Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri merupakan suatu bentuk kegiatan manusia yang meningkatkan nilai guna dari bahan baku atau barang dengan menggerakkan inovasi teknologi dan keterampilan fisik maupun sumber daya alam yang ada. Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa industry adalah suatu lingkungan atau kondisi yang perlu diciptakan dan dibangun dalam upaya proses pengembangan sumber daya manusia sebagai tempat menciptakan hasil produksi di dalam pabrik. Tahu merupakan makanan yang banyak diminati oleh masyarakat mengandung gizi yang tinggi dengan harga yang tergolong murah. Namun akhir-akhir ini harga kedelai mengalami kenaikan, hal ini tentu akan berpengaruh pada industri tahu maupun tempe. Penyebab kenaikan harga kedelai adalah karena faktor global, dimana harga kedelai di tingkat global juga mengalami kenaikan sehingga. Salah satu pabrik tahu yang terkena dampaknya adalah pabrik tahu sukma semurup. Pabrik tahu sukma semurup didirikan oleh Bu Sukma beserta keluarga yang sampai saat ini masih diolah oleh bu sukma dan juga anaknya. Industri ini merupakan pabrik tahu yang sudah berdiri kurang lebih 10, berlokasi di hamparan pugu, desa sake permai, semurup kabutaten kerinci. Jumlah Produksi Tahu Sukma saat itu hanya kisaran 50 kg-100 kg tahu, peralatan produksi yang digunakan hanya peralatan sederhana dilakukan di rumah. Keuntungan yang didapatkan dijadikan modal untuk menambah tenaga kerja dan membeli peralatan yang dibutuhkan. Dalam makalah ini kami akan membahas manajemen strategi seperti apa yang digunakan pabrik Tahu Sukma Semurup Dalam Memperoleh Laba. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka perumusan masalah yang dicari dalam tugas ini adalah Bagaimana manajemen strategi dalam menghasilkan laba di pabrik tahu Sukma Semurup ? 1.3 Tujuan Dalam pembuatan tugas ini kami memiliki tujuan yaitu: untuk menganalisis manajemen strategi yang dilakukan pabrik tahu sukma dalam menghasilkan laba atau keuntungan serta untuk memenuhi tugas manajemen strategi.



1



BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Strategi Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis, yakni “Management” yang memiliki makna mengatur atau mengelola suatu hal, sedangkan dalam bahasa Inggris “Manage” diartikan sebagai mengelola atau mengendalikan. Manajemen adalah adalah suatu proses dimana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Secara umum, manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuaan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia. Istilah strategi berasal dari bahasa yunani strategia ( stratos = militer da nag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi bisa diartikan sebagai suatu rencan untuk pembagian penggunaan kekuasaan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tindakan tertentu. Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis berskala besar, menggerakkan semua sumber daya perusahaan yang dapat menguntungkan secara actual dalam bisnis. Jhon A. Bryne mendefinisikan strategi adalah sebuah pola yang mendasar dari sasaran dan direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan. Manajemen strategi adalah perumusan dan implementasi tujuan utama dan inisiatif yang diambil oleh puncak organisasi atas nama pemilik. Berdasrkan pertimbangan sumber daya dan penilaian lingkungan internal dan eksternal dimana organisasi beroperasi. Manajemen strategi merupakan suatu arus tindakan dan keputusan yang memimpin kearah perencanaan dari suatu strategi efektif untuk membantu mencapai sasaran hasil. Proses manajemen strategi adalah cara yang strategis menentukan hasil sasaran dan membuat keputusan strategis ( William F. Glueck, 1998). Pengertian jenis strategi : 2.2 Strategi produk Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau sejenisnya".Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjual belikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering 2



disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut sebagai komoditas. Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan hal-hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut. Hanya dengan kepuasaan konsumen maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan, jadi kepusaan konsumen haruslah menjadi dasar utama bagi perencanaan strategi produk. 2.3 Strategi Pemasaran Pemasaran (marketing) adalah aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Menurut nurrahmi hayani dalam bukunya manajemen pemasaran, strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi pesaing. Strategi pemasaran adalah suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan, Karena potensi untuk menjual proporsi terbatas pada jumlah orang yang mengetahui hal tersebut. 2.4 Strategi Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuaannya. Strategi sumber daya manusia merupakan perencanaan kualitas sumber daya manusia agar dapat berkembang kearah yang lebih baik. Artinya dengan adanya strategi sumber daya manusia akan membantu seseorang agar berkualitas dan berdaya saing untuk suatu perusahaan. 2.5 Strategi Keuangan Keuangan mempelajari bagaimana cara mengetahui berbisnis individu, meningkatkan organisasi, mengalokasi, menggunakan sumber daya moneter dengan sejalannya waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyeknya. Strategi keuangan adalah suatu kajian yang menempatkan keputusan keuangan perusahaan memiliki pemahaman secara lebih luas dan jangka panjang termasuk dengan melihat dampak keputusan tersebut mampu memberi pengaruh pada stabilitas serta profit perusahaan secara jangka panjang. 3



