BLM KPS 8.1 SPO Penanganan Bradikardi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGANAN BRADIKARDIA No. Dokumen



Tanggal Terbit :



SPO



No. Revisi



Halaman



Ditetapkan oleh Direktur,



dr. SYAHRAWANTY S ABBAS PENGERTIAN



Penanggulangan kegawatan bradikardia pada pasien dengan denyut jantung kurang dari 60 kali/menit yang disertai keluhan fisik yang menyertainya.



TUJUAN



Sebagian acuan penerapan langkah-langkah dalam penanganan kegawatan bradikardia



KEBIJAKAN



1. SK Direktur RSUD Bumi Panua Tentang Pedoman Pelayanan dan Pengorganisasian Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Bumi Panua



PROSEDUR



1. 2. 3. 4. 5.



6.



7.



8.



9.



Perawat mempersiapkan peralatan emergency trolley lengkap. Perawat melakukan kebersihan tangan. Perawat melakukan identifikasi pasien. Perawat menjaga privasi pasien. Perawat mempertahankan jalan nafas pasien secara adekuat, memberikan terapi oksigen, memantau irama EKG pada monitor, mengukur tekanan darah, memantau saturasi oksigen, dan memasang intra vena. Perawat dan atau dokter memastikan gambaran EKG, melakukan pengkajian untuk menentukan status klinis pasien, dan mengidentifikasi faktor penyebab serta mengidentifikasi tanda dan gejala perfusi yang buruk yang disebabkan oleh bradikardi. Perawat melakukan observasi untuk bradikardi yang tidak disertai tanda dan gejala klinis yang buruk untuk mengetahui tanda dan gejala perfusi yang tidak adekuat. Pada bradikardi yang disertai tanda dan gejala gangguan perfusi seperti hypotensi, gangguan kesadaran yang akut, gagal jantung kongesti, kejang, sinkope atau tanda-tanda syok yang lain, perawat dan atau dokter harus mengatasi dengan pemberian tindakan atau obat-obatan. Perawat atau dokter memberikan obat atropin sulfat yang merupakan obat pilihan pertama pada bradikardi yang disertai gejala klinis yang buruk, jika faktor penyebab sudah diatasi. Atropin sulfat mempunyai efek meningkatkan frekwensi nadi dengan dosis yang direkomendasikan adalah 0,5 mg secara bolus melalui intra vena setiap 3-5 menit sampai dosis maksimum 3 mg. Pemberian atropin sulfat dengan dosis kurang dari 0,5 mg akan mengakibatkan efek yang sebaliknya yaitu menurunkan frekwensi nadi. Pada bradikardi yang disertai adanya akut iskemia koroner atau infark miokard, atropin sulfat harus diberikan secara hati-hati, karena peningkatan frekwensi nadi dapat memperburuk iskemia atau memperluas area infark. Hindari pemberian atropin sulfat pada irama EKG AV Blok derajat II type 2 atau derajat III atau pada pasien AV Blok derajat III disertai kompleks QRS yang lebar dan baru. Pada pasien ini dibutuhkan pacu jantung.



PENANGANAN BRADIKARDIA No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



10. Perawat dan atau dokter mempersiapakan pemasangan pacu jantung transkutan sebagai tindakan utama yang harus segera dipasang pada bradikardi yang tidak stabil (terutama AV Bok derajat II type 2 atau derajat III), atau jika pemberian atropin sulfat tidak berhasil. Terdapat beberapa keterbatasan pemasangan pacu jantung transkutan yaitu menimbulkan rasa sakit atau gagal menghasilkan rangsang mekanik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu pemasangan dapat diberikan analgetik dan sedative, serta cari dan identifikasi faktor penyebab terjadinya bradikardi. Jika pacu jantung sudah terpasang harus selalu dipastikan rangsangan mekanik dan kaji ulang kondisi pasien. Jika pacu jantung transkutan tidak efektif maka pacu jantung transvenous harus dipersiapkan dan dipertimbangkan untuk konsultasi dengan kardiologis. 11. Perawat dan atau dokter mempertimbangkan obat-obatan pilihan lain yang direkomendasikan untuk mengatasi bradikardi dengan gejala klinis yang serius seperti epineprin dan dopamin. Obat-obatan ini dapat diberikan apabila pemberian atropin sulfat tidak berhasil atau jika pacu jantung belum bisa terpasang. Epineprin diberikan dengan dosis 2-10 microgram/mnt diberikan perinfus secara titrasi, sedangkan dopamin diberikan secara titrasi dengan dosis 2-10 mikrogram/mnt. Pemberiannya dapat diberikan secara tersendiri atau dapat digabung dengan epineprin. Pada saat pemberian lakukan pengkajian terhadap kondisi cairan di intravaskuler dan bantuan lain yang diberikan. 12. Semua obat dan tindakan yangdilakukan didokumentasikan pada form catatan perkembangan terintegrasi 13. Bila bradikardi menetap dan tidak teratasi, maka dokter jaga melakukan konsultasi dengan kardiologist untuk penanganan selanjutnya UNIT TERKAIT



1. 2. 3. 4. 5.



SMF Spesialis SMF Dokter Umum Rawat Jalan Rawat Inap IGD



PENANGANAN BRADIKARDIA No. Dokumen



No. Revisi



Halaman



ALGORITMA BRADIKARDI BRIKARDI Frekuensi jantung < 60/mnt dan tidak adekuat untuk kondisi klinik



   



Pertahankan jalan nafas, bantu pernafasan bila perlu Berikan Oksigen Monitor EKG (kaji irama), tekanan darah, saturasi oksigen Pasang IV



Apakah tanda dan gejala gangguan perfusi disebabkan oleh BRADIKARDI (misalnya gangguan status mental, nyeri dada, hipotensi atau tanda-tanda lain dari syok)



Perfusi tidak adekuat



Perfusi adekuat



Observasi./Monitor



Catatan :  Jika terjadi Henti Jantung ke Algoritme Henti Jantung  Cari dan atasi faktor-faktor penyebab : 1. Hipovilemia 2. Hipoksia 3. Asidosis 4. Hiperkalemia 5. Hipoglikemia 6. Hipotermia 7. Keracunan 8. Tamponade Jantung 9. Tension Pnemothorak 10. Trombosis (Koroner atau Paru) 11. Trauma



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



- Siapkan Pacu Jantung Transkutan, gunakan segera pada blok derajat II atau III - Pertimbangan pemberian Atropin 0,5 mg IV sa mbil menunggu Pacu Jantung, dapat diulang sampai 3 mg. Bila tidak efektif segera aktifkan Pacu Jantung. - P ertimbangkan pemberian epineprin, 2s/d10 ug/mnt) atau dopamin (2s/d10/kg BB/mnt) sementara menunggu Pacu Jantung atau jika Pacu Jantung tidak efektif.



  



Persiapan Pacu Jantung Trasvenous Atasi penyebab Pertimbangkan konsultasi ke Ahli