BAB V (Axial Load Test) [PDF]

  • Author / Uploaded
  • andre
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB V TINJAUAN KHUSUS 5.1 Static Axial Load Test Pengujian beban aksial tiang adalah pengujian dengan memberikan beban secara vertikal terhadap tiang (beban vertikal) sesuai dengan beban kerja rencana untuk mengukur defleksi aksial berupa penurunan pada tiang akibat beban aksial tersebut. Defleksi secara vertikal (penurunan) diukur dari permukaan awal netral ke posisi netral setelah terjadi penurunan. Pengujian akan dilakukan dengan beban uji 300 Ton x 200% (ASTM D 1143-81) pada tiang pancang berupa bore pile dengan diameter 80cm. Pengujian aksial pada tiang dilakukan berdasarkan standar ASTM D 1143M-07, “Standard Test Methods for Deep Foundation Under Static Axial Compressive Load”. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk membuktikan bahwa tingkat kemanaan suatu struktur pondasi untuk memikul beban dari struktur diatasnya sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh konsultan perencana. Pengujian aksial pada tiang pondasi di proyek ini dilakukan dengan metode kentledge yang memanfaatkan beban mati sebagai penahan untuk memberikan beban vertikal ke tiang uji. Beban mati ini dapat berupa balok beton, dinding penahan tanah, ataupun beban lainnya yang mampu menahan gaya aksial yang direncanakan. Pengujian aksial pada Proyek Wu Tower Nabati ini dilakukan dengan kentledge method pada tiang uji (Bore Pile Ø80cm ; Leff = 15.57 m) As 3’ - G tanggal 11-12 Oktober 2018. Lokasi bore pile seperti pada gambar berikut :



5.1.1



Peralatan yang Digunakan 1. Hydraulic Jack



Hydraulic jack yang digunakan haruslah memiliki kapasitas minimal sama atau lebih besar dari beban uji yang direncanakan. Dalam pengujian aksial ini, kapasitas dongkrak hidrolis sebesar 1000 Ton. 2. Hydraulic Pump Hydraulic pump menjadi satu kesatuan dengan hydraulic jack sebagai dongkrak hidrolis. Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga hidrolik.



3. Load Cell Load cell digunakan untuk mengukur beban aktual yang diterima oleh bore pile secara akurat. Load cell digunakan pada pembebanan lebih dari 100 ton.



4. Test Beam Test Beam yang digunakan haruslah memiliki kekuatan dan tekanan yang mencukup agar penyaluran beban dari hydraulic jack terhadap cross beam dapat bekerja dengan maksimal.



5. Cross Beam Cross Beam yang digunakan haruslah memiliki kekuatan dan tekanan yang mencukupi agar penyaluran beban test beam terhadap balok beton dapat bekerja secara maksimal serta agar tidak terjadi kegagalan saat pengujian.



6. Reference Beam Reference beam diharuskan memiliki kekakuan yang cukup agar kokoh / tidak bergerak saat pengujian. Letak kakian untuk balok refrensi haruslah cukup jauh dari tiang uji (minimal 1.5 m dari tepi tiang uji) agar tidak terganggu saat tiang uji diberi beban.



7. Pressure Gauge (Manometer) Digunakan untuk mengontrol tekanan oli yang diberikan hydraulic pump pada hydraulic jack dan juga untuk menghitung korelasi beban yang diberikan pada tiang uji. 8. Dial Gauge Dial gauge dipasang secara horizontal dan digunakan untuk mengukur besarnya defleksi aksial yang terjadi pada tiang saat diberikan beban.



9. Steel Plate Digunakan sebagai tatakan permukaan atas bore pile yang kurang rata agar tekanan hydraulic jack dapat tegak lurus pada permukaan bore pile.



10. Terpal / Cover Terpal digunakan sebagai penutup/cover balok beton yang menyelimuti balok beton sehingga balok beton yang telah disusun akan tetap rapih dan pada posisinya.



