Buku Proyek Instalasi I PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU DIKTAT



PROYEK INSTALASI LISTRIK I (PENERANGAN)



Oleh : Sulistyowati, ST, MT NIDN. 0021037102



NI



K NEGERI



M



NG



POL



LA



IT



K



A



E



Epiwardi,Drs,M.MT NIDN. 003065908



POLITEKNIK NEGERI MALANG 2020



-1-



HALAMAN DEPAN HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Pengertian Umum ……………………………………………………………….. 01 B. Unsur-unsur yang Berperan……………………………………………………… 01 C. Prosedur/Tata Cara Hubungan Kerja…………………………………………….. 02 D. Prosedur Pelaksanaan Sebuah Proyek…………………………………………… 03 E. Dasar-dasar Perencanaan………………………………………………………… 03 F. Administrasi pelelangan/tender………………………………………………….. 05 G. Pelelangan ulang…………………………………………………………………. 08 H. Pelaksanaan Pekerjaan…………………………………………………………… 08 I. Asuransi (pertanggungan)………………………………………………………..



09



J. Pembayaran………………………………………………………………………



10



K. Keterlambatan……………………………………………………………………



11



L. Forse Mejeur……………………………………………………………………..



11



M. Claim (tuntutan hak penggantian)……………………………………………….



12



N. Pengawasan……………………………………………………………………...



13



BAB II. PERHITUNGAN BIAYA A. Pengertian Perhitungan Biaya Proyek…………………………………………… 14 B. Penyusunan Anggaran Oleh Kontraktor………………………………………....



15



C. Perencanaan, Anggaran dan Pembelanjaan ……………………………………..



16



D. Metode Perhitungan …………………………………………………………….



17



E. Bagian-bagian yang dijadikan perhitungan……………………………………...



18



F. Contoh Menentukan Biaya Per-unit……………………………………………..



19



G. Overhead Cost (Biaya tambahan)……………………………………………….



24



H. Biaya Tambahan Untuk Resiko dan Keuntungan……………………………….



26



I. Tambahan Biaya Untuk Pajak Langsung dan Bea………………………………



27



J. Perhitungan Awal Biaya Pelaksanaan…………………………………………...



27



K. Skema Faktor-faktor Perhitungan Biaya…………………………………………



27



L. Penyusutan (discount)……………………………………………………………



29



M. Perhitungan dari Susunan Harga Per-Unit……………………………………….



31



N. Form Penawaran/Tender Form.………………………………………………….. 32



-2-



O. Ketentuan pengajuan penawaran………………………………………………… 32 P. Surat Penawaran………………………………………………………………….



33



Q. Jaminan Penawaran………………………………………………………………. 38 R. Prosedur Penetapan calon Pemenang…………………………………………….. 39



BAB III. PERENCANAAN A. Pengantar…………………………………………………………………………. 40 B. Dasar-dasar perencanaan………………………………………………………….. 40 C. Ketentuan rencana instalasi listrik………………………………………………… 41 D. Pembacaan denah dan perencanaan………………………………………………. 41 E. Rencana & Syarat-syarat Teknik Pelaksanaan Pekerjaan (Spec/Bestek/RKS)…… 43 F. Contoh pemilihan dan perhitungan matrial ………………………………………. 53



BAB IV. TUGAS PROYEK INSTALASI LISTRIK A. Proyek 01. Instalasi penerangan rumah tinggal sederhana………………………. 54 B. Proyek 02. Ianstalasi penerangan rumah tinggal tiga lantai……………………… 57 C. Proyek 03.Perencanaan JTM, GTT, LVPANEL, JTR dan PJU …………………. 62 LAMPIRAN 1. FORM PERHITUNGAN AWAL………………………………………………..



64



2. DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT…………………………………….



65



3. TENDER FORM…………………………………………………………………. 74 4. KODE PEMASANGAN/INSTALASI ………………………………………….. 75 5. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) …………………………………...



76



6. GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN(gbpp) …………………



82



7. KATALOG PRODUK



-3-



BAB I PENDAHULUAN



A. Pengertian Umum



Anggaran : Adalah biaya/begroting yang dikeluarkan dengan rencana kerja dan syaratsyarat/aturan permainan dalam pelaksanaan pekerjaan (RKS), yang dihitung oleh Ahli/Konsultan dan disetujui oleh pemberi tugas (owner).



Borongan



:



Pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan padarencana kerja dan



syarat-



syarat/aturan kerja (RKS/bestek) yang telah ditetapkan bersama dalam kontrak kerja antara pemberi tugas dengan pelaksana/pemborong.



B. Unsur-unsur yang Berperan



1. Dalam pelaksanaan suatu proyek sering timbul pertanyaan : a. Siapa yang punya? b. Siapa pelaksana/pemborongnya? c. Siapa yang merencanakan?



2. Ada tiga unsure/instansi, yaitu : a. Pemberi tugas/bouwheer/owner/majikan. b. Pelaksana/pemborong/kontraktor/annemer. c. Konsultan/perencana/ahli/adviser/designer.



Ketiga unsur diatas memiliki persamaan/perbedaan, yaitu :



Persamaan : a. Perorangan/individu. b. Badan hukum/instansi.



Perbedaan : a. Pemberi tugas  Yang berkeinginan membuat proyek.  Harus mempunyai modal.  Harus ada manfaat baginya.  Umumnya tidak mengerti tentang teknik.



-1-



b. Pelaksana/pemborong  Yang membangun proyek secara fisik berdasarkan bestek dan gambar bestek.  Pekerjaan yang mendapatkan keuntungan.  Biasanya



dalam



pelaksanaan



pekerjaan,



pemborong



menunjuk



seseorang



teknisi/pelaksana/pengawas, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan proyek, dengan persetujuan direksi.



c. Perencana (Designer)  Yang menerima pekerjaan dari pemberi tugas/owner.  Hasilnya berupa nasehat dalam bentuk bestek dan gambar bestek.  Biasanya ahli dalam hal teknik, terutama dalam penyusunan bestek.  Biasanya dalam pelaksanaan pekerjaan, ahli/konsutan ditunjuk sebagai staf direksi atau pengawas pelaksanaan proyek.



C. Prosedur/Tata Cara Hubungan Kerja



BOHEER/OWNER/PEMBERI TUGAS



1.1 1.2 1.3 1.4



AHLI/PERENCANA (DESIGNER)



2.4 2.3 2.2 2.1



3.4



PEMBORONG/PELAKSANA (KONTRAKTOR)



Keterangan : Prosedur Owner dengan Designer 1.1 permintaan tertulis 1.2 jawaban 1.3 kontrak kerja (KK) 1.4 hubungan kerja (HK)



Prosedur antara Owner dengan pelaksana/kontraktor 2.1 permintaan (cara tersendiri) 2.2 kesanggupan



-2-



2.3 kontrak kerja (KK) 2.4 hubungan kerja (HK)



Prosedur antara perancana dengan pelaksana 3.4 hubungan kerja (HK)



D. Prosedur Pelaksanaan Sebuah Proyek OWNER



KONSULTAN (DESIGNER)



DIREKSI



PENGAWAS



1. Wakil Owner 2. Wk. Instansi Pemerintah



PELAKSANA



E. Dasar-dasar Perencanaan



1. Langkah menuju perencanaan yang matang a. Mengenal komponen-komponen b. Pengenalan hokum-hukum/peraturan/norma-norma c. Pengenalan semua sistem kelistrikan yang digunakan d. Perencanaan (tergantung kebutuhan)



2. Tahapan kerja perencanaan a) Pra-rencana Terdiri dari gambar-gambar sketsa berdasarkan denah/lokasi, berikut perkiraan biaya (secara global). b) Rencana pelaksanaan Merupakan lanjutan dari pra-rencana dengan gambar yang lebih detail dan lengkap dengan uraian rencana kerja serta syarat-syarat pekerjaan (bestek), berikut perhitungan detail Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek (instalasi listrik). c) Gambar detail Menggambar dengan jelas seluruh pekerjaan/instalasi yang diperlukan untuk pelelangan pekerjaan, termasuk perhitungan-perhitungan khusus.



-3-



d) Uraian dan syarat-syarat (bestek) Merupakan uraian dari seluruh pekerjaan/instalasi dan syarat-syarat pelaksanaan. e) Anggaran biaya Meliputi perhitungan banyaknya/besarnya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah pekerjaan, serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. f) Pelelangan Meliputi pekerjaan-pekerjaan penyediaan gambar-gambar teknik dan syaratsyarat/aturan pekerjaan, pengadaan undangan, memberikan penjelasan dan petunjukpetunjuk, menerima penawaran-penawaran, dan melakukan seleksi,



kemudian



menyusun dan menyediakan kontrak pelaksanaan. g) Pengawasan Pengawasan pelaksanaan pekerjaan berarti mewakili Owner (staf direksi) dalam segala hal yang menyangkut pelaksanaan antara lain, memimpin dan mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan, mengatur pembayaran angsuran biaya pelaksanaan, memeriksa kualitas dan volume penyelesaian pekerjaan dan lainlain.



Kontrak kerja antara Designer – Owner



1



2



3



4



5



6



7



Tugas Konsultan/Ahli Tugas Pelaksana Tugas Owner



Keterangan : 1. Perencanaan 2. Rencana pelaksanaan 3. Gambar detail 4. Uraian dan syarat-syarat pekerjaan (bestek) 5. Anggaran biaya 6. Pelelangan/Tender 7. Pengawasan/direksi



-4-



3. Honorarium ahli (FEE) Honorarium Ahli/konsultan/perencana/designer, biasanya ditetapkan berdasarkan klasifikasi perusahaan/proyek (pekerjaan) / borongan dan beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan pekerjaannya sebagai designer.



Untuk instalatir misalnya dibagi atas empat gologan : Kelas A = Pekerjaan maksimum 25 kVA Kelas B = Pekerjaan maksimum 99 kVA Kelas C = Pekerjaan maksimum 500 kVA/gardu/jaringan TM Kelas D = Pekerjaan sentral dan jaringan (TR/TT/PTL)



Honorarium untuk seluruh tahap pekerjaan konsultan/perencana



biasanya



dinyatakan dalam prosentase dari biaya total proyek. Misalnya : Kelas A = 4,4 % , B = 5,57 %, C = 7,33%, D = 9,3%



F. Administrasi pelelangan/tender



1. Tujuan pelelangan Adalah untuk mencari pelaksana/kontraktor/pemborong untuk melaksanakan secara fisik seluruh pekerjaan, dengan cara mengadakan penawaran biaya pekerjaan secara tertulis.



2. Macam-acam pelelangan a. Pelelangan yang bersifat umum, terbuka & tidak terbatas. Biasanya diberikan kesempatan kepada siapa saja untuk ikut melakuka penawaran biaya pekerjaan, asalkan mampu.



b. Pelelangan bersifat terbatas dan atas undangan. Biasanya kontraktor perusahaan yang diundang diseleksi dari segi keampuan, administrasi terpercaya, bonafid dll.



c. Pelelangan bersifat bawah tangan/ditunjuk. pelelangan cara ini biasanya dilakukan untuk proyek atau pekerjaan yang sederhana dengan biaya tidak terlalu besar.



-5-



3. Cara pelelangan



I A 1



B 2



C 3



D 4



E 5



II



F 6



7



Keterangan : Notasi angka 1 = Pengumuman/iklan/undangan 2 = Rapat penjelasan (aanwijzing) 3 = Pelelangan/tender 4 = Keputuan/pelulusan pekerjaan 5 = Penandatanganan kontrak kerja (start) 6 = Penyerahan pekerjaan tahap pertama ( I ) 7 = Penyerahan pekerjaan tahap kedua ( II )



Notasi abjad/huruf



A = Waktu untuk memperoleh dan mempelajari dokumen tender B = Calon pemborong/pelaksana membuat kalkulasi biaya pekerjaan C = Penawarandan seleksi D = Penyediaan kontrak E = Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan F = Jangka waktu pemeliharaan/percobaan.



4. Dokumen pelelangan/tender a. Sampul : Ukuran A x B cm Warna ………. (biasanya ditentukan) P Bagian yang bertuliskan : L



-



Bagian muka sampul



-6-



Penawaran biaya pelaksanaan pekerjaan ………(sudut kiri atas) Kepada yth. ………….. (sudut kanan bawah)



Bagian belakang sampul dilak pada 5 tempat. (alamat pengirim/tanpa alamat pengirim) Bagian belakang sampul



b. Isi surat penawaran 1) Surat penawaran 2) Lambiran-lampiran



: Daftar material/bahan, satuan, harga satuan, dan



perincian harga penawaran., Jawaban Questioner.



5. Jaminan Penawaran (temder bon)



Calon pemborong (kontrator) menyerahkan jaminan penawaran (tender bon) sebesar ± 2 % dari biaya penawaran dan dapat diambil kembali jika penawaran tidak diterima/tidak memenangkan tender.



6. Dasar pelelangan/tender



Rencana biaya



Harga penawaran



Volume pekerjaan (V)



=



x



Harga satuan (HS)



Cara pengajuan harga :



a. Harga tetap



V dihitung pelaksana HS dihitung pelaksana



b. Harga sementara



V (sementara) diberitahukan HS dihitung pelaksana



-7-



Seleksi pelaksana : a. Klasifikasi pelaksana



Pembidangan/pekerjaan, Kemahiran/kelas/golongan



b. Kualifikasi pelaksana



G. Pelelangan ulang



Dalam hal tender dinyatakan gagal atau pemenang yang ditunjuk menundurkan diri dan pemenang urutan kedua tidak bersedia ditunjuk sebagai pelaksana, maka panitia tender atas persetujuan owner pimpinan proyek, satuan kerja, akan mengadakan pelelangan ulang dengan membuat surat berita acara.



Suatu pelelangan / tender dinyatakan gagal apabila :



1. Penawar yang memenuhi syarat kurang dari 3 peserta 2. Harga tender terlampaui/Dana yang tersedia tidak cukup/Harga-harga yang ditawarkan tidak wajar 3. Sanggahan dari rekanan ternyata benar 4. Berhubung beberapa hal yang tidak memungkinkan



Pelaksanaan yang kurang/tidak terkontrol waktunya, akan memungkinkan perusahaan pelaksana/pemborong akan mengeluarkan biaya yang tinggi. Konsultan/perencana akan mempertinbangkan secara kritis dan terkontrol secara maksimum tentang pelaksanaan pekerjaan dilapangan.



H. Pelaksanaan Pekerjaan 1. Pedoman pelaksanaan pekerjaan a. Uraian rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan (bestek/RKS) yang terdiri dari :  Umum  Bahan/material  Uraian pelaksanaan dan ketentuan teknis  Ketentuan administratif b. Gambar-gambar bestek



-8-



3. Jangka waktu pelaksanaan



a 1



b 2



c 3



4



5



Keterangan : Notasi angka 1. Penandaan tanganankontrak antara Owner dengan Pelaksana 2. Mulai pekerjaan (start) 3. Penyerahan pekerjaan pertama 4. Terjadi keterlambatan ; karena pada saat tahap penyelesaian (3) biaya pekerjaan belum dibayarkan semua pada pelaksana (teliti cara-cara pembayaran biaya pekerjaan); maksudnya untuk memaksa pelaksana agar dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu/masa pemeliharaan/percobaan. 5. Penyerahan pekerjaan kedua.



