Bab II Akuntansi Bank & LPD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS AKUNTANSI PERBANKAN & LPD



Konsepsi Akuntansi dan Laporan Keuangan Bank



Kelompok 1: Ni Made Cintya Devi Ari Adi (1607531002) I Gusti Ayu Ary Amalia Tamara (1607531010) Komang Nik Radhi Hardani (1607531013) Luh Putu Indah Rahmasari (1607531014) Putu Bagus Vijay Kumara Putra (1607531152)



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2018/2019



1



PEMBAHASAN BAB II KONSEPSI AKUNTANSI A. Pengertian Akuntansi Pada mulanya pengertian akuntansi menurut Committee on terminology of the American Institute of Certified Public Accountants bahwa akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan, dan mengikhtisarkan transaksi dan peristiwa yang paling tidak sebagian bersifat keuangan dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasil-hasilnya. Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi maupun sebagai sistem informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetapkan pilihan yang pantas di antara berbagai alternatif tindakan. Sedangkan sebagai sistem informasi, akuntansi merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran komunikasi dan seperangkat penerima. Dan dapat disimpulkn, secara umum akuntansi bisa didefinisikan sebagai seni, ilmu, sistem informasi yang di dalamnya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta adanya penginterpretasian hasil pencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan. B. Kerangka Konseptual Akuntansi Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu sistem pertalian yang erat (koheren) dari tujuan dan konsep-konsep dasar yang saling berhubungan dan saling mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi beserta laporan keuangan. Kerangka konseptual akuntansi menjadi sangat penting untuk dipahami, mengingat dengan kerangka ini akan dapat dirumuskan prinsip-prinsip akuntansi yang dapat menjadi acuan bagi para pemakai informasi akuntansi dan hal ini akan menjadi dasar praktik akuntansi. Kerangka konseptual juga akan memberikan pedoman untuk memilih alternatif yang mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi dengan cara yang paling akurat dalam lingkungan tertentu. Setiap jenis usaha mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga informasi yang dihasilkan juga berbeda. Dengan demikian kerangka konseptual akuntansi sangat berguna dalam menyajikan informasi yang dapat diterima oleh semua pihak dalam berbagai lapangan usaha. Ini merupakan gambar dari kerangka konseptual akuntansi :



2



1. Tujuan Pokok Akuntansi Tujuan pokok akuntansi yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat atau media berupa laporan keuangan. Dan secara khusus laporan keuangan harus mencapai tujuan memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang dan modal beserta perubahannya, sehingga dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas, kondisi keuangan, prestasi dan potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba. 2. Konsep Dasar Pelaporan Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanaan dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam konsep ini harus mampu menjelaskan karakteristik atau mutu informasi dan elemen-elemen yang akan disajikan dalam laporan keuangan sehingga fungsi akuntansi sebagai penyedia jasa informasi dapat menentukan : kepada siapa informasi tersebut ditujukan, tipe-tipe informasi yang dibutuhkan dan bagaimanakah karakteristik informasi yang dibutuhkan. a. Karakteristik Mutu Informasi Akuntansi Pemilihan metode akuntansi, tipe informasi dan format informasi yang diperlukan akan menentukan nilai kegunaan informasi bagi pengambil keputusan. Untuk itu informasi yang disajikan harus informasi yang baik dan memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh/menyajikan informasi tersebut. - Relevansi Informasi Akuntansi : Kualitas primer suatu informasi akuntansi ditentukan oleh relevansi dan reliabilitasnya. Relevansi dapat diukur melalui penggunaan informasi tersebut. Informasi yang relevan adalah infromasi yang menimbulkan perbedaan, dan perbedaan itu dapat meperlemah atau memperkuat pengharapan yang ada. Informasi juga bisa dikatakan relevan jika disajikan tepat waktu, karena informasi yang basi atau disampaikan tidak tepat waktu akan tidak ada gunanya bagi pengambil keputusan.



3



-



Reliabilitas Informasi Akuntansi : Informasi yang disampaikan harus andal, yang dimaksudkan yaitu bebas dalam artian menyesatkan, kesalahan material dan dapat dipercaya pemakainya yaitu telah disajikan dengan benar atau secara wajar yang seharusnya disajikan, sehingga dapat mencerminkan secara tepat mengenai keadaan atau peristiwa ekonomi yang akan disampaikan. - Komparabilitas atau Daya Banding : Informasi akan semakin bermanfaat apabila dapat dikaitkan dengan standar ukuran tertentu. Standar ukuran ini yang akan menjadikan informasi dapat diperbandingkan. Perbandingan tersebut dapat dilakukan terhadap data dari periode yang berbeda dalam satu perusahaan, atau dapat pula terhadap data atau informasi dari perusahaan lain yang sejenis pada periode yang sama. Perbandingan ini untuk mengidentifikasi kecenderungan atau tren posisi dan kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan baik secara absolut maupun relatif. Oleh karena itu pengukuran dan penyajian informasi keuangan dari transaksi atau peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten. - Konsistensi : Bahwa untuk menyajikan informasi keuangan atau akuntansi dihadapkan pada berbagai alternatif metode akuntansi. Agar informasi akuntansi bermanfaat, penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar kekontinuan dan kekomparabelan laporan keuangan tercapai. b. Elemen-elemen Laporan Keuangan - Aktiva : yaitu manfaat ekonomi yang dinyatakan untuk sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan, meliputi barang dan hak-hak yang memberikan manfaat di masa yang akan datang dan didapat dari transaksitransaksi atau peristiwa yang terjadi di masa lalu. - Hutang/kewajiban : yaitu pengorbanan sumber ekonomis yang mungkin di masa yang akan datang yang timbul dari kewajiban entitas tertentu dan menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi atau peristiwa di masa lampau. - Modal : yaitu jumlah uang yang dinyatakan untuk sisa hak atas aktiva perusahaan setelah dikurangi seluruh kewajiban. - Pendapatan : yaitu jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban (atau kombinasi keduanya). Pendapatan timbul dari aktivitas penjualan barang atau jasa, penyerahan jasa dan aktivitas yang mengakibatkan diperolehnya pendapatan atau laba bagi perusahaan. - Biaya : yaitu jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban. Biaya timbul dari kegiatan-kegiatan pembuatan atau pengadaan barang dan jasa. - Laba : yaitu selisih lebih antara pendapatan di atas biaya dalam suatu periode, dan dikatakan rugi apabila terjadi sebaliknya. 3. Prinsip Akuntansi Prinsip akuntansi dapat bersifat tertulis maupun tidak tertulis sebagai akibat yang timbul dari pengalaman yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan 4



informasi keuangan. Prinsip akuntansi dibutuhkan dalam kondisi yang selalu berubah, mengingat akuntansi tidak membuat diskriminasi dengan menyelenggarakan aktivitas-aktivitas yang secara khusus diarahkan untuk memenuhi pihak tertentu, akan tetapi informasi yang disajikan adalah relevan dengan kepentingan dan memuaskan berbagai pihak yang menggunakannya. Oleh karena itu penggunaan prinsip akuntansi menjadi sangat penting agar ada kesamaan dalam hal cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan, bersifat netral, dan dapat diperbandingkan. Adapun prinsip-prinsip tersbut yaitu : a. Prinsip Harga Perolehan Dalam prinsip ini ditekankan bahwa aktiva, hutang, modal, penghasilan dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bertransaksi. Penggunaan prinsip ini didasari bahwa harga tersebut ditentukan secara obyektif, jumlahnya sudah diketahui melalui bukti-bukti transaksi. b. Prinsip Realisasi Penghasilan Prinsip ini mencakup pengertian, pengukuran dan pengakuan penghasilan. Penghasilan adalah setiap pertambahan aktiva atau penurunan hutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengukuran penghasilan dapat ditentukan melalui jumlah kas atau ekuivalennya, jumlah aktiva yang diterima dan jumlah penurunan hutang. Pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan pada realisasi penghasilan. Dan realisasi penghasilan dapat ditentukan berdasarkan justifikasi bahwa barang atau jas telah tersedia dan jumlahnya sudah diketahui secara pasti. Dalam kaitannya dengan pengakuan penghasilan, maka timbul beberapa metode pengakuan penghasilan yaitu pertama, pada saat penjualan barang atau jasa. Bila penjualan barang dan jasa sudah tersedia dan dapat diukur secara pasti, maka metode ini dapat diterapkan. Contoh : pada lembaga perbankan ketika memberikan kredit, maka saat komitmen direalisasi seluruh pendapatan non bunga (provisi, administrasi, biaya taksasi dll) dari kedit tersebut langsung dicatat sebagai pendapatan. Kedua yaitu pengakuan penghasilan dapat dilakukan pada saat sebelum melakukan penjualan. Contoh dalam transaksi call option. Ketiga adalah pengakuan penghasilan didasarkan pada saat penerimaan kas. Metode ini dapat dilakukan jika risiko terjadinya piutang tidak tertagih atau jangka waktunya relatif lama. c. Prinsip Mempertemukan Pendapatan Dan Biaya Prinsip ini menekankan bahwa hasil aktivitas perushaan selama periode tertentu yang diuangkan dalam laporan keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama. Untuk dapat mempertemukan pendapatan dan biaya dalam periode yang sama maka diperlukan metode pengakuan pendapatan dan biaya. Pengakuan tersebut bisa menggunakan dasar waktu (accrual basis). d. Prinsip Obyektif 5



