Azis Laporan 3 Pengenalan Cendawan, Nematoda Serta Bakteri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGENALAN CENDAWAN, NEMATODA, SERTA BAKTERI



Nama



: Abdul Azis



NIM



: G111 10 270



Kelompok : III Asisten



: Ika Rahmatika



JURUSAN ILMU HAMA DAN PENYAKIT FAKULTAS PERTANIAN



UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010



I. PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Penyakit tumbuhan adalah suatu proses fisiologi tumbuhan yang abnormal



dan merugikan yang disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik dan gangguannya bersifat terus menerus serta akibatnya dinyatakan oleh aktivitas sel/ jaringan yang abnormal.Dimana kerusakan yangditimbulkan berasal



dari



organisme



yang



tergolong dalam tumbuhan tinggi parasit. Faktor biotik berupa penyakit yang menular atau hasil infeksi dari sumber lain, seperti jamur, bakteri, spiroplasma, virus, serta nematode. Sedangkan pada faktor aboitik disebabkan oleh kurangnya unsure hara, kelembaban,serta kekeringan yang mengakibatkan tanaman menjadi lemah/layu. Penyakit pada tanaman pada umumnya disebabkan oleh faktor suhu, udara, serta lingkungan.Dimana penyakit suatu tumbuhan dapat tumbuh apabila didukung oleh faktor yang baik pula. Penyakit pada tumbuhan umunya meneyerang tumbuhan pada akar, batang, serta daun yang mengakibatkan proses fotosintesis pada tumbuhan menjadi terganggu sehingga bagian-bagian pada tumbuhan menjadi tercemar. Dalam mempelajari ilmu penyakit tumbuhan, ada beberapa istilah yang sering dikaitkan dengan penyakit tumbuhan.Yaitu seperti Inokulum, patogen,parasit, saprofit (saproba), inang (host), patogenisitas, patogenesis tumbuhan, virulensi, serta keganasan (aggresiveness).Istilah-istilah tersebut sering dikaitkan karena sangat berpengaruh terhadap penyakit yang merupakan jenis dari penyakit.



II.



TINJAUAN PUSTAKA



Patogen merupakan suatu organisme yang mempunyai kemampuan dalam menyebabkan penyakit dalam bentuk organisme yang masih hidup.Sehingga patogen sering disebut sebagai penyebab dari faktor biotic yang menimbulkan penyakit pada tumbuhan.Patogen menyebabkan penyakit pada inang tumbuhan yang mengacaukan fisiologi normal tumbuhan multiseluler



serta menginfeksi



organisme uniseluler didalam segala jenis tanaman.Serta jenis penyakit yang ditimbulkan dari patogen berasal dari beberapa golongan, seperti virus, viroid fitoplasma bakteri, nematode, serta bakteri. Cendawan merupakan kata lain dari fungi (jamur) yang memperoleh nutrisi melalui absorbsi dan energi simpanannya berupa glikogen atau cendawan juga merupakan bagian dari jamur yang dihasilkan dari sporanya, yang biasanya terbentuk di atas tanah atau pada sumber makannya. Dimana cendawan mempunyai struktur somatik yang bersel satu atau banyak (multiseluler), serta dimana sel-selnya berupa hifa dengan komponen utama dinding sel, dan berkembang biak secara aseksual dengan membentuk spora. Cendawan tidak menelan dan mengunyah makanan, melainkan merombak makanannya di luar tubuh secara enzimatik dan diserap melalui hifa.Serta Cendawan tidak memiliki klorofil seperti tumbuhan. Sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis serta menyimpan karbohidratnya dalam bentuk glikogen dan bukan pati seperti pada tumbuhan-tumbuhan lain. Cendawan termasuk makhluk hidup eukariotik karena sudah memiliki inti sel yang terbungkus membrane, dimana siklus hidup cendawan bersifat heterotrof dengan menggunakan bahan organik yang sudah tersedia, berupa bahan organik mati (saprotrof) atau bahan organik hidup (simbiosis).Selain merusak tanaman, cendawan juga sering digunakan sebagai bahan pangan seperti tempe, oncom, keripik jamur merang dan sop jamur kuping.



