Bahan Ajar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAN AJAR PEKERJAAN DASAR TEKNIK MESIN Dyah Septi Widhayati



ALAT UKUR PEMBANDING



2018



ALAT UKUR PEMBANDING Kompetensi Dasar : 3.2 Memahami konsep penggunaan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar 4.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar Indikator: 1. Siswa dapat menjelaskan konsep dasar pengukuran 2. Siswa dapat menjelaskan konsep dasar standar ukur 3. Siswa dapat menjelaskan prinsip dasar pengukuran 4. Siswa dapat menentukan macam alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar 5. Siswa dapat menggunakan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar sesuai prosedur. A. PENDAHULUAN



Gambar 1. Baut Setiap produk memiliki dimensi dan standar yang baku. Kualitas dimensi ditentukan dalam proses produksi yang telah melalui beberapa proses panjang. Dimensi dapat mempengaruhi nilai suatu produk baik nilai fungsi maupun nilai estetis. Sebagai contoh kita pernah membeli baut di toko bangunan untuk mengikat bagian peralatan rumah tangga. Saat membeli baut pasti kita memilih ukuran tertentu agar dapat dipasangkan dengan benda yang akan dibaut. Ukuran inilah yang menjadikan suatu produk memilki dimensi yang telah disepakati secara nasional maupun internasional. Penentuan dimensi baut tersebut telah melewati riset dan pengembangan agar aman untuk digunakan. Oleh karena itu dalam setiap produksi pengukuran menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan dimensi suatu produk. B. PENGUKURAN Mengukur benda kerja berarti membandingkan suatu besaran yang diukur dengan suatu ukuran pembanding yang telah ditera. Dalam melakukan proses pengukuran, terdapat istilah-istilah yang selalu mengikuti pembacaan pengukuran yaitu:



Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



1







Besaran pengukuran ialah panjang yang akan diukur.







Nilai pengukuran (ukuran pengukuran) ialah ukuran yang dibaca pada pengukuran dengan alat pengukur.







Ukuran nominal adalah ukuran yang tertera pada gambar.







Ukuran nyata adalah ukuran benda kerja sebenarnya yang selesai dikerjakan (benda jadi).







Toleransi ukuran ialah penyimpangan ukuran yang masih diizinkan dari ukuran yang telah ditentukan. Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa pengukuran adalah serangkaian



kegiatan yang bertujuan untuk menetapkan nilai besaran ukur. Sedangkan Metrologi Industri adalah ilmu untuk melakukan pengukuran karakteristik geometric suatu produk atau komponen mesin dengan alat dan cara yang tepat sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan geometri sesungguhnya dari komponen mesin tersebut. C. STANDAR PENGUKURAN Standar pengukuran merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan pengukuran. Dengan adanya satuan dasar dan turunan dalam pengukuran, terdapat beberapa jenis standar pengukuran yang di kelompokkan menurut fungsi dan pemakaiannya. 1. Standar Internasional Dalam sistem SI terdapat 7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI terdapat standar awalan-awalan (prefix) yang dapat digunakan untuk penggandaan atau menurunkan satuan-satuan yang lain. Tabel 1. Besaran Pokok dan Satuan



Dua satuan SI tanpa dimensi adalah Radian (rad) dan Steradian (sr). Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