Prinsip ini menitikberatkan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan haruslah didasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti-bukti transaksi yang obyektif. Bukti transaksi yang obyektif dapat diperoleh bila transaksi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi. e. Prinsip Pengungkapan Penuh Laporan keuangan hendaknya dapat memberikan semua informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi interpretasi dan pengambilan keputusan para pemakainya. Untuk mencapai prinsip ini maka laporan keuangan harus disusun secara baik sesuai dengan standar akuntansi yaitu menggunakan istilah-istilah yang tepat, memberikan catatan tambahan, memberikan lampiran, catatan kaki dan sebagainya. f. Prinsip Konsistensi Prinsip ini pada dasarnya bahwa laporan keuangan tersebut harus mempunyai daya banding. Daya banding ini untuk perusahaan-perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda atau dalam perusahaan yang berbeda untuk periode yang sama. Daya banding laporan keuangan akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan sebelunya. 4. Asumsi Dan Konsep Dasar Akuntansi Konsep-konsep akuntansi yang digunakan dalam lingkungan akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman, kondisi sosial, kondisi ekonomi, politik dan sebagainya. Konsep ini dapat juga dikatakan sebagai asumsi dasar dalam akuntansi. Prinsip akuntansi disusun dengan memperhatikan tujuan laporan keuangan, keadaan perekonomian, keadaan politik, perundang-undangan dan sebagainya yang berkaitan dengan dunia usaha. Adapun konsep dasar akuntansi antara lain meliputi : a. Kesatuan Usaha (Business Entity) Dalam konsep ini diasumsikan bahwa perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisah dengan pemiliknya dan akuntansi melihat dari segi perusahaannya. Adapun laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan perusahaan, bukan laporan keuangan pemilik. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi tersebut yaitu kewajiban mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. b. Kesinambungan (Going Concern) Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan akan berlangsung secara terus-menerus. Pada asumsi ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva atau nilai yang direalisasikan pada saat likuidasi. c. Periode Akuntansi Konsep ini menjelaskan bahwa rugi dan laba perusahaan dapat diketahui setelah perusahaan dilikuidasi atau bisa dikatakan tingkat kesuksesan suatu perusahaan 6



hanya dapat diketahui pada saat perusahaan menghentikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas. Dan pada kenyataannya, keputusan manajemen banyak dilakukan selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Untuk mengambil keputusan ini perlu adanya suatu informasi, disinilah laporan keuangan disusun sebagai sumber informasi. Penyusunan laporan keuangan beranggapan bahwa umur kegiatan perusahaan yang tidak terbatas tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan perusahaan dari beberapa periode. Dan bagian-bagian periode dari periode yang tidak terbatas ini dikatakan sebagai periode akuntansi. d. Pengukuran Dalam Nilai Uang Penyelenggaraan akuntansi beranggapan bahwa mata uang merupakan alat pengukur yang berlaku umum terhadap semua kegiatan ekonomi. Penggunaan satuan mata uang (rupiah) didasarkan pada pemahaman bahwa mata uang mempunyai nilai yang tetap (stable of price). e. Penetapan Beban dan Pendapatan Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu berkaitan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. Dalam penentuan laba periodik terdapat dua masalah : pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan. 5. Kendala atau Keterbatasan Akuntansi Informasi yang disajikan harus memiliki karakteristik mutu. Tetapi dalam menyajikan akan terdapat kendala-kendala. Kendala tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kendala primer dan kendala sekunder misalnya azas konservatif dan keterbatasan dalam dunia bisnis. Adapun kendala-kendala tersebut yaitu : a. Azas Manfaat dan Biaya Untuk mengumpulkan, mengolah dan melaporkan informasi akuntansi diperlukan biaya. Para pemakai harus mempertimbangkan biaya untuk menghasilkan informasi. Kesulitannya adalah tidak semua manfaat informasi dapat diukur atau dibuktikan. Manfaat informasi tersebut dapat dirasakan oleh pihak penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian dan oleh para pemakai dalam bentuk alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pajak yang dibayar, ketaatan terhadap regulasi. b. Azas Materialitas Kerangka teoritis/konseptual akuntansi sangat kompleks, namun dalam penyajiannya harus praktis. Dalam arti hal-hal tidak berpengaruh terhadap aktivitas usaha harus dikeluarkan dari laporan/catatan akuntansi. Azas ini mengemukakan bahwa transaksi-transaksi dan lain-lain peristiwa yang tidak penting/kurang berarti terhadap kegiatan ekonomi perusahaan adalah tidak harus diperlakukan secara konsekuen dengan prinsip-prinsip akuntansi. Dengan demikian perlu adanya batasan bahwa bila suatu item dalam hubungannya dengan laporan keuangan dianggap material kalau mempunyai akibat-akibat yang cukup 7



berarti dalam pengambilan keputusan-keputusan yang dibuat berdasarkan laporan keuangan tersebut. c. Azas Konservatif Azas ini berkaitan erat dengan risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. Azas ini mencerminkan kehati-hatian dalam hal mengakui adanya pendapatan dan biaya sehingga terhindar dari kemungkinan risiko yang akan timbul di masa yang akan datang. Perusahaan dalam menghadapi berbagai alternatif harus melaporkan berdasarkan alternatif yang memberikan keuntungan terkecil. Apabila dalam aktiva terdapat berbagai penilaian, maka nilai aktiva yang paling rendah harus diakui, sebaliknya bila dalam hutang terdapat dua atau lebih alternatif jumlahnya, maka jumlah hutang yang paling besar yang dicatat. Begitu pula bila dalam pendapatan dan biaya terdapat berbagai alternatif, maka harus dipilih pendapatan dan biaya yang akan mengakibatkan laba periodik paling rendah. Dalam kaitannya dengan pengakuan dan penilaian pada azas ini terdapat empat macam yaitu : - Pengakuan dan penghasilan. Dalam hal ini penghasilan harus diakui pada saat realisasinya. Penghasilan adalah setiap nilai yang menambah aktiva. Untuk itu sangat erat dengan penilaian aktiva yang tidak boleh melebihi harga perolehannya. - Dalam hubungannya dengan pengakuan biaya, maka biaya harus dibebankan pada periode akuntansi sesuai dengan periode pengakuan penghasilan yang diperoleh dengan biaya tersebut. - Dalam hubungannya dengan laba, maka laba harus diakui pada saat realisasi. - Dalam hubungannya dengan pengakuan kerugian, menurut azas ini bahwa perusahaan harus sudah mengakui semua kerugian hutang yang diketahui baik yang sudah pasti maupun yang belum pasti. Dalam hal terjadinya hutang ataupun kerugian yang belum pasti dan dapat dikenal adanya hutang taksiran yang biasanya ditampung dalam rekening kontinjensi. d. Kebiasaan-kebiasaan Dalam Dunia Bisnis Dalam praktik akuntansi secara nyata lebih menginginkan kepraktisan dan aspek kegunaan, sehingga sering dijumpai penyimpangan-penyimpangan terhadap prinsip-prinsip akuntansi. Hal ini bisa diperkenankan karena setiap jenis usaha mempunyai karakteristik dan spesifikasi tersendiri. Badan usaha tidak selalu menerapkan akuntansi secara konseptual. Hal ini menjadi kendala dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan karakteristik mutu pelaporan. C. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan Konsep akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan kewajiban.Oleh karena itu setiap pertambahan kewajiban bank harus diikuti peningkatan hak atau asset. Secara umum persamanaannya adalah: Hak= Kewajiban 8



Aktiva = Pasiva Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak ekternal dan kewajiban terhadp pihak internal.Kewajiban pada hak eksternal adalah kewajiban kepada kreditur atau pemberi dana/deposan.Sedangkan kewajiban terhadap internal adalh kewajiban kepada pemilih modal. Denan demikian persamaan dapat diperluas menjadi: aktiva= hutang + Modal Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh dan mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba bank.Laba bank merupakan komponenlaba bank. Untuk itu persamaannya menjadi: Aktiva = Hutang + Pendapatan – Biaya Atau Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan Dari persamaan tersebut maka dapat disimpulkan : a. Setia penambahan aktiva akan didebet, an penurangan aktiva akan dikredit b. Setiap penambahan biaya akan didebet, setia pengurangan biaya akan di kredit c. Setiap peningkatan hutang akan dikredit an setiap pengurangan/ pelunasan htang akan didebet. d. Setiap penambahan modal akan dikredit dan penurunan modal akan didebet. e. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan pebdapatan akan didebet. Aktiva bank : kas, giro BI, penempatan pada bank lain, seuritas jangka pendek, kredit yang diberikan, penyertaan, dan aktiva tetap. Hutang bank : giro nasabah, tabungan, deposito, pinjaman diterima, sedangkan modal berupa modal disetor maupun laba ditahan. Untuk pendapatan bank bisa berupa pendapatan bunga dan pendapatan lainnya.Sedangkan biaya bank berupa biaya bunga daniaya lainnya. D. Sistematika Rekening Bank Penggunaan nama, struktur dan hubungan anar rekening perlu ada keseragaman agar laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu sistematika rekening per bankan diperlukan. Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit tertentu.Digit pertaman berisi rubric rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok kelompok rekening grup, digit keempat berisi kelompok rekening subgroup dan digit kelima dan seterusnya berisi berupa rincian atau rekenng individu.