2.6 Laba (Profit) Laba dapat didefinisikan selisih antara pendapatan dengan total biaya. Biaya implisit termasuk biaya kesempatan yang terjadi ketika perusahaan memilih untuk menggunakan faktor produksi tertentu.



4



BAB III METODE ANALISIS 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research) yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan adanya kejadian-kejadian yang terjadi di lapangan atau peneliti yang mencoba menggambarkan dan menuturkan serta menafsirkan suatu fenomena yang berkembang pada masa sekarang. Dimana datanya kami peroleh dari lapangan, baik berupa data lisan, maupun data tertulis (dokumen) serta dengan mengumpulkan seluruh data yang diperoleh baik buku, kajian, atau yang lainnya dan dapat dipergunakan untuk memperkuat penelitian Menurut Taylor dan Bogdan, penelitian kualitatif adalah prosedur yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata (kalimat) yang tertulis ataupun lisan dari para pelaku subjek yang bersangkutan dengan adanya perilaku yang diamati dan diarahkan pada para individu secara terperinci ataupun utuh. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif agar diperoleh data secara ilmiah atau natural dan komprehensif yang sesuai dengan latar dan data yang diperoleh tidak merupakan hasil dari rekayasa atau manipulasi. 3.2 Sumber Data Data primer adalah data yang diambil dari lapangan dan diperoleh melalui pengamatan secara langsung dari pihak terkait. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara. Data ini penulis peroleh dengan cara mendatangi sumber-sumber data yang relevan dengan masalah penelitian yaitu dengan mewawancarai pihak terkait yaitu pemilik dan karyawan pabrik tahu Sukma Semurup terkait dengan manajemen strategi yang digunakan pabrik tahu sukma dalam menghasilkan laba. 3.3 Informan Penelitian Informan penelitian yaitu orang dalam latar penelitian atau orang yang dijadikan sebagai tempat untuk mendapatakan informasi yang berkenaan dengan permasalahan yang penulis hadapi dan pecahkan. Informan penelitian merupakan orang yang memberikan informasiinformasi penting, baik tentang dirinya, tentang orang lain maupun tentang apa yang diteliti. Informan yang kami gunakan dalam pembuatan tugas ini terbagi menjadi dua macam informan yaitu informan kunci (key informan) dan informan biasa. Inforam kunci adalah pihak yang paling mengetahui mengenai informasi dan data yang di peroleh dalam penelitian ini. Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah pemilik tahu Sukma



5



Semurup. Sedangkan Informan non kunci (informan biasa) yaitu orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang teliti seperti karyawan pabrik tahu Sukma Semurup. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam pembuatan tugas ini kami menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Study Kepustakaan Study kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku, jurnaljurnal, surat kabar, majalah, dan laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Study Lapangan Study lapangan diperoleh dengan cara: a. Observasi Observasi merupakan sebagai alat pengumpulan data mempunyai ciri yang lebih spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi langsung memberikan sumbangan yang sangat penting sekali dalam penelitian deskriptif, jenis-jenis informasi tertentu yang dapat diiperoleh melalui pengamatan langsung ke lapangan oleh peneliti. pengamatan, dicatat, direduksi kemudian disajikan secara sistematis untuk menggambarkan objek yang diteliti. Hasil observasi ini berguna untuk menguatkan data yang diperoleh dari hasil wawancara. Obeservasi melalui fenomena yang terjadi pada Pabrik Tahu Sukma Semurup. b. Wawancara Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Wawancara merupakan teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang di wawancarai (interviewe) melalui komunikasi langsung. Dalam pembuatan tugas ini, wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang seperti pemilik usaha dan karyawan terkait lainnya.



