BIOLOGI Laporan Jaringan Tumbuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGAMATAN STRUKTUR AKAR, BATANG, DAN DAUN TUMBUHAN



XI MIPA 2 / Kelompok 5 Disusun Oleh : 1. Daniel Tri P. S. (10) 2. Gaby Davina L. (18) 3. Jason Lee (21) 4. Jefferson Johan (22) 5. Riza V. Situmorang (32) 6. Shintya A (33)



I. Tujuan 1. Mengidentifikasi jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun. 2. Mengamati struktur akar, batang, dan daun monokotil dan dikotil. 3. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil. II. Alat dan Bahan 1. Mikroskop 2. Kaca obyek + kaca penutup 3. Gelas kimia 500 mL 4. Pipet tetes 5. Akar tanaman monokotil (pisang) 6. Akar tanaman dikotil (bayam) 7. Batang tanaman monokotil (jagung dan eceng gondok) 8. Batang tanaman dikotil (bayam dan kembang sepatu) 9. Daun tanaman monokotil (Rhoediscolor) 10. Daun tanaman dikotil (bayam) 11. Preparat awetan akar tanaman dikotil (kacang tanah) 12. Preparat awetan akar tanaman monokotil 13. Preparat awetan batang tanaman monokotil 14. Preparat awetan batang tanaman dikotil 15. Preparat awetan daun tanaman monokotil 16. Preparat awetan daun tanaman dikotil III. Cara Kerja A. Akar tanaman Pisang dan akar bayam 1. Akar pisang diiris setipis mungkin. 2. Akar pisang yang telah diiris ditaruh di kaca obyek, diberi air dan ditutup dengan kaca penutup. 3. Mengamati dengan mikroskop. 4. Memfoto dan menggambar strukturnya. 5. Melakukan langkah nomor 1-4 untuk akar bayam. 6. Membandingkan dengan struktura akar tanaman dikotil dan monokotil dari preparat awetan.



B. Batang kembang sepatu, jagung, eceng gondok, dan bayam 1. Batang kembang sepatu diiris memanjang setipis mungkin. 2. Batang kembang sepatu yang telah diiris ditaruh di atas kaca obyek, diberi air dan ditutup dengan kaca penutup. 3. Mengamati dengan mikroskop. 4. Memfoto dan menggambar strukturnya. 5. Melakukan langkah nomor 1-4 untuk batang bayam dan jagung. 6. Membandingkan dengan struktur batang dikotil dan monokotil preparat awetan. C. Daun Rhoediscolor dan bayam 1. Daun Rhoediscolor dipotong melintang setipis mungkin. 2. Meletakkan di atas kaca objek, meneteskan dengan air, lalu menutup dengan kaca penutup. 3. Mengamati dengan mikroskop. 4. Memfoto dan menggambar strukturnya. 5. Melakukan langkah 1-4 untuk daun bayam. 6. Membuat preparat lagi pada daun Rhoediscolor dengan menyayat daun secara membujur. Mencari struktur stomata. 7. Memfoto dan menggambar secara lengkap. IV. Tabel Hasil Pengamatan No



Foto



1



Potongan melintang akar monokotil a. Pisang



Keterangan (nama jaringan/bagiannya) 1. Epidermis 2. Korteks 3. Endodermis 4. Floem 5. Xylem



2



4 3 Tengah akar pisang pisang



Epidermis akar



1



b. Awetan



4 3 1



5 2



1. Epidermis 2. Korteks 3. Endodermis 4. Persikel 5. Floem 6. Xylem



6 Potongan melintang akar dikotil 4 7 3 6 a. Bayam 5



2.



2



Epidermis akar



bagian tengah 1



b. Awetan



3.



1. Epidermis 2. Korteks 3. Kambium 4. Floem 5. Endodermis 6. Perisikel 7. Xylem



Tidak dapat diidentifikasi



Potongan melintang batang monokotil a. Jagung



1



3



2.



1. 2. 3. 4.



