12 0 218 KB
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia) 1
PENGARUH PENGECATAN BAJA TULANGAN BETON TERHADAP KUAT LEKAT BETON-BAJA TULANGAN DI LINGKUNGAN YANG MERUSAK THE EFFECT OF PAINTING ON CONCRETE REINFORCEMENT TO THE CONCRETE-STEEL BOND STRENGTH ON SEVERE ENVIRONMENT Oleh: Salsa Bella Firdausia, Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Abstrak Beton merupakan bagian paling penting dan banyak digunakan pada struktur bangunan. Kelemahan beton yaitu mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga perlu ditambahkan baja tulangan. Kombinasi antara beton dan baja tulangan disebut beton bertulang. Korosi merupakan salah satu kerusakan yang dapat terjadi pada konstruksi beton bertulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kuat lekat beton baja tulangan terhadap lingkungan yang merusak dengan pengaruh pengecatan baja tulangan yang tertanam. Setelah proses perawatan, beton direndam dengan larutan NaCL 3% dan pada baja tulangan diberi tegangan sebesar 6 volt. Pengujian kuat lekat spesimen dilakukan pada umur 7,14, 28, dan 56 hari dengan menggunakan metode elektrokimia. Hasil pengujian didapat bahwa pemakaian cat pada baja tulangan yang tertanam dapat mempengaruhi efek korosi dan nilai kuat lekat beton bertulang yang diperoleh. Rerata nilai kuat beton bertulang yang dihasilkan dengan umur pengujian 7, 14, 28, dan 56 hari adalah 2,06 MPa, 2,09 MPa, 2,23 MPa, dan 2,37 MPa. Kata kunci: baja tulangan, beton, kuat lekat Abstract Concrete is the most important part and mostly used in construction structures. The disadvantage of concrete is that it has low strength, so that steel needs to be added. The combination of concrete and steel is called concrete reinforcement. The present study aims at investigating the bond strength of concrete reinforcement to the severe environment with the effect of painting on concrete reinforcement planted. After the treatment process, concrete was soaked with the solution of NaCl 3% and on steel is given tension of 6 volt. The experiment of bond strength speciment was done at the period of 7, 14, 28, and 56 days with the use of electrochemistry method. The result shows that the use of paint on planted steel can effect corrosion and bond strength of concrete reinforcement. The average strength of concrete reinforcement resulted with the experimental period 7, 14, 28, and 56 days are 2,06 MPa, 2,09 MPa, 2,23 MPa, and 2,37 MPa. Keywords: steel, concrete, bond strength
PENDAHULUAN Beton
didefinisikan
sebagai
bahan
bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregrat kasar, agregrat halus, semen hidrolik (portland cement), dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah (admixture atau additive). DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregrat halus, agregrat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk masa padat (SNI 03-2847-2013).
Pada dasarnya, beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan. Dalam dunia konstruksi, beton memiliki peranan yang sangat penting. Kekuatan dari struktur beton akan menentukan umur dari suatu bangunan. Selain menjadi struktur utama, beton umum digunakan karena memiliki sifat plastis yang memungkinkan untuk dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Menurut
Mulyono
(2005),
beton
mempunyai beberapa kelebihan yaitu cenderung
2
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia)
mudah
dibentuk
kebutuhan
Korosi adalah kerusakan atau degradasi
konstruksi, mampu memikul beban yang berat,
logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya
dengan berbagai zat di lingkungannya yang
perawatan yang murah. Kekurangan beton
menghasilkan
adalah beton yang sudah dibentuk sulit untuk
dikehendaki. Korosi yang terjadi pada baja
diubah, pelaksanaan pekerjaan membutuhkan
tulangan pada struktur beton bertulang dapat
ketelitian yang tinggi, dan beton dianggap tidak
mengakibatkan kekuatan pada suatu struktur
mampu untuk menahan gaya tarik sehingga perlu
mengalami penurunan yang berkemungkinan
ditambahkan baja tulangan sebagai penahan
akan terjadinya kecacatan atau kegagalan pada
gaya tarik. Kombinasi beton dengan baja
suatu
tulangan
memperlambat laju korosi adalah dengan cara
tersebut
sesuai
dengan
disebut
dengan
beton
bertulang.
senyawa-senyawa
struktur.
