BAB I. Analisis Perencanaan Produksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I Produksi Massal Semakin banyak jumlah manusia, tentu semakin anyak pula tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Hal ini yang menyebabkan proses produksi harus berjalan seara terus menerus dan dalam proses yang banyak atau massal. Produksi massal merupakan proses produksi pada bidang yang beragam dan didistribusikan secara manufaktur. Knsep produksi massal dapat diterapkan pada berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel partikel ditangani dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia dan mineral) sampai bagian bagian padat yang kecil kecil (seperti pengencang) ke perakitan bagian bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil) Kompetensi dasar 3.10 Menganaisis perencanaan produsi massal 4.10 Membuat perencanaan produksi massal 3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal 4.11 Menerapkan proses produksi massal 4.12 Melakukan produksi massal PETA KONSEP Produksi Massal Meliputi: Aspek Produsi Mempelajari : -Proses produksi -Tujuan proses prduksi -Jenis jenis proses produksi Perencanaan Produksi Massal Mempelajari : -Dimensi Spesifik Dunia Usaha Pengembangan Produk -Hubungan Antara Perencanaan Dengan Kontrol Produksi -Fase Dalam Perencanaan Produk -Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal Indikator Keberhasilan Produksi Massal Mempelajari: -Produktivitas -Kapasitas Produksi Proses Produksi: -Perangkat Keras -Perangkat Lunak -Multimedia Produksi massal merupakan suatu metode yang paling umum diterapkan di dalam produksi produk perangkat keras. Dengan adanya produksi massal produk - produk perangkat keras, perangkat lunak, multimedia, dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan dalam waktu relatif cepat. Namun, produksi massal harus direncanakan dengan matang. Hal ini dikarenakan proses produksi massal merupakan produksi yang berkesinambungan. Jika terdapat kesalahan dalam satu tahap produksi massal, maka tahap lain akan ikut terkena imbasnya. Untuk lebih jelasnya , simaklah materi berikut ini!



A. Aspek Produksi Aspek produksi massal merupakan aspe yang dapat menjangkau berbagai macam area ilmu. Namun, anda dapat membedakan produksi massal dengan produksi kerajinan atau industri rumahan. Aspek aspek dalam produksi massal, seperti ini produksi dan standardisasi ukuran, telah lama ada bahkan sebelum era revolusi industri. Namun, adanya era revolusi industri, menandai terciptanya mesin mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia. Selain itu, telah membuka jalan bagi manusia dalam melangsungkan produksi massal dalam waktu singkat. 1. Proses Produksi Produksi merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan dari suatu barang dan jasa. Adapun, proes produksi merupakan suatu metode atau cara dan teknik yang diubah untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu hasil atau produk. 2. Tujuan Proses Produksi Ada beberapa tujuan dari proses produksi, yaitu sebagai berikut. a. Memenuhi Kebutuhan Manusia Kebutuhan yang beragam dari setiap manusia mengharuskan tersedianya beranekaragam jenis barang serta jasa yang harus dipenuhi dalam kegiatan produksi. b. Memperoleh Keuntungan atau Laba Dengan proses produksi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa. Produsen juga akan memperoleh keuntungan dengan jalan menjual barang atau jasa tersebut. Kuntungan atau laba yang diperoleh, diharapkan sebanyak banyaknya sehingga dapat digunakan kembali untuk proses prduksi selanjutnya. c. Menjaga Kelangsungan Hidup Bersama Dengan adanya produksi barang atau jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dari setiap penjualan yang akan dilakukan. Hal ini akan digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan mereka termasuk kesejahteraan karyawan. d. Meningkatkan Mutu dan Jumlah Produksi Terjaganya mutu atau kualitas produk yang baik akan membuat konsumen untuk menggemari produk tersebut. Sehingga, jumlah konsumen akan meningkat dan berdampak pada pemesanan dan produksi yang makin banyak pula. e. Mengganti Barang yang Rusak Apabila terdapat beberapa barang yang rusak, baik rusak yang disebabkan oleh aus, rusak karena dipakai, atau rusak karena bencana alam. Semua akan diganti dengan cara memproduksi barang yang baru. 3. Jenis Jenis Proses Produksi Proses produksi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut. a. Proses Produksi Secara Terus Menerus Pada pola produksi secara terus - menerus, proses akan selalu sama setiap hari, tanpa adanya perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari bahan baku sampai menjadi produk akhir. Berikut contoh dari proses produksi secara terus - menerus. 1) Usaha Tekstil 2) Usaha Kertas 3) Garmen



