Bab I Teori Wear and Tear [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses penuaan meupakan proses yang dialami setiap makhluk hidup. Hal ini dapat berlangsung secara fisiologis maupun patologis. Umur manusia telah ditentukan, namun banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Pertumbuhan manusia normal dapat digambarkan seperti gunung. Tahap pertama meningkat, mencapai puncak (saat manusia berumur 20-an), tiba tahap kedua menurun. Dengan sendirinya , jika proses penuaan dapat dihentikan saat manusia berada di puncak, kemudaannya akan bertambah. Banyak teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan sel antara lain teori Telomere, Teori “wear-and tear”, Teori Mutasi Somatik, Teori “akumulasi kesalahan” ,Teori akumulasi sampah, Teori autoimun, teori “Aging-Clock”, Teori “Cross-Linkage”, Teori “radikal bebas “,Mitohormesis.Dan sekarang yang paling sering dianut adalah teori Telomer. Namun demikian proses penuaan sel adalah multifaktorial baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Dengan mengetahui proses penuaan ini, banyak orang yang berusaha untuk menghindari dari proses penuaan tersebut dengan munculnya produk- produk “Anti Aging”. Dimana produk yang paling sering digunakan adalah produk yang memakai teori “Free-Radical”. B. RUMUSAN MASALAH 1. Definisi penuaan ? 2. Definisi proses penuaan ? 3. Teori Wear and Tear ? C. TUJUAN PENULISAN Mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan kembali : 1. Definisi penuaan ? 2. Definisi proses penuaan ? 3. Teori Wear and Tear ?



BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI PENUAAN 1



Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994) Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat



bertahan



terhadap



infeksi



dan



memperbaiki



kerusakan



yang



diderita



(Constantindes, 1994) Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau juga suatu kecacatan. Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia. Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapain puncak maupun menurunnya B. PROSES PENUAAN Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur seseorang. Manusia mengalami perubahan sesuai dengan bertambahnya umur seseorang tersebut. Semakin bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi organ tubuh. Hal ini dapat kita lihat dari perbandingan struktur dan fungsi organ antara manusia yang berumur 70 tahun dengan mereka yang berumur 30 tahun yaitu :  berat otak 56%  Aliran darah ke otak 80%  CardiacOutput 70 %  Jumlah glomerulus 56%  Glomerular filtration rate 69%  Vital capacity 56%  Asupan O2 selama olahraga 40%  Jumlah dari axon pada saraf spinal 63%  Kecepatan pengantar inpuls saraf 90%  Berat badan 88% 2



Banyak faktor yang mempengaruhi proses penuaan tersebut sehingga muncullah teori-teori yang menjelaskan mengenai faktor penyebab proses penuaan ini.Diantara teori yang terkenal adalah teori Telomere dan teori radikal bebas. Adapun faktor yang mempengaruhi proses penuaan tersebut dapat dibagi atas dua bagian yaitu : 1. Faktor genetik, yang melibatkan :    



“ jam gen “ Perbaikan DNA Respon terhadap stress Pertahanan terhadap antioksidan



2. Faktor lingkungan, yang melibatkan:    Kedua



pemasukan kalori penyakit-penyakit Stress dari luar (misalnya : radiasi, bahan-bahan kimia) faktor tersebut akan mempengarui aktifitas metabolisme sel yang akan



menyebabkan terjadinya stress oksidasi sehinga terjadi kerusakan pada sel yang menyebabkan terjadinya proses penuaan.



C. TEORI “ WEAR AND TEAR” Teori “Wear and Tear” disebut juga teori “Pakai dan Lepas”. Teori ini memberi kesan bahwa hilangnya sel secara normal akibat dari perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan penumpukan rangsang subletal dalam sel yang berakhir dengan kegagalan sistem yang cukup besar sehingga keseluruhan organisme akan mati.Teori ini memberikan penjelasan yang baik mengapa kegagalan jantung dan system saraf sentral merupakan penyebab yang sering pada kematian; sel-sel yang mempunyai fungsi penting pada jaringan ini tidak mempunyai kemampuaan regenerasi.Teori ini sama sekali tergantung pada pandangan statistik penuaan. Pada teori ini kita mempunyai harapan hidup yang sama bagi setiap individu, namun perubahan panjang umur setiap individu diakibatkan oleh perubahan pola hidup dari individu itu sendiri Berbagai mekanisme seluler dan subseluler yang diperkirakan sebagai penyebab kesalahan penumpukan yang menyebabkan terjadinya penuaan sel adalah:  ikatan silang protein 3



