Bahan Ajar [PDF]

  • Author / Uploaded
  • riski
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAN AJAR/MODUL MENDIAGNOSIS KERUSAKAN SPOORING KELAS XII / SEMESTER 2



Penyusun Abdul ‘Aziz Manggala Saputra, S.Pd



Teknik Kendaraan Ringan SMK PGRI 1 Surakarta Tahun 2017



Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan



modul



pembelajaran



pada



materi



Pemelihaan



Sasis



Kendaraan Ringan Otomotif ( TKRO ) pada materi ajar Mendiagnosa kerusakan Spooring. Dalam pelaksanaan penyusunan modul ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Sumarno, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMK PGRI 1 Surakarta 2. Bapak Baroto, S.T selaku Kepala Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan 3. Rekan – rekan guru produktif SMK PGRI 1 Surakarta yang telah membantu dalam penulisan modul ini. Penulis sangat menyadari bahwa modul ini masih terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat saya harapkan dan saya terima dengan senang hati. Akhirnya penulis berharap semoga modul Pemeliharaan Sasis Teknik Kendaraan Ringan Otomotif ( TKRO ) dengan materi ajar Mendiagnosa Kerusakan Spooring



ini dapat bermanfaat bagi



penulis dan pembaca. Amin



Semarang, 7 Desember 2017 Penulis Abdul ‘Aziz MS, S.Pd



ii



DESKRIPSI MATA PELAJARAN A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 1. Kompetensi Inti



KI-3 (Pengetahuan): Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknisi Otoronik. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI-4 (Keterampilan): Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknisi Otoronik. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. 2. Kompetensi Dasar



3.25. Mendiagnosis kerusakan Spooring. 4.25. Memperbaiki Spooring. B. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.25.1 Memperkirakan gangguan pada roda 3.25.2 Menentukan kerusakan pada roda 3.25.3 Menemukan cara perbaikan dengan camber, caster, toe in/out 4.25.1 Melakukan pengujian prasyarat sebelum spooring 4.25.2 Mengoperasikan alat spooring 4.25.3 Melaksanakan perbaikan spooring



iii



C. Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi dan studi literatur peserta didik dapat: 1. Memperkirakan gangguan pada roda sesuai modul yang digunakan 2. Menentukan kerusakan pada roda sesuai modul yang digunakan 3. Menemukan cara perbaikan camber sesuai modul yang digunakan 4. Menemukan cara perbaikan caster sesuai modul yang digunakan 5. Menemukan cara perbaikan toe in/out sesuai modul yang digunakan Melalui praktik peserta didik dapat: 1. Melakukan pengujian prasyarat sebelum spooring sesuai SOP 2. Mengoperasikan alat spooring sesuai SOP 3. Melaksanakan perbaikan camber sesuai SOP 4. Melaksanakan perbaikan caster sesuai SOP 5. Melaksanakan perbaikan toe in/out sesuai SOP



iv



DAFTAR ISI Cover Modul Prakata Deskripsi Mata Pelajaran Daftar Isi BAB I SPOORING A. Deskripsi Singkat B. Tujuan Pembelajaran C. Materi 1. Fungsi Spooring 2. Uji Prasyarat Spooring D. Rangkuman E. Latihan Soal BAB II PROSEDUR PERBAIKAN SPOORING A. Deskripsi Singkat B. Tujuan Pembelajaran C. Materi 1. Prosedur diagnosa spooring 2. Gejala pada mobil 3. Pemeriksaan, pengukuran, dan penyetelan wheel alignment. 4. Pemeriksaan Menggunakan Wheel Aligner B. Rangkuman C. Latihan Soal D. Daftar Pustaka



v



i ii iii v 1 1 1 1 1 2 3 3 4 4 4 4 4 7 9 13 16 17



BAB I SPOORING A.



