Borang PKM Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tanggal : 14 April 2020 Data pasien : Tn. B; 44 th; 172 cm; 67 kg Diagnosis: Vulnus Laceratum Tindakan medis : Menjahit luka Data penatalaksanaan :  Bersihkan luka  Jahit luka 7  Amoxicillin 500 mg/ 8 jam/ oral  Asam mefenamat 500 mg/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Merawat luka.  Menjaga kebersihan pada luka.  Menjaga verban agar tidak basah  Datang kontrol kembali 3 hari lagi untuk dibersihkan luka dan mengganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki-laki, usia 44 tahun datang ke Puskesmas diantar oleh warga setelah mengalami kecelakaan bermotor, tampak luka robek pada daerah kepala dengan ukuran + 8 cm x 0,5 cm dan tampak luka lecet daerah dahi, siku dan lutut kanan.  TTV : TD : 130/70 mmHg N : 84 x/menit R : 20 x/menit S: 36,8 oC  Pemeriksaan fisik : Kepala : tampak luka robek di reg. occipital ukuran + 8 cm x 0,5 cm Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak serumen pada kedua telinga (+)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan abdomen (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)



Tanggal : 17 April 2020 Data pasien : Tn. H; 67 th; 166 cm; 62 kg Diagnosis: V87, Vulnus Laceratum Tindakan medis : Menjahit luka Data penatalaksanaan :  Bersihkan luka  Jahit luka 4  Amoxicillin 500 mg/ 8 jam/ oral  Asam mefenamat 500 mg/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Merawat luka.  Menjaga kebersihan pada luka.  Menjaga verban agar tidak basah  Datang kontrol kembali 3 hari lagi untuk dibersihkan luka dan mengganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki-laki, usia 67 tahun datang ke Puskesmas diantar oleh warga setelah mengalami kecelakaan bermotor akibat menginjak lubang, tampak luka robek pada daerah punggung tangan kanan dengan ukuran + 4 cm x 0,5 cm dan tampak luka lecet daerah siku dan lutut kiri.  TTV : TD : 110/70 mmHg N : 86 x/menit R : 22 x/menit S: 36,6 oC  Pemeriksaan fisik : Kepala : tampak luka robek di reg. dorsum manus dextra ukuran + 4 cm x 0,5 cm Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak serumen pada kedua telinga (+)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan abdomen (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)



Tanggal : 02 Juni 2020 Data pasien : Tn. S; 45 th; 169 cm; 75 kg Diagnosis: V87, Vulnus Laceratum Tindakan medis : Menjahit luka Data penatalaksanaan :  Bersihkan luka  Jahit luka 2  Amoxicillin 500 mg/ 8 jam/ oral  Asam mefenamat 500 mg/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Merawat luka  Menjaga kebersihan pada luka  Menjaga verban agar tidak basah  Datang kontrol kembali 3 hari lagi untuk dibersihkan luka dan mengganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki-laki, usia 45 tahun datang ke Puskesmas diantar oleh warga setelah mengalami kecelakaan bermotor, tampak luka robek pada daerah dahi dengan ukuran + 2 cm x 0,5 cm dan tampak luka lecet daerah wajah.  TTV : TD : 120/70 mmHg N : 90 x/menit R : 20 x/menit S: 36,6 oC  Pemeriksaan fisik : Kepala : tampak luka robek di reg. frontalis ukuran + 2 cm x 0,5 cm Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak serumen pada kedua telinga (+)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan abdomen (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)



Tanggal : 02 Juni 2020 Data pasien : Tn. Y; 47 th; 173 cm; 77 kg Diagnosis: V87, Vulnus Laceratum Tindakan medis : Menjahit luka Data penatalaksanaan :  Bersihkan luka  Jahit luka 5  Amoxicillin 500 mg/ 8 jam/ oral  Asam mefenamat 500 mg/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Merawat luka  Menjaga kebersihan pada luka  Menjaga verban agar tidak basah  Datang kontrol kembali 3 hari lagi untuk dibersihkan luka dan mengganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki-laki, usia 47 tahun datang ke Puskesmas diantar oleh warga setelah mengalami kecelakaan bermotor, tampak luka robek pada daerah tungkai kiri dengan ukuran + 5 cm x 0,5 cm dan tampak luka lecet daerah telapak tangan dan lutut kiri.  TTV : TD : 110/80 mmHg N : 78 x/menit R : 22 x/menit S: 36,5 oC  Pemeriksaan fisik : Kepala : tampak luka robek di reg. cruris sinistra ukuran + 5 cm x 0,5 cm Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak serumen pada kedua telinga (+)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan abdomen (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)



Tanggal : 02 Juni 2020 Data pasien : Tn. D; 26 th; 158 cm; 58 kg Diagnosis: Hordeolum Externa Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Kompres mata dengan menggunakan air hangat 3-4 kali/hari selama menit + 15 menit setiap kalinya.  Oxytetrasiklin salep mata setiap 8 jam.  Edukasi :  Menjaga kebersihan mata.  Bersihkan kelopak mata dengan air bersih ataupun dengan menggunakan sabun agar tidak menimbulkan iritasi pada mata, dilakukan dengan mata tertutup.  Tidak boleh menekan atau menusuk benjolan.  Tidak menggunakan lensa kontak mata. Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 26 tahun datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri bagian luar sejak 4 hari yang lalu disertai rasa nyeri dan kemerahan.  TTV : TD : 110/70 mmHg N : 86 x/menit R : 18 x/menit S: 36,7 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Tampak benjolan pada kelopan mata kiri bagian luar, nyeri saat perabaan. THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Hordeolum externa