Salah
satu
yang
cara
tidak
untuk
pengecatan pada baja tulangan yang terdapat
Nilai kuat tekan beton umumnya lebih
didalam beton.
tinggi dari nilai kuat tarik beton dan beton
Cat besi memiliki sifat yang licin dan
merupakan bahan yang bersifat getas. Menurut
mengkilap (gloss), cat besi dapat digunakan
Dipohusodo (1994), kuat tarik yang dimiliki
untuk melindungi dan membuat besi menjadi
beton hanya berkisar antara 9-15% dari kuat
tahan lama, bebas karat dan tahan terhadap
tekannya,
dalam
pengaruh cuaca ekstrim. Berdasarkan kegunaan
perencanaan kuat tarik beton dianggap sama
cat besi sendiri, maka pada penelitian ini
dengan nol, dan dengan menambahkan baja
memilih cat besi sebagai pelapis pada baja
tulangan pada bagian tarik dalam beton, maka
tulangan. Penggunaan cat besi pada bagian
kelemahan tarik beton dapat ditanggung oleh
tulangan bertujuan untuk mengurangi efek
baja tulangan yang memiliki kuat tarik yang
korosi yang dapat menimbulkan kecacatan atau
lebih besar.
kegagalan pada suatu struktur.
sehingga
seringkali
Penggunaan beton bertulang berhubungan langsung
dengan
lingkungan
yang
lingkungan, normal
baik
pada
maupun
pada
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
lingkungan yang merusak. Lingkungan korosif
dengan
merupakan salah satu contoh dari kondisi atau
dilakukan di laboratorium dengan tujuan untuk
lingkungan yang merusak. Pada lingkungan yang
mencari nilai kuat lekat antara baja tulangan
korosif,
bertulang
yang dilapisi cat dengan beton dan direndam
menjadi lebih cepat menurun dibandingkan saat
pada kadar larutan NaCl 3% dengan cara arus
berada pada lingkungan yang normal. Salah satu
paksa.
kualitas
struktur
beton
melakukan
eksperimental
yang
penyebab menurunnya kekuatan beton bertulang adalah korosi pada baja tulangan. Baja bila berada dalam lingkungan yang korosif akan larut atau mengalami korosi (Suhartanti, 2005).
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia) 3
Sipil
dan
Perencanaan,
Fakultas
Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta, pada bulan Januari 2018 – Mei 2018 Variabel Penelitian Variabel bebas
:
umur
pengujian
spesimen. Variabel kontrol : cat besi yang
Gambar 2. Benda Uji
digunakan pada baja tulangan. Variabel terikat : hasil kuat lekat beton bertulang. Instrumentasi Penelitian Instrumentasi penelitian
Metode Pengumpulan Data Studi Eksperimental,
yaitu
dengan
melakukan eksperimen pembuatan benda uji yang
digunakan adalah benda uji berbentuk kubus dengan ukuran sisi 15 cm. Tulangan baja ulir D13 diletakkan di tengah tampang kubus dengan panjang penanaman sepanjang 15 cm dan panjang tulangan yang menonjol (diluar kubus beton) sepanjang 50 cm. Pengujian kuat lekat
serta melakukan pengujian terhadap benda uji kubus beton bertulang. Studi Pustaka (library research), yaitu dengan melakukan kajian terhadap berbagai literature terhadap penelitian ini. Wawancara terhadap ahli laboratorium tentang
cara
penggunaan
alat
dan
bahan
penelitian
ini
laboratorium bahan dengan benar.
beton bertulang dilakukan dengan mesin UTM. Metode Analisis Analisis menggunakan
data kuantitatif
deskriptif
untuk
mengetahui pengaruh pemakaian cat sebagai bahan pelapis dan penahan proses korosi pada baja. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
dengan
melakukan
eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Benda uji berbentuk kubus beton bertulang dengan ukuran sisi 15 cm. Tulangan yang digunakan adalah baja ulir D13, dengan panjang Gambar 1. Diagram alir penelitian
penanaman sepanjang 15 cm dan panjang tulangan yang menonjol (diluar kubus beton) sepanjang 50 cm. Variasi umur pengujian kuat lekat beton bertulang ialah 7, 14, 28 dan 56 hari. Terdapat perlakuan pada baja tulangan yaitu pemakaian cat pada bagian baja tulangan yang tertanam. Pengujian kuat lekat kubus beton
4
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia)
bertulang dilakukan dengan mesin UTM. Berikut
bertulang.
