Buku Desa Perigi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Pupuk Organik Dan Pestisida Nabati Di Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur



Erwan Swandy,dkk



Mataram University Press



i



Sepenggal Kisah Di Desa Perigi Penulis : Julita Salwa Sri Hartini Layout : Rena Hartini



Editor : Mia Laelatul Rahmah Hardiyanti Putri Desaign Sampul : Indriani Nurrizqi



Penerbit: Mataram University Press Jln. Majapahit No. 62 Mataram-NTB Telp. (0370) 640189, Mobile Phone +6281917431789 E-mail:[email protected] Website: www.uptpress.unram.ac.id Cetakan Pertama, Oktober 2018 Mataram University Press, Data Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sepenggal Cerita di Desa Perigi Erwan Swandy, dkk. Mataram University Press, 2018 80 + hlm, cm 14 cm x 21 cm ISBN: Proses Hak cipta dilindungi oleh Undang – undang . Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk dan dengan cara apapun,tanpa izin penulis penerbit



ii



KATA PENGANTAR PENULIS Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah–Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan buku desa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram tahun akademik 2018/2019 di Desa Perigi Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur . Buku Desa ini disusun berdasarkan keadaan desa, program kerja dan hasil pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Universitas Mataram tahun akademik 2018/2019, pada tanggal 28 Januari 2019 sampai dengan 16 Maret 2019. Kegiatan KKN Tematik



“Pemanfaatan limbah ternak menjadi



pupuk organik dan Pestisida Nabati di Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur “



yang



telah dilaksanakan tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa bantuan dari segenap pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih Kepada: 1. Ketua



LPPM



Universitas



Mataram



Bapak



Muhammad Ali, Ph. D.



iii



2. Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok KKN Tematik Desa Perigi kecamatan suela Bapak Haeruman Jayadi SH.,MH 3. Kepala Desa Perigi Bapak Darmawan 4. Kepala Dusun Iting 5. Kepala Dusun Kuang Banyak 6. Serta



anggota-anggota



KKN



Tematik



Universitas Mataram Desa Perigi Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,kamimengucapkan



banyak



terima



kasih.



Penyusun menyadari bahwa buku desa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan



saran



dan



kritik



yang



bersifat



membangun demi kesempurnaan buku desa ini. Akhir kata penyusun berharap buku desa ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.



Perigi, 10 maret 2019 Penulis,



iv



Erwan Swandy, dkk



v



DAFTAR ISI



Halaman Judul ........................................................ i Kata Pengantar Penulis ........................................... ii BAB I. Pendahuluan ................................................. 1 1.1 Latar Belakang............................................... 1 1.2 Tujuan dan Manfaat ...................................... 2 BAB II. Gambaran Umum Desa Perigi ....................... BAB III. Kehidupan Masyarakat Desa ....................... BAB IV. Potensi dan Masalah Desa ........................... BAB V. Pelaksanaan Program ................................... BAB VI. Difusi Pertanian Desa Perigi ....................... Daftar Pustaka ........................................................ Lampiran



vi



BAB I



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pada setiap atau



dasarnya



Nusantara riwayat



semua



ini



yang



desa



umumnya



yang



ada



memiliki



berbeda-beda,



di



sejarah



adapun



Desa



Perigi khususnya diuraikan dengan latar belakang sejarah



terjadinya



dalam



Desa



kesempatan



mengutarakan



sekilas



Perigi.



Oleh



karena



ini



kami



tentang



sejarah



hutan



belantara



itu



mencoba bagaimana



terjadinya Desa Perigi. Dahulu Bukit



semasih



tumbuh



bawahnya berbentuk



pohon-pohon



ditumbuhi duri-duri



semak tajam



besar



disebuah dan



di



belukar



yang



sehingga



untuk



membabat hutan tersebut sulit sekali karena pada vii



waktu



itu



sandal



dan



belum ada, tetapi



sepatu



sebagai



alas



kaki



pada waktu itu ada seorang



tokoh masyarakat yang terkenal perambah hutan walaupun tanpa alas kaki dia tidak tertusuk duri, maka mulailah dia membabat hutan-hutan untuk dijadikan



lahan



perkampungan.



pertanian



Setelah



tahun



mulailah



rumah



rumah



dan



berlangsung



orang



datang



sederhana



yang



lahan bertahun-



untuk



membuat



berdinding



tanah



dan beratap ilalang ( sebagai rumah adat sampai sekarang



).



penduduk



Tahun



semakin



gubuk-gubuk sebuah



berdirilah menjadi



perkampungan



dan



kampung



tersebut



kampung



limbungan



adat



pernah



setempat. ditentang



untuk



membayar



penjajah



sehingga kemudian



limbungan tidak



meningkat



perkembangan



yang



tokoh



belanda



tahun



kecil



dinamkan oleh



berganti



Belanda



yang



Di



oleh



kampung masyarakat



tidak



membayar



pajak



hasil



sangat



dipimpin



marah



Upeti



inilah adat atau



bumi



sehingga



dan



terjadilah



penyerangan terhadap orang Belanda yang dikenal dengan



Siat



Limbungan,



yang



dipimpin



oleh viii



tokoh-tokoh



adat



yang



dikenal



dengan



pepadu-



pepadu limbungan yang terkenal yaitu : 1. PATIH DARWASIH 2. PENGANTEN RATNAYU 3. GURU KEPAK Desa