Ada beberapa ciri ciri pada proses produksi yang dilakukan secara terus menerus, diantaranya sebagai berikut. 1) Produksi dengan jumlah yang besar dengan variasi yang kecil. 2) Penyusunan peralatan atas dasar urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir. 3) Adanya mesin mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk produk tertentu. 4) Pengaruh operator kecil 5) Tidak membutuhkan banyak karyawan 6) Adanya kemacetan pada suatu bagian akan mengakibatkan kemacetan pada bagian lainnya. 7) Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik 8) Variai produk akhir kecil b. Proses Produksi Secara Terputus Berikut beberap ciri ciri pross produksi secara terputus putus 1) Menghasilkan produk yang lebih kecil dengan variasi yang banyak 2) Produksi berdasarkan pesanan 3) Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya 4) Mesin bersifat general purpose machine (mesin bersifat umum/serbaguna) 5) Adanya pngaruh karyawan yang benar 6) Apabila terjadi kemacetan pada suatu bagian, hal ini tidak akan berimbas pada bagian lainnya. 7) Diperlukan pengendalian proses yang baik 8) Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi 9) Peralatan bersifat fleksibel dengan tenaga manusia 10) Diperlukan ruangan yang cukup besar



B. Perencanaan Produksi Massal Dalam sebuah produksi, perencanaan merupakan suatu hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Perencanaan sebuah produk merupakan sebuah prose menciptakan ide produk dan menidaklanjuti produk tersebut sampai kepasaran untuk diperkenalkan. Pada tahap ini, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi. Kesuksesan ekonomi produk massal suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Kemudian, secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufakktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan setiap elemen perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh pelanggan maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh pelanggan menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorintasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung. 1. Dimensi Spesifik Usaha Pengembangan Produk Ada lima dimensi spesifik yang berhubungn dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk. Lima dimensi tersebut adalah sebagai berikut: a. Kualitas Produk Kualitas produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini akan berdampak terhadap pangsa pasar dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan. b. Biaya Produk



Biaya produk merupakan modal yang digunakan untuk produksi setiap unit, seperti peralatan atau alat bantu. Biaya produk menentukan besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan tertentu. c. Waktu Pengembangan Produk Waktu pegembangan produk akan menentukan perusahaan dalam berkompetisi. Hal ini akan menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, sehingga akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. d. Biaya Pengembangan Produk Dalam proses produksi, biaya pengembangan produk merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk denganlebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang. Perancangan dan pembuatan suatu produk, baik produk, baik produk yang baru ataupun produ yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini dapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudiaan disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut. 2. Hubungan Antara Perencanaan dengan Kondisi Produksi Ada beberapa permasalahan dalam perencanaan produksi, diantaranya sebagai berikut: a. Fasilitas produksi apa saja yang diperlukan b. Cara membagi alat alat produksi tersebut agar dapat digunakan dalam proses produksi c. Cara agar alat alat produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat produk yang diinginkan dan dalam jumlah yang diinginkan. Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek penjadwalan dan perencanaan tugas, serta tata letak atau hubungan antarsumber daya. Perencanaan produksi bersifat dinamis. Artinya, perencanaan produksi selalu berubah ubah, sesuai dengan adanya perubahan rencana yang mungkin terjadi. Adapun kontrol produksi merupakan mekanisme untuk mengawasi agar produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana. Kontrol produksi memiliki fungsi fungsi penting, diantaranya sebagai berikut. a. Menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana b. Mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan kekeurangannya c. Menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan kesalahannya d. Mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan kesalahan yang ada pada proses produksi e. Meneruskan laporan kontrol produksi kepada bagian perencanaan untuk ditindaklanjuti. Supaya lebih jelasnya, berikut bagan yang menunjukkan hubungan antara perencanaan produksi dengan kontrol produksi. PERENCANAAN (planning) peroganisasian (organizing) kepepimpinan (leading) PENENDALIAN (controlling)



