4 0 2 MB
MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN M.702090.006.01
DAFTAR ISI Daftar Isi.................................................................................................i Kata Pengantar........................................................................................1 A. Pendahuluan ……………………………………………………………………. .2 B. Panduan Penggunaan Modul.............................................................2 C. Daftar Ikon........................................................................................4 D. Bacaan Referensi...............................................................................5 E. Pengantar Teori.................................................................................5 F. Langkah Kerja...................................................................................29 G. Implementasi Unit Kompetensi..........................................................35 1. Elemen Kompetensi 1...................................................................35 1.1 Referensi……………………………………………………………..35 1.2 Diskusi……………………………………………………………….35 1.3 Aktivitas……………………………………………………………..35 2. Elemen Kompetensi 2...................................................................36 2.1 Referensi……………………………………………………………..36 2.2 Berpikir……………………………………………………......…....36 2.3 Aktivitas………….…………………………………………………. 37 2.4 Video…………………………………………………………………..37 H. Lampiran...........................................................................................38 1. Kamus Istilah...............................................................................38 2. Referensi......................................................................................39 3. Unit Kompetensi..........................................................................40 4. Daftar Nama Penyusun................................................................43
KATA PENGANTAR Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai
kompetensi
tertentu
berdasarkan
program
pelatihan
yang
mengacu kepada Standar Kompetensi. Materi pelatihan ini diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Buku Materi dan Buku Asesmen, sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaannya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan PBK tersebut, maka disusunlah materi PBK dengan judul “Mengganti Baterai Kendaraan Ringan”. Kami menyadari bahwa materi yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan materi ini menjadi lebih efektif. Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja Jakarta,
2020
Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja .............................................. NIP ............................................
1
A. PENDAHULUAN Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan,
maka materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat diakses secara offline dan online. Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy seperti materi presentasi dan video. B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL 1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan
Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkahlangkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan seperti beikut : a. Bacaan Referensi b. Pengantar Teori c. Langkah Kerja d. Implementasi Unit kompetensi e. Lampiran : 1) Kamus istilah 2) Daftar referensi 3) Unit kompetensi 4) Daftar penyusun
2
2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat dijadikan referensi bagi para instruktur. 3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain: a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video dan powerpoint
yang
terlampir
dalam
modul
sebagai
referensi,
diharapkan dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan dengan BLK masing-masing b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik melalui tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek, melakukan investigasi,
menganalisa,
mendiskusikan,
tugas
kelompok,
presentasi, serta menonton video. c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku ini dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh instruktur
dalam
memperkaya
materi
pelatihan yang akan
dilaksanakan. 4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket buku penilaian secara terpisah.
Buku penilaian dapat berupa soal
tertulis, panduan wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan. 5. Referensi
merupakan
referensi
yang
menjadi
acuan
dalam
penyusunan buku panduan pelatihan ini. 6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta bahan yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.
3
C. DAFTAR IKON Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain: Ikon
Keterangan Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari atau menemui seseorang untuk mendapatkan informasi
Pemeriksaan
Aktivitas
Referensi material/manua l
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk menuliskan/mencatat,melengkapi,latihan/aktivitas (bermain peran, presentasi) dan mencatatkan dalam lembar kerja pada buku/media lain sesuai instruksi
Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedurprosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan yang anda miliki. Berpikir
Komunikasi/ Diskusi
Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusilah dengan rekan anda untuk gagasan yang anda miliki.
Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi pelatihan. Membaca Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang dibutuhkan dalam materi pelatihan.
4
Video/Youtube D. BACAAN REFERENSI Membaca secara lengkap : Create sales territory for maximum Sales, Frans M.
Royan
E. PENGANTAR TEORI MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN Pemasaran
(marketing)
adalah
suatu
aktivitas
yang
bertujuan
mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen. Merujuk pada definisi AMA dan The Chartered Institute of Marketing, pemasaran dimulai dari proses perencanaan pemasaran sedemikian rupa sehingga customer dapat puas. Adapun proses perencanaan tersebut adalah alat organisasi untuk memonitor dan mengontrol pengaruh internal maupun eksternal untuk disesuaikan dengan kemampuan suatu perusahaan dalam upaya untuk meraih penjualan. Seorang tenaga pemasaran pastinya memiliki target penjualan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai penjualan yang maksimal, seorang tenaga
marketing
perlu
melakukan
penyusunan
aktivitas penjualan yang akan dilakukan. Penyusunan rencana tersebut meliputi : a. rencana pelaksanaan pengelolaan waktu b. rencana pelaksanaan pengelolaan teritori.
5
rencana
dalam
1.1
MELAKSANAKAN PENGELOLAAN WAKTU a. Membuat daftar pekerjaan harian dan target Waktu adalah sumber daya yang sangat penting dan berharga. Waktu tidak dapat diakumulasi, tidak bisa digantikan atau diputar ulang dan tidak dapat diulang. Pengelolaan waktu atau time management mencakup tindakan menata, menjadwal. Mengorganisasi, dan mengalokasikan setiap waktu seseorang yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas hariannya. Untuk itu seorang tenaga pemasar harus membuat daftar dan target pekerjaan harian agar pekerjaan yang dilakukan lebih terperinci. Target menurut KBBI adalah sasaran (batas ketentuan dan sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai. Jadi target berisi tentang visi atau rencana capaian yang akan diraih. Jenis target ada 2, diantaranya target jangka panjang dan target jangka pendek. Target jangka panjang contohnya seperti visi perusahaan dan target tahunan. Target jangka pendek contohnya target bulanan, target mingguan dan target harian. Sebagai
seorang
tenaga
pemasar,
kita
diharuskan
untuk
mengetahui target yang telah ditetapkan oleh pimpinan kita. Untuk mencapai target tersebut, kita perlu persiapan yang matang
dan
terperinci
melakukan
supaya
pekerjaan
pekerjaan
yang
dengan
berurutan
dilaksanakan
dan
mampu
diselesaikan dengan baik. Karena persiapan yang matang akan sangat mendukung kinerja seorang tenaga pemasar dalam menjalankan tugas di lapangan.