2



2. Standar Primer Standar primer adalah turunan pertama dari standar internasional yang merupakan standar tertinggi di suatu negara (Standar Nasional). 3. Standar sekunder Standar sekunder merupakan turunan dari standar primer yang disimpan atau dipelihara di berbagai industri alat ukur atau di laboratorium kalibrasi. Standar sekunder dapat diproduksi dan di gunakan untuk kalibrasi alat standar dibawahnya. Standar sekunder waktu berupa alat yang disebut frequency counter dijual secara bebas. 4. Standar kerja Standar kerja adalah standar kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi alat ukur atau alat uji. Dengan kata lain standar kerja merupakan Standar yang dikalibrasi dengan standar lain dan digunakan secara kontinu untuk mengkalibrasi dan mengecek alat ukur atau material yang diukur. Standar kerja sering disebut sebagai kalibrator karena digunakan untuk memeriksa dan mengkalibrasikan instrumen-instrumen laboratorium yang umum. D. PRINSIP DASAR PENGUKURAN Prinsip dasar pengukuran merupakan dasar/ pedoman untuk melakukan pengukuran. Dalam melakukan pengukuran, salah satu yang harus diperhatikan adalah pemilihan alat ukur. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan alat ukur adalah sebagai berikut: 1. Bentuk benda yang akan diukur 2. Besar kecil atau panjang pendek benda 3. Ketelitian alat ukur yang akan digunakan Dalam mengukur benda kerja faktor yang harus diperhatikan adalah: 1. Prosedur pemakaian alat ukur 2. Tempat pengukuran harus tepat 3. Posisi pengukuran harus tepat 4. Pembacaan ketelitian harus tepat E. JENIS DAN CARA PENGUKURAN Dalam Standar Internasional terdapat tujuh Besaran Dasar: Panjang, massa, waktu, arus listrik, temperature, jumlah zat, intensitas cahaya. Pada pengukuran Geometris besaran dasar yang digunakan yaitu besaran panjang yang diberi nama meter. Syarat Besaran Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



3



Standar: Dapat didefinisikan secara jelas, jelas dan tidak berubah dengan waktu dan dapat digunakan sebagai pembanding. 1. Jenis Pengukuran: a. Pengukuran Linier b. Pengukuran Sudut Dan Kemiringan c. Pengkuran Kedataran d. Pengukuran Profil e. Pengukuran Ulir f. Pengukuran Roda Gigi g. Penyetelan Posisi h. Pengukuran Kekasaran Permukaan 2. Macam Alat Ukur: a. Alat ukur Langsung: adalah alat ukur yang hasil pengukuran dapat langsung dibaca b. Alat ukur pembanding: digunakan untuk membaca besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran dasar c. Alat ukur standar: menunjukkan ukuran tertentu d. Alat ukur batas (caliber): menunjukkan apakah suatu dimensi terletak di dalam atau di luar daerah toleransi 3. Cara Pengukuran a. Pengukuran Langsung b. Pengukuran tak langsung c. Pengukuran dengan caliber batas d. Pengukuran dengan membandingkan bentuk standar 4. Menurut Prinsip Kerja a. Mekanis b. Optis c. Elektris Hidrolis d. Pneumatis F. Alat Ukur Pembanding 1. Jangka Jangka adalah alat ukur/alat gambar yang dapat digunakan untuk mengukur dan membuat suatu lingkaran. Alat ini termasuk alat ukur tidak langsung karena adalah dapat



Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



4



memberikan pembacaan ukuran secara langsung, sehingga memerlukan bantuan alat ukur lain seperti: mistar, meteran, atau siku-siku. Jenis – jenis jangka adalah sebagi berikut: a. Jangka tusuk Jangka tusuk mempunyai sepasang kaki berujung lancip. Bila dalam keadaan tertutup ke dua ujung kaki tadi berimpit dan sama panjang. Jangka tusuk digunakan untuk menggambar lingkaran pada benda kerja dan untuk memindahkan jarak dari alat ukur (atau benda satu) ke benda lain.



Gambar 2. Jangka Tusuk b. Jangka bengkok Sepasang kaki jangka bengkok berbentuk melengkung dengan radius yang sama. Jangka bengkok digunakan untuk mengukur diameter luar atau ukuran luar suatu benda. Alat ini terdiri dari sepasang kaki bengkok, per penekan dan sebuah mur baut sebagai pengatur. Jangka bengkok sering digunakan karena mudah dalam penggunaannya (cara mengaturnya). Hasil ukuran harus dikonversikan dengan alat ukur mistar, meteran, atau siku-siku.