3. Fase dalam perencanaan produk Fase dalam perencanaan produk merupakan suatu kegiatan dalam proses perancangan. Fase fase dalam proses perancangan produk berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan langkah langkah dalam fase. Berikut beberapa fase dalam proses perancangan produk. a. Mengidetifikasi Peluang



Peluang produk dapat diperoleh melalui empat cara, dintaranya sebagai berikut. 1) Produk baru 2) Turunan dari produk yang sudah ada 3) Perbaikan produk yang sudah ada 4) Produk yang pada dasarnya baru Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1) Keluhan pelanggan terhadap produk sejenisnya yang sudah ada 2) Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing 3) Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis 4) Adanya kecendrungan dalam gaya hidup, demgrafi, dan teknologi b. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek Ada empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang peluang bagi produk baru, yaitu sebagai berikut. 1) Strategi bersaing Strategi bersaing merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk dengan memperhatikan para pesaing usaha. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang. Pada umumnya, perusahaan melakukan diskusi tingkat manajemen untuk membahas strategi dalam menghadapi persaingan usaha. Berikut beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan. a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya c) Fokus pelanggan d) Produk tiriuan 2) Segmentasi pasar Pembagian pasar kedalam segmen membuat perusahaan dapat memetakan selera pelanggan terhadap suatu produk pesaingnya. Pemetaan produk produk pesaing dan milik sendiri kedalam segmen segmen akan membantu perusahaan dalam memperkirakan kelemahan produk pesaingnya. 3) Perkembangan teknologi Pada perusahaan dengan produk berupa teknlogi , keputusan perencanaan yang utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam kegiatan produksi massal. 4) Perencanaan platform produk Platform produk yang baik dapat menjadi dasar dalam pembuatan sebuah produk turunan yang mampu memenuhi selera pasar. Keputusan mengenai platfrom produk berkaitan erat dengan usaha pengembangan produk serta implementasi teknologi dalam membuat suatu produk. Guna pengembangan produk, maka perusahaan dapat menggunakan peta jalur teknologi. Peta jaluur teknlogi merupakan cara untuk menunjukkan perkiraan penggunaan teknologi dimasa depan dan teknologi yang tepat digunakan untuk pasar. 5) Evaluasi peluang produk baru Evaluasi peluang produk dilakukan berdasarkan beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut. a) Ukuran pasar (unit pertahun x harga rata rata) b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun) c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya) d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar e) Pengetahuan perusahaan mengenai tekonologi f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan 6) Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi dimensi yang berguna, sehingga manajer akan mempertimbangkan dampak atas keputusan



perencanaan produk. Pendekataan pemetaan yang dikemukakan oleh cooper et al (1998) melibatkan dimensi seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar dan sebagainya.



C.



Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu



Aspek pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu terbagi menjadi aspek aspek berikut. 1) Pengelolaan sumber daya Perencanaan produk secara mendalam dan menyeluruh akan membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang sudah dianggarkan. 2) Penentuan waktu proyek Ada beberapa faktor dalam mempertimbangkan penentuan waktu proyek, yaitu seagai berikut. a) Penentuan waktu pengenalan produk b) Kesiapan teknolog c) Kesiapan pasar d) Persaingan dalam penawaran produk e) Penyelesaian perencanaan proyek pendahuluan Tahap penyelesaian perencanaan dilakukan setelah suatu proyek disetujui . kegiatan ini melibatkan tim yang disebut tim yang disebut sebagai tim inti. Pada fase ini, perusahaan harus mampu membuat menjelaskan visi produk. Penulisan visi produk harus memakai bahasa yang memiliki makna umum. Untuk memberikan detail jelas suatu visi, maka tim inti harus mampu membuat sebuah pertanyaan misi, asumsi, serta batasannya. 1) Pernyataan misi berikut beberapa hal dalam pernyaan misi. a) Uraian ringkas pada produk. Produk ringkas yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari penggunaan konsp produk secara spesifik. b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas c) Pangsa pasar merupakan identifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan. 2) Asumsi dan batasan Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis prduk menjadi lebih terarah. Berikut beberapa permasalahan yang perlu diperimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan a) Manufaktur Mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur b) Pelayanan Pelayanan pelanggan sangat menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu harus mampu menyusun strategi dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan c) Lingkungan Sasaran aspek lingkungan menyatakan bahwa seluruh komponen akan di manufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya sehingga tidak akan ada komponen yang sia sia Perkiraan tersebut harus melalui tes yang disebut reality check. Dengan adanya reality check, perusahaan dapat membandingkan keocokan antara visi misi produk dengan kebutuhan pasar. Jika tidak sesuai, maka harus dilakukan perbaikan. 4. Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal Produksi massal memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu sebagi berikut. a. Keuntungan Ada beberapa keuntungan dari kegitatan produksi massa, diantaranya sebagai berikut. 1) Akuransi dan Otomatis Tinggi Diantara keuntungan akurasi dan otomatis tinggi adalah sebagai berikut. a) Banyak barang standar yang diproduksi



b) Barang barang yang diproduksi merupakan barang yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan otomatis tertinggi. 2) Kurang Biaya Tenaga Kerja Salah satu keuntungan bagi perusahaan dengan memproduksi produk massal adalah dapat membuat biaya tenaga kerja lebih sedikit. 3) Tingkat Produksi Cepat Tingkat produksi yang cepat dapat dipasarkan lebih cepat. 4) Sedikitnya Pengeluaran Per Unit Produksi massal yang menggunakan peralatan efiien akan menggunakan biaya lebih sedikit. b. Kerugian Selain memiliki keuntungan, produksi massal juga memiliki kekurangan atau kerugian, diantaranya sebagai berikut. 1) Sumber Daya yang Terbuang Sumber daya yang terbatas dapat merupakan suatu kerugian atau masalah yang cukup serius bagi suatu perushaan. Tidak selamanya mein yang digunakan kan berjalan lancar tanpa kendala. Ketika mesin mengalami kerusakan, tentu dibutuhkan tenaga pengganti yang cukup banyak. 2) Tidak Ada Jaminan Barang yang diproduksi secara massal tidak memiliki jaminan ketika dipasaran akan menjadi produk yang laris dikalangan konsumen. Apabila barang yang telah diproduksi ternyata bukan barang yang digemari oleh konsumen, hal ini tentu akan mejadi sia sia dan perusahaan akan mengalami kerugian yang besar. 3) Lebih Banyak Untuk Bahan Dalam produksi massal, membutuhkan penggunaan alat mesin otomatis yang membutuhkan banyak investasi. Selain itu, dibutuhkan pula bahan baku khusus agar tingkat produksi menjadi leih cepat. Hal ini tentu dibutuhkan biaya lebih daripada produksi biasanya. 4) Kurang Beragam Salah satu ciri dari produksi massal adalah kesamaan dari produk yang dihasilkannya. Hal ini, tentunya akan membuat konsumen merasa jenuh atau bosan terhadap produk yang sama.



c.



Indikator Keberhasilan Produksi Massal



Indikator keberhasilan produksi massal merupakan bagian dari kegiatan manajemnen produksi. Untuk mengetahui derajat keberhasilan dalam melaksanakan strategi perencanaan produksi yang sudah disusun, perlu dilakukan penguura atas produktivitas efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan operasi produksi massal. Produktivitas sebagai rasio keluaran (output) terhadap masukan (input) yang bertujuan untuk menilai kierja



proses produksi. Pengukuran keberhasilan dalamm produksi massal meliputi hal – hal berikut.



1. Produktivitas Ada beberapa hal yang terkait di dalam aspek produktivitas. Untuk lebih memahaminya, perhatikan uraian berikut. a. Perhitungan Produktivitas dalam Perusahaan Produktivitas diartikan sebagai perbandinga antara volume keluaran dengan volume masukan. Dengan kata lain, produktivitas diukur dari tingkat efisiensi produksi masukan, seperti tenaga kerja dan mdal. Produktivitas merupakan dasar dari persaingan dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena pentingnya produktivitas, data statistik produktivitas digunakan untuk membandingkan kesuksesan perusahaan satu dengan yang lain. Produktivitas merupakan elemen penting dalam membuat model kapasitas produksi suatu perusahaan. Produktivitas juga dapat digunakan untu meramalkan pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan. Cara mengukur produktivitas ada bermacam macam, tergantung pada tujuan perhitungan dan data yang tersedia. Salah satu perhitungan produtivitas yang paling umum digunakan adalah menghitung produksi kotor pekerja selama 1 jam kerja. Perhitungan ini dapat menghitung seberapa efisien penggunaan tenaga erja untuk menghasilkan produksi keluaran. b. Dimensi Keberhasilan Produktivitas Faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja ada enam, yaitu sikap kerja, tingkat keterampilan, hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, dan kewirausahaan. Berikut penjelasan mengenai kenam dimensi tersebut. 1) Dimensi Sikap Kerja Dimensi sikap kerja dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator indikator sikap dalam melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap inisiatif kerja. 2) Dimensi Tingkat Keterampilan Dimensi tingkat keterampilan dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator indikator keterampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan program, dan keterampila mengevaluasi pencapain proram. 3) Dimensi Hubungan antara Lingkungan Kerja Dimensi hubungan antara lingkungan kerja dioperasionalkan menjadi tiga indikator penelitian yang terdiri dari indikator indikator hubugan kerja denagn pimpinan, hbungan kerja dengan antar bagian, dan hubungan kerja dengan rekan sekerja. 4) Dimensi Manajemen Produktivitas Dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator koordinasi pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggungjawab pekerjaan. 5) Dimensi Efisiensi tenaga kerja Dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator jumlah tenaga kerja, pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga kerja. 6) Dimensi Kewiraswastaan Dioperasionalkan menjadi 3 indikator penelitian yang terdiri dari indikator-indikator kemampuan melihat potensi daerah, kemampuan melihat potensi diri, dan kemampuan melihat potensi organisasi.



2. Kapasitas Produksi Kapasitas adalah hasil produksi atau volume pemrosesan (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas pada suatu periode waktu tertentu. Kapasitas sering menentukan persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar dari biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi,



atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Oleh karena itu, dengan tujuan pencapaian tingkat utilisasi tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, penetapan ukuran fasilitas sangat menentukan. a. Jenis jenis kapasitas Ada beberapa jenis kapasitas produksi, yaitu sebagai berikut. 1) Kapasitas Desain Merupakan kapasitas yang bisa diperoleh oleh suatu desain produk jika desain produk tersebut dialokasikan kepada sumber daya yang cocok



2) Kapasitas Efektif Merupakan kapasitas yang dapat diperoleh jika dihitung dari efektivitas desain dan sumber daya yang diperoleh. 3) Kapasitas Pemanfaatan Merupakan kapasitas efetif dari produk yang sedang digunakan. b. Mengelola Permintaan Penempatan produk yang baik dan fasilitas yang dibangun sesuai dengan penempatanya. Namun, pada pelaksanaannya, dapat terjadi ketidakcocokan ini dapat berarti permintaan melebihi kapasitas atau kapasitas melebihi permintaan. Berikut beberapa kasus dan penyelesaian didalam pengelolaan permintaan. 1) Jika Permintaan Melebihi Kapasitas Jika permintaan melebihi kapasitas, perusahaan dapat membatasi permintaan dengan menaikkan harga, membuat pendjawalan dengan lide time yang panjang, dan mengurangi bisnis dengan keuntungan marjinal. Walaupun demikian, karena fasilitas yang tidak mencukupi ini mengurangi keuntungan dibawah yang mungkin dapat dicapai, solusi jangka panjang biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas. 2) Jika Kapasitas Melebihi Permintaan Jika kapasitas melebihi prmintaan, perusahaan mungkin menginginkan untuk merangsang permintaan melalui pengurangan harga atau pemasaran yang agresif, atau mungkin menyesuaikan diri terhadap pasar melalui perubahan produk. 3) Penyesuaian pada Permintaan Musiman Sebuah pola permintaan musiman atau siklus permintaan merupakan tantangan dalam pemenuhan kapasitas produksi.



D. Proses produksi Proses produksi adalah suatu kegiatan yang menggabungkan berbagai faktor produksi yang ada dalam upaya menciptakan suatu produk, baik itu barang atau jasa yang memiliki manfaat bagi konsumen. Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan



pembantu secara manual dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang semula.



Produk atau barang adalah hasil kegiatan produksi yang mempunyai sifat siat fisik dan kimia, serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produk tersebut dikonsumsi atau digunakan. Adapun jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai sifat sifat baik fisik maupun kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat produksi dengan saat dikonsumsi.



1. PERANGKAT KERAS Pada bagian ini, akan dibahas mengenai diagram alir produksi massal. Tentu saja, setiap perusahaan memiliki diagram alir produksi massal yang berbeda beda. Namun, kali ini akan diambil contoh diagram alir produksi massal pada produk chip komputer. a. Dari pasir menuju batangan Proses produksi massal chip komputer dimulai dari pengolahan silikon. Pertama tama, silikon dibersihkan dari material lain sehingga menghasilkan silkon murni. Kemurnian silikon akan berpengaruh terhadap performa chip komputer tersebut. Silikon murni lalu dipanaskan sampai mencair. Setelah itu, campur “benih” silikon dengan silikon yang sudah dicairkan. Pencampuran tersebut akan menghasilkan lempengan silikon. Setelah itu, lempengan silikon tersebut ditempelkan pada sebuah wafer. Wafer adalah bahan dasar dari komponen microsystem. Wafer biasanya berbentuk lempengan tipis berbentuk lingkaran dengan garis di salah satu sisinya.



b. Pengolahan dari Barang Setengah Jadi Menuju Barang Jadi Setelah menjadi lempengan , chip setengah jadi tersebut diolah dengan cara membuat sekat pada lapisan dasar chip dan implatansi ion pada chip untuk mengubah karakteristik elektrisnya. Diantara langkah langkah ini, area pada chip dibuat pola dengan melalui proses fotolitogrof.



Proses tersebut menghasilkan goresan goresan. Goresan goresan tersebut menjadi tanda bagian mana saja dalam chip yang bisa dibuang atau tidak. Langkah terahir pada proses manufaktur chip adalah pemebrian lembar perlindungan pada seluruh wafer dilakukan untuk mengetahui fungsi chip. Setelah mengetahui mana chip yang bagus mana yang tidak, chip kemudian dipotong dari wafer menggunakan pisau khusus.