5.1.2



Persiapan Pengujian 1. Mempersiapkan lahan dan tiang uji serta metode pembebanan yang digunakan. (Area lokasi sekitar pile test kurang lebih harus mencakup 12 x 10m) 2. Dengan digunakannya metode kentledge, maka dipersiapkan beban penahan yang akan digunakan berupa benda mati (blok beton) dengan beban per balok betonnya sebesar 2ton. 3. Perbaikan permukaan atas bore pile, dimana permukaan tersebut haruslah dibuat serata mungkin agar beban yang diberikan terhadap tiang uji dapat bekerja secara sempurna/merata dan sebaliknya, perlawanan yang diberikan oleh bore pile dapat bekerja secara maksimal. 4. Susun/rangkai semua alat yang diperlukan dalam pengujian, dengan catatan kedudukan alat haruslah rata dan tegak lurus dengan sumbu tiang uji. 5. Dilakukan penutupan menggunakan terpal pada balok beton agar kerapihan posisi balok yang telah tersusun tetap terjaga. 6. Pemastian akan tidak boleh adanya pekerjaan lain di area pengujian dan sekitarnya yang dapat membuat getaran sehingga dapat mengganggu keakuratan pembacaan pengukuran instrumen. 7. Setelah semua alat sudah tersusun dengan baik dan tidak adanya pekerjaan lain di area pengujian, maka pengujian siap dilakukan. 8. Sebelum pengujian dilakukan, dilakukan pengetesan pada alat uji pembacaan (dial gauge) dengan memberikan beban kurang lebih sebesar 5% dari beban uji untuk melihat apakah dial gauges yang dipasang berfungsi dengan baik atau tidak.



9. Setelah dial gauges berfungsi dengan baik sebagai alat baca, maka pengujian siap dilakukan



5.1.3



Batasan-batasan saat Pengujian Suatu pengujian terpaksa dihentikan apabila terjadi hal-hal berikut : 1. Terjadi kerusakan pada tiang yang dapat menyebabkan pembacaan menjadi tidak akurat. Kerusakan yang dimaksud seperti terjadi ketertakan pada tiang yang membuat pendataan hasil yang tidak akurat. 2. Kegagalan pada struktur penahan ataupun beam penyangga yang digunakan sehingga tidak lagi mampu menahan beban uji yang diberikan. 3. Terjadinya defleksi yang melebihi batas ijin atau batasan lain yang diberikan oleh konsultan perencana yang terjadi pada tiang uji ataupun tiang penahan. Pada Proyek Wu Nabati Tower ini, batasan ijin yang dipakai sebesar 25 mm. 4. Terjadinya force majeure yang merupakan suatu hal yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan sehingga



suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan semestinya. Contoh kejadian dari kondisi force majeure ini berupa peperangan, kerusuhan, bencana alam, dsb.



5.1.4



Prosedur/Metode Pengujian Uji pembebanan dilaksanakan berdasarkan standar ASTM D1143-07 (Re-13). Beban uji diberikan melalui sebuah dongkrak hidrolis kapasitas 1000 Ton dengan VWLC (Vibrating Wire Load Cell Reading) yang diletakkan di kepala tiang. Beban kentledge (blok beton), balok baja primer, dan sekunder digunakan sebagai sistem reaksi. Empat gauges ukur dengan ketelitian ± 0.01 mm dan kapasitas 50 mm digunakan untuk memonitor penurunan di kepala tiang. Tiang uji didesain untuk beban kerja 300 ton dan pembebanan dilaksanakan dalam 4 tahap/siklus. Siklus pertama dilakukan dengan beban maksimum sebesar 50% dari beban kerja yaitu sebesar 150 ton. Siklus kedua dilakukan dengan beban maksimum sebesar 100% beban kerja yaitu sebesar 300 ton. Siklus ketiga dilakukan dengan beban maksimum sebesar 150% beban kerja yaitu 450 ton. Sedangkan pada siklus puncak yaitu pada siklus keempat ini, dilakukan pembebanan maksimum sebesar 200% beban kerja yaitu sebesar 600 ton. Prosedur pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pembebanan siklik dimana pembebanan dan pembacaan dial gauges dilakukan beredasarkan beberapa tahapan. Dengan kata lain, pada setiap siklus pembebanan memiliki beberapa tahapan yang berbeda. Seiring dengan bertambahnya besar beban maksimum yang terdapat pada satu siklus, maka semakin banyak pula tahapan pembebanan yang harus dilakukan pada siklus tersebut. Berikut urutan tahapan yang dilakukan pada setiap siklus nya :



Cycle No



Percent of Design Load 0 25 50 25 0



Load Duration (Minutes)