Deskripsi Singkat Materi ini menjelaskan fungsi dari spooring, nama komponen – komponen pada Front Wheel Aligner serta diagnosa pada kerusakan sehingga



membutuhkan proses spooring dan juga cara menggunakan Wheel Aligner B. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik mampu : 1. Peserta didik dapat memahami fungsi spooring sesuai dengan modul yang digunakan 2. Peserta disik dapat melakukan pengecekan prasyarat sebelum melakukan C.



spooring sesuai modul yang digunakan Uraian Materi 1. Fungsi Spooring Kenyamanan berkendara merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki sebuah kendaraaan.Karena berhubungan dengan keamanan atau safety untuk pengendara, penumpang, kendaraan itu sendiri ataupun terhadap kendaraan lain, dan terbentuknya keadaan regulasi lalu lintas yang baik. Salah satu faktor yang sangat berperan adalah kondisi steering/kemudi kendaraan. Kemudi berfungsi sebagai pengatur arah kendaraan yang dilakukan oleh driver, sehingga kondisi kemudi mempengaruhi driver dalam rangka mengontrol laju kendaraan itu sendiri.Kondisi kemudi yang kurang baik akan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi driver,sehingga cepat lelah dan lebih besar lagi berdampak pada terjadinya kecelakaan. Keadaan kenyamanan kemudi/steering sangat tergantung pada kondisi dari penyetelan roda-roda, baik roda depan ataupun roda belakang (wheel alignment). Spooring adalah teknik penyetelan posisi roda diantaranya menyetel : chamber, caster, toe in/ out. Tujuan spooring adalah untuk menyelaraskan antara roda kanan dan kiri. Kestabilan antara ban pada mobil ini sangat bermanfaat apalagi pada saat mobil sedang melajupada kecepatan tinggi. Pemakaian kendaran dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan perubahan kondisi dari komponen roda depan, sehingga memerlukan perawatan secara rutin agar kondisi ban dan komponen steering lebih tahan lama serta pengendara lebih nyaman. Untuk jangka waktu pemeliharaan spooring adalah sekitar setiap 15000 km atau 4 bulan. 1



Gb. 1 . Penyetelan Roda Spooring merupakan pekerjaan penyetelan Front Wheel Alignment (penyetelan roda depan) yang meliputi:chamber, caster, toe angle (toe-in/toeout). Fungsi spooring sendiri adalah untuk menjaga stabilitas kendaraan meliputi: kemudi yang ringan, menghasilkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan belok sendiri setelah dilepas. Selain itu, apabila perawatan yang rutin akan mengurangi keausanpada komponenkomponen ball-joint dan ban/roda. Untuk syarat kedaraan dilakukan pekerjaan spooring diantaranya harus keadaan kaki-kaki kendaraan dalam kondisi yang normal. Wheel alignment atau pengaturan posisi roda depan sangat berkaitan dengan pengendalian steering system. Hal ini dimaksudkan supaya : a. Steering wheel dapat kembali lurus setelah berbelok. b. Steering cenderung lurus kedepan meskipun steering wheel dilepas. c. Tenaga yang digunakan memutar steering wheel lebih ringan. d. Keausan ban dapat merata. 2. Uji Prasyarat Spooring Sebelum melakukanspooring pada kendaraan, ada hal - hal yang harus dicek terlebih dahulu seperti : a. Mobil tanpa beban ( kosong) b. Tekanan angin sudah sesuai dengan spesifikasi mobil. c. Bantalan (bearing) roda depan tidak aus/ kocak. d. Suspensi tidak lemah pada salah satu sisi. e. Frame kendaraan tidak bengkok. f. Permukaan lantai bengkel harus level. D. Rangkuman Spooring adalah cara untuk untuk menyelaraskan antara roda kanan dan kiri. Kestabilan antara ban pada mobil ini sangat bermanfaat apalagi pada saat mobil sedang melajupada kecepatan tinggi. Pemakaian kendaran dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan perubahan kondisi dari komponen roda depan, sehingga memerlukan perawatan secara rutin agar 2



kondisi ban dan komponen steering lebih tahan lama serta pengendara lebih nyaman. Sebelum melakukanspooring pada kendaraan, ada hala- hal yang harus dicek terlebih dahulu seperti : Mobil tanpa beban ( kosong), Tekanan angin sudah sesuai dengan spesifikasi mobil, Bantalan (bearing) roda depan tidak aus/ kocak, Suspensi tidak lemah pada salah satu sisi, Frame kendaraan tidak bengkok, Permukaan lantai bengkel harus level E. Latihan Soal Apa yang dimaksud dengan spooring? 2. Berapa jangka waktu pemeliharaan kendaraan agar kestabilan roda-roda 1.