Tanggal : 10 Juni 2020 Data pasien : Ny. L; 30 th; 151 cm; 55 kg Diagnosis: Hordeolum Interna Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Kompres mata dengan menggunakan air hangat 3-4 kali/hari selama menit + 15 menit setiap kalinya.  Oxytetrasiklin salep mata setiap 8 jam.  Edukasi :  Menjaga kebersihan mata.  Bersihkan kelopak mata dengan air bersih ataupun dengan menggunakan sabun agar tidak menimbulkan iritasi pada mata, dilakukan dengan mata tertutup.  Tidak boleh menekan atau menusuk benjolan.  Tidak menggunakan lensa kontak mata. Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 30 tahun datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri bagian dalam sejak 3 hari yang lalu disertai rasa nyeri dan kemerahan.  TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit R : 20 x/menit S: 36,7 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Tampak benjolan pada kelopan mata kiri bagian dalam, hiperemis, nyeri saat perabaan. THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Hordeolum interna



Tanggal : 02 April 2020 Data pasien : Ny. I; 21 tahun; 153 cm; 51 kg Diagnosis: Konjungtivitis akut Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Oxytetrasiklin salep mata setiap 8 jam.  Chlorpheniramine maleat 3 x 1  Edukasi :  Menjaga kebersihan mata.  Bersihkan mata dengan air bersih ataupun dengan menggunakan sabun agar tidak menimbulkan iritasi pada mata, dilakukan dengan mata tertutup.  Tidak mengucek – ngucek mata  Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata  Tidak menggunakan lensa kontak mata. Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 21 tahun datang dengan keluhan merah pada mata kanan sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh gatal dan banyaknya kotoran mata pada saat bangun di pagi hari. Penurunan penglihatan (-).  TTV : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/menit R : 20 x/menit S: 36,9 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Tampak konjungtiva hiperemis pada mata kanan disertai sekret.  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 30 tahun datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri bagian dalam sejak 3 hari yang lalu disertai rasa nyeri dan kemerahan.  TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit R : 20 x/menit S: 36,7 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Tampak benjolan pada kelopan mata kiri bagian dalam, hiperemis, nyeri saat perabaan. THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Konjungtivitis Akut



Tanggal : 10 Juni 2020 Data pasien : Ny. C; 33 tahun; 155 cm; 51 kg Diagnosis: Konjungtivitis akut Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Oxytetrasiklin salep mata setiap 8 jam.  Chlorpheniramine maleat 3 x 1  Edukasi :  Menjaga kebersihan mata.  Bersihkan mata dengan air bersih ataupun dengan menggunakan sabun agar tidak menimbulkan iritasi pada mata, dilakukan dengan mata tertutup.  Tidak mengucek – ngucek mata  Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata  Tidak menggunakan lensa kontak mata. Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 33 tahun datang dengan keluhan merah pada mata kanan sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh gatal dan banyaknya kotoran mata pada saat bangun di pagi hari. Penurunan penglihatan (-).  TTV : TD : 100/70 mmHg N : 82 x/menit R : 18 x/menit S: 37 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Tampak konjungtiva hiperemis pada mata kanan disertai sekret. THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Konjungtivitis Akut



Tanggal : 17 Maret 2020 Data pasien : Ny. Y; 23 tahun; 153cm; 51kg Diagnosis: Faringitis Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Cefadroxyl 500mg/ 12jam/ oral  Methyl prednisolone 4mg/ 8jam/ oral  Paracetamol 500mg/ 8jam/ oral  Edukasi :  Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Jangan merokok dan hindari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Perbaiki pola makan, hindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri saat menelan sejak 2 hari yang lalu. Nyeri disertai demam sejak kemarin. Batuk (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. Nafsu makan menurun.











TTV : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/menit R : 20 x/menit S: 37,8 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Faringitis



Tanggal : 17 Maret 2020 Data pasien : Ny. W; 28 tahun; 150cm; 55kg Diagnosis: Tonsilofaringitis Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Cefadroxyl 500mg/ 12jam/ oral  Methyl prednisolone 4mg/ 8jam/ oral  Paracetamol 500mg/ 8jam/ oral  Edukasi :  Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Jangan merokok dan hindari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Perbaiki pola makan, hindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri saat menelan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri disertai demam sejak kemarin. Batuk (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. Nafsu makan menurun.











TTV : TD : 130/80 mmHg N : 78 x/menit R : 20 x/menit S: 37,9 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T2-T2, faring hiperemis Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Tonsilofaringitis



Tanggal : 17 Maret 2020 Data pasien : Tn. T; 30 tahun; 158cm; 58kg Diagnosis: Influenza Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Cetirizine 10mg/ 24 jam/ oral  Paracetamol 500mg/ 8 jam/ oral  Bcomp/ 12 jam/ oral  Edukasi :  Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Istirahat yang cukup Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki , usia 30 tahun datang dengan keluhan pilek sejak 2 hari yang lalu, secret warna bening. Demam (+) sejak tadi pagi, batuk (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. Nafsu makan menurun.











TTV : TD : 110/60 mmHg N : 76 x/menit R : 20 x/menit S: 37,7 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Influenza



Tanggal : 18 Maret 2020 Data pasien : Tn.C; 51 tahun; 161cm; 66kg Diagnosis: OMSA Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Tampon Telinga  Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral  Methyl Prednisolon 4mg/ 8 jam/ oral  Cefadroxyl 500mg/ 12 jam/ oral  Edukasi :  Tidak mengorek – ngorek telinga  Hindari paparan yang lama dengan air seperti berenang  Kontrol 2 hari lagi untuk lepas tampon telinga Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki , usia 51 tahun datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 hari yang lalu, nyeri (+). Demam (-), batuk (-), flu (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. Riw. keluhan yang sama (-).











TTV : TD : 110/70 mmHg N : 82 x/menit R : 24 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak otore (+) pada telinga kiri, MT perforasi (+) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : OMSA



Tanggal : 20 Maret 2020 Data pasien : Ny. G; 35 tahun; 151cm; 57kg Diagnosis: OE Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Tampon Telinga  Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral  Methyl Prednisolon 4mg/ 8 jam/ oral  Cefadroxyl 500mg/ 12 jam/ oral  Edukasi :  Tidak mengorek – ngorek telinga  Hindari paparan yang lama dengan air seperti berenang  Kontrol 2 hari lagi untuk lepas tampon telinga Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 35 tahun datang dengan keluhan keluar cairan pada telinga kiri sejak 2 hari yang lalu, nyeri (+). Demam (-), batuk (-), flu (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. Riw. Sering mengorek – ngorek terilnga (+).