6



BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Strategi Produk Pabrik Tahu Sukma Semurup Pabrik tahu sukma semurup termasuk UMKM pabrik tahu dikerinci karena tahu yang di produksi di pabrik tahu sukma semurup berasal dari kedelai yang berkualitas sehingga tahu sukma semurup tidak mudah hancur dan sangat diminati oleh banyak penjual gorengan kaki lima, penjual bahan makanan dan lain-lain Proses produksi tahu sukma semurup masih dilakukan dengan mengunakan alat tradisional, kita gambar proses produksi tahu dibawah ini : Gambar 1.1 Proses produksi tahu Kedelai Pernyortiran/dibersihkan Perendaman dan pencucian kedelai ditiriskan Digiling dengan menambahkan air bersih sedikit demi sedikit Pemasakan bubur kedelai Ampas tahu



Penyaringan sari tahu Pengendapan sari tahu Pencetakan tahu dan pemotongan tahu



Sumber : pabrik tahu sukma semurup



7



Adapun gambar proses produksi tahu ini bisa dilihat pada gambar 1.1 di atas a) Penyortiran/Dibersihkan Penyortiran dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran seperti batu-batu kecil, kedelai yang yang cacat, dan lainnya. Sehingga hanya kedelai yang kualitas bagus saja yang akan diolah nantinya menjadi tahu. b) Perendaman dan Pencucian Kedelai Perendaman dilakukan dengan menggunakan air bersih selama kurang lebih 4 jam dan dilanjutkan dengan mencuci kedelai tersebut guna perendaman ini untuk memudahkan pada saat penggilingan. c) Penirisan Setelah kedelai dicuci, dilanjutkan dengan meniriskan kedelai agar kedelai tidak mengandung banyak air nantinya. Penirisan ini menggunakan baskom khusus untuk meletakkan kedelai. d) Penggilingan Kedelai Dalam proses penggilingan kedelai, hanya terdapat mesin penggiling kedelai saja. Dimana proses penggilingan kedelai dilakukan dengan memasukkan kedelai bersamaan dengan penambahan air sedikit demi sedikit untuk memudahkan proses penggilingan. e) Pemasakan Bubur Kedelai Saat melakukan pemasakan bubur kedelai, dilakukan dengan menggunakan bak terbuat dari semen atau tungku semen hingga mendidih dengan mengaduknya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha tahu yaitu ibu sukma beliau menyebutkan: “Dalam proses pemasakan bubur kedelai ini dilakukan dengan suhu tinggi hingga empat kali mendidih, ini dilakukan untuk menciptakan kualitas tahu agar lebih bagus dan mudah untuk dicetak. Proses inilah yang menentukan bagus tidaknya tahu yang dihasilkan, jika tahunya rusak berarti adanya kendala saat melakukan pemasakan seperti bahan bakar yang habis dan lain sebagainya”. f) Penyaringan Bubur Kedelai Pada proses penyaringan bubur kedelai dilakukan dengan memindahkan bubur kedelai ke dalam bak penyaringan tahu yang diatasnya sudah terdapat kain saringnya, guna memisahkan antara ampas kedelai dengan sari kedelai. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha tahu yaitu ibu sukma beliau menyebutkan: “ Pada saat melakukan penyaringan tahu ini menggunakan alat yang dianamakan kain penyaring tahu, kain ini digunakan untuk memisahkan antara ampas kedelai dengan sari tahu. Dimana di bawah penyaring ini ada tanki atau bak besar untuk meletakkan sari kedelai yang akan di proses menjadi tahu sedangkan yang diatas kain saringan adalah ampas kedelai yang digunakan untuk makan ternak dan lainnya”. g) Pengendapan Sari Tahu Setelah dipisahkan dengan ampas kedelai, sari kedelai diendapkan sampai mengeras menjadi tahu. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha tahu yaitu ibu sukma beliau menyebutkan: “Pada saat pengendapan tahu, dilakukan untuk memudahkan dalam 8



proses pencetakan, pengendapan sari tahu ini diletakkan di cetakan kayu segi empat kemudian ditutup diatasnya dengan kayu guna untuk membuang air yang berlebih agar nantinya bisa lebih mudah untuk memotongnya”. h) Pencetakan dan Pemotongan Tahu Terakhir tahu dicetak dan dipotong sesuai dengan permintaan pasar atau konsumen. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha tahu yaitu ibu sukma beliau menyebutkan: “Dalam pencetakan tahu, tahu dicetak dengan menggunakan cetakan papan segi empat yang terbuat dari kayu, setelah tahu mengeras pemotongan tahu dipotong dengan menggunakan pisau khusus yang diukur dengan menggunakan penggaris tahu supaya pemotongan tahu lebih rapi, ukuran tahu biasanya berukuran kecil, sedang, dan besar. Biasanya dalam satu papan untuk ukuran kecil sebanyak kurang lebih 100 potong.” Dari proses produksi tahu ini dapat kami simpulkan bahwa selain proses produksi yang manual produsen juga tidak menggunakan atau mencampur bahan pengawet (formalin) dan campuran lainnya dalam proses produksi tahu dan seperti yang saya katakan diatas dalam proses produksi tahu di pabrik tahu sukma ini kedelai yang digunakan adalah kedelai yang berkualitas bahkan diadakan proses pernyortiran kedelai sehingga yang dibuat menjadi tahu adalah benar-benar kedelai yang bagus. Sehingga mungkin itulah strategi produk yang digunakan pabrik tahu sukma untuk mengembangkan usaha tahunya di masa ekonomi melunjak dengan semua bahan baku naik tapi mereka tidak mengurangi kehigienisan proses produksi serta mempertahankan kualitas produk tahunya ditengah harga kedelai yang naik. Dengan strategi produk masih tetap masa dimasa era sebelum pandemi covid-19 maka sampai sekarang produk tahu sukma masih banyak di minati oleh pedagang alasannya karena tahu dari pabrik tahu sukma tidak mudah hancur. 4.2 Strategi Pemasaran Pabrik Tahu Sukma Semurup Konsep pemasaran ini pada awalnya memiliki 4 elemen utama yang dikenal dengan istilah konsep marketing 4p yaitu product, price, place dan promotion. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan paduan tentang kegiatan yang dijalankan untuk dapat tercapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Kita akan melihat strategi pemasaran apa saja yang digunakan pabrik tahu sukma untuk memasarkan produk tahunya. 1. Produk (produk) Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang bermutu tinggi artinya produk yang berkualitas bagus dan harus bernilai lebih dari penawaran pesaing. Selain kualitas suatu produk, keberhasilan pemasaran juga ditentukan oleh baik tidaknya pelayanan yang diberikan konsumen. Berdasarkan wawancara kami dengan pemilik pabrik tahu sukma agar produk tahunya bisa meningkatkan kesejahteraan serta produk tahu yang dibuat bisa 9



disukai konsumen beliau mengatakan “ harus bisa memberikan tahu yang berkualitas, baik dari segi rasa maupun pengemasannya yang akan membuat pedagang tertarik untuk membelinya”. Dan juga beliau sangat memperhatikan kebersihan dalam membuat tahu serta benar-benar teliti mulai dari pemilihan bahan baku sampai pengolahan, supaya tahu yang dihasilkan bagus. Yang membuat tahu sukma beda dengan tahu yang lain yaitu rasanya yang enak, tahu tidak mudah hancur sehingga banyak penjual sembako yang mengambil tahu dari pabrik sukma, serta tahunya bila digoreng mengembang sehingga bagi penjual gorengan tahu seperti ini yang banyak dicari sehingga bisa meningkatkan penjualan pabrik tahu sukma. 2. Harga (Price) Seorang penjual dapat memilih untuk bersaing dalam harga dan menetapkan harganya lebih rendah dari harga para pesaing. Sebaliknya ia dapat meningkatkan citra ini dengan kebijaksanaan harga yang lebih tinggi. Dalam menentukan harga pemilik tahu sukma mempertimbangkan kebutuhan konsumen artinya ketika konsumen membutuhkan tahu atau produk yang banyak maka harganya murah. Misalnya kalau konsumen membeli tahu 1 papan/cetakan harganya tetap Rp.70.000, akan tetapi jika konsumen membeli 5 papan/cetakan harganya diturunkan menjadi Rp. 345.000. Dalam menentukan harga pemilik tahu sukma melihat ukuran dan kualitas dalam setiap pengemasannya. Jika ukuran pengemasannya besar maka harganya mahal. Pembayaran yang dilakukan antara pemilik tahu sukma dan pengepul atau pemasar dilakukan secara tunai. Harga yang relatif murah itulah strategi pemasaran yang pabrik sukma lakukan sehingga penjualan bisa berjalan dengan lancer. 3. Promosi (Promotion) Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada kosumen kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk, bagi strategi promosi yang bentuknya beraneka ragam, dan dapat digunakan dalam berbagai jumlah. Dalam strategi promosi pabrik tahu sukma memegang aturan harus jujur dan tidak menyimpang fakta yang ada, agar tidak tergolong dalam penipuan terhadap konsumen dengan menjaga kepercayaan konsumen dengan menampilkan yang berkualitas supaya tidak menimbulkan kekecewaan atau bahkan anggapan penipuan oleh konsumen. Dari hasil wawancara kami dengan pemilik beliau mempromosikan tahu awalnya dengan cara buzz marketing ( mulut ke mulut), selain itu juga mempromosikan melalui media sosial. Pemilik tahu sukma juga mengatakan bahwa beliau sangat menerapkan kejujuran dan menjaga kepercayaan kepada para pengepul atau pemasar tahu sehingga tahu dikenal banyak orang. Dan memberikan tahu yang baik seperti keinginan konsumen dengan adanya saling percaya maka hal ini bisa meningkatkan pendapatan. 10



