Benjolan Pada Payudara 24 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • zhe
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tinjauan pustaka



Benjolan pada Payudara Kiri



Pendahuluan Tidak sedikit penderita yang dating dengan keluhan benjolan di payudara. Pada dalam satu penelitian disebutkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun pengamatan, sedikitnya 16% wanita dating dengan keluhan benjolan pada payudaranya. Dari jumlah ini 8% adalah kanker payudara terutama pada usia diatas 40 tahun. Gejala subjektif yang dikeluhkan bervariasi dari hanya benjolan yang nyeri/tidak nyeri samapi kelurnya cairan dari putting susu. Pada usia muda sebagian besar (80-90%) benjolan di payudara adalah jinak dan biasanya disertai keluhan. Justru bila tanpa keluhan harus dicurigai kanker payudara. Diantara jenis tumor jinak payudara yang tersering adalah kista dan fibroadenoma.



Pembahasan Anatomi dan histology payudara Payudara (mammae) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui 800 gram. Pada wanita, letak normal payudara bagian atas dari iga kedua atau ketiga sampai bagian bawah di iga keenam atau ketujuh. Payudara bagian tengah dibatasi sternum dan di lateral dibatasi linea aksilaris anterior, sampai bisa sejauh batas anterior muskulus latisimus dorsi. Sebagian besar jaringan kelenjar payudara berada pada daerah kuadran lateral atas.Biasanya, sering dijumpai perbedaan besar ukuran payudara, namun secara klinik tidak bermakna.Faktor terpenting yang mengatur variasi dalam; besar, bentuk dan kepadatan payudara adalah kegemukan.Payudara yang mempunyai kepadatan besar sangat sulit untuk pemeriksaan klinik. Benjolan pada payudara kiri



Page 1



Payudara tersusun atas sejumlah lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Kelenjar payudara berada di antara lapisan superfisial dan profundal dari fascia superfisialis, serta ditutupi oleh lapisan dalam fascia superfialis, dimana dari lapisan superfisial fascia superfisialis, terdapat ligamen cooper yang turun ke jaringan kelenjar payudara. Pada kasus kanker, adanya ligamen ini memberikan tanda fisik berupa kulit yang mengkerut.Pendarahan payudara berasal dari percabangan arteri mammaria interna yang menembus sela iga kesatu, kedua, ketiga dan keempat. Selain itu, pendarahan juga berasal dari percabangan arteria aksila, arteria thoraksis superior,



percabangan



pektoral



dari



arteria



thorakoakromial



dan



arteria



thoraksis



lateral.Persarafan berasal dari pleksus servikalis cabang ketiga dan keempat, nervus interkostal thoraksis, dan nervus thoraksis.Sebagian besar aliran limfatik payudara berasal dari pleksus limfatikus sekitar duktus dan lobulus, dan sebagian besar aliran limfe payudara menuju ke aksila Jaringan subkutan puting payudara berisi kumpulan otot polos dengan susunan tidak teratur.Areola dan puting ditutupi oleh kulit berpigmen yang merupakan epitel skuamosa berlapis berkeratin.Kulit berpigmen ini mengandung kelenjar sebaseus.Limabelas sampai duapuluh duktus kolektivus menuju ke kulit puting melewati jalan terpisah.Payudara tersusun atas 15–20 segmen radial mengelilingi puting, setiap segmen dipisah oleh septum jaringan fibrosa dan terdiri dari 10–100 lobulus. Setiap lobulus berisi banyak asinus dan duktus terminal Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu : Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar. Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus). Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah. Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.



Benjolan pada payudara kiri



Page 2



Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam (inverted). Payudara merupakan organ yang unik karena tidak sepenuhnya terbentuk saat lahir, dipengaruhi



perubahan



siklus



selama



masa



reproduksi



dan



mulai



tumbuh



lama



sebelum menopause.Payudara di masa prepubertas pada laki-laki dan wanita terdiri dari sistem duktus besar yang berakhir dalam duktus terminal dengan pembentukan lobulus yang minimal.Pada wanita saat mulai menarche, duktus terminal mengalami penambahan jumlah lobulus dan volume stroma interlobuler.Oleh karena sedikitnya jaringan lemak maka payudara tampak radiodens.Seperti endometrium yang tumbuh dan regresi di setiap siklus menstruasi, maka payudara juga mengalami hal serupa.Pada pertengahan siklus menstruasi atau fase folikuler, lobulus relatif tidak berkembang. Sesudah ovulasi, di bawah pengaruh hormon estrogen dan peningkatan kadar progesteron, terjadi peningkatan proliferasi sel pada jumlah asinus per lobulus dan tampak vakuolisasi pada sel epitel. Stroma interlobuler menjadi edematus yang amat nyata.Efek rangsangan hormon estrogen dan progesteron pada payudara sering menimbulkan sensasi penuh selama fase siklus premenstrual. Bilamana terjadi menstruasi, maka kadar estrogen dan progesteron menurun diikuti apoptosis sel epitel, menghilangnya edema stroma dan secara keseluruhan ukuran dan lobulus mengalami regresi. Payudara mengalami maturasi morfologik dan aktivitas fungsional lengkap hanya pada saat kehamilan.Lobulus meningkat dalam jumlah dan ukurannya dan dipisahkan oleh sedikit stroma.Sejumlah kelenjar kulit di areola (tuberkel Montgomery) menjadi prominen dan berfungsi sebagai lubrikasi puting. Pada kehamilan trimester ketiga, vakuol sekresi dari material lipid ditemukan dalam sel epitel unit lobular duktus terminal, tetapi produksi air susu dihambat oleh tingginya kadar progesteron. Segera setelah lahir, payudara memproduksi kolustrum mengganti air susu dalam waktu 10 hari pertama sewaktu progesteron turun. Sesudah penghentian menyusui, lobulus akan regresi dan atrofi, serta total ukuran payudara berkurang dengan nyata. Gambar potongan sagital aksial pada payudara dapat dilihat pada gambar di bawah.