nya tetap terjaga? 3. Jelaskan 3 fungsi spooring? 4. Jelaskan apa yang harus dilakukan seorang montir apabila ingin 5.



melakukan spooring? Mengapa sebelum spooring harus dicek terlebih suspensi kendaraan tersebut?



BAB II PROSEDUR PERBAIKAN SPOORING A. Deskripsi Singkat Materi ini berisi tentang penjelasan mengenai prosedur Front wheel alignment (spooring) beserta permasalahan yang terjadi pada komponen wheel alignment. B. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik mampu : 1. Peserta didik dapat memahami diagnosa spooring sesuai dengan modul yang digunakan 2. Peserta didik dapat memahami gejala pada mobil sesuai dengan modul yang digunakan 3. Peserta didik dapat melakukan pemeriksaan, pengukuran, dan penyetelan wheel alignment sesuai modul yang digunakan 4. Peserta didik dapat melakukan pemeriksaan menggunakan Wheel Aligner sesuai modul yang digunakan C. Uraian Materi 3



1. Prosedur diagnosa spooring Masalah roda, rem dan driveline sering disalahkan untuk problem alignment oleh pemilik mobil, maka customer seharusnya berkonsultasi mengenai



perlu



atau



tidak



diluruskan.



Selanjutnya,



Tentukan



problemnya dengan test drive dan pemeriksaan lengkap pada roda dan pola yang terlihat, untuk mengindikasikan problem kemudi atau suspensi.



Jika customer memerlukan roda baru, uji roda yang lama



untuk keausan yang tidak biasanya sebelum mereka melepaskannya dari mobil. Jelaskan ke customer bagaimana roda baru akan mengalami penggunaan yang sama dengan roda yang lama, kecuali adanya perbaikan pada problemnya. Jika kemudi atau suku cadang suspensi ditemukan kendur, tunjukan ke customer masalah sebenarnya. Jika memungkinkan, demonstrasikan fungsi dari suku cadang itu dengan benar pada mobil yang serupa di showroom sebagai pembanding.



4



Berikut adalah faktor yang mempengaruhi wheel alignment : 1. Camber Camber adalah sudut yang dibentuk antara kemiringan roda dan garis vertikal dilihat dari depan kendaraan. Bila miringnya ke arah luar disebut camber positif, dan bila miringnya ke arah dalam disebut camber negatif. 



Camber positif berfungsi untuk memungkinkan terbentuknya camber nol saat kendaraan diberi beban, dan mengurangi beban pada steering.







Tujuan camber negatif adalah untuk mengutamakan kendaraan dapat lurus dan stabil. Camber negatif mengurangiground camber (kemiringan kendaraan saat membelok) dan menyempurnakan kemampuan belok.



Gambar 2.1. ilustrasi chamber dan posisi kendaraan pada saat kondisi lurus.



5



2. Steering Axis (King Pin) Inclination Steering axis adalah sumbu tempat roda berputar saat berbelok. King pin inclination adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertikal dilihat dari depan kendaraan. Offset adalah jarak dari titik potong garis tengah ban dengan jalan ke titik potong steering



axis



dengan



jalan.



Offset



yang



lebih



kecil



akan



menyebabkan kemudi menjadi lebih ringan dan daya balik kemudi baik.



Gambar 2.2. stering axis ( king pin ) 3. Caster Caster adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertikal dilihat dari samping kendaraan. Caster positif berfungsi untuk kestabilan pengemudian dan daya balik kemudi setelah membelok. Jarak dari titik potong sumbu steering axis dengan jalan, ke titik pusat singgung ban dengan jalan disebut trail. Caster yang terlalu positif akan menyebabkan trail semakin panjang dan daya balik kemudi makin baik, tetapi kemudi menjadi lebih berat. Caster negatif membuat kemudi ringan, tetapi kestabilan kendaraan saat berjalan lurus menjadi berkurang.