Gambar 3. Jangka Bengkok c. Jangka kaki Fungsi jangka kaki adalah untuk mengukur diameter dalam (diameter lubang) atau lebar suatu celah. Kakinya berbentuk lurus dengan ujung menonjol ke luar. Hasil pengukuran harus dikonversikan dengan alat ukur mistar, meteran atau siku-siku.



Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



5



Gambar 4. Jangka kaki Cara menggunakan alat ukur jangka 1) Siapkan benda kerja yang akan diukur atau dilukis 2) Ambil jangka yang sesuai dengan profil benda kerja 3) Atur bukaan jangka ke benda ukur 4) Pindahkan hasil ukuran jangka ke alat ukur pembaca (mistar)



Gambar 5. Mengguakan jangka bengkok Yang perlu diperhatikan saat menggunakan jangka: 1) Perhatikan pada engsel jangka, apakah sudah aus / longgar 2) Keruncingan jarum kedua jangka, bila sudah tumpul maka segera di runcingkan sesuai prosedur. 3) Perhatikan ulir pengubah apakah masih berfungsi dengan baik 2. Penyiku Penyiku adalah alat ukur pembanding sudut. Penyiku biasanya terbuat dari logam yang memiliki sudut 90 derajat. Terdapat juga penyiku yang memilki angka ukur seperti mistar di salah satu lenganya yang memungkinkan untuk mengukur panjang dan lebar benda kerja.



Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



6



Gambar 6. Penyiku Cara menggunakan penyiku: 1) Siapkan benda kerja yang akan diukur 2) Pastikan benda kerja bersih dari kotoran 3) Letakkan siku diatas permukaan benda kerja, badan siku menempel pada salah satu sisi benda kerja 4) Amati bidang kerja yang menempel di lengan siku lainnya sambil diarahkan ke sumber cahaya Gambar 7. Menggunakan Penyiku 3. Bevel Protractor



Bevel protractor adalah alat ukur pembanding untuk mengukur kemiringan profil benda kerja, alat ini berbentuk seperti busur derajat. Cara menggunakan bevel protractor adalah dengan cara menempelkan bidang benda kerja yang akan diukur sudut nya ke lengan bevel protactor, kemudian langsung bisa dibaca besar nilai kemiringannya.



Gambar 8. Bevel protractor 4. Alat Ukur Kekasaran Permukaan Benda (Surface Roughness) Benda kerja yang sudah jadi pasti memiliki nilai kekasaran permukaan, semakin halus permukaan maka nilai kekasaran permukaan semakin kecil. Dalam menentukan nilai kekasaran permukaan digunakan alat pembanding yang bernama surface



roughness. Alat ini terdiri dari beberapa contoh benda dengan nilai kekasaran



Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



7



permukaan, permukaan tersebut diraba dan dibandingkan dengab permukaan benda yang akan diukur.



Gambar 9. Surface Roughness 5. Alat Ukur Kisar Ulir (Screw Pitch Gauge) Screw pitch gauge adalah alat ukur pembanding besarnya kisar ulir. Alat ini terdiri dari banyak jenis ulir dengan nilai kisar pada setiap tangkai pengukurnya.



Gambar 10. Screw Pitch Gauge Cara menggunakan screw pitch gauge adalah dengan memasangkan salah satu tangkai pengukur yang sesuai dengan ulir yang akan diukur, maka akan diketahui berapa nilai kisar ulir melalui tulisan di tangkai ukurnya. Gambar 11. Penggunaan Screw Pitch Gauge



Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



8



DAFTAR PUSTAKA Purnomo Edi. 2009. Terminologi Pengukuran, Jenis dan Cara Pengukuran. Yogyakarta: Fakultas Teknik UNY Setyobudi Agung. 2013. Teknologi Mekanik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia



Pekerjaan Dasar Teknik Mesin Kelas X



9