Bibliografi Yulita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Anotasi Bibliografi Judul Jurnal Penerbit/Pengarang Tahun/Halaman Perihal



: Filsafat Pengembangan Kurikulum : Jurnal Fondasia/ Gufron Anik : 2008 /5 (Volume 1. Nomor 9 Tahun VII/ Maret/ 2008) : Kurikulum



Ornstein dan Hunskins “thefunctionofphiloshopycanbeconceived as either (1). The baseorstatingpoint in curriculumdevelopmentor (2) aninterdependentfunctionwithotherfunction in curriculumdevelopment.” Komentar: Ketika seseorang hendak mengembangkan kurikulum seharusnya terlebih dahulu menetapkan aliran filsafat pendidikan mana yang hendak dijadikan landasannya. Setelah itu, kemudian mengembangkan berbagai aspek kurikulum dengan mengacu pada butir-butir filsafat pendidikan yang dianutnya.



2. Anotasi Bibliografi Judul Buku Penerbit/Pengarang Tahun/Halaman Perihal



: Menjelajahi Demokrasi : Humaniora/Suyatno : 2008/7 : Demokrasi



Konsep-konsep demokrasi diakui secara formal dalam literatur kajian demokrasi. Periode ini juga diakui sebagai fase awal. Asal kata demokrasi yang berasal dari bahasa latin, yakni demos, rakyat dan kratos, pemerintahan, merupakan bukti awal bahwa pada masa Yunani sesungguhnya istilah demokrasi sudah lahir. Komentar: Konsepsi yang sangat terkenal dalam kajian pemerintahan dan demokrasi, yakni oligarki dan demokrasi. Kedua istilah tersebut merupakan konsepsi yang melambangkan adanya kehidupan pubik dalam suatu masyarakat (Citizenship) terkait dengan pengambilan keputusan politik. Oligarki memberikan ruang bagi terjadinya partisipasi politik, meskipun hanya terbatas pada kalangan elit, yakni para orang kaya. Sebaliknya demokrasi memberikan kekuasaan yang luas kepada demos untuk memerintah dirinya sendiri.



3. Anotasi Bibliografi Judul buku. Penerbit /pengarang Tahun/ halaman. Perihal.



: Sebuah kerangka pendidikan kewarganegaraan : QuigleyandBahmueller : 1991/3 : Pendidikan kewarganegaraan



Komentar : Tak satupun potensi kewarganegaraan dapat dipenuhi tanpa pembentukan dan pemeliharaan terhadap niat untuk mengejar kebaikan umum; perlindungan individu dari pelecehan-pelecehan Oleh pemerintah dan dari serangan atas hak-hak mereka dari setiap sumber, publik atau pribadi; untuk mencari pengetahuan dan kebijaksanaan yang luas yang menginformasikan Penilaian publik affairs; dan untuk mengembangkan keterampilan dalam menggunakan pengetahuan itu secara efektif. Nilai-nilai seperti itu, perspektif, pengetahuan, dan keterampilan Dalam hal kewarganegaraan membuat kemungkinan partisipasi yang bertanggungjawab dan Efektif. Mengembangkan kualitas ini merupakan misi Pendidikan Kewarganegaraan.



4. Anotasi Bibliografi Judul buku. Penerbit / pengarang Tahun / halaman. Perihal.



: Ciri Partisipasi Kompeten dan Bertanggung Jawab : Quigley, Charles N dan Charles F. Bahmueller. : 1991/40 : Pusat pendidikan kewarganegaraan



Komentar : Tanggung jawab khas Pendidikan Kewarganegaraan bukan sekedar untuk meningkatkan rata-rata partisipasi, tetapi untuk memelihara partisipasi yang bertanggungjawab dan kompeten. Partisipasi seperti melibatkan lebih dari sekedar untuk mempengaruhi atau mencoba untuk mempengaruhi kebijakan publik. Partisipasi yang bertanggung jawab dan kompeten harus berdasar pada kesabaran moral,pengetahuan, dan reflektif inkuiri.