Gambar 2.3. caster



6



4. Toe Angle (Toe In dan Toe Out) Kendaraan dapat disebut memiliki toe in apabila jarak bagian depan roda depan (A) lebih kecil dari pada bagian belakang roda depan (B). dan dinyatakan dalam satuan mm (B–A). Toe in berfungsi untuk mengimbangi camber roll (menggelindingnya roda ke arah luar) yang disebabkan oleh camber positif.



Gambar 2.4. toe angle 2. Gejala mobil perlu spooring Gejala gangguan pada system setir ini beraneka ragam dan biasanya disebabkan oleh beberapa sebab berikut: 1. Kemudi terasa berat akibat kendornya tali kipas dan juga mungkin oli kurangnya power steering. 2. Getaran kuat pada kemudi akibat lemahnya system suspensi depan. Getaran ini jug adisebabkan oleh longgarnya batang penyambung (long tie road) pada system kemudi. 3. Penggunaan ban berjenis radial yang terlalu lebar dan tekanan angin yang berbeda untuk tiap ban akan mengganggu kinerja setir. 4. Penyetelan sector shaft yang tidak tepat atau penyetel rack pada model rack and opinion terlalu kendur bisa membuat gerak bebas setir berlebihan. Gangguan pada setir akan sangat kita rasakan pada saat mobil berada pada kecepatan tinggi,makanya pengetesan spooring dan balancing perlu dilaksanakan pada



7



saat mobil melaju pada kecepatan diatas 100 km/j, dimana gejala limbung itu bisa dirasakan. 5. Terjadi getaran pada setir yang menggangu kenyamanan saat menyetir. Roda depan yang punya hubungan langsung dengan setir dan bertugas lebih ekstra memungkinkan keausan ban lebih cepat disbanding roda belakang. 6. Pada saat mobil melaju lurus kedepan terjadi suatu belokan dengan sendirinya walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir. Jika mobil cenderung membelok ke satu arah tertentu merupakan tanda adanya masalah spooring. 7. Periksa keausan ban mobil, apabila terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda mobil, meliputi sisi, tapak dan bulu band. Apabila terjadi terjadi benjolan pada ban, berarti adanya system suspensi yang bermasalah pada ban tersebut. 8. Kondisi setir yang yang tak nyaman bahkan lebih berat dari biasannya, atau saat pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi semula saat dilepaskan. 9. Pada saat membelokkan mobil, merasa adanya goncangan padahal kondisan jalan yang bagus. 10. Apabila merasa mobil yang dikendarai berjalan miring, ini tandanya



mobil



Anda



sudah



cukup



parah



dengan



keseimbangan. 11. Bila komponen system kemudi dan suspensi telah bergerak, sementara roda mobil hanya bergerak lurus. Tindakan preventif agar mobil Anda terhindar dari gejala limbung: 1. Lakukan spooring dan balancing secara berkala. Karena tiap produk mobil memiliki system dan tehnologi yang berbeda-beda di



bagian



suspensinnya,



maka



disarankan



untuk



mengikiti buku panduan yang tersedia. 2. Bila ingin merotasi ban, Rotasi ban harus dilakukan secara benar dan teratur akan memberikan keausan yang merata



8



untuk semua ban di mobil. Untuk mobil penggerak empat roda, dianjurkan melakukan rotasi



ban setiap 5,000



kilometer



(sumber: Goodyear). 3. Pasanglah roda dengan mengikuti petunjuk arah putar yang tertera pada kulit ban dan berikantekanan angin yang sesuai dengan buku petunjuk dari pabrik. 4. Sebelum dimulai perbaikan spooring dan balancing lakukan pengecekan semua kondisi bandan pelek, pengecekan bagian suspensi, hubungan pada setiap sambungan kaki-kaki, kondisi chasis serta bodi kendaraan. 5. Untuk