6
Contoh, perusahaan menetapkan target penjualan sebesar Rp. 400.000.000,00 pada bulan Maret 2020. Untuk itu, seorang tenaga pemasar di bulan itu harus mendekati atau mencapai target yang telah ditetapkan. Contoh lain, perusahaan menetapkan target call menguasai wilayah penjualan di Kecamatan Ronggojati. Dari 32 kios yang ada di wilayah tersebut, produk sabun “Clean” harus masuk minimal 20 kios yang ada di Kecamatan tersebut. Dari target tersebut kemudian seorang tenaga pemasar membuat target sendiri berupa target pekerjaan hariannya yang harus diselesaikan. Misal target yang akan dicapai di hari ini adalah menyelesaikan laporan penjualan minggu lalu atau melakukan kunjungan di 15 toko yang ada di Jalan Pahlawan, dsb. Setelah menetapkan target, kemudian menyusun rencana yang akan segera dijalankan. Seorang tenaga pemasar biasanya identik
dengan
tugas
lapangan,
karena
berkaitan
dengan
penjualan baik untuk melakukan kunjungan ke kios-kios ataupun langsung kepada pelanggan. Berikut ini beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh seorang tenaga pemasar sebelum melaksanakan tugas di lapangan: 1) Jika menjual produk berupa barang terlebih dahulu cek stok ketersediaan barang, hal ini dilakukan agar ketika terjadi transaksi penjualan tidak terjadi kekurangan stok barang yang ditawarkan 2) Buat daftar prioritas kunjungan (buat list/ daftar siapa saja yang akan dikunjungi) dan tentukan juga jalur kunjungan 3) Buat prediksi waktu kunjungan yang akan diperlukan 4) Membuat jadwal kunjungan sales yang efektif 5) Buat anggaran biaya yang diperlukan, meliputi biaya makan,
7
penginapan, BBM, dan biaya lain-lain. Lakukan koordinasi dengan
bagian
kendaraan,
meliputi
biaya
yang
ada
hubungannya dengan kendaraan dan kesiapan kendaraan yang akan dipakai. Kesiapan kendaraan ini akan dipakai untuk menentukan waktu muat barang. 6) Ajukan rencana biaya kunjungan tersebut ke pimpinan untuk dilakukan persetujuan, dan jika sudah disetujui ajukan ke bagian keuangan 7) Siapkan pakaian dan kebutuhan pribadi secukupnya untuk keperluan dijalan. Tabel 1 Contoh Tabel Daftar Pekerjaan Harian DAFTAR PEKERJAAN HARIAN Hari/Tanggal : Senin, 8 Juni 2020 No.
Pekerjaan
1
Membuat laporan penjualan minggu lalu
2
Mempersiapkan rencana perjalanan dan peralatan yang akan dibawa di Pameran EXPO Produk Lokal 2020 di Jakarta Tanggal 13 Juni 2020
3
Tenggat Waktu
Penanggung Jawab
Rabu, 10 Juni 2020
Sales Supervisor
Kamis, 11 Juni 2020
Sales Supervisor
Persiapan merchandising dan rute kunjungan
Senin, 8 Juni 2020
Sales Supervisor
4
Melakukan kunjungan ke kios yang ada di wilayah Kecamatan Tegalsari, Kelurahan Wonorejo
Senin, 8 Juni 2020
Sales Supervisor
5
Membuat laporan kunjungan harian
Senin, 8 Juni 2020
Sales Supervisor
8
Keterangan
Membawa 5 dus produk Sabun "Clean" , Banner Iklan, Produk sampel, Menyiapkan, paparan Video Profil produk, brosur (cek stok barang ketersediaan barang di gudang, cek kesiapaan dan ketersediaan kendaraan) Membawa 10 dus produk Sabun (Clean)
PT. Adigung Adiguna Rencana Biaya Kunjungan Toko NIP Nama Sales No. 1 2 3 4
198273829 Fahri Zainul Akbar
Tanggal rencana kunjungan Rencana wilayah kunjungan
Biaya-biaya (per hari)
25 Juni 2020 Wilayah Kec. Klebet
Jumlah
Biaya Makan Biaya Penginapan Biaya Transportasi (Bahan Bakar) Biaya Parkir Total Biaya
Rp
50,000.00
Rp Rp Rp
250,000.00 25,000.00 325,000.00
Dibuat oleh Salesman
Disetujui oleh Sales Supervisor
Fahri Zainul Akbar
Melody Laksani
(Gambar 1) Contoh Pengajuan Biaya Kunjungan
b. Menentukan Skala Prioritas Pekerjaan Berhasil atau tidaknya seorang tenaga pemasar ditentukan dengan kemampuan dalam mengatur waktu dengan baik. Tenaga pemasar
yang
menentukan
baik
prioritas
harus
memiliki
pekerjaan
agar
kemampuan
untuk
pekerjaan
dapat
diselesaikan dengan efektif dan efisien. Bagaimana cara agar seorang tenaga pemasar dapat mengatur waktunya
dengan
baik?.
Caranya
manajemen waktu.
9
bisa
dengan
mengatur
Manajemen waktu yang dimaksud adalah penyusunan waktu seorang tenaga pemasar sehingga memaksimalkan waktu yang produktif dan meminimalisir waktu yang terbuang sehingga prioritas pekerjaan yang sudah disusun bisa tercapai sesuai target yang ditetapkan. Dari hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa manajemen waktu yaitu suatu cara untuk mengatur dan memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk melakukan aktivitas tertentu yang sudah ditargetkan atau ditentukan dalam jangka waktu tertentu dan aktivitas tersebut haruslah diselesaikan. Manajemen waktu yang baik yaitu dengan membuat data pekerjaan atau aktivitas dan menentukan skala dari setiap aktivitas tersebut. Dalam
penentuan
skala
prioritas
pertimbangan-pertimbangan
baik
pekerjaan dari
perlu
segi
adanya
urgenitas,
kepentingan, kemampuan, kebutuhan atau faktor lain yang mempengaruhi
pekerjaan
tersebut.