4. Distributor (Place) Distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. Produsen dapat menentukan apakah ia akan langsung menjual kepada warung eceran atau melalui grosir. Jika produsen memutuskan grosir ia perlu memutuskan jenis grosir yang bagaimana dan berapa banyak. Berdasarkan wawancara dengan pemilik tahu sukma mendistribusikan ke pengepul atau pemasar sehingga tahu bisa sampai ke tangan konsumen. Cara pendistribusiannya yakni melewati perentara pengepul atau pemasar. Dengan adanya pengepul atau pemasar maka tahu yang dijual lebih banyak. Jika produsen yang memasarkan langsung ke pasar maka dana yang dibutuhkan sangat besar, namun jika lewat distributor dan pemasar maka akan menghemat biaya sehingga produsen akan mendapatkan keuntungan yang besar.



4.3 Strategi Sumber Daya Manusia Pabrik Tahu Sukma Semurup Strategi sumber daya manusia yang diterapkan di tahu sukma semurup menggunakan struktur organisasi sangat sederhana, dimana pemilik pabrik bertindak sebagai pemimpin pebrik dan langsung membawahi bagian produksi. Gambar 1.2 Struktur organisasi pabrik tahu sukma



Pimpinan perusahaan



Bagian produksi



Bagian penjualan



Sumber : Pabrik Tahu Sukma Semurup Pabrik tahu sukma memiliki karyawan 8 orang, dimana terdiri dari dua bagian yaitu produksi dan bagian pemasaran. Bagian produksi yang berjumlah 7 orang dan bagian pemasaran atau penjualan berjumlah 1 orang. Para pekerja dari pabrik tahu ini merupakan warga semurup dan tempat tinggal mereka tidak begitu jauh dari tempat dia bekerja. Dalam struktur organisasi memiliki tugas masing-masing diantaranya :



11



A. Pimpinan Perusahaan Pimpinan perusahaan yaitu pemilik pabrik tahu bertugas untuk mengatur dan mengawasi kelancaran dalam proses produksi dan penjualan, yang mana hal ini dilakukan sebagai semangat untuk para karyawan agar tidak bermalas-malasan dalam melakukan pekerjaannya.



B. Bagian Produksi Bagian produksi ini terdiri dari karyawan yang melakukan penggilingan kedelai, pemasakan kedelai, penyaringan bubur kedelai, pencetakan kedelai hingga pemotongan kedelai. Setiap karyawan memiliki tugasnya masing-masing dalam hal kelancaran usaha ini, karyawan yang bekerja menjalankan tugasnya dengan memakai sift secara bergantian sesuai dengan waktu dan jam yang ditetapkan. C. Bagian Penjualan Karyawan yang bertugas dibagian ini melakukan proses penjualan dengan mengantarkan pesanan dari konsumen untuk diantarkan langsung kepada pelanggan atau melayani konsumen yang langsung membeli di tempat lokasi pabrik tahu sukma semurup.



4.4 Strategi Keuangan Pabrik Tahu Sukma Semurup manajemen keuangan juga dapat diartikan sebagai seluruh aktivitas atau kegiatan bisnis yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan cara meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana secara efisien dalam memaksimalkan nilai bisnis. Kegiatan keuangan tidak saja berlangsung pada bagian atau fungsi keuangan saja, tetapi juga pada bidang atau fungsi bisnis lainnya. Aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak ataub tidaknya rencana bisnis yang dimaksud. Berdasarkan wawancara pemilik menyebut bahwa aspek keuangan tahu sukma menggunakan uang sendiri untuk menjalankan usahanya. Namun pada bidang keuangan, pada umumnya kegiatan keuangan lebih bersifat strategis.



