Brandal Sekolah Yang Insaf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BRANDAL SEKOLAH YANG INSAF 1.



Adinda Elfara Rizki Adam : Brandal sekolah



2.



Ahmad Muhajir (Aldi)



: Ketua Kelas yang bijak



3.



Anil Khattab



: Brandal Sekolah



4.



Fajriani Wahyu Lestari



: Murid Baru



5.



Gusnurli Sajidin



: Pak Guru



6.



Nurul Annisa sam (Icha)



: Kawan yang baik



Fajriani adalah seorang anak desa, karena orang tuanya hendak mengadu nasib dikota akhirnya ia terpaksa dipindahkan sekolah ke kota. Dan terdaftarlah ia disebuah sekolah bernama sekolah Pelita Bangsa, dimana ia mendapati 2 orang teman yang sangat jahil. Alkisah, Gusnurli seorang guru Matematika, sedang mengajar di kelas IX 1 . datanglah Fajriani sebagai murid baru. TOK.. TOK.. TOK.. Fajriani



: Assalamualaikum



Gusnurli



: Wa’alaikumsalam, silahkan masuk.



Fajriani



: permisi pak, saya murid baru nama saya Fajriani



Gusnurli



: Oh iya, silahkan perkenalkan diri kamu di depan murid yang lain



Fajriani



: Baik Pak Assalamualikum… Hay teman-teman. Nama saya Fajriani Wahyu L. saya baru pindah dari SMA (.Nama daerah.)



Fara dan Anil : Ha Ha Ha Anil



: Daerah mana tuh? Gak pernah denger, kayaknya terpencil banget.. (muka sinis)



Fara



: Yoii Mamen.. (mereka berdua tos sambil tertawa meremehkan anak baru tersebut)



Icha



: apaan sih kalian ini. Udah, jangan ngejekin dia dong



Gusnurli



: Diam anak-anak. Fajriani Silahkan duduk disana, disamping Icha



Fajriani



: baik pak, terimakasih



Fajriani pun berjalan menuju meja tempat Icha, dan mereka berdua berkenalan. Pak guru kembali melanjutkan mata pelajarannya. *Bel Istirahatpun berbunyi* Gusnurli



: Baik anak-anak, bel istirahat sudah berbunyi, silahkan gunakan waktu kalian dengan sebaik mungkin



Murid



: iyaa paaak.. (sambil membereskan alat tulis mereka)



Aldi



: Ista’iduuuu, Qiyaamaaan, Salaaman!



Murid



: Assalamu’alaikum wr.wb



Saat Fajriani dan Icha sedang berbincang-bincang, datanglah Anil dan Fara Fara



: Heh anak baru! Uang kamu bagi donk..!



Fajriani



: Maaf, uangku Cuma dikit, Cuma buat makan aku doang



Anil



: Alaah alasan! Cepet keluarin uang kamu



Icha



: ehh! Kalian Ngapain sih?! Pajak-pajakin Fajriani, emangnya ini sekolah milik nenek moyang kalian apa?! . Ayo Fajriani mending kita ke kantin aja (Sambil menarik tangan Fajriani)



Icha dan Fajriani pun pergi meninggalkan Fara dan Anil Fara



: idihh gaya banget sih Icha itu, Sok-sok’an jadi pahlawan kesiangan, awass aja nanti.



Setelah Fajriani dan Icha selesai makan dikantin, mereka hendak kembali ke kelas. Namun icha terjatuh akibat ulah Anil dan Fara yang iseng menyangga kaki Icha Icha



: Aduhh.. kalian tuh jahat banget sih



Fara



: Salah kamu tuh, jalan gak liat-liat sih (tertawa licik)



Aldipun datang melerai Aldi



: Ada apa ni ribut-ribut?



Fajriani



: mereka gangguin kami



Aldi



: lagi? Gimana ceritanya?