Terdapat
empat
skala
prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan berdasarkan tingkat mendesak (urgent) dan kepentingan (important) dari pekerjaan tersebut.
10
(Gambar 2) Priority 1) DO NOW (Prioritas 1) Pekerjaan yang memiliki tingkat urgent tinggi dan tingkat kepentingan
tinggi,
maka
pekerjaan
ini
haruslah
diselesaikan pertama kali. Seleksi berdasarkan jarak waktu antara kapan tugas masuk dan kapan harus diserahkan, jika jarak waktunya pendek maka pekerjaan tersebut termasuk pada skala prioritas ini. jangan pernah menunda pekerjaan dan harus lakukan saat ini. 2) REVIEW (Prioritas 2) Pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah namun tingkat mereview
kepentingan atau
tinggi,
maka
menjadwalkan
ada
kembali
baiknya agar
kita dapat
dilakukan pada waktu yang produktif hingga pekerjaan ini menjadi mendesak (urgent). 3) PLAN (Prioritas 3) Pekerjaan yang memiliki tingkat urgent tinggi namun tingkat kepentingan rendah, maka pekerjaan ini dapat direncanakan
terlebih
dahulu.
Biasanya
datang
dari
departemen atau pihak lain. Kita berhak menolaknya jika mengganggu produktivitas kerja kita. 4) WAIT (Prioritas 4) Pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah dan tingkat kepentingan rendah, maka untuk pekerjaan pada skala ini ada baiknya kita melaksanakan diakhir setelah pekerjaan penting dan urgent lainnya dilaksanakan atau bahkan mungkin ada baiknya untuk dihindari dan menunggu hingga waktu yang tepat.
11
Tabel 2 Contoh Tabel Pekerjaan dan Skala Prioritas No
Skala Prioritas (0-10) Mendesak Penting
Item Pekerjaan
1
Bertemu dengan customer/ pelanggan yang sudah membuat janji sebelumnya.
9
10
2
Melakukan meeting dengan bagianbagian terkait
4
8
3
Rekan kerja meminta bantuan untuk mendesain produk
8
3
4
Atasan mengajak untuk makan bersama dengan rekan-rekan kantor lainnya.
3
2
Rekan kerja meminta bantuan mendesain produk
Bertemu dengan pelanggan yang sudah membuat janji
Melakukan meeting dengan bagian-bagian terkait Atasan mengajak untuk makan bersama rekan kantor
(Gambar 3) Impleme Saat
melakukan
kunjungan,
12
seorang
salesman
biasanya
dihadapkan dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang direncanakan. kemacetan
Bisa jadi seorang salesman terjebak
saat
perjalanan
menuju
ke
pelanggan,
dalam atau
menangani pelanggan yang bermasalah (pelanggan yang cerewet, pelanggan
yang
banyak
maunya).
Hal-hal
tersebut
akan
menghambat kita dalam melaksanakan kunjungan yang telah direncanakan. Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin kita tidak bisa mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya. Misalkan, dalam satu hari, target call kita adalah sebanyak 25 toko. Namun saat perjalanan, ternyata ada kecelakaan di jalan yang menyebabkan perjalanan kita terhambat, sehingga dalam hari itu kita hanya bisa mendatangi 20 toko. Karena hal itu berarti kita masih memiliki hutang kunjungan 5 toko. Maka di hari berikutnya kita harus memprioritaskan toko yang belum kita kunjungi terlebih dahulu untuk menyelesaikan kunjungan di
hari
sebelumnya.
Setelah
itu
barulah
kita
melakukan
kunjungan ke wilayah yang harus dikunjungi di hari itu.
1.2
MELAKSANAKAN PENGELOLAAN TERITORI Sales Territory merupakan bagian penting dalam menentukan sebuah kesuksesan penjualan. Maka dari itu, suatu strategi yang matang diperlukan dalam menempatkan sales force dalam suatu wilayah agar menguasai pasar di wilayah yang diinginkan. Jika tidak menempatkan sales force dan pembagian wilayah kerja secara tepat, bukan tidak mungkin cost per sales akan membengkak dan berpengaruh pada efektifitas kerja harian seorang tenaga pemasar. Hasilnya akan berdampak pada penyebaran dan penjualan produk yang dipasarkan. Teritori penjualan adalah suatu daerah geografis tertentu yang dipercayakan pada seorang sales (tenaga pemasar) atau Distributor
13
dengan mempertimbangkan jumlah customer atau calon customer tiap daerah geografis. (Stanton) Dalam menyusun rencana aktifitas penjualan, perlu membentuk wilayah penjualan agar : 1) Pengcoveran lebih baik 2) Mengurangi biaya penjualan 3) Meningkatkan pelayanan terhadap customer 4) Penilaian prestasi dan kinerja yang lebih akurat a. Membuat pemetaan teritori penjualan dan menentukan rute kunjungan Ada beberapa hal yang menjadi dasar dalam merancang teritori penjualan, yaitu : 1) Potensi Wilayah Potensi wilayah sangat berpengaruh terhadap pembagian territory
terutama
dalam
hal
kontribusi
omset
dan
