Borang Ukm [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Senam bersama dalam rangka PERWOSI di Kantor kecamatan Renasdengklok PESERTA HADIR   Perwakilan Dinas Kesehatan   Kapuskes   Camat/ Lurah/ Perwakilan   Peserta PIDI   Masyarakat   Lain-lain LATAR BELAKANG senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus. Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajarolahraga di sekolah. Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia. Senam massal biasanya dilakukan rutin pada event-event tertentu seperti peringatan hari jadi, peringatan hari olahraga, perigatan hari kesehatan dan lain sebagainya yang semua itu dilakukan supaya masyarakat atau pelaku senammassal memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik. Kebugaran jasmani diartikansebagai kesanggupan untuk melakukan kerja secara efisien, tanpa menimbulkankelelahan yang berarti PERMASALAHAN Sebuah survei mengenai kesehatan dan gaya hidup aktif mengungkapkan bahwa empat dari lima orang Indonesia tidak berolahraga secara teratur.tidak mudah membangun kesadaran di masyarakat untuk mulai menjalankan gaya hidup sehat. Dengan adanya senam kesegaran jasmani ini, diharapkan dapat memotivasi gaya hidup aktif serta masyarakat tergerak mendahulukan kesehatan dan mengutamakan aktivitas fisik, menggalakkan komitmen, menginspirasi serta memotivasi yang lain untuk melakukan hal yang sama PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI Intervensi dilakukan dengan mengadakan senam bersama yang dilakukan di Kantor Kecamatan Rengasdengklok yang dihadiri dari berbagai kalangan baik dari kalangan pendidik hingga kalangan petugas kesehatan serta masyarakat umum.senam bersama dilakukan bersama-bersama dan dibimbing dengan Instruktur Profesional.



PELAKSANAAN Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Jum'at, 15 Noveber 2019 di Plaza Kantor Kecamatan Rengasdengklok pada pukul 07.00 sd Selesai. Kegitan ini diikuti oleh 500 peserta dan dilanjutkan dengan pembagian doorprize MONITORING & EVALUASI Monitoring dilakukan dengan memberikan pelayanan ksehatan berupa pemeriksaan tekanan darah secara gratis kepada peserta. disela-sela pemeriksaan peserta juga dipersilahkan bertanya mengenai kesehatan mereka.Secara kelseluruhan kegiatan berlangsung lancar, peserta sangat antusias dan aktif dalam mengukuti kegiatan senam dan pemeriksaankesehatan.



PENGOBATAN HIPERTENSI PADA PESERTA SENAM DALAM RANGKA PERWOSI DI PLAZA KANTOR KECAMATAN RENGASDENGKLOK. LATAR BELAKANG Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah dipembuluh darah meningkat secara kronis. Karena penyakit ini jarang memberikan gejala yang bermakna. Seringkali masyarakat tidak memeriksakan diri atau membiarkan penyakit initidak diobati terlalu lama. Sedangka apabila dibiarkan penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain, terutama organ-organ vital seperti jantung, otak dan ginjal. Menurut data yang diperoleh dari RISKESDAS tahun 2013, Provinsi Jawa Barat menempati peringkat ke empat Prevalensi hpertensi tertinggi di Indonesia, yakni sebesar 29,4%. dan kelompok usia dengan prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia yakni pada pasien usia 65 tahun keatas, dengan presentase sebesar 57,6-63,8%. PERMASALAHAN Saat ini penyakit hipertensi sangat sering ditemukan terutama pada pasien lansia (yakni yang beusia diatas 45 tahun) di Pusat kesehatan primer puskesms Rengasdengklok.Hal ini diduga karena kurangnya pengetahuan pasien terhadap pentingnya mengkonsumsiobat anti hipertensi secara teratur yang bersifat jangka panjang (tidak dapat putus obat) serta mengenai pentingnya mengenai gaya hidup, salah satunya yakni membatasi konsumsi garam. Pasien juga terlalyu menganggap remeh penyakit hipertensi dikarenakan tidak mengetahu dampak yang dapat diberikan oleh penyakit itu sendiri. Komplikasi yng dapat terjadi antara lain adalah gagal ginjal dan stroke. Untuk itu, perlu dilakukan intervensi pada pasienpasien hipertensi yang berguna meningkatkan pengobatan rutin dari penyakit ini. PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI Intervensi dilakukan dengan melakukan pendeteksian riwayat darah tinggi dengan cara anamnesa serta pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah pada peserta senam bersama serta pada pasien yang terdeteksi memiliki riwayat hipertensi diberikan edukasi mengenai pola hidup sehat untuk pasien hipertensi serta pemberian obat antihipertensi kepada peserta. PELAKSANAAN Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Jum'at ,15 November 2019 di Plaza Kantor kecamatan Rengasdengklok pada pukul 7.00 sd Selesai. total peserta kegiatan senam bersama adalah berjumlah 500 orang, sedangkan peserta yang melakukan pemeriksaan hipertensi sejumlah 200 orang dan yang terdeteksi memiliki hipertensi sejumlah 90 orang. MONITORING & EVALUASI