Perigi



bersifat



agraris,



sebagian



besar



tanam



merupakan dengan



pangan



dengan



Sedangkan sektor



mata



penduduknya



terutama



sektor



hasil



utama



kecil



adalah padi



bercocok tanaman



dan



lainnya yang



yang



pencaharian



pertanian



pencaharian



industri



pedesaan



palawija.



diantaranya



bergerak



dibidang



perbengkelan, kerajinan, Jasa Angkutan, dan lain sebagainya. Perekonomian merupakan



asset



perekonomian penduduk tumbuh padi,



yang yang



besar



penduduk



sebagai



petani



usaha-usaha



kelontong,



ada



bagi



Desa. di



Desa



Perigi



pertumbuhan



Selain



Desa



kerajinan,



toko,



di



mayoritas



Perigi



warung,



banyak gilingan



perbengkelan,peternakan



dll. Diketahui kemampuan keuangan Desa masih mengandalkan



bantuan



dari



pemerintah ix



sementara



untuk



pendapatan



asli



Desa



dan



bantuan pihak ketiga masih sangat kurang. Berdasarkan



latar



kelompok KKN kami



belakang



mengusulkan



desa judul



diatas, program



“Pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik dan Pestisida Nabati di Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur “ untuk membantu masyarakat perigi dalam meningkatkan pendapatan mereka dari hasil pertanian yang baik menggunakan pupuk organik, dan untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat kotoran



dalam



kambing



memanfaatkan sebagai



pupuk



limbah



ternak



organik



untuk



mendapatkan hasil pertanian yang baik dan bermutu. 1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan Umum



a. Untuk



meningkatkan



kreatifitas



masyarakat



dalam memanfaatkan limbah ternak kotoran kambing



sebagai



pupuk



organik



untuk



mendapatkan hasil pertanian yang baik dan bermutu.



b. Untuk membantu masyarakat Desa Perigi dalam meningkatkan pendapatan mereka dari hasil x



pertanian



yang



baik



menggunakan



pupuk



organik. 1.2.2 Manfaat Kegiatan a. Bagi Mahasiswa 1.



Mendapatkan tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pengolahan.



2.



Menumbuhkan etoskerja, tanggung jawab, kerjasama, kepemimpin dan kemandirian.



b. Bagi Perguruan Tinggi Meningkatkan,



memperluas



dan



mempererat kerjasama dengan instansi terkait melalui



kerjasama



mahasiswa



yang



melaksanakan KKN. c. Bagi Masyarakat Mendapatkan baik



sehingga



ilmu pengetahuan dapat



yang



meningkatkan



pengetahuan dan keterampilan praktis yang ada



xi



BAB II



GAMBARAN UMUM DESA PERIGI



Keadaan Geografi dan Orbitasi Letak Wilayah Desa



Perigi



menurut



http://prodeskel.pmd.depdagri.go.id kooordinat



(



Bujur)



166.6093



data



dari



berada



pada



dan



koordinat



(Lintang) -8.459232. dengan ketinggian 600 meter dari permukaan laut serta curah hujan rata-rata 2000 - 3000



mm/tahun dengan suhu rata-rata ±



20 - 32 ºC dengan batas-batas dengan batas-batas wialayah sebagai berikut: Sebelah utara



:Desa



Sembalun



Bimbung



-



Kecamatan Sembalun Sebelah timur



:Desa Puncak Jeringo xii



Sebelah selatan :Desa Pringgabaya Utara dan Desa Labuhan Lombok Sebelah barat :Desa Suntalangu, Desa Mekar Sari, dan Desa Selaparang Selanjutnya ditinjau dari orbitasinya Desa Perigi terletak ± 16 Km dari kota Kecamatan, dengan waktu tempuh 30 menit, ± 45 Km dari Ibukota. Kabupaten, dengan waktu tempuh 60 menit dan ± 90 Km dari Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan waktu tempuh 2-3 jam.



Ketinggian 600 -1000 Dpl



DESA PERIGI Luas Wilyah 3.752 Ha



Suhu 20 – 32



°c Curah Hujan 2000 - 3000



mm/th



Gambar 2.1 Peta Desa Perigi



xiii



Luas Wilayah Desa



Perigi



merupakan



salah



satu



Desa



dari



8



(delapan) Desa di wilayah Kecamatan Suela yang merupakan



Desa



yang



bertipologi



dengan luas wilayah 3.752 Ha, yang



perbukitan



tersebar di



(sembilan) wilayah dusun yang terdiri dari dengan



Rincian



penggunaan



lahan



9



29 RT sebagai



berikut: Tabel 2.1 penggunaan lahan desa perigi Penggunaan Lahan Luas pemukiman Luas persawahan Luas Ladang Luas perkebunan Luas kuburan Luas pekarangan Luas taman/Hutan Lindung/hutan rakyat Perkantoran Prasarana umum lainnya Total luas