Benjolan pada payudara kiri



Page 3



Gambar 1.2 Topografi aksila (anterior view) Setiap payudara terdiri dari 15-25 unit independen yang disebut lobus payudara, masingmasing terdiri dari suatu senyawa tubulo-asinar kelenjar. Ukuran lobus cukup variabel dan bagian terbesar payudara terdiri dari beberapa lobus besar yang menghubungkan ke permukaan. Segera sebelum membuka ke permukaan, membentuk saluran yang disebut dilatasi laktiferus sinus. Lobus yang lebih kecil berakhir pada akhir buta saluran yang tidak mencapai permukaan puting susu. Lobus tertanam dalam massa jaringan adiposa dibagi oleh collagenous septa. Puting pita berisi otot polos yang berorientasi secara paralel ke saluran laktiferus dan sirkuler dekat pangkal; kontraksi otot ini menyebabkan ereksi pada puting. Dalam setiap lobus payudara, saluran utama cabang berulang-ulang untuk membentuk sejumlah terminal saluran, masing-masing yang mengarah ke lobulus terdiri dari beberapa asinus. Setiap terminal duktus dan lobulus yang terkait disebut saluran-lobular terminal unit. Yang lobulus yang dipisahkan oleh cukup padat collagenous interlobular jaringan, sedangkan jaringan yang mendukung intralobular sekitar saluran dalam setiap lobulus kurang collagenous dan lebih vaskular. Kulit sekitar puting, areola, adalah berpigmen dan mengandung kelenjar sebaceous yang tidak berhubungan dengan folikel rambut. Perbesaran rendah ini pada puting mikrograf menunjukkan struktur laktiferus sinus dan menunjukkan hubungan mereka ke permukaan kulit puting. Beberapa laktiferus sinus L terlihat mengalir melalui dermis menuju permukaan kulit. Hanya laktiferus sinus di sebelah kanan dapat Benjolan pada payudara kiri



Page 4



dilihat menghubungkan ke permukaan mikrograf ini tapi ini mungkin karena bidang miring sedikit daripada bagian akhir buta-sinus. Permukaan yang bergelombang Ep epidermis dilihat dan satu kelenjar sebaceous S juga diidentifikasi. Epitel sinus laktiferus mirip dengan yang ada pada saluran di bagian dada sampai dekat dengan permukaan di mana menjadi epitel skuamosa berlapis dalam tipe. Karsinoma in situ dapat menyebar sepanjang laktiferus sinus dari lobus payudara yang mendasar dan bahkan menyebar ke permukaan epidermis, di mana ia dikenal sebagai penyakit Paget payudara. Di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum dan kemudian oleh plasenta, terminal epitel saluran untuk membentuk proliferates sangat meningkatnya jumlah sekretorik asinus. Proliferasi payudara juga tergantung pada prolaktin, human chorionic somatomammotropin (a prolaktin-seperti hormon yang dihasilkan oleh plasenta), hormon tiroid dan kortikosteroid. Pada perbesaran rendah di mikrograf (a), Lo lobulus payudara dipandang telah memperluas sangat pada intralobular mengorbankan jaringan dan jaringan adiposa interlobar, meskipun septa S dari jaringan interlobular masih tetap. Pada perbesaran yang lebih tinggi di (b) asinus A melebar. Lapisan sel epitel E bervariasi dari kolumnar cuboidal ke rendah dan mengandung sitoplasma vakuola. Intralobular stroma yang jauh kurang menonjol dan berisi infiltrasi limfosit, eosinofil dan sel plasma . Kehamilan berlangsung, asinus yang mulai mengeluarkan cairan kaya protein yang disebut kolostrum, akumulasi yang dilates dan saluran yang asinar lumina seperti terlihat dalam mikrograf (b). Kolostrum adalah bentuk payudara sekresi tersedia selama beberapa hari pertama setelah lahir; itu mengandung zat pencahar ibu dan antibodi. Tidak seperti susu, kolostrum mengandung sedikit lemak. Sekresi payudara dikendalikan oleh hormon prolaktin. Selama kehamilan, sekresi prolaktin semakin meningkat tetapi tingkat tinggi sirkulasi estrogen dan progesteron menekan aktivitas.



Fisiologi normal payudara Perkembangan Payudara Payudara, mulai mengembangkan saat pubertas. Perkembangan ini dirangsang olehestrogen dari siklus seksual wanita bulanan; estrogen merangsang pertumbuhan payudara 'kelenjar susu ditambah deposisi lemak untuk memberikan massa payudara. Selain itu, pertumbuhan yang Benjolan pada payudara kiri



Page 5



jauh lebih besar terjadi selama highestrogen keadaan hamil, dan hanya kemudian apakah jaringan kelenjar menjadi benar-benar dikembangkan untuk produksi susu.



Pertumbuhan Sistem duktus-Peran Estrogens. Semua melalui kehamilan, estrogen dalam jumlah besar disekresikan oleh plasenta menyebabkan sistem duktal payudara untuk tumbuh dan cabang. Seacara bersamaan, stroma peningkatan jumlah dan besar jumlah lemak yang ditetapkan dalam stroma. Juga penting bagi pertumbuhan sistem duktus setidaknya ada empat hormone lain; hormone pertumbuhan, prolactin, glukokortikoid adrenal, dan insulin. Setiap ini dikenal untuk bermain peran beberapa metabolism, yang mungkin menjelaskan fungsi mereka dalam pengembangan payudara. Pengembangan Sistem lobulus-alveolar-Peranan Progesteron. Perkembangan



terakhir



payudara



ke



milksecreting organ



juga



memerlukan



progesteron.Setelah sistem duktus telah dikembangkan, progesteron-bertindak sinergis dengan estrogen, dan juga dengan yang lain hanya disebutkan-hormon menyebabkan pertumbuhan tambahan lobulus payudara, dengan tunas dari alveolus dan sekretorik pengembangan karakteristik dalam sel alveoli. Perubahan-perubahan ini analog denganefek sekretorik progesteron pada endometrium uterus selama paruh kedua perempuansiklus menstruasi.



Inisiasi Menyusui-Fungsi dari Prolaktin Walaupun estrogen dan progesterone sanagt penting untuk perkembangan fisik payudara selama kehamilan, efek khusus dari dua hormone ini adalah untuk menghabat eskresi sebenarnya susu. Sebaliknya, hormone prolactin memiliki fungsi sebaliknya susu sekresi-mempromosikan. Hormone ini disekresi oleh hipofisis anterior ibu kelenjar, dan konsentrasi dalam darah meningkat terus dari minggu kelima kelahiran sampai kelahiran bayi, yang diwaktu itu telah meningkat 10 sampai 20 kali normal tingkat hamil. Selain itu plasenta mengeluarkan sejumlah besar somatomammotropin chorionic manusia, yang mungkin memiliki lactrogenik protein sehingga mendukung hipofisis ibu selama hamil. Meskipun demikian, efek penekanan estrogen dan progesterone tidak lebih dari beberapa milliliter cairan yang di sekresi setiap hari sampai bayi lahir. Cairan disekresi selama beberapa hari terakhir sebelum dan beberapa hari pertama setelah kelahiran disebut kolostrum; mengandung konsentrasi pada dasarnya sama protein dan Benjolan pada payudara kiri