penghasilan Sales : a) Kapasitas suatu teritori yang diproyeksikan dapat mempengaruhi nilai penjualan. b) Parameter yang dijadikan patokan adalah Batasan Geografis, Jumlah Penduduk, Sumber daya ekonomi dan Sosial Budaya, dan jumlah outlet. 2) Beban Kerja Sales Beban kerja sales adalah seluruh kegiatan yang harus dilakukan Sales untuk mencapai potensi permintaan penjualan di daerah teritorial yang dipercayakannya. Ukurannya
adalah
jumlah
kunjungan
yang
harus
dilakukan Sales dalam satu tahun, siklus kunjungan yang dilakukan serta jumlah kunjungan maksimum yang dapat dilakukan Sales dalam 1 hari dengan memperhitungkan
14
waktu perjalanan, Jarak tempuh , pembuatan laporan, menungu pelanggan dll. Kemampuan pengcoveran area (Jumlah customer yang dikunjungi). 3) Jarak Tempuh Mengatur jarak tempuh sangat penting untuk menentukan teritori penjualan karena berhubungan dengan cost per sales. Tidak hanya itu, pengaturan jarak tempuh juga berdampak pada efektivitas seorang tenaga pemasar dalam berpindah dari satu titik ke titik berikutnya. 4) Kondisi Geografis Untuk mengurangi hambatan dalam pekerjaan, maka harus memperhatikan kondisi geografis seperti sungai, pegunungan, lintasan kereta api, dan lain-lain. 5) Cara Monitoring dan Kontrol Teritori Monitoring dan Kontrol Teritori berfungsi untuk menjaga wilayah penjualan yang sudah dibentuk. Caranya bisa dengan melakukan kunjungan lagi ke tempat yang sudah didatangi (Revisit), mengecek transaksi penjualan yang sudah terjadi, atau bisa dengan melakukan panggilan telepon kepada kios-kios yang telah menjadi mitra. Dalam membuat sebuah pemetaan teritori penjualan kita perlu menentukan batas sebaran penjualan (coverage) dengan titik fokus (Home base) dan menentukan bentuk teritori : 1) Menentukan batas coverage dan titik fokus. a. Batas-batas
politis/administratif
daerah/provinsi,
Kabupaten,
(status, Kecamatan
kota, dan
Kelurahan) b. Wilayah Perdagangan c. Batas-batas alam (pegunungan, sungai, jalan, rel kereta api, dan lain-lain)
15
2) Menentukan bentuk teritori a. Wedge (Irisan dengan bentuk pastel) b. Circle (Lingkaran)
(Gambar 4) Contoh Menentukan Rute Kunjungan Perusahaan
harus
membuat
rute
kunjungan
untuk
memudahkan tenaga pemasar dan proses penjualan menjadi semakin efektif dan efisien. Ada beberapa alasan mengapa rute kunjungan itu harus dibuat, diantaranya : 1) Agar pelanggan dikunjungi secara konsisten 2) Selalu berhubungan dengan penagihan 3) Wilayah pemasaran yang ada bisa dikelola oleh salesman dengan baik 4) Menghindari aksi substitusi oleh produk pesaing 5) Sebagai kontrol persediaan produk di outlet 6) Menciptakan pesanan sesuai dengan kebutuhan pasar 7) Mengurangi biaya penjualan 8) Untuk penilaian prestasi dan kinerja yang lebih akurat. Rute kunjungan yang telah dibuat akan sangat berguna karena
16
pelanggan
akan
mengetahui
jadwal
kunjungan
salesman.
Memang ada tim collector yang menagih, tapi tidak semua piutang penjualan ditagih oleh collector. Tenaga pemasar juga ikut membantu mengelola piutang penjualan. Dengan adanya rute kunjungan maka pengelolaan piutang penjualan lebih mudah. Ada berbagai teknik dalam pembuatan rute kunjungan yang harus dilakukan antara lain : 1) Membelah kue menjadi empat bagian, atau sesuaikan dengan banyaknya sales force yang diminta oleh principal.
(Gambar 4) Metode Membuat rute kunjungan dengan cara membagi kue adalah dengan cara melakukan pembelahan saja. Bulatan seperti kue, dibagi menjadi empat bagian yang sama seperti gambar 3. Yaitu menjadi A, B, C, dan D. Setelah itu setiap bagian dibagi lagi menjadi 3 kelompok, yang menunjukkan minggu. Jika wilayah itu dibuat sampai ketiga dan pada minggu keempatnya kembali lagi ke minggu pertama. Setiap kelompok, minggu 1 misalnya akan dibuatkan jadwal mulai Senin sampai dengan Sabtu. 2) Membagi rute kunjungan itu berdasarkan jalan. Langkah yang dilakukan adalah dengan menggunakan
17
metode pemotongan kue dan kemudian memilahnya lagi berdasarkan jalan-jalan yang ada dalam pembagian kue itu. Misal pada minggu 1 dianggap sebagai blok, maka setiap blok akan diketahui jalan-jalannya dan setelah itu dibuat jadwal kunjungannya mulai hari Senin sampai dengan Sabtu. Minggu kedua juga begitu, setelah diketahui bloknya dan ditemukan jalan-jalan, selanjutnya adalah membuat rute kunjungan berdasar hari Senin sampai Sabtu. 3) Membagi rute kunjungan berdasarkan kecamatan.
(Gambar 5) Wilayah Untuk membuat rute kunjungan berdasarkan kecamatan, yaitu dengan cara membagi lagi berdasarkan Kelurahan dan menetapkan jalan-jalan yang ada di wilayah Kelurahan dan rute kunjungan per harinya Senin sampai dengan Sabtu menggunakan jalan-jalan itu pada scope Kelurahan. Kemudian jadwal dalam kelompok kecamatan itu diberikan kepada masing-masing salesman, tentunya dengan wilayah kecamatan-kecamatan
yang
saling
berdekatan.