Notasi abjad/huruf a. Waktu yang telah ditentukan ; biasanya seminggu setelah surat perintah kerja dikeluarkan. b.



Jangka waktu pelaksanaan.



c. Jangka waktu pemeliharaan/percobaan



I. Asuransi (pertanggungan) Untuk mengurangi resiko, pelaksana harus mengasiransikan bahan dan peralatan yangdigunakan dalam pekerjaan. Untuk kesejahteraan para karyawan/pegawai, perusahaan pelaksana harus mengasuransikan karyawan/pegawainya.



Manfaat asiransi bagi peruahaan pelaksana antara lain : 1. Kesadaran dan ketekunan para karyawan dalam bekerja akan lebih baik karena adanya jaminan asuransi. 2. Perusahaan tidak lagi bimbang/kuatir akan nasib masa depan karyawannya. 3. Persyaratan pemerintah tentang jaminan sosial buruh terpenuhi. 4. Premi asuransi sampai jumlah tertentu dipotong dari penghasilan perusahaan yang terkena pajak.



-9-



Manfaat asuransi bagi karyawan antara lain: 1. Ketentraman dalam bekerja, karena adanya jainan. 2. Nasib keluarganya terjamin bila karyawan tsb meninggal.



J. Pembayaran Pembayaran biaya pelaksanaan suatu proyek kepada perusahaan pemborong/pelaksana biasanya dilakukan dalam tahapan-tahapan/angsuran yang berdasarkan kepada prestasi kerja/tingkat penyelesaian pekerjaan.



Cara-cara pembayaran (diberitahukan pada pelaksana) : a. 100 % P



P = Penyelesaian



b. 100 % P



100 % A Cara pembayaran seperti ini sangat mempengaruhi harga tender/pelelangan pekerjaan. - pembayaran biaya 100 % sebelum pekerjaan dimulai. - kemungkinan : proyek kecil - pemborong sudah dikenal A = Angsuran



100 % A Pembayaran 100 % setelah pekerjaan selesai. Cara ini juga sangat mempengaruhi harga penawaran.



c. 100 % P



100 % A Pembayaran dilakukan pada setiap tahap/penambahan penyelesaian pekerjaan 20 100 % selesai.



d. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran pertama sebalum pekerjaan dimulai, sebesar a %. 100 % P



100 % A



} a%



- 10 -



d. Pembayaran dengan metode lain. Metode tahap/Termin : I , II, III, dan seterusnya



K. Keterlambatan Dalam jangka waktu pelaksanaan suatu proyek sering kali terjadi keterlambatan yang pada umumnya disebabkan karena beberapa hal antara lain :



1. Kelalaian pelaksana/pemborong Kelalaian tanpa alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, akan dikenakan sanksi :  Melanjutkan pekerjaan dengan biaya sendiri.  Putuskan hubungan kerja/perjanjian.  Denda : besarnya denda 1% / 1‰ dari harga borongan per hari



keterlabatan



dengan maksimum denda 5%.



2. Kesalahan pemberi tugas/konsultan 



Perpanjangan waktu







Ganti rugi : pemborong/pelaksana rugi karena harus membayar upah tambahan para pekerja.



3. Bukan kesalahan pelaksana/pemberi tugas/konsultan,tetapi pihak luar yang tidak terduga sebelumnya.  Semua mendapat kerugian.



L. Forse Mejeur Suatu keadaan dimana semua pihak mendapat kerugian/semua pekerjaan terhenti oleh perbuatan manusia atau gangguan alam.



Perbuatan manusia : 1. Peraturan pemerintah



3. Pemogokan  Pemogokan umum  Pemborong tutup pintu  Pekerja tidak bekerja



 Bidang dagang  Moneter



2. Gangguan keamanan  Pemberontakan



- 11 -



 Huru-hara  Perangsaudara



Gangguan alam : 1. Hujan/curah hujan 2. Banjir di atas normal 3. Gempa bumi 4. Wabah 5. Kebakaran dll.



M. Claim (tuntutan hak penggantian) Klaim terjadi apabila : 1. Pemberi tugas/owner menuntut pemborong  soal teknis  mutu pekerjaan



2. Pemborong menuntut owner soal administrasi  tambahan biaya pelaksanaan yang disebabkan karena kenaikan upah dan harga bahan  perpanjangan waktu pelaksanaan



Cara penyelesaian klaim : Harga bahan



naik



ada klaim (cara penyelesaian)



Upah



naik



tidak ada klaim



Contoh : Harga armature TL 2 x 40 Watt - Harga kontrak (HK)



= Rp.



125.000,-



- Harga pelaksanaan (HP)



= Rp.



150.000,-



Klaim = HP – HK = Rp. 150.000 – Rp. 125000 = Rp. 25000,-



/ armature



Resiko 5 %, HK = Rp. 125000,5 % HK = Rp. Jumlah



Klaim



6250,-



= Rp. 131250,-



=



HP



- 1,05 HK



- 12 -



Klaim menjadi : Rp. 150.000,Rp. 131250,Rp. 18750,-



N. Pengawasan



Pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan berarti mewakili Owner (sebagai staf direksi) dalam segala hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan, antara lain : 1. Memimpin dan mengadakan pengawasan utama dalam pelaksanaan pekerjaan 2. Mengatur pembayaran angsuran biaya pelaksanaan sesuai dengan prosentase penyelesaian pekerjaan (atau penentuan termin pembayaran biaya pekerjaan) 3. Memeriksa hasil pekerjaan (sesuai SPEC/bestek/RKS) dan lain-lain.



- 13 -



BAB II PERHITUNGAN BIAYA



A. Pengertian Perhitungan Biaya Proyek 



Perhitungan biaya instalasi listrik/proyek digunakan untuk kepentingan klien, peraturan/hukum perencanaan, administrasi, serta kepentingan pribadi.







Setiap perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang biasanya diperoleh dari biaya rutin dll.







Perkiraan biaya, peraturan/hukum, perencanaan teknik & administrasi merupakan syaratyang diperlukandalam suatu tender/pelelangan.







Pada perhitungan biaya ditemui istilah, Pre- calculation dan Recalculation.



1. Pre-calculation (perhitungan pendahuluan/awal) a. Digunakan dan diperuntukkan untuk tender. b. Diperlukan ketelitian yang tinggi untuk menjaga jangan sampai mengalami kerugian (bangkrut). c. Berlaku/diperlukan sebalum kontrak kerja ditandatangani. d. Harga menurut yang seharusnya.



2. Recalculation (perhitungan ulang) a. Digunakan untuk mengontrol jika pada perhitungan pendahuluan terdapat kesalahan-kesalahan. b. Dipakai setelah kontrak kerja ditandatangani/dijalani. c. Harga menurut yang sebenarnya.



3. Resiko Pre-Calculation Kesalahan dalam pre-calculation dapat menimbulkan beberapa resiko al: Harga tender yang telalu rendah (Too low tender price) Harga penawaran terlalu rendah (ekstrim), sehingga jika berhasil memenangkan tender, maka keuntungan yang diperoleh sedikit atau mengalami kerugian/bangkrut (defisit). Hal ini juga dapat menyebabkan penawaran digugurkan,sehingga perusahaan akan rugi.



- 14 -



Harga tender yang telalu tinggi (Too hight tender price) Harga penawaran tender yang telalu tinggi (ekstrim), sehingga saingan (kompetitor) akan memenangkan tender dan mengambil kontrak; tetapi jika berhasil memenangkan tender, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang cukup besar.



4. Strategi Pre-calculation a. Akurat, terpercaya, perhitungan harga nyata. b. Jumlah bahan/peralatan (volume pekerjaan) merupakan factor penting dalam penentuan pre-calculation. c. Ketentuan perhitungan suatu harga sangat dipengaruhi oleh lokasi dan daerah suplai, karena hal ini diperlukan untuk mengetahui biaya tambahan/transfortasi dan biaya tambahan untuk kegiatan di lapangan (bongkar/muat dan penyimpanan).\ d. Suatu perkiraan/ramalan dalam pre-calculation akan memungkinkan diperolehnya suatu keuntungan atau kerugian pada pelaksanaannya. Maka dari itu precalculation yang akurat menuntut pengetahuan dan pengalaman tentang pembiayaan dan perlu diingat bahwa untuk setiap perusahaan serta setiap keadaan tidak sama. e. Biasanya pre-calculation dilakukan oleh orang yang mengerti tentang teknik dan secara komersial dapat menghitung biaya pekerjaan. Pre-calculation/penawaran/



Technical – commercial



Tender/Recalculation



personal



Akuntan



Administrasi keuangan



5. Tujuan pre-calculation a. Pendistribusian/pembagian biaya pada tempat/pekerjaan yang membutuhkan biaya. b. Sebagai pegendali jika terdapat kesalahan dalam perhitungan. c. Sederhana, tapi merupakan suatu metode yang tepat digunakan untuk menghindari atau mengurangi kesalahan.



B. Penyusunan Anggaran Oleh Kontraktor Banyak para kontraktor yang melakukan perhitungan biaya suatu tender dengan cara yang sederhana, yaitu dengan menghitung biaya-biaya per-unit bahan/pekerjaan yang jenisnya sama kemudian disesuaikan dengan kebutuhan tender. Metode ini akan semakin valid jika sudah dilakukan berulang-ulang (berdasarkan pengalaman).



Langkah-langkah penyusunan anggaran sebagai berikut : 1. Pelajari terlebih dahulu dokumen tender secara keseluruhan dan pelajari lokasi/situasi lapangan.



- 15 -



2. Persiapkan program kerja, dan semua kebutuhan yang berhubungan dengan pekerjaan. 3. Hitung/perkirakan jumlah biaya/upah per-jam kerja dari setiap jenis/unit pekerjaan dengan rencana yang matang. 4. Peroleh informasi tentang bahan dan peralatan dari pada supplier dan pekerjaanpekerjaan sub kontraktor (jika ada). 5. Tentukan macam-macam biaya tambahan dan bagaimana pendistribusian biaya untuk setiap itemnya. 6. Lakukan perhitungan harga/biaya, termasuk gaji para pekerja, biaya peralatan, bahan dan seterusnya. 7. Untuk menguji persiapan tender secara keseluruhan, dapat dilihat dari poin-poin berikut :  Pekerjaan apa saja ?  Perencanaannya bagaimana ?  Bahan dan peralatan apa saja, dan berapa ?  Sub kontraktor – sub kontraktor apa ?  Supplier-supplier mana saja ?  Pengeluaran/biaya tambahan dilapangan berapa ?  Pengeluaran tambahan untuk perkantoran berapa ? 8. Tentukan berapa penambahan biaya untuk modal, resiko dan keuntungan, pajak, dan tetapkan biaya keseluruhan. 9. Lengkapi dokumen tender lainnya, kemudian ajukan penawaran.



C. Perencanaan, Anggaran dan Pembelanjaan Antara “penyusunan anggaran” dengan bagian “perencanaan” terdapat suatu hubungan kerja yang erat. Penyusun anggaran dituntut agar dapat membaca gambar rencana, karena penyusunan anggaran perlu mengetahui secara jelas tentang pelaksanaan dari pekerjaan yang dimaksud oleh perencana. Demikian juga antara “penyusun anggaran” dengan bagian “pembelanjaan”. Pada perusahaan-perusahaan besar, penyusun anggaran sekaligus menangani pekerjaan pembelanjaan. Pada perusahaan-perusahaan kecil, ketiga unsur diatas (perencanaan, penyusunan anggaran dan pembelanjaan) dapat dirangkap oleh satu orang saja. Kebutuhan-kebutuhan suatu proyek/pekerjaan tidak hanya diperoleh dari supplier saja, tetapi juga dari para sub-kontraktor lainnya. Para pembelanja/penyusun anggaran perlu mengadakan pengecekan secara rutin tentang perkembangan harga bahan/peralatan di pasaran/supplier, karena harga bahan/peralatan dipasaran tidak stabil dan setiap saat perubahan harga dapat terjadi. Pembelanja yang ahli harus selalu berada pada posisi harga yang terbaik. Penyusun anggaran harus mengetahui sub-kontraktor dan supplier mana saja yang akan memberikan persaingan harga/mendapatkan pekerjan.



- 16 -



Dalam



pelaksanaan



pekerjaan,



pada



umumnya



tanggung



jawab



dari



Main



Contractor/Pemegang Kontrak Kerja, sebagian akan dilimpahkan pada para subkontraktor, terutama bagian pekerjaan diluar bidang/keahliannya. Dalam pelimpahan tanggung jawab ini, dilakukan melalui pemawaran pekerjaan tersebut kepada subkontraktor yang sesuai dan akan mendapatkan tawaran harga yang bervariasi sehingga perlu dilakukan penyeleksian dan dipilih sesuai dengan yang dikehendaki. Jumlah dari sub-kontraktor disesuaikan dengan variasi pekerjaan dan juga berdasarkan volume kontrak.



D. Metode Perhitungan Perhitungan biaya meliputi semua pengeluarandalam pelaksanaan pekerjaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan. Dari kalkulasi ini akan diperoleh harga satuan, yaitu dengan perbandingan jumlah harga dalam periode tertentu terhadap junlah atau banyaknya pengeluaran (hasil prosuksi/hasil kerja) Harga per unit 



Jumlah biaya dalam periode tertentu Banyaknya hasil/peng eluaran



Misalnya : Harga per titik lampu bisa ditentukan berdasarkanharga/biaya yang dikeluarkan dalam satu hari (untuk pekerjaan pemasangan lampu), kemudian dibagi dengan jumlah titik lampu yang selesai terpasang (pada hari itu). * Untuk setiap jenis pemasangan dan type lampu biayanya akan berbeda. Dalam perhitungan biaya dapat dibedakan atas dua jenis yaitu : 1. Biaya langsung (Direct Cost) Merupakan biaya-biaya pekerjaan yang dapat ditentukan/diketahui secara langsung; seperti beli bahan/peralatan, upah pekerjaan, dan sub-kontraktor. 2. Biaya tidak langsung (Indirect Cost) Adalah biaya-biaya yang dibutuhkan dan ditetapkan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan dan besarnya tidak dapat ditentukan secara langsung. Misalnya : 1. biaya tambahan untuk perkantoran 2. biaya tambahan di lapangan 3. biaya tak terduga 4. pekerjaan sementara 5. kesejahteraan pegawai 6. asuransi 7. resiko dan keuntungan 8. pajak, bea dan lain-lain.



- 17 -



E. Bagian-bagian yang dijadikan perhitungan 1. Direct cost (biaya langsung) a. Tenaga kerja dan bahan Biaya



pekerja/upah kerja



harus ditentukan oleh kontraktor



untuk setiap



bahan/pekerjaan dan dimasukkan kedalam daftar kebutuhan untuk menentukan harga tender.



b. Sub kontraktor Sub kontraktor yang ditunjuk juga mengambil untung dan biaya tambahan, dengan catatan bahwa pekerjaan mereka harus disetujui oleh kontraktor utama (pemegang kontrak) dan keuntungan biasanya ditentukan dalam prosentase dari harga sub kontraktor.



