Bahasa Indonesia Modul 11 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul 11 Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus berbicara Makna berbicara bukan hanya bercakap-cakap sehari-hari, melainkan dasar-dasar kemampuan berbicara efektif yang berhubungan dengan profesi. Siswa perlu diberi kesempatan berlatih menggunakan bahasa agar hasil latihan itu dapat mengubah tingkah laku dalam (berbicara) berbahasa Indonesia. Berbicara merupakan ungkapan perasaan dan pikiran seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa. Kemampian berbicara adalah kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika dilakukan dengan tatap muka, berbiacar dapat dibantu dengan mimik dan pantomimik pembicara. Berbicara informal



bertukar pengalaman, percakapan, penyampaian berita, pengumuman, bertelepon, dan memberi petunjuk



Berbicara formal



ceramah, perencanaan, dan penilaian, wawancara, debat, diskusi, dan bercerita dalam situasi formal



Berdasarkan situasi



Berdasarkan tujuan Jenis berbicara Berdasarkan jumlah pendengar Berdasar peristiwa khusus yang melatari pembicaraan berdasar metode penyampaian



Menghibur Menginformasikan menstimuli meyakinkan menggerakkan Antar pribadi Kelompok kecil Kelompok besar pidato, presentasi, penyambutan, perpisahan, jamuan, perkenala, dan nominasi Mendadak Tanpa persiapan Membaca naskah Menghafal



Untuk melatih kemampuan berbicara guru diharapkan memenuhi beberapa syarat diantaranya : (1) memiliki tekad dan keberanian yang kuat, (2) memiliki pengetahuan yang luas, (3) memahami proses komunikasi massa, (4) menguasai bahasa yang baik dan lancar, (5) pelatihan yang memadai. Teknik berbicara di muka umum memerlukan beberapa persiapan, yaitu menentukan maksud pembicaraan, menganalisis pendengar dan situasi, memilih dan menyempitkan topic, mengimpulkan bahan, menguarikan secara mendetail, dan berlatih dengan suara nyaring. Aktivitas berbicara akan efektif apabilaada kesamaan antara pembicara dan pendengar, ada sikap saling dukung kedua pihak, ada sikap positis dianta akedua pihak, keterbukaan kedua pihak, dan usaha menempatkan diri kedua pihak. Selain itu, faktor fisik, psikis, dan pengalaman juga berpengaruh terhadap efektivitas pembicaraan. Pembelajaran berbicara dilakukan dengan pemfokusan diri dan tidak pemfokusan. Dengan pemfokusan, semua aktivitas pembelajaran berangkat, tertuju, dan kembali pada keterampilan berbicara. Pada jenis tidak dengan pemfokusan, kompetensi dasar berbicara ditampilkan sekedar sebagai pendukung kegiatan belajar secara wajar namun dominan. Aktifitas pembelajaran berbicara dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu : a. Teknik terpimpin, merupakan suatu teknik pembelajaran berbicara yang dilakukan dengan cara meminta siswa mengajarkan/mamaparkan sesuatu seperti contoh yang telah ada. b. Teknik semi terpimpin, dimana pembelajaran dilakukan dengan meminta siswa memaparkan sesuatu yang secara material sudah ada, kemudian mengembangkan sesuai kemampuan masingmasing.



c. Teknik berbicara bebas, dilakukan dengan meminta siswa memaparkan sesuatu secara bebas, tanpa bahan yang ditentukan, ataupun bimbingan serta pancingan. Tiga teknik di atas dapat diterapkan untuk melatih keterampilan berbicara secara individu maupun kelompok. Paparan pembelajaran berbicara secara individu maupun kelompok dapat dipilah sebagai berikut : 1. Aktifitas Individual a. Aktifitas berbicara individual bersifat nonilmiah. Aktifitas ini dapat dilakukan dengan cara : 1) Menirukan 14) Memetik pelajaran dari peristiwa 2) Menjawab pertanyaan penting 3) Melengkapi kalimat 15) Menceritakan riwayat hidup sosok 4) Mengubah kalimat yang dikagumi 5) Membuat kalimat 16) Menjelaskan cara membuat sesuatu 6) Menyanyi 17) Menyampaikan sambutan 7) Membaca puisi reproduktif 18) Menyampaikan komentar/narasi 8) Memperkenalkan diri 19) Menyampaikan pesan dari orang lain 9) Mengemukakan fakta 20) Menyanggah pendapat/menolak 10) Menanggapi suatu pendapat permintaan 11) Menyampaikan cerita 21) Menyiarkan berita 12) Menilai suatu pendapat 22) Memandu wisata 13) Melaporkan pengalaman 23) Melaporkan isi bacaan b. Aktifitas berbicara individual ilmiah. Aktifitas ini masih terbatas, dimana dapat dilakukan melalui pidato ilmiah. 2. Aktifitas kelompok a. Aktifitas berbicara kelompok non ilmiah dapat dilakukan dengan dialog santai dan wawancara santai. b. Aktifitas berbicara kelompok ilmiah dapat dilakukan dengan : 1) Wawancara ilmiah 6) Seminar 2) Dialog ilmiah 7) Simposium 3) Diskusi panel 8) Ramu pendapat (brainstorming) 4) Diskusi kelompok 9) Studi kecil 5) Panel forum 10) bermain peran Tujuan pembelajaran berbicara di SD dikelompokkan menjadi dua, pertama, tujuan pembelajaran kelas rendah, kedua, tujuan pembelajaran kelas tinggi. Kegiatan di kelas rendah merupakan dasar-dasar pembentukan kemampuan berkomunikasi tahap awal. Di sini siswa memerlukan bimbingan dan arahan yang cukup dari guru. Di kelas tinggi, siswa dapat mengembangkan dasar-dasar yang telah dimiliki dan berlatih menggunakan bahasa. Tujuan pembelajaran berbicara kelas rendah meliputi usaha melatih : (1) keberanian siswa, (2) menceritakan pengetahuan dan pengalaman siswa, (3) menyampaikan pendapat, dan (4) membiasakan siswa untuk bertanya. Tujuan pembelajaran berbicara kelas tinggi meliputi untuk melatih : (1) memupuk keberanian siswa, (2) mengungkapkan pengetahuan dan wawasan siswa, (3) menyanggah/menolak pendapat orang lain, (4) berpikir logis dan kritis, dan (5) menghargai pendapat orang lain.



Sony wicaksono NIM. 826201973