adalah hasil pengujian kuat lekat kubus beton Tabel 1. Hasil Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang pada Umur 7 Hari No Spesimen
BTN 01 BTN 02 BTN 03 BTN 04 BTN 05 BTN 06 BTN 07 BTN 08 BTN 09 BTN 10
Beban Maksimal (kN)
Kuat Lekat (u) (MPa)
Keterangan
44,53 43,39 45,43 22,80 47,97 46,87 47,67 42,50 47,29 37,68
2,18 2,12 2,22 1,11 2,35 2,29 2,33 2,08 2,32 1,60
Terbelah Terbelah Terbelah Patah pada tulangan Terbelah Terbelah Terbelah Patah pada tulangan Terbelah Patah pada tulangan
Tabel 2. Hasil Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang pada Umur 14 Hari No Spesimen
BTN 11 BTN 12 BTN 13 BTN 14 BTN 15 BTN 16 BTN 17 BTN 18 BTN 19 BTN 20
Beban Maksimal (kN)
Kuat Lekat (u) (MPa)
Keterangan
44,45 50,84 47,91 51,44 53,11 53,57 31,11 34,02 18,40
2,18 2,49 2,35 2,52 2,60 2,62 1,52 1,66 0,90
Patah pada tulangan Terbelah Terbelah Terbelah Terbelah Terbelah Patah pada tulangan Sistem error Terbelah Terbelah
Tabel 3. Hasil Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang pada Umur 28 Hari No Spesimen
BTN 21 BTN 22 BTN 23 BTN 24 BTN 25 BTN 26 BTN 27 BTN 28 BTN 29 BTN 30
Beban Maksimal (kN)
Kuat Lekat (u) (MPa)
Keterangan
43,84 41,76 46,54 51,96 49,42 44,07 41,68 -
2,15 2,04 2,28 2,54 2,42 2,16 2,04 -
Patah pada tulangan Patah pada tulangan Terbelah Terbelah Terbelah Patah pada tulangan Patah pada tulangan Sistem error Sistem error Sistem error
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia) 5
Tabel 4. Hasil Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang pada Umur 56 Hari No Spesimen
BTN 31 BTN 32 BTN 33 BTN 34 BTN 35 BTN 36 BTN 37 BTN 38 BTN 39 BTN 40
Beban Maksimal (kN)
Kuat Lekat (u) (MPa)
Keterangan
52,63 50,08 52,67 48,90 44,12 50,20 49,82 55,30 34,52 45,03
2,58 2,45 2,58 2,39 2,16 2,46 2,44 2,71 1,69 2,20
Terbelah Terbelah Terbelah Terbelah Patah pada tulangan Terbelah Terbelah Terbelah Patah pada tulangan Patah pada tulangan
Tabel 5. Hasil Rata-Rata Pengujian Kuat Lekat Kubus Beton Bertulang Umur Spesimen (Hari)
7 14 28 56
Rata-Rata Kuat Lekat (MPa)
2,06 2,09 2,23 2,37 mengakibatkan,
Bahwa seiring dengan berjalannya waktu
kuat lekat yang lebih tinggi dari nilai kuat lekat pada umur benda uji. Hal ini dikarenakan, saat persiapan perendaman benda uji pengambilan dilakukan secara acak lalu dinomeri secara urut, dan ini mengakibatkan nilai kuat lekat yang fluktuatif terhadap suatu kategori umur benda uji.
7 hari, 14 hari, 28 hari dan 56 hari sebanyak 10 buah spesimen. Akan tetapi, pada umur 14 hari dan 28 hari pengujian dilakukan hanya dengan spesimen 9 buah dan 7 buah, hal tersebut dikarenakan
ada
beberapa
spesimen
yang
mengalami kerusakan yaitu berupa patahnya baja tulangan yang diakibatkan karena serangan dari korosi. Korosi yang terjadi diakibatkan karena saat proses perendaman ada beberapa benda uji yang terendam air garam melebihi tinggi selang yang digunakan pada baja tulangan. Hal itu
di
atas
Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa kualitas bahan-bahan yang diuji dan kuat desak berpengaruh terhadap nilai kuat tekan beton. Kedua hal ini memiliki keterkaitan dengan kuat lekat. Karena apabila bahan yang diujikan tidak sesuai standar, maka nilai kuat tekan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Kuat desak beton dipengaruhi dari bahan-bahan yang
Pengujian spesimen dilakukan pada umur
korosi
permukaan beton.
nilai kuat lekat terjadi penurunan tergantung dengan umur benda uji. Selain itu, terdapat nilai
terjadinya
digunakan
dalam
pembuatan
beton.
Keterkaitan kuat desak beton dengan nilai kuat lekat adalah apabila kuat desak tinggi, maka semakin minim pori-pori. Dalam penelitian ini, kegagalan benda uji kuat lekat dapat terjadi karena luluhnya tulangan terlebih dahulu.