2. Indirect cost (biaya tidak langsung) Dalam penyusunan kebutuhan biaya suatu pekerjaan, perlu diperhatikan kemungkinankemungkinan kebutuhan biaya tambahan, diantaranya adalah : a. Pembuatan dan pembongkaran bangunan sementara selama proyek, termasuk transport ke dan dari lapangan. b. Pekerjaan musiman. Pekerjaan musiman termasuk pekerjaan pemindahan peralatan, perawatan dan perbaikan yangmemerlukan pekerja musiman dalam Pekerjaan gudang dan lapangan adalah meliputi semua kegiatan bongkar muat, penyimpanan dan transportasi di lokasi proyek. c. Pekerjaan gudang dan lapangan. d. Kesejahteraan sosial. Perlu diperhatikan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi peraturan/syarat-syarat kesehatan dan keamanan para pekerja. Jika pemondokan para pekerja ditanggung oleh perusahaan/kontraktor dapat dimasukkan kedalam daftar kebutuhan.



Biaya yang disediakan untuk kesejahteraan pegawai antara lain adalah :  Dana kesehatan  Dana keselamatan  Perumahan  Simpan pinjam/koperasi dll.



- 18 -



e. Asuransi. Pada keadaan/kondisi tertentu, asuransi sangat diperlukan; seperti saat mengalami bencana. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang mengandung resiko tinggi dapat dikelompokkan tersendiri untuk diasuransikan. Nilai dari asuransi bisa didasarkan atas total pekerjaan dan juga dapat dihitung berdasarkan pnambahan atas harga kontrak.



f. Pengawas dan pengelolaan lapangan. Biaya disini berhubungan dengan biaya transportasi, biaya administrasi lapangan, gedung dan sarana lainnya. Jika fasilitas-fasilitas lain diperlukan untuk wakil-wakil owner (staf direksi), dapat dimasukkan dalam daftar kebutuhan.



g. Pengeluaran tambahan kantor. Biaya ini terdiri dari biaya rutin kantor pusat, serta semua kantor cabang.



F. Contoh Menentukan Biaya Per-unit



1. Biaya Mesin dan Peralatan Setiap perusahaan memiliki daftar mesin peralatan yang dimiliki dan menentukan harga per-unitnya. Dalam pelaksanaan pekerjaan, sering dibutuhkan mesin/peralatan, tetapi tidak semua kontraktor/perusahaan memiliki mesin peralatan yang dibutuhkan, sehingga perlu meminjam/menyewa pada perusahaan lain. Dalam hal penyewaan ini perlu dipertimbangkan dan memperhitungkan untung/ruginya. Adakalanya kontraktor memperhitungkan bahwa lebih baik membeli mesin peralatan yang sering digunakan dari pada meminjam atau menyewa; karena nantinya mesin peralatan ini dapat pula disewakan dan ini merupakan masukan buat perusahaan.



Seperti halnya dengan kebutuhan material/bahan, biasanya kontraktor yang baik akan memiliki lembaran informasi untuk seiap mesin peralatan yang dimilikinya. Untuk lebih jelasnya dalam memperhitungkan biaya mesin peralatan ini dapat diikuti daftar berikut, tetapi formatnya tidak selalu sama untuk setiap perusahaan. Kemudian jika kontraktor menyediakan sistem sewa menyewa mesin peralatan, maka perlu dibuatkan daftar harga dengan format tersendiri.



- 19 -



DAFTAR HARGA PER UNIT ………………... TGL ………………………….



….……………..



PEMBELIAN ………...



………………...



1. Nilai dalam keadaan baru



Rp …………………….



2. Nilai akhir ( … % x … )



Rp …………………….



3. Penurunan nilai



Rp …………………….



4. Ekonomis pemakaian



…………………... Thn



5. Jumlah hari pemakaian/Thn



…………………...



6. Jumlah jam pemakaian/Thn



…………………... Jam



7. Daya mesin



…………………... Kw



8. Kebutuhan daya dari … % pemakaian/Thn



…………………... Kwh



9. Perawatan dan perbaikan



Rp …………………….



10. Pelayanan dan perawatan



Rp …………………….



11. Waktu pelayanan dan perawatan/Thn



…………………... Thn



Hr



BIAYA TETAP PER TAHUN 12. Penurunan harga



Rp …………………….



13. Keuntungan … % /Thn (% bunga/Thn)



Rp …………………….



14. Asuransi : kebakaran, bencana alam dll



Rp …………………….



15. Pajak jalan



Rp …………………….



16. Ongkos, bea



Rp …………………….



17. Tempat



Rp …………………….



18. TOTAL BIAYA TETAP PER TAHUN 19. Pemakaian daya



Rp ……………… /Thn



20. Minyak pelumas



Rp ……………… /Thn



21. Lain-lain



Rp ……………… /Thn



22. Reparasi dan revisi



Rp ……………… /Thn



23. Perawatan dan pelayanan



Rp ……………… /Thn



24. JUMLAH MACAM-MACAM BIAYA PER TAHUN



Rp …………………….



25. TOTAL BIAYA KERJA PER TAHUN



Rp …………………….



- 20 -



Kalkulasi nilai (rutin) : 1. Pemindahan (instalasi)



Rp …………………….



2. Sewa per hari



Rp …………………….



3. Sewa per jam



Rp …………………….



4. Waktu nganggur



Rp …………………….



Penjelasan : 1. Harga rata-rata masukan pada akhir tahun 2. Nilai minimal pada akhir pemakaian (mis. penurunan nilai) 3. Pengurangan/selisih poin 1 dan 2 4. Pemakaian (umur/daya guna) 5. Kondisi bekerja/operasi 6. Jumlah jam kerja dilapangan yang dipakai dalam satu tahun termasuk transportasi. Waktu pemakaian terdiri dari : 



pelayanan selama waktu kerja







Selama waktu kerja bila tanpa pemakaian/tanpa operasi, tetapi hanya digunakan bila diperkukan saja.



Nilai pemakaian : Contoh Satu tahun = 12 bulan  250 hari kerja 250 hr kerja – hr pelayanan – hr nganggur = ….. sisa hari Digunakan 50 % = 50 % x 250 hr = 125 hr kerja (pemakaian) Digunakan 80 % = 50 % x 250 hr = 200 hr kerja (pemakaian) 7. Mengetahui daya mesin dalam kW 8. Jika peralatan menggunakan daya listrik, maka perhitungan pemakaian daya mesin dalam kWh/tahun 9. Perawatan dan perbaikan selama operasi 10. Pelayanan yang meliputi operasi yang produktif 11. Faktor operasi ditentukan (nilai rata-rata) 12. Perbandingan antara poin 3 dan 4



-3-/-4-



13. Keuntungan rata-rata yang diperoleh selama masa kerja secara garis besar perhitungannya antara lain sebagai berikut : 14. Besarnya pembayaran premi dari asuransi dapat diketahui dari petugas asuransi atau menanyakan langsung pada perusahaan asuransi 15. Pajak jalan 16. Sesuai dengan peraturan daerah, bea pajak 17. Biaya ini terdiri dari biaya gedung/tempat peralatan



- 21 -



19. Untuk peralatan/mesin



yang



menggunakan daya



listrik



dihitung



dalam



rupiah/tahun 20. Biaya kebutuhan minyak pelumas pertahun (jika ada) 21. Kebutuhan-kebutuhan lain (biaya yang tidak tetap) yang hanya dapat diketahui ditempat tugas 22. Dapat dilihat keterangan no. 9 dan 4 = - 9 - / - 4 23. Dapat dilihat keterangan no. 10 dan 11 = - 10 - x - 11 24. Merupakan jumlah dari no. 19 sampai dengan 23 25. Adalah jumlah dari no. 18 dan 24 = - 18 - + - 24 -



Semua biaya diatas merupakan biaya langsung, termasuk biaya tambahan, biaya tidak langsung dan untuk keuntungan. Sewa per hari 



- 25 -5-



Sewa per jam 



;



Jalan tanp a sewa per hari Jalan tanp a sewa per jam



waktu kosong (pendekata n)



- 25 -6-



- 24 -5-



 







- 24 -6-



( - 18 - )  - 25 -3- 5 - atau - 6 -



2. Gaji pegawai Yang termasuk upah kerja/biaya kerja ialah yang diistilahkan dengan gaji karyawan, upah buruh, pemberian upah, honorarium, gaji tersebut biasanya dilakukan diakhir hari, akhir minggu atau pada akhir bulan.



Pembayaran upah ini meliputi : 



Tarif dasar : biasanya per jam atau per hari.







Tarif tambahan : untuk keahlian, bahaya, keadaan kotor dll.







Tarif Overtime/lembur/kerja shift







Tambahan pribadi : lamanya pelayanan/masa kerja/ketekunan.







Pembayaran hasil daya cipta.







Bonus dll.



Semua keterangan pembayaran upah tergantung dari situasi dan kondisi kerja, dalam hal ini juga diperlukan ketentuan dan peraturan hokum yang berlaku dan sesuai dengan perjanjian (kontrak kerja) sebelum pekerja terjun kelapangan.



- 22 -



Suatu metode rangsangan sering digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan khusus/pekerjaan penting ; dan dalam hal ini, yang sulit untuk diperkirakan dengan tepat adalah jumlah keseluruhan dari upah kerja terutama yang bekerja dengan keamanan, ketelitian, dan keahlian yang tinggi. Salah satu metode rangsangan yang baik adalah dengan memberikan kesempatasn kepada pekerja untuk mengembangkan kemampuannya,dengan harapan para pekerja mendapat kesempatan untuk emperoleh pendapaan yang memasai/lebih baik. Sedangkan keuntungan dari perusahaan adalah hasil kerja/produksi akan meningkat.



Rencana pemberian rangsangan jelas akan mempengaruhi seseorang dalam bekarja untuk mendapatkan hasil yang lebih baik/lebih banyak. Oleh karena itu, selain keahlian dibidang teknik, segi psikologis juga diperlukan dalam perumusan dan pelaksanaannya.



Contoh perhitungan gaji karyawan : Dianggap pekerja yang diperhitungkan adalah sebagai pekerja tetap pada sebuah perusahaan/kontraktor. Gaji setiap bulannya dibayarkan Rp. 500.000,00- bersih. Perhitungan biaya adalah sebagai berikut :



BIAYA PER TAHUN URAIAN



: HARI



: %



: JUMLAH (Rp)



01. Tidak bekerja pada hari minggu



:



52



: -



:



02. Hari kerja 12 x Rp 500.000,00-



:



250



03. THR (gaji ke-13) dll



:



-



04. Libur/cuti 2 minggu



:



05. Libur umum



: 100 : -



6000.000,00



:



500.000,00



12



: 8,3 :



-



:



12



: 4,8 :



-



06. Sakit (asuransi)



:



12



: 4,8 :



210.000,00



07. Kecelakaan



:



9



: 3,6 :



280.000,00



08. Urusan keluarga



:



6



: 2,4 :



-



09. Cuaca buruk (tidak bekerja)



:



12



: 4,8 :



-



10. Pensiun (asuransi)



:



: 6,5 :



390.000,00



11. Pajak penghassilan (PPH)



:



12. Kontribusi rumah



:



? :



:



:



:



13. Biaya transportasi/mobil



:



:



:



14. Peralatan/perlengkapan



:



:



:



15. Sekolah,training,kursus



:



:



:



- 23 -



?



:



-



?



16. Tunjangan keluarga



:



:



:



17. Overtime



:



:



:



18. Bobus kerja



:



:



:



19. Lain-lain



:



:



:



TOTAL



:



365



:



? : …………… ?



Perusahaan yang dikelola dengan baik akan memiliki daftar perhitungan diatas untuk setiap stafnya, sesuai dengan kategori/level msing-masing pekerja tersebut.



Jumlah hari per tahun adalah 365 hari, tetapi yang dipakai untuk hari kerja rata-rata adalah 250 hari, yang biasa dipercaya atau sebagai hari kerja penuh ret tahunnya Meskipun pembayaran gaji bersih hanya Rp 500.000,00- per bulan, tetapi jumlah ini dapat saja naik untuk pekerja yang prestasinya baik, dan loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan. Jika dasar perhitungan diambil 100 % dan jumlah biaya secara keseluruhan atau upah kejra mecapai 140 – 200 %. Ketentuan-ketentuan ini untuk level pekerja seperti : buruh kasar (pekerja yang kurang skill) lebih rendah prosentase upahnya; sedangkan pekerja yang ahli, staf training, staf berpendidikan, rata-rata mendapatkan upah yang jauh lebih tinggi dan prosentase upah kerja semakin tinggi.



Contoh : Suatu perusahaan memperhitungkan gaji pekerja tetapnya sebesar  200 %. Dari perhitungan semula diperoleh : Tarif dasar upah



=



Rp. 6000.000/250 hari kerja



=



Rp. 24.000 per hari --------- 100 %



Untuk perhitungan tender diambil upah Rp 48.000,00- per hari, berarti 200 % Contoh upah pekerja proyek : 1. Buruh



Rp. 30.000/hr (100 %)



Tender Rp. 40.000/hr (160 %)



2. Tk Batu



Rp. 45.000/hr (100 %)



Tender Rp. 90.000/hr (200 %)



3. Tk. Listrik



Rp. 50.000/hr (100 %)



Tender Rp. 90.000/hr (180 %)



G. Overhead Cost (Biaya tambahan) Biaya tambahan biasanya sebanding dengan distribusi biaya total pekerjaan. Biaya tambahan dihitung dalam prosentase (%) dari biaya total kerja. Pada prinsipnya semua biaya tambahan ini merupakan biaya yang tidak berhubungan secara langsung dengan



- 24 -



pekerjaan, tetapi meupakan kebutuhan instansi/perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut seperti kebutuhan-kebutuhan berikut :



1. Untuk keperluan perkantoran dari perusahaan a. Sewa kantor (tanpa memperhatikan apakah kantor tersebut milik sendiri atau menyewa). b. Inventaris kantor (perabotan dan peralatan kantor). c. Gaji karyawan kantor (direktur, ahli teknik, keuangan dll). d. Kontribusi sosial karyawan. e. Biaya lain : seperti rekening listrik, pdam, gas, telp., internet dll. f. Asuransi (khusus dilingkungan kantor).



2. Biaya Modal (bunga) Bunga untuk modal



(tidak termasuk modal mesin/peralatan yang dipakai



dilapangan). a. Bunga untuk modal pinjaman. b. Kerugian bunga akibat terlambatnya pembayaran dari klien. c. Biaya untuk jaminan pelaksanaan d. Pajak-pajak dll.



3.Biaya lain-lain a. Laporan dan pemeriksaan. b. Penasehat setempat. c. Tempat. d. Literatur, buku-buku, bulletin dll. e. Pemasaran, dan perwakilan. f. Biaya tender. g. biaya transportasi. h. Organisasi karyawan(sarana olah raga, kesenian dll).



Perkiraan secara umum biaya tambahan tergantung dari perputaran modal; dan biayabiaya ini relative tetap (dalam periode tertentu) yaitu ; nilainya tidak akan lebih rendah dari biaya minium saat perusahaan tidak sepenuhnya terlibat dengan kontrak.