Page 6



laktosa seperti susu tetapi hampir tidak ada lemak dan tingkat maksimum produksi sekitar 1/100 yang tingkat selanjutnya adalah produksi susu. Segera setelah bayi lahir, tiba-tiba kehilangan estrogen dan progesterone dari plasenta memungkinkan efek lactrogenik prolactin dari ibu kelenjar pituitary untuk mengasumsikan alamnya milkpromoting peran dan selama 1-7 hari payudara mulai mengeluarkan banyak sekali jumlah susu bukan kolestrum. Sekresi susu ini memerlukan latar belakang yang memadai sekresi dari sebagian besar hormone lain ibu juga, tetapi yang paling penting adalah hormone pertumbuhan , kortisol,hormone paratiroid, dan insulin. Hormon-hormon ini diperlukan untuk memberikan asam amino, asam lemak, glukosa, dan kalsiumdiperlukan untuk pembentukan air susu.Setelah kelahiran bayi, tingkat basal prolaktin sekresi kembali ke tingkat hamil di beberapa minggu berikutnya. Akan tetapi, setiap kali ibu perawat bayi, gugup sinyal dari puting ke hipotalamus menyebabkan 10 - 20 kali lipat peningkatan sekresi prolaktin yang berlangsung selama kira-kira 1 jam. Ini prolaktin bekerja pada payudara ibu untuk menjaga kelenjar susu mengeluarkan susu ke dalam alveoli untuk menyusui periode berikutnya. Jika lonjakan prolaktin ini adalah hadir atau diblokir sebagai akibat dari hipotalamus atau pituitari kerusakan atau jika tidak menyusui melanjutkan, payudara kehilangan kemampuan mereka untuk menghasilkan susu dalam waktu 1 minggu atau lebih. Namun, produksi susu dapat melanjutkan untuk beberapa tahun jika anak terus menyusui, meskipun laju pembentukan susu biasanya sangat berkurang setelah 7-9 bulan. Pengendalian hipotalamus sekresi prolaktin. Hipotalamus memainkan peran penting dalam mengontrol prolaktin sekresi, seperti halnya untuk hampir semua anterior lainhormon hipofisis. Namun control ini berbeda dalam satu aspek terutama hipotalamus yang merangsang suatu produksi hormone yang lain, tetapi terutama menghambat produksi hormone prolactin. Akibatnya kerusakan ke hipotalamus



atau



penyumbatan dari hipotalamichypofisial sistem portal sering meningkatkan prolactin secresi sementara menekan sekresi yang lain hormone hipofisi anterior. Oleh karena itu, diyakini bahwa sekresi pituitari anterior prolaktin dikendalikan baik seluruhnya atau hampir sepenuhnya oleh faktor penghambatan terbentuk di hipotalamusdan diangkut melalui hypothalamichypophysial sistem portal ke hipofisis anteriorkelenjar. Faktor ini disebut prolaktin inhibitor hormon. Hal ini hampir pasti sama dengan catecholamine dopamin, yang



Benjolan pada payudara kiri



Page 7



diketahui disekresikan oleh inti arkuata hipotalamus dan dapat penurunan sekresi prolaktin sebanyak 10 kali lipat. Fisiologi normal pembelahan sel Siklus Sel Siklus sel merupakan interval pembelahan sel yang satu dan yang lain. Pada siklus sel ini, informasi genetik diduplikasikan, dan kromosom yang diduplikasi akan dipastikan tidak ada kesalahan untuk didistribusikan pada sel anakan. Akurasi replikasi DNA dikoreksi agar setiap sel anakan memperoleh informasi yang sama seperti yang ada pada sel induk. Siklus sel terdiri dari beberapa fase, yaitu G1, S, G2 dan M. Gap 1 (G1) adalah fase postmitosis dimana sintesis DNA berhenti dimana sintesis RNA dan protein serta terjadi pertumbuhan sel. Selama fase S, sintesis DNA terjadi dan dilakukan koreksi pada DNA yang terbentuk. Gap 2 (G2) adalah fase premitosis yang mirip dengan fase G1, yaitu sintesis DNA berhenti dan sintesis RNA serta protein berlanjut. Fase M adalah fase pembelahan sel. Sel yang tidak sedang mengalami pembelahan akan masuk ke fase istirahat atau G0. Sel ini akan kembali membelah bila diperlukan regenerasi dari sel yang rusak. Proliferasi Sel Proliferasi sel adalah proses dimana sel dibagi dan direproduksi. Pada sel normal, jumlah sel yang direproduksi diatur agar sesuai dengan jumlah sel yang mati.Pada manusia, ada dua kategori utama sel. Sel gamet dan sel somatik. Sel gamet (sperma danovum0 bersifat haploid meiliki hanya satu set kromosom dari satu induk dan didesain khusus untuk fungsi seksual. Setelah bergabung, terbentuk sel diploid yang memiliki dua set kromosom hasil penggabungan. Sel ini disebut sel somatik.



Diferensiasi Sel Diferensiasi sel adalah proses dimana sel ditransformasikan menjadi jenis berbeda dan lebih terspesialisasi. Proses ini menghasilkan sel yang telah berdiferensiasi sepenuhnya, disebut sel dewasa, yang telah memiliki susunan struktural, fungsional, dan ekspektasi masa hidup.



Benjolan pada payudara kiri



Page 8



Proses diferensiasi diatur oleh kombinasi proses internal yang meliputi ekspresi gen dan stimulasi eksternal yang disediakan oleh sel tetangga, paparan substansi pada sirkulasi maternal, dan variasi faktor petumbuhan, nutrien, oksigen, dan ion. Proses diferensiasi berlangsung berjenjang, dimana pada setiap tahap progresif peningkatan spesialisasi sel ditukarkan dengan hilangnya kemampuan memperbanyak diri. Ada tiga macam sel yang dihasilkan, yaitu sel yang telah berdiferensiasi baik, sel progenitor yang dapat membelah menjadi sel yang baru, dan stem sel yang merupakan sel yang paling tidak terspesialisasi dan dapat berubah menjadi sel progenitor. Gen yang mengontrol reproduksi dan pertumbuhan sel Pertumbuhan dan reproduksi sel yang normal dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : a. Proto-oncogene gen selular yang berfungsi untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan normal dan pembelahan sel. b. Tumor suppresor gene Protein2 yang berfungsi menghambat proliferasi sel. Bekerja memastikan pembelahan sel berlangsung baik, utamanya DNA. c. Apoptosis gene Mengaktifkan gen protease yang merusak protein dalam sel yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh sehingga sel yang rusak ini kemudian difagositosis oleh makrofag di sekitarnya. Scenario Seorang wanita usia 20 tahun dating dengan keluhan adanya benjolan pada payudara kirinya yang semakin membesar sejak 6 bulan yang lalu. Dari scenario yang ada dijelaskan bahwa adanya



benjolan pada payudara kirinya. Dari keluhan benjolan ini banyak yang perlu diketahui untuk menentukan diagnosis apa penyakit yang dialami oleh pasien tersebut. Berikut anamnesis yang bisa di tanyakan untuk membantu menegakan diagnosis;    



Bagaimanasifatbenjolannya? Semakinmembesaratautidak? Bagaimanakonsistensinya? Keras/lunak? Jumlahbenjolan? Solier/multiple? Ukurannya? Besar/kecil?



Benjolan pada payudara kiri



Page 9



      



Perabaannyabagaimana? Adanyanyeritekan/tidak? Siklusmestruasinyabagaimana? Sudahmenikah/ belum? Disertaigejalasistemik? Demam/ mual-muntah/myalgia/malaise? Sudahberapa lama? Barupertama kali / sebeumnyasudahpernah? Anggotakeluargaada yang pernahalamihal yang sama?



Perlu diwaspadai adanya benjolan yang dialami oleh pasien tersebut. Setiap benjolan yang abnormal dan sampai mengganggu pasien harus selalu diperkirakan adanya tumor. Tumor ini dapat berupa neoplasma atau non-neoplasma. Proses terjadinya neoplasma itu sendiri adalah sebagai berikut; neoplasma dapat terjadi apabila sel normal mengalami mutasi pada perkembangannya. Jinak dan ganasnya sifat neoplasma itu bergantung pada beratnya mutasi yang terjadi.Neoplasma jinak dapat terjadi apabila terjadi mutasi pada proto onkogen, namun gen supresor tumor dan gen yang mengkode apoptosis masih berfungsi dengan baik. Suatu keganasan terjadi apabila mutasi yang terjadi cukup berat sehingga mengakibatkan kerusakan pada ketiga gen yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi sel, yaitu protoonkogen yang berubah menjadi onkogen, gen supresor tumor yang diaktifkan, dan perubahan pada gen yang mengkode apoptosis. Adanya suatu pertumbuhan yang abnormal atau kemungkinan adanya tumor atau kanker ini tidak timbul secara tiba-tiba. Hal-hal di bawah ini dapat merupakan salah satu penyebab timbulnya pertumbuhan yang abnormal tersebut.



Penyebab tumor o Kelainan congenital Kelainan kongenital adalah kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya dapat berupa benjolan yang timbul sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak bahkan terkadang muncul setelah usia dewasa. Pada kelainan ini ,benjolan yang paling sering terletak di leher samping bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan juga di tengahtengah di bawah dagu. Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm tetapi bisa juga besar



Benjolan pada payudara kiri



Page 10



seperti bola tenis. Kelainan kongenital yang sering terjadi di daerah leher antara lain adalah hygroma colli, kista branchial , kista ductus thyroglosus. o Hormon Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu.Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria). o Karsinogenik (bahan kimia, virus, radiasi) Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru pada perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan



kemungkinan



seorang



pekerja



industri



menderitakanker.



Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel kanker. Jenis



virus



ini



disebut



virus



penyebab



kanker



atau



virus



onkogenik.



Sinar ultra-violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit.Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau sinar radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukemia. o o o o o



Genetic Gender / jenis kelamin Usia Infeksi Gaya hidup



Penyebab kanker o Genetik & predisposisi herediter Genetik mungkin mempengaruhi kemungkinan seseorang mengembangkan linkungan gen yangdisebabkan kanker. Hal ini dijelaskan oleh oncogenis theory of cancer etiology yang menerangkanbahwa gen kanker yang hadir biasanya dalam mengendalikan pertumbuhan tubuh dan perbaikantetapi ketika diaktifkan oleh factor lingkungan atau factor keturunan, kedua factor tersebut dapatmenyebabkan kanker. Onkogen adalah gen abnormal dan versi mutan dari proto-onkogen (gennormal) yang dapat mengakibatkan kanker ketika substitusi basa DNA tunggal Benjolan pada payudara kiri



Page 11



terjadi.Bila terjadinya banyak kasus kanker di dalam keluarga, hal itu terjadi kerana adanya kemungkinanatau ahli keluarga terdedah kepada bahan toksik yang bersifat karsinogen seperti asap rokok. Kankerini dapat disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan. (Ini disebut keluarga sindrom kanker) Hal-haltertentu membuatnya lebih mungkin bahwa gen abnormal menyebabkan kanker dalam keluarga,seperti: Banyak kasus kanker yang jarang terjadi (seperti kanker ginjal), Kanker terjadi pada usia lebih muda dari biasanya (kanker usus pada usia 20 tahun), lebih dari satu jenis kanker di satu orang (seperti wanita dengan kedua payudara dan kanker ovarium). Kanker terjadi pada organ pasangan (kedua mata, kedua ginjal, kedua payudara) o Diet & aktivitas fisik Orang yang mengkonsumsi makanan yang rendah vitamin A lebih sering untuk menderita kankerparu-paru. Berat badan berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker dalam banyak cara. Kelebihan berat badan menyebabkan tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon estrogen dan insulin, yangdapat merangsang pertumbuhan sel kanker.14% sampai 20% dari semua



kematian terkait kankeradalah disebabkan



kelebihan berat badan.Obesitas jelas dikaitkan dengan peningkatan risiko kankertermasuk kanker payudara, usus besar, endometrium (rahim), kerongkongan dan ginjal. Obesitasjuga telah dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker pancreas, kandung empedu, tiroid,ovarium dan serviks, serta multiple myeloma, Hodgekin limfoma dan kanker prostat agresif.Daging olahan seperti sosis, bologna, bacon, dan daging deli, dan daging merah seperti daging sapi,babi, dan domba dapat meningkatkan risiko kanker usus besar dan prostat.Orang yang sering minum minuman beralkohol juga berisiko menderita kanker. Penggunaan alcohol telah dihubungkan



dengan



peningkatan



risiko



beberapa



jenis



kanker



termasuk



kanker;mulut, tenggorokan (faring), kotak suara (laring), kerongkongan, hati, payudara (pada wanita), usus besar dan rektum. Untuk masing-masing kanker, meningkatkan risiko dengan jumlah alcohol yang dikonsumsi. o Ionisasi radiasi & sinar UV Ini termasuk sinar-x, sinar gamma dan partikel dari peluruhan unsur radioaktif.Unsur itumembentuk formasi ion yang merusak dalam sel yang dapat merusak untaian DNA. Radiasi dapat Benjolan pada payudara kiri



Page 12



meningkatkan frekuensi terjadinya kanker leukemia. Cahaya ultraviolet, meskipun tidak membentuk formasi ion yang merusak,tetapi dapat juga merusak gen. Penipisan lapisan ozon menyebabkan keprihatinan karena, lebih banyak cahaya ultravioletmenembus ke permukaan bumi dan dapat menyebabkan peningkatan kasus kankerkulit. Orang berkulit cerah lebih rentan



terhadap leukemia dan orang yang lebih sering memakai sepatuterbuka lebih



meningkatkan risiko untuk menderita melanoma acral. Faktor risiko untuk non-melanoma dan kanker kulit



melanoma



o Lingkungan Industrif Hal ini penting karena pekerja industry pewarna aniline cenderung untuk menderita kanker kandungkermih dan pekerja pabrik pemurnian nikel berada pada risiko besar terkena kanker sinus hidung. o Bahan kimia & obat – obatan Banyak bahan kimia telah terbukti karsinogenik. Sekitar 25% dari semua kematian akibat kanker dinegara-negara maju adalah karena karsinogen dalam tar asap tembakau. Pewarna tertentu, seperti kelompok yang dikenal sebagai pewarna anilin, juga merupakan bahan karsinogen yang umum. Semua b ahan kimia karsinogen dapat merusak molekul DNA. o Infeksi virus & parasit Beberapa kanker yang terdapat pada hewan, termasuk manusia diketahui disebabkan oleh virus.Burkitt limfoma, kanker yang paling umum pada anak-anak di bagian-bagian tertentu dari Afrika,disebabkan oleh virus. Virus dapat menyebabkan leukemia (kanker sel darah putih)



o Hormon Salah satu penyebab paling umum dari kanker payudara dan kanker endometrium rahim padawanita adalah peningkatan kadar estrogen, dan peningkatan kadar dihidro-testosterone (metabolittestosterone) pada laki-laki dapat mengakibatkan kanker prostat. o Perubahan genetik Beberapa perubahan gen-gen tertentu akan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, antara lain BRCA1, BRCA2, dan beberapa gen lainnya. BRCA1 and BRCA2 termasuk tumor supresor gen. Secara umum, gen BRCA-1 beruhubungan dengan invasive ductal carcinoma,poorly differentiated, dan tidak mempunyai reseptor hormon.



Benjolan pada payudara kiri



Page 13



Sedangkan BRCA-2 berhubungan dengan invasive ductal carcinoma yang lebih well differentiated dan mengekspresikan reseptor hormon.Wanita yang memiliki gen BRCA1 dan BRCA2 akan mempunyai risiko kanker payudara 40-85%. Wanita dengan gen BRCA1 yang abnormal cenderung untuk berkembang menjadi kanker payudara pada usia yang lebih dini. o Riwayat reproduksi dan menstruasi Meningkatnya paparan estrogen berhubungan dengan peningkatan risiko untuk berkembangnya kanker payudara, sedangkan berkurangnya paparan justru memberikan efek protektif. Beberapa faktor yang meningkatkan jumlah siklus menstruasi seperti menarche dini (sebelum usia 12 tahun), nuliparitas, dan menopause yang terlambat (di atas 55 tahun) berhubungan juga denganpeningkatan risiko kanker. Diferensiasi akhir dari epitel payudara yang terjadipada akhirkehamilan akan memberi efek protektif, sehingga semakin tuaumur seorang wanitamelahirkan anak pertamanya, risiko kanker meningkat. Wanita yang mendapatkan menopausal hormone therapymemakai estrogen,atau mengkonsumsi estrogen ditambah progestin setelahmenopause jugameningkatkan risiko kanker. o Kepadatan jaringan payudara : Jaringan payudara dapat padat



ataupun



berlemak.Wanita



yang



pemeriksaan



mammogramnyamenunjukkan jaringan payudara yang lebihpadat, risiko untuk menjadi kanker payudaranyameningkat. o Overweight atau Obese setelah menopause: Kemungkinan untuk mendapatkan kanker payudara setelah menopause meningkat pada wanitayang overweightatau obese, karena sumber estrogenutama pada wanita postmenopause berasal dari konversi androstenedionemenjadi estrone yang berasal dari jaringan lemak, dengan kata lain obesitasberhubungan dengan peningkatan paparan estrogen jangka panjang. o Kurangnya aktivitas fisik Wanita yang aktivitas fisik sepanjang hidupnyakurang, risiko untuk menjadi kanker payudarameningkat. Dengan aktivitas fisik akan membantu mengurangi peningkatan berat badan dan obesitas.



Berikut adalah beberapa penyakit yang mempunyai gejala adanya benjolan pada payudara diantaranya adalah; Tumor Phyllodes



Benjolan pada payudara kiri



Page 14



Tumor Phyllodes merupakan tipe tumor payudara yang sangat jarang terjadi.Tumor ini dapat bersifat jinak (harmless), namun juga bisa ganas (cancerous). Tipe tumor ini disebut “sarcoma” karena lebih sering muncul pada jaringan konektif (stroma) dibandingkan jaringan epilithial (saluran dan kantong susu) payudara. Nama phyllodes diambil dari bahasa Yunani “phullon” yang berarti daun karena pola pertumbuhannnya yang berbentuk seperti daun. Nama lain tumor phyllodes antara lain: phylloides tumor, PT, cystosarcoma phyllodes, cystosarcoma phylloides kadang juga disebut “giant fibroadenomas’’. Umumnya mengenai wanita yang telah masuk pre-menopause (hampir menopause). Tanda dan gejala Tumor phyllodes akan dirasakan sebagai satu benjolan yang kenyal dengan sisi permukaan halus di dalam jaringan payudara. Kulit payudara diatas tumor dapat berwarna kemerahan dan terasa hangat saat menyentuhnya.Tipe tumor ini dapat tumbuh dengan sangat cepat.Benjolan dapat tumbuh besar bahkan hanya dalam waktu 2 minggu. Prognosis Tingkat kesembuhan penderita tumor Phyllodes setelah operasi pengangkatan sangat bagus.Tetapi jika berusia 45 tahun atau lebih ada kemungkinan tumor muncul kembali, meskipun sangat kecil.Untuk pasien yang terdiagnosis dengan tumor ganas, tingkat kesembuhannya sangat bervariasi.



Adenosis Sklerosis Nama lain: hiperplasi duktus, papillomatosis duktus, sclerosing adenosis, adenomatosis. Kelainan utama yang tampak ialah dominasi daripada hiperplasi epitel, tetapi dapat juga ditemukan fibrosis dan kelainan kistik. Kelainan ini sering ditemukan pada usia 35 - 45 tahun. Makroskopik tampak suatu daerah yang konsistensinya keras, tidak berbatas jelas, pada penampang dapat ditemukan kista-kista.Gambaran tumor dengan konsistensi keras ini harus dibedakan dengan karsinoma. Pada penampang karsinoma payudara dapat ditemukan chalk streaks,yaitu daerah keputih-putihan yang terjadi karena nekrosis sel-sel. Chalk streaks tidak ditemukan pada adenosis. Gambaran mikroskopik menunjukkan:



Benjolan pada payudara kiri



Page 15



Hiperplasi intraduktus, papilomatosis intraduktus, reduplikasi dan proliferasi kelenjar, pertambahan stroma. Jaringan ikat dapat menekan duktus sehingga lumennya menghilang dan yang tampak hanya gencel-gencel epitel di antara stroma yang padat, dinamai sclerosing adenosis.Gambaran ini menyerupai infiltrasi sel karsinoma. Gambaran serupa, sehingga sukar dibedakan antara hiperplasi epitel duktus dan karsinoma duktus, menyebabkan adanya pendapat bahwa jenis mammary dysplasia golongan ini mempunyai incidence yang lebih tinggi ke arah perubahan menjadi ganas. Kepentingan klinik mammary dysplasia. Berbagai gambaran patologik pada mammary dysplasia secara klinik penting karena 2 hal, yaitu: o kelainan ini mengakibatkan tonjolan yang harus dibedakan dengan karsinoma. o predisposisi untuk terjadinya karsinoma. Adenosis sklerosa ditandai dengan fibrosis intralobuler dan proliferasi saluran epitelial kecil dan sel myoepitel. Lesi tersebut dapat disangka karsinoma invasif, tetapi kecenderungannya untuk mempertahankan posisi sel epitel dan sel myoepitel yang saling berhadapan dan pola pertumbuhan lobulernya merupakan kunci untuk mengenali sifat jinaknya. Penyakit fibrokistik Payudara Ada sejumlah perubahan jaringan payudara yang berhubungan dengan penyakit fibrokistik. Yang termasuk didalamnya adalah pembentukan kista, proliferasi duktus epitalia, papilomatosis difusa, dan adenosis duktus dengan pembentukan jaringan fibrosa. Secara klinis, perubahan-perubahan ini dapat menimbulkan nodula yang teraba, massa, dan keluarnya cairan dari puting. Penyakit fibrokistik payudara terjadi pada masa dewasa; penyebab kemungkinan besar berhubungan dengan kelebihan estrogen dan defisiensi progesteron selama fase luteal siklus menstruasi. Sekitar 50% perempuan mengalami penyakit fibrokistik payudara. Keadaan ini biasanya terjadi bilateral. Sekitar 30% perempuan dengan penyakit fibrokistik yang terbukti dengan biopsi, mengalami hiperplasia proliferatif; hal ini penting karena jenis perubahan ini berkaitan dengan peningkatan resiko berkembangnya karsinoma di masa yang akan datang. Untuk pasien dengan hiperplasia epitelial sederhana (sekitar 25% dari semua kasus penyakit fibrokistik) resiko berkembangnya karsinoma selanjutnya adalah dua kali lebih besar. Pada kasus lain, terdapat beberapa abnormalitas dalam sitologi sel dan arsitekturnya, namun tidak semua gambaran karsinoma in situ menggunakan istilah atipikal hirperplasia. Pada perempuan dengan atipikal Benjolan pada payudara kiri



Page 16



hiperplasia (sekitar 5% dari kasus), resiko berkembangnya karsinoma selanjutnya adalah lima kali lebih besar. Gejala-gejalanya berupa pembengkakan dan nyeri tekan pada payudara menjelang periode menstruasi. Tanda-tandanya adalah teraba massa yang bergerak bebas pada payudara, terasa granularitas pada jaringan payudara, dan kadang-kadang keluar cairan yang tidak berdarah dari puting. Banyak perempuan tidak mengeluhkan gejala dan baru mencari pemeriksaan kesehatan setelah meraba adanya massa.Penanganannya adalah meredekan gejala nyeri tekan payudara dengan analgetik ringan dan pemanasan lokal. Perbaikan dapat dicapai dengan menghindari kopi, teh, cola, dan coklat (mengandung metilxantin); keju, minuman anggur, kacang-kacangan, jamur, dan pisang (mangandung tiramin); dan tembakau (mengandung nikotin). Kira-kira 30% perempuan dengan penyakit fibrokistik yang terbukti dengan biopsi mengalami hiperplasia proliferatif, yang meningkatkan resiko kanker payudara hingga tiga kali resiko pada umumnya. Masalah utama bagi ahli kesehatan adalah membedakan massa yang disebabkan penyakit fibrokistik keganasan. Kelainan Fibrokistik Kelainan fibrokistik atau mastopatia banyak ditemukan pada wanita dengan lesi jinak payudara. Gambaran beberapa subtype lesi ini menyerupi karsinoma baik secara klinis,radiografi, maksroskopis,maupun mikroskopis. Di saming itu, lesi ini sering dianggap sebagai kelainan yang mempunyai potensi keganasan untuk menjadi karsinima, namun hal ini masih dalam penelitian lebih lanjut. Umumnya kelainan fibrokistik ini diemukan pada wanita dengan umur sekitar 20-40 tahun. Kelaianan fibrokistik ini disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan hormone pada wanita, sehingga kejadian atas kelainan ini menyerang wanita usia reproduksi. Kelainan ini bisa disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormone yaitu seperti hormone estrogen, rogesteron, ataupun prolaktin. Gejala klinis o o o o o



Mastalgia Benjolan nodular pada payudara Benjolan berbatas tegas, dapat digerakkan Benjolan pada payudara membesar pada saat menjelang menstruasi Dapat sembuh sendiri setelah menopause



Pada pemeriksaan histopatologis dengan diagnosis kelainan fibrokistik dapat ditemukan fibrosis stroma, kista, dan hyperplasia epitel pada payudara.Kelainan fibrokistik terutama mengeni unit duktulo-lobular terminal. Tumor jinak ini dapat sembuh sendiri ketika memasuki usia Benjolan pada payudara kiri



Page 17



menopause. Selain itu, hal yang masih dalam penelitia lebih lanjut adalah perkembangan tumor jinak ini menjadi tumor ganas. Evaluasi Evaluasi pada wanita dengan penyakit fibrokistik harus dilakukan dengan seksama untuk membedakannya dengan keganasan. Apabila melalui pemeriksaan fisik didapatkan benjolan difus (tidak memiliki batas jelas), terutama berada di bagian atas-luar payudara tanpa ada benjolan yang dominan, maka diperlukan pemeriksaan mammogram dan pemeriksaan ulangan setelah periode menstruasi berikutnya. Apabila keluar cairan dari puting, baik bening, cair, atau kehijauan, sebaiknya diperiksakan tes hemoccult untuk pemeriksaan sel keganasan. Apabila cairan yang keluar dari puting bukanlah darah dan berasal dari beberapa kelenjar, maka kemungkinan benjolan tersebut jinak. Hubungan Kelainan Fibrokistik dengan Karsinoma Payudara Hubungan perubahan fibrokistik dengan karsinoma payudara merupakan suatu masalah medis yang kontroversial. Di buku ini hanya dapat diajukan beberapa pernyataan ringkasan yang cukup memiliki dasar. Secara klinis, meskipus beberapa gambaran tertentu pada perubahan fibrokistik cenderung membedakannya dengan kanker, satu-satunya cara pasti untuk membuat pembedaan ini adalah denan biopsi dan pemeriksaan histologik. Dalam kaitannya dengan hubungan berbagai pola perubahan fibrokistik dengan kanker, pernyataan berikut saat ini merupakan opini yang paling memiliki dasar. Tidak ada atau sangat sedikit peningkatan risiko karsinoma payudara; fibrosis, perubahan kistik (mikro atau makroskopik), metaplasia apokrin, hiperplasia ringan. Sedikit peningkatan risiko (1,5 hingga 2 kali): hiperplasia sedang sampai subur, papilomatosis duktus, adenosis sklerotikans, fibroadenoma, terutama jika berkaiitan dengan perubahan fibrokistik, penyakit payudara proliferatif, atau riwayat kanker payudara dala keluarga. Peningkatan risiko yang bermakna (5 kali): hiperplasia atipikal, duktulus atau lobulus. Lesi proliferatif mungkin multifokal, dan risiko karsinoma berikutnya berlaku untuk kedua payudara. Riwayat kanker payudara dalam keluarga dapat meningkatkan risiko pada semua kategori (misal, menjadi sekitar sepuluh kali lipat pada hiperplasia atipikal). Fibroadenoma Mammae



Benjolan pada payudara kiri



Page 18



Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai ”breast mouse”.Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas. Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah tersebut,dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal atau keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography. Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut: o Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus; o Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler); o Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform



Benjolan pada payudara kiri



Page 19



Gambar 2. Fibroadenoma payudara Pencitraan: Pada USG payudara akan terlihat massa yang homogen, berbatas tegas dengan halo sign, dengan internal echo yang normo atau hiper. Pada pemeriksaan mammogram, fibroadenoma dapat tersamarkan dan mungkin terlihat seperti suatu massa bundar atau oval dengan batas yang kurang tegas dengan ukuran 4 hingga 100 mm. Biasanya tumor mengandung kalsifikasi yang kasar



yang



menandakan



adanya



infark



atau



involusi.