Luas 464 752 671,75 500 10 17 1.200



ha/m² ha/m² ha/m² ha/m² ha/m² ha/m² ha/m² ha/m²



10 ha/m² 127,25 ha/m² 3.752 a/m²



xiv



BAB III



KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PERIGI



Karakteristik Desa Desa



Perigi



bersifat



agraris,



sebagian



besar



tanam pangan



dengan



dengan



sektor



hasil



industri



kecil



adalah padi



lainnya yang



yang



pencaharian bercocok



pertanian



utama



pencaharian



pedesaan



mata



penduduknya



terutama



Sedangkan sektor



merupakan



tanaman



dan



palawija.



diantaranya



bergerak



dibidang



perbengkelan, kerajinan, Jasa Angkutan, dan lain sebagainya. Keadaan Demografi Jumlah pada



Penduduk berdasarkan Bulan



Desember



Pemutahiran



2014,



Desa



Data Perigi xv



mempunyai Jumlah Penduduk 7.621 Jiwa, terdiri dari



3.681



jiwa



perempuan,



terdiri



Perempuan



tersebar



laki 1.992 di



-Iaki KK 8



dan



3.940



laki-laki Dusun



jiwa



539



29



KK



Rukun



Tetangga dengan Perincian sebagaimana tabel ;



xvi



No



Nama Dusun



Jumlah Penduduk Lk



Pr



Jumla h (Jiwa)



Jumlah Kepala Keluarga Lk Pr



Jumla h (KK)



Jumla h KK Miskin



1



Bukit Durian



562



630



1.192



317



61



378



270



2



Durian Utara



473



491



964



260



53



313



222



3



Karang Asem



455



463



918



230



68



298



211



4



Kuang Banyak



209



226



435



213



27



240



108



5



Aik Beta



606



609



1.215



289



99



388



307



6



Iting



422



472



894



260



54



214



264



7



Gunung Rawi



372



431



803



206



77



283



260



8



Limbungan Barat



315



280



595



175



49



224



207



17



9



Limbungan Timur Jumlah



294



322



616



150



53



203



3.708



3.92 4



7.632



2.100



541



2.641



190 2.641



18



Keadaan Sosial 1. Kesehatan Derajat Kesehatan Untuk angka kematian bayi dan ibu relative kecil,



dikarenakan



Kader



Posyandu,



Bidan



dan



Dokter serta tenaga kesehatan secara rutin setiap bulan



melakukan



selalu



proaktif



kunjungan/pengobatan



dan



peduli



terhadap



dan



masalah



kesehatan warga. Sarana



Kesehatan



Lainnya



memiliki



Pustu,



Poskesdes,



Posyandu



dengan



jumlah



14



kader



Desa



Perigi



(empat



belas)



70



orang



yang



tersebar di 9 wilayah kekadusan. Keaadaan Ekonomi Perekonomian Desa Perekonomian merupakan



asset



perekonomian penduduk tumbuh padi,



yang yang



penduduk



sebagai



petani



usaha-usaha



kelontong,



toko,



ada



besar



bagi



Desa. di



di



Perigi



pertumbuhan



Selain



Desa



kerajinan,



Desa



mayoritas



Perigi



warung,



banyak gilingan



peternakan,perbengkelan



dll. 19



Kemampuan Keuangan Desa Kemampuan



keuangan



mengandalkan sementara



Desa



bantuan



untuk



dari



pendapatan



masih pemerintah



asli



Desa



dan



bantuan pihak ketiga masih sangat kurang. a) Prasarana



dan



Sarana



Perekonomian



Desa  Sarana Jalan  Jalan Desa yang merupakan akses menuju belum



antar



Desa,



semua



di



Kecamatan aspal



dan



keadaannya banyak yang rusak.  Jalan Gang untuk tiap RT belum semuanya di rabat beton.  Sarana Irigasi Saluran irigasi yang ada di Desa Perigi masih



dalam



sistem



tradisional,



sehingga fungsinya belum maksimal.  Sarana Telekomunikasi dan informasi Dengan telekomunikasi genggam



(HP),



banyaknya yang akses



ada



seperti



internet



alat telepon membuat 20



komunikasi



semakin



Disamping



itu



lancar



sebagian



dan keluarga



mudah. telah



memiliki sarana TV, Radio, Komputer yang menjadikan



pengetahuan



perkembangan



jaman semakin cepat.



21



BAB IV



POTENSI DAN MASALAH DESA



POTENSI DESA a. Potensi Sumber Daya Alam Desa Perigi merupakan salah satu dari 8 (delapan) Suela.



Desa Luas



yang



berada



wilayah



Desa



di



Kecamatan



Perigi



keseluruhan adalah seluas



secara



3.752 Ha.



Desa Perigi berada di ketinggian 600 meter di atas Suela



permukaan secara



laut.



Desa



topografi



Perigi



merupakan



Kecamatan perbukitan.



Wilayah Desa Perigi yang beriklim tropik basah memiliki per curah



curah



tahun. hujan



hujan



Desa cukup



sebesar



Perigi tinggi



2000-3000



memiliki terutama



mm



intensitas dibagian



utara sehingga suhu udara rendah dan dapat 22



mendukung kegiatan masyarakat dalam bidang pertanian. Potensi



di



bidang



pertanian



dan



perkebunan merupakan potensi unggulan yang terdapat jagung,



di



Desa



singkong,



dominan



Perigi.



tanaman



didukung



oleh



Komoditas



padi,



hortikultura



sangat



lahan



yang



subur,



iklim yang baik serta kemampuan petani dalam bidang



pertanian



yang



memadai.



Adanya



beberapa sumber air di Desa Perigi menjadikan sumber



pengairan



utama



bagi



masyarakat



petani disekitar Desa Perigi sehingga pada saat musim



kemarau



cadangan



air



yang



dimanfaatkan. dua



musim



kemarau. November umumnya



dapat



Iklim yaitu



Musim



cukup di



musim



terjadi



pada



Perigi



hujan terjadi



Mei.



sumber



potensial



Desa



hujan



hingga



menjadi



Terdapat



dan



musim



pada



bulan



Musim bulan



untuk



Juni



kemarau sampai



Oktober. Desa Perigi merupakan salah satu Desa yang



terdapat



di



Kawasan



lereng



gunung 23



Rinjani



sehingga



ekonomi Perigi



sangat



dalam



terdapat



aksesibilitas



bidang jalan



atau



menghubungkan



jalur



seperti



Kecamatan



Kecamatan



Sambelial



aktivitas



pertanian.



utama



antar



penghubung



menunjang



Di



yang



Desa



merupakan



penghubung beberapa



yaitu



kecamatan



Pringgabaya,, serta



untuk



dan



merupakan



memasarkan



jalur hasil



pertanian. Saluran cukup



air



memadai



dan dan



saluran didukung



irigasi oleh



yang



sumber



daya air yang cukup. Selain alam



itu



masih



yang



banyak



sumber



daya



bisa



digali



dan



masih



dikembangkan, yang diantaranya : 



Lahan masih



pertambangan bisa



apabila



Galian



ditingkatkan



ditunjang



C



yang



produktifitasnya



dengan



pengelolaan



yang menggunakan teknologi modern. 



Lahan digunakan



pekarangan secara



masih maksimal



belum sehingga



dibiarkan kosong. 24







Wilayah



yang



sehingga beternak,



merupakan



sangat namun



perkampungan



potensial belum



banyak



untuk yang



menyentuh.



25



Gambaran umum Potensi Alam Desa Perigi No



Potensi Dusun/Desa



Keterangan (Volume)



1



2



3



1



Sumber Air; a. Mata Air Batu Abang b. Mata Air Batu Malik



1 unit 1 unit 1 unit 1 unit



c. Mata Air Otak Aik



1 unit



d. Mata Air



1 unit



Sambongan e. Mata Air Bangket



1 unit 1 unit



Dalam



0.3 Ha



f. Mata Aik



0,3 Ha



Pertakan



0,3 Ha



g. Mata Aik Timba



0,3 Ha



Sumur



0,3 Ha



h. Sumur Bor



0,3Ha



i.



Waduk/embung



Meter



Otak aik



Meter



(BUDUR)



Meter



Waduk/embung



Meter



j.



26



No



Potensi Dusun/Desa



Keterangan (Volume)



1



2



3



Kokok Kuak



Meter



(DURUT) k. Waduk/embung Aweng (ABETA) l.



Waduk/embung Lelonggek (Sb. Seruni)



m. Waduk/embung Bangket Dalam (limtim) n. Sungai Kemalian o. Sungai Kokok Kuak p. Sungai Koko Batu q. Sungai Papak r. Sungai Lelonggek s. Sungai seruni



27



Sumber Air; a. Mata Air Batu Abang b. Mata Air



1 unit 1 unit 1 unit



Batu Malik



1 unit



c. Mata Air Otak



1 unit



Aik d. Mata Air Sambongan e. Mata Air



f.



1 unit 1 unit 1 unit 0.3 Ha



Bangket Dalam



0,3 Ha



Mata Aik



0,3 Ha



Pertakan



0,3 Ha



g. Mata Aik Timba



0,3 Ha



Sumur



0,3Ha



h. Sumur Bor



Meter



i.



j.



Waduk/embung



Meter



Otak aik



Meter



(BUDUR)



Meter



Waduk/embung



Meter



Kokok Kuak (DURUT) 28



k. Waduk/embung Aweng (ABETA) l.



Waduk/embung Lelonggek (Sb. Seruni)



m. Waduk/embung Bangket Dalam (limtim) n. Sungai Kemalian o. Sungai Kokok Kuak p. Sungai Koko Batu q. Sungai Papak r.