Pada
dasarnya membelahnya seperti membelah kue, kemudian
18
tentukan kecamatan, tentukan rute kunjungan dalam kelurahan dan membagi kelompok-kelommpok kecamatan itu pada masing-masing tenaga pemasaran. Sehingga untuk satu wilayah penjualan bisa jadi salesman menerima beberapa
kecamatan
yang
saling
berdekatan
sebagai
wilayah kerjanya. Pada Gambar 4, diketahui bahwa Kecamatan Tegalsari memiliki 5 Kelurahan antara lain Kelurahan Keputeran, Kelurahan Dr. Soetomo, Kelurahan Wonorejo, Kelurahan Tegal Sari dan Kelurahan Kedungdoro. Masing-masing memiliki jalan-jalan. Jalan yang ada di kelurahan itu yang akan digunakan sebagai rute kunjungan mulai hari Senin sampai dengan Sabtu. Tabel 3 Pembagia n Rute
19
4) Membagi rute kunjungan berdasar tipe customer. Membuat rute kunjungan berdasarkan tipe customer dilakukan
jika
produsen/perusahaan
telah
memiliki
pelanggan besar seperti grosir, supermarket, hypermarket atau minimarket. Pembagian berdasarkan tipe pelanggan ini juga baik, tetapi dalam kondisi sekarang ini dimana bahan bakar sangat mahal akan terjadi pemborosan. Pada kenyataannya
sangat
susah
untuk
mengelompokkan
pelanggan sesuai tipenya. Karena pelanggan yang sesuai tipe tidak mengelompok, melainkan berpencar. Dalam membuat rute kunjungan, sebaiknya sesuai dengan petunjuk pembuatan routing. Hal ini berguna agar perjalanan dalam meng-cover area menjadi lebih pendek dengan waktu sesingkat mungkin, yakni: perjalanan keliling harus berbentuk melingkar, perjalanan keliling tidak boleh menyilang (cross), rute yang sama tidak boleh digunakan harus dicari jalur yang berbeda yang lebih dekat untuk kembali ke home base. Dibawah ini adalah gambar sebuah pola routing yang efektif.
(Gambar 6) Pola
20
Model Hopscotch adalah model rute yang dijalakan dengan cara zig-zag. Sedangkan model Cloverleaf adalah model rute yang dijalankan seperti kelopak bunga, melingkar dan tidak zig-zag, serta memiliki keunggulan tidak mengulang titik lokasi yang sama, tetapi berurutan. Kemudian, untuk mengembangkan suatu rute yang efisien bisa menggunakan metode Largest Angle Heuristic dan Closest Next Heuristic.
(Gambar 7) Metode Metode Largest Angle Heuristic adalah memilih perjalanan ke pelanggan berikut dengan mengikuti sudut paling besar terlebih dahulu, setelah itu ke pelanggan berikutnya. Seorang tenaga pemasar telah menempuh perjalanan dari titik A ke B. Haruskah tenaga pemasar tersebut melanjutkan ke titik C atau D? Jika menggunakan metode sudut heuristic yang paling besar, salesman perusahaan akan memilih menuju D. Karena ketika memilih suatu rute yang menggunakan sudut heuristik yang paling besar, seorang tenaga pemasar perusahaan harus selalu menuju ke suatu titik yang menghasilkan penjuru (sudut) yang paling besar untuk titik akhir yang dikunjungi. Heuristik ini akan membantu memastikan bahwa rute berbentuk lingkar dan menuju ke D untuk menghasilkan rute yang efektif.
21
(Gambar 8) Metode Metode Closest Next Heuristic adalah memilih perjalanan ke pelanggan selanjutnya dengan cara memilih jarak yang paling dekat terlebih dahulu setelah itu ke pelanggan berikutnya. Tenaga pemasar perusahaan telah menempuh perjalanan dari titik A ke B. Haruskah ia melanjutkan ke titik C atau D? Jika menggunakan metode Closest Next Heuristic, dia harus memilih untuk menuju D. Karena jika design route menggunakan metode Heuristik berikutnya yang terdekat, maka salesman perusahaan harus selalu menuju ke titik yang terdekat dari posisi seorang tenaga pemasar yang terakhir. Untuk lebih memahami bagaimana rute kunjungan yang efektif, bisa dilihat dari gambar dibawah ini :
Rute kunjungan yang efektif
(Gambar 9) Perbandi b. Menentukan prioritas pelanggan
22
Rute kunjungan tidak efektif
Pelanggan
merupakan
salah
satu
faktor
penting
yang
berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan. Karena jika tidak ada pelanggan, maka produk yang telah kita hasilkan tidak akan ada gunanya, barang akan tersimpan, menumpuk di gudang dan akan rusak. Perusahaan tidak mempunyai penghasilan dari penjualan barang-barang dan keberlangsungan perusahaan pun tidak akan bertahan lama. Maka dari itu, agar perusahaan mampu berlangsung lama, dan menciptakan keuntungan, perlu untuk melakukan penjualan barang-barang kepada pelanggan. Seorang salesman harus mampu menggunakan waktunya secara efektif
dan
efisien
agar
target
call
tercapai
dan
bisa
mendatangkan volume penjualan yang maksimal (effective call). Cara yang bisa digunakan untuk mencapai waktu yang efektif dan efisien setelah kita menentukan rute kunjungan adalah dengan menetapkan skala prioritas pelanggan besar, pelanggan sedang dan pelanggan kecil. Melakukan klasifikasi dengan cara menetapkan skala prioritas pelanggan
besar,
pelanggan
sedang
dan
pelanggan
kecil
merupakan cara menyiasati waktu yang berhubungan dengan bagaimana meningkatkan volume penjualan. Waktu yang akan diberikan pada pelanggan besar sebaiknya dibedakan dengan waktu yang diberikan untuk pelanggan sedang dan kecil. Namun pembedaan ini bukan berarti pelanggan yang berada di luar pelanggan
besar
merupakan
pelanggan
yang
tidak
perlu
diperhatikan dalam hal service level, tetapi salesman harus mengingat pemberian skala prioritas ini dihubungkan dengan kesulitan-kesulitan teknis, adanya kebutuhan keahlian yang mendalam tentang “melayani” pelanggan besar ini. Oleh sebab itu kebutuhan mengklasifikasikan merupakan cara bagaimana mengelola waktu agar hasil penjualan dapat maksimal.
