Metode Kerja Lateral Load Test [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METHOD OF WORK FOR LATERAL LOAD TEST



Lateral Load Test Pengujian lateral tiang adalah pengujian dengan memberikan beban searah tegak lurus tiang (beban horizontal) sesuai dengan beban lateral rencana untuk mengukur defleksi yang terjadi pada tiang akibat beban lateral tersebut. Pengujian lateral ini biasanya dilakukan pada elevasi cut of level atau pada lokasi dimana beban lateral terbesar akan terjadi. Pengujian lateral pada tiang dilakukan berdasarkan standar ASTM D3966-07, “Standard Test Methods for Deep Foundations Under Lateral Load”. Pengujian lateral pada tiang pondasi dapat dilakukan dengan menggunakan dua metoda yaitu dengan pile to pile method dan kentledge method. Pile to pile method memanfaatkan tiang sekitar sebagai penahan untuk memberikan beban horizontal kepada tiang uji. Sedangkan metode kentledge, memanfaatkan beban mati sebagai penahan untuk memberikan beban horizontal ke tiang uji. Beban mati ini dapat berupa blok beton, dinding penahan tanah ataupun beban lainnya yang mampu menahan gaya lateral yang di rencanakan.



Gambar 1a. Kentledge Method



Gambar 1b. Schematic for Kentledge Method (D3966-07)



GEOTECHNICAL INSTRUMENTATION: INCLINOMETER PIEZOMETER WATER STAND PIPE OBSERVATION WELL SETTLEMENT GAUGES



FOUNDATION TESTING: STATIC LOAD TEST (INSTRUMENTED WITH VWSG)



ENVIRONMENT MONITORING: VIBRATION MONITORING NOISE MONITORING DUST MONITORING TILTMETER CRACKMETER



Gambar 2b. Schematic for Pile to Pile Method (D3966-07) Gambar 2a. Pile to Pile Method



Peralatan Yang Digunakan Untuk peralatan pengujian yang digunakan meliputi; 1. Hydraulic jack, hydraulic jack yang digunakan harus memiliki kapasitas minimal sama atau lebih besar dari beban uji yang direncanakan. 2. Hydraulic pump, menjadi satu kesatuan dengan hydraulic jack. 3. Transfer beam, beam penyangga yang digunakan haruslah memiliki kekuatan dan kekakuan yang mencukupi agar tidak terjadi kegagalan saat pengujian. 4. Reference beam, harus memiliki kekakuan yang cukup agar tidak bergerak saat pengujian. Letak kakian untuk balok refrensi haruslah cukup jauh dari tiang uji (minimal 1.5m dari tepi tiang uji) agar tidak terganggu saat tiang uji diberi beban. 5. Load cell, instrument load cell digunakan untuk mengukur beban actual yang diterima oleh tiang uji secara akurat. Load cell sebaiknya digunakan apabila beban uji melebihi 100 ton. 6. Preassure gauge (manometer), digunakan untuk mengontrol tekanan oli yang diberikan oleh hydraulic pump pada hydraulic jack dan juga untuk menghitung korelasi beban yang diberikan kepada tiang. GEOTECHNICAL INSTRUMENTATION: INCLINOMETER PIEZOMETER WATER STAND PIPE OBSERVATION WELL SETTLEMENT GAUGES



FOUNDATION TESTING: STATIC LOAD TEST (INSTRUMENTED WITH VWSG)



ENVIRONMENT MONITORING: VIBRATION MONITORING NOISE MONITORING DUST MONITORING TILTMETER CRACKMETER



7. Dial gauge, dipasang secara horizontal dan digunakan untuk mengukur besarnya defleksi yang terjadi pada tiang saat diberikan beban lateral. Umumnya digunakan dua buah dial gauge setiap tiang uji. 8. Steel plate, digunakan sebagai tatakan permukaan tiang yang kurang rata agar tekanan hydraulic jack dapat tegak lurus pada permukaan tiang.