Sungai Lelonggek



s. Sungai seruni 2. Sarana Transportasi



1.01



a. Jalan Desa



5.000 m



b. Jalan



m M 29



Kabupaten



1.100 m



c. Jalan Provinsi



11.000 m



d. Jalan Aspal



53.000 m



e. Jalan pekerasan



20.000 M



f. Jalan tanah



15.000 M



g. Jalan beton/Rabat



27 Unit 355



u



h. Jalan



nit



Lingkungan i.



Angkutan pedesaan



j.



Ojek /sepeda motor



3. Sarana Prekonomian



1 unit



-



a. BUMDes



1 unit



b. Koprasi Unit



1 Unit



Desa



Unit



c. Bank



4



unit



d. Pegadaian



4



unit



e. Toko/Kios



5



unit



f. Restauran/War 30



ung Makan g. Industri dan Pertambangan 4.Sarana Pertanian dan Peternakan



752 Ha



a. Sawah



466 Ha



b. Ladang c. Sawah Tadah Hujan d. Saluran irigasi Primer e. Saluran Irigasi Skunder f. Saluran Irgasi



Ha 5.000 Meter 10.000 Meter 13.000 Meter 15 Unit 20 Unit 7 unit 8 unit



tersier



Ekor



g. Dam bagi



Ekor



h. Hand traktor i.



Mesin Penggilingan padi



j.



20 Klp



Kandang



1 Klp 6



Klp Klp



1 orang



kolektif 31



k. Ternak besar l.



Ternak kecil



m. Kelompok tani n. Gapoktan o. P3A p. Kesubakan /Rant Pekasih q. PPL



5



Sarana Pendidikan; a. Paud/TK



7



unit



b. SD/MI/SLB



5



unit



c. SMP/MTs.



6



unit



d. SMA/SMK



2



unit



e. Perguruan Tinggi 6



Unit



Sarana Kesehatan; a. Pustu



1unit



b. Poskesdes (Limbungan, Karang Asem, Iting)



1unit 14



unit Orang 32



c. Posyandu d. Dokter e. Bidan f. Perawat



3 Orang orang 70 orang 1 unit



g. Kader Posyandu h. Ambulan Desa 7



Sarana Keagamaan (peribadatan);



13 unit



a. Masjid



33 unit



b. Musholla /TPA/TPQ



1 unit 1 Kelompok



c. Ponpes d. Majlis Ta’lim 8



Sarana Kehutanan dan Perkebunan;



800 Hektar



a. Hutan Lindung



400 Hektar



b. Hutan



Hektar



masyarakat/Rakya



Hektar



t



Hektar



c. Kebun kopi d. Kebun Cengkeh e. Kebun Kakao



Hektar Unit Hektar 33



f. Kebun Kelapa g. Oven tembakau h. Tembakau Rajang 9



Sarana Kesenian dan Kebudayaan;



5 Kelompok



a. Gendang Beleq



1 Kelompok



b. Qaisadah



1 Kelompok



c. Kelompok Musik



1 kelompok



(Band) d. Lembaga Adat 10



Sarana Telekomonikasi dan



Jaringan



Informasi;



Unit



a. Warnet



Buah



b. Telpon



Unit



c. Handpon



Buah



d. TV/Prabola



2 Klp



e. Radio



Jaringan



f. TV Kabel 11



Sarana Kelembagaan a. BPD b. LKMD



9 Orang 15 Orang 34



c. PKK



29 Orang



d. Karang Taruna



46 Orang



e. Repamas f. RT/RW



124 Orang 29 Orang



g. Badan Kerja Antar



8 Orang



Desa Desa (BKAD)



6 Orang



h. Bina Keluarga Balita (BKB) i. j.



6 Orang 6 Orang



Bina Keluraga



Orang



Remaja (BKR)



18 orang



Bina Keluarga Lansia (BKL)



k. LSM l.



Badan Keamanan Desa



m. Pokdarwis n. Kampung KB 12



Sarana Olahraga a. Lapangan sepak bola



Ha Unit



b. Lapangan Voly



Unit



c. Gedung Badminton



Unit 35



d. Tenis Meja



Unit



e. Lapangan Basket



Unit



f. Kolam Renang



b. Sumber Daya Manusia Potensi Sumber ada



di



Desa



Daya



Perigi



Manusia



yang



perlu



digali,



masih



berbagai tenaga trampil di bidang pertanian, perkebunan,



industry



perbengkelan,



dan



serta



lainnya



pembangunan namun



mesin



teknologi



dan



merupakan ekonomi



potensi



pertanian, informasi



modal



dan



bagi



pertanian,



ini



belum



bisa



Perigi



populasi



jumlah



dimaksimalkan. Meski penduduk



Desa yang



tidak



terlalu



padat



dan



cepat, tetapi sumber daya manusia yang ada cukup



berkembang.



Desa



Perigi



memiliki



beberapa tenaga trampil di bidang industri, kerajinan, pertanian dan peternakan. Selain 36



itu



terdapat



pembuatan



juga



industri



meubel,



dan



jasa



perbengkelan,



ahli



dibidang



bangunan.



Berbagai



terdapat



di



Perigi



industri



Desa



seperti



industri



meubel,



perbengkelan



lainnya.



Potensi



terhadap



peningkatan



Desa



Perigi.



Selain



juga



potensi



potensi



yang



seperti



potensi



kerajinan,



industry



dan



pertukangan



tersebut



berpengaruh



perekonomian



potensi



sumber



diatas



daya



di



banyak



manusia



yang



lainnya, yang diantaranya : 



Adanya Sarjana lulusan perguruan tinggi dari berbagai lulusan.







Sumber daya Usia produktif baik laki-laki maupun perempuan.







Adanya setiap tarap



kader



kesehatan



kekadusan kesehatan



yang warga



posyandu



di



bisa



menunjang



dan



mengurangi



resiko kematian disaat melahirkan. 



Unsur kelembagaan mulai



dari



yang



Perangkat



sudah



Desa,



lengkap



BPD,



LPM,



37



PKK,



Posyandu,



Karang



Taruna,



Kelompok tani dan Desa siaga. Permasalahan Utama di Desa Perigi Masyarakat Desa Perigi hampir sebagian bermata pencaharian



sebagai petani dan ternak. Ketersediaan



lahan yang ada di Desa Perigi dan juga banyaknya peternakan dapat dijadikan sebagai faktor pendukung dalam



pengembangan



setempat.



perekonomian



masyarakat



Hasil pertanian yang dihasilkan oleh desa



perigi yaitu berupa jagung,padi dan tembakau. Hal ini dipertegas oleh



Saragih (2001) dalam jurnal Anshar



(2010) yang mengemukakan bahwa sector pertanian merupakan andalan dalam perekonomian nasional oleh karena itu sektor ini memiliki kontribusi yang dominan baik



langsung



pencapaian pemantapan kemiskinan, peningkatan



maupun



tujuan



tak



pembangunan



ketahanan dan



langsung



penciptaan



pendapatan



pangan, lapangan dan



terhadap khususnya pengatasan



kerja



serta



kesejahteraan



masyarakat. Selain sebagai petani,sebagian masyarakat juga bermata pencaharian sebagai peternak kambing 38



dan sapi . Melalui ternak kambing dan sapi sebenarnya mereka bisa memanfaatkan limbah atau kotoran dari kambing dan sapi tersebut sebagai pupuk organik yang bagus untuk hasil pertanian yang berkualitas. Dengan memanfaatkan kotoran kambing tersebut mereka bisa lebih menghemat biaya dalam pembelian pupuk non organik



seperti



urea



dan



lain-lain.



Dan



dimana



diketahui bahwa pupuk non organik mengandung senyawa kimia yang tidak baik untuk tanaman dan juga kesehatan manusia yang mengkonsumsi hasil pertanian dari pupuk non organik tersebut. Namun, karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengelola hasil peternakan limbah atau kotoran ternak kambing dan



sapi



,menyebabkan



menggunakan



pupuk



banyaknya non



petani



organik



yang



sehingga



pemanfaatan limbah ternak belum dilakukan secara optimal



untuk



dapat



menghemat



biaya



dalam



pembelian pupuk non organik. c. Prospek Pengembangan Desa Perigi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagian besar lahan yang ada pada Desa Perigi adalah lahan



pertanian



masyarakatnya



juga



sehingga hanya



mata



bertumpu



pencarian pada



hasil 39



pertanian. Namun seperti yang telah diketahui bahwa sumber irigasi yang terdapat pada Desa Perigi ini sebagian besar adalah sistem irigasi tadah hujan sehingga suplai air untuk mengairi lahan pertaniannya hanya



mengandalkan



berdasarkan



musiman.



air



hujan



Padahal



yang



turunnya



seharusnya



lahan



pertanian membutuhkan suplai air yang cukup untuk menunjang pertumbuhan tanaman.



40



BAB V



PELAKSANAAN PROGRAM



5.



1



Program



Yang



Telah



dan



Tidak



Dapat



Dilaksanakan. a. Program yang telah dilaksanakan 1. Pembuatan pupuk organik dari limbah ternak 2. Pembuatan pestisida nabati 3. Penyuluhan Hukum (Pernikahan Dini dan Peraturan Desa) 4. Taman belajar 5. Reboisasi (Penghijauan) 6. Mengajar di sekolah 7. Acara perlombaan



41



b. Program Yang Tidak Dapat Dilaksanakan Tidak ada, Semua program dapat dilaksanakan dengan baik. 5. 2 Kerjasama yang Dilakukan Serta Pihak yang Telah Dilibatkan



untuk



Melaksanakan



Program



Tersebut. 1. Pembuatan Pupuk Organik dari limbah ternak 



Kerjasama Pembuatan Pupuk Organik dari limbah ternak berhasil



berjalan



dikarenakan



kerjasama



antara Tim KKN Unram dengan Pak kadus, pak kepala sekolah dan guru-guru MA NW Desa Perigi, siswa-siswi MA NW Desa Perigi, Kelompok tani/Kelompok ternak dan Warga masyarakat Desa Perigi.



