BJT Tugas 1 Espa4227 - 042888738 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Red
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU



JAWABAN



TUGAS



MATA



KULIAH TUGAS 1



Nama Mahasiswa



: VIOLANDA CELLYNEDYON P.



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042888738



Kode/Nama Mata Kuliah



: ESPA4227/EKONOMI MONETER



Kode/Nama UPBJJ



: 74/MALANG



Masa Ujian



: 2021/22.1 (2021.2)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. Seseorang memegang uang setidaknya dilandasi tiga motif, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif untuk spekulasi. Tentukan masing-masing 5 (lima) contoh yang meliputi ketiga motif tersebut dalam kehidupan sehari-hari! Jawab :  Motif transaksi (Transaction Motive), contohnya seorang pedagang memegang uang tunai untuk kebutuhan modal, ibu rumah tangga memegang uang tunai sebagai alat transaksi pembayaran kebutuhan rumah tangganya (membeli keperluan sehari-hari, membayar tagihan, belanja, dll), penjaga toko memegang uang tunai agar mempermudah pertukaran atau transaksi dengan para pembeli di tokonya, Perusahaan C melakukan transaksi secara tunai untuk menggaji para karyawannya setiap minggu, Seorang anak pergi ke sekolahnya membawa uang tunai untuk melakukan pembayaran SPP.  Motif berjaga-jaga (Precautionary Motive), contohnya seseorang memegang uang tunai untuk keperluannya berobat ketika sakit secara tiba-tiba, Perusahaan ABC menyiapkan uang tunai untuk perbaikan atau mengganti mesin produksinya jika rusak secara mendadak, Seorang wanita A membawa uang tunai saat bepergian untuk berjaga-jaga jika membutuhkan sesuatu yang harus dibeli saat dalam perjalanan, bendahara di suatu kelas membawa uang tunai untuk berjaga-jaga jika terdapat keperluan kelas yang hendak dibeli menggunakan uang kas secara mendadak demi kelangsungan proses belajar mengajar, seorang finance perusahaan mempersiapkan uang tunai jika secara tiba-tiba terdapat masalah pada proses transaksi via online di perusahaannya jadi meskipun secara tunai transaksi di perusahaan tersebut masih dapat berjalan dengan baik.  Motif untuk spekulasi (Speculative Motive), sebuah perusahaan properti membeli aset berupa saham dan obligasi, Pak D membeli sebidang tanah dengan harga rendah untuk nantinya dijual kembali dengan harapan harga yang lebih tinggi, seseorang membeli valuta asing dalam bentuk dollar dengan harga rendah berharap nantinya dapat dijual kembali pada saat nilai dollar lebih tinggi dari sebelumnya, seseorang melakukan investasi emas di pegadaian berharap di kemudian hari dapat mengambil keuntungan dalam investasi emas tersebut, seorang peternak membeli ratusan ekor ayam petelur jenis baru berharap nantinya dapat menuai hasil panen telur yang memuaskan terlebih berharap jika harga telur jenis tersebut tinggi dan diminati.



2. Terdapat dua pandangan mengenai pencetakan uang beredar. Salah satunya berpendapat bahwa uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter atau bank sentral. Jelaskan bagaimana uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter! Jawab : menurut pandangan yang menyatakan jumlah uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh otoritas moneter, dapat diartikan bahwa jumlah uang beredar bersifat otonom. Maksudnya, jumlah uang beredar tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang. Di Indonesia, jumlah unag beredar menurut pandangan ini ditunjukkan oleh jumlah uang primer, meskipun besarnya jumlah uang primer ini tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang. Akan tetapi jumlah uang primer tersebut dipengaruhi oleh kebijakan otoritas moneter dalam menentukan instrumen-instrumen BI Rate, yang akan menjadi signal suku bunga SBI dan besarnya GWM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Karena besarnya jumlah uang beredar ditentukan secara otonom oleh otoritas moneter, maka bentuk kurva penawaran uang (Ms) adalah vertikal.



3. Apakah bank syariah hanya bisa digunakan oleh golongan tertentu saja? Jelaskan jawaban Anda dan sertakan perbedaan utama bank syariah dengan bank konvensional lainnya! Jawab : Banyak yang berpandangan bahwa Bank Syariah hanya dikhususkan untuk market masyarakat tertentu, nyatanya benefit dari produk dan layanan Bank Syariah bisa dinikmati semua orang tidak terbatas pada golongan tertentu. Berikut beberapa hal yang membedakan Bank Syariah