TTV : TD : 120/70 mmHg N : 77 x/menit R : 18 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak otore (+) pada telinga kiri, edema pada MAE (+), MT sulit dinilai. Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : OE



Tanggal : 20 Mei 2020 Data pasien : Tn. Z; 47 tahun; 171cm; 73kg Diagnosis: Benda Asing Telinga Tindakan medis : Data penatalaksanaan : 



Extraksi Benda Asing







Edukasi :  Tidak sering mengorek – ngorek telinga  Hindari penggunaan cotton buds terlalu dalam Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki , usia 47 tahun datang dengan keluhan kapas cotton bud tertinggal saat membersihkan telinga kanan kemarin malam. Penurunan pendengaran dirasakan pada telinga kanan, nyeri (-). Demam (-), batuk (-), flu (-), mual (-), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar.











TTV : TD : 130/70 mmHg N : 80 x/menit R : 22 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik :







Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak benda asing pada telinga kanan (+) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-) Diagnosis : Benda Asing Telinga



Tanggal : 20 Maret 2020 Data pasien : An. A; 10 tahun; 22kg Diagnosis: Benda Asing pada Hidung Tindakan medis : Data penatalaksanaan : 



Extraksi Benda Asing







Edukasi :  Tidak memasukkan benda asing ke dalam hidung  Meminta orang tua lebih mengawasi anaknya ketika bermain Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki , usia 10 tahun datang dengan keluhan hidung kiri tersumbat sejak 2 hari. Nyeri dirasakan pada hidung (+) Ibu pasien mengatakan nafas anaknya mulai berbau. Sebelumnya ibu pasien melihat anaknya bermain dengan biji jagung. Demam (-), batuk (-), mual (-), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar.











TTV : N : 90 x/menit R : 20 x/menit S: 36,5 oC BB = 22 kg Pemeriksaan fisik :







Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak benda asing pada hidug kiri (+) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-) Diagnosis : Benda Asing pada Hidung



Tanggal : 13 April 2020 Data pasien : An. R; 5 tahun; 13kg Diagnosis: Serumen Obturans Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Toilet Telinga  Edukasi :  Tidak mengorek – ngorek telinga  Tidak menggunakan cotton bud atau alat lain yang dimasukkan ke dalam telinga Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 5 tahun datang dengan keluhan penurunan pendengaran pada kedua telinga sejak 3 hari yang lalu, nyeri (-). Demam (-), batuk (-), flu (-), mual (-), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar.











TTV : N : 92 x/menit R : 22 x/menit S: 36,6 oC Pemeriksaan fisik :







Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-). Tampak serumen pada kedua telinga (+) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-) Diagnosis : Serumen Obturans



Tanggal : 06 April 2020 Data pasien : Tn. B; 33 tahun; 168cm; 71kg Diagnosis: Faringitis Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Cefadroxyl 500mg/ 12jam/ oral  Methyl prednisolone 4mg/ 8jam/ oral  Domperidone 10mg/ 8jam/ oral  Edukasi :  Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Jangan merokok dan hindari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Perbaiki pola makan, hindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 33 tahun datang dengan keluhan nyeri saat menelan sejak 1 hari yang lalu. Nyeri disertai mual (+), muntah frek. 2x. Demam (-), batuk (-), sesak (-), BAB biasa, BAK lancar. Nafsu makan menurun.











TTV : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/menit R : 22 x/menit S: 36,8 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Faringitis



Tanggal : 17 April 2020 Data pasien : An. F; 14 tahun; 40kg Diagnosis: Tonsilofaringitis Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Amoxicillin 500 mg/ 8 jam/ oral  Paracetamol 500 mg/ 8 jam/ oral  Methyl prednisolone 4 mg/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Jangan merokok dan hindari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Perbaiki pola makan, hindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 14 tahun datang dengan keluhan nyeri saat menelan sejak 2 hari yang lalu. Nyeri disertai demam sejak kemarin. Batuk (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. Nafsu makan menurun.











TTV : N : 88 x/menit R : 20 x/menit S: 38 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T2-T2, faring hiperemis Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal. Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Tonsilofaringitis



Tanggal : 13 April 2020 Data pasien : Ny. I; 27 tahun; 160cm; 57kg Diagnosis: Dispepsia Tindakan medis : Pemasangan infus Data penatalaksanaan :   



IVFD RL 28 tpm Ranitidin 50mg/ 12 jam/ iv Ondansetron 4mg/8 jam/ iv







Edukasi :  Perbaiki pola makan  Hindari konsumsi makanan dan minuman yang meningkatkan asam lambung, seperti : kopi, teh dan makanan yang pedas, keras, asam serta kecut Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 27 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu, nyeri dirasakan tembus belakang. Mual (+), muntah (+) frek. 5x. Demam(-), sesak (-), batuk (-), BAB biasa, BAK lancar.











TTV : TD : 120/80 mmHg N : 77 x/menit R : 20 x/menit S: 36,6 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) A : Peristaltik + kesan normal P : Nyeri tekan epigastrium (+) P : Timpani + Ekstremitas : Edema (-)



Tanggal : 26 Maret 2020 Data pasien : Ny. P; 25 tahun; 149cm; 57kg Diagnosis: Dispepsia Tindakan medis : Data penatalaksanaan :   



Omeprazole 20mg/ 12 jam/ oral (ac) Antasida syr/ 1cth/ 8 jam/ oral (ac) Domperidone 10mg/8 jam/ oral (ac)







Edukasi :  Perbaiki pola makan  Hindari konsumsi makanan dan minuman yang meningkatkan asam lambung, seperti : kopi, teh dan makanan yang pedas, keras, asam serta kecut Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 25 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu disertai rasa asam ditenggorokan. Mual (+), muntah (+) frek. 2x. Demam(-), sesak (-), batuk (-), BAB biasa, BAK lancar.











TTV : TD : 120/70 mmHg N : 79 x/menit R : 20 x/menit S: 36,7 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) A : Peristaltik + kesan normal P : Nyeri tekan epigastrium (+) P : Timpani + Ekstremitas : Edema (-)



Tanggal : 18 Maret 2020 Data pasien : Tn. W; 49 tahun; 163cm; 57kg Diagnosis: GEA Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  



 



Loperamide 2mg/ tiap BAB encer max. 6 biji Domperidone 10mg/ 8 jam/ oral Oralit sachet/ tiap BAB encer



Edukasi :  Jaga higienitas  Rajin cuci tangan terutama sebelum dan setelah makan  Perbanyak minum air mineral, minimal 1 gelas tiap bab encer untuk mecegah dehidrasi Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki , usia 49 tahun datang dengan keluhan BAB encer frek. 5x sejak tadi pagi, darah (-), lendir (-). Demam(-), sesak (-), batuk (-), nyeri ulu hati (-), mual (+), muntah (+). BAK lancar.







TTV : TD : 120/70 mmHg N : 84 x/menit R : 20 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) A : Peristaltik + kesan meningkat P : Nyeri tekan (-) P : Timpani + Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosa : Gastroenteritis Akut



Tanggal : 20 Maret 2020 Data pasien : An. R; 8 bulan; 8,5kg Diagnosis: GEA Tindakan medis : Data penatalaksanaan :   



Zinc syr 20mg/ 24 jam/ oral (selama 10 hari) Domperidone syr ½ cth/ 8 jam/ oral Paracetamol syr ¾ cth/ 8 jam/ oral







Edukasi :  Jaga higienitas  Rajin cuci tangan terutama sebelum dan setelah makan  Perbanyak minum air mineral dan susu untuk mecegah dehidrasi  Zinc dikonsumsi selama 10 hari walaupun bab encer sudah berhenti  Minum larutan oralit yang telah dilarutkan ke dalam air 200cc/ bab encer Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki , usia 8 bulan datang dengan keluhan BAB BAB encer frek. 5x sejak tadi pagi, darah (-), lendir (-). Demam(+), sesak (-), batuk (-), nyeri ulu hati (-), mual (+), muntah (+). BAK lancar.







TTV : N : 100 x/menit R : 24 x/menit S: 38 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) A : Peristaltik + kesan meningkat P : Nyeri tekan (-) P : Timpani + Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosa : Gastroenteritis Akut



Tanggal : 25 Maret 2020 Data pasien : Ny. Y; 39 tahun; 153cm; 57kg Diagnosis: GEA Tindakan medis : Data penatalaksanaan :   



 



IVFD RL 28 tpm Loperamide 2mg/ tiap BAB encer max. 6 biji Ondansetron 4mg/ 8 jam/ iv Cotrimoxazole 960mg/ 12 jam/ oral



Edukasi :  Jaga higienitas  Rajin cuci tangan terutama sebelum dan setelah makan  Perbanyak minum air mineral, minimal 1 gelas tiap bab encer untuk mecegah dehidrasi Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 39 tahun datang dengan keluhan BAB BAB encer frek. >10x sejak tadi pagi, darah (-), lendir (+). Demam(-), sesak (-), batuk (-), nyeri ulu hati (-), mual (+), muntah (+) frek. >5x. BAK lancar. Nafsu makan menurun.







TTV : TD : 130/70 mmHg N : 88 x/menit R : 22 x/menit S: 36,7 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) A : Peristaltik + kesan meningkat P : Nyeri tekan (-) P : Timpani + Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosa : Gastroenteritis Akut



Tanggal : 09 April 2020 Data pasien : Tn. Z; 67 tahun; 166cm; 70kg Diagnosis: Hipertensi Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  



 



Amlodipin 10mg/ 24 jam/ oral Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral Bcomp 1 tab/ 24 jam/ oral



Edukasi :  Diet rendah garam  Minum obat teratur  Kembali ke puskesmas kontrol tekanan darah sebelum obat habis Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 67 tahun datang dengan keluhan tegang pada tengkuk sejak 4 hari yang lalu, disertai rasa sakit pada kepala. Demam (-), sesak (-), mual (-), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar. TTV : TD : 160/100 mmHg N : 80 x/menit R : 18 x/menit S: 36,6 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosa : Hipertensi



Tanggal : 11 April 2020 Data pasien : Ny. S; 69 tahun; 147cm; 50kg Diagnosis: Hipertensi Tindakan medis : Data penatalaksanaan : 



 



Amlodipin 5mg/ 24 jam/ oral Bcomp 1 tab/ 24 jam/ oral



Edukasi :  Diet rendah garam  Minum obat teratur  Kembali ke puskesmas kontrol tekanan darah sebelum obat habis Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 69 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol tekanan darah. Demam (-), sesak (-), mual (-), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar. Riw HT (+) 7 tahun, pasien rutin minum obat dari puskesmas.







TTV : TD : 140/80 mmHg N : 76 x/menit R : 20 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosa : Hipertensi



Tanggal : 11 April 2020 Data pasien : Ny. B; 43 tahun; 157cm; 70kg Diagnosis: Hiperkolesterolemia Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  



 



Simvastatin 10mg/ 24 jam/ oral Domperidone 10mg/ 8 jam/ oral Bcomp 1 tab/ 24 jam/ oral



Edukasi :  Diet rendah lemak, perbanyak asupan sayuran, buah dan ikan serta batasi konsumsi makanan sumber kolestrol  Mengurangi kelebihan berat badan  Olahraga secara rutin miniman 2 – 3x seminggu dengan durasi 30 – 45 menit  Berhenti merokok Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 43 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tegang pada tengkuk sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengaku kemarin memakan kambing saat meghadiri acara aqiqahan. Demam (-), sesak (-), mual (+), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar. Riw HT (-).