42



Gambar 3.1. pembuatan Pupuk Organik 



Pihak yang dilibatkan Pembuatan Pupuk Organik dari limbah ternak melibatkan Pak kadus, pak kepala sekolah dan guru-guru MA NW Desa Perigi, siswasiswi



MA



NW



Desa



Perigi,



Kelompok



tani/Kelompok ternak dan Warga masyarakat Desa Perigi sebagai pihak sasaran. Tim KKN Unram



sebagai



pihak



pengajar



sekaligus



pembimbing dalam pembuatan pupuk organik dari limbah ternak. 2. Pembuatan Pestisida Nabati 



Kerja sama Pembuatan Pestisida Nabati berhasil berjalan dikarenakan



kerjasama



antara



Tim



KKN



Unram dengan Pak kepala sekolah MA NW Desa Perigi, Guru-gura MA NW Desa Perigi dan siswa siswi MA NW Desa Perigi. 



Pihak Yang Dilibatkan Pembuatan pestisida nabati melibatkan Pak Kepala Sekolah MA NW Desa Perigi, Guru43



guru MA NW Desa Perigi, Siswa-Siswi MA NW Desa Perigi sebagai sasaran dan ikut serta dalam proses pebuatan pestisida nabati. Tim KKN Unram sebagai pihak pengajar sekaligus pembimbing



dalam



pembuatan



pestisida



nabati. 3. Penyuluhan Hukum (Pernikahan Dini dan Peraturan Desa) 



Kerja sama Penyuluhan hukum tentang pernikahan dini berhasil



berjalan



dikarenakan



kerjasama



antara Tim KKN Unram dengan pak kepala sekolah dan guru-guru MA NW Desa Perigi, siswa-siswi



MA



NW



Desa



Perigi.



Dan



penyuluhan hukum tentang peraturan desa berhasil



berjalan



dikarenakan



kerjasama



antara Tim KKN Unram dengan Pak kepala desa, pak kadus dari Sembilan dusun desa perigi, ketua karang taruna, ketua LKMD dan ketua remaja desa perigi.



44



Gambar 3.2 Penyuluhan Hukum







Pihak yang dilibatkan Penyuluhan hukum tentang pernikahan dini melibatkan Pak Kepala Sekolah MA NW Desa Perigi, Guru-guru MA NW Desa Perigi, SiswaSiswi MA NW Desa Perigi sebagai sasaran. Dan penyuluhan hukum tentang peraturan desa melibatkan Pak kepala desa, pak kadus dari



Sembilan



dusun



desa



perigi,



ketua



karang taruna, ketua LKMD dan ketua remaja desa perigi sebagai sasarannya. Tim KKN Unram



dan



dosen



pembimbing



sebagai



pemberi materi dan pemakalah. 45



4. Taman Belajar 



Kerja sama Taman belajar berhasil berjalan dikarenakan kerjasama antara Tim KKN Unram dengan pak kepala sekolah dan guru-guru, siswasiswi dari sekolah MI dan MTS NW Desa Perigi, SDN 1 Perigi dan MA NW Desa perigi.



Gambar 3.3 Taman Belajar 



Pihak yang dilibatkan Taman belajar melibatkan siswa-siswi SDN 1 Perigi, M1 dan MTS NW Desa Perigi, MA NW Desa Perigi sebagai pelajar. Tim KKN Unram sebagai pihak pengajar, Serta Beberapa Guru dari



masing-masing



sekolah



sebagai



pembimbing. 46



5. Reboisasi (Penghijauan) 



Kerja sama Reboisasi



berhasil



berjalan



dikarenakan



kerjasama antara Tim KKN Unram dengan rekan-rekan dari PMII, Pak kepala desa, pemuda-pemuda desa perigi, ketua karang taruna dan warga masyarakat desa perigi.



Gambar 3.4 Reboisasi 



Pihak yang dilibatkan Reboisasi melibatkan Tim KKN Unram dengan rekan-rekan dari PMII, Pak kepala desa,



47



pemuda-pemuda desa perigi, ketua karang taruna dan warga masyarakat desa perigi. 



Pihak yang dilibatkan Pembuatan



ingke



melibatkan



Pak



Kepala



Sekolah MA NW Desa Perigi, Guru-guru MA NW Desa Perigi, Siswa-Siswi MA NW Desa Perigi sebagai sasaran. Tim KKN Unram dan dosen



pembimbing



sebagai



pendamping



dalam pembuatan piring ingke. 6. Acara Perlombaan 



Kerja sama Acara Lomba berhasil berjalan dikarenakan kerjasama antara Tim KKN Unram dengan pak



kepala



desa,



ketua



karang



taruna,



remaja-remaja, pemuda-pemuda, dan warga Masyarakat desa perigi, pak kepala sekolah dan guru-guru, siswa-siswi dari sekolah MI dan MTS NW Desa Perigi, SDN 1 Perigi dan MA NW Desa perigi.



