Bab 8 Biaya Kualitas Dan Produktivitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 8 BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS



OLEH NAMA: DEWI NURTIKA NIM : 105731111817



AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019



A. KUALITAS Kualitas (quality) dapat diartika berbeda antara satu orang dengan orang lain.Biasanya kualtias dapat dilihat dari dua factor utama berikut ini. 1. Memuaskan harapan konsumen yang berkaitan dengan atribut-atribut harapan konsumen 2. Memastikan seberapa baik produk dapat memenuhi aspek-aspek teknis dan desain produk tersebut,kesesuaian kinerja dengan standar pembuatnya. Harapan konsumen ini dapat dilihat dari beberapa dimensi yang mewakili kualitas berikut ini. 1. 2. 3. 4. 5. a.



Kinerja ( performance ) Estetika (aesthetic) Kemampuan servis (serviceability) Fitur(features) Keandalan (reliability) Keawetan (durability Kesesuaian dalam penggunaan Pendekatan Kualitas



Pendekatan kualitas ada 2 yaitu: Pendekatan Nilai target. Dalam pendekatan ini,kesesuaian kualitas diartikan sebagai suatu rentang nilai untuk setiap spesifikasi atau karakterisitk kualitas.Sebuah nilai target dengan batasan nilai tertinggi dan terendah ditentukan sebagai rentang variasi produk yang dapat dterima.Nilai target adalah semua unit yang berada dalam rentang nilai tersebut dikategorikan sebagai produk yang tidak cacat atau berkuaalitas. Pendekatan Kualitas Optimal. Dalam pendekatan ini, kesesuaiankualitasditekankan padadimensi kesesuaian untuk digunakan (fitness for use). Spesifikasi kualitas ditentukan dalam nilai terntentu yang sudah teruji tanpa da toleransi sedikitpun terhadap penyimpangan (tidak diperbolehkan adanya rentang nilai). B. PENGUKURAN DAN PELAPORAN BIAYA KUALITAS a. Biaya Kualitas Biaya kualitas (cost of quality) merupakan biaya yang terjadi atau memungkinkan akan terjadi karena adanya kualitas yangrendah. Biaya kualitas dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu biaya kualitas yang berkaitan dengan aktivitas aktivitas pengendalian yang bertujuan untuk menigkatkan kualitas dan biaya yang berkaitan dengan aktivitas kegagalan,terjadi karena adanya kegagalan dalam menjalankan aktivitas atau adanya produk yang berkualitas rendah. Kedua kelompok tersebut dapat dipecah lagi dalam 4 subkelompok biaya,yaitu 1. Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi karena adanya usaha untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam menjalankan aktivitas jasa dan/atau produk yang berkualitas rendah.Pada umumnya,peningkatan biaya pencegahan diharapkan akan menghasilkan penurunan biaya kegagalan.



2. Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi karena dilakukannya penentuan apakah produk atau jasa yang dihasilkan telah sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen. 3. Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi pada saat produk atau jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen.Ketidakkesesuian ini terdeteksi pada saat produk masih berada di pihak perusahaan atau sebelum dikirimkan ke pihak luar perusahaan. 4. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi pada saat produk atau jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen dan diketahui setelah produk berada di luar perushaan atau sudah di tangan konsumen. b. Pengukuran Biaya Kualitas Biaya kualitas dapatjuga dikelompokkan menjadi dua menurut kemudahan salam pengamatannya.Pertama adalah biaya yang dapat diamati (observable quality cost) dan kedua biaya kualitas yang tersembunyi (hidden quality cost).Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya kualitas yang secara langsung data diukur dan biasanya datanya tersedia dalam laporan akuntansi perusahaan.Biaya kualitas tersembunyi merupakan biaya ats hilangnya kesempatan yang diakibatkan oleh rendahnya kualitas.Biaya ini biasanya tidak terdapat dalam laporan akuntansi.Selain itu biaya ini sulit diukur secara akurat jumlahnya sehingga untuk menentukan besarnya biaya ini digunakan pendekatan estimasi. c. Metode Multiplier Berdsarkan metode ini diasumsikan bahwa total biaya kualitas merupakan multiplikasi dari beberapa ukuran biaya kegagalan sehingga untuk mengestimasi biaya kegagalan total dapat dilakukan dengan mengalikan dengan menggunakan suatu angka pengali yang ditentukan biaya kegagalan total observasi.Hal ini dapat ddiformulasikan sebagai berikut. Biaya kegagalan eksternal total = k x biaya kegagalan eksternal observasi d. Metode Taguchi Quality Loss Function Metode ini mengamsusikan bahwa setiap dari target kualitas akan menyebabkan biaya kualitas tersembunyi dan kenaikan biaya kualitas merupakan pengkuadratan setiap penyimpangan dari nilai target . L(y)=k(y-T)2 Keterangan K= Konstanta proporsional yang tergantung pada struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan.Simbol k merupakan nilai estimasi dan dihitung dengan membagi nilai biaya tersetimasi dengan pangkat penyimpangan dari nilai target.Simbol kdi hitung dengan cara; k=c:d2 c= Kerugian padalimit terendah atau tertimggi d= Jarak limit dari nilai target y= Nilai actual karakteristik kualitas