Kalsifikasi



berguna



untuk



mendiagnosis massaini, namun biasanya, kalsifikasi ini menyerupai suatu keganasan mikrokalsifikasi. Mammografi Mammografi menggunakan sinar- X untuk menghasilkan gambar (mammografi) dari daerah yang mencurigakan pada jaringan payudara. Fibroadenoma biasanya muncul pada mammogram sebagai massa payudara halus, dengan tepi bulat, dan berbeda dengan jaringan payudara disekitarnya. USG payudara Jika usia wanita lebih muda dari usia 30, pemeriksaan yang lebih dipilih adalah USG untuk mengevaluasi benjolan pada payudara. Selain itu USG juga dapat membantu untuk menentukan apakah benjolan payudara tersebut padat atau berisi cairan. Sebuah massa yang solid lebih mungkin fibroadenoma, sedangkan massa yang erisi cairan lebih mungkin kista. Aspirasi jarum halus Pemeriksaan ini menggunakan jarum tipis yang dimasukkan kedalam benjolan payudara, dan mencoba untuk menarik isi dari benjolan payudara. Jika cairan yang keluar, benjolan Benjolan pada payudara kiri



Page 20



kemungkinan besar adalah kista. Core needle biopsy (biopsi jarum inti) Agar yakin benjolan payudara padat tersebut adalah fibroadenoma dan bukan kanker payudar, maka pemeriksaan yang dapat direkomendasikan adalah biopsi jarum inti, yang menggunakan jarum yang lebih besar untuk mendapatkan sampel jaringan ari benjolan yang kemudian akan dikirim untuk dianalisis.



Gambar 3. Tumor jinak payudara



Papilloma intraduktal Papilloma yang terajdi pada duktus putting biasanya terlalu kecil untuk di palpasi tetapi sering menyebabkan keluarnya cairan serosanguinosa atau darah dari putting susu. Apapun yang menyebabkan keluarnya cairan yang abnormal dari putting, khususnya jika bersifat sanguinosa, perlu ditentukan dan keganansan harus disingkirkan. Penangan berupa pembedahan dari duktus yang terkena. Mammografi sebaiknya dilakukan untuk menyingkirkan keganasan karena biasanya keganasan memiliki gejala keluarnya darah dari puting. Papilloma intraductal dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting susu, baik secara spontan maupun jika benjolan



Benjolan pada payudara kiri



Page 21



ditekan.Cairan tersebut seringkali bercampur darah.Pengobatan biasanya berupa pengangkatan saluran yang terganggu dan pemeriksaan jaringan untuk menyingkirkan kemungkinan kanker.



Gambar 3. Papilloma intraduktal



Karsinoma payudara Pada awal kanker payudara biasanya penderita tidak merasakan nyeri. Jika sel kanker telah menyebar, biasanya sel kanker dapat ditemukan di kelenjar limfe yang berada di sekitar payudara. Sel kanker juga dapat menyebar ke berbagai bagian tubuh lain, paling sering ke tulang, hati, paru-paru, dan otak. Pada 33% kasus kanker payudara, penderita menemukan benjolan pada payudaranya. Tanda dan gejala lain dari kanker payudara yang jarang ditemukan meliputi pembesaran atau asimetrisnya payudara, perubahan pada puting susu dapat berupa retraksi atau keluar sekret, ulserasi atau eritema kulit payudara, massa di ketiak, ketidaknyamanan muskuloskeletal. 50% wanita dengan kanker payudara tidak memiliki gejala apapun. Nyeri pada payudara biasanya berhubungan dengan kelainan yang bersifat jinak. Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara lain obesitas, radiasi, hiperplasia, optik, riwayat keluarga dengan mengkonsumsi zat-zat karsinogen sehingga merangsang pertumbuhan epitel payudara dan dapat menyebabkan kanker payudara . Kanker payudara berasal dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi Benjolan pada payudara kiri



Page 22



karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kirakira berdiameter 1 cm ). Pada ukuran itu, kira- kira seperempat dari kanker payudara telah bermetastase. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala kedua yang paling sering terjadi adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu payudara, dan mungkin berdarah. Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat pecahnya benjolan-benjolan pada kulit ulserasi.



Gambar 4. Karsinoma payudara Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi kirakira 1-2% wanita dengan kanker payudara gejala-gejalanya mirip dengan infeksipayudara akut. Kulit menjadi merah, panas, edematoda, dan nyeri. Karsinoma inimenginfasi kulit dan jaringan limfe. Tempat yang paling sering untuk metastase jauhadalah paru, pleura, dan tulang. Karsinoma payudara bermetastase dengan penyebaran langsung kejaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe d Karsinoma payudara bermetastase dengan penyebaran langsung kejaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Bedah dapat mendatangkan stress karena terdapat ancaman terhadap tubuh, integritas dan terhadap jiwa seseorang. Rasa nyeri sering menyertai upaya tersebut pengalaman operatif di bagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif, intra operatif dan pos operatif. Operasi ini merupakan stressor kepada tubuh dan memicu respon neuron endokrine Benjolan pada payudara kiri



Page 23



respon terdiri dari system saraf simpati yang bertugas melindungi tubuh dari ancaman cidera. Bila stress terhadap sistem cukup gawat atau kehilangan banyak darah, maka mekanisme kompensasi dari tubuh terlalu banyak beban dan syock akan terjadi. Anestesi tertentu yang di pakai dapat menimbulkan terjadinya syock. Respon metabolisme juga terjadi. Karbohidrat dan lemak di metabolism untuk memproduksi energi. Protein tubuh pecah untuk menyajikan suplai asam amino yang di pakai untuk membangun jaringan baru. Intake protein yang di perlukan guna mengisi kebutuhan protein untuk keperluan penyembuhan dan mengisi kebutuhan untuk fungsi yang optimal. Kanker payudara tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang deket maupun yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe aksilasis dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting menjadi invasi timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan ekspansi paru tidak optimal. Gejala yang yang paling sering meliputi : 1 Penderita merasakan adanya perubahan pada payudara atau pada puting susunya a



Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara atau di daerah ketiak



b



Puting susu terasa mengeras



2 Penderita melihat perubahan pada payudara atau pada puting susunya a



Perubahan ukuran maupun bentuk dari payudara



b



Puting susu tertarik ke dalam payudara



c



Kulit payudara, areola, atau puting bersisik, merah, atau bengkak. Kulit mungkin berkerut-kerut seperti kulit jeruk.



