Azhari Cahyadi Nurdin Tesis FK 2013 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • abdul
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIVERSITAS INDONESIA



UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS BERGER HIV STIGMA SCALE VERSI BAHASA INDONESIA DALAM MENILAI PERCEIVED STIGMA PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)



TESIS



AZHARI CAHYADI NURDIN 0906647223



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JIWA JAKARTA DESEMBER 2013



UNIVERSITAS INDONESIA



UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS BERGER HIV STIGMA SCALE VERSI BAHASA INDONESIA DALAM MENILAI PERCEIVED STIGMA PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)



TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis Kedokteran Jiwa



AZHARI CAHYADI NURDIN 0906647223



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JIWA JAKARTA DESEMBER 2013



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang dengan rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di program studi Ilmu Kedokteran Jiwa, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya menyampaikan terima kasih kepada dr. A.A.A.A. Kusumawardhani, SpKJ(K) selaku Kepala Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan selaku pembimbing akademik saya. Terima kasih saya sampaikan kepada dr. Sylvia Detri Elvira, SpKJ(K) selaku pembimbing penelitian. Saya menghaturkan terima kasih saya kepada Prof. Dr. dr. R. Irawati Ismail, SpKJ(K), M.Epid. sebagai penguji sekaligus sebagai nara sumber dan pakar dalam bidang uji validitas dan reliabilitas instrumen. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Heriani, SpKJ(K) dan dr. Natalia Widiasih R, SpKJ(K), M.Pd.Ked. selaku ketua program studi Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Proses penelitian ini melibatkan banyak pihak. Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Barbara E. Berger selaku pembuat instrumen Berger HIV Stigma Scale yang telah memberikan izin kepada saya untuk menerjemahkan dan melakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen tersebut. Saya menghaturkan terima kasih kepada dr. Kristiana Siste, SpKJ dan dr. Khamelia, SpKJ selaku pakar dalam proses diskusi penerjemahan instrumen serta dr. Feranindhya Agiananda, SpKJ dan dr. Kristiana Siste, SpKJ selaku pakar dalam proses validitas isi instrumen. Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Rizky Aniza Winanda, dr. Putri Nugraheni, dr. Adhika Anindita, dr. Shiely Tilie, dan dr. Rahajeng Dewantari selaku penerjemah instrumen. Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Agung Wiretno Putro, dr. Rossalina, dan dr. Rivo Mario W. atas bantuannya dalam proses penelitian. Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Darma Imran, SpS yang telah memberikan dukungan untuk melakukan penelitian ini di UPT HIV Terpadu RSCM. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada staf dan pegawai UPT HIV RSCM dan Yayasan Pelita Ilmu yang telah iv



memberi bantuan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman ODHA yang bersedia menjadi subjek penelitian dan memberi masukan untuk penelitian ini. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh staf pengajar Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman sejawat, tenaga keperawatan, tenaga administrasi, dan pegawai lainnya di Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada kedua orang tua saya yaitu dr. J.S. Nurdin, SpKJ dan Dra. Azwidar Aziz yang senantiasa mendidik dan memberikan arahan kepada saya. Kepada adik-adik saya Andi Sandrio Nurdin, S.I.Kom. dan Natasha Putriany Nurdin, saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungannya. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu yang telah membantu saya dalam proses pendidikan dan penelitian.



