Baja Tulangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KONSTRUKSI BETON KONSTRUKSI BETON BERTULANG Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konstruksi Beton Yang Diampu Oleh Bapak Dosen Pengampu



Disusun Oleh :



Nama Mahasiswa



: Dian Rafiah



(5191111012)



Eka wulandary



(5192111004)



Muhammad Akbar



(5193111006)



Salwan Aziz Aceh



(5193111018)



Venie Yusmi Natasya (5193111002) Kelas



: PTB Reg B 2019



Mata Kuliah



: Konstruksi Beton



Dosen Pengampu



: Sutrisno, S.T.,M.T.



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR Segala puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat, terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Konstruksi Beton”.



Shalawat serta



salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kita pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini berjudul “Konstruksi Beton bertulang”. Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah “Konstruksi Beton” pada program studi Pendidikan Teknik Bangunan di Universitas Negeri Medan. Kami berterima kasih kepada dosen dan segenap pihak yang telah memberikan bimbingan selama penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pada pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Medan, Februari 2020



Penyusun



1



DAFTAR ISI



Kata Pengantar Daftar Isi



1



2



Bab I Pendahuluan



3



1. Latar Belakang 3 1. Rumusan Masalah



3



1. Tujuan Penulisan 3 Bab II Pembahasan



4



1. Defenisi struktur Beton Bertulang



4



2. Syarat Mutu Tulangan Beton Bertulang 4 3. Jenis Tulangan Beton Bertulang 5 4. Karakteristik Tulangan Beton Bertulang 6 Bab III Penutup 1, Kesimpulan



8 8



Daftar Pustaka9



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregat agregat lainnya dengan atau tanpa bahan tambahan. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Beton bertulang adalah suatu kombinasi anatara beton dan baja dimana tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki oleh beton. Beton Bertulang merupakan salahsatu material bangunan yang paling banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Berbagai macam metode analisis dan perancangan struktur beton beton bertulang berkembang dibeberapa Negara. penggunaan beton bertulang dapat digunakan pada bagian struktur bangunan yang menjadi penopang beban bangunan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Defenisi Struktur Beton Bertulang? 2. Apa Syarat Syarat Mutu Tulangan Beton Bertulang? 3. Apa Saja Jenis Jenis Tulangan Beton Bertulang ? 4. Bagaimana karakteristik Tulangan Beton Bertulang? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Defenisi Struktur Beton Bertulang. 2. Untuk mengetahui Syarat Mutu Tulangan Beton Bertulang. 3. Untuk mengetahui Jenis jenis Tulangan beton Bertulang. 4. Untuk mengetahui Karakteristik Tulangan Beton Bertulang .



3



BAB II PEMBAHASAN 1. Defenisi Struktur Beton bertulang Beton bertulang adalah suatu material yang terbuat dari beton dan baja tulangan. Kombinasi dari kedua material tersebut menghasilkan bahan bangunan yang mempunyai sifat sifat dari masing masing bahan bangunan tersebut. Beton mempunyai sifat yang bagus, yaitu mempunyai kapasitas kuat tekan yang tinggi. Akan tetapi, beton juga mempunyai sifat lemah jika dibebani tarik. Sedangkan baja tulangan mempunyai mempunyai kapasitas yang tinggi terhadap beban tarik, tetapi mempunyai kapasitas rendah pada kuat tekan karena bentuknya yang mudah mengalami tekuk. Kombinasi antara beton dan baja tulangan membentuk suatu struktur beton bertulang yang tahan terhadap kuat tekan dan kuat tarik. 2. Syarat Mutu Tulangan Beton bertulang Penulangan beton menggunakan bahan baja yang memiliki sifat teknis yang kuat menahan gaya tarik. Baja tulangan beton yang digunakan dapat berupa batang baja lonjoran atau kawat rangkai las (wire mesh) yang berupa batang batang baja yang dianyam dengan teknik pengelasan. Syarat mutu tulangan beton berdasarkan SNI 07-2052-2002, bahwa syarat mutu baja tulangan yang digunakan pada struktur beton bertulang dari beberapa aspek sebagai berikut: 1. Sifat tampak Baja tulangan betojn tidak boleh mengandung sepihan, lipatan, retakan, cema (luka pada besi beton yang terjadi karena proses cenai) yang dalam dan hanya diperbolehkan berkarat ringan pada permukaan. 2. Bentuk Besi tulangan polos,



permukaan batang baja tulangan tidak



bersirip. Sedangkan permukaan



batang baja bersirip harus bersirip



teratur, setiap batang diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang searah dan sejajar dengan sumbu batang, serta sirip sirip lain dengan arah



