Biokimia Tes Fungsi Hati [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Prodi : D3 Gizi Tk 2 Matkul : Biokimia Gizi



TES FUNGSI HATI DALAM METABOLISME PROTEIN Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang sering disebut sebagai liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Hati memiliki berbagai fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun didalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan. Untuk mengetahui kondisi fungsi hati, maka diperlukan pemeriksaan yang disebut sebagai uji fungsi hati. Pada umumnya, tes fungsi hati termasuk dalam kelompok tes darah yang bertujuan untuk mengukur enzim atau protein tertentu dalam darah. Tes ini dapat membantu mendeteksi, mengevaluasi, dan memonitor penyakit atau kerusakan hati. Tes fungsi hati ini bisa dilakukan melalui pengambilan sempel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia di dalam hati. Pemeriksaan ini akan menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang, sehingga menimbulkan masalah. Tes fungsi hati yang umum :  Alanine Transaminase (ALT) ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah protein. Merupakan enzim yang Tes Fungsi Hati ditemukan terutama di dalam sel hati. ALT dapat membantu metabolisme protein dalam tubuh. Rentang normal kadar ALT dalam darah adalah antara 5 sampai 60 IU/L (International Units per Liter). Dalam kondisi normal, kadar ALT di dalam darah adalah rendah. Sebaliknya, tingginya kadar ALT mengindikasikan adanya kerusakan hati atau peradangan, Seperti pengidap hepatitis.  Aspartate Transaminase (AST) AST adalah enzim mitokondria yang terdapat di hati, jantung, otot, ginjal dan otak. Dalam banyak kasus kerusakan hati, kadar ALT dan AST meningkat dengan perbandingan sekitar 1:1. Rentang normal kadar AST dalam aliran darah adalah antara 5 sampai 43 IU/L. Jika AST ditemukan dengan kadar yang tinggi di dalam darah, ini mengindikasikan adanya kerusakan atau penyakit hati.  Alkaline Phosphatase (ALP) Enzim ALP ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi dihati, saluran empedu, dan beberapa jaringan lainnya. ALP terdapat di banyak jaringan tubuh (usus, ginjal, plasenta, dan tulang) dan diproduksi di saluran empedu dan selaput sinusoidal hati. Rentang normal kadar ALP dalam darah adalah antara 30 sampai 115 IU/L. Jika saluran empedu tersumbat, kadar ALP akan meningkat. Selain itu, ALP akan meningkat jika terjadi sirosis, sclerosing cholangitis dan kanker hati. Selebihnya, penyakit tulang, gagal jantung kongestif, dan hipertiroidisme dapat menyebabkan tingginya kadal ALP yang tidak terduga. Peningkatkan kadar ALP bisa disebabkan oleh masalah hati jika kadar GGT juga mengalami peningkatan. 



Bilirubin



Bilirubin dihasilkan oleh pemecahan haemoglobin di dalam hati. Bilirubin dikeluarkan melalui empedu dan dibuang melalui feses. Peningkatan kadar bilirubin menunjukkan adanya penyakit hati atau saluran empedu. Tes bilirubin total mengukur jumlah bilirubin dalam pembuluh darah. Total kadar bilirubin yang normal berkisar antara 0,20 sampai 1,50 mg/dl (miligram per deciliter). Tes bilirubin langsung (bilirubin direct) mengukur bilirubin yang diproduksi di hati. Kadar normal bilirubin langsung berkisar antara 0,00 sampai 0,03 mg/dl. Kadar bilirubin dapat meningkat karena berbagai penyakit, termasuk penyakit hati. Jika hati mengalami kerusakan, bilirubin bisa bocor ke dalam aliran darah dan memicu penyakit kuning (jaundice), yaitu kondisi menguningnya mata dan kulit yang disertai dengan urin gelap dan feses berwarna terang. Penyebab dari meningkatnya kadar bilirubin meliputi Hepatitis virus, penyumbatan saluran empedu, sirosis hati, dan penyakit hati lainnya.  Gamma-glutamyltransferase (GGT) Tes Gamma GT (Glutamyl Transferase) merupakan bagian dari tes fungsi hati yang bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan organ hati. Kisaran normal untuk level GGT adalah 948 unit per liter (U/L). Namun, nilai normal ini dapat bervariasi bergantung usia dan jenis kelamin. Jika level GGT dalam tubuh meningkat, kemungkinan pasien harus menjalani lebih banyak tes. Sebab umumnya semakin tinggi level GGT, semakin besar kerusakan hati. GGT sering diukur relatif terhadap enzim lain, seperti alkaline phosphatase (ALP). Jika GGT dan ALP meningkat, diduga tubuh memiliki masalah pada hati atau saluran empedu. Jika GGT normal dan ALP meningkat, kondisi ini dapat mengindikasikan adanya penyakit tulang.  Albumin Albumin merupakan protein yang paling banyak terdapat dalam aliran darah dan diproduksi oleh hati. Hati yang tidak menghasilkan cukup protein dengan fungsi yang tepat dapat menyebabkan kadar albumin yang rendah. Albumin mempertahankan volume darah di pembuluh darah vena dan arteri. Rentang normal kadar kadar albumin dalam darah adalah antara 3,9 sampai 5,0 g/dl (gram/deciliter). Jika kadar albumin menurun secara signifikan, cairan bisa bocor dari aliran darah ke jaringan di sekitarnya, menyebabkan pembengkakan di pergelangan dan telapak kaki.  Total Protein (TP) TP adalah tes darah yang mengukur albumin dan semua protein lainnya dalam aliran darah, termasuk antibodi yang membantu melawan infeksi. Kadar normal protein dalam aliran darah berkisar antara 6,5 sampai 8,2 g/dl. Berbagai alasan yang berbeda bisa menyebabkan peningkatan atau penurunan kadar protein yang tidak normal, misalnya penyakit hati, penyakit ginjal, kanker darah, malnutrisi, atau pembengkakan tubuh yang tidak normal.  L-lactate Dehydrogenase (LDH) LDH adalah enzim yang ditemukan di berbagai jaringan tubuh, termasuk hati. Di dalam tubuh, LDH berfungsi untuk mengubah gula yang didapat dari makanan menjadi energi yang dibutuhkan masing-masing sel. Setiap kelompok umur memiliki batas normal LDH yang berbeda-beda. Bayi dan anak-anak cenderung punya batas LDH yang tinggi daripada orang dewasa, yaitu usia 0-10 hari : 290-2000 unit per liter, usia 10 hari sampai 2 tahun : 180-430 unit per liter, usia 2-12 tahun : 110-295 unit per liter, usia lebih dari 12 tahun : 100-190 unit per liter.