Fajriani



: Jadi tadi pas kita udah selesai makan dan mau balik ke kelas. Mereka sengaja ngalangin jalan kita, sampai-sampai Icha Jatuh



Anil dan Fara : Icha



Ah, mereka bohong tuh



: ini buktinya Kakiku Luka (sambil memperlihatkan kakinya yang terluka)



Aldi



: Kalian berdua ini yah, gak pernah gak buat masalah



Fara



: Alaaah udah de, gak usah sok sucii!



Aldi



: Bukannya gitu, apa kalian gak kasihan ama orang tua ka..



Anil



: (menyanggah perkataan Aldi) gak usah bawa-bawa nama orang tua deh!



Aldi



: Tunggu dengar dulu! Anil harusnya kamu itu gunakan waktu sekolahmu dengan baik, coba kamu pikirin orang tuamu, mereka udah capek-capek banting tulang supaya bisa menyekolahkanmu, tapi sikapmu malah kayak gini, rasa syukur kamu dimana..



Fara



: Sok Alim banget kamu!!



Aldi



: dan kamu Fara, jangan mentang-mentang kamu anak orang kaya, seenaknya ngeremehin orang lain, inget yah dunia itu berputar, mungkin sekarang kamu diatas, tapi ada saatnya kamu berada dibawah, semua itu tergantung sikap kamu sendiri, kamu yang nentuin masa depanmu.



Icha dan Fajriani : yaps, betul banget tuh! Fara



: Whatever lahh, Anil ayo kita pergi dari sini



Anil



: Oke, Come on Beby



*Bel masuk berbunyi dan mereka kembali belajar. Pak guru memberikan soal kepada murid-muridnya *Bel Gusnurli



pulang* : baik anak-anak, pertemuannya kita cukupkan sampai disini. Untuk tugasnya silahkan dilanjut dirumah.



Aldi



: ista’iduuuu..



semua murid pulang kecuali anil, dia terlihat menyendiri karena merenungi perkataan Aldi tadi. Keesokon harinya…… Icha dan Fajriani memasuki kelas sambil berbincang bincang. Tiba-tiba Anilpun memanggil mereka berdua Anil



: Icha, Fajriani ..!



Icha



: masih



Anil



: bu.. bukan gitu



Fajriani



: terus?



Anil



: A.. aku ingin minta maaf. Aku sadar kalau akan kesalahanku, jadi



pagi



nih,



kamu



mau



gangguin



kita



lagi?



tolong maafin aku yahh, kalian mau kan? Icha



: baik, kita maafin kamu kok



Fajriani



: tapi janji yah jangan ngulangin lagi



Anil



: Iya, aku janji



Tiba-tiba Fara datang dan melihat mereka bertiga, iapun menghampiri temantemannya tersebut dengan wajah heran Fara



: Eh loh kok kalian bisa akur sih



Anil



: Aku udah Insaf. Aku sadar kalau selama ini perbuatanku tidak baik. Dan pasti kalau orang tuaku tau mereka akan kecewa..



Fara



: hmm iyaa, semalam juga aku ngerenungin perkataan Aldi ituu. Selama ini aku udah egoiss, aku sadar kok kalau apa yang aku miliki sekarang gak akan kekal. Oh iya Icha, Fajriani aku minta maaf yahh.. (sambil menjulurkan tangannya kearah Icha dan Fajriani)



Icha dan Fajriani : iya-iya.. kami udah maafin kalian kok Aldi



: wah-wah-wah.. tumben kalian gak ribut nih, ada apa?



Fara



: Ya donk, kita semua kan teman. Lagi pula aku dan Anil juga udah insaf kok, janji deh kita gak bakal berulah lagii hehe..



Aldi



: Nah gitu dong, kan enak jadinya, sekolah kita akan aman, nyaman dan tentram



Tiba-tiba pak guru terlihat sedang berjalan menuju ke kelas mereka. Icha



: Eh, udah ada pak guru tuh



Aldi



: ayo-ayo buruan duduk.. ista’iduu, Qiyamaan, Salaaman!