4



melintang sumbu batang. Sirip sirip yang melintang harus mempunyai jarak yang teratur ur, serta bentuk dan ukuran yang sama. 3. Ukuran Diameter, berat dan ukuran sirip beton harus sesuai dengan standar SNI dengan toleransi yang berbeda disetiap ukuran diameter baja tulangan. Misalnya pada toleransi panjang tulangan beton ditetapkan sampai 70 mm dari ukuran yang ditetapkan. 3. Jenis jenis Tulangan Beton Bertulang Tulangan baja, yang biasanya batang baja bulat diletakkan didalam beton, khususnya didaerah tarik untuk memikul gaya tarik yang timbul dari beban eksternal yang bekerja pada struktur beton. Tualngan juga digunakan untuk meningkatkan tahanan tekan dari struktur beton, selain fungsi utamanya pada kuat tarik. Harga tulangan baja lebiah mahal dari beton itu sendiri, namun tulangan baja memiliki kuat luluh hingga 10 kali lebih kuat tekan beton. Berdasarkan letaknya dalam beton, tulangan baja dibagi menjadi: 1. Tulangan utama, merupakan tulangan yang memanjang yang berfungsi menikul gaya tarik maupun gaya tekan yang terjadi. 2. Tulangan sekunder atau tulangan pembagi, merupakan tulangan dalam arah tegak lurus tulangan utama. 3. Tulangan sengkang atau tulangan geser, merupakan tulangan arah melintang dari tulangan utama, yang berfungsi menahan gaya geser pada beton bertulang. Berdasarkan bentuknya baja tulangan digolongkan sebagai berikut : 1. Tulangan penampang lingkaran tulangan penampang lingkaran adalah bentuk tulangan bulat atau berbentuk lingkaran dengan bentuk batang. Tulangan ini terbagi menjadi 2 yaitu : 



Tulangan baja polos (Bj.TP), merupakan tulangan dengan bentuk polos , tetapi karena ketentuan SNI hanya memperkenankan



5



pemakiannya



untuk



sengkang



dan



tulangan



spiral,



maka



pemakiannya terbatas. 



Tulangan baja sirip/ulir (Bj.TD), merupakan baja tulangan yang lebih diutamakan pemakaiannya untuk batang tulangan struktur beton. Hal ini dimaksudkan agar struktur beton bertulang tersebut memiliki keandalan efek gempa, karena akan terdapat ikatan yang lebih baik antara beton dan tulangannya. Penggunaanya besi ulir digunakan pada tulangan utama maupun tulangan pembagi



2. Tulangan berbentuk jaring kawat baja jaring kawat baja adalah jaringan kawat yang berbentuk segiempat dari hasil penarikan dingin dan dibuat dengan pengelasan empat titik. Jaring kawat baja atau sering dikenal istilah wire-mesh, dikenali berdasarkan diameter kawat baja dan ukuran lubang kotaknya. Kawat baja yang digunakan harus memiliki kuat tarik minimum yang tidak kurang dari 490 MPa. Penggunaan dari wiremesh ini digunakan pada plat lantai dan jembatan. 3. Tulangan Kabel prategang kabel prategang terdiri dari untaian kawat baja mutu tinggi yang digunakan memiliki diameter nominal mulai dari 2,5 mm, 3,4,5,7, dan 8 mm. Beberapa buah kawat baja tersebut diuntai menjadi satu kesatuan yang disebut dengan istilah strand. Satu strand dapat terdiri dari dua, tiga hingga tujuh buat kawat. Kuat tarik ultimit dari sebuah stand dapat mencapi hingga 1.700 hingga 1.800 Mpa. 4. karakteristik Tulangan Beton bertulang Karakterisitk atau sifat baja tulangan adalah sebagai berikut: 1. Tegangan leleh (fy) Tegangan leleh adalah tegangan baja pad saat mana meningkatnya tegangan tidak disertai dengan peningkatan renggangannya. 2. Modulus elastilitas Baja mempunyai sifat plastis dan elastic, namun yang bterpenting



6



adalah sifat daktilnya. Daktilis adalah kemmapuan bahan untuk berbah bentuk (deformasi) tanpa mengalami putus.



BAB III PENUTUP 3. Kesimpulan Beton bertulang adalah suatu material yang terbuat dari beton dan baja tulangan. Kombinasi dari kedua material tersebut menghasilkan bahan bangunan yang mempunyai sifat sifat dari masing masing bahan bangunan tersebut.



7



Kombinasi antara beton dan baja tulangan membentuk suatu struktur beton bertulang yang tahan terhadap kuat tekan dan kuat tarik. Syarat mutu tulangan beton bertulang memperhatikan pada sifat tampak baja tulangan, bentuk baja tulangan, serta ukuran diamater dan berat tulangan. Jenis tulangan beton bertulang berdasarkan letak pada beton bertulang, adalah tulangan utama, tulangan pembantu, tulangan sekang atau geser. Sedangkan berdasarkan bentuk baja tulangan, digolongkan menjadi besi penampang lingkaran/ bulat ( besi polos dan besi ulir), tulangan berbentuk jaring kawat baja, dan tulangan kabel prategang. Untuk karakteristik dari tulangan beton adalah sifat tegangan leleh dan modulus elastilitas.



8



DAFTAR PUSTAKA



Setiawan, Agus. 2016.Perancangan Struktur beton bertulang. Jakarta : pernebit Erlangga . Nugraha, Paul. 2007. Teknologi Beton. Yogyakarta : CV.ANDI OFFSET SNI 07-2052-2002 Handout-CIV-204-perancangan beton bertulang



9