11 0 1 MB
TEKNIK SUNGAI RC18-4504 Semester Gasal 2020/2021 Dosen Pengajar: Dr. Mahendra Andiek Maulana
Novi Andriany Teguh, M.Sc. Link presensi (google form): intip.in/presensi20
Review Minggu Lalu
Corak daerah aliran sungai: dendritic, parallel, trellis, rectangular, radial, annular, multi-basinal, contorted.
Faktor yang mempengaruhi bentuk hidrograf (discharge versus waktu): morfometri DAS (luas, bentuk, pola jaringan sungai, kelandaian sungai utama), dan faktor tidak tetap seperti curah hujan, laju infiltrasi, evapotranspirasi, dan tata guna lahan.
Oxbow lake adalah sisa-sisa tikungan di sungai. Penumpukan sedimen disebut deposisi. Erosi dan deposisi akhirnya menyebabkan saluran baru dipotong melalui bagian kecil tanah di ujung sempit berliku-liku. sehingga sungai membuat jalan pintas.
Alluvial fan terbentuk ketika air dan sedimen melewati celah sempit antara bukit, gunung atau tebing, kemudian melambat dan menyebar ketika mencapai dataran terbuka.
Jenis dan tipe-tipe aliran Lapisan batas aliran (boundary layer) Teori Prandtl
Bab 3: Hidrolika Sungai
Tegangan geser dasar aliran
Kecepatan geser Klasifikasi lapisan aliran Distribusi kecepatan Kekasaran dasar saluran (bed roughness)
Rumus Chezy Latihan soal
Jenis Aliran
JENIS ALIRAN → LAMINER
Aliran Laminer
Terjadi pada zat cair dengan kecepatan relatif rendah
Tegangan geser dinyatakan dengan hukum kekentalan Newton
dv = dz Dimana : ρ = rapat massa air ν = viskositas kinematis (10-6 m2/dt) τν = tegangan geser viskus
JENIS ALIRAN → TURBULEN Aliran Turbulen
Terjadi karena kondisi ketidakstabilan dalam aliran
Fluktuasi dari kecepatan Dimana; = v + v' V, W = kecepatan sebarang, arah sb x dan y v, w = kecepatan rata2 terhadap waktu, arah sb.x dan y = w + w' v’, w’ = fluktuasi kecepatan sebarang, arah sb.x dan y
V W
Tegangan geser turbulen (Navier Stokes eq.)
t = − .v' w'
Dimana : ρ = rapat massa air ν = viskositas kinematis (10-6 m2/dt) τt = tegangan geser turbulen
Tegangan geser total -> Turbulensi dan viskositas berkontribusi
= + t =
(
)
dv + − v'w' dz
TIPE ALIRAN
Berdasarkan waktu pemantauan
Steady
Unsteady
Tipe aliran Berdasarkan ruang pemantauan
Uniform
Non uniform
TIPE ALIRAN → STEADY & UNSTEADY
Aliran steady
Sifat sifat aliran konstan pada setiap titik
Tidak tergantung waktu
Aliran unsteady
V =0 t
Sifat aliran tidak tetap pada setiap titik
Tergantung waktu
V 0 t
TIPE ALIRAN → UNIFORM & NON-UNIFORM
Aliran uniform (seragam)
V =0 x
Kecepatan aliran di sepanjang saluran adalah tetap
Kecepatan aliran tidak tergantung pada tempat
Aliran non-uniform (tidak seragam)
V 0 x
Kecepatan aliran disepanjang saluran adalah tidak tetap
Kecepatan aliran berubah menurut tempatnya
ALIRAN STEADY & UNIFORM PADA SUNGAI
Kecepatan aliran disepanjang saluran/sungai adalah tetap
Kecepatan aliran tidak tergantung pada tempat dan waktu
V Q V Q = = 0 dan = =0 x x t t
Kemiringan muka air = kemiringan dasar saluran
LAPISAN BATAS ALIRAN (BOUNDARY LAYER)
Ludwig Prandtl (1904) mengembangkan konsep lapisan batas (boundary layer) yang memperlihatkan hubungan penting antara aliran fluida ideal dengan aliran fluida sebenarnya
Dalam teorinya, ia menunjukkan bahwa efek gesekan dalam fluida yang sedikit kental dibatasi oleh lapisan tipis yang ada di dekat permukaan benda.
Tebal lapisan batas δ adalah jarak dari permukaan batas sampai pada titik dimana δ = 0,995 U
LAPISAN BATAS ALIRAN (BOUNDARY LAYER)
Lapisan batas dinyatakan :
Aliran Laminer
Aliran Turbulen
V .x = 5 x
−0, 5
V .x = 0,4 x
−0, 2
Re x =
V .x
Re x =
V .x
5x105 5 x105
Pada zat cair yang mempunyai viskositas kecil, efek gesekan dalam aliran hanya ada dalam suatu lapisan tipis sekitar batas aliran.
The Boundary Layer Concept: https://youtu.be/k37vPSA3E1g
TEORI PRANDTL
Prandtl memperkenalkan konsep mixing length dalam rangka memperoleh tegangan geser turbulen.