Monitoring dilakukan dengan memberikan waktu kepada pasien untuk menanyakan kepada pemeriksa tentang hipertensi,keluhannnya serta bagaimana pola hidup yang harus dijalani dan hal-hal yang belum dimengerti oleh pasien.Secara kelseluruhan kegiatan berlangsung lancar, peserta sangat antusias dan aktif dalam melakukan pemeriksaan dan pengobatan hipertensi.



Pendataan keluarga sehat Desa Rengasdengklok selatan Dusun Blok Kraton RT 028 RW 006 LATAR BELAKANG rogram Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PISPK) merupakan salah satu agenda meningkat kualitas hidup manusia. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya. Tujuan kegiatan pendataan keluarga adalah untuk mengetahui masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas, dengan begitu diketahui indeks kesehatan dari tingkat keluarga, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, bahkan Kota, yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan kegiatan dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada. Berdasarkan Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 yang menyebutkan bahwa pendataan harus dilakukan kepada seluruh keluarga di wilayah kerja Puskesmas (total coverage). Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Tindak lanjut dari hasil pendataan keluarga sehat adalah adanya pertemuan pembahasan indeks kesehatan di desa dan kecamatan untuk mendiskusikan pemecahan masalah hasil pendataan keluarga sehat. PERMASALAHAN Kabupaten Karawang merupakan salah satu wilayah yang menjadi lokasi wajib melaksanakan pendataan keluarga PIS PK. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Karawang, peningkatan keluarga sehat masuk ke dalam Program Peningkatan Kualitas Promosi Kesehatan. Persentase capaian program Keluarga Sehat yaitu sebesar 25% realisasi masih jauh dibawah target yang ditetapkan yaitu 40%. Sedangkan untuk data cakupan yang sudah ada di puskesmas Rengasdengklok sendiri belum tersedia. Data yang tersedia saat ini yaitu data program Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui Kunjungan Rumah, cakupan program tersebut cukup tinggi tetapi belum mencapai target yaitu sebesar 72.54% dari target 100%. Berdasarkan kegiatan pelayanan puskesmas luar gedung, Keluarga yang terdata sudah Mandiri III dan IV pada semua kasus masih dibawah target yaitu sebesar 54,26 dengan target 80 Persen (%). PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI 1. Jumlah sasaran: Desa Rengasdengklok selatan Dusun Kraton RT 028 RW 06. Jumlah KK diperkirakan: 90 KK.



2. Perencanaan target cakupan Berdasarkan perencanaan tingkat puskesmas tahun 2019 target cakupan program kunjungan rumah sebesar 50% dari jumlah keseluruhan. 3. Rencana kebutuhan peralatan: Alat tulis, alat pengukur tekanan darah, Stetoskop Map kuning: 7 buah Formulir Profil Kesehatan Keluarga: 150 buah Stiker verifikasi pencatatan keluarga sehat: 150 buah PELAKSANAAN Pendataan keluarga sehat Desa Rengasdengklok selatan Dusun Blok Kraton RT 023 RW 006 dilaksanakan tanggal 11 November 2019 pukul 08.00 s.d 11.00 wib Pelaksana: 2 dokter intersip, 5 petugas puskesmas Jumlah keluarga terdata 75 KK 3 Indikator masalah kesehatan yang terbanyak 1.