% biaya tambahan Total biaya tambahan/ tahun  x 100 % (rata - rata) Total biaya kerja/tahu n



- 25 -



Biaya tambahan ini dapat dibagikan secara merata pada biaya kerja atau juga bisa dibagikan secara tidak merata; hal ini tergantung dari masing-masing perusahaan dan pertimbangan pekerjaan/proyek.



H. Biaya Tambahan Untuk Resiko dan Keuntungan Dalam kegiatan bisnis sering dijumpai gangguan-gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar perusahaan, yang dapat mengakibatkan kerugian. Hal ini dikenal dengan “Resiko”. Seperti resiko dari perhitungan awal (pre-calculation) yang terjadi pada beberapa perkiraan/asumsi pengeluaran yang mungkin tidak tepat setelah proyek dilaksanakan ; akibatnya kontraktor/perusahaan pelaksana dapat mengalami kerugian finansial, yaitu bisa berupa waktu pelaksanaan yang lebih lama, atau material yang terpakai lebih banyak dan faktor-faktor lainnya.



Resiko-resiko yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan antara lain adalah : 1. Resiko pembelian bahan 2. Resiko inflasi 3. Resiko jumlah (bahan, jam kerja) 4. Resiko nganggur (pekerja, mesin peralatan) 5. Resiko pencarian uang di Bank 6. Resiko pemakaian alat 7. Resiko pembayaran (terlambat) 8. Kerusakan inventaris 9. Kerusakan konstruksi/bangunan



Resiko-resiko lain yangmungkin ada : 1. Lokasi perusahaan 2. Prosedur keuangan (pembayaran, pembelanjaan) 3. Status hukum perusahaan 4. Jabatan karyawan 5. Pembelian mesin peralatan 6. Pemasaran 7. Kekurangan pekerjaan baru/kontrak 8. Pembatalan kontrak 9. Resiko bencana alam 10. Pemeliharaan dll.



- 26 -



Beberapa dari resiko dapat diasuransikandan untuk resiko diluar lindungan asuransi, dapat dimasukkan kedalam buaya tambahan. Sebagian besar dari resiko-resiko tersebut dapat diatasi dengan adanya asuransi perusahaan. Untuk resiko-resiko tanpasuransi, dibutuhkan penambahan biaya yang diambilkan beberapa persen dari biaya pokok pekerjaan. Pengambilan prosentase dari resiko ini berkisar antara 2 – 5 %. Biaya resiko diatas 2 – 5 % dapat diambil pada proyek yang lebih besar/waktu yang lebih lama/jenis pekerjaan tertentu (resiko besar). Bahaya lain yang selalu mengancam adalah “inflasi” ; perhitungan diatas berlaku bila tidak ada inflasi.



I. Tambahan Biaya Untuk Pajak Langsung dan Bea Pajak langsung sudah merupakan ketetapan pemerintah dan pembayarannyapada lebaga pemerintah yang berwenang. Misalnya : 1. Pajak pelayanan/operasional 2. Pajak pertambahan nilai (PPN) 3. Pajak penghasilan (PPH) 4. Pajak kontrak 5. dan lain-lainnya. Semua pajak-pajak ini dapat ditambahkan setelah harga bersih suatu pekerjaan/proyek.



J. Perhitungan Awal Biaya Pelaksanaan Untuk menghitung biaya bahan, peralatan dan biaya/upah kerja dalam pelaksanaan suatu tender, estimator dapat menghitung dengan mengikuti/menggunakan “format perhitungan awal” (Pre- measuring form), dan cara ini membantu mendapatkan perkiraan biaya yang lebih akurat (format lihat lampiran 1).



K. Skema Faktor-faktor Perhitungan Biaya Disamping keahlian dibidang teknik, keahlian dalam menghitung biaya material maupun upah pekerjaan juga sangat diperlukan dalam pelaksanaan sebuah proyek. Untuk memperoleh faktor pengali/prosentase yang tepat untuk setiap perusahaan, diperlukan kecermatan yang tiggi di dalam perhitungan. Sebab faktor pengali/prosentase ini sangat menentukan jalannya perusahaan. Besar kecilnya faktor pengali/prosentase ini juga dipengaruhi oleh besar/kecilnya proyek/borongan dan besar kecilnya perusahaan yang bersangkuran.



- 27 -



Contoh skema faktor perhitungan biaya proyek :



Pembelian bahan/peralatan - Kerusakan -Kehilangan 1 atau 100 %



Biaya /Upah kerja/Sub. Kon



Biaya langsung/direct cost



Biaya kantor,Administrasi Biaya gedung dll. 1,60 atau 160 %



Kesejahteraan, Listrik, Asuransi



Biaya pokok



Resiko dan keuntungan ± 5,0 % dari biaya pokok atau  8,5 % dari biaya langsung ± 1,685 atau 168,5 %



Biaya bersih



Pajak dan lain-lain



 1,8



atau 180 %



Biaya tender/penawaran



Catatan : Prosentase/faktor pengali ini bukan standard ; setiap perusahaan mempunyai perhitungan sendiri-sendiri dan selalu di perbaharui setiap tahun.



Contoh penentuan faktor pengali/tender (faktor jual) Tahun 2008 Pembelian bahan



:



:133.000.000 :



Persediaan/stock 31 – 12 – 2006



: 10.000.000 :



:



Persediaan/stock 31 – 12 – 2007



:



8.000.000 :



:



Selisih/pengambilan stock



:



2.000.000 : 2.000.000 :



Kebutuhan bahan



:



:135.000.000 : 135.000.000



Upah pekerjaan



:



: 35.000.000 : 35.000.000



Biaya langsung/direct cost



:



:170.000.000 :



1



:



1



:



--------------------------------------------------------------------------------------------------------



- 28 -



 Gaji staf kantor



:



8.000.000 :



: 0,047 :



:



 Gaji ahli + pengawas



: 18.000.000 :



: 0,106 :



:



 Gaji staf gudang



:



6.000.000 :



: 0,035 :



:



 Pembayaran hr besar/libur



:



3.000.000 :



: 0,018 :



:



 Kesejahteraan sosial



:



3.000.000 :



: 0,018 :



:



 Sewa kantor, ws, gdg dll.



: 13.000.000 :



: 0,076 :



:



 Mobil (penurunan nilai)



:



5.000.000 :



: 0,030 :



:



 Mobil (biaya operasi)



:



3.000.000 :



: 0,018 :



:



 Mesin/peraltan (pen. nilai



:



8.000.000 :



: 0,047 :



:



 Kebutuhan kantor : kertas



:



1.500.000 :



: 0,009 :



:



 Kebutuhan ws, gdg



:



2.000.000 :



: 0,012 :



:



 Biaya listrik



:



4.500.000 :



: 0,026 :



:



 Telephone



:



4.000.000 :



: 0,023 :



:



 Asuransi



:



4.000.000 :



: 0,023 :



:



 Keperluan lain-lain



:



2.000.000 :



: 0,018 :



:



Total biaya tambahan



: 85.000.000 : 85.000.000 : 0,500 : 0,500 :



Biaya pokok



:



:255.000.000 :



: 1,500 :



Resiko dan keuntungan 10 %



:



: 25.500.000:



: 0,150 :



Biaya Bersih



:



: 280.500.000



PPN 10 %



:



: 28.050.000:



:



0,165 :



-------------------------------------------------------------------------------------------------------Harga tender/penawaran



:308.550.000 :



: ± 1,80 :



-------------------------------------------------------------------------------------------------------Beberapa hal tentang faktor pengali : Karena faktor pengali ini dihitung dari rata-rata biaya langsung (direct cost) dan biaya tambahan hanya dapat diambil dari pekerjaan-pekerjaan/biaya yang termasuk dalam common cost dan overhead cost.



L. Penyusutan (discount) Discount/penyusutan ini adalah meliputi harga bahan, waktu pengerjaan, dan biaya-biaya kebutuhan lainnya.



- 29 -



- Discount harga bahan : misalnya



0 – 30 %



- Discount waktu pengerjaan misalnya : untuk 1 rumah dikerjakan selama 1 minggu



……… 100 %



untuk 2 rumah dikerjakan selama 12 hari



……… 80 %



untuk 100 rumah dikerjakan selama 420 hari ……… 60 % Besarnya discount/penyusutan waktu pengerjaan untuk 100 buah runah (type yang sama) bisa mencapai 45 %.



Discount/penyusutan lain, Misalnya : Staf kantor



0,030 (3%)



x direct cost



Designer & pengawas/konsultan



0,130 (13%) x direct cost



Transportasi



0,016 (1,6%) x direct cost ----------------------------------0,176 (17,6%) x direct cost



Setelah penyusutan/discount, maka perhitungan semua biaya dikurangi dengan besarnya penyusutan. - Untuk biaya pokok yang sebenarnya menjadi : biaya pokok dikurangi penyusutan. - Inflasi  10 % dari biaya pokok yang sebenarnya (setelah discount) - Harga tender/penawaran : Biaya pokok + inflasi + resiko dan keuntungan + pajak dll (resiko dan keuntungan diambilkan  5 % dari biaya pokok setelah discount atau  8,5 % dari biayalangsungsetelah discount).



Contoh perhitungan discount : Pada contoh perhitungan discount berikut ini diambil untuk jumlah100 buah rumah, dengan kalkulasi awal berdasarkan direct cost (harga material dan upah/waktu pengerjaan) dan harga tender/penawaran per rumah. Untuk mendapatkan prosentase total discount dalam perhitungan perincian biaya utnuk 100 rumah, dimisalkan perusahaan memiliki biaya langsung pekrjaan(direct cost) sebesar Rp. 170.000.000,(seratus tujuh puluh juta rupiah) dan biaya tambahan (common dan overhead costs) pertahun adalah sebesar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah).



- Harga tender per-rumah adalah



: Rp. 2.000.000,-



- Biaya bahan per-rumah



: Rp. 850.000,-



- Waktu pemasangan per-rumah



: 20 jam



- 30 -



Discount untuk biaya bahan : - Biaya bahan per-rumah



Rp.



- Biaya bahan 100 rumah



Rp. 85.000.000,-



Discount 25 %



850.000,-



Rp. 21.250.000,-



Biaya bahan



Rp. 63.750.000,-



Rp.



63.750.000



Rp.



6.000.000



Rp.



69.750.000



Discount waktu pengerjaan - Waktu per-rumah



: 20 jam



- Waktu untuk 100 rumah



: 2000 jam



- Penyusutan 40 %



: 0,6 x 2000 x Rp. 5000,-



Upah pekerjaan



Rp.



6.000.000,-



Total biaya langsung/direct cost



Faktor Pengali Biaya Tambahan = Rp. 69.750.000/Rp. 170.000.000 = 0.41(41%) Biaya tambahan 0,41 x Rp. 85.000.000,-



Rp.



Jumlah biaya pokok



Rp. 104.600.000



Penyusutan lain (17,6 %) 0,176 x Rp. 69.750.000,-



Rp.



12.276.000



Biaya pokok untuk 100 rumah



Rp.



92.324.000



Inflasi 10 % = 0,1 x Rp.92.324.000



Rp.



9.232.400



Resiko & keuntungan 10 % = 0.1 x Rp.92.324.000



Rp.



9.232.400



Biaya bersih



Rp. 110.788.800



PPN 10 % = 0,1 x Rp. 110.788.800



Rp.



HARGA TENDER / PENAWARAN



Rp. 121.867.680



DIBULATKAN



Total discount (%)  100 -



34.850.000



11.078.880



Rp. 121.870.000



Harga tender setelah discount x 100 Harga tender ta npa discount 100 rmh



= 100 –(121.870.000 x 100)/(2.000.000 x 100) = 100 – 61 % = 39 %



M. Perhitungan dari Susunan Harga Per-Unit Setiap perusahaanmempunyai kebijaksanaandan strategi tersendiri dalam menghitung dan menyusun harga per-unit bahan/peralatan. Bagian estimator harus selalu meneliti daftar harga (per-unit) sebagai persiapandan untuk memudahkan dalam penyusunan biaya penawaran suatu proyek.



- 31 -



Daftar harga per-unit tersebut harus dijaga dan disimpan dengan baik, sehingga sewaktuwaktu dibutuhkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan biaya tender atau sebagai pembanding harga. Oleh karena itu, daftar susunan harga per-unit ini harus dijaga agar selalu mengikuti perkembangan harga pasaran (up to date).



Sebagai pedoman dalam penyusunan harga per-unit ini, dapat diikuti format/tabel pada halaman berikut. dalam penyusunan daftar harga per-unit ini yang berbeda/berubah adalan pada kolom faktor jual, karena setiap perusahaan mempunyai cara tersendiri dalam nenentukan faktor jual ini atau disebut juga faktor pengali; yang dipengaruhi oleh besar kecilnya perusahaan dan besar-kecilnya/lamanya pekerjaan/proyek.



Contoh format tabel dapat dilihat pada lampiran 2.



N. Form Penawaran/Tender Form Suatu perusahaan yang terorganisir dengan baik akan mempengaruhi penawaran terhadapklie/arsitek. Perincian harga dari penawaran suatu pekerjaan/proyek disajikan dalam



kolom-kolom



pada



form



penawaran/tender



form



yang



akan



diajukan



(formnya/daftar isiannya hiasannya telah ditentukan oleh panitia tender). Seperti terlihat pada “pre-measuring form”, dimana form ini sangat membantu pada kegiatan berikutnya untuk keadaan dan bagian-bagian pekerjaan yang sama, dan dibutuhkan pada waktu yang singkat, tetapi spesifikasi dan prosentasenya sama. Bentuk ini juga memudahkan dalam perhitungan/kalkulasi ulang (“pre-calculation”) setelah/sedang mengerjakan suatu pekerjaan. Form penawaran/tender form ini dapat dilihat pada lampiran 3.



O. Ketentuan pengajuan penawaran Ketentuan ini ditetapkan oleh panitia lelang, diantaranya adalah seperti contoh berikut : Berkas penawaran diberi sampul tidak tembus pandang dan dialamatkan kepada : Bapak ……………………………………… Malang. Pada sebelah kiri atas sampul tercantum kata-kata : PENAWARAN : PEKERJAAN PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK ……….



- Jenis



: Pelelangan Terbatas



- Hari/Tanggl



:



- Pukul



: ……. WIB



- Tempat



: Jl. ……………………… Malang.



- 32 -



Berkas penawaran yang disampaikan melalui POS harus menggunakan 2 (dua) sampul; sampul luar hanya memuat alamat dari pelelang dan sampul dalam harus memeluhi syaratsyarat seperti pada persyaratan umum pasal …… Pada penerimaan berkas yang demikian, sampul luar akan diambil dan diberi catatan tanggal penerimaan oleh panitia pelelang. Berkas penawaran yang diterima setelah baras waktu yang telah ditetapkan, tidak akan diikutsertakan dalam pelelangan, dan akan dikembalikan kepada pengirim.



