Bidang Ekonomi Kreatif KKN  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1.1.2 Analisis Situasi Ekonomi Berdasarkan Profil Desa Gebangan (2016) sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai buruh tani (975 orang). Mata pencaharian lainnya meliputi: petani (333 orang), PNS (30 orang), pengrajin industri rumah tangga (46 orang), nelayan (37 orang), Pensiunan PNS/TNI/POLRI (11 orang), karyawan perusahaan swasta (32 orang) dan lainnya (pedagang keliling, bidan swasta, perawat swasta, TNI, POLRI, pengusaha kecil menengah, arsitektur) dengan total keseluruhan 1,491 orang. Di Dusun Karang Tengah, tingkat ekonomi masyarakatnya lebih baik dibandingkan dengan warga di Dusun Asta Wangi. Di daerah ini, masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Banyak warga yang memiliki lahan pertanian baik yang berada di dusun ini maupun berada di luar dusun. Produk unggulan yang dihasilkan warga baik di Dusun Karang Tengah, Asta Wangi, maupun di kelima dusun lainnya yaitu jagung. Hasil jagung yang diproduksi oleh warga di desa ini mayoritas dijual berupa mentahnya, sebagian lagi diolah menjadi tepung jagung, marning, jamudin dan ladrang. Produk-produk tersebut sudah sering dijumpai di daerah ini dan diperlukan produk lain yang barangkali lebih diminati warga pada umumnya sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari hasil produksi jagung yang melimpah di Desa Gebangan. Selain itu, setelah observasi dilakukan, ternyata banyak ibu-ibu yang masih menganggur di rumah sehingga diperlukan suatu program pengembangan ekonomi kreatif untuk meningkatkan penghasilan masyarakat Desa Gebangan dengan memberdayakan ibuibu rumah tangga yang tidak bekerja melalui pembentukan kelompok usaha wanita.



a. Bidang Ekonomi Kreatif 1. Pengadaan alat dan bahan baku produksi sirup Air Kelapa dan pupuk cair PGPR  Tanggal dan lokasi kegiatan - Tanggal : 19 Februari 2017 - Lokasi Kegiatan: Balai Desa Gebangan  Sasaran - Seluruh masyarakat Desa Gebangan  Hasil dan Pembahasan Pengadaan alat dan bahan dilakukan dengan cara observasi ke berbagai wilayah di daerah desa Gebangan khusunya wilayah dusun Krajan Kunjungan ini didasarkan pada informasi yang didapat oleh Bapak Awadi selaku kepala dusun Rampet. Selain itu, juga



beberapa orang mencari bahan tambahan yaitu gula untuk mebuat rasa air kelapa menjadi lebih manis layaknya sirup pada umumnya. Pada kegiatan ini, kami mahasiswa KKN 71 terlebih dahulu melakukan observasi bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sirup air kelapa. Setelah itu kami juga menyiapkan beberapa bahan tambahan lain dan beberapa bahan seperti pengental minuma (CMC), perisa makanan, pewarna makanan dan pengawet makanan. Alat yang digunakan untuk packing kami menyiapkan botol plastic berukuran 330ml serta label yang sudah dicetak dan siap untuk ditempel pada setiap kemasan. Untuk alat yang dibutuhkan untuk produksi sirup air kelapa kami membeli nya di pasar Panji kecamatan Situbondo. Program ini berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Selain pembuatan sirup air kelapa mahasiswa KKN 71 juga membuat satu produk lain yaitu pupuk cair PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Pembuatan pupuk cair ini didasarkan kepada informasi dari Kepala Dusun Asta Wangi Pak Ramli dan ketua GAPOKTAN desa Gebangan yaitu Pak Sudibyo dan dikhususkan di wilayah Asta Berris. Pada kegiatan ini kami berkoordinasi dengan BPPPK kabupaten Situbondo dibantu oleh PPL di desa Gebangan Ibu Nana mengenai alat dan bahan yang harus disediakan dalam pembuatan pupuk cair PGPR. Bahan-bahan yang digunakan antara lain Dedak, Gula, Terasi, Kapur, MSG. sedangkan alat yang digunakan sudah disediakan. Untuk pengemasan pupuk cair PGPR menggunakan botol berukuran 600ml.



2. Pengemasan dan Pemasaran keripik tortilla jagung  Tanggal dan lokasi kegiatan - Tanggal : 20 Februari 2017 - Lokasi Kegiatan: Pendopo Balai Desa Gebangan  Sasaran - Seluruh masyarakat Desa Gebangan  Hasil dan Pembahasan Pada proses ini, proses packing dan pemasaran berjalan lancar sirup air kelapa dan pupuk cair PGPR, dimasukkan ke dalam botol dan diberikan label agar menambah nilai harga jual. Pada proses ini berjalan lancar dan mendapatkan beberapa saran untuk mengubah logo dan menambahkan konten pada label. Setelah melalui proses pelatihan pembuatan sirup air kelapa, selanjutnya adalah proses packing dan pelabelan dari sirup air kelapa tersebut. Untuk proses packing kami menggunakan botol plastic berukuran 330ml dengan alasan untuk menghindari masuknya mikroba yang membuat sirup air kelapa tidak bertahan lama sebelum sampai pada konsumen. Sementara untuk pupuk cair PGPR botol plastic yang digunakan



adalah ukuran 600 ml. sesudah sirup air kelapa dimasukkan kedalam botol dan ditutup maka kami memberikan label yang berfungsi sebagai informasi kepada pembeli bahwa sirup air kelapa yang dibeli adalah produk unggulan dari desa Gebangan dan memiliki kesegaran alami dibandingkan dengan sirup buatan pabrikan yang sudah jadi. Setelah proses packing dan labeling selesai, selanjutnya adalah proses pemasaran, dimana pemasaran untuk saat ini melalui media sosial yang dimiliki oleh mahasiswa, diantaranyafacebook, instagram, BBM, whatsapp dan lain sebagainya, sehingga setelah proses packing baru selesai, beberapa permintaan atau order untuk sirup air kelapa sudah didapatkan. Selain dengan sosial media, kami juga sempat membawa produk kami ke acara PERSULI (Pertemuan Seminggu Sekali) mahasiswa KKN kecamatan Kapongan, harga yang kami tetapkan adalah Rp. 8.000 per botol.