9



Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.Pengelompokan ini dimaksudkan agar dat menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban, komtmen dan kintijensi. Secara rinci seperti dibawah ini : Rubik rekening Nomor Rubik Rekening 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Rubrik rekening Aktiva Kewajiban Ekuitas Pendapatan Beban Penyisihan penghapusan aktiva produktif Akumulasi penyusutan aktiva tetap Komitmen Kontijensi



Secara terinci sistematika rekning bank seperti: No Rek 1 10 101 102 103 104 105 106 1061 1062 107 108 109 1091 1092 1093 1094 1097 1098 1099



Nama Rekening aktiva Aktiva valuta rupiah kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Pihak yang terkait dengan bank Pihak tidak terkait dengan bank Penyertaan Pendapatan yang masih akan diterima Aktiva lain-lain Biaya dibayar dimuka Aktiva tetap Aktiva sewa guna usaha Uang muka pajak Rekening antara aktiva Rekenng perhitungan antar kantor debet Aktiva lainnya



No Rek 1 11 111 112 113 114 115 116 1161 1162 117 118 119 1191 1192 1193 1194 1197 1198 1199



Nama Rekening Kas Aktiva valuta asing Kas Giro pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain Surat-surat berhaga Kredit ang diberikan Pihak yang terkait dengan bank Phak tidak terkait dengan bank Penyertaan Pendapatan yang masih akan diterima Aktiva lain-lain Biaya dibayar dimuka Aktiva tetap Aktiva sewa gua usaha Uang muka pajak Rekening antara bank Rekening perhitungan antar kantor debet Aktiva lainnya



10



No Rek 2 20 201 202 203 204 2041 2042 205 206



No Rek 2 21 211 212 213 214 2141 2142 215 216



2099



Nama Rekening Kewajiban Kewajiban dalam rupiah Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak terkait dengan bank Pihak lain Sertifikat deposito Surat-surat berharga yang diterbitkan SBPU Obligasi Pinjaman yang diterbitkan Pihak terkait dengan bank Pihak lain Beban yang masih harus dibayar Kewajiban lain-lain Kewajiban sewa guna usaha Hutang pajak Pinjaman subordinasi Pihak terkait dengan bank Hutang bank Modal pinjaman Pihak terkait dengan bank Pihak lain Rekening antara kewajiban Rekening perhitungan antar kantor kredit Aktiva lainnya



No Rek 3 30 301 3011 3012 302 3021 3022 3029 303



Nama Rekening ekuitas Ekuitas dalam valuta rupiah Modak disetor Saham biasa Saham preferen Tambahn modal disetor Agio/disagio Modal sumbangan Lain-lain Selisih penilaian kembali aktiva



No Rek 3 31 311 3111 3112 312 3121 3122 3123



2061 2062 207 2071 2072 208 209 2091 2092 2093 20931 20932 2094 20941 20942 2097 2098



2161 2162 217 2171 2172 218



Nama Rekening Kewajiban Kewajiban dalam valuta asing Giro Kewajiban segera lainnya Tabungan Deposito berjangka Pihak terkait dengan bank Pihak lain Sertifikat deposito Surat-surat berharga yang diterbitkan lainnya SBPU Obligasi Pinjaman yang diterima Pihak terkait dengan bank Pihak lain Beban yang masih harus dibayar



219 2191



Kewajiban lain-lain Kewajiban sewa guna usaha



2193 21931 21932 2194 21941 21942 2197 2198



Pinjaman subordinasi Pihak terkait dengan bank Pihak lain Modal pinjamna Pihak terkait dengan bank Pihak lain Rekening antara kewajiban Rekening perhitungan antar kantor kredit Aktiva lainnya



2199



Na Rekening Ekuitas Ekuitas dalam valuta asing Modal disetor Saham biasa Saham preferen Tambahan modal disetor Agio/disagio Modal sumbangan Penyesuaian akibat Penjabaran laporan keuangan 11



309 3091



tetap Saldo laba Cadangan tujuan



3129 313



Lain-lain Selisih penilaian kembali kativa tetap



Nama Rekening Pendapatan Pendapatan dalam asing Pendapatan operasional Pendapatan bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Pendapatan operasinal lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan lain Pendapatan non operasinal Keuntungan penjualan aktiva tetap Lainnya Pendapatan luar biasa Pendapatan pengaruh kumulatif dari Perubahan kebijakan akuntansi



3092 3093



Cadangan umum Saldo laba yang dicadangkan



No Rek 4 40 401 4011 40111 40112 4019 40191 40199 402 4021



Nama Rekening pendapatan Pendapatan dalam rupiah Pendapatan operasional Pendapatan bunga Hasil bunga Provisi dan komisi kredit Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain kredit Pendapatan lain Pendepatan non operasinal Keuntungan penjualan aktiva tetap lainnya Pendapatan luar biasa Pendapatan pengaruh kumulatif dari Perubahan kebijakan akuntansi



No Rek 4 41 411 4111 41111 41112 4119 41191 4199 412 4121



Nama Rekening Beban Beban dalam rupiah Beban operasional Beban bunga Bungan yang dibayar hadiah Provisi dan komisi Untuk mendapatkan dana Beban operasinal lainnya Provisi dan komisi selain Untuk mendapatkan dana



No Rek 5 51 511 5111 51111 51112 51113



Beban overhead Beban umum dan administrasi Penyisihan dan penurunan



51192 511921 511922



4029 408 409



No Rek 5 50 501 5011 50111 50112 50113 5019 50191



50192 501921 501922



belum



4129 418 419



5119 51191



Nama Rekening Beban Beban dalam rupiah Operasinal operasinal Beban bunga Bunga yang dibayar Hadiah Provisi dan komisi Untuk mendapatkan dana Beban operasional lainnya Provisi dan komisi selain Untuk mendapatkan dana Beban overhead Beban umum dan administrasi Penyisihan dan penurunan atas 12



5011923 5011929 502 5021 5022 5029 508 509



No Rek 6 60 601



Atas aktiva produkif Beban personalia Beban lain Beban non operasional Kerugian penjualan aktiva Denda/sanksi lainnya Beban luar biasa Beban pengaruh komulatif perubahan Kebijakan akuntansi



511932 511929 512 5121 5122 5129 518 519



Aktiva produktif Beban operasional Beban lain Beban non operasional Kerugian penjualan aktiva Denda/saksi Lainnya Beban luar biasa Beban pengaruh kumulatif perubahan Lebijakan akuntansi



Nama Rekening Penyisihan Penyisihan dalam valuta rupiah Penyisihan penempatan pada bank lain Penyisihan surat-surat berharga Penyisihan kredit yang diberikan Penyisihan penyertaan



No Rek 6 61 611



Nama Rekening Akumulasi penyusutan Akumulasi penyusutan dalam valuta rupiah Akumulasi penyusutan aktiva tetap Akumulasi penyusutan aktiva Sewa guna usaha



No Rek Nama Rekening 7 Akumulasi penyusutan 71 Akumulasi penyusutan dalam valuta asing 711 Akumulasi penyusutan aktiva tetap 712 Akumulasi penyusutan aktiva Sewa guna usaha



No Rek 8 80 801 8011



Nama Rekening Komitmen Komitmen dalam valuta rupiah Tagihan komitmen Fasilitas pinjaman yang diterima



No Rek 8 81 811 8111 8112 8113



8019 802 8021



Lainnya 8119 Kewajiban komitmen 812 Fasilitas kredit kepada nasabah 8121 yang belum digunakan



602 603 604 No Rek 7 70 701 702



612 613 614



Nama Rekening Penyisihan Penyisihan dalam valuta asing Penyisihan penempatan pada bank lain Penyisihan surat-surat berharga Penyisihan kredit yang diberikan Penyisihan penyertaan



Nama Relkening Komitmen Komitmen dalam valuta asing Tagihan komitmen Fasilitas pinjaman yang diterima Pembelian berjangka valuta asing Pembelian valuta asing (spot) yang belum terselesaikan Lainnya Kewajiban komitmen Fasilitas kredit pada nasabah yang belum digunakan 13



8022



Kewajiban pembelian kembali 8122 aktiva bank yang dijual dengan syarat repo 8123



8124 8125 8029



Lainnya



8129



No Rek 9 90 901 9011 9012



Nama Rekening kontijensi Kontijensi dalam valuta rupiah Tagihan kontijensi Garansi dari bank lain Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Kewajiban kontijensi Garansi yang diberikan Bank garansi Akseptasi atau endosemen surat berharga Lainnya



No Rek 9 91 911 9111 9112



9019 902 9021 90211 90212 90219



9029



Lainnya



9119 912 9121 91221 91212 91219 9122



9123 9129



Kewajiban pembelian kembali aktiva bank yang dijual dengan syarat repo L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Ekseptasi wesel import atas dasar L/C yang masih berjalan Penjualan berjangka valuta asing diselesaikan lainnya Nama Rekening Kontijensi Kontijensi dalam valluta asing Tagihan kontijensi Garansi dari bank lain Pendapatan bunga dalam penyelesaian Lainnya Kewajiban kontijensi Garansi yang diberikan Bank garansi Akseptasi atau endosemen surat berharga Lainnya L/C yang revocable yang masih berjalan dalam rangka impor dan ekspor Penjualan opsi valuta asing lainnya



Penjelasan Rekening Pada Laporan Keuangan Bank Pada digit ke dua 0 menunjukkan valuta rupiah sedangkan digit kedua 1 menunjukkan valuta asing. 10 AKTIVA DALAM VALUTA RUPIAH 101 KAS Rekening ini digunakan untuk menampung seluruh uang kertas dan uang logam rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk 14



didalamnya adalah mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih didalam tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia 102 GIRO PADA BANK INDONESIA Rekening ini digunakan untuk menampung transaksi penarikan dan penyetoran dana rupiah pada Bank Indonesia. 103 GIRO PADA BANK LAIN Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi dan penyetoran dana baik dalam rupiah maupun valuta asing pada bank-bank lain sebagai rekening giro. 104 PENEMPATAN PADA BANK LAIN Rekening ini digunakan untuk menampung semua penanaman dana pada bank lain baik dalam negeri maupun diluar negeri, dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka dan lain-lain yang sejenis, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan. 105 SURAT-SURAT BERHARGA Rekening ini digunakan untuk menampung semua surat pengakuan hutang, wasel, saham, oblogasi, sekuritas kredit atau setiap derivative dari sekuritas atau kepentingan lain atau surat kewajiban dari penerbitan, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal. 106 KREDIT YANG DIBERIKAN rekening ini digunakan untuk menampung semua persediaan uang atau tagihan yang dapat dipersembahkan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjamameminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembgian hasil keuntungan. Termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama dan kredit dalam proses penyelamatan. 1061 PIHAK-PIHAK TERKAIT DENGAN BANK 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor. Anggota Dewan Komisaris Anggota Direksi Keluarga pada pihak-pihak 1,2,3 Pejabat Bank Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak dimaksud diatas yaitu yang kepemilikannya 25% atau lebih 15