6
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia)
bertulang. Hal ini disebabkan, selama penelitian bagian dalam beton tidak mengalami korosi dan kuat lekat yang dihasilkan selama pengujian dengan umur 7 hari, 14 hari, 28 hari dan 56 hari semakin meningkat. Pengujian spesimen kubus beton bertulang dilakukan sesuai dengan umur rencana, tetapi ada
Gambar 3. Grafik Rata-Rata Hubungan Antara Umur Spesimen dengan Nilai Kuat Lekat (u)
beberapa benda uji yang tidak dapat diuji kuat lekatnya. Hal tersebut dikarenakan pada baja tulangan mengalami kerusakan yaitu patahnya baja
Setelah melakukan penelitian, didapatkan
tulangan. Kerusakan yang terjadi pada spesimen
hasil bahwa bagian dalam benda uji ternyata
kubus beton bertulang dikarenakan pada saat
tidak mengalami korosi seutuhnya, bahkan tidak
merendam di dalam air garam, batas air melebihi
mengalami korosi. Hal ini diakibatkan karena
permukaan beton sehingga selang yang terdapat
tulangan yang tertanam telah dilapisi dengan cat
pada baja tulangan ikut terendam.
besi. Ini merupakan salah satu pencegahan terjadinya korosi pada baja tulangan. Perlakuan
Saran Berdasarkan dari hasil simpulan, penulis
seperti ini terbukti menghambat terjadinya
memberikan saran untuk melakukan penelitian
proses korosi di dalam beton bertulang. Setelah
lanjutan mengenai pengujian pemakaian cat pada
melakukan penelitian didapatkan rata-rata kuat
baja tulangan dan tanpa cat pada baja tulangan
lekat beton pada umur 7 hari, 14 hari, 28 hari,
dengan
dan 56 hari yaitu sebesar 2,06 Mpa, 2,09 MPa,
memperoleh perbandingan diantara keduanya.
2,23 MPa, dan 2,37 MPa, semakin lama umur
Dalam proses pembuatan hingga pengujian
beton akan semakin tinggi kuat lekatnya dan
benda uji, diusahakan seteliti mungkin agar
tingkat kepadatan spesimen semakin bertambah,
hasilnya bisa lebih baik.
umur
spesimen
yang
sama,
agar
sehingga lekatan antara baja tulangan dan beton akan semakin kencang. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Besarnya nilai rata-rata kuat lekat (u) beton bertulang yang telah dilapisi cat pada baja tulangan, dengan umur pengujian 7, 14, 28, dan 56 hari adalah 2,06 MPa, 2,09 MPa, 2,23 MPa, dan 2,37 MPa. Adanya pengaruh pemakaian cat pada baja tulangan yang tertanam terhadap efek korosi dan kuat lekat yang dihasilkan pada beton
DAFTAR PUSTAKA Afifuddin, Mochammad., dan Abdullah. (2013). Kuat Lekat (Bond Strength) Antara Tulangan dengan Beton Busa (Foamed Concrete). Jurnal. Universitas Sebelas Maret. American Concrete Institute. (2011). Guide to Evaluation of Strength Test Results of Concrete. ACI.214R-11. United States: ACI Committe 214. American Concrete Institute. (2009). Selecting Proportions for Normal, Heavyweight, and Mass Concrete. ACI.211.1-91. United States: ACI Committe 211. American Standar Testing and Materials. Bond Strength of Concrete Developed with
Pengaruh Pengecatan Baja .... (Salsa Bella Firdausia) 7
Reinforcing Steel. ASTM C 234. United States: ASTM. Badan Standardisasi Nasional. (2004). Semen Portland Pozzolan. SNI 15-0302-2004: Jakarta: Departamen Pekerjaan Umum. Badan Standardisasi Nasional. (2013). Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. SNI 2847-2013. Jakarta: Departamen Pekerjaan Umum. Badan Standardisasi Nasional. (2004). Semen Portland. SNI 15-2049-2004. Jakarta: Departamen Pekerjaan Umum. Badan Standardisasi Nasional. (2012). Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa. SNI 7656-2012. Jakarta: Departamen Pekerjaan Umum. Badan Standardisasi Nasional. (2014). Baja Tulangan Beton. SNI 2052-2014. Jakarta: Departamen Pekerjaan Umum. Broomfield, JP. (2007). Corrosion of Steel in Concrete 2nd Edition. Taylor and Francis. London and New York. Dipohusodo, Istimawan. (1994). Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ginting, Arusmalem. (2010). Kuat Lekat Tulangan Pada Berbagai Variasi Mutu Beton Normal. Jurnal. Universitas Janabadra. Mulyono, Tri. (2005). Teknologi Beton. Andi.Yogyakarta. Ngudiyono, (2011). Pengaruh Korosi Tulangan Baja Terhadap Kuat Lekat Balok Beton Bertulang. Jurnal. Universitas Mataram. Widodo, Slamet. (2003). Studi Eksperimental Kuat Lekat Tulangan Pada Pengecoran Beton di Bawah Air dengan Bahan Tambah Polycarboxylate. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta.