7 0 7 MB
BUDGETING
BEBERAPA METODE ALTERNATIF PENYUSUNAN ANGGARAN Budi Harto
Pokok Bahasan HARI INI Mengapa perlu metode alternatif Target Costing dan Kaizen Costing Teori Kendala Balance Scorecard
Mengapa perlu metode alternatif Perusahaan tidak selalu memiliki kemampuan untuk menentukan harga jual produk yang dikehendaki, karena seringkali terdapat sejumlah pesaing yang telah menjual produk yang sama dengan harga tertentu, sehingga dalam menentukan harga jual produknya perusahaan menyesuaikan dengan harga pesaing dan daya beli masyarakat. Kondisi pasar semacam itu membuat metode-metode yang dipakai sebelumnya seringkali menjadi tidak relevan dengan keadaan yang dihadapi perusahaan.
Target Costing & Kaizen Costing
TARGET COSTING adalah
metode
penentuan
biaya
produksi
dimana
perusaaan terlebih dulu menentukan biaya produksi yang harus dikelaurkan berdasarkan harga pasar kompetitif, dengan demikian perusahaan memperoleh laba yang diharapkan.
TARGET COSTING = HARGA JUAL LABA YANG DIHARAPKAN
Terdapat 2 alasan target costing digunakan : Perusahaan
tidak
dapat
menetapkan
dan
mengendalikan harga jual produknya secara sepihak Sebagian besar biaya produk ditentukan pada tahap desain
SIKLUS BIAYA Siklus biaya merupakan urutan aktivitas biaya dalam perusahaan mulai dari riset dan pengembangan, kemudian desain, produksi, pemasaran dan distribusi dan pelayanan ke pelanggan. Setelah menetapkan produk, perusahaan melakukan riset dan pengembangan untuk membuat inovasi baru berkaitan dengan produk. Inovasi dapat dilakukan berkaitan dengan produk, proses produksi, alternatif produk, dan lainnya. Hasil penelitian dan pengembangan, perusahaan membuat desain
produk,
mencangkup
semua
aspek
sesuai
perusahaan, unsur kualitas, bentuk, kemasan, warna dan lainnya. Harga akan mengikuti kualitas, sedangkan target costing menetapkan harga lebih dulu kemudian kualitas mengikuti harga. Berarti perusahaan menurunkan biaya ke tingkat biaya yang dikehendaki.
2 alternatif menurunkan biaya 1. Mengintegrasikan mengunakan
teknologi
teknik
manufaktur
manajemen
biaya
baru, canggih
seperti activity based costing dan produktivitas tinggi melalui perbaikan organisasi dan hubungan tenaga kerja. 2. Melakukan
desain
ulang
terhadap
produk/jasa,
dengan menurunkan biaya ke tingkat biaya yang diinginkan.
Tahap yang harus dilalui IMPLEMENTASI TARGET COSTING
PENETAPAN
PENENTUAN
PERHITUNGAN
REKAYASA
KAIZEN
HARGA PASAR
LABA
TARGET COSTING
NILAI
COSTING
Faktor harga produk
Penentuan harga jual
Biaya yang diharapkan
Upaya memodifikasi
Metode perhitungan
pesaing, daya beli,
terkait pangsa pasar
merupakan hasil harga jual
produk dengan biaya
biaya yang diupayakan
kondisi perekonomian
dan tingkat
dikurangi laba yang
lebih rendah dengan
terus menerus mencari
pertumbuhan yang
diharapkan
tetap disertai
cara baru untk
dicapai, volume
memberikan nilai
menurunkan biaya
penjualan yang
optimal ke
proses produksi dengan
direncanakan.
pelanggan
desain & fungsionalitas yang ada.
PT DNP memprodukdi DVD player dengan harga murah
contoh kasus
kualitas baik dengan harga Rp.300.000 per unit. Divisi marketing memperkirakan menjual 50.000 unit per tahun. Untuk
desain,
pengembangan
dan
produksi
DVD
membutuhkan investasi Rp.12.000.000.000. Perusahaan mengharapkan ROI 25%. Berdasarkan Target Costing = Harga jual - laba yang diharapkan maka : Produksi penjualan
Rp.15.000.000.000
Laba yang diharapkan
(Rp. 3.000.000.000)
Target biaya total
Rp. 12.000.000.000
Target biaya per unit
Rp.
240.000
Dari perhitungan tersebut, target biaya produksi DVD sebesar Rp.240.000 per unit. Berarti perusahaan harus mendesain
produk
Rp.240.000 per unit.
dengan
biaya
produksi
maksimal
Teori Kendala Adalah suatu upaya untuk memfokuskan perhatian manajemen pada kendala atau pemborosan yang memperlambat proses produksi. Serangkaian langkah dalam menggunakan teori kendala : identifikasi kendala yang mengikat menentukan pemanfaatan paling efisien mengelola aliran sepanjang kendala mengikat menambah kapasitas merancang ulang proses produksi ke arah fleksibilitas dan trougput yang cepat
Faktor keberhasilan & kesinambungan usaha ditentukan faktor aset tak berwujud yaitu : 1. Hubungan harmonis dan langgeng dengan pelanggan 2. Produk dan jasa inovatif dan kompetitif 3. Teknologi informasi dan komunikasi yang canggih 4. Keterampilan dan motivasi karyawan
Balance Scorecard ADALAH alat manajemen kontemporer untuk membuat anggaran kinerja (rencana kerja dan penilai kinerja
manajemen
mencangkup
aspek
perusahaan) keuangan,
yang
pelanggan,
proses bisnis, pembelajaran & pertumbuhan.
4 asep kinerja manajemen dalam Balance Scorecard KEUANGAN
PELANGGAN
kuran kinerja manajemen yang terkait dengan hasil tertinggi yang dapat diberikan kepada pemegang
saham
mencangkup
ROI,
Asset
turnover, revenue mix, & berkurangnya biaya
Ukuran kinerja manajemen terkait upaya meningkatkan kepuasan pelanggan termasuk pangsa pasar seperti jumlah pelanggan baru, ketepatan waktu pelayanan, dan lainnya.
PROSES BISNIS
PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN
Ukuran kinerja manajemen memfokuskan
Ukuran kinerja manajemen untuk menilai seluruh
perhatian pada proses bisnis internal
upaya peningkatan kualitas SDM yang dimiliki
mendorong bisnis perusahaan mencangkup
perusahaan & infrastruktur pendukungnya
cycle time, cycle delivery, cycle effectiveness.
mencangkup skill coverage, quality work life index.
Balance Scorecard MERUPAKAN suatu
sistem
pengendalian dapat
manajemen, secara
memberikan
cepat,
perencanaan dan
dan
komprehensif
pemahaman
kepada
manajemen tentang kinerja bisnis organisasi yang mereka kelola. Perencanaan dan pengendalian kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif
yaitu
keuangan,
pelanggan,
bisnis serta pembelajaran dan pertumbuhan
proses
MANAJEMEN STRATEGI
suatu proses yang digunakan oleh manajemen dan karyawan untuk merumuskan dan mengimplementasikan strategi dalam penyediaan nilai pelanggan terbaik untuk mewujudkan visi organisasi
Manajemen strategi pembangunan perusahaan dibagi 2 : 1. MENTAL CREATION / PEMBANGUNAN MENTAL MELALUI 4 TAHAP : a. Perumusan strategi (strategic formulation) b. Perencanaan strategi (strategic planning) c. Penyusunan strategi (programming) d. Penganggaran (budgeting)
Manajemen strategi pembangunan perusahaan dibagi 2 : 2. PHYSICAL CREATION / AKTIVITAS MENCANGKUP 2 TAHAP a. Implementasi (implementation) b. Pemantauan (monitoring)
Balance Scorecard harus bisa menjawab 4 pertanyaan :
Bagaimana pandangan
Proses bisnis apa yang
Apakah perusahaan
Bagaimana penampilan
para pelanggan
harus ditingkatkan atau
dapat melakukan
perusahaan dimata
terhadap perusahaan ?
diperbaiki perusahaan?
perbaikan dan
para pemegang saham?
(perspektif pelanggan)
(perspektif proses
menciptakan nilai
(perspektif keuangan)
bisnis internal)
secara berkesinambungan ? (perspektif pertumbuhan dan pembelajaran)
Balance Scorecard
Penggunaan balance scorecard sebagai alat manajemen strategi, berarti di dalam seluruh tahap penyusunan strategi pembangunan masa depan perusahaan yang dibagi menjadi mental creation (perumusan strategi, perencanaan
strategi,
penyusunan
anggaran)
penyusunan dan
program
physical
dan
creation
(implementasi dan monitoring), harus selalu mengacu pada empat aspek di dalam balanced scorecard yaitu aspek : keuangan, proses bisnis internalm pembelajaran dan pertumbuhan. Seluruh
proses
manajemen
strategi
dengan
menggunakan balanced scorecard sebagai landasarn pemikiran dibagi menjadi : - Aktivitas yang berpusat pada proses - Aktivitas yang berpusat pada manusia
Terima Kasih