5. Anotasi Bibliografi Judul buku. Penerbit / pengarang Tahun / halaman. Perihal.



: Hak Asasi Manusia dalam Pendidikan Kewarganegaraan. : Patrick, John J. : 2006/12 : Hak asasi manusia



Komentar: Terdapat kualitas yang diperlukan untuk mengajar hak azasi manusia dalam Pendidikan Kewarganegaraan dengan baik. 1. Mengajarkan gagasan tentang hak azasi manusia dalam suatu kerangka konsep inti dimana demokrasi perwakilan digambarkan dan dipahami secara internasional. 2. Menghadapkan kompleksitas dan kontroversi dengan penjelasan, penggunaan, dan pembenaran gagasan hak azasi manusia dalam demokrasi konstitutional dan perwakilan. 3. Menguji konflik berkelanjutan dan tak bisa terelakkan dalam setiap demokrasi konstitutional dan perwakilan antara aturan mayoritas dan hak-hak minoritas. 4. Mengajarkan secara komparatif dan internasional tentang hak azasi manusia dalam demokrasi konstitutional perwakilan. 5. Mengajarkan disposisi dan kebajikan kewarganegaraan tentang perlindungan yang sama terhadap hak asasi manusia dari setiap orang di dalam masyarakat melalui institusi dari demokrasi konstitusional dan perwakilan.



6. Anotasi Bibliografi Judul buku. : Pendidikan di dan untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Bergerak dari Cita-cita Utopia Ke Praktek Beralas. Penerbit / pengarang : Dobozy B, Eva Tahun / halaman. : 2004/119 Perihal. : Hak asasi manusia Komentar: Pendidikan hak azasi manusia harus berfokus untuk mengubah bahasa sehingga orang-orang mulai menggunakan kata ‘hak azasi manusia’ dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan cara ini, bahasa hak azasi manusia akan menyatu dalam kultur dan pemikiran kita. … setelah itu kita akan mampu mengubah terutama ‘hukum dan konstitusi negara’ ke arah suatu sistem hukum dan konstitusi yang berdasar pada hak Azasi manusia. Baru setelah itu orang-orang …melihat kebutuhan akan Pendidikan hak Azasi Manusia.



7. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Demokrasi dan Kewarganegaraan : Dobozy B, Eva : 2004/89 : Demokrasi



Komentar Konsep demokrasi dan kewarganegaraan bersifat kompleks oleh karena itu, tidak dapat diartikan dalam definisi yang sederhana. Terdapat multiversi tentang kewarganegaraan demokratis dan bahkan ini selalu bertukar setiap waktu, sesuai dengan pengembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik pada tingkat lokal maupun global. Dengan demikian konsep dari kewarganegaraan demokratis dapat dilukiskan sebagai hal yang terus menerus ‘underconstruction’.



8. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / Pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pendidikan untuk Kewarganegaraan Demokratis : Fachruddin : 2005/40 : Demokrasi masyarakat sipil



Komentar Dalam melukiskan pendidikan untuk kewarganegaraan demokratis, para penulis memberikan penekanan terhadap poin-poin yang berbeda. Pendidikan untuk demokrasi dapat digolongkan sebagai berikut: a. Mengembangkan kemampuan orang-orang tentang pengertian dan partisipasi yang bertanggung jawab sebagai warganegara demokratis dalam berbagai lapisanan kehidupan. b. Menyediakan satu set nilai-nilai inti demokrasi atau sikap-sikap demokratis seperti penghargaan terhadap latar belakang yang berbeda, sudut pandang yang berbeda, dan martabat manusia, penghargaan terhadap hak-hak minoritas, kepedulian terhadap yang lain, keadilan, persamaan, partisipasi, kebebasan sebagai prasyarat warganegara untuk menciptakan masyarakat demokratis. c. Pengajaran bagaimana cara menggunakan konsep demokrasi dalam kaitannya dengan bentuk pemerintahan, terutama pemerintahan yang demokratis. d. Membuat warganegara ‘politis’: para warganegara yang percaya akan, berkomitmen terhadap, menegakkan, dan membangun prinsip demokrasi fundamental warganegara yang efektif atau warganegara yang melek secara politik.



9. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pendidikan untuk Kewarganegaraan Demokratis : Murray&Veldhuis, Ruud. : 2002/114 : Konteks dan Reformasi.



Komentar Pendidikan untuk kewarganegaraan demokratis mengarah kepada pengembangan kemampuan berpartisipasi dan tanggung jawab sebagai warganegara demokratis, dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.



10. Anotasi Bibliografi Judul buku Sipil Islam diIndonesia. Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Mendidik untuk Demokrasi: Ide dan Praktik asosiasi Masyarakat : Fachruddin : 2005/31 : Demokrasi



Komentar: Dengan mengutip beberapa pendapat, Fachrudin mengemukakan bahwa kewarganegaraan mengacu pada satu identitas atau atribut yang mendorong individu untuk berpikir tentang diri mereka sebagai bagian dari suatu masyarakat atau suatu negara. Kewarganegaraan adalah juga suatu identitas fundamental yang membantu individu di dalam masyarakat (perasaan kewarganegaraan). Kewarganegaraan adalah juga suatu status (keanggotaan penuh dari suatu negara) yang dirundingkan oleh negara bangsa, yang membawa hak-hak (aspekhorisontal) dan tanggung jawab atau konsekuensi-konsekuensi (aspek vertikal).



11. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / Pengarang Tahun / halaman Perihal



: Tujuan dan / atau Kerangka Pendidikan Kewarganegaraan : Quigley, Charles N, Buchanan Jr., dan Bahmueller. : 1991 : Sebuah kerangka pendidikan kewarganegaraan



Komentar: CCE mengusulkan tiga komponen yang saling berinterrelasi – kebajikan, pengetahuan, dan keterampilan kewarganegaraan sebagai tujuan dan/atau kerangka pendidikan Kewarganegaraan.



12. Anotasi Bibliografi Judul buku : Dimensi Kewarganegaraan Multidimensi Penerbit / pengarang : Kubow, P. Grossman, D. &Ninomiya, A. Tahun / halaman : 1998/ 115-134 Perihal : kewarganegaraan multidimensi Komentar: Kubow, Grossman dan Ninomiya berpendapat bahwa hanya Pendidikan kewarganegaraan yang meliputi empat dimensi yang saling berhubungan, yakni personal, spatial, sosial dan temporal, akan mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan abad ke-21.



13. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / Pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pendidikan Kewarganegaraan : Cogan, J.J. : 1998/13 : Menetapkan konteks pendidikan kewarganegaraan



Komentar: Pendidikan kewarganegaraan digambarkan sebagai ‘kontribusi pendidikan untuk pengembangan karakteristik-karakteristik warganegara’ (Cogan 1998:13), dan ‘proses tentang aturan pengajaran masyarakat, institusi, dan organisasi-organisasi, dan peran Warganegara dalam masyarakat yang berfungsi secara baik’.



14. Anotasi Bibliografi Judul buku : Kewarganegaraan Penerbit / pengarang : Gould, J. &Kolb, W.L. eds. Tahun / halaman : 1964/88 Perihal : Kewarganegaran Komentar: Gould dan Kolb menggambarkan kewarganegaraan sebagai suatu ‘hubungan yang ada antara orang dan masyarakat politik secara alami, yang dikenal sebagai suatu negara, dimana pembentuk berhutang kepada kesetiaan-kesetiaan dan perlindungan.



15. Anotasi Bibliografi Judul buku : Peran Pendidikan Kewarganegaraan: Posisi Satgas Kebijakan Pendidikan Yang Akan Datang Makalah dari Jaringan Komuniter. Penerbit / pengarang : Branson, Margaret S. Tahun / halaman : 1998 Perihal : Pendidikan Kewarganegaran Komentar: Pendidikan Kewarganegaraan adalah satu komponen pendidikan yang penting yang mengajarkan warganegara untuk mengambil bagian dalam kehidupan demokrasi publik, untuk menggunakan hak-hak mereka dan untuk membebaskan tanggung-jawab mereka dengan pengetahuan dan keterampilan-keterampilan. Sekolah-sekolah Amerika sejak awal Republik ini telah mengedepan suatu misi kewarganegaraan dengan jelas. Suatu masyarakat yang bebas bergantung pada para warganegaranya, dan cara untuk menghasilkan penduduk yang berkualitas adalah pendidikan. Sebagai bagian dari tahap proses pendidikan, pendidikan tinggi mempunyai misi untuk membantu perkembangan para warganegara dengan Semangat untuk memimpin. Literatur yang berkontribusi, dan Pendidikan kewarganegaraan secara umum, ditandai oleh cakupan waktu yang luas, terdiri atas komposisi suara yang berbeda dari partisipasi bermacam-macam unit sosial (dari individu ke pemerintah), dan keberadaan sumber dan studi internasional.