48



Gambar 3.5 acara perlombaan 



Pihak yang dilibatkan Acara Lomba melibatkan siswa-siswi SDN 1 Perigi, M1 dan MTS NW Desa Perigi, MA NW Desa Perigi dan warga masyarakat desa perigi sebagai peserta Lomba. Tim KKN Unram sebagai



pihak



juri



lomba



sekaligus



pendamping acara lomba yang dilakukan.



49



BAB 6



DIFUSI PERTANIAN DI DESA PERIGI



Sehat adalah suatu keadaan lengkap dan baik secara fisik, mental, dan sosial, dan tidak semata-mata tidak hadirnya penyakit atau kelemahan tubuh saja (konsep sehat menurut WHO). Berdasarkan HL Blum derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor pelayanan kesehatan.



Faktor



lingkungan



sangat



berpengaruh



dalam terwujudnya status kesehatan yang optimum. Desa



Perigi



bersifat



agraris,



sebagian



besar



merupakan dengan



pedesaan



mata



penduduknya



yang



pencaharian



adalah



bercocok



tanam terutama sektor pertanian tanaman pangan dengan hasil utama padi dan palawija. Sedangkan pencaharian



lainnya



diantaranya



sektor



industri 50



kecil



yang



bergerak



dibidang



perbengkelan,



kerajinan, Jasa Angkutan, dan lain sebagainya. Permasalahannnya desa



ini



hanya



untuk



masyarakat



kebutuhan



mengandalkan



pupuk



pupuk



petani bagi



kimia



di



tanaman



atau



pupuk



anorganik seperti urea dan pupuk kimia lainnya. Selain dari



itu



dalam



yang



bercocok



namanya



menyerang



tanam



hama



dan



tanaman



mengendalikannya



tidak



terlepas



penyakit



dan



hanya



yang petani



menggunakan



pestisida



kimia. Padahal seperti yang kita ketahui produk atau



sesuatu



yang



masih



berbau



bahan



kimia,



sangat tidak baik untuk kesehatan. Sangat jarang dan



mungkin



menyadari organik sedikit



sangat



bahwa untuk



petani



menggunakan



sedikit



tumbuhan kelangsungan



yang pupuk



petani



yang



memerlukan



bahan



hidupnya.



Tidak



beranggapan kimia



yang



bahwa banyak



bila maka



akan memperoleh hasil yang sangat banyak pula. Produksi dari



pupuk



waktu



Kimia



kewaktu



dan



semakin



pestisida



kimiapun



berkembang



sangat



pesat, sehingga bila di hitung secara harga, maka 51



pupuk



anorganik



murah



dibandingkan



pestisida hama



(kimia)



organik. pada



menjadi



dengan



pupuk



Padahal



untuk



tanaman



bisa



sangat



lebih



organik



dan



pencegahan memanfaatkan



tanaman-tanaman yang ada di sekitar desa seperti daun mimba, bawang putih dan lain sebagainya untuk dijadikan pestida nabati. Kelompok ternak di Desa Perigi Kecamatan Suela Kabupaten



Lombok



Timur



rata-rata



memelihara



kambing. Limbah ternak kambing yang dihasilkan terdiri dari limbah padat berupa feces/kotoran ternak dan sisa pakan, serta limbah cair berupa air limbah pencucian kandang, air limbah sanitasi ternak dan air kencing kambing. Dalam satu hari setiap ekor kambing dapat menghasilkan limbah padat lumayan banyak yang selama ini belum dikelola dengan baik. Akibat buangan limbah dari kegiatan ternak ke lingkungan akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat,



apalagi



buangan



tersebut



perairan umum dimana masyarakat



masuk



ke



menggunakan



perairan tersebut untuk berbagai keperluan hidup sehari-hari. Dari sekian banyak kotoran ternak yang 52



terdapat di Desa Perigi produksi ternak banyak yang belum



dimanfaatkan



secara



antaranya



terbuang



begitu



merusak



lingkungan



optimal, saja,



yang



sebagian



sehingga akibatnya



di



sering akan



menghasilkan bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa KKN Tematik Desa Perigi tahun 2019 ini mencoba menjawab sekaligus



memberikan



tersebut



dengan



solusi



terhadap



mengadakan



hambatan



Program



Kerja



Pemanfaatan Limbah Ternak Menjadi Pupuk Organik dan Pestisida Nabati di Desa Perigi, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat mendukung usaha pertanian tanaman sayuran. Dalam hal ini untuk pembuatan pupuk organik kami mengambil sampel di Dusun



Kuang



Banyak



Desa



Perigi



dan



untuk



pembuatan pestisida nabati di MA NW Desa Perigi. Metode



yang



kami



gunakan



yaitu



memberikan



sosialisasi pemahaman tentang pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik dan pestisida nabati. Selanjutnya langsung dipraktikkan bersama dengan warga Masyarakat di Desa Perigi. Pembuatan pupuk 53



organik dan pestisida nabati berhasil dilakukan dan langsung diaplikasikan pada tanaman.



54



Daftar Pustaka



Anonim, 2016. Profil Desa Perigi. Desa Perigi Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. http://prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id Sistematika



laporan



KKN



Tematik



Universitas



Mataram 2019



55