Step of Reading In Minutes



60 60 20 60



0 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20 0-10-20-30-40-50-60



II



50 75 100 75 50 0



20 60 60 20 20 60



0-10-20 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20 0-10-20 0-10-20-30-40-50-60



III



50 100 125 150 125 100 50 0



20 20 60 60 20 20 20 60



0-10-20 0-10-20 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20 0-10-20 0-10-20 0-10-20-30-40-50-60



IV



50 100 150 175 200 150 100 50 0



20 20 20 60 60 60 60 60 60



0-10-20 0-10-20 0-10-20 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60 0-10-20-30-40-50-60



I



Percobaan ini menggunakan balok beton dengan berat total 600 ton. Hydraulic jack diletakkan tepat di tengah-tengah test pile yang sewaktu hydraulic jack bekerja, maka jack akan menekan test beam ke atas sehingga akan ada reaksi tekan pada tiang percobaan. Penyaluran



beban test beam ditahan oleh cross beam yang dipasang melintang dengan test beam. Penyaluran beban cross beam ditahan oleh balok beton yang terpasang di atas cross beam. Penurunan tiang percobaan (Bore Pile) dicatat oleh 4 buah dial gauge yang diukur terhadap 2 buah reference beam yang dipasang dengan kokoh.



5.1.5



Data Pengujian



Date 11 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



Gauge 1 SNN 573 0



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 NCY PYM 248 PYM230 144 0 0 0



X



Y



0



SNN 571 25



PYM 252 25



Average (mm)



08:00



I



0%



0



08:07 08:17 08:27 08:37 08:47 08:57 09:07



I



25%



75



0.98 1.05 1.09 1.15 1.15 1.2 1.2



0.02 0.02 0.05 0.1 0.1 0.15 0.15



0.97 1.02 1.03 1.03 1.04 1.07 1.07



1.33 1.37 1.37 1.37 1.37 1.38 1.38



0.83 0.87 0.89 0.91 0.92 0.95 0.95



23.43 23.26 23.26 23.26 23.26 23.26 23.26



24.54 24.54 24.54 24.54 24.52 24.52 24.52



09:12 09:22 09:32 09:42 09:52 10:02 10:12



I



50%



150



1.45 1.46 1.48 1.48 1.48 1.5 1.5



0.87 0.87 0.9 0.9 0.9 0.93 0.93



1.74 1.74 1.74 1.74 1.83 1.85 1.83



2.3 2.3 2.32 2.32 2.34 2.4 2.4



1.59 1.59 1.61 1.61 1.64 1.67 1.67



21.95 21.95 21.95 21.95 21.95 21.95 21.95



24.55 24.55 24.55 24.55 2430 24.3 24.3



10:17 10:27 10:37



I



25%



75



1 1 0.98



0.25 0.25 0.23



1.32 1.29 1.26



1.75 1.72 1.7



1.08 1.07 1.04



21.13 21.13 21.13



24.58 24.58 24.58



Date 11 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



Gauge 1 SNN 573 0.56 0.56 0.55 0.55 0.55 0.5 0.5



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 0.17 0.25 0.4 0.35 0.17 0.25 0.4 0.35 0.16 0.25 0.35 0.33 0.16 0.2 0.3 0.3 0.16 0.2 0.3 0.3 0.13 0.15 0.27 0.26 0.13 0.15 0.27 0.26



X



Y



SNN 571 23.64 23.64 23.64 23.64 23.64 23.64 25.64



PYM 252 24.72 24.72 24.72 24.72 24.72 24.72 24.72



10:40 10:50 11:00 11:10 11:20 11:30 11:40



I



0%



0



11:45 11:55 12:05



II



50%



150



1.59 1.61 1.63



1.39 1.41 1.44



0.19 0.193 0.195



2.48 2.5 2.53



1.84 1.86 1.89



21.9 21.9 21.9



26.47 26.47 26.47



12:10 12:20 12:30 12:40 12:50 13:00 13:10



II



75%



225



1.94 1.97 1.99 2.04 2.07 2.1 2.14



1.77 1.8 1.83 1.87 1 1.94 1.98



2.58 2.6 2.61 2.63 2.65 2.68 2.7



2.83 2.85 2.86 2.88 2.9 2.92 2.95



2.28 2.31 2.32 2.36 2.38 2.41 2.44



22.5 22.5 22.5 22.5 22.5 22.5 22.5



25.2 25.2 25.2 25.2 25.2 25.2 25.2



13:15



II



100%



300



2.86



2.93



2.9



3.05



2.94



22.9



25.84



Date 11 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



Gauge 1 SNN 573 2.88 2.9 2.9 2.9 2.93 2.93



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 2.95 2.9 3.06 2.95 2.95 2.9 3.08 2.96 2.95 2.9 3.08 2.96 2.95 2.9 3.08 2.96 2.95 2.93 3.08 2.97 2.95 3.07 3.09 3.01



