Bab 3 Bahan Baku Dan Bahan Penunjang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 3 BAHAN BAKU DAN BAHAN PENUNJANG Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk di mana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Sedangkan biaya bahan baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk digunakan yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan dan lain–lain. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan gula kristal adalah tebu (Sacharum Officinarum) yang dapat tumbuh di daerah sawah dan tegal atau daerah iklim tropis dan subtropics. Tanaman tebu yang akan diproses adalah bagian batang yang mengandung gula (Sukrosa). Nilai rendemen tebu merupakan factor penting dalam pembuatan gula. Semakin besar rendemen maka semakin banyak gula yang dihasilkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendeman tebu adalah kondisi tanah, iklim, curah hujan, ketinggian tempat, varietas, pemeliharaan tanaman, pengangkutan dan penanganan sebelum giling. Tanaman tebu diklasifikasikan sebagai: Family: Gramineae Sub Family: Andropagane Genus: Saccharum Species: Saccharum Officinarum Gula sukrosa merupakan karbohidrat yang termasuk disakarida. Sukrosa dihasilkan dari sintesa biokimia antara 2 buah monosakarida yaitu D-Glukosa dan D-Fruktosa. Monosakarida pembentuk sukrosa tersebut dihasilkan dari proses fotosintesis gas CO2 dan H20 dengan bantuan sinar matahari. Pengawan dan persediaan bahan baku ditangani oleh bagian tanaman seksi tebang angkut. Untuk mengontrol mutu tebangan, pabrik menetapkan bahwa tebu yang boleh masuk untuk digiling harus memenuhi syarat MBS: 1.M : Manis, tebu harus sudah masak atau tua. 2.B : Bersih, hasil tebang yang dikirim ke pabrik harus bersih dari kotoran (Slamper, pucukan, akar, tanah dan lain-lain). 3.S : Segar, jangka waktu tebu tertebang sampai masuk gilingan kurang dari 36 jam.



Beberapa bahan pembantu dalam proses pembuatan gula. 1. Air imbibisi Air imbibisi digunakan utnuk mengekstraksi nira yang terkandung dalam tebu pada Stasiun Gilingan dan untuk mengesatkan nira pada proses selanjutnya, sehingga kandungan ampas dapat ditekan seminimal mungkin. 2. Kapur Tohor (CaO) Kapur Tohor (CaO) adalah bahan dasar pembuatan susu kapur. Kapur tohor berfungsi untuk mengikat senyawa-senyawa bukan gula dalam nira mentah, sehingga memudahkan dalam pemisahan nira dari kotorannya. Penambahan susu kapur akan membuat nira lebih stabil dalam proses pemanasan dan tidak mudah terhidrolisa. Proses pembuatan susu kapur dengan memasukan kapur tohor ke dalam rotary drum dengan disemprot air panas. 3. Belerang Belerang digunakan sebagai bahan pembuatan gas SO2 dalam pembakaran belerang dengan udara terbatas. Gas SO2 digunakan untuk proses pemurnian secara sulfitasi. Belerang dibakar dalam tobong belerang kemuan dicairkan dengan uap air, selanjutnya dialiri udara sehingga terbentuk gas SO2. 4. Flokulan Flokulan merupakan bahan yang digunakan untuk mempercepat proses pengendapan, dimana dalam larutan nira akan terbentuk colonial tersuspensi dan flok-flok (koloid), sehingga terjadi proses pengendapan. Jenis flokulan yang digunakan adalah Acofloc. 5. Natrium Hiroksida (NaOH) Natrium hidroksida digunakan di Stasiun Penguapan (evaporator) dan pemanasan yang berfungsi untuk membantu menghilangkan atau melunakan kerak pada evaporator dan pipa-pipa pemanas.