16. Anotasi Bibliografi Judul buku Keadilan Sosial. Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Mengajar untuk LiterasiMultikultural, Kewarganegaraan Global, dan : Banks, James A. : 2004/ 3-15 : Kewarganegaran global



Komentar: Pendidikan Kewarganegaraan perlu membantu para siswa mengembangkan pengetahuan dan identifikasi yang jelas tentang masyarakat, budaya dan negara bangsa mereka. Hal tersebut diperlukan untuk menolong mereka dalam mengembangkan identifikasi global dan pemahamanmendalam tentang peran mereka dalam masyarakat dunia. Para siswa perlu memahami bagaimana hidup di dalam masyarakat budaya mereka dan pengaruh satu negara Terhadap negara lain serta keyakinan bahwa kejadian internasional itu berakibat pada hidup mereka sehari-hari.



17. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pendidikan multikultural: IssuesandPerspectives (edisi ke-3). : Banks, J. A., &McGeeBanks, C. A. : 1997/435 : Pendidikan Multikultural



Komentar : Multikulturalisme dapat digambarkan sebagai, “Suatu posisi dan gerakan yang filosofis yang menganggap bahwa gender, kesukuan, rasial, dan keanekaragaman budaya dari suatu masyarakat plural harus dicerminkan di dalam semua lembaga pendidikan, termasuk staf, normanorma, nilai-nilai, kurikulum, dan siswa”.



18. Anotasi Bibliografi Judul buku : Peran Pendidikan Kewarganegaraan Makalah Posisi Satuan Tugas Kebijakan Pendidikan Yang Akan Datang Dari Komunitarian Jaringan Penerbit / Pengarang :Branson, Margaret Stimmann Tahun / halaman : 1998/3 Perihal : Pendidikan Kewarganegaraan dalam demokrasi Komentar : Pendidikan kewarganegaraan dalam demokrasi adalah pendidikan untuk mengembangkan dan memperkuat dalam atau tentang pemerintahan otonom (selfGovernment). Pemerintahan otonom demokratis berarti bahwa warganegara aktif terlibat dalam pemerintahan sendiri; mereka tidak hanya menerima didikte orang lain Atau memenuhi tuntutan orang lain.



19. Anotasi Bibliografi Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Hak Asasi Manusia: Konsep dan Perdebatan Kunci. Penerbit / Pengarang : Davies, Lynn Tahun / halaman : 2000/6 Perihal : pendidikan HAM Komentar : Pendidikan hak azasi manusia seyogyanyadidefinsikan sebagai pelatihan dan usaha-usaha informasi yang ditujukan untuk pembangunan suatu kultur universal dari hak azasi manusia melalui pengetahuan dan keterampilan serta penuangan Sikap-sikap.



20. Anotasi Bibliografi Judul buku Politik Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pendidikan Kewarganegaraan”. Dalam Jurnal Pendidikan Ilmu : L. Bray, Bernard dan Larry W. Chappel : 2005/86 : pendidikan kewarganegaraan



Komentar : Kebajikan-kebajikan kewarganegaraan adalah kualitas dari karakter dan keterampilanketerampilan pribadi yang diperlukan untuk kebermaknaan latihan kewarganegaraan. Kebajikankebajikan kewarganegaraan memberikan kepada kita kapasitas untuk berlatih hak-hak kita, mempromosikan minat kita dan kewajiban-kewajiban kita.