2. PERANGKAT LUNAK Salah satu contoh produksi massal pada perangkat lunak adalah kustominasi massal (mass costumization). Kustominasi massal merupakan kemampuan menawarkan suatu produk atau jasa yang telah disesuaikan, baik secara individu dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama dengan mass production. Kustomisasi massal (mass customization) dapat menyesuaikan produk dengan cepat bagi nasabah, produksi efisiensi dari produk massal, dan waktu produksi lebih cepat. Dengan demikian, kustomisasi masa merupakan produk yang dibuat berdasarkan pesanan, namun bisa juga diproduksi secara massal. Dalam kaitannya dengan perangat lunak, kustomisasi massal memusatkan kegiatannya pada cara untuk memproduksi dan mempertahankan beberapa produk perangkat lunak, memanfaatkan kesamaan kesamaan yang ada pada software tersebut dan mengatur apa saja aspek aspek khusus yang terdapat pada tiap tiap software. Praktik kostumisasi pada softwer sama dengan praktik kostumisasi massal pada produk otomotif dengan produksi dilakukan pad lini tunggal. Lini tunggal tersebut menghasilkannya berbeda, padahal sama secara isi. a. Pendekatan Kostumisasi Massal Ada beberapa pendekatan kostumisasi massal menurut Gilmor dan joseph, yaitu sebagai berikut. 1) Customizer Kolaboratif Customizers Kolaboratif, yaitu pendekatan dimana pelanggan/individu melakukan dialog untuk membantu mengartikulasikan kebutuhan mereka dan untuk membuat produk yang disesuaikan untuk mereka. 2) Customizers Adaptive Customizer adptive suatu pendekatan manufactur yang menawarkan produk standar, namun masih dapat disesuaikan. Produk dirancang dalam bentuk standar tersebut dibuat sedemikan rupa sehingga pengguna masih dapat mengubahnya sendiri. 3) Customizer Cosmetic



Customizer Cosmetic, yaitu menyajikan produk standar berbeda untuk berbeda pelanggan. Pendekatan kosmetik tepat ketika pelanggan menggunakan produk cara yang sama dan hanya berbeda dalam bagaimana mereka ingin disajikan. menawarkan standar yang dikemas khusus untuk setiap pelanggan. 4) Customizer Transparan Customizer Transparan menyediakan pelanggan dengan produk/layanan unik tanpa membiarkan mereka mengetahui secara eksplisit bahwa produk - produk dan jasa telah disesuaikan untuk mereka. b. Keutungan kostumisasi massal Kostumisasi massal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya sebagai berikut. 1) Memaksimalkan market share dengan memaksimalkan kepuasan konsumen 2) Menekan biaya persediaan dan material waste (bahan yang sudah tidak ada manfaatnya). Penekanan biaya ini diakibatkan karena material dan input lainya didorong untuk melakukan produksi secara just in time (sistem produksi yang dirancang untuk menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas perusahaan) sehingga inventory dari finish product pun rendah. 3) Meningkatkan cash flow (arus kas) 4) Waktu respons yang lebih pendek. Waktu dari diterimanya order hingga dilakukan pengiriman sangat pendek. Selain itu, sistem produksi yang fleksibel dapat mengadaptasi permintaan yang berbeda dengan cepat. c. Tantangan dalam Penerapan Kostumisasi Massal pada Perangkat Lunak Banyak perusahaan perangkat lunak yang meraih kesuksesan dengan menerapkan metode kostumisasi massal. Namun, kesuksesan mereka bukan berarti tanpa tantangan. Penerapan kostumisasi massal biasanya memakan waktu bertahun – tahun dan menghabiskan biaya yang besar hingga jutaan, bahkan miliarn. Sringkali, teknisi dan ahli rekayasa perangkat lunak harus diberi pelatihan tentang kostumisasi massal perangkat lunak selama berbulan bulan. Seringkali juga terdapat restruturisasi perusahaan dan penambahan alat untuk kostumisasi massal. Meskipun menyimpan banyak keuntungan, kostumisasi massal juga menyimpan banyak resiko. Eratnya hubungan antara potensi kentungan dan resiko akan sangat terasa pada interaksi antara pihak marketing dengan teknisi. Pihak pemasaran seringkali mengetahui potensi keuntungan dalam penerapan kostumisasi massal. Menurut pihak pemasaran, kostumisasi massal memiliki potensi meyakinkan dalam tengah bagi pemenuhan permintaan konsumen. Namun, bagi pihak teknisi, kostumisasi massal adalah kegiatan yang penuh resiko dan membuang - buang uang. d. Menyederhanakan Kostumisasi Massal Software Dengan menggunakan prinsip pemisahan, para produsen perangkat lunak berusaha menyederhanakan kostumisasi massal perangkat lunak. Dengan mencampurkan antara sistem teknologi tunggal dan teknologi formal yang memfokuskan kegiatannya pada kostumisasi massal perangkat lunak, perusahaan perangkat lunak dapat merih kuntungan dengan waktu dan biaya lebih sedikit. e. Infrastruktur pada Kostumisasi Massal Teknologi kostumisasi massal seperti Biglever Software Gear menyediakan insfrastruktur dan lingkungan pengembangan untuk membuat Lini Produksi kostumisasi massal. Jika melihat dari analogi kostumisasi massal otomatis yang menggunakan Lini Produksi tunggal untuk memproduksi berbagai macam model produk, gears digunakan untuk membuat perangkat lunak tunggal (lini produksi) yang dari situ berbagai macam model sistem perangkat lunak dapat