TTV : TD : 110/80 mmHg N : 78 x/menit R : 22 x/menit S: 36,9 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen :



I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)







Laboratorium : Chol. Total : 289







Diagnosa : Hiperkolesterolemia



Tanggal : 03 April 2020 Data pasien : Ny. T; 49 tahun; 150cm; 63kg Diagnosis: Hipertensi + Hiperkolesterolemia Tindakan medis : Data penatalaksanaan :   



 



Simvastatin 10mg/ 24 jam/ oral Amlodipin 10mg/ 24 jam/ oral Domperidone 10mg/ 8 jam/ oral Bcomp 1 tab/ 24 jam/ oral



Edukasi :  Diet rendah lemak dan rendah garam, perbanyak asupan sayuran, buah dan ikan serta batasi konsumsi makanan sumber kolestrol  Minum obat teratur  Kembali ke puskesmas kontrol tekanan darah sebelum obat habis  Mengurangi kelebihan berat badan  Olahraga secara rutin miniman 2 – 3x seminggu dengan durasi 30 – 45 menit  Berhenti merokok Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 49 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tegang pada tengkuk sejak 3 hari yang lalu. Demam (-), sesak (-), mual (+), muntah (+) frek. 2x. BAB biasa, BAK lancar. Riw HT (+). Riw pasien sering makan daging dan goregan (+). TTV : TD : 150/90 mmHg N : 82 x/menit R : 22 x/menit S: 37 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen :



I : Tampak datar, jejas (-) P : Nyeri tekan (-) P : Timpani + A : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)







Laboratorium : Chol. Total : 251







Diagnosa : Hipertensi + Hiperkolesterolemia



Tanggal : 01 Mei 2020 Data pasien : Tn. U; 50 tahun; 175cm; 81kg Diagnosis: GERD Tindakan medis : Data penatalaksanaan : 



 



Omeprazole 20 mg/ 12 jam/ oral Domperidone 10 mg/ 8 jam/ oral



Edukasi :  Perbaiki pola makan  Hindari tidur setalah makan  Hindari konsumsi makanan dan minuman yang meningkatkan asam lambung, seperti : kopi, teh dan makanan yang pedas, keras, asam serta kecut Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 50 tahun datang dengan keluhan rasa terbakar di dada sejak tadi malam. Pasien juga merasakan rasa asam di mulut. Pasien mengatakan sebelum gejala muncul pasien habis makan dan langsung tidur. Demam (-), nyeri dada (-), sesak (-), nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar.  TTV : TD : 110/80 mmHg N : 89 x/menit R : 20 x/menit S: 37 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : I : Tampak simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Tampak datar, jejas (-) A : Peristaltik + kesan normal P : Nyeri tekan epigastrium (+) P : Timpani + Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosa : GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)



Tanggal : 10 Juni 2020 Data pasien : An. R; 13 tahun; 140cm; 42kg Diagnosis: Tindakan medis : Bedah minor Data penatalaksanaan :  



 



Sirkumsisi Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral Amoxicillin 500mg/ 8 jam/ oral



Edukasi :  Jaga verban tetap kering  Kontrol 3 hari kemudian untuk ganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 13 tahun datang ke puskesmas untuk dikhitan. Demam (-). Riw. alergi obat (-), riw. haemofilia (-), riw. kencing bercabang (-). 







TTV : N : 92 x/menit R : 20 x/menit S: 37 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-) 



Diagnosa :



Tanggal : 10 Juni 2020 Data pasien : An. F; 12 tahun; 142cm; 53kg Diagnosis: Tindakan medis : Bedah minor Data penatalaksanaan :  



 



Sirkumsisi Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral Amoxicillin 500mg/ 8 jam/ oral



Edukasi :  Jaga verban tetap kering  Kontrol 3 hari kemudian untuk ganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 12 tahun datang ke puskesmas untuk dikhitan. Demam (-). Riw. alergi obat (-), riw. haemofilia (-), riw. kencing bercabang (-). 







TTV : N : 90 x/menit R : 18 x/menit S: 36,9 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-) 



Diagnosa :



Tanggal : 27 April 2020 Data pasien : An. A; 11 tahun; 139cm; 26kg Diagnosis: Tindakan medis : Bedah minor Data penatalaksanaan :  



 



Sirkumsisi Asam mefenamat 500mg/ 8 jam/ oral Amoxicillin 500mg/ 8 jam/ oral



Edukasi :  Jaga verban tetap kering  Kontrol 3 hari kemudian untuk ganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 11 tahun datang ke puskesmas untuk dikhitan. Demam (-). Riw. alergi obat (-), riw. haemofilia (-), riw. kencing bercabang (-). 







TTV : N : 90 x/menit R : 20 x/menit S: 36,6 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-) 



Diagnosa :



Tanggal : 27 April 2020



Data pasien : An. A; 12 tahun; 138cm; 23kg Diagnosis: Tindakan medis : Bedah minor Data penatalaksanaan :  



 



Sirkumsisi Asam mefenamat 250mg/ 8 jam/ oral Amoxicillin 250mg/ 8 jam/ oral



Edukasi :  Jaga verban tetap kering  Kontrol 3 hari kemudian untuk ganti verban Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 12 tahun datang ke puskesmas untuk dikhitan. Demam (-). Riw. alergi obat (-), riw. haemofilia (-), riw. kencing bercabang (-). 







TTV : N : 88 x/menit R : 20 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-) 



Diagnosa :



Tanggal : 21 April 2020 Data pasien : Ny. A; 66 th; 156cm; 55kg Diagnosis: DM Tipe II Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Metformin 500mg/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Diet rendah kalori  Olahraga 2 – 3x seminggu durasi 30 – 45 menit  Minum obat teratur  Kontrol kadar gula darah minimal 1x sebulan Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 66 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol gula darah. Demam (-), nyeri dada (-), sesak (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. 