X



Y



SNN 571 22.9 22.91 22.91 22.91 22.91 22.91



PYM 252 25.8 25.8 25.8 25.8 25.8 25.8



13:25 13:35 13:45 13:55 14:05 14:15



II



100%



300



14:20 14:30 14:40



II



75%



225



2.86 2.84 2.82



2.92 2.92 2.89



2.96 2.92 2.89



2.94 2.92 2.89



2.92 2.9 2.87



22.9 22.9 22.9



24.77 24 77 24.77



14:45 14:55 15:05



II



50%



150



2.52 2.5 2.47



2.62 2.6 2.55



2.5 2.45 2.41



2.5 2.46 2.43



2.54 2.5 2.47



22.09 22.09 22.09



24.94 24.94 24.94



15:10 15:20 15:30 15:40 15:50 16:00



II



0%



0



2.14 2.1 2.07 2.03 2 1.96



2.24 2.23 2.19 2.15 2.11 2.06



1.14 1.1 1.08 1.06 1.02 1



1.95 1.95 1.88 1.85 1.82 1.8



1.87 1.83 1.81 1.77 1.74 1.71



24.4 24.4 24.4 24.4 24.4 24.4



25.46 25.46 25.46 25.46 25.46 25.46



Date 11 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



Gauge 1 SNN 573 1.94



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 2.02 1 1.78 1.69



X



Y



SNN 571 24.4



PYM 252 25 46



16:10



II



0%



0



16:15 16:25 16:35



III



50%



150



2.53 2.55 2.58



2.56 2.58 2.61



2 2.03 2.07



1.92 1.95 2



2.25 2.28 2.32



24.57 24.57 24.57



25.5 25.5 25.5



16:40 16:50 17:00



III



100%



300



3.31 3.35 3.39



3.22 3.27 3.31



3.17 3.21 3.25



3.26 3.3 3.34



3.24 3.28 3.32



22.21 22.21 22.21



24.99 24.99 24.99



17:05 17:15 17:25 17:35 17:45 17:55 18:05



III



125%



375



3.65 3.68 3.7 3.74 3.77 3.79 3.82



3.51 3.55 3.58 3.61 3.65 3.68 3.71



3.36 3.38 3.42 3.44 3.48 3.5 3.58



3.52 3.55 3.57 3.6 3.64 3.67 3.7



3.51 3.54 3.57 3.6 3.64 3.66 3.7



22.82 22.82 22.82 22.82 22.82 22.82 22.82



24.17 24.17 24.17 24.17 24.17 24.17 24.17



18:10 18:20 18:30



III



150%



450



4.1 4.14 4.17



3.98 4.01 4.05



4.27 4.3 4.34



4.64 4.68 4.7



4.25 4.28 4 32



21.25 21.25 21.25



24.4 24.4 24.4



Date 11 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



Gauge 1 SNN 573 4.2 4.24 4.26 4.29



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 4.08 4.37 4.73 435 4.11 4.4 4.75 4.38 4.14 4.44 4.78 4.41 4.43 4.16 4.47 4.81