Kepersertaan JKN : 60 orang



2.



Anggota keluarga yang merokok : 25 orang



3.



Hipertensi : 10 orang



MONITORING & EVALUASI Presentase realisasi: 75/90 x100% = 83,3 % Presentase cakupan: 83,3/ 50 x100% = 166 % Kesimpulan: melampaui target (50%) Masalah kesehatan terbanyak = Kepersertaan JKN: 60 orang



Evaluasi: Beberapa kendala dan hambatan di dalam pelaksanaan program pendataan keluarga sehat :







Keterbatasan sumber daya dapat melaksanakan kegiatan pendataan keluarga.







Tidak ada daftar KK yang riil dan urutan rumah tidak tersusun dengan rapih, ada keluarga yang



masih belum memiliki KK, atau yang memiliki KK dari RT yang berbeda sehingga pendataan menjadi berantakan. •



Realisasi waktu pelaksanaan sering berubah ubah, Jadwal pendataan tidak disampaikan secara



khusus kepada warga daerah tersebut selain dari iklan yang ada di media sehingga keluarga yang belum mengetahui jadwal pendataan tidak ada di rumah, menolak didata, atau datanya tidak lengkap (KK sedang tidak ada) •



Pembagian tugas dari masing-masing petugas kurang teratur. Koordinasi dengan lintas sektor



masih kurang karena hanya dilakukan waktu sebelum pelaksanaan kegiatan saja. •



Pelaksanaan kegiatan pendataan keluarga belum sesuai dengan pedoman dan rencana yang



ada, karena mengejar waktu dan target jumlah keluarga terdata. • akhir.



Pelaporan, monitoring, dan evaluasi dilakukan tidak dilakukan secara rutin, tetapi ditumpuk di



PENYULUHAN CUCI TANGAN PADA SISWA/I SD LATAR BELAKANG Tangan merupakan media masuknya berbagai bakteri virus, bakteri ataupun parasit penyebab penyakit, Beberapa penyakit yang dapat menular melalui tangan antara lain diare, thypoid, inluenza, ISPA, kecacingan dan flu burung. Mencuci tangan secara tepat dengan menggunakan sabun dapat mengurangi risiko penyakit diare sebesar 42 sampai 47 % . Sampai saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010 menyebutkan jumlah kasus diare ditemukan sebesar 213.435 penderita dengan jumlah kematian 1.289 sebagian besar sekitar 70-80 % terjadi pada bayi dan anak-anak. PERMASALAHAN Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang rawan terhadap penularan berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan perut seperti diare, thypoid, kecacingan dan lain-lain. Kebiasaan anak-anak mengkonsumsi jajanan secara bebas diikuti perilaku anak-anak tidak melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum makan akan mengakibatkan berbagai Bakteri, virus dan parasit penyebab penyakit mudah masuk ke dalam tubuh, karena tangan adalah bagian tubuh yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit.



Namun enurut Kemenkes RI tahun 2014, tingkat kesadaran masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun rata-rata baru mencapai 12 % . Hal ini menandakan Banyak orang yang belum menyadari pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun bagi kesehatan. Mencuci tangan memakai sabun atau mencuci tangan dengan benar dianggap memperlama suatu pekerjaan. Maka dari itu perlu adanya penyuluhan dan edukasi rutin kepada anak-anak tentang pentingnya mencuci tangan dan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI ntervensi dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya cuci tangan serta waktu waktu kapan harus mencuci tangan lalu anak- anak juga diajari dan mempraktekkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar. PELAKSANAAN Kegiatan penyuluhan uu dilaksanakan di SD Rawasari II pada tangga 1 November 2019 Pada pukul 10.00 Sd selesai. Kegiatan ini dilkukan oleh 44 peserta. MONITORING & EVALUASI



Monitoring dilakukan dengan memberikan pertanyaan mengenai topik yang sudah disampaikan serta memngetes kemampuan siswa tentang cara mencuici tangan yang benar. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan sesi tanya jawab untuk siswa bisa bertanya kepada penyuluh hal-jhal yang tidak dimengerti. Secara keseluruhan, kegiatan berlangsung lancar, peserta sangat antusias dan aktif dalam mendengarkan penyuluhan serta bertanya.