23
1. Prioritas Pelanggan besar Pelanggan besar dalam hal ini, toko grosir atau minimarket atau perusahaan yang membeli produk kita dalam jumlah yang besar. Untuk klasifikasi pelanggan seperti ini, saat visit time lebih baik kita meluangkan waktu lebih banyak untuk memberikan service lebih agar consumer engagement terjaga. Hubungan dengan pelanggan besar perlu kita jaga karena mampu memberikan volume penjualan yang besar. Jika konsumen kita adalah pelanggan besar, maka kita tidak perlu usaha
lebih
untuk
melakukan
kunjungan
ke
banyak
pelanggan untuk mencapai volume penjualan yang tinggi. 2. Prioritas Pelanggan Sedang Pelanggan sedang, biasanya kios-kios atau toko. Klasifikasi pelanggan
seperti
ini
biasanya
pembelian
produk
yang
dilakukan tidak sebanyak perusahaan besar. Namun tetap harus kita jaga, karena pelanggan sedang yang ada di suatu daerah biasanya lebih banyak dari pelanggan besar. Dalam melakukan kunjungan ke pelanggan sedang, lebih baik kita tidak menghabiskan time visit saat mengunjungi sebuah toko, supaya kita memiliki waktu yang lebih untuk mengunjungi toko lainnya. 3. Prioritas Pelanggan kecil Pelanggan kecil merupakan pelanggan rumah tangga. Untuk klasifikasi pelanggan ini, biasanya hanya membeli produk dalam jumlah kecil karena produk yang digunakan untuk pribadi, bukan untuk dijual kembali. Tipe pelanggan ini cocok untuk perusahaan kecil yang memiliki jumlah produksi yang masih sedikit. Time visit ke pelanggan kecil sebaiknya tidak terlalu lama karena kita harus mengunjungi pelanggan lainnya agar penjualan tetap maksimal.
24
Pembagian waktu kunjungan berdasarkan prioritas pelanggan. Tipe Pelanggan
Time Visit (Waktu
Pelanggan Besar
Kunjungan) ± 30 menit
(Grosir, Minimarket) Pelanggan Sedang
± 20 menit
(Toko, Kios) Pelanggan Kecil
± 10 menit
(Rumah Tangga)
Mapping Area Mapping area akan sangat bermanfaat bagi perusahaan maupun seorang tenaga pemasar. Tabel 3 Manfaat Mapping Bagi Perusahaan 1. Mampu
Bagi Tenaga Pemasar
mengetahui
pelanggan
secara
letak akurat
melalui gambar. ditunjukkan
kepada
principal. 3. Jika
mengurutkan
pelanggan
dari
gambar
tersebut
2. Bisa digunakan sebagai arsip dan
1. Bisa
2. Jika
pindah
wilayah
penjualan, tenaga pemasar tidak perlu susah payah
tenaga
pemasar
mengundurkan diri, sudah
mencari lokasi lagi. 3. Untuk
mengetahui
ada panduan tanpa harus
keberadaan dan keadaan
membuang
pelanggan,
banyak
waktu
25
apakah
untuk training
customer sudah
yang
tutup,
dituju bangkrut
atau pindah lokasi.
(Gambar 10) Contoh Menghitung rencana waktu kunjungan Sebelum
memulai
kegiatan
kunjungan,
seorang
salesman
sebaiknya melakukan penghitungan mengenai rencana waktu kunjungan yang akan dilaksanakan dengan cara menghitung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan seperti : persiapan, waktu perjalanan, waktu proses selling dsb. Setelah itu kita tentukan per item kegiatan tersebut berapa menit waktu yang digunakan. Waktu
Item Pekerjaan Persiapan peralatan menjual dan rute kunjungan Waktu dibutuhkan
dari
homebase ke titik awal Waktu proses selling
26
(menit) 10
Perhitungan 10
10
10
15
(15 x 25) = 375
(asumsi rata-rata)
*asumsi 25
Waktu proses istirahat Waktu proses perjalanan dari
30 5
pelanggan 30 (5 x 24) = 120
titik ke titik Waktu dibutuhkan dari titik
10
10
akhir ke homebase TOTAL
555/60 = 9.2 jam
Asumsi kita memulai pekerjaan kita pada pukul 07.30. Jika pekerjaan kunjungan yang kita hitung dari berangkat hingga pulang adalah 9.2 jam, maka pada pukul 16:30 kegiatan kita akan selesai. Membuat form rencana dan laporan kunjungan Setelah kita membuat perencanaan baik waktu maupun teritori, langkah
akhir
yang
kunjungan
adalah
kunjungan
sales.
bisa
kita
membuat Dalam
form
lakukan form ini
sebelum
rencana berisi
memulai
dan
informasi
laporan waktu
kunjungan, wilayah kunjungan dan jumlah produk-produk yang dibawa dan jumlah produk yang terjual.
27
RENCANA DAN LAPORAN KUNJUNGAN SALES PT.ADIGUNG ADIGUNA Hari & Tanggal Kunjungan Nama Salesman Wilayah No.
Kode Outlet
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
BA001 BA002 BA003 BA004 BA005 BA006 BA007 BA008 BA009 BA010 BA011 BA012 BA013 BA014 BA015 BA016 BA017 BA018 BA019 AB020
Selasa, 30 Juni 2020 Adam Suseno Kec. Randubarat
Nama Outlet Toko Sidrap Toko Maju Jaya Toko Gundam Toko Masboy Toko Wirang Kios Putih Toko Kemuning Toko Jaya Toko Muda Toko Murah Toko Wahyu Abadi Toko Jaya Raya Toko Eka Toko Humairah Toko Juragan Kios DRP Toko Majapahit Toko Alimart Toko Raya Kios Lancar
Alamat Outlet
Stock Sabun "Clean" Sabun "Clink" 300 400 900 300 400 500 900
Jalan Cinta 5 Jalan Cinta 19 Jalan Cinta 67 Jalan Seram 1 Jalan Seram 17 Jalan Seram 22 Jalan Seram 56 Jalan Seram Raya 6 Jalan Seram Raya 18 Jalan Seram Raya 22 Jalan Seram Raya 35 Jalan Seram Raya 59 Jalan Pahlawan 10 Jalan Pahlawan 17 Jalan Pahlawan 22 Jalan Pahlawan 57 Jalan Pahlawan 98 Jalan Pahlawan I / 30 Jalan Pahlawan I / 60 Jalan Pahlawan I / 65
(Gambar 11) Contoh
28
Order Sabun "Clean" Sabun "Clink" 300 400 900 300 400 500 900
F. LANGKAH KERJA
MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN N o
PANDUAN GAMBAR
1.