Ia menganggap bahwa segumpal partikel air bergerak sepanjang ℓ sebelum momentumnya dipindahkan.
Fluktuasi kecepatan horizontal sebarang pada gumpalan partikel air di lapisan 2: dv dv v' = v1 − v2 = w' = − dz dz Fluktuasi kecepatan vertikal sebarang mempunyai besaran yang sama (tanda minus menunjukkan gerakan kebawah) Viskositas kinematik Eddy Tegangan geser turbulent menjadi: 2 2
dv t = − v' w' = dz 2
dv t = dz
dv = dz
Contoh soal: lapisan batas Diketahui: Kecepatan suatu aliran V = 1 m/dt dan kedalaman saluran h = 10 m
Ditanyakan; 1. Jarak x dimana aliran lapis batas mulai memenuhi seluruh kedalaman? 2. Jenis aliran lapis batas?
Contoh soal: lapisan batas Solusi: 1.
Lapis batas mulai memenuhi seluruh kedalaman -> asumsi aliran turbulen
V .x = 0,4 x
x =h 1.
−0, 2
(V / )0, 25 1, 25 (1 / 10 −6 )0, 25 1, 25 = h = 10 = 1171 0 ,8 0 ,8 0,4 0,4
Jenis aliran
1 1171 9 5 Rex = = = 1 , 171 10 5 10 → Turbulent −6 10 Vx
TEGANGAN GESER DASAR ALIRAN
Gaya pada elemen fluida, aliran seragam, sehingga keseimbangan gaya dalam arah X:
z .x = g (h − z).x.sin
Untuk kemiringan kecil, sehingga sin β ≈ tan β = I
z = g (h − z) I
Tegangan geser dasar:
Dalam hal saluran sangat lebar dan dangkal dimana R ≈ h:
b = z =0 = .g.h.I
b = .g.R.I
b .O.x = .g. A.x. sin Dimana: O = keliling basah, A = luas penampang, R = radius hidrolik = A/O
KECEPATAN GESER (
Tegangan geser dasar sering juga dinyatakan dengan kecepatan geser (friction velocity)
u* =
𝑢∗ )
b
u* = g.R.I
Faktor gesekan tidak berdimensi telah diperkenalkan oleh Darcy dan Weisbach:
f =
2 f . F r I=
8 8/ f = V
8 b 8 gRI = .V 2 V2
u* 1
1
1
1
8g 2 2 V= .R .I = C.R 2 .I 2 f Pada aliran seragam-tetap, kemiringan dasar saluran = kemiringan muka air. Untuk saluran/sungai yang sangat lebar maka R = h 2 1/ 3 f . q q = V.h, maka kedalaman normal ℎ𝑛 → h = n 8.g .I
n.q hn = 1 / 2 I
3/ 5
TEGANGAN GESER VISKUS & TURBULEN
Tegangan geser dalam aliran bertambah secara linier dengan bertambahnya kedalaman air (lihat gambar).
Tegangan geser sejalan dengan viskositas dan turbulensi, maka:
z = + t = .g (h − z ).S
TEGANGAN GESER VISKUS & TURBULEN
Pada permukaan dasar saluran dimana tidak ada turbulensi (u=w=0, u’=w’=0)
t = − .u ' w' = 0
Pada lapisan yang sangat tipis diatas dasar, tegangan geser viskus dominan, maka aliran laminer, lapisan ini disebut viscous sub-layer (sub lapisan viskus). Diatasnya (yang merupakan bagian besar aliran), tegangan geser turbulent dominan.
Tegangan geser pada viscous sub-layer adalah konstan dan sama dengan tegangan geser dasar, tidak bertambah secara linier terhadap kedalaman
KLASIFIKASI LAPISAN ALIRAN
Secara teoritis
1. Viscous sublayer:
lapisan tipis diatas dasar aliran
tidak ada turbulensi
tegangan geser viskus konstan
aliran Laminer
2. Transition layer → lapisan transisi / lapisan penyangga, aliran Turbulen
3. Turbulent logarithmic layer:
tegangan geser viskus diabaikan
tegangan geser turbulen dianggap konstan dan sama dengan tegangan geser dasar
konsep Mixing length (Prandtl) → Profil Kecepatan Logaritmik
4. Turbulent outer layer → kecepatan hampir konstan
KLASIFIKASI LAPISAN ALIRAN 1.
Secara teknis (berdasarkan data eksperimen) Hydraulically smooth flow → Kekasaran dasar (ks) jauh lebih kecil dari ketebalan viscous sublayer, kekasaran dasar tidak mempengaruhi distribusi kecepatan uk
* s
2.
3.