Bakteri



merupakan



mikroorganisme



terkecil



yang



hanya



berukuran



0,5-5µm yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, serta merupakan organisme yang paling berlimpah diri segala jenis penyakit tanaman, karena tersebar dimana-mana seperti tanah, air, serta sebagai simbiosis dari organism lain, yang pada umumnya memiliki dinding sel dengan komposisi yang sangat berbeda. Dan bergerak dengan menggunakan alat gerak flagella. Bakteri melakukan reproduksi dengan melakukan pembelahan dengan ukuran yang sangat kecil yang pada dasarnya mempunyai bentuk yang beragam dengan dinding.Bakteri merupakan penyakit tanaman yang digolonggkan dalam golongan penyakit berbahaya berat.Hal ini disebabkan karena reproduksi bakteri sangat cepat dan dalam jumlah yang banyak. Nematoda merupakan filum yang beranggotakan



± 15.000 spesies yang



merupakan parasit. Nematoda mempunyai bentuk yang mirip dengan cacing dengan tubuh yang tidak berwarna serta semu. Nematoda melakukan reproduksi dengan cara seksual, hemaprodit, serta partenogenetik. Nematode juga merupakan suatu penyakit tanaman yang menyebakan tanaman mati pucuk serta pengkerutan pada daun dan dapat menular dari satu jenis daun kedaun yang lain. Virus adalah suatu materi genetic yang berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus–virus baru.mRNA juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus–virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya.



III.



3.1



METODOLOGI



Waktu dan Tempat Dalam proses kegiatan praktikum tentang pengenalan penyebab penyakit



tanaman dilaksanakan pada hari Senin, 18 Oktober 2010 Pukul 15.30 WITA – selesai di laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.



3.2



Alat dan Bahan Alat – alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan patogen, yaitu



mikroskop penyakit, kaca preparat, cawan, serta jarum ose. Bahan – bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan penyakit patogen tanaman yaitu sampel cendawan, bakteri, serta nematode.



3.3



Prosedur Kerja Menyiapkan mikroskop penyakit. Menyiapkan sampel cendawan, bakteri serta nematode. Meletakkan ketiga jenis sampel patogen ke masing-masing kaca preparat dengan menggunakan alat bantu berupa jarum OSE. Mengatur



pencahayaan



mikroskop



penyakit,



agar



bahan



sampel



penelitian dapat terlihat dengan jelas. Mengamati bentuk cendawan, bakteri, serta nematode melalui lensa mikroskop yang telah diatur pembesarannya. Menggambar bentuk cendawan, bakteri dan nematode yang telah dilihat.



IV.



4.1



Hasil 4.1.1



Cendawan



HASIL DAN PEMBAHASAN



Fusarium sp



Phytoptora sp



4.1.2



Nematoda



4.1.3



Bakteri



Bacillus Turiengensis



4.2.4



Virus



4.2



Pembahasan 4.2.1



Cendawan Cendawan merupakan suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai



tumbuhan tingkat tinggi karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora, akan tetapi tidak mempunyai klorofil. Serta cendawan tidak mempunyai batang, daun, akar dan system pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Secara umum, cendawan berbentuk benang, bersel banyak serta semua bagian pada cendawan memiliki potensi untuk tumbuh, dimana tubuhnya dinamakan miselium dan benangnya disebut hifa yang tebalnya antara 0,5-100 mikron atau lebih. Serta,tidak dapat berfotosintesis karena tidak memiliki klorofil. Sehingga dalam proses untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, cendawan memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dari mahluk hidup lain, baik yang masis hidup maupun yang telah mati. Sifat-sifat dari cendawan yaitu heterotrof yang berarti dalam kelangsungan hidupnya, cendawan memerlukan zat-zat organik yang telah disediakan oleh tumbuhan ototrof yang mampu berfotosintesis. Sedangkan dalam proses pemenuhan kebutuhannya, cendawan harus melakukan pelapukan tumbuhan atau binatang, sehingga cendawan tidak pernah melakukan penghijauan tubuh. Dalam



perkembangannya,



cendawan



sangat



merugikan



bagi



tanaman. Karena menghambat pengangkutan zat cair dan garam mineral, mengganggu proses fotosintesis dan pengangkutan hasilnya dengan cara merusak akar, batang, daun, serta bunga yang dimulai sejak tumbuhnya tanaman sampai tempat penyimpanan.Selain merugikan, cendawan juga mempunyai dampak positif dalam pembentukan. Karena, cendawan mampu melapukkan sisa-sisa tanaman yang mengandung bahan karbohidrat yang tidak dapat dilapukkan oleh bakteri.



Dalam



proses



reproduksinya,



cendawan



melakukan



proses



pembentukan cabang-cabang yang mengalami perpisahan satu dengan yang lainnya yang menyebabkan setiap cabang akan hidup vegetative. Dalam proses menghasilkan spora, cendawan membentuk tubuh buah yang berasal dari pembiakan-pembiakan spora yang tumbuh dipermukaan tanah sebagai cendawan muda.(cendawan penerus).