21. Anotasi Bibliografi Judul buku Dari Jaringan Komunitarian Penerbit / Pengarang Tahun / halaman Perihal



: Posisi Satgas Kebijakan Pendidikan Yang Akan DatangMakalah : Branson, Margaret Stimmann. : 1998 : peran pendidikan kewarganegaraan



Komentar : Pada dasarnya, karakter adalah kepada siapa kita mengekspresikan perbuatan kita, bagaimana kita hidup, apa yang kita kerjakan – dan demikianlah anak-anak di sekitar kita mengetahuinya, merekapun kemudian menyerap dan menyimpan hasil pengamatan mereka, yaitu – kita para orang dewasa ini hidup dan melakukan sesuatu dengan spirit tertentu, bergaul satu sama lain dengan berbagai cara.



22. Anotasi Bibliografi Judul buku CivicEngagement. Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



:



Pelajaran



dari



Program



Service-Learning.



Center



For



: D’Agostino, Maria J. : 2006/2 : Partisipasi warga



Komentar : Partisipasi warganegara adalah hal fundamental dalam tata pemerintahan yang demokratis. Masalah sudah ditujukan di dalam partisipasi warganegara dalam banyak cara, termasuk di dalamnya pemakaian teknologi untuk melibatkan warganegara dalam proses pengambilan keputusan.



23. Anotasi Bibliografi Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan: Kewarganegaraan.”pusat Studi Kanada di Universitas Mount Allison. Penerbit / Pengarang : Osborne, Kenneth dkk Tahun / halaman : 1999 Perihal : Konsepsi Kewarganegaran



Pengantar



Pendidikan



Komentar : Para ahli setuju bahwa kewarganegaraan melibatkan sejumlah keterampilan yang saling berhubungan, kepercayaan dan tindakan-tindakan. Osborne mengidentifikasi lima unsur-unsur yang melembagakan kewarganegaraan dan mempengaruhi hasil-hasil yang pada umumnya mewakili dalam kurikulum. Unsur-unsur itu sebagaimana tergambar dalam tabel di atas. Dalam pandangan Osborne, kewarganegaraan global adalah bagian dari kepribadian nasional, di mana para siswa datang untuk melihat diri mereka sebagai anggota suatu masyarakat dunia dan belajar untuk menyeimbangkan klaim-klaim tentang bangsa terhadap klaim-klaim bangsa lintas nasional.



24. Anotasi Bibliografi Judul buku : Mendidik untuk Karakter: Bagaimana Sekolah Kita Dapat Mengajar Rasa Hormat dan Tanggung Jawab. Penerbit / pengarang :Lickona, Thomas. Tahun / halaman : 1991/51 Perihal : Konsepsi karakter Komentar : Menurut Lickona, karakter baik terdiri dari mengetahui yang baik, menginginkan yang baik, dan melakukan yang baik. Sebagian besar perdebatan sekitar apa dan bagaimana mengajar karakter terikat pada suatu debat tentang apa makna “karakter”. Karakter dapat mengacu pada: 1. Ciri kepribadian atau kebaikan seperti tanggung jawab dan rasa hormat untuk yang Lain 2. Emosi seperti rasa bersalah atau simpati 3. Keterampilan-keterampilan sosial seperti pengendalian konflik atau komunikasi Efektif 4. Perilaku-perilaku seperti sharing atau membantu, atau 5. Pengamatan-pengamatan seperti kepercayaan di dalam persamaan atau strategi memecahkan masalah.



25. Anotasi Bibliografi Judul buku Perkembangan. Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



:



Model



Pendidikan



Karakter:



Perspektif



dan



Masalah



: Williams, Mary M. : 2000/34 : Pendidikan dan pengembangan



Komentar: Hampir tak mungkin untuk memisahkan pengajaran nilai dari pendidikan di sekolah; hal itu merupakan suatu bagian dari pendidikan di sekolah apakah orang-orang memiliki kemauan untuk mengakuinya atau tidak. Pertanyaannya ialah bagaimana pendidik dapat mempengaruhi pengembangan karakter siswa secara efektif sehingga berdampak positif.



26. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Sebuah Kerangka Pendidikan Kewarganegaraan. : Quigley, C.N. Buchanan Jr. J.H. &Bahmueller, C.F. eds. : 2000 : Kerangka Pendidikan Kewarganegaraan



Komentar : 1. Kebaikan kewarganegaraan terdiri dari ciri-ciri dari karakter, disposisi, dan komitmen yang Penting bagi pemeliharaan dan perbaikan pemerintahan dan kewarganegaraan demokratis. Contoh-contoh dari kebajikan-kebajikan kewarganegaraan adalah tanggung jawab individu, disiplin diri, integritas, patriotisme, toleransi dalam keragaman, kesabaran dan konsistensi, dan rasa kasihan untuk yang lain. Komitmen-komitmen termasuk, suatu pengabdian terhadap hak azasi manusia, persamaan, kebaikan umum, dan aturan hukum. 2. Pengetahuan kewarganegaraan meliput gagasan dan informasi pokok bahwa para pelajar harus mengetahui dan terbiasa sebagai warganegara yang efektif dan bertanggung jawab dalam suatu demokrasi. Pengetahuan kewarganegaraan secara normal termasuk jenisjenis dan sistem dari pemerintah, politik, lembaga politik, dan proses dan peran dari para warganegara dalam hubungannya dengan pemerintah. 3. Keterampilan kewarganegaraan termasuk keterampilan intelektual yang diperlukan untuk memahami, membandingkan, menjelaskan dan mengevaluasi berbagai prinsip dan praktek-praktek dari pemerintah dan kewarganegaraan. Termasuk juga keterampilan berpartisipasi yang memungkinkan warganegara untuk memonitor dan mempengaruhi ebijakan-kebijakan publik.



27. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pendidikan Guru dan Hak Asasi Manusia. : Osler, A. dan Starkey, H. : 1996 : Tujuan Pendidikan untuk Kewarganegaraan



Komentar : Pendidikan kewarganegaraan mempunyai kaitan dengan pengembangan pribadi para siswa dan pengembangan kehidupan politik dan sosial masyarakat tingkat lokal, nasional dan Internasional. Pada tingkat personal, Pendidikan kewarganegaraan adalah menitikberatkan pada pengintegrasian ke dalam masyarakat. Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk menanggulangi penghalang-penghalang struktural ke arah persamaan: menentang rasisme dan sexism dalam institusi-institusi, sebagai contoh… pada tingkat sosial dan politis adalah Sekitar menciptakan suatu tatanan sosial yang dapat membantu menyediakan kenyamanan tanpa penindasan.



28. Anotasi Bibliografi Judul buku : Pendidikan untuk Kewarganegaraan dan Pengajaran Demokrasi di Sekolah: Laporan Akhir Grup Penasihat untuk Kewarganegaraan. Penerbit / Pengarang : Bernard Crick Tahun / halaman : 1998 Perihal : Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Kualifikasi dan Otoritas Kurikulum. Komentar : Tujuan pendidikan kewarganegaraan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi adalah Untuk memberikan kenyamanan dan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan-keterampilan dan nilai-nilai yang relevan dengan hakikat demokrasi partisipatif; juga untuk meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban, dan perasaan tanggung jawab yang diperlukan untuk pengembangan para siswa menjadi warganegara aktif.



29. Anotasi Bibliografi Judul buku Konteks. Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Abad 21: Menetapkan : Cogan, John J. dan Ray Derricott. : 1998/115 : Karakter Warganegara Abad 21



Komentar : Karakteristik warganegara abad ke-21 adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan mengenal dan mendekati masalah sebagai warga masyarakat global 2. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran atau kewajibannya dalam masyarakat 3. Kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati perbedaan-perbedaan budaya 4. Kemampuan berpikir kritis dan sistematis 5. Memiliki kepekaan terhadap dan mempertahankan hak asasi manusia (seperti hak kaum wanita, minoritas etnis, dsb 6. Kemampuan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok yang sudah biasa guna melindungi lingkungan 7. Kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan 8. Kemauan dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik pada tingkatan pemerintahan lokal, nasional, dan internasional.