  Penyuluhan Cacingan pada anak SD LATAR BELAKANG



Penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara beriklim tropis dan sub tropis. Penyakit ini termasuk kedalam kelompok penyakit terabaikan bersama Filariasis, Kusta dan Frambosia. Masalah kecacingan terutama terjadi pada daerah dengan kondisi higiene dan Sanitasi yang kurang baik serta perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang kurang, infeksi cacing perut ini dapat mempengaruhi status Gizi, proses tumbuh kembang dan merusak kemampuan kognitif pada anak yang terinfeksi kasus-kasus malnutrisi, stunting, anemia bisa disebabkan oleh karena kecacingan. eberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang bebas dari infeksi cacing, tubuhnya memiliki kemampuan untuk menyerap protein, karbohidrat, vitamin A dan zat besi secara optimal, sehingga dapat meningkatkan status gizi dan kemampuan tumbuh kembangnya. PERMASALAHAN



Cacingan masih merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena berjangkit disebagian besar wilayah Indonesia. dan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas. Angka prevalensi cacingan di Indonesia mencapai 28,12 persen, tingginya angka kecacingan di Indonesia itu dipengaruhi oleh kurangnya kebersihan, tidak baiknya sanitasi, pasokan air, kepadatan penduduk serta tanah yang lembab Oleh sebab itu, diperlukan langkah pengendalian penyakit ini dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa itu cacingan dan apa penyebabnya serta bagaimana cara mencegahnya. PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI



Intervensi dilakukan dengan melakukan penyuluhan kepada siswa/i SD dewi sari II Mengenai aapa itu cacigan, apa penyebabnya dan bagaimana pencegahannya. Penyuluhan dilakukan dengan memaparkan materi secara lisan dan diskusi tanya jawab antara peserta dan pemateri. PELAKSANAAN



Kegiatan penyuluhan ini dilukan pada hari Jumat, 1 november 2019 di SD rawasari II pada pukul 09.00 sd selesai kegiatan ini diikuti oleh 44 peserta. MONITORING & EVALUASI



Monitoring dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai topik yang telah disampaikan untuk mengetahui apakah peserta mengerti mengenai topik yang telah disampaikan untuk



mengetahui apakah peserta mengerti terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Kemudian dilakukan dengan sesi tanya jawab dengan memberikan waktu kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang mash belum dimengerti. Secara keseluruhan, kegiatan berlangsung lancar, peserta cukup antusias dalam mendengarkan penyuluhan serta bertanya



 PHBS RUMAH TANGGA



Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembanguan dimasa mendatang yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya,karena rumah tangga yang sehat dapat meningkatkan produktifitas kerja seluruh anggota rumah tangga, selain itu dengan meningkatnya kesehatan dapat ruah tangga, biaya yang tadinya dialokasikan untuk pengobatan atau kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya oendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga. Setiap anggota rumah tangga memiliki kerentanan yang sama untu terkena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup besrsih dan sehat (PHBS). Pola hidup bersih dan sehat ( PHBS) juga merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah dari kabupaten/ kota dibidang kesehatan. Selain itu, dalam peraturan kementrian kesehatan tentang rencana strategis kementrian kesehatan tahun 2015-2019 menetapkan target PHBS sebesar 80%. PERMASALAHAN



mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 sebesar 7,2%, Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahayanya merokok, masyarakat hanya tahu tetapi tidak memahami dengan betul dan masih acuh terhadap dampak negatif dari merokok. Indikator kedua adalah proporsi aktivitas fisik kurang pada penduduk umur >10 tahun rata-rata Nasional sebesar 33,5%, Hal ini terjadi karena anak-anak saat ini justru lebih sering duduk berdiam diri sambil bermain gadjet dan kurang tertarik untuk bermain bersama teman-temannya sekaligus melakukan aktivitas fisik. indikator ketiga adalah proosrsi konsumsi buah dan sayur kurang pada oenduduk umur >25 tahun rata-rata Nasional sebesar 95,5%. Hal ini disebabkan masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dengan rutin mengkonsumsi buah dan sayur selain itu masih banyak anggapan bahwa hanya buah-buahan yang mahal lah yang bisa memberikan efek sehat ketubuh mereka. PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI



Intervensi dilakukan dengan melakukan penyuluhan dengan menampilkan presentasi dilayar dan diakhiri dengan sesi tanya jawab untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta yaitu pasangan calon pengantin di KUA Rengasdengklok PELAKSANAAN



Kegiatan ini dilaksanakan hari senin, 28 oktober 2019 di Aula Kantor Urusan Agama Rengasdengklok Pada pukul 10.00 kegiatan ini diikuti oleh 36 peserta calon pengantin, adapun kegiatan yang dilakukan adalah penberian penyuluhan kepada peserta mengenai PHBS dalam rumah tangga setelah itu



dibukanya sesi tanya jawab kepada peserta untuk memastikan tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. MONITORING & EVALUASI



Proses monitoring dilakukan dengan diskusi dua arah antara peberi materi dan peserta, serta sesi tanya jawab, Secara umum kegiatan berjalan lancar, para peserta juga menyimak materi dan memberikan beberapa pertanyaan saat sesi tanya jawab berlangsung,waktu dan tempat yang disediakan juga cukup baik secara garis besar acara ini berlangsung dengan cukup baik dan cukup terkoodinir.



Penyuluhan Gagal ginjal dan pemeriksaan Tekanan darah dan gula darah sewaktu LATAR BELAKANG



Gagal ginjal merupakan penyakit yang membuat fungsi ginjal sebagai penyaring zat zat metabolisme serta mengatur keseimbangan elektrolit terganggu yang bisa sangat mengganggu kualitas hidup pasien dan pada gagal ginjal kronis ganguan ginjal ini bersifat reversibel dan berakhir pada stadium akhir dan harus melakukan hemodialisa, diantara beberapa penyebab gagal ginjal kronis , diabetes melitus dan hipertensi merupakan penyebab terbanyak gagal ginjal kronis. Menurut data Riskesdas tahun 2013, Provinsi Jawa Barat menempati peringkat keempat prevalensi hipertensi tertinggi di Indonesia yakni sebesar 29,4%. Dan kelompok usia dengan prevalensi tertinggi di Indonesia yakni pada pasien usia 65 tahun keatas dengan presentase sebesar 57,6-63,8%. sedangkan menurut riseksdas 2018 pasien diabetes melitus usia 65 tahun keatas berkisar 9,3%. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya penyuluhan dan pemeriksaan rutin pada pasien dm dan hipertensi guna mencegah muculnya Gagal ginjal kronis. PERMASALAHAN



Gagal ginjal yang merupakan penyakit tidak menular yang bersifat ireversibel sebenarnya bisa dicegah dengan mengontrol tekanan darah dan gula darah secara rutin, akan tetapi kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi obat darah tinggi dan kencing manis masih rendah hal ini disebabkan dengan kurangnya informasi dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengontrol tekanan darah dan gula darah demi menjaga kualistas hidup tetap normal dan mencegah terjadinya gagal ginjal kronis. Untuk itu perlu adanya penyuluhan dan pemeriksaan rutin tekanan darah dan gula darah. PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI



Intervensi dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai penyakit gagal ginjal sebagai komplikasi dari penyakit darah tinggi dan kencing manis, penyuluhan dilakukan dengan memaparkan materi secara lisan dibantu dengan slide power point dan d adakan diskusi tanya jawab antara peserta dan materi serta dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan guola darah sewaktu kepada peserta. PELAKSANAAN



Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari kamis, 31 oktober 2019 di Aula pertemuan Puskesmas Rengasdengklok pada pukul 09.00 sd Selesai. Kegitan ini diikuti oleh 50 peserta dan dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu. MONITORING & EVALUASI



Monitoring dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada peserta mengenai topik yang sudah disampaikan untuk mengetahui apakah peserta mengerti terhadap materi yang diberikan. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan memberikan waktu kepada peserta untuk menanyakan hal-



hal yang masih belum dimengerti. Secara kelseluruhan kegiatan berlangsung lancar, peserta sangat antusias dan aktif dalam mendengarkan penyuluhan serta bertanya.