1061 PIHAK TERIKAT Pihak lain yang diluar pihak terkait 107 PENYERTAAN Rekening ini digunakan untuk menampung semua penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang, baik dalam rangka pendirian, ikut serta dalam lembaga keuangan lainnya, penyelamatan kredit atau lainnya. 108 PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan atau penghasilan bank dari bunga, provisi, komisi yang diterima pada masa periode bulan berikutnya. 109 AKTIVA LAIN-LAIN Rekening ini digunakan untuk menampung semua pos yang dimaksudkan untuk menampung aktiva-aktiva yang tidak dapat digolongkan ke dalam pos-pos tersebut di atas dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri.Misalnya emas batangan, commerative coin, warkat yang masih harus ditagih, biaya yang ditangguhkan. 1091 BIAYA DIBAYAR DIMUKA Rekening ini digunakan untuk menampung semua beban atau biaya bank baik dari bunga, provisi, komisi yang masih harus dibayar dimasa periode bulan berikutnya. 1092 AKTIVA TETAP Rekening ini digunakan untuk menampung semua aktiva tetap yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. 1093 AKTIVA SEWA GUNA USAHA Rekening ini diguanakn untuk menampung semua aktiva tetap yang diperoleh dari sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) yang perlu dicatat sebagai aktiva tetap dan kewajiban pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna, ditambah nilai sisa yang harus dibayar penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. 1094 UANG MUKA PAJAK Rekening ini digunakan untuk menampung semua uang muka pajak, maksudnya pajak penghasilan badan yang dibayar dimuka. 1097 REKENING ANTARA AKTIVA 16



Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi yang karena sesuatu hal belum dapat dibukukan secara efektif dalam rekening aktiva yang bersangkutan. 1098 REKENING PERHITUNGAN ANTAR KANTOR DEBET Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi antar kantor debet yang secara keseluruhan akan bersaldo nihil setelah dieliminasi dengan rekening perhitungan antar kantor kredit. 1099 AKTIVA LAINNYA Rekening ini digunakan untuk menampung pos aktiva-aktiva yang tidak dapat digolongkan ke dalam pos-pos tersebut di atas dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersebut. KEWAJIBAN Pada sistematika rekening, untuk menampung pos aktiva-aktiva yang tidak dapat dijelaskan bahwa pada digit 0 menunjukkan valuta rupiah, sedangkan pada digit 1 menunjukkan valuta asing. Secara umum nomor 20 memuat kewajiban dalam valuta rupiah terdiri dari : 201 GIRO Rekening ini digunakan untuk menampung simpanan pihak lain pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayarannya dan penarikan dapat dilakukan setiap waktu dengan menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahan bukuan antara dengan bilyet giro. 202 KEWAJIBAN SEGERA LAINNYA Rekening ini digunakana untuk menampung semua kewajiban bank pada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Contoh kewajiban lainnya adalah transfer, penerimaan paja melalui bank yang masih harus disetor dan Bungan yang masih harus dibayar. 203 TABUNGAN Rekeing ini digunakan untuk menampung semua simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya anya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cekatau alt yang dipersamakan dengan itu. 204 DEPOSITO BERJANGKA



17



Rekening ini digunakan untuk menampung semua simpanan pihak lai pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menururt perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. 2041 PIHAK TERKAIT DENGAN BANK 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor Anggota dewan komisaris Anggota direksi Keluarga pada ihak-pihak 1,2,3 Pejabat bank Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak dimaksud diatas yaitu kepemilikannya 25% atau lebih



2042 PIHAK LAIN Pihak yang diluar pihak terkait 205 sertifikat deposito Rekenig ini digunakan untuk menampung semua deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. 206 SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN Rekening ini digunakan untuk menampg semua surat pengakuan hutang yang diterbitkan oleh bank, baik berjangka pendek maupun berjangka panjang. 2061 SURAT BERHAGA PASA UANG Rekening ini digunakan untu menamng semua pengakuan hutang yang berjangka pendeyang idtebitkan oleh bank. 2062 OBLIGASI Rekening ini digunakan untuk menampung semua pengakuan hutang berjangka panjang ya diterbitkan oleh bank. 207 PINJAMAN YAG DITERIMA Rekening ini digunakan untuk menampung semua fasilitas kredit yang diterima bank dari bank lain untuk pihak lain termasuk dari Bank Indonesia baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing, danharus dbayar bila telah jatuh tempo. Dalam pengertian kredit yang diterima tdak termasuk kredit atau pinjaman subordiasi. 2071 PIHAK TERKAIT DENGAN BANK 18



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pemega saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor Anggota dewan komisaris Anggota direksi Keluarga pada pihak-pihak 1,2,3. Pejabat bank Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepeningan dari pihak-pihak dimaksud diatas yaiu yang kepemilikannya 25% atau lebih.



2072 PIHAK lain Pihak yang diluar pihak terkait 208 BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Rekening ini digunakan untuk menampung semua beban yang masih harus dibayar sesuai dengan konsep akrual yang telah jatuh tempo namun belum diselesaikan. 209 KEWAJIBAN LAIN-LAIN Rekening ini digunakan untuk menampung saldo rekeing pasiva lainnya yang tidak dapat dasukan atau digolongkan kedalam salah satu pos yang telah disebutkan diatas. 2091 KEWAJIBAN SEWA GUNA USAHA Rekening ni digunakan untuk meapung semua kewajiban yang timbul dari sewa guna saha dengan hak opsi, yang perlu dicatat sebagai kewajiban pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha, ditama nilai sisa yang harus dibayar penyewa guna usa pada akhir masa sewa guna usaha. 2092 HUTANG PAJAK Rekening ini digunakan untuk menampung seua beban pajak yang masih harus diselesaikan di masa yang akan dating oeh persahaan untuk pajak penghasilan badan. 2093 PINJAMAN SUBORDINASI Rekening ini digunakan untuk menampung semua piaman yang diperbolehkan berdasarkan suatu perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi semua kewajiban tertentu, dan hak tagihnya berlaku paling kahir dari semua simpanan dan pinjaman yang diterima dalam hal terjadi likuidasi. 20932 PIHAK TERKAIT DENGAN BANK 1. 2. 3. 4.



Pemega saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor Anggota dewan komisaris Anggota direksi Keluarga pada pihak-pihak 1,2,3. 19



5. Pejabat bank 6. Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepeningan dari pihak-pihak dimaksud diatas yaiu yang kepemilikannya 25% atau lebih. 20932 PIHAK LAIN PIhak yang diluar pihak terkait 2094 MODALPINJAMAN Rekening ini digunakan untuk menampung semua pinjaman yang didukung dengan instrument yang disebut capital notes, loan stock atau warkat lain yang dapat dipersamakan dengan itu dan mempunyai sifat seperti ekuitas. 20941 PIHAK TERKAIT DENGAN BANK 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pemegang saham yang memiliki saham 10% atau lebih dari modal disetor Anggota dewan komisaris Anggota direksi Keluarga pada pihak-pihak 1,2 dan 3 Pejabat bank Perusahaan-perusahaan yang didalamnya terdapat kepentingan dari pihak-pihak dimaksud diatas yaitu yang kepemilikannya 25% atau lebih.



20942 PIHAK LAIN Pihak yang dari luar pihak terkait. 2097 REKENING ANTARA KEWAJIBAN (PASIVA) Rekening ini untuk menampung semua transaksi karena sesuatu hal yang belum dapat dibukukan secara efektif dalam rekening kewajiban yang bersangkutan. 2098 REKENING PERHITUNGAN ANTAR KANTOR KREDIT Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi antar kantor kredit yang secara keseluruhan akan bersaldo nihil setelah dilakukan eliminasi dengan rekening perhitungan antar kantor debet. 2099 KEWAJIBAN LAINNYA Rekening ini digunakan untuk menampung semua kewajiban-kewajiban bank yang tidak dapat digolongkan kedalam salah satu pos tersebut diatas dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri, antara lain setoran jaminan. Namun bila cukup material pos setoran jaminan dapat disajikan tersendiri. EKUITAS 20



Dalam rekening ini, digit 0 menunjukkan valuta rupiahdan digit 1 menunjukkan valuta asing. Sedangkan digit 30 menunjukan ekuitas dalam valuta rupiah. Secara terinci ekuitas suatu bank dibukukan pada rekening sebagai berikut : 301 MODAL DISETOR Rekening ini digunakan untuk menampung semua bagian hak pemilik dalam bank yaitu selisih antara aktiva dengan kewajiban bank ke pihak luar. 3011 SAHAM BIASA Rekening ini digunakan untuk menampung setoran modal yang diterima bank atas penerbitan saham biasa sebesar nilai nominalnya. 3012 SAHAM PREFEREN Rekening ini digunakan untuk menampung setoran modal yang diterima bank atas penerbitan saham preferen. 302 TAMBAHAN MODAL DISETOR Rekening ini digunakan untuk menampung semua perkiraan tambahan modal disetor selain telah disebutkan diatas misalnya agio atau modal sumbangan/donasi. 3021 AGIO/DISAGIO SAHAM Rekening ini digunakan untuk menampung selisih lebih setoran modal yang diterima bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya (agio) atau dibawah nilai nominalnya (disagio) 3022 MODAL SUMBANGAN Rekening ini digunakan untuk menampung semua modal yang diperoleh dari pihak ketiga, termasuk selisih antara nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut dijual. 3029 LAIN-LAIN Rekening ini digunakan untuk menampung semua saldo rekening lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke salah satu pos yang disebut sebelumnya. 303 SELISIH PENILAIAN KEMBALI ATIVA TETAP Selisih penilaian kembali aktiva tetap yang didapat oleh bank akibat penilaian kembali akan ditampung dalam rekening ini. 309 SALDO LABA 21



Rekening ini digunakan untuk menampung saldo laba bersih dari hasil usaha periodic setelah memperhitungkan pajak, pembagian dividend an koreksi laba rugi masa lalu. 3091 CADANGAN TUJUAN Rekening ini digunakan untuk menampung cadangan yang dibentuk dari laba bersih, yang tujuan penggunaannya telah ditetapkan. 3092 CADANGAN UMUM Rekening ini digunakan untuk menampung cadangan yang dibentuk dari laba bersih yang bertujuan untuk memperkuat modal. 3093 SALDO LABA YANG BELUM DICADANGKAN Rekening ini digunakan untuk menampung laba bersih yang belum ditetapkan tujuan penggunanya.



