Bagaimana Membangun Paradigma Qurani [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAGAIMANA MEMBANGUN PARADIGMA QURANI DALAM KHIDUPAN MODERN



DISUSUN OLEH : M. ALI SAKTI PUTRA R (1971042119) SURYA ALGAZALI AKBAR (1971040011) YUSUF MUHAMMAD NUR (1971040005)



KELAS H



FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR T.A. 2019/2020



BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Al-Qur’an merupakan kitab suci yang sampai saat ini masih terjaga kebenaran dan keaslian isi serta kandungannya yang merupakan sumber utama pedoman hidup umat islam. Kata Al-Qur’an itu sendiri berasal dari ”‫ ”ﻘﺮﺍﺀﺓ‬yang bermakna bacaan, sehingga sejak awal diturunkannya AlQur’an dimaksudkan untuk dibaca dan dipahami dengan baik sebagai pedoman hidup umat islam. Al-Qur’an



juga



merupakan



sebuah



warisan



utama



yang



ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW bersama sunnah-sunnah beliau kepada umatnya untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian ini, sebagaimana sabda Nabi yang artinya “ Aku tinggalkan kepada umatku dua perkara, apabila kalian mengambilnya (mengikuti) maka kalian tidak akan pernah tersesat sampai kapanpun, perkara itu adalah Kitabullah dan Sunnah Nabi.” Seiring berjalannya waktu tepatnya pada zaman kontemporer, kebanyakan umat islam saat ini sedikit demi sedikit mulai terkontaminasi oleh banyak paham yang bertentangan dengan paham Al-Qur’an dan juga perkembangan zaman yang terjadi sekarang ini, hal itu menjadikan paradigma dan kecintaan umat islam terhadap Al-Qur’an makin menjauh dan tidak sesuai dengan isi dan kandungan didalamnya, sehingga makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membangun kembali paradigma Qur’ani umat islam melalui berbagai konsep dan sumber, seperti sumber historis, psikologis, dan sosiologis untuk menghadapi kehidupan modern saat ini.



B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep dan karakteristik paradigma Qur’ani dalam menghadapi kehidupan modern? 2. Mengapa paradigma Qur’ani sangat penting dalam menghadapi kehidupan modern? 3.



Apa saja sumber historis, filosofis, psikologis,sosiologis, dan



pedagogis tentang paradigma Qur’ani dalam menghadapi kehidupan modern? C. TUJUAN PENULISAN Sesuai dengan permasalahan yang telah di uraikan di atas, tujuan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui konsep dan karakteristik paradigma Qur’ani dalam menghadapi kehidupan modern 2. Untuk mengetahui urgensi paradigma Qur’ani dalam menghadapi kehidupan modern 3. Untuk mengetahui sumber historis, filosofis, psikologis, sosiologis dan pedagogis tentang paradigma Qur’ani



D. MANFAAT HASIL PENULISAN Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai konsep, urgensi dan berbagai macam sumber tentang paradigma Qur’ani dalam menghadapi kehidupan modern.



BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP DAN KARAKTERISTIK PARADIGMA QURANI UNTUK MENGHADAPI KEHIDUPAN MODERN Mengenai makna, kata paradigma berasal dari bahasa Yunani yang secara etimologis terdiri dari dua kata yaitu para dan digma. Masing-masing kata ini memiliki makna yang berbeda, “para” yang artinya disamping, disebelah, ataupun keadaan lingkungan, sedangkan “digma” yang berarti sudut pandang, teladan, arketil, dan ideal. Jadi dapat dikatakan bahwa paradigma merupakan suatu pandangan atau cara berpikir tentang suatu realitas. Adapun secara terminologis, paradigma merupakan suatu cara pandang yang bersifat menyeluruh dan konseptual terhadap suatu realitas mengenai permasalahan dengan menggunakan teori ilmiah yang rasional dan terpercaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa paradigma Qurani merupakan suatu pandang berpikir terhadap suatu realitas dalam permasalahan berdasarkan Al-Quran. Paradigma Qurani dijadikan sebagai pandangan suatu realitas dalam kehidupan modern dengan tujuan untuk meningkatkan keyakinan hati umat manusia terkait kesempurnaan dalam kehidupan orang-orang beriman. Al-Quran mengandung suatu gagasan murni yang bersifat metahistoris yang berarti AlQuran mengandung gagasan murni terkait dengan sejarah dan waktu. Jadi dapat dikatakan Al-Quran menyediakan kemungkinan yang sangat besar untuk dijadikan sebagai cara berpikir. Perkembangan dari eksperimen-eksperimen ilmu akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan umat manusia. Dari perkembangan ini akan memunculkan ilmu-ilmu yang alternatif serta normatif Qurani yang dapat dirumuskan menjadi teori yang emiris dan rasional. Struktur transendental Al-Quran dikatakan sebuah ide normatif filosofis yang dirumuskan kedalam paradigma teoritis agar paradigma Qurani memberikan



pertumbuhan ilmu yang empiris dan rasional yang berarti cara pandang berpikir ini



sesuai



dengan



kebutuhan



pragmatis



umat



muslim



dalam



rangka



mengaktualisasikan tujuannya sebagai generasi yang ada pada zaman modern sebagai Khalifah dimuka bumi ini.



