Brosur Pengolahana Tanah Sawah Padi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengolahan tanah pada pada lahan sawah untuk pertanaman padi merupakan hal yang paling pertama dilakukan dalam usaha pertanaman padi sehingga menghasilkan hasil yang maksimal



CARA PENGOLAHAN TANAH TANAMAN PADI SAWAH



SYAMSYAHRIR ARSYAD, S.TP NIP. 199005052015021001 BPP MANYILI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN WAJO



2. Pencangkulan



3.



Pengolahan tanah tanaman padi Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman.



 I. Tahapan pengolahan tanah 1. Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan harus dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi utama untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan, sebab dalam penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.



Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut– sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah. Pembajakan dan Penggaruan Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam padi. a. Pembajakan Airi petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebihdahulu dibuat alur ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan. Kedalaman dalam pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan dan hancur. Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan selama kira-kira seminggu. b. Penggaruan Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air didalam petakan dibuang, ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan.Dengan cara menggaru tanah memanjang dan melintang, bongkahanbongkahan tanah dapat dihancurkan.



Secara umum pengolahan tanah meliputi 3 fase 1. 2. 3.



Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air. Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah. Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.



Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air dari total kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah dengan cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru memanjang dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik. Pengolahan tanah paling lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit.



Ciri-ciri tanah telah selesai diolah dan siap untuk ditanami 1. 2. 3. 4.



Tanah terolah sampai berlumpur Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah Pupuk tercampur rata Bersih dari sisa gulma dan tanaman