 



ikatan silang DNA mutasi dalam DNA yang membuat gen yang penting tidak tersedia atau berubah



fungsinya  kerusakan mitokondria  cacat lain dalam penggunaan oksigen dan nutrisi Teori ini pada prinsipnya menyatakan tubuh menjadi lemah lalu meninggal sebagai akibat dari penggunaan dan kerusakan yang terus menerus. Teori ini sebenarnya telah lama diperkenalkan, yaitu pada tahun 1882 oleh Dr.August Weissmann, seorang ahli biologi dari jerman. Menurut teori ini, tubuh dan selnya menjadi rusak karena terlalu sering digunakan dan disalahgunakan. Organ tubuh seperti hati, lambung, ginjal, kulit dan yang lain, menurun karena toksin didalam makanan dan lingkungan, konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alkohol dan nikotin, karena sinar ultraviolet, dan karena stress fisik dan emosional. Tetapi kerusakan ini terbatas pada organ melainkan juga terjadi di tingkat sel. Hal ini berarti walaupun seseorang tidak pernah merokok, minum alkohol dan hanya mengkonsumsi makanan alami dengan menggunakan organ tubuh secara bisa saja dan akhirnya terjadi kerusakan. Penyalahgunaan organ tubuh membuat kerusakan lebih cepat. Karena itu, ketika tubuh menjadi tua sel merasakan pengaruhnya, terlepas dari seberapa sehat gaya hidupnya. Pada masa muda sistem pemeliharaan dan perbaikan tubuh mampu melakukan kompensasi terhadap pengaruh penggunaan dan kerusakan normal dan berlebihan. Dalam keadaan stress terjadi reaksi yang melibatkan berbagai bahan biokimia dan hormon disertai pengaturan energi yang bersifat adaptif ke bagian perifer. Maka terjadi peningkatan fungsi kardiovaskula, pernafasan, penggunaan glukosa dan lipid sebagai sumber energi. Kalau reaksi stress berlangsung secara kronis dapat terjadi kerusakan organ. Keadaan ini mempercepat proses lain yang berkaitan dengan penuaan, seperti osteoporosis, atrofi otot, hipertensi, terganggunya toleransi glukosa, gangguan lipid, gangguan



memori



dan



depresi.



Sebagai



contoh



stres



yang



berkepanjangan



mengakibatkan hilangnya neuron pada hippocampus yang menyebabkan menurunnya hambatan pada reaksi stres, dan meningkatnya paparan terhadap " wear and tear ".



4



Dengan menjadi tua, tubuh kehilangan kemampuan memperbaiki kerusakan karena penyebab apa pun. Maka banyak orang tua meninggal karena penyakit yang masa mudanya dapat ditolak. Teori ini meyakini bahwa pemberian supplemen yang tepat dan pengobatan yang tidak terlambat dapat membantu mengembalikan proses penuaan. Mekanismenya dengan merangsang kemampuan tubuh untuk melakukan perbaikan dan mempertahankan organ tubuh dan sel.



5



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap manusia, untuk menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang yang dapat menghindarinya dan berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda. Berbagai proses harus dilewati, namun beberapa orang ada yang dapat melalui prosesnya dengan baik, namun ada pula yang tidak cukup lancar. Ditinjau dari berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan kejiwaan. Maka, perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada berbagai tingkatan usia harus dan wajib tahu bagaimana konidisi fisiologis pasiennya. Termasuk pada usia lanjut. Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensinya, baik sebagai acuan dalam pembelajaran, ataupun sebagai pedoman dalam tindakan asuhan keperawatan pada klien usia lanjut.



6



DAFTAR PUSTAKA Pringgoutumo, dkk. 2002. Buku Ajar Patologi 1 (umum), Edisi 1. Jakarta. Sagung Seto. Sutisna Hilawan (1992), Patologi. Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI. Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep Kes R.I. http://xamthoneantiaging.blogspot.co.id/2011/07/teori-wear-and-tear.html Susi Lusanna Lubis, H.Delyuzar Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran USU Medan : http://prosespenuaan.blogspot.co.id/



7