Hydraulically rough flow → Kekasaran dasar besar, viscous sub-layer tidak terjadi dan kecepatan aliran tidak tergantung pada viskositas
Hydraulically transitional flow → Distribusi kecepatan dipengaruhi oleh kekasaran dasar dan viskositas
5
u*ks
u*k s
5
70
70
DISTRIBUSI KECEPATAN
Pada lapisan turbulen
tegangan geser total hanya terdiri dari tegangan geser turbulen.
tegangan geser total bertambah secara linier dengan bertambahnya kedalaman.
b / u* = .z .z
dv t = dz
Profil kecepatan logaritmik:
z = n zo u*
Harga Zo = elevasi dimana kecepatannya nol → Z0 =
vz = z e = u* 0
2
0,5
ℓ = mixing length κ = konstanta universal von Karman = 0,4
v( z )
z h
z = . z 1 − h
Teori mixing length Prandtl:
dv = dz
t ( z ) = b 1 −
Dalam angkutan sedimen: kecepatan geser adalah kecepatan fluida yang sangat dekat dengan dasar aliran
= 0,11
smooth
u*
= 0,033.k s
= 0,11
u*
rough
+ 0,033 .k s
transition
DISTRIBUSI KECEPATAN
Pada sub lapisan viskus / viscous sublayer
dv = = b dz
pada hydraulically smooth flow terdapat viscous sublayer
tegangan geser viskus pada lapisan ini konstan dan sepadan dengan tegangan geser dasar
Mengintegrasikan 𝑢𝑧=0
b / u*2 .z = .z = 0 didapat → v( z ) =
Distribusi kecepatan linier berpotongan dengan distribusi kecepatan logaritmik pada elevasi: Z = 11,6ν /u*
Tebal lapisan viskus, δv
= 11,6
u*
DISTRIBUSI KECEPATAN
Ilustrasi profil kecepatan dan kecepatan geser pada aliran hydraulically smooth dan rough
JENIS RIVER BED FORMS (DASAR SUNGAI)
KEKASARAN DASAR SALURAN (ks)
Kekasaran dasar/bed roughness:
Nikuradse (1933) → ks = diameter butir, berlaku untuk dasar rata/flat bed
Kondisi alam:
dengan berbagai bentuk dasar (ripple, dune, dsb.)
tergantung kepada diameter butir sedimen dan kecepatan arus
Nilai ks berdasarkan eksperimen Liu (2001)
concrete bottom ks = 0.001 - 0.01 m
flat sand bed ks= (1 - 10)d50
bed with sand ripples ks=(0.5 - 1.0)Hr
Hr = tinggi ripple (m)
CHEZY EQUATION (1768)
Chezy → formula empiris untuk kecepatan rata-rata untuk aliran steady uniform Dimana:
V = C RI
Kecepatan geser:
u* = gRI V C= g u*
h h z 1 u* v = v( z ) dz = n dz h zo h z o zo
Koefisien Chezy:
Rata-rata profil kecepatan logaritmik: v =
Koefisien Chezy menjadi:
h C= n zo e g
R = radius hidolik I = kemiringan dasar saluran C = koefisien Chezy
u* h z u h n ( ) − 1 + o * n zo h zo e
12 h C = 18 log 3 , 3 / u *
Smooth flow
12 h C = 18 log ks
Transition flow
Rough flow
Sumber: http://www.homepages.ed.ac.uk/shs/Tidal%20Stream/Karvonen%20bed%20friction.pdf
Jenis aliran berdasarkan nilai ks
Soal latihan Diketahui:
Sungai dengan kedalaman h = 2 m, kemiringan dasar sungai 𝐼𝑏 = 10−5
jika viskositas kinematis ν = 10−6 m²/dt dan kekasaran dasar ks = 10−3 m
Ditanyakan:
Berapa kecepatan rata-rata u? = 9.81 𝑥 2 𝑥 10−5 = 0.014 𝑚/𝑠 Transitional flow = 5 < 𝑢∗𝑘𝑠 𝑣
=
0.014 𝑥 10−3 10−6
𝑢∗𝑘𝑠 𝑣
= 14 (𝑂𝐾)
< 70
Soal latihan Diketahui:
Sungai dengan kedalaman air h = 1.20 m, debit per satuan lebar q = u.h = 0.8 m²/dt
ks = 0.5 x 10−3 m
Tebal lapisan viskus δv = 0,464 x 10−3
Ditanyakan: Kemiringan Sungai S dan kecepatan geser u* ?
Kecepatan geser u* dapat dihitung dengan: 𝛿=
11.6 𝑣 𝑢∗
maka u ∗ =
atau 𝑢 ∗ =
11.6 𝑣 𝛿
=
0.026 𝑥 0.5 𝑥 10−3 10−6
= 0.025 𝑚/𝑠
9.81 𝑥 1.20 𝑥 6 𝑥 10−5 = 0.026 𝑚/𝑠
𝑔ℎ𝑆=
Transitional flow = 5 < 𝑢∗𝑘𝑠 𝑣
=
11.6 𝑥 10−6 0.464 𝑥10−3
𝑢∗𝑘𝑠 𝑣
< 70
= 13 (𝑂𝐾)
Soal latihan
Aliran seragam yang stabil mengalir dalam saluran persegi panjang dengan lebar 10 meter. Jika debitnya 10 m³ / detik, kemiringan 26 cm / km, dan memiliki permukaan yang halus f ∼ 0,01. hitung:
Kedalaman aliran normal
Tegangan geser dasar alirannya
Take Home Quiz 1 Tugas untuk minggu depan, diupload di myITSClassroom.