30. Anotasi Bibliografi Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan: Perbandingan Internasional.Inggris: Yayasan Nasional untuk Riset Pendidikan-NFER Penerbit / pengarang : Kerr, David. Tahun / halaman : 1999/15-16 Perihal : Pendekatan Pendidikan Kewarganegaraan Komentar : 1.Tentang sejarah nasional dan struktur-struktur dan proses-proses dari pemerintah dan kehidupan politik. 2. Pendidikan MELALUI kewarganegaraan menitikberatkan pada pelibatan siswa untuk belajar dengan melakukan (bydoing), melalui pengalaman-pengalaman yang aktif, berpartisipasi di sekolah atau masyarakat lokal dan di luar. Proses belajar seperti itu diyakini memiliki potensi untuk menguatkan komponen pengetahuan. 3.Pendidikan UNTUK kewarganegaraan mencakup kedua pendekatan (1 dan 2) yang menitikberatkan pada proses memperlengkapi siswa dengan seperangkat alat (pengetahuan dan pemahaman, keterampilan dan sikap, nilai-nilai dan Disposisi-disposisi) yang memungkinkan mereka berpartisipasi secara aktif dan Pantas di dalam peran-peran dan tanggung-jawab mereka dalam kehidupan dewasa Mereka. Pendekatan ini mengaitkan pendidikan kewarganegaraan dengan keseluruhan pengalaman pendidikan para siswa.



31. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Konsep Pendidikan Karakter : David Elkind dan Freddy Sweed : 2012/15 : Pendidikan karakter



Komentar : Pembentukan kecerdasan afektif yang berujung pada sikap/karakter individu dapat dilakukan dengan pendidikan karakter. Banyak para ahli yang memberikan pengertian mengenai pendidikan karakter. Pendidikan karakter sebagai upaya mendorong peserta didik tumbuh dan berkembang dengan kompetensi berpikir dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dalam hidupnya serta mempunyai keberanian melakukan yang benar, meskipun dihadapkan Pada berbagai tantangan.



32. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Konsep Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan : Budimansyah : 2010/ 264-265 : Pendidikan kewarganegaraan



Komentar : Pendidikan kewarganegaraan Civiceducation) merupakan salah satu bidang Kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia melalui koridor “valuebasededucation” dengan Kerangka sistematik sebagai berikut: 1. Secara kurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar menjadi warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. 2. Secara teoritik memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bersifat konfluen atau saling berpenetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep, dan moral pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara. 3. Secara programatik menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai dan pengalaman belajar dala bentuk berbagai perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan seharihari dan merupakan tuntunan hidup bagi warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut dari ide, nilai, konsep, dan moral pancasila, kewarganegaraan yang demokratis dan bela negara.



33. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit / pengarang Tahun / halaman Perihal



: Riset dan Praktik. : Slavin, E. Robert : 2007 : pembelajaran kooperatif



Komentar : Pembelajaran kooperatif membuat siswa menjadi lebih berani untuk membangun komunikasi secara terus-menerus dengan temannya demi memecahkan masalah dalam pembelajaran.



34. Anotasi Bibliografi Judul buku Penerbit/ Pengarang Tahun / halaman Perihal



: Mengembangkan Profesionalisme Guru. : Rusman : 2014 : Model- model pembelajaran



Komentar : Jika guru menggunakan model pembelajaran kooperatif saat proses pembelajaran di kelas, maka ia akan melaksanakan perannya sebagai fasilitator untuk menjelaskan materi kepada siswa dan berusaha membuat mereka memahami lebih dalam isi materi tersebut.



35. Anotasi Bibliografi Judul buku Orientasi. Penerbit / Pengarang Tahun / halaman Perihal



: Pembelajaran Inovatif: Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan : Santjaya, I. Wayan : 2006 : Pembelajaran inovatif



Komentar : Pembelajaran kooperatif membuat siswa aktif mengeluarkan pendapat dan saling berkerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.