B.



ALASAN



PARADIGMA



QURANI



SANGAT



PENTING



BAGI



KEHIDUPAN MODERN Yusuf Al-Qardhawi yang merupakan tokoh fikih dalam islam menjelaskan bahwa terdapat beberapa tujuan di turunkannya Al-Qur’an yaitu : 1. Meluruskan akidah manusia Dalam meluruskan akidah khususnya pada era modern saat ini terdapat tiga aspek penting yaitu : a. Menegakkan pokok-pokok tauhid Menegakkan tauhid sangat penting untuk eksistensi beragama seperti yang telah di jelaskan dalam surah Luqman ayat 13: ﴿ ‫﴾ ﻭﺍﺫ ﻗﺍﻞ ﻟﻘﻣﻦ ﻹﺑﻧﻪ ﻮﻫﻮ ﻴﻌﻅﻪ ﻴﺒﻨﻲ ﻻﺗﺸﺮﻚ ﺒﺎﷲ ﺇﻦﺍﻟﺸﺮﻚ ﻟﻈﻟﻢ ﻋﻇﻴﻢ‬ Artinya: “ Dan ingatllah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah Sesungguhnya sikap syirik itu adalah kedzaliman yang sangat besar “ b. Membenarkan akidah tentang kenabian dan kerasulan 1) Perlunya meningkatkan kesadaran manusia terhadap nabi dan rasul 2) Mengetahui tugas para rasul sebagai pemberi kabar gembira, dan pemberi peringatan bagi manusia 3) Menghilangkan keraguan pada persepsi masyarakat mengenai sosok para rasul di masa lampau



4) Menjelaskan konsekuensi bagi orang yang membenarkan tentang kenabian dan mendustakannya c. Membenarkan akidah tentang kenabian dan kerasulan 1) Perlunya manusia terhadap nabi dan rasul 2) Mengetahui tugas para rasul



dalam hal kabar gembira dan pemberi



peringatan bagi manusia 3) Menghilangkan keraguan dari persepsi masyarakat tentang penampilan para rasul di masa lampau 4) Menjelaskan konsekuensi bagi orang yang membenarkan tentang kenabian dan mendustakanya d. Menguatkan keimanan terhadap akhirat dan meyakini bahwa balasan di kehidupan akhirat itu nyata. Seperti yang di jelaskan dalam surah Al-Waqi’ah yang artinya: “ apabila telah terjadi hari kiamat, tidak seorang pun dapat mendustakan kejadian, merendahkan dan meninggikan (golongan lainya), apabila bumi di guncangkan sedahsyat dahsyatnya” 2. Meneguhkan kemuliaan manusia dan hak-hak asasi manusia a. Meneguhkan kemuliaan manusia Al-Qur’an menguatkan bahwa manusia adalah mahluk mulia. Seperti Allah menciptakan Adam dengan kedua tangannya sediri. Dalam firmanya Qur’an surah Al-Jatsiah ayat 12 yang artinya: “Dan Allah telah menaklukkan segala apa yang ada dilangit dan di bumi, semuanya dari Allah.” b. Menetapkan hak-hak manusia Al-Qur’an telah menetapkan hak-hak asasi manusia sebagaimana yang menjadi “nyanyian” kelompok yang sekarang mengklaim diri sebagai pejuang hak asasi manusia. Hak-hak manusia seperti yang terdapat dalam AL-Qur’an seperti hak hidup, (QS Al-An’am/6:151), hak umtuk bekerja, dan menjelajahi dunia (QS Al-Baqarah/2:198), hak untuk mempertahankan diri (QS AlBaqarah/2:194) serta hak-hak lainya yang ada dalam Al-Qur’an c. Meneguhkan hak-hak Duafa (orang-orang lemah secara ekonomi)



Hak-hak manusia secara umum telah di tetapkan di dalam Al-Qur’an dan secara khusus Al-Qur’an telah mengangkat hak-hak orang lemah agar tidak teraniaya atau terdzalimi oleh orang orang kuat atau tidak di abaikan oleh penegak hukum seperti dalam Qur’an Surah Ad-Duha ayat 9: ﴿ ‫﴾ ﻔﺍﻣﺍ ﺍﻟﻴﺗﻴﻢ ﻓﻼ ﺘﻘﻫﺮ‬ Artinya: “sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlau sewenang wenang.” 3. Mengarahkan manusia untuk beribadah secra baik dan benar kepada Allah. Ibadah merupakan perkara yang penting dalam kehidupan setiap orang sehingga segala hal yang berkaitan dengan ibadah akan menjadi hal penting yang harus di perhatikan agar ibadah yang dikerjakan tidak sia-sia. Agar ibadah dapat diterima oleh Allah maka kita harus senantiasa memperhatikan niat, serta memperhatikan tahapan dan segala sesuatu yang telah dicontohkan oleh Rasullulah. 4. Mengajak manusia untuk menyucikan rohani Menyucikan diri dari segi rohani pada dasarnya akan memberikan ketenangan batin dan ketentraman hidup serta di jauhkan dari penyakit hati, menyucikan diri baik secara fisik dan jiwa dapat dilakukan dengan adanya perintah wudhu dimana dalam wudhu ada anggota badan yang mestinya di basuh, hal ini di maknai sebagai simbol umtuk membersihkan fisik dan jiwa secara fungsinya. 5. Membangun rumah tangga yang sakinah dan menempatkan posisi terhormat bagi perempuan. Islam menetapkan wanita dalam posisi terhormat, sebagai saudara kandung dan juga partner bagi pria dalam seluruh dimensi kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat. Wanita memiliki



