Biosintesis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS FITOKIMIA Hardiyanti Dewi Azmi K1A016019 Biosintesis Asam Asetat Proses biosintesis senyawa flavonoid yang disarankan oleh Birch diman biosintesis ini terdiri dari dua jalur yaitu jalur poliketida, dan jalur fenil propanoid. Jalur poliketida ini merupakan serangkaian reaksi kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat, sedangkan jalur fenilpropanoid atau biasa disebut jalur shikimat.



Gambar 4. Biosintesis senyawa flavonoid Poliasetilyang terbentuk akan berkondensasi dan berekasi dengan hasil dari jalur fenilpropanoid akan membentuk suatu flavonoid. Jenis flavonoid yang terbentuk dipengaruhi dari bahan fenilpropanoid. Jalur fenilpropanoid merupakan bagian dari glikolisis tetapi tidak memperoleh suatu asam piruvat melainkan memperoleh asam shikimat. Reaksi ini melibatkan eritrosa dan fosfo enol piruvat. Asam shikimat yang terbentuk akan ditransformasikan menjadi suatu asam amino yaitu fenilalanin dan tirosin. Fenilalanin akan melepas NH3 dan membentuk asam sinamat sedangkan tirosin akan membentuk senyawa turunan asam sinamat karena adanya subtitusi pada gugus benzennya (Sudarma, 2009). Biosintess Asam Shikimat Biosintesis senyawa fenilpropanoid mengikuti jalur asam shikimat. Pembentukan asam shikimat diawali dengan kondensasi aldol antara eritrosa dan asam fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen C=CH2 dari asam fosfoenolpiruvat berlaku sebagai nukleofil dan mengadisi gugus karbonil C=O eritrosa, menghasilkan gula dengan 7 unit atom karbon. Selanjutnya reaksi yang analog (intramolekuler) menghasilkan asam 5 dehidrokuinat yang mempunyai lingkar sikloheksana, yang kemudian diubah menjadi asam shikimat. Asam prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat terhadap asam shikimat. Selanjutnya, aromatisasi dari asam prefenat menghasilkan asam fenil piruvat yang merupakan prekusor dari fenilalanin melalui reaksi reduktif aminasi, produk deaminasi fenilalanin menghasilkan asam sinamat (Sjamsul, 1986: 103-104).



Gambar. Biosintesis Fenilpropanoid.



Biosintesis Asam Mevalonat Terpenoid diproduksi pada sel tumbuhan dengan dua jalur yang berbeda dan lokasi yang berbeda, salah satunya terdapat di sitoplasma dan yang lain di plastida. Jalur sintesis pada sitoplasma disebut jalur mevalonat (MVA) sedangkan jalur yang terjadi di plastid disebut jalur Methylerythritol 4-phosphate (MEP) Jalur MEP menyediakan prekursor untuk sintesis monoterpen, diterpen, isopren, karotenoid, fitohormon giberelin dan asam absisat, tokoferol, filoquinon dan plastoquinon Sedangkan jalur MVA menyediakan isopentenyl diphosphate untuk sintesis sesquiterpen, sterol, brasinosteroid polyprenol. Pembentukan sesquiterpen melalui jalur MVA melibatkan aktivitas enzim-enzim salah satunya Hydroxymethylglutaryl coenzyme A reductase (HMGR). Enzim ini mensintesis asam mevalonat melalui reduksi 3- hidroksi-3metilglutaril-KoA, merupakan enzim pertama pada jalur MVA dan juga sebagai enzim kunci untuk biosintesis terpenoid melalui jalur MVA (Pateraki, 2010)



Biosintesis Alkaloid β-Karbolin Kelompok β-Karbolin merupakan salah satu alkaloid turunan asam amino L-triptofan. Biosintesis kelompok β-Karbolin mirip dengan biosintesis psilocibin. Biosintesisnya dimulai dengan dekarboksilasi L-triptofan dilanjutkan reaksi dengan SAM. Sebelum mengalami oksidasi, terlebih dahulu mengalami siklisasi dan tautomerisasi, setelahnya mengalami oksidasi menjadi alkaloid kelompok β-Karbolin (Setiawan, 2015).



Gambar : Biosintesis kelompok β-Karbolin



Referensi Setiawan, T., dkk., 2015. Biosintesis Alkaloid dari Jalur L-Triptofan. Bandung : FMIPA ITB Pateraki, I., dan Kanellis, A., 2010. Stress and developmental responses of terpenoid biosynthetic genes in Cistus creticus subsp. Creticus : Plant Cell Reports