3 Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu Staging (penentuan stadium kanker) Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis. Staging kanker payudara (American Joint Committee on Cancer): 1



Stadium 0 : Kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya di dalam



Benjolan pada payudara kiri



Page 24



jaringan payudara yang normal 2



Stadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum



3



menyebar keluar payudara Stadium IIA : Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm



4



tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak Stadium IIB : Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm



5



tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak Stadium IIIA : Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau perlengketah ke struktur lainnya; atau tumor dengan garis tengah lebih dari



6



5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak Stadium IIIB : Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di



7



dalam dinding dada dan tulang dada Stadium IV : Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang atau paru-paru. Selain stadium kanker, terdapat faktor lain yang mempengaruhi jenis pengobatan dan prognosis:



1



Jenis sel kanker



2



Gambaran kanker



3



Respon kanker terhadap hormone Kanker yang memiliki reseptor estrogen tumbuh secara lebih lambat dan lebih sering ditemukan pada wanita pasca menopause. Ada atau tidaknya gen penyebab kanker payudara



Abses payudara. Abses payudara biasanya timbul sebagai komplikasi dari infeksi payudara (mastitis). Infeksi ini paling sering terjadi selama menyusui, akibat masuknya bakteri ke jaringan payudara.Infeksi payudara biasanya diatasi dengan pemberian antibitiotik. Jika pemberian antibiotik tidak mampu mengatasi infeksi atau abses payudara, dapat dilakukan operasi pengangkatan abses payudara. Infeksi-infeksi bakterial sering terjadi pada pascapartum semasa Benjolan pada payudara kiri



Page 25



awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan payudara melalui fisura pada puting. Organisme yang paling sering adalah Staphilococcus aureus. Payudara menjadi merah, panas jika disentuh, membengkak, dan nyeri tekan. Gejala: Demam tinggi, menggigil dan malaise. Kista payudara Kista payudara, biasa dalam istilah medis disebut cystic disease of the breast.Penyakit ini sering timbul di kedua payudara, terasa nyeri, kadang-kadang hebat sekali.Kista payudara lazim terjadi pada wanita yang masih memperoleh haid.Nyeri menghebat sebelum atau waktu haid karena tarikan kelenjar payudara yang membesar atau hypertropis.Kista payudara adalah kantung berisi cairan di dalam payudara, sampai saat ini penyebab utama dari kista belum diketahui secara pasti, tapi untuk sementara penyebab kista diperkirakan karena adanya cedera ringan pada payudara.Kista paling banyak ditemukan pada wanita yang menjelang menopause, tatapi tidak menutup kemungkinan dapat ditemukan juga pada wanita pasca menopause terutama wanita yang menjalani terapi sulih hormon.Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.Kista teraba licin, bisa digerakkan, berbatas tegas dan kadang nyeri bila ditekan.Bila dilihat dari tingkat agresifitas pertumbuhannya, kista ada dua jenis yaitu: Nonneoplastik dan Neoplastik.Bedanya, non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis dengan sendirinya kendati jumlahnya banyak.Sedangkan neoplastik sifatnya ganas. Untuk mengatasinya jalan terbaik adalah operasi bila dinilai membahayakan kesehatan.Tapi, bila tidak, masih bisa diatasi dengan jalan terapi biasa.Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk memastikan adanya kista payudara adalah:Mammografi dan USG Payudara. Untuk mengurangi nyeri, cairan dari dalam kista bisa diambil dengan menggunakan jarum.Jika cairan tersebut mengandung darah, berwarna coklat atau keruh, atau kembali terkumpul dalam waktu 12 minggu setelah cairan diambil, maka seluruh kista harus dibuang melalui pembedahan karena kemungkinan bisa terjadi keganasan pada dinding kista.



Kesimpulan Dari scenario pasien datang dengan keluhan adanya benjolan pada payudaranya tersebut harus selalu dipikirnya adanya suatu tumor. Tumor ini bisa tumor yang jinak maupun yang ganas. Untuk itu dalam menegakan diagnosisnya perlu diketahui lebih lanjut lagi. Benjolan yang Benjolan pada payudara kiri



Page 26



terdapat pada payudara ini hasul di lihat dari benjolan nya itu sendiri maupun dari organ payudara nya. Dari benjolan nya ini, perlui diketahui secara jelas tentang karakteristik benjolan tersebut. Tujuannya untuk membedakan antara tumor yang jinak ataupuun yang ganas, sedangkan payudaranya ini juga harus diperhatikan. Mulai dari hormone pembentukannya,siklus menstruasi nya, staus perkaninannya, dan riwayat hamilnya. Hal ini berhubungan dengan keadaan payudara itu sendiri dari keadaan sel-selnya. Dari semuanya itu pasien dalam scenario ini kemungkinan menderita fibroadenoma mammae.



Daftar pustaka 1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Anamnesis. Jilid I Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing. 2009; 25-27. 2. Naland H. Buku Panduan Keterampilan Medik. Keterampilan Pemeriksaan Payudara. FK UKRIDA. 2010; 47-54. 3. Bickley CS, Szilagyi PG. Buku Ajar Bates. Teknik Pemeriksaan Payudara Wanita. Edisi 8. Jakarta: EGC. 2009; 311. 4. King T. Pathology. Philadelphia: Mobsby Elsevier. 2007; 329. 5. Mangunkusumo R. Patologi. Alat Kelamin Wanita dan Payudara. Jakarta: Bagian Patologi Anatomi FKUI. 2004; 332. 6. Michaell MJ. Textbook of Radiology and Imaging. The Breast. Volume 11 Edisi 7. Philadelphia: Elsevier. 2003; 1464-1465. 7. Hillman R, Ault K, Rinder H. Hematology in Clinical Practice. Edisi 4. Philadelphia: McGrawHill. 2005. 8. Sabiston DC. Buku Ajar Bedah. Payudara. Bagian 1. Jakarta EGC. 1995; 365-414. 9. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi. Payudara. Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGC. 2005; 1301-1310. 10. Sjamsuhidayat R. de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Payudara. Edisi 3. Jakarta: EGC. 2011; 471-497. 11. Henderson C. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Kanker Payudara. Volume 4 Edisi 13. Jakarta: EGC. 2000; 2045-2046. 12. Complication of fiboadenoma. Diunduh dari www.MayoClinic.com. 16 April 2012. 13. Rugo HS. Current Diagnosis & Treatment. 18th edition. Cancer. Lange Medical Books/Mc Graw Hill. 2007; 1589.



Benjolan pada payudara kiri



Page 27