mendapatkan



hasil



spooring



dan



balancing



yang



maksimal, yakinkan bahwa bengkel yang Anda kunjungi memeliki peralatan standard dan sesuai dengan karakter mobil Anda. 6. Hindari mengganti ban dengan mengunakan ban bekas, walaupun harganya murah resiko tinggi terhadap keselamatan. 7. Apabila mengalami ban bocor/pecah dijalan, gunakan ban serep yang punya ukuran yangsama dengan ban aslinya. Kalau ban



serep



yang



tersedia



berbeda



atau



lebih



kecil,



pergunakan ban serep ini hanya untuk keperluan darurat sampai ban aslinya bisa diperbaiki.informasi diambil dari suara terbanyak 3. Pemeriksaan, pengukuran dan penyetelan wheel alignment 1) Pemeriksaan Sebelum Pengukuran a. Periksa ban terhadap keausan, ukuran dan tekanan ban yang tidak tepat. b. Periksa kelonggaran bearing roda. c. Periksa run out roda. d. Periksa suspensi. e. Periksa kerusakan steering linkage.



9



f. Periksa bahwa shock absorber berfungsi dengan baik dengan melakukan standard bounce test. 2) Tempatkan Kendaraan pada Turning Radius a. Setel turning radius pada 0° dan pasang penguncinya. b. Gerakkan kendaraan dan posisikan roda depan di atas turning radius sehingga garis pusat ban dan garis pusat spindle lurus di tengah gauge c. Pasangkan stand yang tinggi sama dengan tinggi turning radius pada roda belakang. d. Tekan pedal rem dengan brake pedal pusher. Jangan menekan pedal dengan kaki anda, karena berat anda akan mempengaruhi hasil pengukuran. 3) Ukur Tinggi Kendaraan a. Ukur tinggi kendaraan dari titik tengah lampu besar ke tanah. b. Apabila tidak standar setel pada baut penyetel torsion bar. 4) Pasang Camber Caster Kingpin Gauge (CCKG) a. Lepaskan wheel bearing cap dan cotter pin (pin belah). b. Luruskan center rod dari CCKG dengan spindle.



10



5) Mengukur Camber a. Tepatkan gelembung udara Pada level di titik “0”. b. Baca skala gelembung udara dari camber gauge. 0’ = 20’ = 5’ =



25’ =



10’ =



30’ =



15’ = c. Apabila tidak standar setel dengan menambah atau mengurangi shim penyetel pada poros upper arm. 6) Mengukur Caster dan King Pin Inclination a. Putar roda depan keluar 20°. b. Putar adjusting knob pada bagian belakang gauge sampai gelembung udara untuk caster dan king pin inclination berada pada “0”. c. Putar roda ke dalam 20°. d. Baca angka yang ditunjukkan gelembung udara pada caster dan king pin inclination gauge e. Apabila caster tidak standar, setel strut bar. Sedangkan king pin inclination tidak dapat disetel. 7) Mengukur Turning Radius a. Tempatkan kendaraan di atas turning radius gauge.



11



b. Putar habis steering wheel ke kiri. c. Bacalah turning radius roda kiri dan kanan. d. Putar habis steering wheel ke arah kanan. e. Bacalah turning radius roda kiri dan kanan. f. Apabila tidak standar setel pada baut stopper g. Panjang tie rod kiri dan kanan harus sama (banyaknya ulir). 8) Toe Angle a. Ayunkan kendaraan agar suspensi stabil. b. Berikan tanda pada bagian belakang kedua roda depan, di tengah thread dan ukur jarak kedua tanda c. Majukan kendaraan sampai tanda pada bagian belakang ban berada setinggi gauge pada bagian depan ban d. Ukur jarak kedua tanda. e. Apabila tidak standar setel tie rod.



