; Treisman & Schmidt, 1982; Treisman & Souther, 1986). Hubungan ilusi adalah hal yang tidak pantas dalam kombinasi fitur, yakni dengan menggabungkan satu bentuk objek dengan objek terdekat. Banyak penelitian telah menunjukkan, misalnya, bahwa N biru dan T hijau bisa







menghasilkan konjungsi ilusi di mana penonton benar-benar merasakan T biru atau N hijau (misalnya, Ashby et al., 1996; Hazeltine et al., 1997; Holcombe, 2010). Dalam teori Treisman, konjungsi ilusi dapat muncul saat perhatian berlebihan. Dengan beberapa modifikasi, teori integrasi fitur masih diperhitungkan banyak aspek penting dari perhatian visual. Status teori saat ini Versi integrasi fitur saat ini teori memberikan kerangka kerja penting untuk memahami perhatian visual (Holcombe, 2010; M¨uller & Krummenacher, 2006; Quinlan, 2010).



Latar belakang Otak pada manusia adalah organ vital yang memiliki fungsi sebagai pusat pengolahan informasi yang diterima dari sistem panca indera manusia. Akan tetapi, dari berjuta-juta stimulus yang terdapat di lingkungan, tidak semua stimulus dapat diproses oleh otak secara detail. Hal ini dikarenakan keterbatasan otak untuk memproses semua informasi yang masuk secara bersamaan. Kapasitas neurologis pada otak manusia terbatas untuk mendeteksi jutaan stimulus eksternal, dan jikalau seluruh stimuli tersebut dapat terdeteksi, otak tidak akan sanggup memproses jutaan stimuli tersebut, karena kapasitas pemrosesan informasi pada otak pun terbatas. Sistem sensorik manusia, sebagaimana jenis –jenis saluran komunikasi yang lain, dapat berfungsi baik jika jumlah informasi yang diproses berada dalam rentang kemampuan sistem, sebaliknya, system tidak bekerja dengan baik jika mengalami kelebihan muatan (overloaded). Sehingga terjadilah proses pemilihan informasi yang akan diolah di dalam otak, pemilihan informasi ini bertujuan agar proses pengolahan informasi dalam otak dapat berjalan optimal. Maka dari itu tidak terjadi kesalahan dalam pemberian respon terhadap informasi yang masuk ke dalam otak. Pemilihan informasi adalah suatu pemusatan aktifitas mental terhadap stimulus tertentu atau yang lebih dikenal dengan istilah atensi. Atensi adalah salah satu aspek dari fungsi kognitif yang memiliki peran penting. Atensi merupakan usaha pemusatan pikiran secara jelas dan sadar pada suatu objek untuk menghadapi objek tersebut. Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengontrol atensi. Atensi mengacu pada proses dalam menyeleksi informasi penting dari dunia sekeliling melalui pancaindera. Proses atensi dapat membantu kita mengolah suatu informasi lebih cepat (Birda, Kamid, Rusdi, 2016). Atensi sangat diperlukan dalam melakukan tugas kognitif yang kita lakukan sehari-hari. Apabila terdapat gangguan pada atensi, maka seseorang akan sulit untuk mempelajari hal baru dan mengerjakan hal-hal yang membutuhkan atensi Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut; 1. Apakah yang dimaksud dengan atensi? 2. Apa saja jenis-jenis dari atensi? 3. Apa saja teori-teori yang berkaitan dengan atensi? 4.



Apakah



yang



dimaksud



Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut; 1. Untuk mengetahui pengertian dari atensi. 2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari atensi 3. Untuk mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan atensi.



dengan



kesadaran?



4. Untuk mengetahui pengertian kesadaran.



Manfaat Penulisan Manfaat penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas sebagai salah satu syarat dari mata kuliah psikologi kognitif serta dapat menjadi sumber informasi tentang atensi bagi para pembaca.



Jawaban Pertanyaan Cici Atensi dapat dilatih dengan menggunakan brain training karena atensi memiliki domain di otak bagian prefrontal. Brain training adalah suatu rangkaian kegiatan dimana sampel diminta untuk mengikuti suatu instruksi dari pemeriksa selama dalam kurun waktu tertentu (Schmiedek, Lovden, Lindenberger, 2010). Selain itu, pada anak-anak bisa juga dengan melakukan permainan sederhana yang bisa melatih mereka untuk lebih memperhatikan detai dan focus dalam kehidupan, seperti permainan tebak ketok dan magic water. Terkait dengan lack of attention pada anak mungkin itu terjadi karena anak mengalami kebosanan, kejenuhan, atau kelelahan atas atensi pada pelajaran. Solusinya mungkin dengan memberikan ice breaking atau istirahat ditengah-tengah itu sehingga dapat mengurangi kejenuhan anak, Pertanyaan Rahma Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus, serta tidak dilakukan secara otomatis sehingga membutuhkan extra waktu dalam pemrosesannya sedangkan perhatian terdistribusi adalah ketika penerima informasi menerima semua informasi dalam lingkup yang tidak detail pada setiap informasi dan hal ini biasanya terjadi secara otomatis di otak sehingga relatif mudah. Perhatian terfokus mengacu kepada situasi ketika seseorang diberikan beberapa input, tetapi harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu, biasanya perhatian terfokus ini didahului oleh perhatian terdistribusi dimana penerima informasi menerima informasi setiap item secara umum kemudian dilakukan perhatian terfokus dimana penerima informasi menerima informasi secara lebiih detail pada setiap item yang diterima, sedangkan perhatian selective terdapat pada situasi ketika seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus dimana penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya



Lampiran https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fslideplayer.com%2Fslide %2F8188811%2F&psig=AOvVaw2PHqKPi22yLj9AVkiummvH&ust=1600496848153000 &source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNjZ88yJ8usCFQAAAAAdAAAAABA D https://www.kompasiana.com/apriliasariyudha8/5c6f1aa0aeebe10eac0fbb12/melatih-atensipada-anak-yuk https://id.wikipedia.org/wiki/Atensi Putra, A. M. (2019). PENGARUH BRAIN TRAINING TERHADAP ATENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang). Damawati, N. A. C, Yanti, W. A (2013). PERKEMBANGAN PSIKOLOGI KOGNITIF ATTENSION (ATENSI) (Makalah, Universitas Pendidikan Indonesia)