TTV : TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit R : 22 x/menit S: 36,7 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)



 



Laboratorium : GDS : 231 Diagnosa : DM Tipe II



Tanggal : 08 Mei 2020 Data pasien : Ny. A; 51th; 152cm; 58kg Diagnosis: DM Tipe II Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Metformin 500mg/ 8jam/ oral (pc)  Glimepiride 2mg/ 24jam/ oral (ac)  Edukasi :  Diet rendah kalori  Olahraga 2 – 3x seminggu durasi 30 – 45 menit  Minum obat teratur  Kontrol kadar gula darah minimal 1x sebulan Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 51 tahun datang ke puskesmas untuk kontrol gula darah. Demam (-), nyeri dada (-), sesak (-), muntah (-), BAB biasa, BAK lancar. 







TTV : TD : 130/70 mmHg N : 78 x/menit R : 20 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-)



 



Laboratorium : GDS : 212 Diagnosa : DM Tipe II



Tanggal : 23 Mei 2020 Data pasien : Tn. E; 42th; 162cm; 75kg Diagnosis: Hernia Inguinalis Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Rujuk ke Rumah Sakit  Edukasi :  Informed consent untuk dirujuk Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 42 tahun datang dengan keluhan benjolan pada daerah inguinal kanan sejak ± 1 tahun yang lalu. Awalnya benjolan muncul seperti kelereng, lama kelamaan benjolan terasa semakin membesar seperti telur ayam. Benjolan awalnya keluar masuk, benjolan muncul ketika pasien mengedan, berdiri atau batuk. Benjolan menghilang ketika pasien berbaring dan istirahat, namun sekarang benjolan tidak bisa masuk lagi dan dirasakan nyeri. Mual (-), muntah (-).











TTV : TD : 120/80 mmHg N : 82 x/menit R : 20 x/menit S: 37 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal Ekstremitas : Edema (-) Status Lokalis : Tampak benjolan pada inguinal kanan, berukuran ± 6 cm, teraba kenyal, nyeri tekan. Warna kulit sama dengan daerah sekitarnya. 



Diagnosa : Hernia Iguinalis



Tanggal : 15 April 2020 Data pasien : Tn. L; 47th; 175cm; 73kg Diagnosis: Hemoroid Interna gr. IV Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Rujuk ke Rumah Sakit  Edukasi :  Informed consent untuk dirujuk Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 47 tahun datang dengan keluhan bab keluar darah disertai benjolan pada anus sejak ± 2 bulan. Benjolan awalnya bisa masuk dengan sendirinya namun sekarang dengan dorongan jari benjolan sudah tidak bisa masuk lagi. Nyeri (+).











TTV : TD : 110/80 mmHg N : 79 x/menit R : 20 x/menit S: 36,9 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal







Ekstremitas : Edema (-) Status Lokalis : Tampak benjolan pada anus posisi jam 5, benjolan berbentuk bulat berwarna kemerahan di sekitar anus dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm. Nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, mudah digerakkan. Diagnosa : Hemoroid Interna gr. IV



Tanggal : 23 Juni 2020 Data pasien : Nn. R; 23th; 151cm; 57kg Diagnosis: Appendicitis Akut Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Rujuk ke Rumah Sakit  Edukasi :  Informed consent untuk dirujuk Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dialami sejak 2 hari yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan di ulu hati dan berpindah ke perut kanan bawah. Mual (+), muntah (+) frek. 4x, nafsu makan menurun. Demam (+).











TTV : TD : 120/80 mmHg N : 86 x/menit R : 20 x/menit S: 38 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal. Mc burney sign (+), rovsing sign (+), Blumberg sign







(+) Ekstremitas : Edema (-) Diagnosa : Appendicitis Akut



Tanggal : 23 Juni 2020 Data pasien : Ny. W; 40th; 154cm; 60kg Diagnosis: Appendicitis Akut Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Rujuk ke Rumah Sakit  Edukasi :  Informed consent untuk dirujuk Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 40 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah dialami sejak 2 hari yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan di ulu hati dan berpindah ke perut kanan bawah. Mual (+), muntah (+, nafsu makan menurun. Demam (+).











TTV : TD : 110/80 mmHg N : 78 x/menit R : 19 x/menit S: 38,2 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal. Mc burney sign (+), rovsing sign (+), Blumberg sign







(+) Ekstremitas : Edema (-) Diagnosa : Appendicitis Akut



Tanggal : 29 Mei 2020 Data pasien : Ny. S; 33th; 149cm; 52kg Diagnosis: Soft Tissue Tumor Mammae Sinistra Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Rujuk ke Rumah Sakit  Edukasi :  Informed consent untuk dirujuk Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 33 tahun datang dengan keluhan benjolan pada payudara kanan sejak ± 2 bulan yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar. Nyeri (-).











TTV : TD : 110/70 mmHg N : 88 x/menit R : 20 x/menit S: 37 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : Peristaltik + kesan normal







Ekstremitas : Edema (-) Status Lokalis : Tampak benjolan pada payudara kiri, berukuran ± 3 cm, teraba padat kenyal, mobile, tidak terfiksir, nyeri tekan (-). Diagnosa : Soft Tissue Tumor Mammae Sinistra



Tanggal : 2 Juni 2020 Data pasien : Nn. H; 23th; 156cm; 52kg Diagnosis: ISK Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Scopamin 10mg/ 8jam/ oral  Ciprofloxacin 500mg/ 12jam/ oral  Paracetamol 500mg/ 8jam/ oral  Edukasi :  Minum air minimal 2 liter/ hari  Tidak menahan untuk BAK  Menjaga hygienitis terutama daerah genitalia Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 23 tahun datang dengan keluhan nyeri perut bawah dialami sejak 3 hari yang lalu. Nyeri juga dirasakan saat pasien berkemih, selain itu pasien sering terbangun malam hari untuk bak. Demam (+). mual (-), muntah (-).











