BJT Umum tmk1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1



Nama Mahasiswa



: RIANTO AMRUL



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030995048



Kode/Nama Mata Kuliah



: 4431 / PERILAKU ORGANISASI



Kode/Nama UPBJJ



: 18 / UT PALEMBANG



Masa Ujian



: 2021/22.1 (2021.2)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. -



Pendekatan Kognitif menurut Miftah Thoha (1983), tersusun secara teratur. Seseorang mengatur pengalamannya ke dalam kegiatan untuk mengetahui (cognition) dan kemudian memasukkan ke dalam kognitifnya. Susunan ini akan menentukan jawaban.



-



Pendekatan Kepuasan Teori ini menaruh perhatian pada faktor-faktor dalam diri seseorang yang menguatkan (energize), mengarahkan (direct), mendukung (sustain), dan menghentikan (stop) perilakunya. Mendampingi teori kepuasan, adalah teori proses yang menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku tersebut dikuatkan, diarahkan, didukung, dan dihentikan. Menurut Gibson, dkk. (1982, 1989), kedua teori tersebut sebenarnya berhubungan dengan proses motivasi seseorang.



-



Hierarki Kebutuhan Maslow (Maslow’s Hierarchy of Needs) Teori Abraham H. Maslow berasumsi bahwa: a. Manusia mempunyai kebutuhan berbeda yang ingin dipenuhinya; b. Kebutuhan yang paling mendesak yang akan dipenuhi terlebih dahulu, oleh karena itulah manusia akan berperilaku; c. Kebutuhan yang sudah terpenuhi tidak lagi menjadi pendorong untuk berperilaku



-



Teori Dua-Faktor (Herzberg’s Two-Factor Theory) Herzberg menguraikan teorinya berdasarkan temuannya pada penelitian yang melibatkan 200 orang akuntan dan insinyur mesin. Dua faktor yang meliputi faktor yang membuat orang tidak puas dan yang membuat puas, atau faktor yang membuat orang merasa sehat dan yang memotivasinya, atau juga faktor ekstrinsik dan intrinsik.



-



Teori Kebutuhan yang Dipelajari (McClelland Learned Needs Theory) Teori motivasi yang disampaikan oleh McClelland sangat berkaitan dengan konsep belajar. Menurutnya, banyak kebutuhan manusia yang timbul dan diperoleh karena adanya kebudayaan (Gibson, dkk., 1982, 1989). McClelland mengatakan bahwa kebutuhan seseorang yang sangat mendesak akan memotivasi orang tersebut dan ia akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan tersebut



2. Fungsi Budaya Organisasi a. Sebagai batasan pembeda terhadap lingkungan, organisasi ataupun kelompok lain. b. Sebagai perekat bagi staf pada suatu organisasi. c. Mempromosikan stabilitas sistem sosial. d. Sebagai mekanisme kontrol didalam memadu dan juga membentuk sikap serta perilaku staf. e. Sebagai integrator. f. dapat Membentuk perilaku bagi para staf. g. Sebagai sarana untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah pokok organisasi. h. Sebagai acuan didalam menyusun suatu perencanaan perusahaan. i. ialah Sebagai alat komunikasi. j. ialah Sebagai penghambat berinovasi.



strategi membangun budaya yang relevan dengan permasalahan industri modern 1. Membangun Tempat Kerja yang Menginspirasi Semuanya dimulai dengan tempat kerja. Tempat kerja memengaruhi produktivitas kerja. Pada zaman modern seperti saat ini, perusahaan harus bergerak cepat dan berinovasi terus-menerus. Dan ini tidak akan terjadi jika masih menggunakan warna model lama yang membosankan dan pencahayaan di ruang kantor yang kurang baik. Ruang besar dan terbuka, ruang tamu yang nyaman, jendela besar, dapur dan fasilitas nyaman seperti kamar mandi dan parkir kendaraan. Hal-hal tersebut dapat Anda jadikan gambaran untuk membuat tempat kerja yang baik. 2. Membangun Sebuah Tim yang Beragam Banyak pemilik bisnis yang sering mengeluh bahwa mereka memiliki kesulitan dengan staf yang beragam. Mungkin mereka berusaha untuk menemukan replika dari diri mereka sendiri. Mereka keliru menganggap bahwa bisa menemukan “kembaran” profesional yang bisa memajukan bisnis mereka dalam semalam. Sebaliknya, bangunlah tim yang beragam dengan kekuatan terletak pada pengalaman kerja anggotanya, pendidikan dan latar belakang budaya perusahaan yang berbeda satu sama lain.