X



Y



SNN 571 21.25 21.25 21. 25 21.25



PYM 252 24.4 24.4 24.4 24.4



18:40 18:50 19:00 19:10



III



150%



450



19:15 19:25 19:35



III



125%



375



4 3.98 3.95



4 3.96 3.93



4.13 4.1 4.05



4.61 4.57 4.52



4.19 4.15 4.11



21.18 21.18 21.18



24.29 24.29 24.29



19:40 19:50 20:00



III



100%



300



3.87 3.84 3.82



3.57 3.55 3.53



3.95 3.91 3.88



4.15 4.11 4.09



3.89 3.85 3.83



21.18 21.18 21.18



24.29 24.29 24.29



20:05 20:15 20:25



III



50%



150



2.87 2.85 2.84



2.73 2.71 2.7



3.1 3.08 3.05



3.3 3.27 3.24



3 2.98 2.96



22.15 22.15 22.15



24.78 24.78 24.78



20:30 20:40 20:50 21:00



III



0%



0



2.65 2.62 2.6 2.58



2.3 2.28 2.25 2.21



2.89 2.86 2.83 2.8



2.8 2.78 2.74 2.7



2.66 2.64 2.61 2.57



24.03 24.03 24.03 24.03



25.35 25.35 25.35 25.35



Date 11 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



Gauge 1 SNN 573 2.54 2.5 2.46



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 2.17 2.77 2.66 2.54 2.14 2.73 2.61 2.5 2.1 2.7 2.52 2.45



X



Y



SNN 571 24.03 24.03 24.03



PYM 252 25.35 25.35 25.35



21:10 21:20 21:30



III



0%



0



21:35 21:45 21:55



IV



50%



150



2.69 2.72 2.74



2.55 2.58 2.6



2.9 2.93 2.96



3.02 3.05 3.08



2.79 2.82 2.85



23 23 23



25.12 25.12 25.12



22:00 22:10 22:20



IV



100%



300



4.08 4.11 4.14



3.88 3.9 3.92



4.05 4.07 4.09



4.25 4.28 4.31



4 07 4.09 4.12



21 92 21.92 21.92



24.58 24.58 24.58



22:25 22:35 22:45



IV



150%



450



4.43 4.45 4.47



4.98 4.99 5.02



4.15 4.17 4.2



4.75 4 79 4.81



4.58 4 60 4.63



21.15 21.15 21.15



24.21 24.21 24.21



22:50 23:00 23:10 23:20 23:30



IV



175%



525



5.48 5.5 5.55 5.58 5.6



5.68 5.71 5.73 5.77 5.7



5.12 5.16 5.19 5.22 5.24



5.32 5.35 5.39 5.41 5.43



5.4 5.43 5.47 5.5 5.52



20.6 20.6 20.6 20.6 20.6



24.21 24.21 24.21 24.21 24.21



Date 11 Okt 2018



12 Okt 2018



Time 23:40 23:50 23:55 00:05 00:15 00:25 00:35 00:45 00:55 01:05 01:15 01:25 01:35 01:45 01:55 02:55 03:55 04:55 05:55 06:55



Cycle No



Load (%)



(Ton)



IV



175%



525



IV



200%



600



Gauge 1 SNN 573 5.62 5.65 6.8 6.82 6.84 6.85 6.86 6.88 6.91 6.91 6.91 6.93 6.95 6.97 6.97 7 7 7.05 7.05 7.15



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 5.81 5.26 5.46 5.54 5.84 5.28 5.49 5.57 5.95 5.4 5.53 5.92 5.98 5.42 5.54 5.94 5.99 5.44 5.57 5.96 5.99 5.47 5.59 5.98 6.02 5.49 5.61 6 6.02 5.53 5.64 6.02 6.05 5.55 5.66 6.04 6.05 5.55 5.67 6.05 6.05 5.55 5.67 6.05 6.05 5.58 5.69 6.06 6.07 5.58 5.69 6.07 6.07 5.58 5.69 6.08 6.07 5.59 5.69 6.08 6.13 6.13 6.16 6.17 6.2



5.6 5.6 5.62 5.64 5.76



5.71 5.73 5.75 5.76 5.83



6.11 6.12 6.15 6.16 6.24



X



Y



SNN 571 20.6 20.6 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1 21.1



PYM 252 24.21 24.21 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68 24.68



21.3 21.3 21.3 21.3 21.3



24.29 24.29 24.29 24.29 24.29



Date 12 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



Gauge 1 SNN 573 7.15 7.2 7.2 7.22 7.22



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 6.22 5.76 5.83 6.24 6.22 5.77 5.84 6.26 6.24 5.77 5.86 6.27 6.24 5.79 5.86 6.28 6.28 6.24 5.79 5.86



X



Y



SNN 571 21.3 21.3 21.3 2130 21.3



PYM 252 24.29 24.29 24.29 24.29 24.29



07:55 08:55 09:55 10:55 11:55



IV



200%



600



12:00 12:10 12:20 12:30 12:40 12:50 13:00



IV



150%



450



6.37 6.31 6.27 6.24 6.2 6.15 6.11



5.95 5.89 5.84 5.8 5.75 5.7 5.66



5.17 5.12 5.07 5.04 5 4.96 4.93



5.28 5.24 5.18 5.15 5.09 5.04 5.01



5.69 5.64 5.59 5.56 5.51 5.46 5.43



21.09 21.09 21.09 21.09 21.09 21.09 21.09



23.41 23.41 23.41 23.41 23.41 23.41 23.41



13:05 13:15 13:25 13:35 13:45 13:55 14:05



IV



100%



300



5.52 5.48 5.44 5.52 5.49 5.46 5.44



5.35 5.31 5.26 5.23 5.19 5.16 5.14



4.75 4.7 4.66 4.62 4.6 4.58 4.57



4.85 4.81 4.78 4.76 4.74 4.71 4.69



5.12 5.08 5.04 5.03 5.01 4.98 4.96



21.8 21.8 21.8 21.8 21.8 21.8 21.8



23.4 23.4 23.4 23.4 23.4 23.4 23.4



Date 12 Okt 2018



Time



Cycle No



Load (%)



(Ton)



14:10 14:20 14:30 14:40 14:50 15:00 15:10



IV



50%



150



15:15 15:25 15:35 15:45 15:55 16:05 16:15 16:25 16:35 16:45 16:55 17:05 17:15



IV



0%



0



Gauge 1 SNN 573 4.42 4.41 4.36 4.37 4.35 4.33 4.32 3.37 3.36 3.34 3.32 3.32 3.3 3.3 3.28 3.28 3.27 3.25 3.25 3.25



Dial Gauge Reading Gauge 2 Gauge 3 Gauge 4 Average PYM NCY PYM230 (mm) 248 144 4.5 4.09 4.19 4.3 4.49 4.07 4.18 4 29 4.47 4.05 4.15 4 27 4.45 4.04 4.14 4.25 4.43 4.02 4.12 4.23 4.41 4.01 4.1 4.21 4.4 4 4 4.2 3.65 3.62 3.6 3.57 3.53 3.53 3.5 3.48 3.44 3.4 3.38 3.35 3.35



3.07 3.06 3.04 3.04 2.98 2.9 2.71 2.71 2.68 2.68 2.65 2.65 2.65



3.21 3.19 3.17 3.02 3 2.97 2.91 2.91 2 2 2 2 2



3.33 3.31 3.29 3.24 3.21 3.18 3.11 3.1 2.85 2.84 2.82 2.81 2.81



X



Y



SNN 571 20.01 20.01 20.01 20.01 20.01 20.1 20.1



PYM 252 24.09 24.09 24.09 24.09 24.09 24.09 24.09



22.55 22.55 22.55 22.55 22.55 22.55 22.55 22.55 22.5 22.5 22.15 22.15 22.15



24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7 24.7



Analisis Data Dari data terlampir, penurunan total yang terukur pada kepala bore pile dengan pembebanan 50% (siklus I) sebesar 1,67mm, pembebanan 100% (siklus II) sebesar 3,01mm, pembebanan 150% (siklus III) sebesar 4,43mm, dan pembebanan 200% (siklus IV) sebesar 6,28mm. Sedangkan penurunan residual yang terjadi sebesar 2,81mm. Penurunan residual yang dimaksud adalah penurunan akhir setelah pembebanan mencapai 0% pada siklus terakhir (siklus IV). Permukaan bore pile yang tidak mendapat tekanan dari hydraulic jack mengalami kenaikan dikarenakan gaya dorong balik dari permukaan tanah dasar tempat bore pile berpijak. Oleh karena itu hasil penurunan residual lebih kecil dibandingkan dengan penurunan pada siklus terakhir pembebanan. Berikut merupakan grafik untuk seluruh siklus :



700 600 500 400 300 200 100 0



0 1,12 2,20 3,17 4,17 5,25 6,33 7,33 8,42 9,42 10,50 11,58 12,50 13,58 14,58 15,67 16,75 17,92 24,92 28,50 29,58 30,67 31,75 32,92



Beban (ton)



Siklus Pembebanan



Waktu (Jam)