T=Nilai target karakteristik kualitas L= Kerugian akibat kualitas e. Pelaporan Biaya Kualitas Pelaporan biaya kualitas adalah menentukan biaya kualitas sesungguhnya untuk setiap komponen kualitas.Langkah berikutnya adalah mengelompokkan komponen-komponen biaya kualitas sertebut dalam kelompok-kelompok biaya kualitas.Pengelompokan ini bermanfaat agar manajer dapat mengetahui distribusi penyebaran biaya kualitas yang terjadi.Supaya penyususna laporan biaya kualitas mudah dilakukan dan dipahami lazimnya dibuat dalam bentuk persentase dari penjualan sesungguhnya. C. PENGELOLAAN BIAYA KUALITAS a. Pandangan Tradisional Pandangan ini pertama kali dikemukakan oleh J.M.Juran yang mengemukakan model biaya kualitas optimal.Dalam model ini, kualitas dibagi dalam tiga zona relative terhadap titk total biaya kualitas minimu.Aktivitas peningkatan kualitas dipilih pada daerah dibawah zona tingkat kualitasoptimal, zona kesempurnaan berada diatasnya,dan diantara keduanya terdapat zona tidak berbeda.Pada zona kesempurnaan terdpat banyak permasalahan untuk mencapai cacat nol produk.Juran menyarankan untuk melonggarkan upaya pencengahan dengan mengizinkan adanya tingkat cacatterntu. b. Pandang Kontemporer Pandangan kontemporer sangat dipengaruhi oleh teori yang dikemukakan oleh ahl8 kualitas dari Jepang,Genichi Taguchi.Ia memiliki pandang yang berbeda dengan pandangan kualitas tradisional.Inti dari padanganinii adalah untuk mendapatkan manfaat biaya maka tidak diperbolehkan adanya produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. c. Activity Based Management dan Biaya Kualitas Optimal ABM membedakan biaya kualitas menjadi 2 kelompok,yaitu biaya bernilai tambah dan biaya tidak bernilai tambah.Dengan menggunakan kriteria penentuan biaya bernilao tambah maka biaya kualitas keloompok penilaian serta kegagalan internal dan eksternal adalah biaya biaya tidak berniali rambah,sedangkan biaya pencegahan dapat dikategorikan sebagai biaya bernilai tambah. d. Analisis Trend Agar dapat gambaran keberhasilan diperlukan perbandingan antarperiode dengan menggunakan periode dasar sebgai pembandingperekembangan program perbaikan kualitas.Perbandingan dilakukan untuk semua komponen biaya kualitas,baik secara total maupun secaraperkomponen.Dengan menggunakan grafik trend akan diketahui perkembangan total dan per komponen dari period eke periode.Kemudian,dapat diketahhui hubungan dan pengaruh antarkompoonen. D. PENGIDENTFIKASIAN PERMASALAHAN PENGENDALIAN KUALITAS Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalah pengendalian kualitas adalah meotde diagram sebabakibat atau fishbone diagram. Diagram ini meruapakan