Alat tulis kantor
CAPAIAN
Menyediakan Alat Tulis Kantor
KETERANGAN
1.1
29
Menyiapkan alat tulis kantor
MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN N o
PANDUAN GAMBAR
CAPAIAN
Membuat Daftar Pekerjaan Harian
Mengelola pekerjaan harian yang akan dilakukan
Menentukan Prioritas Pekerjaan
Memilih prioritas pekerjaan
KETERANGAN
1.2
Daftar Pekerjaan Harian berisi informasi tentang Kegiatan, Tenggat Waktu (Deadline), Penanggung Jawab Kegiatan dan Keterangan.
1.3
Memilih pekerjaan mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu
30
MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN N o
PANDUAN GAMBAR
Membuat Rencana Biaya Kunjungan
2.
Membuat Pemetaan Teritori Penjualan
CAPAIAN
Mengetahui biaya-biaya yang muncul dalam satu kunjungan
Membagi letak teritori penjualan berdasarkan wilayah tertentu
KETERANGAN
1.4
Rencana biaya kunjungan berisi informasi tentang : Biaya konsumsi, Biaya Penginapan, Biaya Transportasi dan Biaya lain-lain.
2.1
Menentukan batas sebaran dan titik fokus (homebase perusahaan) : a. Berdasarkan wilayah administrasi b. Berdasarkan wilayah perdagangan, atau c. Berdasarkan batas-batas alam
31
MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN N o
PANDUAN GAMBAR
CAPAIAN
Menentukan rute kunjungan
Memilih rute kunjungan yang efektif dan efisien
KETERANGAN
2.2
Menentukan metode rute kunjungan.
2.3
Membagi rute kunjungan berdasarkan : a. Jalan b. Kecamatan c. Tipe Pelanggan
Menentukan prioritas pelanggan
Menentukan waktu kunjungan untuk prioritas pelanggan tertentu
2.4
Menentukan prioritas pelanggan : a. Besar b. Sedang c. Kecil
32
MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN N o
PANDUAN GAMBAR
Menghitung waktu kunjungan
Mapping Area dan Membuat Tabel Kunjungan per hari
CAPAIAN
Merencanakan lama waktu kunjungan dalam satu hari
Merencanakan kunjungan ke pelanggan dalam satu hari dan melakukan pencatatan untuk barang/produk yang dibawa dan produk
KETERANGAN
2.5
Menghitung lama waktu kunjungan
2.6
Membuat tabel rencana dan laporan kunjungan
33
MENYUSUN RENCANA AKTIVITAS PENJUALAN N o
PANDUAN GAMBAR
CAPAIAN
KETERANGAN
yang terjual.
Perilaku Kerja : Pelaksanaan kegiatan menyusun rencana aktivitas penjualan membutuhkan kompetensi perilaku : 1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP 2. Melakukan pengelolaan waktu dan teritori dengan tepat 3. Pencatatan hasil kunjungan dilaksanakan dengan detail dan teliti
Indikator perilaku : Alat yang digunakan : 1. Daftar alat yang digunakan 1. Mengikuti 2. Form Rencana dan Laporan Kunjungan tahapan sesuai SOP 2. Melakukan pengelolaan dengan tepat 3. Hasil kunjungan dicatat pada form secara detail dan teliti
34
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI Elemen Kompetensi 1 Melaksanakan Pengelolaan Waktu
Baca Referensi 1.1 : Silahkan mencari informasi dan membaca beberapa hal mengenai : 1. Manajemen waktu, 2. Pengertian target perusahaan, dan 3. Menentukan prioritas pekerjaan.
Diskusi 1.1 : Diskusikan dengan rekan anda mengenai target yang diberikan oleh perusahaan, cara mencapai target yang telah ditetapkan dan memprioritaskan pekerjaan.
Aktivitas 1.1 : Bentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang, posisikan kelompok anda sebagai sebuah perusahaan dan anda adalah pegawai di perusahaan tersebut. Kemudian, buatlah sebuah target perusahaan anda beserta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Aktivitas 1.2 : Presentasikan hasil kerja kelompok anda di depan rekanrekan lainnya.
Aktivitas 1.3 : Buatlah daftar pekerjaan harian anda dan tentukan pekerjaan mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu, kemudian buatlah rencana penggunaan biaya kunjungan berdasarkan target yang telah ditetapkan.
35
Elemen Kompetensi 2 Melaksanakan Pengelolaan Teritori Baca Referensi 2.1: Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal sebagai berikut: 1. Menentukan batas coverage penjualan 2. Menentukan dan membagi rute kunjungan 3. Model Routing 4. Menentukan Prioritas Pelanggan
Berpikir 2.1: Lihatlah gambar dibawah ini. Menurut anda, apakah rute kunjungan pada gambar sudah efektif atau tidak? Pikirkan rute kunjungan yang efektif menurut anda, kemudian catat pendapat anda.
36
Aktivitas 2.1: Hitung
asumsi
rencana
waktu
kunjungan
yang
akan
dilaksanakan dari titik awal hingga kembali ke homebase. Aktivitas 2.2: Paparkan pendapat anda mengenai rute kunjungan yang paling
efektif
menurut
anda
dan
berapa
waktu
yang
dibutuhkan untuk kembali ke homebase.
Video/Youtube 2.1: Silahkan melihat video di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=5B5qnyrG2Co Catat dan rangkum hal-hal yang dapat anda ambil dari video tersebut.