diproduksi. Misalnya, suatu perusahaan memiliki tiga perangkat lunak tunggal yang digunakan untuk tiga segmen pasar yang berbeda. Oleh karena setiap segmen paar memiliki tenggang waktu produksi yang berbeda, perusahaan perangkat lunak akan mempertahankan ketiga perangkat lunak tersebut n nantinya akan dibuat menjadi berbagai macam model turunan. Namun, sistem produksi seperti hal tersebut dapat membuat resikotersendiri terutama pada aspek pemasaran. Dengan menggunakan gears, ketiga perangkat lunak tunggal tersebut disatukan kemali menjadi satu perangka lunak gabungan yang merupakan satu lini produksi tunggal yang leih besar. Aspek – aspek yang berbeda dari ketiga perangkat lunak tersebut lalu digunakan sebagai dasar penciptaan variasi turunan produk. Dengan semua hal itu, kostumisasi massal akan bis diterapkan hanya dengan menekan satu tombol.



3. MULTIMEDIA Bentuk produsi maassal pada bidang multimedia sangatlah beagam. Kemajuan teknologi yang begitu pesat, memungkinkan teriptanya benda – benda baru yang memiliki kecanggihan yang luar biasa. Salah satunya adalah produksi massal layar Organic light – Emitting diode (OLED) fleksibel untuk smartphone. OLED atau diode cahaya organik merupakan sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada tampilan layar atau sensor. Teknologi elektroluminensi merupakan proses konversi dari energi listrik menjadi radiasi elektromagnetik. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm. Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastmen Kodak, Dr. Ching W. Tang pada tahun1979. Riset diindonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi alternatif yang mampu mengungguli generasi tampilan layar sebelumnya tampilan kristal cair (Liquid Crystal Display atau LCD) . OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan kedalam peranti teknologi tampilan. OLED merupakan alat penting dalam teknologi elektrominensi. Teknologi tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh peranti akibat adanya medan listrik yang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk memperoleh tampilan yang luas, flesiel, murah dan dapat digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan layar tampilan. Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh peranti OLED berkemang dari satu warna menjadi multi – warna. Fenommena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan kepada piranti OLED. Sehingga, peranti tersebut memiliki prospek untu menjadi peranti alternatif, seperti teknologi tampilan layar datar berdasarkan kristal cair.



Tugas Proyek! Kerjakan tugas berikut secara mandiri! Bayangkanlah Anda memiliki perusahaan yang bergerak di bidang hardware! Lalu gambarlah logo perusahaan Anda dan berilah keterangan maksuddari logo yang Anda buat dan hubungan antara logo yang Anda buat dengan jenis usaha yang Anda dirikan! Buatlah dikertas folio! Setelah itu, kumpulkanlah kepada guru Anda!