Persiapan Pengujian 1. Mempersiapkan lahan dan tiang uji serta metode pembebanan yang digunakan. 2. Jika digunakan metoda kentledge maka dipersiapkan beban penahan yang akan digunakan. Bila digunakan beban benda mati (blok beton) maka beban haruslah lebih besar minimal tiga kali lebih besar dari beban uji. Jika metoda pile to pile yang digunakan maka harus diperhitungkan jarak antara ke dua buah tiang untuk mempersiapkan transfer beam serta jumlah plat untuk mengakomodir jarak tersebut. 3. Jika cut of level berada di bawah elevasi tanah existing, maka dilakukan penggalian sampai elevasi cut of level tiang uji. 4. Susun semua peralatan dengan baik dan haruslah rata dan sejajar sumbu tiang uji seperti contoh pada Gambar 1 dan Gambar 2. 5. Untuk mengantisipasi terjadinya hujan, baiknya area pengujian di tutup agar pengujian dapat dilakukan tanpa terganggu. 6. Dipastikan tidak ada pekerjaan lain di area pengujian dan sekitarnya yang dapat mengganggu ke-akuratan pengukuran instrumen. 7. Setelah semua peralatan disusun dengan baik maka pengujian siap dilakukan. 8. Sebelum pengujian dimulai, dilakukan pengetesan pada alat uji (dial gauge) dengan memberikan beban kurang lebih sebesar 5% dari beban uji untuk melihat apakah dial gauges yang dipasang berfungsi dengan baik. 9. Setelah dial gauges berfungsi dengan baik maka pengujian siap dilakukan.



GEOTECHNICAL INSTRUMENTATION: INCLINOMETER PIEZOMETER WATER STAND PIPE OBSERVATION WELL SETTLEMENT GAUGES



FOUNDATION TESTING: STATIC LOAD TEST (INSTRUMENTED WITH VWSG)



ENVIRONMENT MONITORING: VIBRATION MONITORING NOISE MONITORING DUST MONITORING TILTMETER CRACKMETER



Prosedur Pengujian Prosedur pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pembebanan siklik dimana pembebanan dan pembacaan dial gauges dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut.



Gambar 3. Urutan Pembebanan dan Pembacaan Dial Gauges



Setiap pembebanan dan pembacaan dial gauges dicatat pada form pembacaan yang ada dan dilengkapi dengan tanggal serta waktu actual saat pembacaan dilakukan. Bila



GEOTECHNICAL INSTRUMENTATION: INCLINOMETER PIEZOMETER WATER STAND PIPE OBSERVATION WELL SETTLEMENT GAUGES



FOUNDATION TESTING: STATIC LOAD TEST (INSTRUMENTED WITH VWSG)



ENVIRONMENT MONITORING: VIBRATION MONITORING NOISE MONITORING DUST MONITORING TILTMETER CRACKMETER



digunakan load cell maka hasil pembacaan beban aktual load cell dicatat pula pada form yang sama maupun terpisah. Setelah pembacaan selesai maka baik penguji, pengawas, kontraktor, dan owner menandatangani form pencatatan hasil pengujian tersebut.



Batasan – batasan saat Pengujian Suatu pengujian terpaksa dihentikan apabila terjadi hal – hal berikut: 1. Terjadi kerusakan pada tiang yang dapat menyebabkan pembacaan menjadi tidak akurat. Kerusakan yang dimaksud seperti retak keliling pada tiang yang mengenai area dimana dial gauges di tempatkan. 2. Kegagalan pada struktur penahan ataupun beam penyangga yang yang digunakan sehingga tidak lagi mampu menahan beban uji yang diberikan. 3. Terjadinya defleksi yang melebihi batas ijin yaitu sebesar 25 mm atau batasan lain yang diberikan oleh konsultan perencana yang terjadi pada tiang uji ataupun tiang penahan. 4. Terjadinya force majeure.



GEOTECHNICAL INSTRUMENTATION: INCLINOMETER PIEZOMETER WATER STAND PIPE OBSERVATION WELL SETTLEMENT GAUGES



FOUNDATION TESTING: STATIC LOAD TEST (INSTRUMENTED WITH VWSG)



ENVIRONMENT MONITORING: VIBRATION MONITORING NOISE MONITORING DUST MONITORING TILTMETER CRACKMETER



GEOTECHNICAL INSTRUMENTATION: INCLINOMETER PIEZOMETER WATER STAND PIPE OBSERVATION WELL SETTLEMENT GAUGES



FOUNDATION TESTING: STATIC LOAD TEST (INSTRUMENTED WITH VWSG)



ENVIRONMENT MONITORING: VIBRATION MONITORING NOISE MONITORING DUST MONITORING TILTMETER CRACKMETER



GEOTECHNICAL INSTRUMENTATION: INCLINOMETER PIEZOMETER WATER STAND PIPE OBSERVATION WELL SETTLEMENT GAUGES



FOUNDATION TESTING: STATIC LOAD TEST (INSTRUMENTED WITH VWSG)



ENVIRONMENT MONITORING: VIBRATION MONITORING NOISE MONITORING DUST MONITORING TILTMETER CRACKMETER