Penurunan 7 6 5 4 3 2 1 0



0 1,12 2,20 3,17 4,17 5,25 6,33 7,33 8,42 9,42 10,50 11,58 12,50 13,58 14,58 15,67 16,75 17,92 24,92 28,50 29,58 30,67 31,75 32,92



Penurunan (mm)



5.1.6



Waktu (Jam)



Dari data terlampir juga dapat dibuat grafik antar penurunan terhadap pembebanan yang akan menghasilkan informasi mengenai beban ultimate (Qultimate) pada bore pile uji. Metode yang digunakan untuk mendapatkan Qultimate merupakan Metode Davisson dan Metode Mazurkiewich.



Prosedur penentuan beban ultimit Mazurkiewich adalah sebagai berikut: 1. Plot kurva beban terhadap penurunan. 2. Tarik garis horizontal dari beberapa titik penurunan yang dipilih sehingga memotong kurva. 3. Tarik garis vertikal dari setiap titik perpotongan antara garis horizontal dengan kurva penurunan vs beban. 4. Tembuskan setiap garis vertikal ke atas sampai menembus batas sumbu beban kurva atas. 5. Buatlah garis 45o dari setiap titik awal garis vertikal yang berpotongan dengan sumbu beban atas sampai bersinggungan dengan garis vertikal berikutnya. 6. Hubungkan setiap titik perpotongan antara garis 45o dengan garis vertikal sehingga menghasilkan garis lurus yang cenderung turun sampai menyentuh sumbu beban. 7. Buatlah garis vertikal lurus ke bawah dari titik perpotongan tersebut sampai menyentuh sumbu beban kurva bawah. 8. Hasil dari pembacaan titik perpotongan pada sumbu beban kurva bawah tersebut merupakan Qultimate yang dapat dihasilkan oleh bore pile uji.



Prosedur Penentuan Beban ultimit Davisson adalah sebagai berikut : 1. Plot kurva beban terhadap penurunan 2. Tentukan penurunan elastic, 𝛿 =



𝑃×𝐿 𝐸×𝐴



=



600×15570 253×5027



= 7,34 mm



Dengan



P = Beban yang digunakan = 200% Beban Kerja L = Panjang Tiang = 15570 mm A = Luas potongan melintang tiang 1



1



= 4 𝜋𝐷2 = 4 𝜋 × 802 = 5026,55 = 5027𝑚𝑚2 E = Modulus Elasitistas Bore Pile 3. Tentukan nilai 𝑥 = 0,15 +



𝐷 120



(𝑖𝑛) = 10,48 𝑚𝑚



4. Gambarkan garis lurus dari titik 0,0 ke titik dengan lengkungan curam terhadap penurunan. 5. Gambarkan garis sejajar di bawah garis yang digambar pada tahap 4 dengan jarak sejauh x = 10,48 mm 6. Tarik garis vertikal ke bawah pada perpotongan antara garis pada tahap 5 dengan kurva beban-penurunan 7. Hasil pembacaan titik sumbu beban yang dihasilkan pada tahap 6 merupakan Qultimate yang dicari.



Berikut merupakan hasil dari Metode Mazukiewich :



Dari Metode Mazurkiewich di atas, didapatkan Qult = 716 ton



Berikut merupakan hasil dari Metode Davisson :



Dari Metode Davisson di atas, didapatkan Qult = 713 ton



5.1.7



Kesimpulan : 1. Penurunan total yang terukur di permuakan kepala bore pile pada pembebanan 50%, 100%, 150%, 200%, berturut-turut adalah 1,67mm ; 3,01mm ; 4,43mm ; dan 6,28mm 2. Penurunan residual yang terukur sebesar 2,81mm 3. Besarnya penurunan masih dikategorikan aman oleh karena persyaratan penurunan maksimum sebesar 25mm atau 2,5cm dengan data penurunan dari seluruh siklus tidak ada yang melebihi 25mm. 4. Dari Metode Mazurkiewich dan Davisson, didapatkan Qult berturutturut 716ton dan 713ton 5. Dari kedua hasil Metode Mazurkiewich dan Davisson, didapatkan Qult rata-rata = 714,5ton 6. Faktor Keamanan didapatkan dari perhitungan : 𝑄𝑢𝑙𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎



=



714,5 300



= 2,381