3. Utamakan Tim Untuk memiliki budaya perusahaan yang benar-benar hebat, staf Anda harus menjadi prioritas terbesar. Meskipun Anda mungkin berpikir bahwa pelanggan harus selalu diutamakan, ambil contoh dari CEO hebat seperti Virgin Group Richard Branson dan Zappos ‘Tony Hsieh, yang telah membuktikan bahwa mengutamakan tim membuat pelanggan dan bahkan pemegang saham bahagia. 4. Hargai Pengambilan Resiko Sekarang Anda telah menciptakan waktu dan ruang untuk kreativitas, lebih lanjut lagi, beri penghargaan pada setiap pengambilan risiko. Pikirkan perusahaan yang menginspirasi Anda: Berapa banyak dari mereka mencapai sukses dengan mengikuti tradisi dan berpegang teguh pada aturan? Membangun perusahaan sendiri adalah risiko yang sangat besar. Jadi mengapa tidak bekerja dengan orang-orang yang dapat mengambil risiko untuk lebih dekat dengan visi Anda? Perusahaan seperti Google, mengamanatkan para karyawan untuk mendedikasikan jam kerja mereka mengembangkan proyek-proyek mereka sendiri, sehingga mendorong perilaku pengambilan risiko dalam lingkungan yang terkendali. 5. Mengarahkan Dengan Baik



Biarkan orang menyuarakan apa yang mereka rasakan. Dorong anggota tim Anda untuk berbicara secara terbuka daripada selalu mendorong untuk menjadi orang “baik” apalagi jika mereka mulai saling menyerang. Ciptakan budaya perusahaan dimana karyawan mengajukan pertanyaan keras satu sama lain tanpa defensif. Hal ini memastikan bahwa orang tidak gampang puas dan terus berpikir ketika berbicara tentang masalah yang paling relevan dan mengajukan pertanyaan cerdas. Jika Anda bisa menjadi pemimpin yang menyenangkan bagi karyawan, dan bisa menciptakan suasana kerja yang kreatif, budaya perusahaan yang luar biasa pun akan tercipta. Pastikan karyawan Anda senang bekerja dan bisa menuangkan ide kreatifnya. Satu hal lagi yang penting, Anda harus tahu manajemen tim yang baik, agar bisa mengurangi tekanan tanggung jawab besar pada karyawan. Sehingga setiap karyawan punya beban pekerjaan sesuai dengan kemampuan. 3. Gaya kepemimpinan yang pertama adalah demokratis. Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang gaya kepemimpinan ini. Mengusung konsep demokrasi, pemimpin yang demokratis mau untuk selalu berdiskusi dengan anak buahnya sebelum mengambil keputusan. Gaya ini sebenarnya mencoba mengambil masukan dari setiap anak buahnya agar mampu mendapatkan keputusan terbaik dan paling banyak didukung. Inilah yang membuat pemimpin dengan sifat ini menjadi favorit banyak orang. Komunikasi atasan ke bawahan tetap terjalin dengan lancar dan efektif, tanpa adanya sikap otoriter di sana. Berdasarkan penggunaan wewenang, ada 3 jenis : (1)otokratik = komando tanpa pertanyaan, sistem imbalan dan hukuman, komunikasi vertikal dari atas, (2)demokratik/partisipasi = cara konsultasi dengan bawahan, (3)gaya bebas = putusan diserahkan kepada bawahan. Model Rensis Likert :  (1)otokrasi-eksploitasi : keputusan di manajemen puncak, motivasi muncul karena takut, (2)otokrasi-bijak : kebijakan umum di manajemen puncak, cara pelaksanaan di tingkat bawah, (3)konsultatif : keputusan dibuat di tingkat bawah oleh kelompok, (4)partisipasif : paling demokratif, tujuan dibuat oleh kelompok, tidak ada usaha menyaring informasi.



4. Hubungan MNC Group MNC Media Group atau lebih khususnya PT Media Nusantara Citra, Tbk saat ini merupakan salah satu kerajaan media terbesar di Indonesia. Banyak unit media yang berada dibawah naungan MNC Media Group diantaranya adalah RCTI, MNCTV, GlobalTV, INEWSTV, RDI Radio, Koran Seputar Indonesia, Okezone.com dan Indovision. Kepemimpinan media terbesar ini berada di bawah kekuasaan pengusaha besar Harry Tanusoedibjo (HT). Belakangan ini dengan jelas MNC Media Group mencoba menciptakan postioning dirinya sendiri dengan slogan “Southeast Asia's Largest and Most Integrated Media Group” yang mereperesentasikan bahwa saat ini bisnis roda perusahaan MNC Group tidak hanya bergerak pada media, namun juga lini non media antara lain bisnis properti, dan berupa produk jasa keuangan terpadu seperti sekuritas, asuransi jiwa, asuransi kerugian, pembiayaan serta asset management yang juga ikut membantu operasional media penyiaran MNC Group itu sendiri. Lewat beragam jaringan media sebagai sumber organik utama, MNC mampu menjangkau puluhan juta orang Indonesia. Bahkan, tidak hanya di negeri ini, MNC Media mengklaim dirinya sebagai kelompok media terbesar dan terintegrasi di Asia Tenggara.



Berdasarkan uraian di atas, dan melihat fenomena pentingnya mempertahankan pelanggan pada era persaingan yang kian kompetitif dan ketat sekarang ini, khususnya pada industri rental broadcasting equipment dan shooting location, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian, yaitu STRATEGI MNC GROUP DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KOMPETISI DI PASAR BISNIS INDUSTRI MEDIA PENYIARAN 4.0.