PENDAPATAN Pada kelompok rekening pendapatan, terdapat beberapa digit yang menjadi nomor rekening. Rekening pendapatan dengan digit kedua bernomor 0 menunjukkan valuta rupiah, sedangkan bila digit kedua bernomor 1 maka pendapatan tersebut dalam valuta asing. Secara terinci sebagai berikut : 40 PENDAPATAN DALAM VALUTA ASING 401 PENDAPATAN OPERASIONAL Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank. 4011 PENDAPATAN BUNGA DAN HASIL BUNGA Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan dari hasil bunga, provisi dan komisi kredit baik dari pinjaman yang diberikan maupun dari penanaman yang dilakukan seperti giro, simpanan berjangka, obligasi dan surat pengakuan hutang lainnya. 40111 HASIL BUNGA Rekening ini digunakan untuk menampung hasil bunga dan transaksi-transaksi di atas dasar konsep akrual. 22



40112 PROVISI DAN KOMISI KREDIT Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan provisi dan komisi yang dipungut/diterima dari kegiatan yang berkaitan dengan perkreditan. 4019 PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Rekening ini digunakan untuk menampung pendapatan operational lainnya, misalnya karena transaksi devisa ( selisih kurs karena konversi ) dan bunga yang diterima dari bank-bank di luar negeri. 40191 PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT Rekening ini digunakan untuk menampung semua pendapatan provisi dan komisi yang dipungut dari berbagai kegiatan bank setelah kegiatan perkreditan. 40199 PENDAPATAN LAINNYA Semua hasil usaha bank yang tidak termasuk dalam rekening-rekening pendapatan di atas, harus ditampung dalam rekening ini. 402 PENDAPATAN NON OPERASIONAL Semua pendapatan yang benar telah diterima bank dan tidak berkaitan langsung dengan usaha bank, harus ditampung dalam rekening ini. Contoh pendapatan diluar usaha bank: pendapatan sewa gedung. 4020 KEUNTUNGAN PENJUALAN AKTIVA TETAP Rekening ini untuk menampung semua keuntungan dari penjualan aktiva tetap dan inventaris. 4029 LAINNYA Pendapatan lainnya selain yang masuk dalam kategori pendapatan di atas, dibutuhkan dalam rekening ini. BEBAN ATAU BIAYA Pada kelompok rekening ini, juga selalu rekening yang berdigit keduan dengan nomor 0 menunjukkan valuta rupiah, sedangkan digit kedua dengan nomor 1 menunjukkan beban dalam valuta asing. Untuk beban dalam valuta rupiah bernomor 50. Rincian untuk komponen rekening ini adalah : 501 BEBAN OPERASIONAL



23



Semua beban yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan yang lazim dilakukan sebagai usaha bank harus ditampung dalam rekening ini. 5011 BEBAN BUNGA Rekening ini sering disebut biaya bunga. Intinya rekening ini menampung semua biaya bunga dan sejenisnya yang berkaitan dengan usaha bank. 5012 PROVISI DAN KOMISI Rekening ini dimaksudkan untuk menampung setiap komisi dan provisi yang dikeluarkan bank untuk mendapatkan dana. 5019 BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Rekening ini untuk menampung semua beban operasional bank yang tidak dapat digolongkan dalam rekening sebelumnya. 50191 PROVISI DAN KOMISI SELAIN UNTUK PENERIMAAN DANA Rekening ini digunakan untuk menampung provisi dan komisi yang dikeluarkan bank selain komisi dan provisi yang disebutkan sebelumnya. 501921 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Semua biaya yang bersfat umum dan biaya untuk kepentingan administrasi bank ditampung dalam rekening ini. 501923 PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF Semua biaya penyisihan penghapusan ativa produktif ditampung dalam rekening ini. Akitva produktif adalah aktiva yang dikuasai bank untuk kepentingan memperoleh pendapatan utama usaha bank. Penyisihan timbul akibat kolektibilitas aktiva produktif yang semakin menurun ( tidak sehat ) 501923 BEBAN PERSONALIA Semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperkerjakan atau kegiatan apapun yang menggunakan sumber daya manusia ditampung dalam rekening ini. Contoh : gaji, upah. 501929 BEBAN LAIN Rekening ini digunakan untuk menampung semua biaya operasional bank yang dikeluarkan selain yang digolongkan pada rekening beban sebelumnya. 502 BEBAN NON OPERASIONAL 24



Semua beban atau biaya yang tidak lazim sebagai usaha bank, akan ditampung dalam rekening ini. Misalnya kerugian penjualan aktiva tetap, denda yang dibayar ke bank Indonesia akibat pelanggaran regulasi tertentu. 5029 BEBAN NON OPERASIONAL LAINNYA Untuk menampung semua beban non operasional yang tidak dapat digolongkan sebagaimana pada rekening 502 yang lain. PENYISIHAN Rekening ini mirip dengan rekening akumulasi atau cadangan aktiva tetap, hanya saja rekening ini dikenakan pada rekening aktiva produktif. Rekening ini menggunakan digit kedua bernomor 0 untuk menunjukan valuta rupiah dan digit kedua dengan nomor 1 untuk menunjukan valuta asing. Secara rinci nomor rekeningnya sebagai berikut : 60 PENYISIHAN DALAM VALUTA RUPIAH 601 PENYISIHAN PENGHAPUSAN PENEMPATAN PADA BANK LAIN Rekening ini untuk menampung setiap kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 602 PENYISIHAN PENURUNAN NILAI SURAT BERHARGA Rekening ini digunakan untuk menampung kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan surat berharga atau akibat penrunan nilai surat berharga yang ditempatkan. 603 PENYISIHAN PENGHAPUSAN KREDIT YANG DIBERIKAN Untuk mencatat setiap penyisihan atas kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang telah diberikan. Semakin buruk kualitas kreditnya semakin besar penyisihannya. 604 PENYISIHAN PENGHAPUSAN PENYERTAAN Untuk menampung setiap penyisihan akibat tidak tertagihnya tagihan karena penyertaan bank. AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN INVENTARIS Untuk digit kedua sama dengan 0 menunjukan valuta rupiah dan untuk digit kedua sama dengan 1 menunjukkan valuta asing. Rekening ini dimulai pada digit 7. Secara terperinci adalah : 701 AKUMULASI PENUSUTAN AKTIVA TETAP 25



Rekening ini digunakan untuk menampung setiap akumulasi penyusutan akibat pembebanan biaya terhadap penggguna aktiva tetap. Besarnya akumulasi ditentukan berdasarkan presentase tertentu menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. 702 AKUMULASI PENYUSUTAN AKTIVA SEWA GUNA USAHA Rekening ini menampung setiap akumulasi penyusutan akibat pembebanan biaya terhadap penggunaan aktiva sewa guna usaha. Besarnya akumulasi ditentukan berdasarkan presentase tertentu menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. KOMITMEN Untuk digit kedua sama dengan 0 menunjukan valuta rupiah dan untuk digit kedua sama dengan 1 menunjukkan valuta asing. Rekening ini dimulai pada digit 8. Secara terperinci adalah : 801 TAGIHAN KOMITMEN Rekening ini menampung setiap tagihan terhadap kontrak berupa janji yang tak dapat dibatalkan sepihak dan harus dilaksanakan selama persyaratan dipenuhi. 8011 FASILITAS PINJAMAN YANG DITERIMA Untuk pinjaman yang diterima dan telah disetujui tetap bank belum menggunakannya maka bank harus menatatnya pada rekening ini sebagai rekening administratif. 8019 LAINNYA Rekening ini digunakan untuk menampung semua transaksi komitmen tagihan yang tidak dapat digolongkan pada rekening komitmen sebelumnya. 802 KOMITMEN KEWAJIBAN Untuk menampung setiap transaksi komitmen kewajiban terhadap setiap perikatan atau kontrak yang tak dapat dibatalkansepihak dari dan harus dilaksanakan bila syarat-syarat telah dipenuhi. 8020 FASILITAS KREDIT KEPADA NASABAH YANG BELUM DITARIK Untuk menampung setiap persetujuan kredit yang diberikan kepada nasabah tetapi belum ditarik. Nilai yang dibukukan adalah sebesar plafon yang belum digunakan. 8123 IRREVOCABLE L/C ( SKBDN ) YANG MASIH BERJALAN DALAM RANGKA PERDAGANGAN DALAM NEGERI