Epidermis Xylem Floem Jaringan parenkim pada eceng gondok adalah parenkim udara (aerenkim)



b. Eceng gondok



4



c. Awetan



2



1. Epidermis 2. Jaringan dasar 3. Floem 4. Xylem



1 3 4



Potongan melintang batang dikotil a. Batang kembang sepatu 1 2 5 3



b. Batang bayam



4 5 3



Epidermis batang



4



1 2 bagian tengah



1. 2. 3. 4. 5.



Epidermis Kortex Xylem Kambium Floem



c. Awetan



4



Tidak dapat diidentifikasi



Potongan melintang daun Rhoediscolor (daun monokotil)



1. 2. 3. 4.



Epidermis atas Hypodermis Mesofil Epidermis bawah



1. 2. 3. 4. 5.



Pigmen Antosianin Kloroplas dan Sel Penutup Celah Stomata Sel Tetangga Dinding Sel



1 2 3 4 5.



Potongan membujur daun Rhoediscolor 5 1



4



2 3 6.



Potongan daun monokotil a. Awetan 1 4 3



6 2



1. Epidermis 2. Floem 3. Xylem 4. Mesofil 5. Epidermis bawah 6. Litokis



5



7.



Potongan daun dikotil a. Bayam



Tidak dapat diidentifikasi



b. Awetan 1 2 3 4 5



1. Epidermis atas 2. Palisade 3. Bunga karang 4. Xylem 5. Floem 6.Epidermis bawah



6



V. Pembahasan 1. Dari hasil pengamatan dan studi membaca, lengkapilah tabel perbedaan struktur akar dan batang berikut! No Karakteristik 1



Monokotil



Dikotil



Organ Akar ~ Susunan jaringan dari luar ke dalam



- Akar monokotil disusun oleh



- Akar dikotil disusun oleh



epidermis, jaringan parenkim



epidermis, korteks,



berupa korteks, endodermis,



endodermis, perisikel,



jaringan pengangkut (xylem



jaringan pengangkut



& floem), empulur



(xylem & floem), empulur



~ Susunan berkas pengangkut



- Susunan berkas bersifat



- Susunan berkas bersifat



kolateral tertutup. Xylem dan



kolateral terbuka, dimana



floem tidak tersusun rapi



xylem terletak didalam



pada akar tumbuhan



dan floem terletak diluar.



monokotil karena antar xylem



Xylem dikelilingi floem



dan floem tidak terdapat



yang dipisahkan oleh



kambium. Letak antar xylem



kambium pembuluh.



dan floem berselang-seling dan membentuk lingkaran seperti cincin 2



Batang ~ Susunan jaringan dari luar ke dalam



- Batang monokotil tersusun



- Batang dikotil disusun oleh



atas epidermis, korteks,



epidermis, korteks,



endodermis, stele yang terdiri



endodermis, perisikel,



atas xylem dan floem, dan



silinder pusat yang terdiri



empulur



atas xylem, floem, dan kambium, dan empulur



~ Susunan berkas pengangkut



- Susunan berkas pengangkut



- Susunan berkas



menyebar keseluruh bagian



pengangkut lebih teratur



tetapi tetap dengan pola



dan rapi yang melingkar



kolateral tertutup, yaitu xylem



dan dipisahkan oleh



berada dibagian yang lebih



kambium yang terdapat



dalam dari floem



diantara floem yang berada dibagian lebih luar dari kambiym dan xylem yang berada dibagian yang lebih dalam dari kambium.



2. Pada bagian luar akar dan batang selalu terdapat jaringan epidermis, jenis modifikasi epidermis apa saja yang kelompok anda temukan? ( Kaitkan struktur epidermis dalam menunjang fungsinya!) Jenis modifikasi yang kami dapat antara lain :  Stomata Epidermis adalah jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Pada struktur epidermis, terdapat bagian sel penjaga yang mempunyai fungsi dalam membantu pembentukan stomata. Stomata adalah celah atau lubang (pori) yang diapit oleh sepasang sel penjaga (penutup). Stomata berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya CO2 dan O2 pada proses respirasi maupun fotosintesis, stomata juga berfungsi sebagai jalur penguapan air (transpirasi). Stomata terletak pada lapisan epidermis daun.  Litokis Litokis adalah sel epidermis yang dindingnya mengalami penebalan dan mengandung sistolit. Litokis menyerupai bangunan sarang lebah yang tersusun dari tangkai selulosa dengan deposisi atau endapan kristal kalsium karbonat (CaCO 3). Sel litokis berukuran lebih besar dari sel-sel epidermis di sekitarnya dan terdapat