12



4. Pemeriksaan Menggunakan Wheel Aligner 1. Kalibrasi Car Lift Sebelum



melakukan



pengukuran



kalibrasi



dulu



car



lift



sehingga nantinya akan di dapatkan hasil yang akurat 2. Pasang Turning Table pada Car Lift Posisikan turning tabel pada car lift, jangan sampai salah menaruh arah pemasangan tanda sudut pada turning table. Supaya kita bisa melihat sudut belok roda. 3. Posisikan mobil pada car lift Posisikan mobil pada car lift dengan roda depan berada di posisi tengah turning table 4. Pemeriksaan sebelum pengukuran Ada beberapa pemeriksaan yang harus di lakukan sebelum melakukan pengukuran pada Front Whell Aligner, tapi terlebih dahulu naikkan Car Lift terlebih dahulu untuk memudahkan dalam pemeriksaan. Adapun pemeriksaan yang di lakukan adalah sebagai berikut : a. Periksa ban terhadap keausan, ukuran dan tekanan ban yang tidak tepat. b. Periksa kelonggaran bearing roda. c. Periksa run out roda. d. Periksa suspensi. e. Periksa kerusakan steering linkage. f. Periksa bahwa shock absorber berfungsi dengan baik dengan melakukan standard bounce test.



Gb. Pemeriksaan Bearing



Gb. Pemeriksaan Tekanan Ban



13



Gb, Pemeriksaan Tinggi Kendaraan & Suspensi 5. Pasang Sensor Wheel Aligner pada masing – masing roda Untuk



pemasangan



Whell



Aligner sudah ada tanda pada setiap



bagiannya,



sampai



salah



jangan



pemasangan



karena tidak akan terkoneksi dengan baik Gb. Pemasangan Sensor 6. Hidupkan komputer Wheel Aligner 7. Lakukan pemeriksaan dengan langkah – langkah sebagai berikut a. Pilih menu Wheel Aligner



Gb. Menu Awal Wheel Aligner



14



b. Pilih menu F1 untuk masuk ke menu penggunaan Wheel aligner



Gb. Masuk menu Wheel Aligner c. Pilih model kendaraan yang akan diperiksa



Gb. Memilih jenis/ merek mobil d. Isi semua data yang di butuhkan



Gb. Mengisi data e. Akan keluar menu caster, camber, toe dll....



Gb. Data Kendaraan



15



Warna merah menunjukkan ketidak sesuaian antara kondisi nyata pada kendaraan dengan spesifikasi dari pabrikan. Maka kita harus melakukan penyetelan supaya data itu bisa kembali ke data standart f. Lakukan penyetelan



Gb. Penyetelan Toe Angle 8. Selesai



Gb. Setelah Penyetelan Setelah semua data berwarna hijau menandakan kalau data kendaraan sudah sama dengan data yang dikeluarkan oleh pabrikan. Ini menandakan kalau proses spooring telah berhasil 9. Turunkan mobil 10. Kembalikan semua peralatan pada tempatnya D. Rangkuman Komponen atau faktor Wheel Alignment ada beberapa yaitu : chamber, caster, toe – angle, king pin, dan side slip. Camber adalah sudut yang dibentuk antara kemiringan roda dan garis vertical dilihat dari depan kendaraan. Caster adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertical dilihat dari samping kendaraan. Toe angle berfungsi untuk mengimbangi camber roll yang disebabkan oleh



16



chamber positif. King pin adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertical dilihat dari depan kendaraan. Side slip adalah jumlah slipnya roda depan (kiri-kanan) kearah samping saat kendaraan berjalan lurus. E. Latihan Soal 1. 2. 3. 4.



Bagaimana prosedur perbaikan roda? Sebutkan contoh gangguan pada sistem kemudi! Bagaimana prosedur melakukan spooring Apa perbedaan penggunaan CCKG dengan Wheel Aligner?



F. Daftar Pustaka Isuzu.Isuzu Chasis Group Course.PT IAMI http://wikivillage.co.za/palm-wheel-alignment? http://www.rpmspecialistcars.co.uk/page/wheel-alignment-steering geometry http://karcool.com http://www.sullivantire.com/auto-service/preventive maintenance/alignments.aspx http://lerablog.org/business/automotive/is-it-time-for-a-wheelalignment http://ultratune.gamamulti.com/profile/spooring http://ajayautos.com/wp-content/uploads/2011/09/wheelalignment http://www.drurylaneservices.com/wp-content/uploads/4-wheelalignment



17