Jakarta, Desember 2013



Azhari Cahyadi Nurdin



v



ABSTRAK



Nama : dr. Azhari Cahyadi Nurdin Program Studi : Ilmu Kedokteran Jiwa Judul : Uji Validitas dan Reliabilitas Berger HIV Stigma Scale Versi Bahasa Indonesia dalam Menilai Perceived Stigma pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Stigma merupakan salah satu masalah psikososial pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang menimbulkan dampak negatif karena dapat menghalangi ODHA untuk mencari pertolongan konseling, mendapatkan pelayanan medis dan psikososial, serta mengambil langkah preventif untuk mencegah penularan ke orang lain. Stigma yang diinternalisasi (perceived stigma) juga berhubungan dengan depresi, menurunnya kualitas hidup, serta buruknya adherens terapi pada ODHA. Berger HIV Stigma Scale merupakan intrumen yang digunakan untuk mengukur perceived stigma pada ODHA. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas (kesahihan) dan reliabilitas (kehandalan) instrumen Berger HIV Stigma Scale versi Bahasa Indonesia serta penyusunan versi singkat instrumen tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen Berger HIV Stigma Scale sahih dan handal dalam menilai perceived stigma pada populasi ODHA di Indonesia. Versi singkat instrumen juga memiliki kehandalan yang baik dan skornya berkorelasi kuat dengan versi lengkap instrumen. Kata Kunci: Berger HIV Stigma Scale, perceived stigma, HIV, validitas, reliabilitas



vii Universitas Indonesia



ABSTRACT Name : dr. Azhari Cahyadi Nurdin Study Program: Psychiatry Title : Validity and Reliability Testing of Indonesian Version of Berger HIV Stigma Scale to Measure Perceived Stigma in People Living with HIV/AIDS (PLWHA) Stigma is one of the psychosocial problems in people living with HIV/AIDS (PLWHA) which generates negative impacts because it prevents them from seeking counseling, getting medical and psychosocial service, and taking steps to prevent transmission to others. Internalized stigma (perceived stigma) is also associated with depression, decreased quality of life, and poor adherence to therapy in PLWHA. Berger HIV Stigma Scale is an instrument for measure perceived stigma in PLWHA. In this study, we perform validity and reliability testing of Indonesian version of Berger HIV and abridge this instrument. The results of this study indicate that Berger HIV Stigma Scale valid and reliable in measuring perceived stigma in PLWHA population in Indonesia. Abridged version of that instrument also has good reliability and its scores strongly correlated with the full version of the instrument. Key words: Berger HIV Stigma Scale, perceived stigma, HIV, validity, reliability



viii Universitas Indonesia



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .................................................................................................i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. vi ABSTRAK .............................................................................................................vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...........................................................................................................ix DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii BAB 1 1.1 1.2 1.3 1.4



PENDAHULUAN ................................................................................. 1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 Rumusan Masalah................................................................................... 3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 3 Manfaat Penelitian .................................................................................. 3



BAB 2 2.1



TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5 HIV/AIDS .............................................................................................. 5 2.1.1 Pengertian HIV/AIDS .................................................................... 5 2.1.2 Klasifikasi dan Stadium Klinis HIV/AIDS ..................................... 5 2.1.3 Transmisi HIV ............................................................................... 9 2.1.4 Epidemiologi HIV/AIDS ................................................................ 9 2.1.5 Tata Laksana HIV/AIDS .............................................................. 10 2.1.6 Aspek Psikososial HIV/AIDS ...................................................... 10 Stigma .................................................................................................. 11 2.2.1 Definisi Stigma ............................................................................ 11 2.2.2 Stigma Terkait HIV/AIDS ............................................................ 15 2.2.3 Instrumen untuk Mengukur Perceived Stigma pada ODHA .......... 19 Berger HIV Stigma Scale ...................................................................... 22 2.3.1 Sejarah Instrumen ........................................................................ 22 2.3.2 Karakteristik Instrumen ................................................................ 22 2.3.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................. 24 2.3.4 Adaptasi Instrumen ...................................................................... 24 2.3.5 Aplikasi Instrumen ....................................................................... 25 Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 26 2.4.1 Validitas....................................................................................... 26 2.4.1.1 Validitas Isi ...................................................................... 26 2.4.1.2 Validitas Konstruksi ......................................................... 27 2.4.1.3 Validitas Berdasarkan Kriteria ......................................... 28 2.4.2 Reliabilitas ................................................................................... 28 2.4.2.1 Reliabilitas Konsistensi Internal ....................................... 28 2.4.2.2 Reliabilitas Test-Retest ..................................................... 28 2.4.2.3 Reliabilitas Inter-rater...................................................... 28



