Berapa Ukuran Sampel Untuk Ujicoba [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Berapa Ukuran Sampel Untuk Ujicoba Instrumen Jun 28 Posted by hendry Pertanyaan yang juga sering ditanyakan adalah berapa ukuran sampel untuk ujicoba instrumen ? Sejarah Uji Validitas Evaluatif pertama dalam upaya untuk menentukan kesesuaian tes dimulai Guilford (1946).  Validitas kemudian memperoleh spesifikasi teoritis. Pada tahun 1949 Cronbach mengembangkan gagasan validitas logis dan empiris. Validitas logis disebut penilaian tentang apa langkah-langkah tes dan validitas empiris yang mengacu pada Guilford  (1946) melalui perbandingan statistik dari skor tes dengan langkah-langkah yang sama. Pada tahun 1954 Anastasi memberikan kategori validitas dalam beberapa jenis, yaitu validitas tampang (face validity), konten (content validity), faktorial dan validitas empiris yang tetap mempertahankan perbedaan antara metode logis dan empiris dalam menentukan validitas. Pada tahun yang sama, Rekomendasi Teknis (APA, 1954) membagi empat jenis validitas (yaitu, konten, prediksi, bersamaan, dan validitas konstak (content, predictive, concurrent, and construct validities). Keempat jenis ini kemudian dikurangi menjadi tiga dengan kombinasi validitas prediktif dan kriteria (APA, 1966). Ukuran Sampel Untuk Uji Validitas Salgado (1998) dalam kajiannya menyebutkan bahwa ukuran sampel merupakan masalah pertama dalam melakukan proses validasi karena kesulitan dalam memperoleh sampel dengan jumlah yang sesuai. Ghiselli (1973) dalam tulisannya menemukan banyak sampel dengan kurang dari 50 peserta. Namun, penelitian yang paling relevan pada ukuran sampel dalam studi validitas dilakukan dengan Lent, Auerbach & Levin (1971). Para peneliti, menyusun studi validitas yang diterbitkan antara 1954 dan 1969, menunjukkan bahwa ratarata ukuran sampel hanya 68 peserta. Dalam sebuah penelitian tulisan yang lebih baru, Monahan & Muchinsky (1983), dengan menggunakan artikel yang diterbitkan dalam jurnal Psychology Personil antara tahun 1950 dan 1979, menemukan bahwa ukuran rata-rata sampel  berkisar 58-125 peserta, dengan rata-rata 88 dan standar deviasi berkisar antara 31 ke 173. Selanjutnya, dalam 60 persen dari studi yang dilakukan pada tahun 1960 dan 1970-an memiliki ukuran sampel kurang dari 100 peserta (Salgado, 1998) . Pendapat Ahli Nunnally (1994) merekomendasikan 10 x jumlah item untuk penggunaan analisis faktor.  Sapnas dan Zeller (2002) berpendapat bahwa ukuran sampel 50 cukup memadai untuk mengevaluasi sifat psikometrik pada ukuran konstruk sosial. Thompson, (2004) menyebutkan bahwa setidaknya 200 responden yang dijadikan  sampel untuk mencapai stabilitas melalui analisis faktor. Meyers, Gamst, Guarino, (2006) menunjukkan bahwa ukuran sampel yang



sesuai tergantung pada jumlah item yang tersedia yaitu untuk 10 item diperlukan 200 sampel, 25 item diperlukan 250 sampel, 90 item dibutuhkan 400 sampel, dan seterusnya. Review yang dilakukan oleh Anthoine, dkk (2014) pada sebuah instrumen di bidang kesehatan menyebutkan bahwa Validitas isi, validitas konstruk, validitas kriteria dan konsistensi internal yang paling umum digunakan dalam studi validasi. Dari 114 artikel yang direview,  sekitar 92% dari artikel melaporkan rasio sampel dan jumlah variabel lebih besar dari atau sama dengan 2, sedangkan 25% memiliki rasio lebih besar dari atau sama dengan 20. Sekitar 90% dari artikel memiliki ukuran sampel yang lebih besar dari atau sama dengan 100, sedangkan 7% memiliki ukuran sampel yang lebih besar dari atau sama dengan 1000 Kesimpulan Dari berbagai tinjauan litelatur,  pedoman untuk menentukan berapa ukuran sampel yang digunakan untuk ujicoba instrumen (untuk menguji validitas dan reliabilitas) adalah didasarkan pada teknik analisis yang digunakan. Untuk menguji validitas konstrak, EFA maupun CFA, dibutuhkan minimal sampel 5 – 10 x jumlah item yang digunakan. Atau, untuk jumlah item kuesioner sebanyak 10, dapat menggunakan minimal 50 responden sebagai ujicoba.



Penentuan sampel untuk menguji isntrumen (uji validitas) Menurut Gay, Mills dan Airasian (2009: 133) untuk penelitian metode deskriptif,minimal 10% populasi, untuk populasi yang relatif kecil minimal 20%, sedangkan untuk penelitian korelasi atau regresi diperlukan sampel sebesar 30 responden



 (sumber Jurnal Formatif 2(2): 140-148 ISSN: 2088-351X, Idrus Alwi – Kriteria Empirik dalam Menentukan Ukuran Sampel Pada Pengujian Hipotesis Statistika Dan Analisis Butir) Klo dosennya minta jurnalnya dah sy lampirin di email via pdf



Dapus untuk indikator



Kotler, P., Swee Hong Ang, Siew Meng Leong, and Chn Tiong Tan, 1996. Marketing Management: An Asian Perspective. Singapore: Prentice Hall.