pada permukaan bawah atau atas daun monokotil. Litokis mempunyai fungsi untuk perlindungan dan mempertahankan bentuk. 3. a. Batang tumbuhan dikotil dapat tumbuh membesar (atau disebut pertumbuhan sekunder).Bagian batang dikotil manakah yang aktivitasnya dapat mengakibatkan pertumbuhan sekunder? 



Pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktivitas dijaringan kambium (merimatik sekunder). Pembelahan kambium ke arah luar akan membentuk floem sekunder. Sementara pembelahan ke dalam akan membentuk xylem sekunder. Jadi bagian batang dikotil yang aktivitasnya menyebabkan pertumbuhan sekunder adalah pembelahan pada jaringan kambium yang mengakibatkan terjadinya pelebaran batang, pembentukan lingkaran tahun, dan jari-jari empulur.



b. Pertumbuhan sekunder mengakibatkan perubahan struktur. Jelaskan perbedaan struktur batang dikotil yang belum mengalami pertumbuhan sekunder dan yang telah mengalami pertumbuhan sekunder? 



Pada tumbuhan yang mengalami belum mengalami pertumbuhan sekunder, struktur batangnya dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, floem, kambium, xylem,dan empulur. Pertumbuhan sekunder pada batang menyebabkan pembesaran batang tumbuhan yang disebabkan oleh aktivitas pembelahan sel-sel jaringan kambium yang berada antara xylem dan floem. Pembelahan ke arah dalm membetuk xylem sekunder sedangkan kea rah luar membentuk floem sekunder. Perbesaran diameter ini membuat lapisan terluar batang, epidermis menjadi rusak dan sel-selnya pecah. Sel parenkim korteks yang membentuk kambium gabus juga mengalami kerusakan karena pembelahan sel ke arah luar yang membentuk lapisan gabus. Kambium gabus dan gabusnya inilah yang dinamakan periderm yang kemudian mengambil alih fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung. Sehingga struktur batang dikotil dari luar ke dalam adalah periderm, floem primer, floem sekunder, kambium, xylem sekunder dan xylem primer.



4. Akar dikotil mengalami pertumbuhan primer dan sekunder. Apa bedanya? Gambar!



Pembeda Definisi



Pertumbuhan Primer Pertumbuhan yang terjadi dari aksi



Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan yang terjadi



Hasil Pertumbuhan



Terjadi oleh Tempat terjadinya



meristem utama, yang dapat



dari aksi kambium, yang



meningkatkan panjang batang dan



dapat meningkatkan



menambahkan pelengkap ke batang. diameter tanaman Menghasilkan tumbuhan dalam Menghasilkan sumbu longitudinal (menambah



pertumbuhan radial



tinggi atau panjang tanaman)



(menambah diameter atau



Aksi meristem apikal Terjadi di semua bagian dari



keliling batang tanaman) Aksi meristem lateral Terjadi pada angiospermae



tanaman (meristem primer)



dan gymnospermae kecuali monokotil (meristem



Waktu



Berhenti setelah selesainya



sekunder) Hanya terjadi di bagian



diferensiasi jaringan



yang matang (bagian yang memang benar-benar



Pengembangan



Epidermis, korteks, dan jaringan



dikembangkan) Periderm, floem sekunder,



vascular primer yang dikembangkan xylem sekunder, lentisel, selama pertumbuhan



dan kulit kayu yang dikembangkan selama



Urutan



Tanaman terjadi di awal



pertumbuhan Mengikuti pertumbuhan primer



5. Pada struktur daun yang dipotong melintang terdapat jaringan epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang(spons) dan berkas pengangkut. Deskripsikan ciri-ciri jaringan-jaringan tersebut! 