2.2



2.3



2.4



ix Universitas Indonesia



2.5 2.6



Kerangka Teori ..................................................................................... 29 Kerangka Konsep ................................................................................. 29



BAB 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15



METODE PENELITIAN ................................................................... 30 Desain Penelitian .................................................................................. 30 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 30 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................ 31 Besar Sampel ........................................................................................ 31 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................................................. 32 Izin Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 32 Cara Kerja ............................................................................................ 33 Kerangka Kerja ..................................................................................... 35 Manajemen dan Analisis Data ............................................................... 35 Instrumen ............................................................................................. 36 Identifikasi Variabel ............................................................................. 36 Definisi Operasional ............................................................................. 36 Kaji Etik ............................................................................................... 37 Organisasi Peneliti ................................................................................ 38 Jadwal Penelitian .................................................................................. 38



BAB 4 4.1



HASIL PENELITIAN ........................................................................ 39 Proses Penerjemahan dan Uji Coba Instrumen ...................................... 39 4.1.1 Proses Penerjemahan Instrumen ke dalam Bahasa Indonesia ........ 39 4.1.2 Proses Penerjemahan Balik (Back Translation) Instrumen ke dalam Bahasa Inggris ................................................................... 39 4.1.3 Proses Uji Coba Instrumen ........................................................... 41 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 42 4.2.1 Karakteristik Demografi Subjek Penelitian ................................... 42 4.2.2 Uji Reliabilitas Konsistensi Internal ............................................. 44 4.2.3 Uji Validitas Isi ............................................................................ 44 4.2.4 Uji Validitas Konstruksi dengan Metode Analisis Faktor ............. 45 4.2.5 Penyusunan Versi Singkat Instrumen ........................................... 49 4.2.5.1 Penyusunan Versi Singkat Instrumen Menggunakan Metode Item-to-Total Analysis ......................................... 49 4.2.5.2 Penyusunan Versi Singkat Instrumen Menggunakan Metode Analisis Faktor .................................................... 51



4.2



BAB 5



PEMBAHASAN .................................................................................. 54



BAB 6



SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 57 6.1 Simpulan ..................................................................................... 57 6.2 Saran ........................................................................................... 57



DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 58



x Universitas Indonesia



DAFTAR TABEL



Tabel 2.1 Sistem Klasifikasi CDC untuk Orang Dewasa dan Remaja yang Terinfeksi HIV ....................................................................................... 6 Tabel 2.2 Kategori Klinis Infeksi HIV Menurut Sistem Klasifikasi CDC ................ 7 Tabel 2.3 Stadium Klinis Infeksi HIV Menurut WHO ............................................ 8 Tabel 2.4 Struktur Kognitif dan Perilaku yang Membentuk Public Stigma dan Self Stigma............................................................................................ 14 Tabel 2.5 Instrumen-instrumen untuk Mengukur Perceived Stigma pada ODHA .. 20 Tabel 4.1 Karakteristik Demografi Subjek Penelitian ........................................... 43 Tabel 4.2 Koefisien Reliabilitas Cronbach’s Alpha untuk Berger HIV Stigma Scale Versi Bahasa Indonesia ............................................................... 44 Tabel 4.3 Matriks Struktur pada Analisis Faktor ................................................... 47 Tabel 4.4 Matriks Komponen Korelasi pada Analisis Faktor ................................ 48 Tabel 4.5 Item-to-Total Analysis........................................................................... 50 Tabel 4.6 Matriks Struktur pada Analisis Faktor dengan Cut Point untuk Loading Factor sebesar 0,6 ................................................................... 52 Tabel 4.7 Koefisien Reliabilitas dan Koefisien Korelasi Instrumen Berger HIV Stigma Scale Versi Singkat ................................................................... 53



xi Universitas Indonesia



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1



Social-Cognitive Model pada Stigma ................................................ 13