kedudukan setara dengan para lelaki, mereka saling menolong dalam berbagai lapangan kebajikan, tanpa memandang perbedaan dantara keduanya.



6. Membangun umat menjadi saksi atas kemanusiaan Allah Swt berfirman dalm surah Al baqarah ayat 143 yang artinya: “yang demikian itu kami telah menjadikan kalian menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar rasul Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kalian” 7. Mengajak manusia agar saling menolong Allah Swt berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 2: ﴿ ‫﴾ ﻮ ﺘﻌﺍﻭﻧﻭﺍ ﻋﻟﻲ ﺍﻟﺒﺮ ﻮ ﺍﻟﺘﻘﻮﻱ ﻮﻻ ﺗﻌﺍﻭﻧﻭ ﻋﻟﻲ ﺍﻹﺜﻢ ﻭ ﺍﻟﻌﺩﻮﺍﻦ‬ “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu. Kepada Allah, sesuguhnya Allah amat berat Siksanya”



C. MENGGALI SUMBER HISTORIS, FILOSOFIS, PSIKOLOGIS, SOSIOLOGIS, DAN PEDAGOGIS TENTANG PARADIGMA QURANI UNTUK KHIUPAN MODERN Dalam sejarah peradaban islam ada suatu masa yang di sebut masa keemasan islam karena umat islam berada dalam puncak kemajuan dalam berbagai aspek kehidupanya, seperti ideologi, politik, sosial budaya, ekonomi, pengetahuan dan teknologi.



Hal ini merupakan sebab mengapa umat islam



menjadi pusat peradaban serta super power dalam ekonomi dan bidang lainnya. Faktor yang menyebabkan umat muslim menjadi sangat maju pada saat itu karena islam menjadikan Al-Qur’an sebagai paradigma utama, selain sebagi



sumber ajaran serta menjadikan rasulullah sebagai uswatun hasanah dalam mengiplementasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Sumber filosofis tentang paradigma Qur’ani salah satunya ditemukan ketika Toshiko Izutsu melakukan penelitian mengenai konsep-konsep etika religius dalam Al-Qur’an menemukan 5 nilai etik yang perlu dikembangkan manusia yaitu murah hati, keberanian, kesetiaan, kejujuran dan kesabaran. Faktor lain yang menyebabkan kemajuan pada zaman keemasan islam adalah sikap umat islam yang mencintai dan mementingkan penguasaaan iptek berdasarkan pemahaman Al-Qur’an sehingga memberikan perubahan psikis dan sosial yang besar terhadap umat islam pada zaman itu.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Al-Qur’an diturunkan bukan hanya sebagai bacaan untuk manusia, tetapi tugas Al-Qur’an lebih universal sebagai landasan hidup diberbagai aspek, dan paradigma bagi manusia dalam menjalani kehidupan ini. Paradigma Qur’ani sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern ini untuk membentengi manusia dari segala bentuk yang dapat menyesatkan agama dan perilaku mereka. Paradigma Qur’ani sendiri merupakan pandangan mengenai suatu realitas dalam kehidupan modern dengan tujuan untuk meningkatkan keyakinan hati umat manusia sesuai dengan ajaran yang tertera dalam AlQur’an yang bersifat normatif, dan metahistoris. Paradigma Qur’ani memiliki peran sangat penting bagi umat beragama baik pada masa lalu hingga masa kini. Hal ini disebabkan pandangan yang bersumber dari Al-Qur’an yang bersifat metahistoris ini membawa peradaban dimasa lalu mencapai masa kejayaan dan kemodernan Islam pada berbagai aspek kehidupan baik dibidang politik, sosial-budaya, ekonomi, hingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. B. SARAN 1. Bagi orangtua, untuk lebih menyadari pentingnya menanamkan konsep Paradigma Qur’ani pada anak anak sejak dini agar dapat melindungi mereka dari berbagai perilaku yang dapat menyesatkan mereka



2. Bagi masyarakat, untuk dapat menyadari pentingnya mengangkat AlQur’an sebagai cara pandang kita dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk dapat memberikan pemaparan yang lebih mendalam dan cara untuk menumbuhkan konsep Paradigma Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA Syahidin., Hadiyanto, A., Rahmat, M., dan Alba, C. 2020. Pendidikan Agama Islam.