12



Tabel 1.1 Laporan Keuangan Pabrik Tahu Sukma Semurup 2021 Debet 29.400.000 52.600.000 160.000.000 130.000.000 75.000.000 250.500.000 90.000.000 140.000.000 80.000.000



Kas Piutang Perlengkapan Peralatan Kendaraan Bangunan Mesin Bahan baku kedelai Bahan penolong Hutang Modal Pendapatan usaha Pendapatan dari hasil limbah Biaya listrik Biaya telepon Biaya air Biaya gaji karyawan administrasi Biaya gaji karyawan produksi Biaya gaji karyawan pemotong dan pemasar Biaya produksi Biaya pemeliharaan Biaya kebersihan Biaya THR Biaya lain-lain



24.000.000 10.000.000 24.000.000 30.000.000 72.000.000 48.000.000



Sumber : Pabrik Tahu Sukma Semurup



180.000.000 20.000.000 3.000.000 4.000.000 23.560.000 1.446.060.000



Kredit



26.760.000 1.390.000.000 28.800.000



1.446.060.000



Itulah laporan keuangan dari pabrik tahu sukma semurup, pabrik ini mempunyai laporan keuangan yang dibuat sendiri oleh anak pemilik pabrik, ibu sukma mengatakan bahwa dia selalu membuat laporan keuangannya supaya lebih mengetahui pendapatan serta pengeluarannya setiap tahunnya. Pemilik memiliki buku khusus untuk mencatat pengeluarannya setiap bulan hingga satu tahun beliau bisa membuat laporan keuangannya. Dalam keuangan pabrik tahu sukma semurup menggunakan strategi keuangan dengan membuat pembukuan dari kegiatan keuangan yang dilakukan oleh pabrik tahu sehingga pada akhir tahun pembukuan bisa di cek dan tidak ada yang keliru dan juga dengan adanya pembukuan keuangan membuat tidak tercampurnya antara kebutuhan usaha dan kebutuhan 13



pribadi. Pemilik juga rutin membuat perencanaan serta beliau selalu membuat tengat pembayaran serta selalu mematuhi tengat pembayaran agar terhindar dari pengeluaran tambahan yang akan menambah beban keuangan. 4.5 Laba Pabrik Tahu Sukma Semurup Laba adalah pendapatan yang dihasilkan oleh suatu bisnis setelah menjalankan usaha maupun melakukan penjualan. Dari pembahasan diatas sudah mebahas strategi-strategi yang digunakan untuk mendapatkan laba, dimulai dari strategi produk, strategi pemasaran, strategi sumber daya manusia dan strategi keuangan. Sudah kami bahas bagaimana strategi yang dilakukan pabrik tahu sukma. Sekarang dengan strategi tersebut bagaimana pabrik tahu sukma menghasilkan laba atau keuntungan. Dari segi strategi produk pabrik tahu sukma membuat tahunya dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas dan dibeli langsung ke petani kedelai sehingga bahan baku yang digunakan bagus. Juga dengan cara pembuatan tahu dilakukan dengan mengutamakan kebersihan dan juga produk tidak mudah hancur serta rasa yang enak. Sehingga membuat banyak konsumen yang membeli di pabrik tahu sukma semurup hingga bisa mendapatkan pendapatan dan juga laba/keuntungan. Dari segi strategi pemasaran pabrik tahu sukma juga sangat memperhatikan produk tentunya berkualitas supaya konsumen mau tetap membeli tahu di pabrik tahu sukma, selanjutnya harga seperti yang dibahas diatas bahwa bila membeli dalam jumlah banyak mendapat pengurangan harga, promosi yang dilakukan dengan buzz marketing dan juga memanfaatkan sosial median, cara pendistribusian juga melalui pengepul dan pemasar. Dari segi strategi sumber daya manusia pabrik tahu sukma mempunyai struktur organisasi dimana ada pemimpin, bagian produksi dan bagian pemotong/pemasar. Karyawannya juga merupakan orang semurup sehingga dapat mengurangi pengangguran. Dari segi strategi keuangan pabrik tahu sukma membuat pembukuan dari penjualan dan pendapatan tiap bulan hingga di rekap sampai akhir tahun. Sehingga kebutuhan usaha dan pribadi tidak tercampur.