4.2.2



Nematoda Nematoda



merupakan



organisme



yang



mempunyai



struktur



sederhana yang termasuk kedalam kingdom animalia yang didalamnya terdiri atas nematode parasit tanaman serta hewan, dimana nematode mempunyai bentuk yang menyeruupai cacing serta memiliki filum yang berukuran antara 1 mm hingga lebih dari 1 m dengan bentuk tubuh yang silindris dan tak bersegmen.Berdasarkan penelitian, struktur sel



nematoda yang memiliki



kemiripan dengan manusia sehingga digunakan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi cara kerja tubuh manusia. Mereka mungkin memiliki kemiripan gen dengan manusia, terlebih dalam jangka waktu hidup dan umur. Nematoda memiliki bentuk yang memanjang dan benang, serta berbagai bentuk bervariasi yang panjang dari beberapa baris hingga beberapa meter.Dimana, tubuh eksternal ditutupi oleh kutikula (bagian dinding tubuh bagian luar yang berfungsi sebagai pelindung bagian di bawahnya) chitinous yang merupakan produk dari lapisan yg berhubung dengan kulit yang terletak di bawah di mana tidak ada batas sel dapat dideteksi meskipun inti tersebar. Pada umumnya, nematoda tersebar dan hidup bebas serta berperan penting dalam pembusukan dan daur ulang mineral. Akan tetapi, banyak juga nematoda merupakan hama pertanian yang menyerang akar tumbuhan, sehingga nematoda memiliki banyak fungsi berdasarkan lingkungan.



4.2.3



Bakteri Bakteri merupakan suatu parasit yan dapat menimbulkan penyakit



pada organisme lain. Bakteri juga merupakan sekelompok organisme hidup yang terbanyak serta mempunyai bentuk yang sangat kecil (mikroskopik) dan bersel tunggal (uniseluler). Dimana bakteri mempunyai struktur sel yang sederhana tanpa nucleus sel/inti, serta organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.Akan tetapi, pada umumnya bakteri memiliki dinding sel seperti sel tumbuhan dan sel jamur dengan komposisi yang sangat jauh bebeda. Dalam prosesnya, bakteri menggunakan Alat gerak yang berupa flagellum atau bulu cambuk dimana strukturnya berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagian serta memiliki jumlah yang berbeda serta letak yang berbeda. Selain merugikan, bakteri juga mempunyai keuntungan yang banyak apabila dilakukan pengembangan yang baik pula. Yaitu seperti pembusukan, pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi, berperan dalam siklus nitrogen, penyubur tanah, penghasil antibiotic, pembuatan zat kimia, serta proses kegiatan dalam penelitian rekayasa genetitika.



4.2.4



Virus Virus merupakan organisme subselular. Hal ini disebabkan karena



ukurannya sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukuran virus lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak



dapat



disaring dengan penyaring bakteri.Virus terkecil



hanya



berdiameter 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), dan virus terbesar hanya berdiameter 25 nm.Sehingga untuk mengetahui setiap jenis virus, maka dilihat dengan mengunakan mikroskop.



Pada tubuh virus, diselubungi oleh suatu lapisan pelindung didalam bahan genetik, dimana lapisan pelindung itu merupakan kapsid yang berbentuk



bulat



dan



bergantung



pada



tipe



virusnya.Dalamproses



reproduksinya, virus hanya dapat bereproduksi pada material hidup dan menginvarsi atau memanfaatkan sel makhluk hidup lain.hal ini disebabkan karena virus tidak memiliki perlengkapan selular sendiri untuk hidup. Virus biasanya mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) karena virus diselubungi oleh semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Dalam hal ini, Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khas dari virus ialah selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).



V.



5.1



KESIMPULAN DAN SARAN



Kesimpulan Dari hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyebab penyakit



(patogen) pada suatu tanaman atau tumbuhan disebabkan oleh beberapa faktor.Yaitu cendawan, nematode, bakteri, serta virus.Dimana faktor faktor ini merupakan bahan utama dalam penyebaran penyakit tumbuhan dengan bentuk dan gejala yang berbeda-beda.



5.2



Saran Sebaiknya pengenalan penyakit tumbuhan jangan hanya berpacu pada



beberapah jenis tanaman pangan saja.Sedangkan kita tau bahwa petani tidak menanam satu jenis tanaman.Sehingga pengetahuan kita terhadap penyakit tanaman juga bisa lebih meluas dan mendalam. Sehingga ilmu yang akan dipublikasikan kepada para petani juga lebih banyak.



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2010.gejala penyakit tanaman palawija. www.blogsome.com. Diakses pada 31 oktober 2010



Ardian. 2009. Gejala Penyakit Tanaman. http://ardian88. blogspot.com/2009/09/gejala-penyakit-tanaman.html.. Hans, G.S dan Karin, S. 1984, Mikrobiologi Umum, (terjemahan)Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hans, G.S dan Karin, S. 1984, Mikrobiologi Umum, (terjemahan)Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Toekidjo.Ir.1989. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Andi Offset. Yogyakarta