26



Rekening ini digunakan untuk menampung setiap transaksi yang menggunakan fasilitas SKBDN yang tak dapat dibatalkan dalam rangka perdagangan dalam negeri. Untuk L/C dalam rangka perdagangan luar negeri. 8129 LAINNYA Rekening ini digunakan untuk menampung komitmen kewajiban yang tidak dapat digolongkan pada rekening komitmen sebelumnya. KONTINJENSI Prinsipnya untuk valuta rupiah pada digit kedua menggunakan nomor 0 dan untuk valuta asing pada digit angka 1. Rekening kontinjensi dimulai pada angka 9 secara terrinci adalah 901 TAGIHAN KONTINJENSI DALAM RUPIAH Rekening ini digunakan untuk menampung setiap tagihan yang timbul akibat terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. 9011 GARANSI DARI BANK LAIN Rekening ini digunakan untuk menampung semua garansi yang ditrima dari bank lain. Garansi ini akan menimbulkan penerimaan bila dikemudian hari terjadi wan prestasi oleh pihak yang memberikan garansi. 9012 BUNGA DALAM PENYELESAIAN Rekening ini menampung setiap unga yang diperhitungkan dari aktiva produktif yang bermasalah (non performing) yang belum dapat diakui sebagai pendapatan bunga secara riil pada periode yang sedang berjalan. Sedangkan secara kredit lancer, pengakuan pendapatan bunga menggunakan akrual basis sehingga tidak akan masuk rekening ini. 9019 LAINNYA Rekening ini digunakan untuk menampung semua tagihan kontinjensi yang tidak dapat digolongkan pada rekening kontinjensi sebelumnya. 902 KEWAJIBAN KONTINJENSI Rekening ini prinsipnya untuk menampung setiap kewajiban bersyaat atau yang timbul akibat terjadinya atau tidak terjadinya satau atau lebih peristiwa yang akan datang. 9020 GARANSI BANK YANG DIBERIKAN Rekening ini untuk menampung semua garansi yang diberikan bank dan akan menimbulkan kewajiban pembayaran bila pihak yang dijamin melakukan wan prestasi atau cidera janji. 27



90211 BANK GARANSI Rekening ini untuk menampung garansi yang diberikan bank kepada nasabahnya dan akan menimbulkan kewajiban pembayaran bila pihak nasabah yang dijamin melakukan wan prestasi atau cidera janji. 90212 AKSEPTASI SURAT BERHARGA Rekening ini untuk menampung semua akseptasi atau kesanggupan membayar surat berharga yang dilakukan oleh bank. 90127 LAINNYA Untuk menampung setiap kewajiban kontinjensi yang tak dapat digolongkan pada rekening kontinjensi sebelumnya. 9021 REVOCABLE L/C ATAU SKBDN YANG MASIH BERJALAN DALAM RANGKA PERDAGANGAN DALAM NEGERI Rekening ini digunakan untuk menampung semua jaminan dalam bentuk penerbitan SKBDN yang dapat dibatalkan (revocable) dalam rangka perdagangan dalam negeri. Untuk ekspor digunakan L/C dan bervaluta asing.



28



BAB III LAPORAN KEUANGAN BANK Bentuk informasi yang disajikan oleh bagian akuntansi adalah laporan keuangan, laporan keuangan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihakpihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena itu laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu dan karakteristik kualitatif seperti yang disampaikan dalam pembahasan kerangka konseptual akuntansi perbankan. Bank komersial baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat diwajibkan memberikan laporan keuangan setiap periode tertentu. Jenis laporan keuangan yang dimaksud adalah 1). Laporn keuangan bulanan, 2). Laporan keungan triwulan, 3). Laporan keuangan tahunan. Hal yang membedakan laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan triwulan adalah pada laporan keuangan triwulan perlu ditambahkan laporan transaksi valuta asing dan derivatif, laporan kewajiban penyediaan modal minimum dan laporan mengenai rasio keuangan bank. Pada laporan keuangan tahunan diharapkan bias memberikan informasi kinerja perbankan secara menyeluruh, untuk itu laporan keuangan yang disajikan lebih lengkap, format yang disajikan seperti pada laporan keuangan triwulan, tetapi dilengkapi dengan laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan komitmen & kontinjensi. Disamping itu dilengkapi dengan laporan lain yang dipandang perlu seperti dijelaskan pada sub laporan keuangan tahunan. A. Laporan Keuangan Bulanan a. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada Bank Indonesia untuk posis bulan januari sampai dengan desember pada home page Bank Indonesia. b. Format yang digunakan untuk laporan kuangan publikasi bulanan tersebut sesuai format pada laporan keuangan bulanan dibawah ini. c. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara individu yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank.



Tabel. Format Neraca Bulanan PT. Bank X Neraca Bulanan Per ...



Pos-Pos



Posisi Tgl Laporan



AKTIVA 29



1. Kas 2. Penempatan Pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia b. Sertifikat Bank Indonesia c. Lainnya 3. Giro pada Bank Lain a. Rupiah b. Valuta asing 4. Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing PPAP – Penempatan pada bank lain -/5. Surat Berharga yang dimiliki a. Rupiah i.Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo b. Valuta asing i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii.Dimiliki hingga jatuh tempo PPAP - Surat berharga yang dimiliki -/6. Obligasi Pemerintah a. Diperdagangkan b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo 7. Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) a. Rupiah b. Valuta Asing PPAP - Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali -/8. Tagihan derivatif PPAP - Tagihan Derivatif -/9. Kredit yang diberikan a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain PPAP - Kredit yang diberikan 10. Tagihan akseptasi PPAP - Tagihan akseptasi -/11. Penyertaan PPAP - Penyertaan -/12. Pendapatan yang masih akan diterima 30



13. Biaya dibayar dimuka 14. Uang muka pajak 15. Aktiva pajak tangguhan 16. Aktiva tetap Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/17. Agunan yang diambil-alih 18. Aktiva lain-lain Total Aktiva PASIVA 1. Giro a. Rupiah b. Valuta asing 2. Kewajiban segera lainnya 3. Tabungan 4. Simpanan berjangka a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain 5. Sertifikat deposito a. Rupiah b. Valuta asing 6. Simpanan dari bank lain 7. Surat berharga yang dijual dengan jani dibeli kembali (repo) 8. Kewajiban derivatif 9. Kewajiban akseptasi 10. Surat berharga yang diterbitkan a. Rupiah b. Valuta asing 11. Pinjaman yang diterima a. Rupiah b. Valuta asing 12. Estimasi kerugian komitmen & kontijensi 13. Kewajiban sewa guna usaha 14. Beban yang masih harus dibayar 15. Taksiran pajak penghasilan 16. Kewajiban pajak tangguhan 17. Kewajiban lain-lain 18. Pinjaman subordinasi 31



19. Modal pinjaman 20. Hak minoritas 21. Ekuitas a. Modal disetor b. Agio (disagio) c. Modal sumbangan d. Selisih penjabaran laporan keuangan e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap f. Pendapatan komperhensif lainnya g. Saldo laba (rugi) Total Pasiva Tabel Format Laporan Laba/Rugi Bulanan PT. Bank X Laporan Laba/Rugi Per … POS-POS PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL 1. Pendapatan bunga 1.1. Hasil bunga a. Rupiah b. Valuta asing Jumlah Pendapatan Bunga 2. Beban bunga 2.1. Beban bunga a. Rupiah b. Valuta asing 2.2. Komisi dan provisi Jumlah Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih 3. Pendapatan operasional lainnya 3.1. Pendapatan provisi, komisi, fee 3.2. Pendapatan transaksi valuta asing 3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga 3.4. Pendapatan lainnya Jumlah Pendapatan Operasional lainnya 4. Beban (pendapatan) penghapusan aktiva produksi 5. Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 6. Beban operasional lainnya 6.1. Beban administrasi dan umum 6.2. Beban personalia



Posisi Tgl Laporan



32



6.3. Beban penurunan nilai surat berharga 6.4. Beban transaksi valas 6.5. Beban lainnya Jumlah beban operasional lainnya LABA (RUGI) OPERASIONAL Pendapatan dan Beban Non Operasional 7. Pendapatan Non Operasional 8. Beban Non Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional 9. Pendapatan/Beban Luar Biasa 10. Laba/Rugi Sebelum Pajak Penghasilan 11. Taksiran pajak penghasilan -/LABA/RUGI TAHUN BERJALAN Tabel Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi Bulanan PT. Bank X Per … POS-POS KOMITMEN Tagihan Komitmen 1. Fasilitas pinjaman yg diterima dan belum digunakan a. Rupiah b. Valuta asing 2. Lainnya Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban komitmen 1. Fasilitas kredit kepada nasabah yg belum ditarik a. Rupiah b. Valuta asing 2. Irrevocable L/C yg masih berjalan dlm rangka impor & ekspor 3. Lainnya Jumlah Kewajiban Komitmen JUMLAH KOMITMEN BERSIH KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi 1. Garansi yang diterima a. Rupiah b. Valuta asing 2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Rupiah b. Valuta asing 3. Lainnya



Posisi Tgl Laporan



33



Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi 1. Garansi yang diberikan a. Bank garansi Dalam Valuta Rupiah Dalam Valuta Asing b. Lainnya 2. Revocable L/C yg masih berjalan dlm rangka impor & ekspor 3. Lainnya Jumlah Kewajiban Kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI BERSIH Tabel Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Bulanan Bank Posisi Tanggal Laporan



POS-POS L



ADP K



KL



D



M



Jumlah



1. Penempatan pada bank lain 2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan BI 3. Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit yang direstrukturisasi c. Lainnya 4. Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan non-bank b. Dalam rangka restrukturisasi kredit 5. Tagihan lain kepada pihak ketiga 6. Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga JUMLAH 7. PPAP yang wajib dibentuk 8. PPAP yang telah dibentuk 9. Persentase KUK terhadap total kredit



B. Laporan Keuangan Triwulan Laporan keuangan triwulanan disusun untuk memberi informasi mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan pengembangan usaha bank. Agar laporan dapat 34



diperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk penyajian berdasarkan PSAK yang relevan untuk industri perbankan, PAPI serta ketentuan dan pedoman yang ditetapkan oleh BI. Laporan keuangan triwulan yang wajib disajikan adalah laporan untuk posisi akhir Maret, Juni, September dan Desember. I.



Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Maret dan September a) Pedoman umum 



Laporan keuangan triwulanan yang disajikan terdiri dari laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan.







Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disusun dalam Bahasa Indonesia dan angka-angka yang disajikan dalam jutaan rupiah.







Format laporan keuangan triwulanan merupakan standar minimal yang wajib dipenuhi. Apabila terdapat pos yang jumlahnya material dan tidak terdapat dalam format tersebut, maka pos disajikan tersendiri, namun apabila pos yang dimaksud jumlahnya tidak material dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis.







Pos-pos yang memiliki saldo nihil dalam format laporan keuangan publikasi triwulanan yang diumumkan di surat kabar, tetap harus memberi garis pendek (-) pada pos bersangkutan.







Penyajian laporan keuangan triwulanan



-



Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan sekurang-kurangnya dalam bentuk perbandingan dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya.



-



Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama dengan posisi laporan keuangan triwulanan yang diumumkan.



-



Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru, berlaku dalam laporan posisi keuangan, maka pembandingan hendak mengacu pada PSAK no. 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar dan perubahan kebijakan akuntansi.







Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan, kolom konsolidasi dapat ditiadakan.







Untuk pengisian pemilik bank dalam format laporan keuangan publikasi triwulanan, nama pemegang saham yang wajib dicantumkan adalah perorangan atau perusahaan yang memiliki saham sebanyak 5% atau lebih dari modal bank, baik melalui atau tidak melalui pasar modal.



b) Cakupan 35



Laporan yang wajib disajikan dalam laporan publikasi sekurang-kurangnya terdiri dari:



II.



-



Neraca



-



Perhitungan laba rugi dan saldo laba



-



Daftar komitmen dan kontinjensi



-



Transaksi valuta asing dan derivatif



-



Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya



-



Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum



-



Rasio keuangan



Laporan Keuangan Triwulan Posisi Juni Format dan cakupan laporan keuangan triwulan untuk posisi Juni yaitu sama dengan format laporan keuangan triwulanan untuk posisi Maret dan September dengan beberapa tambahan yang ditetapkan sebagai berikut: a) Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yanng merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi berlaku. b) Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan induk wajib disaikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya.



III.



Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember Format dan cakupan laporan keuangan publikasi triwulanan untuk posisi Desember adalah sama dengan format dan cakupan laporan keuangan untuk posisi Maret, Juni dan september dengan beberapa tambahan: -



Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan laporan keuangan bank secara individu dan konsolidasi dengan anak perusahaan, 36



bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku. Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk bidang keuangan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk yang merupakan hasil konsolidsi dari seluruh perusahaan dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi berlaku. -



Laporan keuangan yang dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh Akuntan Publik dan wajib dicantumkan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab, nama kantor Akuntan publik dan opini yang diberikan.



-



Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan laba rugi disajikan dalam laporan audit.



-



Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya.



Tabel Format Neraca Triwulanan



Pos-Pos



Bank: Tanggal: Bank Posisi Posisi Tgl Tahun Lapora Sebelumny n a



Konsolidasi Posisi Tgl Laporan



Posisi Tahun Sebelumnya



AKTIVA 1. Kas 2. Penempatan pada Bank Indonesia a. Giro Bank Indonesia b. Sertifikat Bank Indonesia c. Lainnya 3. Giro pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 4. Penempatan pada bank lain a. Rupiah b. Valuta asing 37



PPAP - Penempatan pada bank lain -/5. Surat Berharga yang dimiliki a. Rupiah i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo b. Valuta asing i. Diperdagangkan ii. Tersedia untuk dijual iii. Dimiliki hingga jatuh tempo PPAP - Surat berharga yang dimiliki -/6. Obligasi pemerintah a. Diperdagangkan b. Tersedia untuk dijual c. Dimiliki hingga jatuh tempo 7. Surat berharga yag dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse repo) a. Rupiah b. Valuta asing PPAP - Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali -/8. Tagihan derivatif PPAP - Tagihan derivatif -/9. Kredit yang diberikan a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain PPAP - Kredit yang diberikan -/38



10. Tagihan akseptasi PPAP - Tagihan akseptasi -/11. Penyertaan PPAP – Penyertaan 12. Pendapatan yang masih akan diterina 13. Biaya dibayar dimuka 14. Uang muka pajak 15. Aktiva pajak tanggungan 16. Aktiva tetap Akumulasi penyusutan aktiva tetap -/17. Aktiva sewa guna Akumulasi penyusutan aktiva sewa guna -/18. Agungan yang diambil alih 19. Aktiva lain-lain PASIVA 1. Giro a. Rupiah b. Valuta asing 2. Kewajiban segera lainnya 3. Tabungan 4. Simpanan berjangka a. Rupiah i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain b. Valuta asing i. Pihak terkait dengan bank ii. Pihak lain 5. Sertifikat deposito a. Rupiah b. Valuta asing 6. Simpanan dari bank lain 7. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) 8. Kewaiban derivatif 39



9. Kewajiban akseptasi 10. Surat berharga yang diterbitkan a. Rupiah b. Valuta asing 11. Pinjaman yang diterima a. Fas. Pendanaan jangna pendek BI b. Lainnya i. Rupiah Pihak terkait dengan bank Pihak lain ii. Valuta asing Pihak terkait dengan bank Pihak lain 12. Estimasi kerugian komitmen & kontinjensi 13. Kewajiban sewa guna usaha 14. Beban yang masih harus dibayar 15. Taksiran pajak penghasilan 16. Kewajiban pajak tangguhan 17. Kewajiban lain-lain 18. Pinjaman subordinasi a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 19. Moda pinjaman a. Pihak terkait dengan bank b. Pihak lain 20. Hak minoritas 21. Ekuitas a. Modal disetor b. Agio (disagio) c. Modal sumbangan d. Selisih penjabaran laporan keuangan e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap f. Laba (rugi) yg belum 40



direaisasi dengan surat berharga g. Pendapatan komperhensif lainnya h. Saldo laba (rugi) Total Pasiva



Tabel format Laporan Komitmen dan Kontinjensi PT. BANK X LAPORAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Per ... Bank Konsolidasi Posisi Posisi Pos-Pos Tgl tgl Lapora Posisi Tahun Lapora Posisi tahun n sebelumnya n sebelumnya KOMITMEN Tagihan Komitmen 1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan a. Rupiah b. Valuta asing 2. Lainnya Jumlah tagihan komitmen Kewajiban komitmen 1. Fasilitas kredit kepada nasabah yg belum ditarik a. Rupiah b. Valuta asing 2. Irrevocable L/C masih berjalan dlm rangka impor & ekspor 3. Lainnya Jumlah kewajiban komitmen JUMLAH KOMITMEN BERSIH KONTINJENSI Tagihan kontinjensi 1. Garansi yang diterima a. Rupiah 41



b. Valuta asing b. Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Rupiah b. Valuta asing 3. Lainnya Jumlah tagihan kontinjensi Kewajiban kontinjensi 1. Garansi yang diberikan a. Bank garansi Dalam valuta rupiah Dalam valuta asing Jumlah kewajiban kontinjensi JUMLAH KONTINJENSI BERSIH



Tabel 3.8. Format Laporan Transaksi Valuta Asing dan Derivatif



PT Bank X Laporan Transaksi Valuta Asing dan Derivatif Per…. Transaksi Nilai Pasar dari Kontrak



Bank Tagihan dan Kewajiban Derivatif



Nilai Kontrak Dengan Netting Agreement



A. Terkait dengan Nilai Tukar 1. Spot 42



2. Forward 3. Option a. Purchased b. Written 4. Future 5. Swap 6. Lainnya B. Terkait dengan Suku Bunga 1. Forward 2. Option a. Purchased b. Written 3. Future 4. Swap 5. Lainnya C. Lainnya J U M LAH



Tabel 3.9. Format Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya



Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya Per…



43



Tabel 3.10 Format Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum



PT Bank X 44



Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Per… KETERANGAN I. KOMPONEN MODAL A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal (Disclosed Reserves) a. Agio Saham b. Disagio (-/-) c. Modal sumbangan d. Cadangan umum dan tujuan e. Laba tahun – tahun lalu setelah diperhitungkan pajak f. Rugi - rugi tahun lalu (-/-) g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak – 50% h. Rugi tahun lalu berjalan (-/-) i. Selisih penjabaran lap. Keuangan kantor cab. Luar negri 1) Selisih lebih 2) Selisih kurang (-/-) j. Dana setoran modal k. Penurunan nilai penyertaan pada portofolio tersedia untuk dijual 3. Goodwill B. Modal Pelengkap (maks. 100% dari modal inti) 1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap 2. Cadangan Umum PPAP (Maks 1,25 dari ATMR) 3. Modal pinjaman 4. Pinjaman subordinasi 5. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45%) II. TOTAL MODAL INTO DA MODAL PELENGKAP (A+B) III. PENYERTAAN (-/-) IV. TOTAL MODAL (II-III) V. AKTIVA TERTIMBANGG MENURUT RESIKO (ATMR) VI. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG TERSEDIA (IV:V) VII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM YANG DIWAJIBKAN



Tabel 3.11. Format Tabel Perhitungan Rasio Keuangan



PT BANK X 45



PERHITUNGAN RASIO KEUANGAN Per… I. Permodalan 1. CAR 2. Aktiva tetap terhadap modal II. Aktiva Produktif 1. Aktiva produktif bermasalah 2. NPL 3. PPAP terhadap aktiva produktif 4. Pemenuhan PPAP III. Rentabilitas 1. ROA 2. ROE 3. NIM 4. BOPO IV. Likuiditas LDR V. Kepatuhan (Compliance) 1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak Terkait a.2. Pihak Tidak Terkait b. Presentase Pelampauan BMPK b.1. Pihak Terkait b.2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah 3. PDN Tabel 3.12 Laporan Pemilik dan Pengurus Bank



PT BANK X LAPORAN PENGURUS BANK Per…



Komisaris Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris :



PEMILIK BANK Tn. X : Publik : PENGURUS BANK Direksi Direktur Utama : Direktur : Direktur : 46



Komisaris : Direktur Tabel 3.13 Pedoman Perhitungan Rasio Keuangan RASIO I. PERMODALAN 1. CAR (modal terhadap ATMR) 2. Ativa terhadap modal



II. Aktiva Produktif 1. Aktiva produktif bermasalah (aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif)



2. NPL (Kredit bermasalah



FORMULA (X100%)



:



KETERANGAN Perhitungan modal dan aktiva tertimbang menurut resiko dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban penyedia modal minimum yang berlaku a. Perhitungan modal dilakukanberdasarkan ketentuan kewajiban penyedia modal minimum yang berlaku b. Termasuk dalam aktiva tetap adalah inventaris dan aktiva sewa guna usaha a. Cakupan komponen aktiva produktif sesuai ketentuan yang berlaku Aktiva produktif bermasalag adalah aktiva produktif dengan kualitas kuran lancer, diragukan dan macet. b. Aktiva produktif bermasalah dihitung secara gross (tidak dikurangi PAP) c. Angka dihitung per posisi (tidak disetahunkan)



a. Kredit merupakan 47



terhadap total kredit)



3. PPAP terhadap aktiva produktif (penyisihan penghapusan aktiva produktif terhapdap total aktiva produktif) 4. Pemenuhan PPAP (penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk) III.Rentabilitas 1. ROA



kredit yang diberikan pada piha ketida (tidak termasuk kredit pada bank lain) b. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet. c. Kredit bermasalah dihitung secara gross (tidak dikurangi PPAP) d. Angka dihitung per posisi (tidak disetahunkan)



a. Cakupan komponen aktiva produktif sesuai ketentuan kualitas aktiva produktif yang berlaku b. Angka dihitung per posisi (tidak di setahunkan



a. Pehitungan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk dilakukan sesuai ketentuan berlaku



a. Perhitungan laba sebelum pajak disetahunkan b. Rata – rata total asset



48



2. ROE



3. NIM



a. Rata – rata equity b. Perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum a. Pendapatan bunga bersih; Pendapatan bunga – beban bunga b. Pendapatan bunga disetahunkan c. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan



Angka dihitung perposisi 4. BOPO



IV. Likuiditas



V. Kepatuhan (Compliance) 1. a.Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak Terkait a.2. Pihak Tidak Terkait



a. Kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit keapda bank lain) b. Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, deposito



Perhitungan pelanggaran dan pelampauan BMPK dilakukan sesuai ketentuan BMPK yang berlaku.



49



b. Persentase Pelampauan BMPK b.1. Pihak Terkait b.2. Pihak Tidak Terkait 2. GWM Rupiah (Persentase Giro Wajib Minimum Rupiah) 3. PDN (Persentase Posisi Devisa Neto)



Perhitungan persentase GWM pada posisi laporan dilakukan sesuai ketentuan GWM yang berlaku. Perhitungan persentase PDN pada posisi laporan dilakukan sesuai ketentuan PDN yang berlaku.



C. Laporan Keuangan Tahunan Laporan keuangan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Seluruh informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparasi kondisi keuangan bank kepada public dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Selain disampaikan kepada pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan tahunan bank wajib pula disampaikan kepada lembaga lain yang berkepentingan terhadap perkembangan usaha bank, seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga pemeringkat di Indonesia, asosiasi perbankan di Indonesia, Institut Bank Indonesia (IBI), 2 (dua) lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan, dan 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan. Selain kewajiban penyampaian laporan tahunan kepada pihak-pihak tersebut di atas, bagi bank yang telah memiliki home page wajib menginformasikan laporan tahunan tersebut dalam home page bank. Laporan tahunan bank disusun dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan tahunan juga dibuat selain dalam Bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Angka-angka dalam laporan keuangan tahunan wajib disajikan dalam mata uang rupiah. I. Cakupan Laporan Tahunan Laporan tahunan sekurang-kurangnya berisi : 50



1. Informasi Umum Informasi umum dalam laporan tahunan sekurang-kurangnya mencakup : a. Kepengurusan, meliputi susunan dewan komisaris, direksi dan pejabat eksekutif beserta jabatan dan ringkasan riwayat hidupnya; b. Rincian kepemilikkan saham, berupa nama pemilik dan besaran kepemilikkan; c. Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat data mengenai: 1) Ikhtisar data keuangan penting sekurang-kurangnya mencakup pendapatan bunga bersih, laba operasi, laba sebelum pajak, laba bersih, laba bersih biaya dana (cost of fund), modal sendiri, jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor; dan 2) Rasio keuangan yang wajib disajikan sekurang-kurangnya mencakup rasio keuangan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang transparasi kondisi keuangan bank, khususnya bab tentang laporan keuangan publikasi bank umum. d. Sasaran, strategi, dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam pengembangan usaha bank. e. Laporan manajemen, yang menyajikan informasi mengenai pengelolaan bank oleh pengurus atau manajemen dalam rangka good corporate governance, dan sekurang-kurangnya mencakup: 1) Struktur organisasi; 2) Aktiviitas utama; 3) Teknologi informasi; 4) Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK); 5) Tingkat suku bunga; 6) Perkembangan perekonomian dan target pasar; 7) Jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan atau di luar negeri; 8) Jumlah, jenis, dan lokasi kantor; 9) Kepemilikkan direksi, komisaris, dan pemegang saham dalam kelompok usaha bank; 10) Perubahan-perubahan penting yang terjadi di bank dan kelompok usaha bank dalam tahun yang bersangkutan; 11) Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa mendatang; 12) Sumber daya manusia, meliputi jumlah, struktur pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM. 2.



Laporan Keuangan Tahunan Laporan keuangan tahunan sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Laporan keuangan bank, yang terdiri dari : 51



1) 2) 3) 4) 5)



Neraca; Laporan ;aba rugi; Laporan perubahan ekuitas; Laporan arus kas; dan Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen dan kontijensi. b. Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan keuangan bank dan perusahaan anak, yang terdiri dari: 1) Neraca; 2) Laporan laba rugi; 3) Laporan perubahan ekuitas; 4) Laporan arus kas; dan 5) Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen dan kontijensi. Laporan keuangan konsolidasi ini disertai dengan opini dari Akuntan Publik. c. Laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang terdiri dari: 1) Laporan keuangan perusahaan induk di bidang keuangan merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, dan meliputi; a) Neraca; b) Laporan laba rugi; c) Laporan perubahan ekuitas; dan d) Daftar komitmen dan kontijensi 2) Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk di bidang keuangan maka laporan keuangan yang disampaikan adalah laporan keuangan perusahaan induk. d. Laporan keuangan perusahaan induk yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang merupakan hasi konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, yang terdiri dari: 1) Neraca; 2) Laporan laba rugi; 3) Laporan perubahan ekuitas; dan 4) Daftar komitmen dan kontijensi 3. Opini Akuntan Publik Opini dati Akuntan Publik antara lain memuat pendapat Akuntan Publik atas Laporan keuangan konsolidasi. 4. Aspek Transparasi yang Terkait dengan Kelompok Usaha 52



Untuk transparasi laporan keuangan, bank wajib pula memuat informasi yang terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha, yang terdiri dari : a. Struktur kelompok usaha bank, yang disajikan sampai dengan pemilik terakhir (ultimate shareholder), serta struktur keterikatan kepengurusan dan pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain (shareholders acting in concert). Pengertian pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain adalah pemegang saham peroarangan atau perusahaan/badan hukum yang memiliki tujuan bersama yaitu mengdalikan bank, berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu perjanjian; b. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (related party transaction), dengan memperhatikan hal-hal sebagai berkut: 1) Informasi transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan baik yang dilakukan bank maupun yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau badan hukum di dalam kelompok usaha bank yang bergerak di bidang keuangan; 2) Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku; 3) Jenis transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain meliputi: a) Kepemilikan silang (cross share holdings); b) Transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan kelompok usaha yang lain; c) Pengelolaan likuiditas jangka pendek yang dipusatkan dalam kelompok usaha; d) Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain dalam satu kelompok usaha; e) Eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam bentuk pinjaman, komitmen, dan garansi; f) Pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan lain dalam suatu kelompok usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase agreement. c. Pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau badan hukum yang berada dalam satu kelompok usaha dengan bank kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari bank. 5. Aspek Transparasi Sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulan



53



Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan (disclosure) sebagaimana ditetapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan lapporan perubahan ekuitas; b. Komitmen dan kontijensi; c. Juumlah penyediaan dana kepada pihak terkait; d. Kualitas aktiva produktif, kredit properti, dan kredit yang direstrukturisasi; e. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk dibandingkan dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk; f. Persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit; g. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio); h. Transaksi spot dan transaksi derivative; i. Rasio posisi devisa neto; j. Beberapa rasio keuangan bank; k. Aktiva bank yang dijaminkan; dan l. Kredit Usaha Kecil (KUK) 6. Eksposur dan Manajemen Risiko Informasi mengenai eksposur dan manajemen risiko sekurang-kurangnya mencakup informasi mengenai identifikasi risiko (risk identification) dan pengukuran terhadap risk exposure yang dihadapi bank (risk measurement) serta praktik manajemen risiko lainnya yaitu pemantuan (risk monitoring) dan pengendalian risiko (risk controlling). 7. Informasi Lain Cakupan dalam informasi lain terdiri dari: a. Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua pinjaman dan ikatan tanpa proteksi, serta hutan yang suku bunganya berfluktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahulu; b. Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan; dan c. Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan public (subsequent event).



54



Daftar Pustaka Taswan. 2012. Akuntansi Perbankan “Transaksi dalam Valuta Rupiah” Edisi Ketiga. Yohyakarta: UPP AMP YKPN



55