Gambar 2.2



Konseptualisasi Internalized/Perceived Stigma yang Terkait dengan Kondisi Kesehatan ............................................................... 15



Gambar 2.3



Model Konseptual Perceived Stigma pada ODHA ............................ 17



Gambar 2.4



Model Kesepakatan Validitas Isi Instrumen ...................................... 27



Gambar 4.1



Penilaian Kesepakatan Validitas Isi Instrumen Berger HIV Stigma Scale Versi Bahasa Indonesia ........................................................... 45



Gambar 4.2



Scree Plot pada Analisis Faktor ........................................................ 46



xii Universitas Indonesia



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran 1



Lembar Informasi Untuk Subjek Penelitian.................................. 63



Lampiran 2



Pernyataan Kesediaan Untuk Berpartisipasi Dalam Penelitian...... 64



Lampiran 3



Data Responden ........................................................................... 65



Lampiran 4



Berger HIV Stigma Scale ............................................................. 66



Lampiran 5



Email Komunikasi dengan Pembuat Instrumen ............................ 70



Lampiran 6



Terjemahan Berger HIV Stigma Scale Versi A ............................. 72



Lampiran 7



Terjemahan Berger HIV Stigma Scale Versi B ............................. 75



Lampiran 8



Terjemahan Berger HIV Stigma Scale Terpilih Versi 1.0 ............. 78



Lampiran 9



Terjemahan Balik (Back Translation) Berger HIV Stigma Scale Versi A ........................................................................................ 81



Lampiran 10



Terjemahan Balik (Back Translation) Berger HIV Stigma Scale Versi B ........................................................................................ 83



Lampiran 11



Terjemahan Balik (Back Translation) Berger HIV Stigma Scale Versi Terpilih .............................................................................. 85



Lampiran 12



Revisi Terjemahan dan Terjemahan Balik pada Empat Butir Instrumen .................................................................................... 87



Lampiran 13



Terjemahan Berger HIV Stigma Scale Terpilih Versi 1.1 ............. 88



Lampiran 14



Terjemahan Berger HIV Stigma Scale Terpilih Versi 1.2 (Versi Final) ................................................................................ 92



Lampiran 15



Lembar Penilaian untuk Menentukan Validitas Isi Skala Stigma HIV ............................................................................................. 95



Lampiran 16



Penilaian Pakar untuk Menentukan Validitas Isi Berger HIV Stigma Scale ................................................................................ 98



Lampiran 17



Keterangan Lolos Kaji Etik .......................................................... 99



Lampiran 18



Persetujuan Izin Penelitian ......................................................... 100



Lampiran 19



Hasil Pengolahan Statistik Menggunakan SPSS ......................... 101 xiii Universitas Indonesia



1



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan pandemik global yang mendapat perhatian serius dari seluruh dunia.1 Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa terdapat 34 juta orang di seluruh dunia terinfeksi HIV/AIDS. Pada tahun yang sama terdapat 2,5 juta infeksi baru HIV yaitu sekitar 7000 orang terinfeksi HIV setiap harinya. WHO juga melaporkan 1,7 juta orang meninggal karena AIDS pada tahun 2011. Regio Sub-Sahara Afrika merupakan daerah dengan jumlah penderita HIV tertinggi disusul regio Asia Selatan-Asia Tenggara.2 HIV/AIDS juga menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa pada periode 1 April 1987 sampai 31 Desember 2013, jumlah kumulatif kasus HIV di Indonesia adalah 103.759 dan jumlah kumulatif kasus AIDS adalah 43.347. Pada periode yang sama, jumlah kumulatif kematian akibat HIV/AIDS adalah 8.288. Provinsi dengan kasus tertinggi HIV/AIDS adalah DKI Jakarta, disusul oleh Jawa Timur dan Papua. Di Indonesia, hubungan seksual heteroseksual masih menjadi faktor risiko transmisi HIV tertinggi, diikuti intravena drug user (IDU), transmisi perinatal dan hubungan seksual homo-biseksual.3 Selain menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi, HIV/AIDS juga menimbulkan masalah kesehatan jiwa dan masalah psikososial. Salah satu aspek psikososial dari HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) distigma dan didiskriminasi karena berbagai alasan, antara lain karena: HIV/AIDS merupakan sakit yang tidak dapat disembuhkan; banyak orang menganggap HIV/AIDS sebagai vonis kematian; publik sering tidak memahami cara HIV ditularkan sehingga mengalami ketakutan yang irasional untuk tertular dari ODHA; penularan HIV sering dikaitkan dengan pelanggaran moral sosial terkait hubungan seksual yang pantas ataupun penyalahgunaan zat, sehingga ODHA dikaitkan dengan melakukan perbuatan yang “buruk”. Pengobatan HIV/AIDS saat ini ditujukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperpanjang harapan hidup melalui terapi antiretroviral (ARV). Sampai 1 Universitas Indonesia