Berkas penawaran dilarang dikirim kepada Anggota Panitia Pelelangan atau Pejabat. Rekanan harus menyerahkan 4 (empat) set Berkas Penawaran yang terdiri dari 1 (satu) set ASLI dan 3(tiga) set foto copy. Setiap set berkas penawaran terdiri dari 2(dua) bendel, yaitu :



BENDEL I : Adalah bendel yang isinya akan mementukan SAH atau TIDAK SAH-nya Penawaran, terdiri atas : Neraca perusahaan terakhir, Struktur Pemilik Modal, Pengalaman pekejaan dan seterusnya (kelengkapan administrasi lainnya)



BUNDEL II : Adalah bundel yang isinya akan dievaluasi/dinilai untuk menentukan urutan calon pemenang dalam penawaran, terdiri dari : 1. Surat penawaran 2. Rekapitulasi harga penawaran 3. Perincian anggaran biaya pekerjaan 4. Perincian harga satuan 5. Metode pelaksanaan dan progres kegiatan 6. Struktur organisasi perusahaan 7. Struktur organisasi pelaksana pekerjaan 8. Surat kuasa (bila ada) 9. Jaminan kualitas 10. Pernyataan pelaksanaan pekerjaan (dikerjakan sendiri atau disub-kontrakan) 11. Spesifikasi teknis peralatan yang ditawarkan 12. Jawaban Questionaire



P. Surat Penawaran Setelah persyaratan tender/dokumen dilengkapi, kemudian dibuat surat pengantar (surat penawaran) yang dikirimkan kepada panitia tendet/arsitek, beserta dokumen tender



- 33 -



lainnya. Surat penawaran dibuat singkat (memuat poin-poin penting saja) dan jelas. Ketentuan tentang surat penawaran ini ditetapkan oleh panitia pelelangan. Pembukaan Surat penawaran ini adakalanya dihadiri oleh wakil para peserta.



Berikut ini terdapat contoh poin-poin yang dapat dimasukkan dalam surat penawaran. 1. Pendahuluan/pembukaan 2. Power supply PLN …… ? ( BP/UJL) 3. Penempatan alat ukur/meteran dan panel distribusi …… ? 4. Penempatan titik lampu, KK, switch & alat lainnya …… ? 5. Jenis pemasangan instalasi pada lokasi yang berbeda …… ? 6. Asuransi …… ? 7. Harga penawaran. 8. Jaminan penawaran. 9. Ketegasan/kejelasan perjanjian. 10. Termen pembayaran. 11. Hak dan kewajiban serta sangsi hukum …… ? 12. Jangka waktu berlakunya penawaran. 13. Inflasi …… ? 14. Keterangan-keterangan/referensi …… ? 15. Rekomendasi …… ?



Poin-poin diatas bersifat umum dan dalam keadaan yang sesungguhnya, dapat dipilih poin-poin yang sesuai dengan kebutuhan saja. Jadi tidak semua poin diatas harus dimuat dalam surat penawarn.



Contoh bentuk surat penawaran Malang, …………… 19…. …………………….. Electrical Instalation Jln. ………………… Malang. Yth. ……………………… Jln. …………………….... ……………………….



Penawaran pemasangan instalasi listrik Rumah ………………………….



- 34 -



Dengan hormat, Sesuai dengan surat ..… no …..…. tertanggal …………., maka pada lampiran surat ini Bapak akan mendapatkan dokumen yang diperlukan sehubungan dengan pemasangan instalasi listrik apartemen/proyek Bapak yang terletak di Jln. ………………… Malang.



Untuk power supply-nya, kami telah menghubungi piha PLN, dan informasi yang kami terima bahwa pihak PLN setuju dengan permintaan daya yang Bapak butuhkan, Untuk keputusan selanjutnya kai serahkan pada Bapak.



Panel alat-alat ukur (KWh meter) kami tempatkan dilantai bawah, di luar sebelah kiri pintu masuk. Kotak panel terbuat dari bahan alluminium, dan fuse utama juga kami tempatkan pada panel ini. Untuk panel-panel distribusi kami tempatkan pada koridorkoridor apartemen Bapak.



Susunan penempatan titik lampu, kotak-kotak, saklar dan kebutuhan lainnya dapat dilihat pada “single line diagram” terlampir. Pemasangan instalasi keseluruhan apartemen kami pakai sistem pasangan dalam (in plaster/flhush mounting), kecuali hal-hal khusus (peralatan) yang memerlukan pemasangan luar (on plaster/surface mounted).



Bangunan Bapak kami harapkan sudah diasuransikan ; kalau belun kami bersedia membantu Bapak untuk mengasuransikannya dengan perhitungan luas bangunan dan semua peralatan yang ada. Harga penawaran kami sebesar Rp………………………. (…………............................ ……………………………………. ). Harga ini sudah kami pertimbangkan sebaik mungkin dengan harga yang sudah tetap. Jika ada perubahan/tambahan pekerjaan, maka penambahan tersebut dapat kami masukkan ke dalam penawaran ini setelah kita adakan persetujuan. Pembayaran kami ajukan dalam tiga termen; termen pertama setelah pekerjaan selesai, dan untuk termen kedua pada dua pertiga pekerjaan selesai, dan untuk termen ketiga/terakhir setelah pekerjaan selesai, dalam waktu 30 hari tagihan dikirimkan. Bersama ini kami lampirkan jaminan penawaran sebesar Rp………………………….. (………………………………………………………….. ). Penawaran ini kami buat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan didepan ahli.



- 35 -



Penawaran ini masih kami berlakukan terhitung 6 (enam) bulan setelah tanggal surat ini, dengan syarat tanpa penambahan/perubahan pekerjaan dan selama tidak terjadi inflasi.



Perusahaan kami memiliki 22 orang tenaga kelistrikan, 4 orang teknisi, satu orang sarjana, dan 32 orang tenaga pembantu, serta staf pimpinan.



Sebagai bahan pertimbangan, kami telah melaksanakan pekerjaan pemasangan instalasi listrik sebagai berikut : a. 12 blok apartement, milik …………. di Jln. ………………..tahun 2003 b.



6 blok apartement, milik …………. di Jln. ………………..tahun 2004



c. Hotel 60 kamar, milik ……………... di Jln. ………………..tahun 2005. Kesemua proyek diatas biayanya diatas 100 juta rupiah, dan masih banyak proyekproyek kecil lainnya yang kami kerjakan sebelum tahun 2003.



Kami menjamin akan melaksanakan pemasangan instalasi listrik apartement Bapak, sesuai dengan peraturan yang berlaku (Peraturan Umum Instalasi Listrik/PUIL2000).



Demikian surat penawaran ini kami ajukan, atas perhatian dan kerja sama yang baik kami sampaikan terima kasih.



Hormat kami,



Penanggungjawab Lampiran : d. Tender form e. Rekapitulasi harga f. Kelengkapan admisistrasi dll.



Contoh bentuk lain dari surat penawaran Kop perusahaan



Nomor



:



Lampiran



: 1 (satu berkas)



Perihal



: Penawaran Harga



__________, ___________ 200__



- 36 -



Kepada: PLN Proyek Induk Pembangkit Termal – Jawa Timur Jl. Ketingtang Baru No. 3 Surabaya



Yang bertada tangan di bawah ini



: _______________________ ( 1 )



Jabatan



: _______________________ ( 2 )



Dalam hal ini mewakili



: _______________________ ( 3 )



Sesuai akte notaries



: ________________________ No. _______ Th. _________ ( 4 )



Dengan ini menyatakan; 1. Tunduk kepada ketentuan-ketentuan pelelangan yang termuat dalam Keppres No. 29 Tahun 1984, dan IMPRES No. 1 Tahun 1988. 2. Bersedia dan sanggupmelaksanakan pekerjaan : ……………………………………………………………………….



sesuai



dengan syarat-syarat yang tercantum dalam ; g. Rencana kerja dan syarat-syarat, Nomor



: ……………………………….



Tanggal



: ……………………………….



Nomor



: ……………………………….



Tanggal



: ……………………………….



h. Berita acara penjelasan,



Dengan harga penawaran sebesar Rp. ________________________ ( _____________________dengan huruf ____________________ ). Harga penawaran tersebut diatas adalah lunp-sum fixed price dan sudah termasuk PPN sebesar 10 %. 3. Penawaran tersebut mengikuti dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal pembukaan surat penawaran dan dapat diperpanjang lagi bila diperlukan. 4. Waktu penyerahan adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak. ________, ___________ 200__ (5) _________________ Jabatan ( 2 )



- 37 -



Keterangan : 1. Nama yang mewakili perusahaan 2. Jabaran yang mewakili perusahaan 3. Nama dan alamat perusahaan 4. Sesuai dengan akte perusahaan yang dilampirkan 5. Tanda tangan penawar (asli diatas materai Rp. 6000,-)



Lampiran surat penawaran 1. Rekapirulasi harga penawaran pekerjaan ………………………………. Instalasi peneranan



: Rp. ……………………



Instalasi tenaga



: Rp. ……………………



Panel box lengkap



: Rp. ……………………



Pentanahan



: Rp. ……………………



lain-lain



: Rp. ……………………



Jumlah



Rp. ……………………



PPN ( 10 % )



Rp. ……………………



Total



Rp. ……………………



Dibulakan



Rp. ……………………



Terbilang ( __________________________________________________ ) __________, ___________ 19__ Direktur,



( _________________ ) 2. Perincian harga satuan (tender form dengan harga). 3. Kelengkapan administrasi perusahaan



Q. Jaminan Penawaran Peserta



diwajibkan



menyerahkan



jaminan



penawaran



berupa



Surat



Jaminan



Bank/Lembaga Keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, yang besarnya berkisar antara 1 % (satu persen) sampai 3 % (tiga persen) dari harga penawaran yang diajukan, untuk penawaran yang nilainya diatas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).



Jaminan penawaran sifatnya hanya sementara (selama proses penentuan pemenang tender dan kontrak kerja) dan Jaminan Penawaran ini segera dikembalikan kepada peserta



- 38 -



pelelangan yang tidak menjadi pemenang dalam pelelangan. Jangka waktu berlakunya jaminan penawaran ini tergantung dari keinginan klien dan terhitung sejak tanggal pebukaan penawaran (biasanya dapat diperpanjang bila diperlukan).



R. Prosedur Penetapan calon Pemenang Biasanya dalam pelelangan diabil 3 (tiga) calon pemenang yang ditetapkan berdasarkan urutan harga tender yang telah dinilai wajar. Penilaian pemenang dari pelelangan ini ditentukan beberapa tahap penilaian, sesuai dengan keinginan klien, diantaranya adalah : - Tahap I



: Penilaian administrasi - mengenai penyampaian sampul surat penawaran - mengenai kelengkapan surat penawaran dan lampiran - hasil penelitian kebenaran surat penawaran beserta lampiran



- Tahap II



: Penilaian teknis



- Tahap III



: Penilaian harga



- Tahap IV



: Penetapan urutan calon pemenang



- 39 -



BAB III. PERENCANAAN



A. Pengantar Semua pemasangan instalasi listrik ditentukan berdasarkan perencanaan bangunan, susunan/jumlah ruangan, jumlah lantai serta skema-skema fungsi, syarat-syarat keamanan, dan permintaan kontrak. Dalam perencanaan instalasi listrik, yang prinsip adalah bagaimana supaya Owner dan Pelaksana dapat mengerti dan memahami proyek melalui dokumen, dengan hanya membaca gambar dan mempelajari ketentuan-ketentuan fungsi, kegunaan dan tata cara pemasangan instalasi (persyaratan pemasangan), yang terdapat dalam suatu naskah yang dikenal dengan “BESTEK/SPEC/RKS”.



Dalam gambar pelaksanaan instalasi mencakup keterangan : 1. Panel (tata letak) 2. Suber PLN (incoming feeder) 3. Layout titik beban dan peralatan control 4. Saluran instalasi/Single line diagam 5. Jenis bangunan (tingkat, permanent, semi permanen dst.) 6. Dan seterusnya Mengenai biaya mencakup keterangan : 1. Harga satuan/harga per-unit 2. Jumlah harga setiap item/bagian 3. Harga Penawaran (rekapitulasi harga penawaran) Mengenai mesin/peralatan mencakup keterangan : 1. Data teknik 2. Pelayanan dan perawatan 3. Pemasangan dll.



B. Dasar-dasar perencanaan 1. Langkah menuju perencanaan yang matang a. Mengenal komponen-komponen b. Pengenalan hokum-hukum/peraturan/norma-norma c. Pengenalan semua sistem kelistrikan yang digunakan d. Perencanaan (tergantung kebutuhan) 2. Tahapan kerja perencana a. Pra-perencana Terdiri dari gambar-gambar sketsa berdasarkan denah/lokasi, berikut perkiraan biaya (secara global)



- 40 -



b. Rencana pelaksanaan Merupakan lanjuran dari pra-rencanadengan gambar yang lebih detail dan lengkap dengan uraian serta suarat-syarat pekerjaan (SPEC/bestek), berikut perhitungan detail anggaran biaya proyek (instalasi listrik). 1) Gambar detail ----------------> juru gambar Untuk semua dokumen/gambar diperlukan untuk pelelangan, termasuk diagram distribusi dan rekapitulasi daya, layout peralatan dan konstruksi panel 2) SPEC/bestek Meliputi syarat umum, uraian dan syarat (spesifikasi) bahan/peralatan, dan aturan/syarat-syarat teknik pelaksanaan /pemasangan pekerjaan. 3) Rencana Anggaran Biaya (RAB) Meliputi perhitungan banyaknya/besarnya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah pekerjaan, serta biaya-biaya tambahan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, termasuk pajak/bea dll.



C. Ketentuan rencana instalasi listrik Persyaratan perencanaan instalasi listrik telah ditetapkan dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000 (PUIL 2000) Bab 4.



D. Pembacaan denah dan perencanaan Instalasi listrik suatu rumah direncanakan sesuai dengan bentuk dan konstruksinya, seorang ahli harus bisa/mampu membaca dan menginterpestasikan konstruksikonstruksi perencanaan yang mana digunakan untuk menyiapkan perencanaan penginstalasian listrik (lihat gambar 1). Pada gambar 1 diperlihatkan prinsip pemotongan bangunan/rumah menjadi dua bagian dan sebagian diangkat keatas. Sehingga dapat diketahui tata letak ruangan yang biasanya dikenal dengan gambar denah bangunan. Jika instalasi listrik keseluruhan diangkat dari tempatnya kebagian atas ruanganruangan akan terlihat konstruksi dari instalasi listrik secara keseluruhan, seperti diperlihatkan pada gambar 2.



- 41 -



Gambar 1. Prinsip pengambilan denah bangunan



Gambar 2. Konstruksi instalasi listrik



- 42 -



Berikut ini adalah contoh gabar rencanainstalasi dari bangunan diatas. Pada gambar terlihat : 1. variasi rangkaian-rangkaian dari instalasi 2. layout komponen dan memberikan ukuran yang dibutuhkan 3. saluran-sa.uran instalasi antar komponen 4. metode penginstalasian



220



50



5. macam-macam komponen instalasi (saklar, KK, lampu, J. box dll)



3 2



3



2



2 2



2



2



3



2 2 3



2 3



2



3



40



NYM 1,5mm2



3



2



3



2 2



2 2 2



2 3



3



3



80



2



15



Gambar 3. Gambar rencana instalasi



Perhatikan gambar diatas, dan catat permasalahan yang diaggap kurang jelas, salah, atau yang berupa kekurangan-kekurangan.



