Bimbingan Konseling Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Asas Bimbingan Konseling Islam Dalam setiap kegiatan yang dilakukan seharusnya ada suatu asas atau dasar yang melandasi dilakukannya kegiatan tersebut, dengan kata lain ada asas-asas yang dijadikan dasasr pertimbangan kegiatan itu. Begitu juga dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling islami yang mempunyai 15 asas-asas atau prinsip-prinsip yaitu sebagai berikut: 1. Asas-asas kebahagiaan dunia dan akhirat 2. Asas Fitrah 3. Asas “Lillahi ta’ala” 4. Asas Bimbingan seumur hidup 5. Asas kesatuan Jasmaniah dan rohaniah 6. Asas Keseimbangan rohaniah 7. Asas kemaujudan hidup 8. Asas sosialitas manusia 9. Asas kekhalifahan manusia 10. Asas Keselarasan dan keadilan 11. Asas pembinaan akhlaqul-karimah 12. Asas Kasih Sayang 13. Asas saling menghargai dan menghormati 14. Asas Musyawarah 15. Asas keahlian



B. Prinsip Bimbingan Konseling Islam Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar bagi penyelenggaraan pelayanan. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah: 1. 2. 3. 4.



Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Masalah Individu Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Program Pelayanan Prinsip-prinsip Berkenaan dengan Pelaksanaan Layanan



C. Syarat, Tugas, dan Tanggung Jawab Konseling Islam 1. Syarat Konseling Islam Dalam ajaran Islam, seorang konselor dituntut agar memiliki akhlak yang mulia (alakhlāq al-karīmah). Akhlak mulia dimaksud meliputi : (1) keteladanan, (2) kasih sayang, (3) tawaduk, (4) sabar dan pemaaf, (5) lemah lembut, (6) ingin perbaikan, (7) cermat, dan (8) memahami kondisi konseli. 2. Tugas Konseling Islam  Mengadakan penelitian atau obeserrvasi terhadap situasi atau keadaan sekolah.  Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka pembimbing berkewajiban memberikan saran-saran ataupun pendapat-pendapat kepada kepala sekolah ataupun staff pengajar lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.  Membuat program bimbingan.  Menyusun tim bimbingan, bentuk dan cara kerja sama.  Melaksanakan bimbingan terhadap anak-anak.



 Mengadakan evaluasi. 3. Tanggung Jawab Konseling Islam Seorang konselor islam memiliki tanggung jawab yang tidak ringan, misalnya mengadakan penelitian terhadap lingkungan sekolah, membimbing anak-anak, serta memberikan saran-saran yang berharga.



D. Metode dan Teknik Bimbingan Konseling Islam 1. Metode Dalam pengertian harfiyyah, metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan, karena kata metode berasal dari meta yang berarti melalui dan hodos berarti jalan. Metode lazim diartikan sebagai jarak untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan, sementara teknik merupakan pernerapan metode tersebut dalam praktek. 2. Teknik Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan individu, yaitu:  Konseling  Nasihat  Bimbingan kelompok  Konseling kelompok  Mengajar bernuansa bimbingan



E. Nasehat, Cerita, Peristiwa, Ganjaran, dan Ancaman Bimbingan Konseling Islam Bimbingan dan konseling Islam merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi dan memecahkan masalah yang dialami klien agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat berdasarkan ajaran Islam. Al-Qur’an dan Sunnah Rasul merupakan landasan utama bagi bimbingan dan konseling Islami, yang juga dalam pengembangannya dibutuhkan landasan yang bersifat filsafat dan keilmuan. Secara garis besar tujuan bimbingan konseling islam dapat dirumuskan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sedangkan fungsi bimbingan dan konseling Islam dibagi menjadi Fungsi preventif, Fungsi kuratif atau korektif, Fungsi preventif dan Fungsi developmental atau pengembangan. Bimbingan dan konseling sangat berperan penting dalam pembentukan sosok peserta didik yang dicita-citakan