2



saat ini, belum ada terapi yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS sehingga hal ini juga menjadi penyebab stigma dan diskriminasi pada ODHA. 4 Stigma dapat menghalangi ODHA untuk mencari pertolongan konseling, mendapatkan pelayanan medis dan psikososial, serta mengambil langkah preventif untuk mencegah penularan ke orang lain. Perilaku pencegahan juga sering distigma sehingga orang enggan untuk memperkenalkan perilaku yang berhubungan dengan pencegahan risiko penularan HIV/AIDS seperti penggunaan kondom atau penggunaan susu formula pada bayi dari ibu yang terinfeksi HIV. 4 Banyak studi yang dilakukan untuk melihat pengaruh stigma pada ODHA. Beberapa studi menunjukkan bahwa ODHA dengan tingkat perceived stigma yang tinggi memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi. 5 Terdapat pula hubungan positif antara perceived stigma pada ODHA dengan intensitas gejala HIV/AIDS.6 Kepatuhan terhadap pengobatan juga berkaitan dengan stigma. Terdapat hubungan negatif yang bermakna antara perceived stigma dengan adherence terhadap terapi ARV. ODHA dengan perceived stigma yang tinggi lebih banyak mengalami ketidakpatuhan untuk minum obat secara teratur.7 Pada akhirnya stigma pada ODHA juga berkaitan dengan kualitas hidup yang lebih buruk.8 Studi-studi mengenai stigma yang selama ini dilakukan memberikan manfaat bagi tenaga kesehatan ataupun pemegang kebijakan kesehatan untuk melakukan berbagai intervensi yang dapat mengurangi stigma dan diskriminasi pada ODHA sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Berbagai studi tentang stigma pada ODHA dilakukan menggunakan instrumen yang dirancang untuk mengukur tingkat perceived stigma pada ODHA. Salah satu instrumen yang sering dipakai adalah Berger HIV Stigma Scale.9,10 Di Indonesia, studi mengenai stigma pada ODHA belum banyak dilakukan. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya instrumen dalam bahasa Indonesia yang mengukur tingkat perceived stigma pada ODHA. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi Berger HIV Stigma Scale ke dalam bahasa Indonesia dan melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen tersebut. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan instrumen Berger HIV Stigma



Universitas Indonesia



3



Scale versi singkat dalam bahasa Indonesia sehingga memudahkan responden dalam mengisinya. Instrumen untuk mengukur perceived stigma pada ODHA tidak hanya berguna untuk kepentingan penelitian dalam bidang HIV, namun penggunaannya juga sejalan dengan program Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) dalam mengurangi stigma pada ODHA. Salah satu pendekatan yang dilakukan pada program WHO tersebut adalah dengan melakukan pengukuran HIV-related stigma pada ODHA di pelayanan kesehatan dan komunitas. 11



1.2 Rumusan Masalah Dibutuhkan suatu instrumen dalam bahasa Indonesia yang sahih (valid), handal (reliable), dan mudah diisi oleh responden untuk mengukur perceived stigma pada ODHA.



1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 



Mendapatkan instrumen Berger HIV Stigma Scale dalam bahasa Indonesia.







Menentukan validitas dan reliabilitas instrumen Berger HIV Stigma Scale.







Mendapatkan instrumen Berger HIV Stigma Scale versi singkat dalam bahasa Indonesia.



1.4 Manfaat Penelitian Instrumen Berger HIV Stigma Scale versi bahasa Indonesia dapat dimanfaatkan untuk: 



Bagi klinisi yang menangani pasien dengan HIV/AIDS, instrumen ini dapat digunakan untuk menilai perceived stigma pada pasien sehingga klinisi dapat melakukan tata laksana yang tepat pada pasien yang memiliki perceived stigma yang tinggi.







Bagi peneliti, instrumen ini dapat digunakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai stigma pada ODHA di Indonesia.







Bagi pemegang kebijakan kesehatan, instrumen ini dapat digunakan dalam program untuk mengurangi stigma pada ODHA. Menurut Joint United



Universitas Indonesia



4



Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), salah satu pendekatan pada program tersebut adalah dengan melakukan pengukuran HIV-related stigma pada ODHA di pelayanan kesehatan dan komunitas.



Universitas Indonesia



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 HIV/AIDS



2.1.1 Pengertian HIV/AIDS Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang termasuk famili human retroviruses (Retroviridae) dan merupakan etiologi sindrom defisiensi imun didapat (Acquired Immunodeficiency Syndrome, AIDS). Pada orang yang terinfeksi HIV, virus ini menyebabkan defisiensi kualitatif maupun kuantitatif sel T helper secara progresif. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan defisiensi imunitas pada orang yang terinfeksi HIV sehingga mudah terserang infeksi oportunistik.1 Sel T helper memiliki molekul CD4 (cluster of differentiation 4) pada permukaannya. Jumlah CD4 pada seseorang yang terinfeksi HIV menggambarkan status imunitas orang tersebut. Pada ODHA yang belum mendapatkan terapi ARV, sistem imunitas tubuhnya akan menurun secara progresif yang ditandai dengan jumlah CD4 yang terus menurun.1 Perjalanan penyakit sejak seseorang terinfeksi HIV sampai munculnya AIDS dan menimbulkan kematian terjadi dalam jangka waktu tahunan. Pada pasien yang tidak mendapat ARV, median waktu perjalanan penyakitnya adalah sekitar 10 tahun. Orang yang terinfeksi HIV dapat hidup dengan normal selama imunitas tubuh (yang ditandai dengan jumlah CD4) masih baik. Ketika seseorang sudah masuk ke dalam fase AIDS, risiko kematian akibat infeksi oportunistik akan semakin meningkat terutama bila tidak mendapatkan pengobatan. 1



2.1.2 Klasifikasi dan Stadium Klinis HIV/AIDS Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyusun sistem klasifikasi untuk orang dewasa dan remaja yang terinfeksi HIV berdasarkan kondisi klinis yang berhubungan dengan infeksi HIV dan jumlah CD4. Sistem klasifikasi tersebut tergambar dalam matriks yang memiliki 9 kategori. Berdasarkan klasifikasi tersebut, pasien yang berada pada kategori A3, B3, dan C1-C3, dipertimbangkan menderita AIDS.1,12 5 Universitas Indonesia



6



Berbeda dengan CDC, WHO menyusun stadium klinis infeksi HIV hanya berdasarkan penemuan klinis tanpa mensyaratkan jumlah CD4. Stadium klinis menurut WHO menjadi pedoman untuk diagnosis, evaluasi, dan tata laksana HIV/AIDS terutama di negara-negara yang memiliki keterbatasan dalam pemeriksaan CD4.13



Tabel 2.1 Sistem Klasifikasi CDC untuk Orang Dewasa dan Remaja yang Terinfeksi HIV Kategori Klinis Kategori Jumlah