E. Rencana & Syarat-syarat Teknik Pelaksanaan Pekerjaan (Spec/Bestek/RKS) Rencana dan syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan ini merupakan naskah yang memuat semua aturan dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaksana (pedoman bagi pekasana) yang disiapkan oleh ahli/desingner dan disetujui oleh pemberi tugas/Owner ; yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian : -



Umum



-



Data/Spesifikasi bahan dan peralatan



-



Aturan dan syarat pelaksanaan pekerjaan (pemasangan instalasi Lisrrik).



Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut ini.



- 43 -



Contoh Rencana Kerja dan Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan (SPEC/BESTEK/RKS) 1. Umum a. Ruang lingkup -



Pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam bidang keahlian ini meliputi : menyediakan



seluruh



pekerja,



material



perlengkapan,



peralatan



dan



melaksanakan seluruh pekerjaan sistem listrik, sehingga dapat beroperasi secara sempurna. -



Gambar 2 dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.



-



Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dikerjakan harus dikerjakan oleh perusahaan/kontrator yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-pekerja yang cakap dan berpengalaan didalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftas sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir klas tertinggi (C).



-



Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Peraturan Umum Instalasi Listrik di Indonesia/Peraturan PLN” Edisi yang terakhir sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standart lainnya yang diakui (VDE, DIN).



b. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan. Pekerjaan yang harus diselesaikan meliputi : -



Pemasangan kabel dari gardu hubung PLN sampai panel tegangan rendah/ Panel utama.



-



Instalasi dari panel utama ke panel workshop.



-



Instalasi penerangan, lampu dan general outlet.



-



Instalasi daya sampai dengan mesin-mesin, power outlet, dan outlet box.



-



Instalasi listrik untuk exhause-fan dan lain-lain.



c. Koordinasi pekerjaan Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut didalam proyek harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan yang lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik, dan harus mendapatkan persetujuan direksi pengawas.



- 44 -



d. Material dan “Workmanship” Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan khusus bagi pekerja adalah diperlukan, kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi syarat sertifikat yang sah untuk setiap personel ahli, yang menyatakan bahwa personel tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam keahlianya.



e. Daftar material Dalam jangka waktu tiga puluh hari setelah menerima surat perintah kerja, kontraktor harus menyerahkan daftar lengkap material yang digunakan pada proyek. Daftar harus dibuat rangkap 4 (empat) dan disertai nama pabrik serta alamatnya, no catalog, naa merk penjualan, uraian dan standart penggunaan. Data mengenai



uraian



detail



tidak



diperlukan



untuk



material



yang



mana



“shopdrawings”nya telah diwajibkan untuk diserahkan. Daftar material harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.



f. Shop Drawings Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material,kontraktor diharuskan enyerahkan shopgrawings untuk disetujui. Shopdrawing harus termasuk katalog data dari pabrik, literature mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, dan data ukuran dimensi. Data untuk setiap sisitem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem, penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Shopdrawings yang harus diajukan adalah : 



Panel Utama dan WS.







Detail pemasangan lampu.







Dll. yang diinta oleh konsultan.



g. Subtitusi -



Produk yang disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya dalam spesifikasi, kontrator harus melengkapi produk yang disebutkan di spec, atau dapat mengajukan produk



- 45 -



pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk mendapatkan persetujuan konsultan/direksi pengawas sebelum pemesanan. -



Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya. Material, peralatan, perkakas, accessories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya didalam spec kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama dari pabrik



yang



menghasilkannya,



yang



katalog,



dan



selanjutnya



menguraikan



data



menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan adalah sesuat dengan spesifikasi dan kondisi proyek.



h. Contoh Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material yang mendapatkan persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor.



i.



Proteksi Seluruh material dan peralatan harus dengan sebenarnya dan diproteksi secara memadai oleh kontraktor, sebelum, selama pengerjaan, dan sesudah selesai instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang mana mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak memadai tidak dapat diterima untuk instalasi pada proyek.



j.



Acces Opening Kontraktor harus menyediakan acces opening (bukaan-bukaan) untuk inspeksi dan pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan terdapat pada konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya. Begitu pembukaan harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang berdekatan.



k. Pengecatan Apabila peralatan-peralatan sudah dicat dari pabrik dan tambahan pengecatan di lapangan tidak dispesifikasikan makaseluruh permukaan yang dicat harus diperbaiki ataupun pengecatan kembali untuk memperoleh hasil pengecatan yang uniform. Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, kontraktor harus bertanggung jawab atas pengecatan peralatan tersebut.



- 46 -



l.



Pengetesan Kontraktor harus melakukan seluruh pengetesan seperti yang disebutkan dan harus melakukan percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material, dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/ salah harus diganti/dibetulkan dan percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/ normal/benar. Seluruh pengkabelan instalasi dan peralatan harus dicek dan dites oleh PLN. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jarungan listrik dan seluruh biaya ditanggungatas beba kontraktor.



m. Peraturan Hak Patent Kontraktor harus melindungi owner terhadap semua klaim atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau nama produksi, hak cipta, pada semua material, peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.



n. Kebersihan Kontaktor harus membersihkan seluruh kotoran/sampah dan sisa-sisa material yang tidak terpakai yang diakibatkan oleh pekerjaannya dan harus menyelesaikan tiap-tiap bagian dari instalasi secara teratur serta rapi segera.



o. Perihal Iklim -



Temperatur luar ruanganantara 24 derajat s/d 33 derajat celcius pada curah hujan yang tinggi, dan dengan ketinggian …… m di dalam ruangan antara 24 s/d 32 derajat celcius, dengan kelemba



-



Seluruh peralatan harus tahan terhadap pengoperasian secara terus menerus (continue) pada temperature maksimum 50 derrajat celcius untuk periode 24 jam.



-



Seluruh peralatan harus juga bertahan terhadap iklim tropis.



2. Prinsip Design



Prinsip dari sistem supply, sistem distribusi dan sistem proteksi dijelaskan disini. - Prinsip Supply Listrik diperoleh dari PLN dengan tegangan 220/380V, 50 Hz 3 fasa. - Prinsip Distribusi, Karakteristik tegangan 380/220 V, 50 HZ, 3 fasa, empat atau tiga kawat.



- 47 -



- Tegangan jatuh, untuk penerangan kurang lebih 2 % dan tegangan jatuh untuk mesin-mesin 3 %. - Proteksi



yang digunakan untuk



pengaman



sisteminstalasi listrik dilengkapi



dengan proteksi terhadap hubung singkat dipanel utama dan panel pembagi , kecuali ditunjukkan lain pada gambar. - Semua bagian metal dari peralatan listrik harus dihubungkan ke kabel tanah/ diketanahkan (G).



3. Material a. Lampu/Tabung/Bola 1) Lampu fluorescent 40 watt Standart (TL) Lampu fluorecen type tabung, standart, wana putih (temperature sumber  4200 o



K), dilengkapi dengan :



- Balast dengan maksimum looses  10 watt, Pf  0,5, 220 volt. - Capacitor nilai 5,9 µF  4 %, 220 V. Menghasilkan Pf  0,95. - Starter switch (merk...) - Terminal. - Fitting tabung, rotary lock. - Lumen out put minimal  2650 lumen (1000 jam nyala) - Merk Philips 2) Lampu Pijar (Inceandescent bulb) Tengangan nominal 220 volt  4,5 %. Single coil frosted lamp, dengan lumen out put : watt



Lumen out put (tergantung pada umum)



25



250



60



600



100



1000



Fitting : E.27 3) Armature Lampu / Fixtures 4) Armature TL 2 x 40 watt - Housing: bahan platn besi 0,6 mm, pembuatan harus dengan mesin peralatan lampu. - Reflektor



: bahan plat besi 0,6 mm.



- Finising



: terdiri – cat dasar -cat akhir, warna putih, oven.



- Tabung TL 2 x 40 watt, dengan rangkaian capacitor : 4,5 MF  4 %, 380 volt. -



- 48 -



5) Armature TL 1 x 40 watt Spesifikasi sama dengan 3.a.1, pemasangan capasitor parallel. 6) Power Plug dan Soket 3 Fasa(KK & Tusuk Kontak 3 Fase) Plug dan Soket 3 phasa  Pole



: 3 phasa + Netral + Earth.



 Tegangan



: 380 volt, 3 phasa, 50 Hz.



 Rating Arus : 16 Ampere.  Proteksi



: Splash proof, drip prood (IP 44).



 (socket dengan tutup dan penguncian plug) 7) Plug dan Socket 1 phasa -



Pole: 1 phasa + Netral + Earth



-



Tegangan



: 220 volt, 3 phasa, 50 Hz.



-



Rating Arus



: 16 Ampere.



-



Proteksi



: Splash proof, drip prood (IP 44).



-



Dipasang lengkap plug dan soket



8) Switch -



Tipe piano



-



Bentuk persegi ukuran  (80 x 80) m (minimal)



-



Rating Arus 10 Ampere, tegangan 250 volt



-



Pemasangan tertanam/flush



-



Lebih dari 1 switch harus menggunakan grid switch.



-



Merk Legrand



9) Kabel Tegangan Rendah a. Under Ground Cable (NYFGbY) i. Kabel berinti banyak : 4 inti (untuk 3 phasa + Netral) Inti terbuat dari kawat tembaga stranded (stranded copper wire). ii. Lapisan isolasi, terdiri dari (mulai dari dalam) lapisan isolasi PVC yang menyelubungi setiap inti. iii. Lapisan



coumpound



dari



bahan



water



proof



yang



diisi



memenuhi/menyelubungi ruangan antara konduktor. iv. Lapisan dari metal sheath spirak menyelubungi secara keseluruhan, berlaku juga sebagai pentanahan. v. Lapisan dari PVC sebagai lapisan pelindungterakhir. vi. Karakteristik:  Rating teganagn 400 volt.  Insulatoinlevel 1000 volt.  Test voltage 2500 volt.



- 49 -



 Frekuensi 50 Hz.  Maximum temperatur 75 oC.



b. Kabel Tenaga/Daya (NYY). i. Kabel berinti 5 inti untuk 3 phasa dan 3 inti untuk i phasa. ii. Untuk kabel dengan diameter inti 6 mm2 sampai sengan 185 mm2, inti harus dibuat dari multi stranded multi core kabel. iii. Untuk kabel dengandiameter inti 250 mm2 sampai dengan 500 mm2, kabel harus yang berinti tunggal. iv. Inti dari copper. v. Lapisan isolasi sama dengan yang diatas dengan lapisan metal sheath dihilangkan. vi. Karakteristik sama dengan diatas. vii. Kabel Instalasi PeneranganKotak-kontak (NYA) viii. Kabel instalasi penerangan/general out let di pasang dalam pipa pelindung. ix. Kabel berisolasi PVC, inti dari tembaga. x. Diameter minimum 2,5 mm2.



4. Instalasi /Pemasangan a. Umum Pada



bab



ini



dijelaskan



prinsip



memasangan/instalasi



dari



pada



materialequipment untuk yang dipergunaka. Secara detail cara-cara instalasi dapat dilihat pada gambar rencana atau disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan persetujuan Dirteksi Lapangan.



b. Instalasi Kabel tengangan Rendah dalam Bangunan 1) Instalasi kabel dalam bangunan harus tersembunyi diatas ceiling/plafon, terbenam/tertanam dalam tembok, diletakkan dalam saluran kabel dibawah lantai. 2) Jenis kabel -



Untuk instalasi penerangan dan out let harus dipergunakan kabel NYA ukuran minimal 2,5 mm2.



-



Untuk instalasi daya dipergunaka kabel NYM/NYY ukuran minimum 2,5 mm2.



3) Pipa Instalasi kabel harus dimasukkan didalam pipa, hal ini berlaku untuk peasangan dalam tembok/beton/diatas plafon.



- 50 -



4) Kotak Pencabangan/penyambungan Semua kotak pencabangan/ penyambungan dibuat dari bahan-bahan yang sama dengan pipa, dengan ukuran minimum sebesar kotak out let, dan dilengkapi dengan penutup. Kotak harus dipasang tertanam dalam tembok dengan penutup rata tembok, kecuali pemasangan diatas plafon kayu/rongga terlapis.



5) Pipa harus dilengkapi dengan :  Pipa lurus (straight)  Pipa belok (elbow)  Sambungan (sock)  Gland  Klem



6) Klem untuk pipa dipasang setiap jarak maximum 0,514 m. Jumlah kabel dalam pipa sesuai dengan regulasi PUIL 2000.



7) Penyambungan/Pencabangan Kabel  Penyabungan harus dilakukan didalam kotak penyambunganyangkhusus dibuatuntuk itu.  Tidak diperkenankan adanya penyambungan/percabangan di dalam pipa.  Penyambungan/pencabangan harus memenuhi : 



warna kabel harus sesuai







ukuran harus sesuai







menggunakan terminal dan isolasi yang sesuai.



 Pencabangan hanya diperkenankan didalam kotak out let, kotak penyambungan, panel. Sambungan harus dibuat secara mekanis dan teguh.



8) Warna kabel : Warna isolasi kabel harus standard yaitu :  Fasa R warna isolasi merah  Fasa S warna isolasi kuning  Fasa T warna isolasi hitam  Fasa N warna isolasi biru  pentanahan warna isolasi hijau strip kuning.



- 51 -



9) Power Out Let Power out let dipasang in plaster (tertanam) dengan ketinggian  1,10 m, dilengkapi dengan box untuk emperoleh kedudukan yang kuat.



10) Switch Lampu Switch lampu dipasang in plaster (tertanam) di dinding dengan ketinggian  1,50 m dari lantai kerja.



11) Out Let Biasa/KKB Out let biasa dipasang tertanam di dinding dengan ketinggian  0,30 m dari lantai kerja.



12) Saluran Kabel dalam Lantai (kanal) -



Saluran kabel dalam lantai disertakan untuk instalasi kabel dari panel ke out let dank e mesin-mesin. Saluran dari mesin-mesin, out let ke kanal menggunakan pipa PVC 6 “ .



-



13) Instalasi Lampu TL -



Lampu TL dipasang menepel pada lafon sesuai dengan gambar arsitektur.



-



Pengawatan lampu TL harus melalui kotak pencabangan dilekngkapi dengan terminal.



-



Semua lapu TL dilengkapi dengan kapasitor.



c. Panel Tegangan Rendah 1) Panel dipasang free standing. 2) Untuk panel dengan ukuran tinggi maximum  1,20 m, tebal maximum  0,40 m, panel harus dibuat diatas rangka besi profil u (50 x 50) dengan diangker pada dudukan beton setinggi  0,5 m dari lantai kerja. 3) Tinggi maximum panel dari lantai  2,10 m. 4) Panel harus mempunyai ventilasi secukupnya, dengan sistem ventilasi sesuai dengan regulasi/sirkulasi udara.



d. Pentanahan / Grounding 1) Hantaran pentanahan/ground cable -



Penghantar harus terlindungi dari gangguan mekasin.



-



Pada setiap panel harus disediakan rel hantaran tanah, dan frame/penutup metal tisdak boleh dipergunakan sebagai penghantar.



- 52 -



2)



Gounding



-



Elektroda pentanahan harusdilengkapi control box dan terminal pengujian.