TTV : TD : 120/70 mmHg N : 80 x/menit R : 22 x/menit S: 37,5 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : nyeri tekan supra pubic (+), peristaltik (+) kesan normal 



Ekstremitas : Edema (-) Diagnosa : ISK



Tanggal : 17 Juni 2020 Data pasien : Ny. J; 29th; 158cm; 65kg Diagnosis: GIP0A0 Gravid 38 minggu 3 hari + Inpartu Kala 1 Fase Laten Tindakan medis : Pimpin Persalinan Data penatalaksanaan :  Observasi KU, TTV, DJJ, HIS, kemajuan persalinan  Edukasi :  Rencana persalinan normal  Jika terdapat penyulit pada proses persalinan pasien kemungkinan di rujuk ke Rumah Sakit  Tidak mengedan jika belum kontraksi Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 29 tahun datang dengan keluhan nyeri perut tembus belakang disertai pelepasan lendir dan darah sejak pagi jam 08.00. GIP0A0 HPHT : 22-09-2019 TP : 29-06-2019



















TTV : TD : 140/90 mmHg N : 88 x/menit R : 20 x/menit S: 36,6 oC Leopold : LI = TFU : 35 cm, LP : 108 cm, TBJ : 3780 gr, DJJ : 138x/i LII = PU-KA LIII = kepala LIV = BAP His : 2x durasi 15 – 20 detik Pemeriksaan dalam : V/V = tak Portio = lunak dan tebal Pembukaan = 3 cm Ketuban = (+) Presentase = kepala Molase = (-) Penumbungan = (-) Penurunan =H I Kesan panggul = normal Pelepasan = darah dan lendir Diagnosa : GIP0A0 Gravid 38 minggu 3 hari + Inpartu Kala 1 Fase Laten



Tanggal : 13 Juni 2020 Data pasien : Ny. K; 19th; 154cm; 57kg Diagnosis: GIP0A0 Gravid 13 minggu + Hiperemesis Gravidarum Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  IVFD RL 28 tpm  Ondasetron 4mg/ 8jam/ iv  Edukasi :  Jamin intake oral  Minum vitamin Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 19 tahun datang dengan keluhan mual dan muntah frek. >5x sejak tadi sore. Demam (-), sesak(-), nyeri ulu hati (-). BAK lancar, BAB biasa. Nafsu makan menurun. GIP0A0 HPHT : 14-03-2020 TP : 21-12-2020











 



TTV : TD : 110/80 mmHg N : 96 x/menit R : 22 x/menit S: 37 oC Leopold : LI = sulit dinilai LII = sulit dinilai LIII = sulit dinilai LIV = sulit dinilai Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan Diagnosa : GIP0A0 Gravid 13 minggu + Hiperemesis Gravidarum



Tanggal : 15 Juni 2020 Data pasien : Ny. E; 24th; 150cm; 50kg Diagnosis: GIIPIA0 Gravid 12 minggu + Hiperemesis Gravidarum Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  IVFD RL 28 tpm  Ondasetron 4mg/ 8jam/ iv  Ranitidin 50mg/ 12jam/ iv  Paracetamol 500mg/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Jamin intake oral  Minum vitamin Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 24 tahun datang dengan keluhan mual dan muntah frek. >5x. Demam (-), nyeri kepala (+), sesak(-), nyeri ulu hati (+). BAK lancar, BAB biasa. Nafsu makan menurun. GIP0A0 HPHT : 07-03-2020 TP : 14-12-2020











 



TTV : TD : 110/70 mmHg N : 90 x/menit R : 22 x/menit S: 36,6 oC Leopold : LI = sulit dinilai LII = sulit dinilai LIII = sulit dinilai LIV = sulit dinilai Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan Diagnosa : GIIPIA0 Gravid 12 minggu + Hiperemesis Gravidarum



Tanggal : 17 Juni 2020



Data pasien : Ny. P; 24th; 160cm; 56kg Diagnosis: GIP0A0 Gravid 13 minggu 1 hari + Hiperemesis Gravidarum Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  IVFD RL 28 tpm  Ondasetron 4mg/ 8jam/ iv  Ranitidin 50mg/ 12jam/ iv  Antasida sirup 1cth/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Jamin intake oral  Minum vitamin Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 24 tahun datang dengan keluhan mual dan muntah frek. >5x. Demam (-), nyeri kepala (-), sesak(-), nyeri ulu hati (+). BAK lancar, BAB biasa. Nafsu makan menurun. GIP0A0 HPHT : 17-12-2020 TP : 24-12-2020











 



TTV : TD : 100/80 mmHg N : 82 x/menit R : 22 x/menit S: 36,9 oC Leopold : LI = sulit dinilai LII = sulit dinilai LIII = sulit dinilai LIV = sulit dinilai Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan Diagnosa : GIIPIA0 Gravid 12 minggu + Hiperemesis Gravidarum



Tanggal : 15 Juni 2020 Data pasien : An. F; 3th; 90 cm; 13kg



Diagnosis: Kejang Demam + Tonsilofaringitis Akut Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  IVFD RL 50 tpm (mikro)  Paracetamol 15 cc/ 8 jam/ iv  Cefadroxyl sirup 1 cth/ 12 jam/ oral  Diazepam puyer 1,3 mg/ 8 jam/ oral  Ambroxol sirup ½ cth/ 8 jam/ oral  Edukasi :  Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Hindari anak dari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Perbaiki pola makan, hindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorokan  Jika anak kejang demam segera bawa ke puskesmas atau RS terdekat Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien laki – laki, usia 3 tahun datang dengan keluhan kejang ± 10 menit sebelum datang ke Puskesmas, frek. 1x durasi >5 menit, kejang seluruh badan. Demam (+) sejak 1 hari yang lalu. Batuk (+), nyeri menelan (+), sesak (-), mual (-), muntah (-). BAB biasa, BAK lancar.











TTV : N : 100 x/menit R : 22 x/menit S: 38,9 oC Pemeriksaan fisik : Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T2-T2, faring hiperemis (+)



Thoraks : Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal 



Ekstremitas : Edema (-) Diagnosa : Kejang Demam + Tonsilofaringitis Akut



Tanggal : 1 Mei 2020 Data pasien : An. G; 3th; 91 cm; 13kg



Diagnosis: Commond Cold Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Loratadine 1 tablet + dexamethasone 3 tablet + GG 3 tablet + Vit. C 4 tablet (dipuyer 



menjadi 3 bungkus) / 8 jam/ oral Edukasi :



 Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Hindari anak dari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Diet biasa Data ringkasan :  Anamnesis : Seorang anak usia 3 tahun, diantar orang tuanya dengan keluhan batuk (+) berlendir, flu (+) yang dialami sejak 2 hari yang lalu. Sesak (-), demam (-), muntah (-), BAB dan BAK biasa. 







TTV : N : 98 x/menit R : 22 x/menit S: 36,6 oC Pemeriksaan fisik :







Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : I : Simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Ikut gerak napas, jejas (-) P : Nyeri tekan (-) P : Timpani (+) A : Peristaltik (+) kesan normal Ekstremitas : Edema (-) Diagnosa : Commond Cold



Tanggal : 1 Mei 2020 Data pasien : An. D; 4th; 103 cm; 14,3kg



Diagnosis: Commond Cold Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Loratadine 1 tablet + dexamethasone 3 tablet + GG 3 tablet + Vit. C 4 tablet (dipuyer  



menjadi 3 bungkus) / 8 jam/ oral Paracetamol sirup 1cth/ 8 jam/ oral Edukasi :



 Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Hindari anak dari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Diet biasa Data ringkasan :  Anamnesis : Seorang anak usia 4 tahun, diantar orang tuanya dengan keluhan batuk (+) berlendir, flu (+) yang dialami sejak 2 hari yang lalu. Sesak (-), demam (+), muntah (-), BAB dan BAK biasa. 







TTV : N : 96 x/menit R : 22 x/menit S: 37,8 oC Pemeriksaan fisik :







Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : I : Simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Ikut gerak napas, jejas (-) P : Nyeri tekan (-) P : Timpani (+) A : Peristaltik (+) kesan normal Ekstremitas : Edema (-) Diagnosa : Commond Cold



Tanggal : 19 April 2020 Data pasien : An. G; 6th; 117cm; 19kg



Diagnosis: Commond Cold Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Loratadine 1½ tablet + dexamethasone 3½ tablet + GG 4 tablet + Vit. C 5 tablet (dipuyer  



menjadi 3 bungkus) / 8 jam/ oral Lytacur sirup 1cth/ 24 jam/ oral Edukasi :



 Rajin mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah makan  Hindari anak dari paparan asap dan polusi  Tutup mulut jika batuk dan bersin  Diet biasa Data ringkasan :  Anamnesis : Seorang anak usia 7 tahun, diantar orang tuanya dengan keluhan batuk (+) berlendir, flu (+) yang dialami sejak 2 hari yang lalu. Sesak (-), demam (-), muntah (-), BAB dan BAK biasa. Nafsu makan menurun. 







TTV : N : 92 x/menit R : 20 x/menit S: 36,5 oC Pemeriksaan fisik :







Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : I : Simetris bilateral, jejas (-) P : Vocal fremitus ka=ki P : Sonor kedua lapang paru A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : I : Ikut gerak napas, jejas (-) P : Nyeri tekan (-) P : Timpani (+) A : Peristaltik (+) kesan normal Ekstremitas : Edema (-) Diagnosa : Commond Cold



Tanggal : 29 April 2020 Data pasien : An. E; 5 tahun; 105 cm; 11 kg



Diagnosis: Konjungtivitis akut Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Oxytetrasiklin salep mata setiap 8 jam.  Cetirizine sirup ½ cth/ 24 jam/ oral  Edukasi :  Menjaga kebersihan mata  Bersihkan mata dengan air bersih ataupun dengan menggunakan sabun agar tidak menimbulkan iritasi pada mata, dilakukan dengan mata tertutup  Tidak mengucek – ngucek mata  Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 5 tahun datang dengan keluhan merah pada mata kanan sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh gatal dan banyaknya kotoran mata pada saat bangun di pagi hari. Penurunan penglihatan (-).  TTV : N : 92 x/menit R : 20 x/menit S: 37 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Tampak konjungtiva hiperemis pada mata kanan disertai sekret THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Konjungtivitis Akut



Tanggal : 30 April 2020 Data pasien : An. U; 10 tahun; 131 cm; 30 kg



Diagnosis: Konjungtivitis akut Tindakan medis : Data penatalaksanaan :  Oxytetrasiklin salep mata setiap 8 jam.  Cetirizine sirup 1½ cth/ 24 jam/ oral  Edukasi :  Menjaga kebersihan mata  Bersihkan mata dengan air bersih ataupun dengan menggunakan sabun agar tidak menimbulkan iritasi pada mata, dilakukan dengan mata tertutup  Tidak mengucek – ngucek mata  Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh mata Data ringkasan :  Anamnesis : Pasien perempuan, usia 10 tahun datang dengan keluhan merah pada kedua mata sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh gatal dan banyaknya kotoran mata pada saat bangun di pagi hari. Penurunan penglihatan (-).  TTV : N : 90 x/menit R : 20 x/menit S: 36,8 oC  Pemeriksaan fisik : Mata : Tampak konjungtiva hiperemis pada kedua mata disertai sekret THT : T1-T1, faring hiperemis (-) Thorax : Rh(-/-), Wh (-/-) Abdomen : peristaltik (+) kesan normal Ekstremitas : Edema (-)







Diagnosis : Konjungtivitis Akut