Penilaian: Penilaian Kompeten / Belum Kompeten Peserta
Catatan : Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl
Nama/Tandatangan/tgl
37
H. LAMPIRAN KAMUS ISTILAH
Sales Territory
atau Wilayah Penjualan adalah suatu area atau daerah
geografis
terdapat
tertentu
konsumen
yang
atau
didalamnya
pelanggan
yang
memiliki potensi penjualan atau potensi bisnis yang dikelola oleh sales team. Sales Force
Tenaga
penjualan;
perusahaan
yang
menyediakan teknologi, strategi, tool-tool yang berguna
dan
perusahaan
sesuai
dengan
dengan tujuan
kebutuhan
agar
kinerja
perusahaan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik. Cost per sales
adalah
biaya-biaya
yang
dikeluarkan
dalam
proses penjualan suatu produk. Homebase
Titik fokus (titik awal) dimana seorang salesman memulai kunjungan.
Time Visit
Lama
waktu
salesman
yang
dalam
digunakan
oleh
melaksanakan
seorang sebuah
kunjungan Consumer Engagement
Hubungan yang tercipta antara salesman dan pelanggan
Target call
Target jumlah pelanggan yang dikunjungi oleh salesman dalam waktu tertentu.
Effective call
Jumlah penjualan yang berhasil dilakukan oleh seorang salesman
REFERENSI
38
Frans
M.
Royan,
S.E.,
M.M.,
2017,
Maximum
Distributorship
Management, Kompas Gramedia, Jakarta
Krishna K Havaldar, Vasant M Cavale, 2007, Sales and Distribution Management – Text and Cases, The McGraw-Hill Companies, New Delhi
Frans M. Royan, 2009, Distributorship Management – Cara Cerdas Mengelola dan Memberdayakan secara Efektif, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
https://newmellyeyf.wordpress.com/2014/07/14/decide-to-priority-ofwork/ - Decide to Priority of Work, Melly
E. Widijo Hari Murdoko, 2007, Great Customer Service – Melayani Dari Hati, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Dr. Rina Sugiarti, 2018, Modul 6 – Pelatihan Sertifikasi Kompetensi (Menyusun rencana aktivitas penjualan), Universitas Gunadarma, Depok
https://www.sales1crm.com/blog/tips-sales-marketing-bagaimanamenentukan-prioritas
-
Tips
Sales
dan
Marketing
:
Bagaimana
Menentukan Prioritas
Frans M. Royan, 2005, Negotiation in Consultative Selling, Elex Media Komputindo, Jakarta
UNIT KOMPETENSI
39
KODE UNIT
:
M.702090.006.01
JUDUL UNIT
:
Menyusun Rencana Aktifitas Penjualan
DESKRIPSI UNIT :
Unit
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyusun rencana aktifitas penjualan.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Melaksanakan pengelolaan waktu
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 1.2
2. Melaksanakan pengelolaan teritori
2.1 2.2 2.3
Daftar dan target pekerjaan harian dibuat Prioritas pekerjaan dalam sehari ditentukan Teritori yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya dipetakan Prioritas pelanggan ditentukan Rencana kunjungan berdasarkan teritori ditentukan
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1
Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan pengelolaan waktu dan melaksanakan pengelolaan teritori, yang digunakan untuk menyusun rencana aktivitas penjualan
1.2
Pengelolaan waktu memiliki peranan penting karena mengurangi stres, menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, meningkatkan produktivitas daari tenaga penjual itu sendiri.
1.3
Tahap dalam melakukan pengelolaan waktu termasuk di dalamnya mengecek
kegiatan
harian,
menyusun
tujuan
pribadi,
daftar
pekerjaan harian, mencatat hal penting dalam kalender, menyusun kegiatan harian 1.4
Pengelolaan
teritori
penting
karena
tenaga
penjual
dapat
mengunjungi wilayah cakupan dengan lebih baik, mengurangi harga pokok penjualan dengan berbagai efisiensi, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, dan dapat melakukan evaluasi kerja dengan lebih akurat. 1.5
Tahap dalam melakukan pengelolaan teritori meliputi penentuan segmen teritori, mengelola potensi setiap area, menyusun prioritas 40
terhadap area. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1
Peralatan 2.1.1 Alat pengolah data
2.2
Perlengkapan 2.2.1 Alat Tulis Kantor
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.) 4. Norma dan standar (Tidak ada.) PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1
Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh
atas
tercapainya
kompetensi
ini
terkait
dengan
:
lisan,
tertulis,
menyusun rencana aktivitas penjualan. 1.2
Penilaian
dapat
dilakukan
dengan
cara
demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop atau di tepat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK) 2. Persyaratan kompetensi 2.1
M.702090.001.01 : Mengidentifikasi elemen pemasaran perusahaan
2.2
M.702090.002.01 : Komunikasi di Tempat Kerja
2.3
M.702090.003.01 : Melaksanakan penulisan bisnis (business writing)
2.4
M.702090.004.01 : Melakukan pendekatan kepada calon pelanggan potensial
2.5
M.702090.005.01 : Melaksanakan keterampilan penjualan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan
3.2
3.1.1
Konsep manajemen waktu (time management)
3.1.2
Konsep pengelolaan teritori (territorry management)
Keterampilan (Tidak ada.)
41
4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1.
Cekatan
dalam
mempelajari
variasi
teknik
mengelola
teritori
penjualan dan pola rute kerja tenaga penjual 4.2.
Ulet dalam melakukan analisa lingkungan bisnis, baik kebutuhan jalur distribusi, pesaing usaha, ataupun proposisi perusahaan dalam menyesuaikan diri terhadap konteks persaingan yang sedang dihadapi
5. Aspek kritis 5.1 Ketepatan dalam mengelola waktu dan teritori
42
DAFTAR NAMA PENYUSUN
NO. 1.
NAMA
PROFESI
Faizal Agil Ramadhanu, S.S.T
43
Instruktur Bisnis Manajemen BBPLK Semarang