-



Elektroda tahanan harus dipasang diluar bangunan.



-



Tahanan pentanahan maximum adalah 5 ohm.



F. Contoh pemilihan dan perhitungan matrial



Kebutuhan pipa adalah : Saluran Vertikal



: dari saklar ke plafon = 3,5 – 1,5 = 2 M



Saluran Horizontal



: dari saklar ke lampu TL = 5cm x50 (skala) = 250 cm (2,5 M) Dari lampu TL ke junction box = 3,4 cm x 50 = 170 cm (1,7 M)



Jumlah kebutuhan pipa = 2 + 2,5 +1,7 = 6,2 M Jumlah kebutuhan kabel = (2x3) + (2,5x3) + (1,7x4) + (0,3x10) = 23,3 M 6



7,5



6,8



3



1



Union 16



Kode Mate rial DM



2



Union 16



DM



10/11



M



4,2



3



Kabel NYA 2,5 mm2



DM



60



M



23,3



4



Saklar tukar FM



DMC



48



bh



1



5



Inbow dus



DM



30



bh



1



6



TL 40 Watt



DMC



10



bh



1



7



Junction box



DMC



10/11



bh



1



No.



Spesifikasi Material



Kode Jenis Pemasangan 30



Unit m/bh



Jumlah



M



2



- 53 -



Harga Satuan (Rp)



Jumlah Harga (Rp)



BAB IV. TUGAS PROYEK INSTALASI LISTRIK



A. Proyek 01. Instalasi penerangan rumah tinggal sederhana



Nomor



: 01/PRY-INST/SM-04/IV/20



Lampiran



: 1 exp.



Hal



: Permintaan penawaran pekerjaan instalasi listrik



Malang, …………..



10



Perum Perumnas type 45/105 di Jl. …………….. Malang



Kepada



: Yth. EL Konsultan dan Kontraktor Jl. Sukarno Hatta - Malang.



Silahkan saudara mempersiapkan dokumen untuk pekerjaan pemasangan instalasi listrik Perum Perumnas type 45/105 sesuai dengan denah terlampir, dan laksanakan tender terbatas pada perusahaan/kontraktor listrik diwilayah kerja Jawa Timur. Kemudian lakukan penyeleksian terhadap penawaran para peserta tender untuk satu rumah type 45/105 dan tertukan urutan pemenang ( untuk 3 pemenang ).



Kemudian lanjutkan proses penawaran untuk pekerjaan 200 rumah type 45/105 (100 rumah kopel) bagi ketiga pemenang, berikut penyeleksian penawaran dan lakukan kotrak kerja.



Sebagai pertimbangan bagi saudara, berikut ini adalah spesifikasi bangunan. 1. Skala denah sesuai ukuran pada gambar 2. Dinding dari tembok bata merah, setinggi 3 meter 3. Plafon dari kayu dan asbes 4. Lantai keramik Saudara juga menjadi pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan . Untuk semua pekerjaan tersebut saudara akan mendapatkan fee sebesar 5 % dari harga tender proyek. Semua dokumen diharapkan sudah selesai pada tanggal …………………. Saya tunggu pernyataan saudara.



Sahat Mu,



Muslimin



- 54 -



Tugas : 1. Gambar rencana instalasi listrik 2. Diagram Distribusi dan rekapitulasi daya Panel 3. Tender form satu rumah type 45/105 4. Penawaran harga untuk pekerjaan 200 rumah type 45/105 (100 rumah kopel) dengan lampiran sbb: a. Perhitungan Direct Cost untuk 100 rumah kopel b. Perhitungan discount 100 rumah kopel c. Penawaran harga untuk 100 rumah kopel, setelah discount.



Denah proyek 01



Dinding dari tembok bata merah, plafon dari kayu dan asbes, pemasangan instalasi didinding dan plafon in plaster (FM).



- 55 -



= 150 Cm,



- 56 -



B. Proyek 02. Ianstalasi penerangan rumah tinggal tiga lantai



Nomor



: 02/PRY-INST/SM-04/V/2010



Lampiran



: 1 exp.



Hal



: Perencanaan instalasi listrik rumah tiga lantai



Malang, …………..



di Jl. …………….. Malang



Kepada



: Yth. Sdr. ……………………. Arde Konsultan Malang.



Dengan hormat, Silahkan saudara membuat dokumen tender pekerjaan instalasi listrik sebuah rumah baru berlantai tiga yang akan dibangun di Jl. ……………. Malang, dan saudara memimpin pelaksanaan tender untuk mendapatkan pelaksana yang memenuhi syarat.



Tugas ini tidak termasuk pengawasan peleksanaan pekerjaan, saudara cukup sampai penyeleksiaan berkas-berkas penawaran opeserta tender dan menentukan pemenang.



Untuk pekerjaan ini saudara akan mendapatkan fee sebesar 5 % dari harga terakhir penawaran kontraktor. Dan akan dibayarkan setelah diadakan kontrak kerja



dengan



pelaksana.



Saya tunggu paernyataan saudara, dokumen tender dari proyek ini harus sudah dikirimkan sebelum taanggal ……………kepada semua kontraktor diwilayah Malang dan sekitarnya, yang memenuhi syarat mengikuti tender.



Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.



Sahabat Mu,



………………………….



- 57 -



Tugas : Skala Denah 1 : 50 1. Surat pernyataan kesanggupan kepada arsitek 2. Perhitungan illuminasi dan pemilihan jenis lampu (+ layout/tata letak) 3. Gambar rencana instalasi dengan penandaan yang lengkap 4. Diagram distribusi dan rekapitulasi daya Panel (3 Phase) 5. Rencana dan konstruksi panel (layout komponen dan ukuran ) 6. Tender form dengan harga 7. Spesifikasi teknis matrial dan instalasi. 8. Jadwal pelaksanaan pekerjaan 9. Surat undangan untuk kontraktor yang akan mengukuti tender.



- 58 -



Skala Denah 1 : 50 Basement : Dinding dan plafon terbuat dari beton, pemasangan



= 150 Cm, instalasi



didinding on plaster (SM) dan pada plafon inplaster (FM), Panel on plaster dengan ketinggian maksimum 210 Cm. Tinggi dinding 3 m, lantai dari beton.



- 59 -



Skala Denah 1 : 50 Groundfloor : Dinding dari tembok bata merah, plafon dari beton, dan pemasangan 150 Cm,



= 30 Cm,



=



= 150 Cm, dengan instalasi tertanam didinding dan di plafon (FM),



lantai keramik, tinggi dinding 3 m.



Skala Denah 1 : 50



- 60 -



Ist floor : Dinding dari tembok bata merah, plafon dari kayu dan asbes, dan pemasangan = 150 Cm,



= 30 Cm,



= 150 Cm, dengan instalasi tertanam didinding dan di



plafon (FM), lantai keramik, tinggi dinding 3 m.



- 61 -



C. Proyek 03.Perencanaan JTM, GTT, LVPANEL, JTR dan PJU Komplek Perumahan



1. DESKRIPSI PROYEK



Koplek Perumahan terdiri dari 180 rumah type 45/105 dengan lokasi sekitar tempat tinggal atau pilihan sesuai dengan keinginan masing-masing, yang dilengkapi dengan fasilitas umum berupa Pompa air Bersih, Sekolah Dasar, Masjid dan penerangan jalan umum.



Kebutuhan sambungan daya pada komplek perumahan adalah sbb: Daya per rumah



: 1300 VA



Daya Pompa Air : 2x3 HP/220-380 volt/3fasa Daya sekolah



: 2200 VA



Masjid



: 2200 VA



2. TUGAS



Rencanakan Distribusi dan Rekap Daya beban JTR untuk komplek perumahan 2.1. Rencanakan kebutuhan Trafo dan PHB untuk melayani distribusi daya listrik komplek perumahan. 2.2. Rencanakan konstruksi GTT dan PHB ( lihat contoh di PSTL kampus baru/referensi lain) 2.3. Rencanakan saluran JTM dan distribusi JTR dengan ketentun sbb:  Jarak antar tiang ± 40 – 50 meter  Jatuh tegangan maksimum 5 % (pada beban paling ujung )standar +5/-10%  Spesifikasi tiang : Beton bertulang ( sesuai standar )  Perhitungan teknis pemilihan kabel 2.4. Rencanakan kebutuhan PJU sesuai dengan jumlah tiang distribusi atau pada lokasi yang diperlukan dengan ketetntuan sbb :  Kuat penerangan ±12 - 15lux ( pada area antar tiang).  Kontrol lampu PJU menggunakan photocell.  Perhitungan illuminasi 2.5.Tentukan kebutuhan matrial dan RAB Proyek. 2.6.Dokumen Proyek meliputi :  Gambar rencana JTR dan JTM  Gambar konstrksi GTT dan PHB  Gambar konstruksi lampu penerangan jalan  Gambar distribusi dan rekap daya (diagram PHB)  Data trafo & tiang JTR / JTM  Perhitungan teknis (trafo, kabel, penerangan jalan )



- 62 -



 RAB Proyek (GTT, PHB/LVPANEL, JTR, JTM, PJU & rekap RAB)



CATATAN :  Ikuti pembahasan oleh pengajar  Waktu empat minggu (DOKUMEN DIKUMPULKAN MINGGU KE-17)



CONTOH DENAH KOMPLEK PERUMAHAN



SEKOLAH DASAR



MASJID



POMPA AIR



- 63 -



LAMPIRAN 1 FORM PERHITUNGAN AWAL Kontraktor :



Bentuk Proyek :



No.



Spesifikasi Material



a ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..



b ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… ……………… ………………………………… …



Alamat Proyek :



Kode Mate rial



Kode Jenis Pemasangan



Unit m/bh



Jumlah Ukuran



Harga Beli per-Unit (Rp)



Jumlah Biaya Material (Rp)



c …….. . …….. . …….. . …….. . …….. . …….. . …….. . …….. . ……..



d ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……... ……...



e …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… …… ……



f ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………



g …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..



H=fxg ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………



64



Waktu Pemasa ngan/ Unit (jam) i …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..



Nama Penanggung jawab :



Jumlah Ukuran



j …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..



Jumlah Waktu Pemasa ngan (jam) K=ixj …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..



Halaman No.



Harga/ Upah Per Jam (Rp)



Jumlah Biaya/Upah Pekerjaan (Rp)



Keteranga n



l …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. …….. ……..



m ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. …………..



n ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………



LAMPIRAN 2 DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24



NAMA MATRIAL PIPA Union 5/8" Union 5/8" Union 5/8" Union 5/8" Union 5/8" Union 5/8" Union 3/4" Union 3/4" Union 3/4" Union 3/4" Union 3/4" Union 3/4" Union 16 Union 16 Union 16 Union 16 Union 16 Union 16 Union 21 Union 21 Union 21 Union 21 Union 21 Union 21



KODE MATRL



KODE INST



UNIT



HARGA BELI PERUNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM



10/11 15/20 23 30 35 40 10/11 15/20 23 30 35 40 10/11 15/20 23 30 35 40 10/11 15/20 23 30 35 40



m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m



1.200 1.320 1.320 1.095 1.095 1.095 1.800 1.950 1.950 1.650 1.650 1.650 5.850 6.000 6.000 5.625 5.625 5.625 8.400 8.550 8.550 8.100 8.100 8.100



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



HARGA JUAL PER-UNIT (Rp)



PERHIT WAKTU PER-UNIT (Jam)



UPAH PER JAM (Rp)



2.160 2.376 2.376 1.971 1.971 1.971 3.240 3.510 3.510 2.970 2.970 2.970 10.530 10.800 10.800 10.125 10.125 10.125 15.120 15.390 15.390 14.580 14.580 14.580



0,46 0,53 0,56 0,80 2,36 0,25 0,46 0,53 0,56 1,03 3,20 0,27 0,46 0,53 0,56 0,80 2,36 0,25 0,46 0,53 0,56 1,03 3,20 0,27



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



65



UPAH PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



2.300 2.650 2.800 4.000 11.800 1.250 2.300 2.650 2.800 5.150 16.000 1.350 2.300 2.650 2.800 4.000 11.800 1.250 2.300 2.650 2.800 5.150 16.000 1.350



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



4.140 4.770 5.040 7.200 21.240 2.250 4.140 4.770 5.040 9.270 28.800 2.430 4.140 4.770 5.040 7.200 21.240 2.250 4.140 4.770 5.040 9.270 28.800 2.430



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PERUNIT (Rp) 6.300 7.146 7.416 9.171 23.211 4.221 7.380 8.280 8.550 12.240 31.770 5.400 14.670 15.570 15.840 17.325 31.365 12.375 19.260 20.160 20.430 23.850 43.380 17.010



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



NAMA MATRIAL



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



P P P P P P P P P P



V V V V V V V V V V



PIPA C 11 C 11 C 16 C 16 C 21 C 21 C 29 C 29 C 36 C 36



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



K K K K K K K K K K K K K K



R R R R R R R R R R R R R R



F F F F F F F F F F F F F F



11 11 11 11 16 16 16 16 21 21 21 21 29 29



KODE MATRL



KODE INST



UNIT



HARGA BELI PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



HARGA JUAL PER-UNIT (Rp)



WAKTU PER-UNIT (Jam)



UPAH PER JAM (Rp)



UPAH PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PER-UNIT (Rp)



DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM



10/11 15/20 10/11 15/20 10/11 15/20 10/11 15/20 10/11 15/20



m m m m m m m m m m



600 660 900 960 1.740 1.800 2.640 2.700 4.320 4.410



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



1.080 1.188 1.620 1.728 3.132 3.240 4.752 4.860 7.776 7.938



0,43 0,50 0,43 0,50 0,43 0,50 0,50 0,63 0,50 0,63



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



2.150 2.500 2.150 2.500 2.150 2.500 2.500 3.150 2.500 3.150



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



3.870 4.500 3.870 4.500 3.870 4.500 4.500 5.670 4.500 5.670



4.950 5.688 5.490 6.228 7.002 7.740 9.252 10.530 12.276 13.608



DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM



22 30 35 40 22 30 35 40 22 30 35 40 40 45



m m m m m m m m m m m m m m



810 750 750 750 1.260 1.140 1.140 1.140 1.650 1.500 1.500 1.500 2.400 2.400



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



1.458 1.350 1.350 1.350 2.268 2.052 2.052 2.052 2.970 2.700 2.700 2.700 4.320 4.320



0,20 0,16 1,76 0,16 0,20 0,70 2,25 0,16 0,20 0,90 3,10 0,16 0,23 0,40



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



1.000 800 8.800 800 1.000 3.500 11.250 800 1.000 4.500 15.500 800 1.150 2.000



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



1.800 1.440 15.840 1.440 1.800 6.300 20.250 1.440 1.800 8.100 27.900 1.440 2.070 3.600



3.258 2.790 17.190 2.790 4.068 8.352 22.302 3.492 4.770 10.800 30.600 4.140 6.390 7.920



66



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21



NAMA MATRIAL PIPA KRFW 11 KRFW 11 KRFW 16 KRFW 16 KRFW 21 KRFW 21 Plasto flex 11 Plasto flex 11 Plasto flex 11 Plasto flex 11 Plasto flex 11 Plasto flex 16 Plasto flex 16 Plasto flex 16 Plasto flex 16 Plasto flex 16 Plasto flex 21 Plasto flex 21 Plasto flex 21 Plasto flex 21 Plasto flex 21