sebuah diagram kasual yang penyebab atau alasan adanya ketidaksempurnaan oleh sumber dari penyimpangan.Penyebab penyimpangan kualitas biasanya terjadi karena Manusia,Metode yang digunakan,mesiin,bahan,pengukuran dan lingkuangan. E. PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI Efisiensi proses adalah kemampuan untu mengubah input menjadi output antara pada biaya terendah.Output anatara merupakan jumlah produk atau jasa yang dihasilkan dan disampaikan pada konsumen padasuautu periode waktu pengukuran yang diukur dalam ukuran keuangan atau ukuran fisik.Ukuran-ukuran yang biasa digunakan untuk efisiensi proses produksi dan bisnis diantaranya yaitu, produktivitas,waktu siklus,dan rasio waktu. F. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Produktivitas menekankan pada bagaimana menghasilkan output secara efisisn,dan secara khusus ditujukan pada hubungan anatara output dan input untuk menghasilkan output.Efisiensi produktivitas total terjadi saatdua kondisi terpenuhi,yaitu:(1)untuk semua perpaduan inout yang akan menghasilkan output pada tingkat dintentukan,tidak ada satu komponen input-pun yang digunakanmelebihi yang ditentukan untuk menghasilkan output tentu,(2) Perpaduan dengan tingkat biaya terendah. a. Efisiensi Teknis. Upaya peningkatkan produktivitas dapat dicapai melalui tiga cara sebagai berikut:(1) menghasilkan ouput yang sama dengan input lebih sedikit,(2) menghasilkan output yang lebih banyak dengan input yang sama,(3) menghasilkan output lebih banyak dengan input yang lebih sedikit. a. Efisiensi Pertukaran. Peningkatan efisnesi juga dapat dicapai dengan melakukan pertukaran antara input yang lebih mahal dengan input yang lebih murah.Pada pendekatan kedua yang perlu diperhatikan adalah pemilihan kombinasi input yang optimal.Adanya pendekatan kedua ini akan memberikan peluang peningkatan produktivitas yang lebih luas. b. Pengukuran Produktivitas Parsial.Pengukuran produktivitas berarti mengkuantitatifkan perubahan produktivitas.Tujuannya adalah untuk memudahkan manajemen dalam memonitor naik turunnya produktivitas.Pengukuran sebaiknya dilakukan secara aktual maupun prospektif.Pengukuran aktual dipergunakan oleh manajer untuk mengetahui perkembangan program peningkatan produktivitas,menentukan perbaikan yang diperlukan ,dan mengendalikan perubahan.Sedangkan pengukuran prospektif bertujuan untuk mengetahui kombinasi-kombinasi pepraduan input yang memberikan manfaat paling besar bagi organisasi.Pengukuran produktivitas input demi nput satu per satu disebut dengan pengukuran produktivitas parsial. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan banyanknya output tunggal yang dihasilkan dengan input yang digunakan. Rumus: Rasio produktivitas = Output: input b.1. Kelebihan pengukuran produktivitas Parsial.Pengukuran produktivitas parsial akan mengarahkan menajemen lebih fokus pada input tertentu.Selain itu, hasil pengukuran lebih mudah dipahami dan dinterpretasi sehingga tingkat kinerja produktivitas personel operasional cepat diketahui.



b.2. Kelemahan Pengukuran Produktivitas Parsial.Pengukuran parsial yang dilakukan dengan cara satu per satu input diukur secara terpisah dapat memberikan suatu gambaran yang salah tentang produktivitas.Hal tersebut disebabkan karena input dalam menghasilkan output tidak semuanya independen terhadap input lain. c. Pengukuran produktivitas Total. Produktivitas total didapatkan dengan cara mengukur produktivitas semua input yang digunakan untuk menghasilkan ouput.Terdapat dua pendekatan pengukuran yang dapat dipergunakan,yaitu: c.1.pengukuran profil.Dilakukan dengan cara mengukur beberapa input utama yang dipergunakan untuk menghasilkan output yang hasilnya berupa ukuran operasional.Hasilnya berupa profil produktivitas yang dapat diperbandingkan antarwaktu sebagai sumber informasi perubahan produktivitas. c.2.pengukuran profit-llinked productivity.Dilakukan dengan mengukur jumlah perubahan laba yang diakibatkan oleh perusahaan produktivitas. Rumus: Dampak Profit-linked = Biaya PQ total- biaya periode amatan total PQ adalah jumlah input yang dibutuhkan untuk menghasilkan ouput pada waktu yang diamati jika produktivitas sama dengan tahun dasaryang dihitung dengan cara berikut. PQ = Output periode amatan: Rasio produktivitas tahun dasar d. Komponen Pemulihan Harga.Komponen pemulihan harga adalah kemampuan perubahan pendapatan dalam mengimbangi pengaruh perubahan harga input.Pengukuran dilakukan dengan cara perubahan pendapatan dikurangi perubahan biaya input dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas.Untuk mengetahui besaran pemulihan harga harus dihitung terlebih dahulu perubahan laba pada setiap periodenya. e. Pengukuran Waktu Siklus.Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu produk atau jasa.Padajasawaktu dihitung sejak konsumen mengajukan permintaan layanan sampai selesai.Waktu siklus rata-rata setara dengan total waktu proses untuk semua unit dibagi dengan unit yang dihasilkan.Dalam ukuran waktu kinerja akan semakin baik jika waktu proses yang dibutuhkan semakin sedikit.Dengan waktu proses yang lebih cepat maka konsumsi sumber daya juga dapat dihemat.