Jaringan Epidermis



Ciri-ciri: 1. Terdapat di permukaan atas dan bawah daun. 2. Biasanya terdiri atas selapis sel, tetapi ada pula yang terdiri atas beberapa lapis sel (epidermis ganda) misalnya pada daun Ficus sp., Nerium sp., dan Piper sp. 3. Sel epidermis tidak mengandung klorofil, kecuali pada sel penutup stomata dan sel epidermis daun tumbuhan yang berada di dalam air. 4. Memiliki sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. 5. Bentuk sel bervariasi, contohnya berbentuk tubular pada helaian daun dikotil, bentuk memanjang pada sel epidermis helaian daun dikotil , dan berbentuk heksagonal pada helaian daun Aloe cristata. 6. Dinding sel epidermis ada yang mengandung lignin, kutikula, dan pectin. 



Jaringan Tiang ( Palisade) Ciri-ciri: 1. Tersusunn dari selapis atau lebih sel-sel yang berbentuk silindris. 2. Tersusun rapat. 3. Banyak mengandung klorofil sehingga sangat efisien untuk fotosintesis. 4. Daun yang terkena cahaya matahari secara langsung akan memiliki palisade yang lebih padat dibandingkan dengan daun yang berada di tempat teduh. 5. Posisinya memanjang tegak lurus terhadap permukaan helai daun. 6. Terletak di epidermis atas pada daun.







Jaringan Bunga Karang (Spons) Ciri-ciri: 1. Tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur. 2. Berdinding tipis. 3. Mengandung lebih sedikit klorofil daripada jaringan palisade. 4. Memiliki ruang antarsel yang besar untuk pertukaran gas.







Berkas Pengangkut Berkas pengangkut pada tumbuhan adalah xilem dan floem. Ciri- ciri xylem: 1. Merupakan jaringan yang kompleks karena tersusun dari berbagai macam bentuk sel. 2. Sel-selnya telah mati. 3. Berdinding tebal.



4. Mengandung zat lignin. 5. Komponen-komponen penyusun xilem adalah unsur trakeal, serat xilem, parenkim xilem. Ciri-ciri floem: 1. Tersusun dari sel-sel yang hidup dan mati. 2. Seluruh jaringan memiliki dinding yang disebut dinding selulosa. 3. Terdapat berbagai macam dinding melintang dan sebagian berpori. 4. Didalamnya terdapat sel pembuluh tapis.



6. Pada struktur daun yang dipotong membujur tampak sel epidermis yang mengandung stomata. Jelaskan cara kerja stomata dalam menjalankan fungsinya! Stomata akan terbuka pada siang hari dan menutup pada malam hari. Membuka dan menutupnya stomata disebabkan oleh perubahan tekanan turgor akibat penambahan dan pengurangan ion kalium(K+) secara reversible oleh sel penjaga. Mekanisme membuka dan menutup stomata dapat dijelaskan sebagai berikut. 



Stomata membuka ketika sel-sel penjaga secara aktif mengakumulasi ion kalium(K+) dari sel-sel tetangga di sekitarnya. Akumulasi K+ akan menurunkan potensial air sel sehingga air masuk melalui osmosis dan sel penjaga membengkak (turgid).







Stomata menutup ketika sel-sel penjaga mengeluarkan ion K+. Hal ini meningkatkan potensial air selnya dan menyebabkan sel penjaga kehilangan air melalui peristiwa osmosis sehingga sel penjaga menjadi lembek dan mengerut.



VI. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diidentifikasi bahwa tumbuhan memiliki akar, batang, dan daun yang tersusun atas jaringan. Terdapat perbedaan diantara struktur jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Pada praktikum dapat diketahui bahwa struktur akar, batang, dan daun tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki perbedaan dan persamaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama memiliki jaringan pelindung yaitu epidermis dan jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem. Yang membedakan keduanya adalah pada tumbuhan dikotil terdapat kambium diantara xylem dan floem yang juga membuat tumbuhan dikotil mengalami pertumbuhan sekunder.