dengan Bank Konvensional. a) Berdasarkan Prinsip Pokok Perbedaan bank syariah dan bank konvensional pertama dilihat dari prinsip yang dijalankan keduanya. Ada beberapa prinsip dasar yang dijalankan baik bank syariah maupun bank konvensional, di antaranya:  Prinsip pertama berkaitan dengan pertumbuhan dana yang disimpan nasabah pada bank tersebut. Bank syariah tidak menerapkan sistem bunga, namun lebih menerapkan pada sistem bagi hasil. Di bank konvensional, uang biasanya bertumbuh dari bunga yang diberikan pihak bank.  Prinsip yang berkaitan dengan nilai. Bank syariah cenderung tidak bebas nilai. Artinya hanya berinvestasi pada usaha yang halal menurut ajaran Islam. Sedangkan, bank konvensional memegang prinsip bebas nilai. Artinya bank konvensional bebas dari nilai-nilai agama sehingga bisa menjalankan peran dan kegiatan apa saja selama menghasilkan keuntungan dan tidak melanggar aturan yang berlaku dari lembaga keuangan negara seperti OJK maupun Bank Indonesia.  Prinsip yang berkaitan dengan pandangan pada uang. Bank syariah menganggap uang sebagai bagian dari alat tukar, bukan sesuatu yang bisa diperdagangkan. Bank syariah lebih menganggap uang bisa ditukarkan dalam bentuk lain sesuai kebutuhan. Sementara itu, bank konvensional memberlakukan uang sebagai barang yang bisa diperdagangkan. b) Berdasarkan Kegiatannya Dari sisi kegiatan yang dijalankan, bank konvensional menjalankan fungsi sebagai penyedia jasa keuangan dan intermediasi atau perantara dari penabung dan peminjam seperti individu/rumah tangga, pemerintah, dan usaha. Sedangkan bank syariah, bukan hanya sebagai penyedia layanan keuangan dan intermediasi, tapi juga menjalankan fungsi sebagai investor sosial. c) Berdasarkan Risiko Usaha Bank Syariah dan Bank Konvensional Adapun perbedaan bank syariah dan bank konvensional lainnya dilihat dari risiko usaha yang diterapkan. Risiko usaha yang terdapat pada bank syariah lebih mengedepankan nilai yang dipikul bersama baik keuntungan dan kerugian antara kedua belah yaitu nasabah maupun bank. Pada bank konvensional, pihak bank tidak mengurusi risiko yang akan muncul pada nasabahnya. Begitu pun sebaliknya, pihak nasabah juga tidak perlu mengurusi risiko yang muncul pada pihak bank tersebut. d) Berdasarkan Sumber Likuiditas Jangka Pendek Bank Syariah dan Bank Konvensional Baik bank syariah maupun bank konvensional, sama-sama mendapatkan likuiditas dari dua sumber, yaitu bank sentral dalam hal ini bank Indonesia dan pasar uang. Namun, sumber pasar uangnya berbeda. Likuiditas bank syariah memiliki sumber dari pasar uang yang menerapkan nilai syariah. Berbeda dengan bank konvensional, pasar uang bebas bersumber dari mana saja. e) Struktur Pengawas Perbedaan bank syariah dan bank konvensional yang terakhir, yaitu dari struktur pengawas. Setiap bank pasti dilengkapi dengan dewan pengawas yang tersusun dalam struktur organisasi pada lembaga keuangan tersebut. Adanya pengawas pada kedua bank ini agar segala aktivitas yang dijalankan sesuai dengan fungsi serta tujuannya. Bank syariah, memiliki struktur pengawas yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu dewan syariah nasional, dewan pengawas syariah, dan dewan komisaris. Pada bank konvensional, struktur pengawas biasanya dipegang oleh dewan komisaris.



4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan uang untuk transaksi dalam teori permintaan uang Keynes? Jelaskan dan tunjukkan dengan gambar!



Jawab : menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan semkin besar juga keinginan memegang uang kas untuk transaksi. Berikut penjelasan berdasarkan gambar.



Ltr menunjukkan permintaan uang untuk tujuan transaksi. Dan Y menunjukkan tingkat pendapatan yang berhubungan positif dengan permintaan uang untuk transaksi. Berdasar pada teori klasik, menurut Keynes permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan, namun perbedaannya terletak pada penekanan motif spekulasi dan peranan tingkat bunga dalam menentukan permintaan uang untuk spekulasi.



5. Dalam teori klasik, V (velocity) adalah konstan namun dalam persamaan Friedman nilai V berfluktuasi. Uraikan alasan mengapa dalam teori klasik V adalah konstan. Jawab : Secara sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut. MV = PT Dimana V merupakan velositas (kecepatan) transaksi dari uang yang merupakan rata-rata waktu satu unit uang berpindah tangan untuk satu periode waktu tertentu. Fisher menyatakan bahwa nilai V ditentukan oleh kebiasaan pembayaran gaji dan efisiensi lembaga keuangan. Oleh karena faktorfaktor ini tidak selalu berubah, maka nilai V relatif tetap.



Sumber : BMP ESPA4227 modul 1-3.