36. Anotasi Bibliografi Judul buku : Pendidikan Kewarganegaraan untuk membangun wawasan global warga Negara muda Penerbit / Pengarang : Mukhamad Murdiono Tahun / halaman : 2014 Perihal : Cakrawala pendidikan Komentar : Penelitian ini bertujuan untuk menemukan nilai-nilai dasar yang perlu dikembangkan dalam pendidikan kewarganegaraan untuk membangun wawasan global warga negara muda. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode groundedtheory. Sumber data terdiri atas sumber kepustakaan dan responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan analisis induktif.



37. Anotasi Bibliografi Judul buku : Transformasi pendidikan abad 21 sebagai tuntutan pengembangan sumber daya manusia di era global Penerbit / Pengarang : Etistika Yuni Wijaya, Dwi Agus Sudjimat, Amat Nyoto Tahun / halaman : 2016/ 263-278 Perihal : pendidikan abad 21 Komentar : Di Abad-21 ditantang untuk mampu menciptakan pendidikan yang dapat ikut menghasilkan sumber daya pemikir yang mampu ikut membangun tatanan sosial dan ekonomi sadar pengetahuan sebagaimana layaknya warga dunia di Abad-21. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kompetensi abad-21 yang dibutuhkan di dunia usaha/dunia industri bidang pekerjaan sebagai teknisi jaringan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.



38. Anotasi Bibliografi Judul buku : Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural Penerbit / pengarang : Satrio Budiwibowo Tahun / halaman : 2016/ 565-585 Perihal : Pancasila dan Kewarganegaraan Komentar : Pancasila yang dibangun adalah untuk kesejahteraan bersama dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Bangsa yang cerdas dalam era globalisasi, bukan bangsa yang terus mengeluh, menyerah, dan marah, tetapi bangsa yang mampu mengalirkan sumber-sumber kesejahteraan yang tersedia di arena global itu. Teknologi, modal, atau informasi, semua kita gunakan dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan dan kepentingan kita.



39. Anotasi Bibliografi Judul buku : Desentralisasi dan otonomi daerah: desentralisasi, demokratisasi & akuntabilitas pemerintahan daerah Penerbit / pengarang : Syamsuddin Haris Tahun / halaman : 2005 Perihal : Otonomi daerah Komentar : Salah satu aspek reformasi yang mendapat perhatian hingga kini adalah persoalan kebijakan otonomi daerah. Pemerintah melalui kebijakan desentralisasi (politik dan fiskal)-dengan dikeluarkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah-telah membawa perubahan yang cukup berarti terhadap hubungan pusat-daerah. Diharapkan melalui kebijakan yang sudah berjalan dua tahun lebih itu dapat menyuburkan proses reformasi pada tingkat lokal dan memberi ruang gerak pada bidang politik, pengelolaan keuangan daerah dan pemanfaatan sumber-sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat lokal, sehingga tercipta corak pembangunan baru di daerah.



40. Anotasi Bibliografi Judul buku : Peran Organisasi Kepemudaan Dalam Meningkatkan Pemahaman Wawasan Nusantara Di Kalangan Pemuda Indonesia Penerbit / pengarang : Inggar Saputra Tahun / halaman : 2017 Perihal : Pendidikan PKn dan Sosial Budaya Komentar : Wawasan nusantara adalah sebuah konsepsi penting dan strategis yang harus dipahami, dihayati dan diamalkan pemuda Indonesia. Seperti diketahui, organisasi kepemudaan di Indonesia sangat banyak, sehingga jumlah itu harus dioptimalkan agar mampu memanamkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan wawasan nusantara sehingga terbentuk pemuda Indonesia yang kuat dan tangguh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Organisasi kepemudaan sekarang dan masa mendatang diharapkan terus berkontribusi aktif meningkatkan pemahamanan pemuda terhadap konsepsi wawasan nusantara melalui implementasi dalam bidang politik, ekonomi, sosial, pertahanan dan keamanan.



TUGAS ANOTASI BIBLIOGRAFI Dosen : Bapak Putra Kaslin Hutabarat, S.Pd, M.Pd



Disusun oleh : Yulita Amalia sibarani (201191) Semester 1D



Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AlWashliyah T.A 2020/2021