14



Laporan Laba Rugi Pabrik Tahu Sukma Semurup 2021 Pendapatan, Pendapatan usaha Pendapatan limbah usaha



1.390.000.000 28.800.000



Beban/ biaya-biaya : Biaya listrik Biaya telepon Biaya air Biaya gaji karyawan administrasi Biaya gaji karyawan produksi Biaya gaji karyawan pemotong dan pemasar Biaya produksi Biaya pemeliharaan Biaya kebersihan Biaya THR Biaya lain-lain Jumlah biaya-biaya



24.000.000 10.000.000 24.000.000 30.000.000 72.000.000 48.000.000 180.000.000 20.000.000 3.000.000 4.000.000 23.560.000



438.560.000 980.240.000



Jadi, dari strategi-strategi yang diterapkan pabrik tahu sukma semurup seperti strategi produk, strategi pemasaran, strategi sumber daya manusia sampai strategi keuangan, pabrik tahu sukma semurup mendapat pendapatan pertahun 2021 sebanyak Rp. 1.418.800.000 dengan pengeluaran sebesar Rp. 438.560.000 dengan demikian laba bersih yang mereka terima selama tahun 2021 sebesar Rp. 980.240.000. Walaupun mulai dari tahun 2020 merupakan awal pandemi tetapi pabrik tahu sukma tidak terlalu terpengaruh terhadap penjualannya dikarenakan tahu merupakan sembako yang selalu di butuhkan di setiap rumah tangga, sangat jarang ditemukan bila seseorang tidak menyukai makanan berbahan baku kedelai ini. Sehingga pabrik tahu sukma masih beroperasi sampai sekarang karena mampu menyaingi pabrik tahu lain dengan strategi-strategi yang sudah kami jelaskan di atas.



15



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari tugas yang kami lakukan pada Pabrik Tahu Sukma Semurup dapat disimpulkan, bahwa hasil pembuatan tugas yang didapatkan dari pengaruh manajemen strategi terhadap laba yang dihasilkan pabrik tahu sukma semurup yaitu mengoptimalkan strategi demi mendapatkan laba yang besar. Startegi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan produksi dalam meningkatkan hasil penjualan tahu Sukma Semurup adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengalaman usaha dibidang industri sehingga tidak masalah jika tidak adanya pelatihan dari pemerintah. 2. Lebih mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. 3. Adanya kebijakan yang lebih dari pemerintah terhadap petani kedelai supaya bahan baku kedelai yang berkualitas bagus dari dalam negeri tidak kalah dengan kedelai impor sehingga stok bahan baku usaha selalu tersedia dan dapat mengurangi harga kedelai yang tinggi. 5.2 Saran Berdasarkan tugas yang kami lakukan dan kesimpulan yang diberikan, maka kami memberi saran dan masukan sebagai bahan pertimbangkan untuk bisa diterapkan di kemudian hari adalah Untuk Pelaku Usaha Sebagai seorang pelaku usaha alangkah baiknya melakukan segala upaya untuk meningkatkan hasil penjualannya, dengan lebih ditingkatkan usaha di bidang ini seperti halnya kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan.



16



DAFTAR PUSTAKA Afifuddin. & Saebani, Ahmad, Beni. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: CV Pustaka Setia. https://www. Cnbcindonesia.com, diakses 06 november 2022. Hubeis, Musa. & Najib, Mukhamad. (2014). Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Husni, M. (2009). Manajemen Strategi. Dipa Stain Kudus https://bakri.uma.ac.id, diakses 06 november 2022. Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi pemasaran, Yogyakarta: CV. Andi Offset. Hasan, Ali. (2010). Marketing Bank Syariah,Jakarta: Ghalia Indonesia. Kasmir. (2004).Pemasaran Bank, Jakarta : Kencana. Kotler, P., Armstrong,G., Brown,L., And Adam,S.(2006).Marketing, 7th Ed. Pearson Education Australia/Prentice Hall. Random house Dictionary,1975. http://komputerisasi-akutansi-d3.stekom.ac.id/informasi/baca/strategi-sumber-dayamanusia-SDM-dalam dunia-bisnis/ diakses 07 november 2022 https://ngemilinfo.com/manajemen-keuangan-dan-strategi-keuangan/?amp=1 diakses 07 november 2022 Sunyanto, Danang.(2015).strategi pemasaran, Yogyakarta : CAPS.



17