A



B



C



CD4



Asimptomatik,



Simptomatik,



Kondisi



HIV Akut



bukan kondisi A



Indikator AIDS



(Primer), atau



atau C



PGL* >500/μL



A1



B1



C1



200-499/μL



A2



B2



C2



13 tahun) yang terdokumentasi mengalami infeksi HIV. Kondisi yang tertera pada kategori B atau C tidak boleh ada. - Infeksi HIV asimptomatik - Limfadenopati generalisata persisten - Infeksi HIV akut (primer) dengan penyakit penyerta atau riwayat infeksi HIV akut Kategori B: Terdiri dari kondisi simptomatik pada remaja atau dewasa yang terinfeksi HIV yang tidak termasuk kondisi yang tertera pada kategori klinis C dan memenuhi paling tidak satu dari kriteria berikut: (1) Kondisi berhubungan dengan infeksi HIV atau menunjukkan adanya defek pada imunitas yang diperantarai sel, atau (2) Kondisi tersebut dipertimbangkan oleh dokter memiliki perjalanan penyakit atau membutuhkan tata laksana yang merupakan komplikasi dari infeksi HIV. Contohnya (namun tidak terbatas pada kondisi di bawah ini): - Bacillary angiomatosis - Kandidiasis orofaringeal (thrush) - Kandidiasis vulvovaginal yang persisten, sering, atau berespon buruk terhadap terapi - Displasia servikal (sedang atau berat)/ karsinoma in situ servikal - Simptom konstitisuional seperti demam (>38,5°C) atau diare lebih dari 1 bulan - Hairy leukoplakia, oral - Herpes zoster (shingles), yang melibatkan minimal dua episode yang berbeda atau lebih dari satu dermatom - Idiopathic thrombocytopenic purpura - Listeriosis - Penyakit inflamatorik pelvis, terutama bila terdapat komplikasi akibat abses tuboovarium - Neuropati perifer Kategori C: Kondisi yang tertera pada definisi kasus surveilans AIDS - Kandidiasis bronkus, trakea, atau paru - Kandidiasis, esofagus - Kanker serviks, invasif - Coccidiomycosis, disseminata atau ekstraparu - Cryptococcosis, intestinal kronis (durasi lebih dari 1 bulan) - Penyakit cytomegalovirus (selain hati, limpa, dan nodus) - Retinitis cytomegalovirus (dengan kehilangan penglihatan) - Ensefalopati, yang berhubungan dengan HIV - Herpes simpleks: ulkus kronis (durasi lebih dari 1 bulan); atau bronkitis, pneumonia, atau esofagitis - Histoplasmosis, disseminata atau ekstraparu - Isosporiasis, intestinal kronis (durasi lebih dari 1 bulan) - Sarkoma kaposi - Limfoma Burkitt - Limfoma, primer, pada otak - Mycobacterium avium complex atau M. Kansasii, disseminata atau ekstraparu - Mycobacterium tuberculosis, pada daerah manapun (paru atau ekstraparu) - Mycobacterium, spesies lain atau spesies yang tidak teridentifikasi, disseminata atau ekstraparu - Pneumocystis jiroveci pneumonia - Pneumonia, rekuren - Progressive multifocal leukoencephalopathy - Salmonella septicemia, rekuren - Toxoplasmosis otak - Wasting syndrome karena HIV Sumber: Centers for Disease Control and Prevention. 1993 revised classification system for HIV infection and expanded surveillance case definition for AIDS among adolescents and adults. MMWR Recomm Rep. 1992 Dec 18;41(RR-17):1-19. Universitas Indonesia



8



Tabel 2.3 Stadium Klinis Infeksi HIV Menurut WHO Stadium 1 - Tidak ada gejala - Limfadenopati generalisata persisten Stadium 2 - Penurunan berat badan bersifat sedang yang tak diketahui penyebabnya (