Murid



: Assalamu’alaikum wr. Wb



Gusnurli



: Baik anak-anak, apakah semua hadir?



Murid



: Hadir paak..



Gusnurli



: oke, kita lanjut materi kemarin



Dan akhirnya suasana kelas yang kemarin-kemarin kacau akibat Fara dan Anil menjadi lebih tenang setelah mereka insaf, dan Kelima kawan tadi (Fajriani, Icha, Fara, Anil dan Aldi) menjalin persahabatn yang harmonis.



Tema Drama: Kedisiplinan Skenario Drama: 1. Tema Drama: Kedisiplinan 2. Ritma Cerita Drama: I) Exposisi: Reza 



Dodit







Pak satpam







Bayu







Riska







Sinta



I) Permasalahan Reza terlambat datang ke sekolah karena pada malam harinya bergadang hingga tengah malam. II) Komplikasi Dodit teman sekelas reza yang juga datang terlambat mengajaknya bolos masuk jam pelajaran pertama III) Catatan I Reza dan Dodit kepergok oleh Bu Riska ketika akan pergi ke kantin untuk bolos IV) Catatan II Bu Riska membawa mereka ke guru matematika yaitu Bu Sinta, dan mereka pun memberikan hukuman push up kepada Reza dan Dodit agar ada efek jera V) Kesimpulan Reza dan Dodit menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi 3. Karakter Protagonis: Reza Antagonis: Dodit Tritagonis: Bu Rizka (guru BP) Figuran: Bayu, Pak Satpam, Sinta



4. Latar a. Tempat/Depan kantin, depan kelas b. Waktu/ Kejadian pagi hari c. Sosial Reza datang ke sekolah terlambat karena semalam bermain game online hingga larut malam.



Naskah Drama Disuatu pagi hari sekitar jam 07.30. Suasana sekolah sudah mulai sepi karena semua siswa sudah masuk kelas, pintu gerbang sekolah pun hampir di tutup. Reza : pak satpam tunggu (sahut reza sambil berlari menuju pintu gerbang) Pak satpam : kamu? Jam berapa ini, jam segini baru dateng Reza : maaf Pak, saya kesiangan, tolong bukakan pintu nya pak, please!!!! Tiba-tiba datang temen sekelas reza yaitu dodit yang pada pagi itu juga datang terlambat Dodit : tunggu…..(melambaikan tangan kearah pak satpam sambil berlari) Pak satpam : kamu juga datang terlambat, ngga punya jam apa di rumah Dodit : maaf pak, ijinin kami masuk pak, sekali ini aja, please!!! Reza dan dodit pun sedikit memelas agar bisa di beri ijin masuk oleh pak satpam Pak satpam : ya udah, masuk, tapi awas jangan di ulangi lagi, nanti saya di tegur kepala sekolah Siap pak…(sahut mereka berdua)



Di tengah perjalanan masuk kelas yang terletak di lantai dua, mereka berdua sedikit melakukan pembicaraan, Dodit sambil berjalan santai sedangkan reza sedikit tergesa-gesa sambil berjalan cepat, tiba-tiba Dodit merencanakan sesuatu agar tidak masuk kelas jam pertama. Dodit : santai aja kali za….buru-buru amat Reza : yah, lu….udah telat masih bisa bilang santai Dodit : memang sekarang jam berapa? Reza : 07. 45 menit, mana pelajaran matematika lagi Dodit : wah, hampir telat 1 jam nih kita Reza : itu lu tau Dit… Dodit : gw punya ide nih…gimana kalo kita bolos jam pelajaran pertama Reza : ah….gila lu, ngga mau gw Dodit : yaelah lu, kaku amat, emang lu mau kena hukuman sama Bu Sinta guru matematika kita? emang lu mau juga di sorakin sama temen-temen gara-gara kita di strap di depan kelas? Reza : hmmmm….iya juga sih, kaga mau lah gw Dodit : ya udah, mendingan lu ikut gw aja ke kantin, sambil nunggu pelajaran selanjutnya ngopi-ngopi aja dulu kita….hehe Reza : ok deh….gw juga belum sarapan soalnya, tapi lu yang traktir ya…. Dodit : iya deh… Akhirnya mereka berdua pun lebih memilih untuk pergi ke kantin ketimbang harus memasuki kelas. sambil mengendap-ngendap, mereka pun berjalan menuju arah kantin. Dan ketika sudah hampir sampai di depan kantin, tiba-tiba ke pergok Bu Riska (guru BP) di depan tangga. Kebetulan lokasi kantin bersebelahan dengan tangga menuju lantai atas. Bu Riska : ehmm….mau kemana kalian, ko pada bawa tas? Dodit : eh..ibu, anu Bu, kita mau ke toilet (sambil sok akrab) Reza : iya..Bu…hehe Bu riska : emang ke toilet harus bawa tas ya..? jangan bohong kalian, saya tau kalian mau bolos masuk kelas kan? Reza : lu sih dit….(suara pelan sambil menyenggol badan dodit dengan bahu)



Bu riska : kenapa ngga langsung masuk? Reza : kami telat Bu? Bu riska : udah tau telat, terus kalian mau pada bolos pergi ke kantin gitu? Bu riska : mata pelajaran apa kamu sekarang? Dodit : matematika Bu? Habisnya gurunya galak… Bu riska : udah tau galak, kenapa kalian bikin gara-gara? Dodit : Kami kan telat ngga disengaja bu….cuman bangunnya aja kesiangan Bu riska : yang lain aja bisa bangun pagi, masa kalian ngg bisa? Reza : bisa sih bu, cuman semalem saya ke asikan main game online jadi tidurnya larut malem Dodit : bener bu….saya juga sama Bu Riska : ya udah, ibu anter kalian masuk kelas Dodit : yah… Bu, nanti saya di hukum Bu Riska : ya itu sih resiko kamu…..makanya harus tau waktu, kapan waktunya belajar, kapan waktunya main game, kapan waktunya tidur… Reza : iya bu…maaf Akhirnya, mereka pun di anter oleh Bu Riska untuk mengikuti pelajaran matematika. Setelah sampai dan berada di depan pintu kelas tok…tok…tok….(mengetuk pintu). Masuk…(sahut Bu Sinta) Bu Riska : Bu, ini saya memergoki anak didik ibu yang mau mencoba pergi ke kantin, mau pada bolos kelihatannya. Bu Sinta : hmm….kalian, bikin gara-gara aja Reza : maaf bu…ide dodit nih Dodit : ah..lu Bu Riska : ya udah Bu, saya permisi dulu ada urusan, terserah ibu mereka berdua mau di apain (sambil bercanda) Bu Sinta : ya udah Ibu ijinin kalian masuk, tapi kalian ibu hukum dulu Reza : yah…Bu ( sambil memelas) Bu Sinta : push up 20 kali



Dodit : ngga kebanyakan Bu? Bu Sinta : cepetan…lakukan Dengan sorakan dari teman-teman, akhirnya mereka pun menjalankan konsekuensi hukuman yang di berikan Bu Sinta karena kesalahan yang mereka lakukan. Dan merekapun tersadar bahwa ketidakdisiplinan akan merugikan diri mereka sendiri. Akhirnya mereka berdua di perbolehkan masuk untuk mengikuti pelajaran. Bu Sinta : enak kan datang terlambat? Silahkan kalian masuk Makasih Bu….(sahut mereka berdua) Bayu : kaga biasanya lu za datang telat Reza : kesiangan gw, gara-gara maen game sampe malem Bayu : lagian lu ngga tau waktu Reza : iya….gw sadar