Bagian Sejarah Klenteng Sam Poo Kong [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Topik : Sam Poo Kong



BAGIAN-BAGIAN DARI SAM POO KONG



Klenteng sam poo kong didirikan pada abad ke-17 atau lebih tepatnya tahun 1724 oleh etnis Cina yang berada di Semarang yang bernama Cheng Ho. Cheng Ho adalah seorang pelaut dan penjelajah Cina terkenal yang melakukan pelayaran jelajah samudra antara tahun 1405 hingga 1433. Cheng Ho memang dari keluarga muslim. Ia anak dari Haji Ma Ha Zhi dan ibu dari marga Oen (Wen) di Desa He Tay, Kabupaten Kun Yang. Dalam setiap penjelajahan yang dilakukan oleh Cheng Ho, melewati kepulauan Indonesia hampir sebagian besar berhenti dipulau-pulau yang sebelumnya Cheng Ho kunjungi salah satunya adalah Semarang. Walau tak meninggalkan sisa peninggalan bercirikan islam namun beberapa tempat menjadi saksi keberadaaan Cheng ho. Yaitu klenteng Sam Poo Kong. Klenteng tersebut berada di Simongan tak jauh dari Tugu Muda Semarang. Suasana Tiong Hua lebih banyak menghiasi tempat ini dibandingkan dengan ormanen islam, oleh sebab itu lebih cocok disebut dengan klenteng (kuil).



Ada beberapa bangunan yang ada di Klenteng Sam Poo Kong, namun bangunan utamanya adalah sebuah gua batu yang juga tempat utama di kawasan klenteng ini. Gua batu ini dulunya digunakan Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam sebagai



tempatnya



melakukan



ibadah



sholat.



Uniknya,



Laksamana Cheng Ho juga menjadikan gua itu sebagai tempat beribadah untuk para awak kapalnya yang beragama Budha



Di bangunan utama ini, ada sebuah relief di dinding yang menggambarkan perjalanan sang laksamana. Relief ini kira – kira panjangnya 60 meter dan tingginya sekitar delapan meter dan terbuat dari semen. Untuk relief yang begitu detail, ternyata ini dikerjakan oleh pengukir yang didatangkan dari Ubud, Bali. Lengkap sudah akulturasi budaya di Klenteng Sam Poo Kong ini. Secara lengkap relief yang menceritakan beberapa sejarah perjalana Laksamana Ceng Ho terdiri dari 10 diorama yang saling bersambung. Pada sebuah relief ada yang menceritakan ketika laksamana membantu mengatasi perang saudara, yaitu perang saudara antara raja jawa Wikramawardhana melawan Wirabumi. Atau cerita penumpasan besar besaran 5000 bajak laut.



Klenteng Sam Poo Kong Semarang terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong : tempat – tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng.Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting di antara semuanya ,dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali. Sam Po Tay Djien ( Zheng Ho ),yang telah roboh. bangunan klenteng meerupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan type klenteng yang ada di Pecinan, klenteng ini tidak memiliki serambi atau balai gerbang yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.Gua batu sebagaimana tersebut di atas terdapat di dekatnya. Facade gua berlukisan sepasang naga dengan bola api yang terletak di tas ambang pintu masuk yang sempit.Klenteng Tho Tee Kong atau Toapekong Tanah atau Ho Tek Tjin Sin yang terletak di belakang pintu gerbang, merupakan yang paling populer. Di kalangan masyarakat yang agraris, Dewa Bumi ini sangat dihormati dan selalu dimintai berkahnya. Klenteng Cap Kauw King, tempat pemujaan Tho Tee Kong pula, berkaitan dengan klenteng ini. Tidak pula dijumpai serambi seperti pada klenteng di Pecinan.



Tempat pemujaan Kyai Jurumudi dipercaya sebagai makam Wang Jing Hong, wakil Zheng Hoo dalam pelayarannya. Bangunan makam merupakan bangunan sederhana beratap pelana. Pintu masuknya terletak di tengah dan di kedua sisinya terdapat jendela bundar. Di bawah kedua jendela bundar terdapat lukisan berwarna yang mengisahkan perjalanan pelayaran Sam Po. Anjungan Kyai Jangkar memiliki tiga altar, yaitu altar Hoo Ping, yaitu para pelaut dan pembantu Zheng Ho yang gugur pada saat menunaikan tugasnya; altar Nabi Kong Hu Cu di tengah; dan altar pemujaan mbah Kyai Jangkar di sebelah kanan. Anjungan Kyai Cundrik Bumi merupakan petilasan tempat anak buah Zheng Ho menyimpan segala macam senjata. Sedangkan anjungan Kayi Tumpeng yang terletak di ujung selatan komplek dipercaya sebagai tempat anak buah Zheng Ho bersantap pada masa lalu. Bangunan ini sekarang dipakai untuk bersemedi atau menyepi. Selanjutnya di sekitar (agak jauh) dari klenteng sam poo kong terdapat monument tugu muda. Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.



Tugu Muda merupakan tugu yang dibangun untuk memperingati pertempuran lima hari di Semarang pada tanggal 28 Oktober 1945. Tugu Muda semarang didesain oleh Salim dan relif yang terdapat pada Tugu Muda dikerjakan oleh seniman Hendro, dengan peletakan batu pertama pada tanggal 10 November tahun 1951 oleh Gubernur Jateng Boediono, dengan batu yang didatangkan dari Kaliurang dan Parker. Museum ini baru diresmikan bertepatan dengan hari kebangkitan nasional pada tanggal 20 Mei 1953 yang diresmikan oleh Soekarno. Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu Muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pada sisi landasan tugu terdapat relief dan keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.



Untuk mempercantik Tugu Muda, dibangunlah sebuah taman yang mengelilinginya. Di taman ini di beri beberapa ornamen agar Tugu Muda dapat dijadikan sebagai taman kota, antara lain ada air mancur, lampu-lampu warna putih dan kuning yang dapat menambah kesan anggun di malam hari. Pada taman terdapat pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri berjajar sebanyak 5 (lima) buah yang menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing. Pada bagian kaki tugu terdapat relief dengan lima buah sangga pilar,berbagai macam relief tersebut juga dimaksudkan sebagai lambang Pancasila.



2. VERIFIKASI Klenteng sam poo kong didirikan pada abad ke-17 atau lebih tepatnya tahun 1724 oleh etnis Cina yang berada di Semarang yang bernama Cheng Ho. Cheng Ho adalah seorang pelaut dan penjelajah Cina terkenal yang melakukan pelayaran jelajah samudra antara tahun 1405 hingga 1433. Cheng Ho memang dari keluarga muslim. Ia anak dari Haji Ma Ha Zhi dan ibu dari marga Oen (Wen) di Desa He Tay, Kabupaten Kun Yang. Dalam setiap penjelajahan yang dilakukan oleh Cheng Ho, melewati kepulauan Indonesia hampir sebagian besar berhenti dipulau-pulau yang sebelumnya Cheng Ho kunjungi salah satunya adalah Semarang. Walau tak meninggalkan sisa peninggalan bercirikan islam namun beberapa tempat menjadi saksi keberadaaan Cheng ho. Yaitu klenteng Sam Poo Kong. Klenteng tersebut berada di Simongan tak jauh dari Tugu Muda Semarang. Suasana Tiong Hua lebih banyak menghiasi tempat ini dibandingkan dengan ormanen islam, oleh sebab itu lebih cocok disebut dengan klenteng (kuil). Ada beberapa bangunan yang ada di Klenteng Sam Poo Kong, namun bangunan utamanya adalah sebuah gua batu yang juga tempat utama di kawasan klenteng ini. Gua batu ini dulunya digunakan Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam sebagai tempatnya melakukan ibadah sholat. Uniknya, Laksamana Cheng Ho juga menjadikan gua itu sebagai tempat beribadah untuk para awak kapalnya yang beragama Budha Di bangunan utama ini, ada sebuah relief di dinding yang menggambarkan perjalanan sang laksamana. Relief ini kira – kira panjangnya 60 meter dan tingginya sekitar delapan meter dan terbuat dari semen. Untuk relief yang begitu detail, ternyata ini dikerjakan oleh pengukir yang didatangkan dari Ubud, Bali. Lengkap sudah akulturasi budaya di Klenteng Sam Poo Kong ini. Secara lengkap relief yang menceritakan beberapa sejarah perjalana Laksamana Ceng Ho terdiri dari 10 diorama yang saling bersambung. Pada sebuah relief ada yang menceritakan ketika laksamana membantu mengatasi perang saudara, yaitu perang saudara antara raja jawa Wikramawardhana melawan Wirabumi. Atau cerita penumpasan besar besaran 5000 bajak laut.



Klenteng Sam Poo Kong Semarang terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong : tempat – tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng.Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting di antara semuanya ,dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali. Sam Po Tay Djien ( Zheng Ho ),yang telah roboh. bangunan klenteng



meerupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan type klenteng yang ada di Pecinan, klenteng ini tidak memiliki serambi atau balai gerbang yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.Gua batu sebagaimana tersebut di atas terdapat di dekatnya. Facade gua berlukisan sepasang naga dengan bola api yang terletak di tas ambang pintu masuk yang sempit. Klenteng Tho Tee Kong atau Toapekong Tanah atau Ho Tek Tjin Sin yang terletak di belakang pintu gerbang, merupakan yang paling populer. Di kalangan masyarakat yang agraris, Dewa Bumi ini sangat dihormati dan selalu dimintai berkahnya. Klenteng Cap Kauw King, tempat pemujaan Tho Tee Kong pula, berkaitan dengan klenteng ini. Tidak pula dijumpai serambi seperti pada klenteng di Pecinan. Tempat pemujaan Kyai Jurumudi dipercaya sebagai makam Wang Jing Hong, wakil Zheng Hoo dalam pelayarannya. Bangunan makam merupakan bangunan sederhana beratap pelana. Pintu masuknya terletak di tengah dan di kedua sisinya terdapat jendela bundar. Di bawah kedua jendela bundar terdapat lukisan berwarna yang mengisahkan perjalanan pelayaran Sam Po. Anjungan Kyai Jangkar memiliki tiga altar, yaitu altar Hoo Ping, yaitu para pelaut dan pembantu Zheng Ho yang gugur pada saat menunaikan tugasnya; altar Nabi Kong Hu Cu di tengah; dan altar pemujaan mbah Kyai Jangkar di sebelah kanan. Anjungan Kyai Cundrik Bumi merupakan petilasan tempat anak buah Zheng Ho menyimpan segala macam senjata. Sedangkan anjungan Kayi Tumpeng yang terletak di ujung selatan komplek dipercaya sebagai tempat anak buah Zheng Ho bersantap pada masa lalu. Bangunan ini sekarang dipakai untuk bersemedi atau menyepi.



3. INTERPRETASI Klenteng Sam Poo Kong Semarang terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong : tempat – tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng.Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting di antara semuanya ,dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali. Sam Po Tay Djien ( Zheng Ho ),yang telah roboh. bangunan klenteng meerupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan type klenteng yang ada di Pecinan, klenteng ini tidak memiliki serambi atau balai gerbang yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.Gua batu sebagaimana tersebut di atas terdapat di dekatnya. Facade gua berlukisan sepasang naga dengan bola api yang terletak di tas ambang pintu masuk yang sempit.Klenteng Tho Tee Kong atau Toapekong Tanah atau Ho Tek Tjin Sin yang terletak di belakang pintu gerbang Tempat pemujaan Kyai Jurumudi dipercaya sebagai makam Wang Jing Hong, wakil Zheng Hoo dalam pelayarannya. Bangunan makam merupakan bangunan sederhana beratap pelana. Pintu masuknya terletak di tengah dan di kedua sisinya terdapat jendela bundar. Di bawah kedua jendela bundar terdapat lukisan berwarna yang mengisahkan perjalanan pelayaran Sam Po. Anjungan Kyai Jangkar memiliki tiga altar, yaitu altar Hoo Ping, yaitu para pelaut dan



pembantu Zheng Ho yang gugur pada saat menunaikan tugasnya; altar Nabi Kong Hu Cu di tengah; dan altar pemujaan mbah Kyai Jangkar di sebelah kanan. Anjungan Kyai Cundrik Bumi merupakan petilasan tempat anak buah Zheng Ho menyimpan segala macam senjata. Sedangkan anjungan Kayi Tumpeng yang terletak di ujung selatan komplek dipercaya sebagai tempat anak buah Zheng Ho bersantap pada masa lalu. Bangunan ini sekarang dipakai untuk bersemedi atau menyepi.



4. HISTORIOGRAFI



 ISI : Klenteng sam poo kong didirikan pada abad ke-17 atau lebih tepatnya tahun 1724 oleh etnis Cina yang berada di Semarang yang bernama Laksamana Cheng Ho. Ada beberapa bangunan yang ada di Klenteng Sam Poo Kong, namun bangunan utamanya adalah sebuah gua batu yang juga tempat utama di kawasan klenteng ini. Di bangunan utama ini, ada sebuah relief di dinding yang menggambarkan perjalanan sang laksamana. Relief ini kira – kira panjangnya 60 meter dan tingginya sekitar delapan meter dan terbuat dari semen. Klenteng Sam Poo Kong Semarang terdiri atas sejumlah anjungan. Yaitu : 1) Klenteng Tho Tee Kong 2) Ruang Pemujaan Sam Po 3) Tempat Pemujaan Kyai Jurumudi 4) Pemujaan Kyai Jangkar 5) Anjungan Kyai Cundrik Bumi  KESIMPULAN: Cheng Ho adalah seorang pelaut dan penjelajah Cina terkenal yang melakukan pelayaran jelajah samudra antara tahun 1405 hingga 1433. Cheng Ho memang dari keluarga muslim. Ia anak dari Haji Ma Ha Zhi dan ibu dari marga Oen (Wen) di Desa He Tay, Kabupaten Kun Yang. Ia meninggalkan sisa peninggalan berupa Klenteng Sam Poo Kong . Klenteng sam poo kong didirikan pada abad ke-17 atau lebih tepatnya tahun 1724 . Klenteng tersebut berada di Simongan tak jauh dari Tugu Muda Semarang. Suasana Tiong Hua lebih banyak menghiasi tempat ini dibandingkan dengan ormanen islam, oleh sebab itu lebih cocok disebut dengan klenteng (kuil). Ada beberapa bangunan yang ada di Klenteng Sam Poo Kong, namun bangunan utamanya adalah sebuah gua batu yang juga tempat utama di kawasan klenteng ini. Gua batu ini dulunya digunakan Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam sebagai tempatnya melakukan ibadah sholat. Uniknya, Laksamana Cheng Ho juga menjadikan gua itu sebagai tempat beribadah untuk para awak kapalnya yang beragama Budha. Klenteng Sam Poo Kong Semarang terdiri atas sejumlah anjungan. Yaitu : 1) Klenteng Tho Tee Kong 2) Ruang Pemujaan Sam Po 3) Tempat Pemujaan Kyai Jurumudi 4) Pemujaan Kyai Jangkar



5) Anjungan Kyai Cundrik Bumi



 SARAN Sebaiknya kita harus menjanga asset budaya seoerti klenteng Sam Poo Kong , dan harus bangga akan itu , karena kota kita yang dipilih menjadi salah satunya peninggalan bersejarah



SEKIAN DARI SAYA APABILA ADA KESALAHAN MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA ASSALAMUALAIKUM WR.WB



TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR MATA PELAJARAN : SEJARAH



BAGIAN-BAGIAN KLENTENG SAM POO KONG



Disusun oleh : Almira Diaz Azalea 10.5 / 05



Pembimbing : Bu Fatmawati