KODE MATRL



KODE INST



UNIT



DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM DM



10/11 15/20 10/11 15/20 10/11 15/20 10/11 15/20 30 35 40 10/11 15/20 30 35 40 10/11 15/20 30 35 40



m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m



HARGA BELI PERUNIT (Rp) 1.080 1.140 1.590 1.650 2.460 2.550 1.080 1.140 990 990 990 1.590 1.650 1.470 1.470 1.470 2.370 2.460 2.250 2.250 2.250



FAKTOR JUAL



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



HARGA JUAL PER-UNIT (Rp)



WAKTU PER-UNIT (Jam)



1.944 2.052 2.862 2.970 4.428 4.590 1.944 2.052 1.782 1.782 1.782 2.862 2.970 2.646 2.646 2.646 4.266 4.428 4.050 4.050 4.050



0,43 0,50 0,43 0,50 0,43 0,50 0,36 0,43 0,66 1,76 0,16 0,36 0,43 0,70 2,26 0,16 0,43 0,50 0,86 2,86 0,16



67



UPAH PER JAM (Rp) 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



UPAH PER-UNIT (Rp) 2.150 2.500 2.150 2.500 2.150 2.500 1.800 2.150 3.300 8.800 800 1.800 2.150 3.500 11.300 800 2.150 2.500 4.300 14.300 800



FAKTOR JUAL



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp) 3.870 4.500 3.870 4.500 3.870 4.500 3.240 3.870 5.940 15.840 1.440 3.240 3.870 6.300 20.340 1.440 3.870 4.500 7.740 25.740 1.440



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PER-UNIT (Rp) 5.814 6.552 6.732 7.470 8.298 9.090 5.184 5.922 7.722 17.622 3.222 6.102 6.840 8.946 22.986 4.086 8.136 8.928 11.790 29.790 5.490



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30



NAMA MATRIAL N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N



Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y



M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M



2x1,5mm² 2x1,5mm² 2x1,5mm² 2x1,5mm² 2x1,5mm² 2x1,5mm² 2x1,5mm² 2x1,5mm² 3x1,5mm² 3x1,5mm² 3x1,5mm² 3x1,5mm² 3x1,5mm² 3x1,5mm² 3x1,5mm² 3x1,5mm² 4x1,5mm² 4x1,5mm² 4x1,5mm² 4x1,5mm² 4x1,5mm² 4x1,5mm² 4x1,5mm² 4x1,5mm² 2x2,5mm² 2x2,5mm² 2x2,5mm² 2x2,5mm² 2x2,5mm² 2x2,5mm²



KODE MATRL



KODE INST



UNIT



DM DM DM DM DM DM c c DM DM DM DM DM DM c c DM DM DM DM DM DM c c DM DM DM DM DM DM



10 15/20 25 60 61 62 70 71 10 15/20 25 60 61 62 70 71 10 15/20 25 60 61 62 70 71 10 15/20 25 60 61 62



m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m



HARGA BELI PER-UNIT (Rp) 1.740 1.920 1.635 1.590 1.590 1.590



1.980 2.115 1.845 1.845 1.845 1.845



2.250 2.430 2.100 2.100 2.100 2.100



2.475 2.640 2.340 2.340 2.340 2.340



FAKTOR JUAL 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



HARGA JUAL PERUNIT (Rp)



WAKTU PER-UNIT (Jam)



UPAH PER JAM (Rp)



UPAH PER-UNIT (Rp)



3.132 3.456 2.943 2.862 2.862 2.862 3.564 3.807 3.321 3.321 3.321 3.321 4.050 4.374 3.780 3.780 3.780 3.780 4.455 4.752 4.212 4.212 4.212 4.212



0,43 0,86 0,25 0,16 0,2 0,1 0,12 0,24 0,43 0,86 0,25 0,16 0,2 0,1 0,18 0,36 0,43 0,86 0,25 0,16 0,2 0,1 0,24 0,48 0,43 0,86 0,25 0,16 0,2 0,1



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



2.150 4.300 1.250 800 1.000 500 600 1.200 2.150 4.300 1.250 800 1.000 500 900 1.800 2.150 4.300 1.250 800 1.000 500 1.200 2.400 2.150 4.300 1.250 800 1.000 500



68



FAKTOR JUAL



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



3.870 7.740 2.250 1.440 1.800 900 1.080 2.160 3.870 7.740 2.250 1.440 1.800 900 1.620 3.240 3.870 7.740 2.250 1.440 1.800 900 2.160 4.320 3.870 7.740 2.250 1.440 1.800 900



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PER-UNIT (Rp) 7.002 11.196 5.193 4.302 4.662 3.762 1.080 2.160 7.434 11.547 5.571 4.761 5.121 4.221 1.620 3.240 7.920 12.114 6.030 5.220 5.580 4.680 2.160 4.320 8.325 12.492 6.462 5.652 6.012 5.112



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



NAMA MATRIAL



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27



KABEL 2x2,5mm² 2x2,5mm² 3x2,5mm² 3x2,5mm² 3x2,5mm² 3x2,5mm² 3x2,5mm² 3x2,5mm² 3x2,5mm² 4x2,5mm² 4x2,5mm² 4x2,5mm² 4x2,5mm² 4x2,5mm² 4x2,5mm² 5x2,5mm² 5x2,5mm² 5x2,5mm² 5x2,5mm² 5x2,5mm² 5x2,5mm² 2x6mm² 2x6mm² 2x6mm² 2x6mm² 2x6mm² 2x6mm²



N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N



Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y



M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M



KODE MATRL



KODE INST



UNIT



c c DM DM DM DM DM c c DM DM DM DM c c DM DM DM DM c c DM DM DM DM c c



70 71 10 15/20 60 61 62 70 71 10 15/20 60 61 70 71 10 15/20 60 61 70 71 10 15/20 60 62 70 71



m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m



HARGA BELI PERUNIT (Rp)



3.150 3.450 2.925 2.925 2.925



3.600 3.975 3.450 3.450



4.350 4.875 4.050 4.050



5.550 5.850 5.250 5.250



FAKTOR JUAL



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



HARGA JUAL PERUNIT (Rp)



WAKTU PER-UNIT (Jam)



-



0,12 0,24 0,43 0,86 0,16 0,2 0,1 0,18 0,3 0,43 0,86 0,16 0,2 0,24 0,48 0,43 0,86 0,16 0,2 0,3 0,6 0,43 0,76 0,2 0,1 0,2 0,4



5.670 6.210 5.265 5.265 5.265 6.480 7.155 6.210 6.210 7.830 8.775 7.290 7.290 9.990 10.530 9.450 9.450 -



69



UPAH PER JAM (Rp)



UPAH PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



600 1.200 2.150 4.300 800 1.000 500 900 1.500 2.150 4.300 800 1.000 1.200 2.400 2.150 4.300 800 1.000 1.500 3.000 2.150 3.800 1.000 500 1.000 2.000



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



1.080 2.160 3.870 7.740 1.440 1.800 900 1.620 2.700 3.870 7.740 1.440 1.800 2.160 4.320 3.870 7.740 1.440 1.800 2.700 5.400 3.870 6.840 1.800 900 1.800 3.600



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PERUNIT (Rp)



1.080 2.160 9.540 13.950 6.705 7.065 6.165 1.620 2.700 10.350 14.895 7.650 8.010 2.160 4.320 11.700 16.515 8.730 9.090 2.700 5.400 13.860 17.370 11.250 10.350 1.800 3.600



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21



NAMA MATRIAL KABEL N Y A 1,5 mm² N Y A 1,5 mm² N Y A 1,5 mm² N Y A 2,5 mm² N Y A 2,5 mm² N Y A 2,5 mm² N Y A 4 mm² N Y A 4 mm² N Y A 4 mm² N Y A 6 mm² N Y A 6 mm² N Y A 6 mm² N Y A 10 mm² N Y A 10 mm² N Y A 10 mm² N Y A 16 mm² N Y A 16 mm² N Y A 16 mm² cu 16 mm² cu 16 mm² cu 16 mm²



KODE MATRL



DM c c DM c c DM c c DM c c DM c c DM c c DM c c



KODE INST



60 70 71 60 70 71 60 70 71 60 70 71 60 70 71 60 70 71 60/37 70 71



UNIT



m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m



HARGA BELI PER-UNIT (Rp)



375



540



960



1.200



3.300



4.650



1.650



FAKTOR JUAL



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



HARGA JUAL PER-UNIT (Rp)



675 972 1.728 2.160 5.940 8.370 2.970 -



WAKTU PER-UNIT (Jam)



0,03 0,06 0,12 0,03 0,06 0,12 0,03 0,1 0,2 0,05 0,1 0,2 0,06 0,13 0,26 0,08 0,2 0,4 0,06 0,2 0,4



70



UPAH PER JAM (Rp)



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



UPAH PER-UNIT (Rp)



150 300 600 150 300 600 150 500 1.000 250 500 1.000 300 650 1.300 400 1.000 2.000 300 1.000 2.000



FAKTOR JUAL



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



270 540 1.080 270 540 1.080 270 900 1.800 450 900 1.800 540 1.170 2.340 720 1.800 3.600 540 1.800 3.600



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PERUNIT (Rp) 945 540 1.080 1.242 540 1.080 1.998 900 1.800 2.610 900 1.800 6.480 1.170 2.340 9.090 1.800 3.600 3.510 1.800 3.600



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17



18 19 20 21 22



NAMA MATRIAL SAKLAR IN PLASTER (FM) Saklar Tunggal (td) Saklar Serie (td) Saklar Tukar (td) Saklar Silang (td) Saklar Tukar dg Indicator (td) Saklar Tunggal (lk) Saklar Serie (lk) SAKLAR ON PLASTER (SM) Saklar Tunggal (td) Saklar Tunggal (td) Saklar Tukar (td) Saklar Tukar (td) Saklar Silang (td) Saklar Silang (td) Saklar Serie (td) Saklar Serie (td) Saklar Tunggal (lk) Saklar Serie (lk) KOTAK KONTAK IN PLASTER(FM) Kotak Kontak PNE 16A (td) Kotak Kontak PNE 10/10mA FI (td) Kotak Kontak PNE 16A (lk) Kotak Kontak Arde Tutup 16A (lk) Kotak Kontak Arde Putar 16A (lk)



FAKTOR JUAL



HARGA JUAL PERUNIT (Rp)



13500 22500 14250 26100 15000 3750 5250



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh



12000 12150 12600 12750 24000 24150 21000 21150 1800 1950



bh bh bh bh bh



9600 66000 3600 6300 4800



KODE MATRL



KODE INST



UNIT



DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC



48 48 48 48 48 48 48



bh bh bh bh bh bh bh



DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC



10 15/20 10 15/20 10 15/20 10 15/20 10 15/20



DMC DMC DMC DMC DMC



48 48 48 48 48



HARGA BELI PERUNIT (Rp)



WAKTU PER-UNIT (Jam)



UPAH PER JAM (Rp)



24.300 40.500 25.650 46.980 27.000 6.750 9.450



0,53 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



2.650 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



4.770 5.400 5.400 5.400 5.400 5.400 5.400



29.070 45.900 31.050 52.380 32.400 12.150 14.850



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



21.600 21.870 22.680 22.950 43.200 43.470 37.800 38.070 3.240 3.510



0,4 0,5 0,46 0,56 0,46 0,56 0,46 0,56 0,46 0,56



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



2.000 2.500 2.300 2.800 2.300 2.800 2.300 2.800 2.300 2.800



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



3.600 4.500 4.140 5.040 4.140 5.040 4.140 5.040 4.140 5.040



25.200 26.370 26.820 27.990 47.340 48.510 41.940 43.110 7.380 8.550



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



17.280 118.800 6.480 11.340 8.640



0,53 1,13 0,53 0,53 0,53



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



2.650 5.650 2.650 2.650 2.650



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



4.770 10.170 4.770 4.770 4.770



22.050 128.970 11.250 16.110 13.410



71



UPAH PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PER-UNIT (Rp)



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



1 2 3 4 5 6



7 8 9 10 11 12 13 14



15 16 17 18 19 20



NAMA MATRIAL KOTAK KONTAK ON PLASTER(SM) Kotak Kontak PNE 16A (td) Kotak Kontak PNE 16A (td) Kotak Kontak PNE 16A (lk) Kotak Kontak PNE 16A (lk) Kotak Kontak 3PNE 16A (lk) Kotak Kontak 3PNE 16A (lk) KOTAK CABANG (JUNCTION BOX) ON PLASTER (SM) Junction Box 5x1,5 mm² (td) Junction Box 5x1,5 mm² (td) Junction Box 5x10 mm² (td) Junction Box 5x10 mm² (td) Junction Box 4x35 mm² (td) Junction Box 4x35 mm² (td) Junction Box/Inbow Dus PVC (lk) Junction Box/Inbow Dus PVC (lk) KOTAK CABANG (JUNCTION BOX) IN PLASTER (FM) Junction Box 5x1,5 mm² (td) Junction Box 5x1,5 mm² (td) Junction Box 5x1,5 mm² (td) Junction Box/Inbow Dus PVC (lk) Junction Box/Inbow Dus PVC (lk) Junction Box/Inbow Dus PVC (lk)



HARGA BELI PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



HARGA JUAL PERUNIT (Rp)



WAKTU PER-UNIT (Jam)



UPAH PER JAM (Rp)



UPAH PER-UNIT (Rp)



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PERUNIT (Rp)



KODE INST



UNIT



DMC DMC DMC DMC DMC DMC



10 15/20 10 15/20 10 15/20



bh bh bh bh bh bh



7.800 7.950 2.100 2.250 16.500 16.800



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



14.040 14.310 3.780 4.050 29.700 30.240



0,46 0,56 0,46 0,56 0,78 0,95



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



2.300 2.800 2.300 2.800 3.900 4.750



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



4.140 5.040 4.140 5.040 7.020 8.550



18.180 19.350 7.920 9.090 36.720 38.790



DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC



10 15/20 10 15/20 10 15/20 10 15/20



bh bh bh bh bh bh bh bh



6.000 6.150 18.000 18.150 13.500 13.650 150 225



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



10.800 11.070 32.400 32.670 24.300 24.570 270 405



1,46 1,56 4,60 4,70 2,10 2,22 0,50 0,60



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



7.300 7.800 23.000 23.500 10.500 11.100 2.500 3.000



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



13.140 14.040 41.400 42.300 18.900 19.980 4.500 5.400



23.940 25.110 73.800 74.970 43.200 44.550 4.770 5.805



DMC DMC DMC DMC DMC DMC



30 35 40 30 35 40



bh bh bh bh bh bh



8.700 8.700 8.700 150 225 150



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



15.660 15.660 15.660 270 405 270



3,20 4,63 2,06 1,15 1,80 0,92



4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000



12.800 18.520 8.240 4.600 7.200 3.680



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



23.040 33.336 14.832 8.280 12.960 6.624



38.700 48.996 30.492 8.550 13.365 6.894



72



FAKTOR JUAL



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



KODE MATRL



DAFTAR SUSUNAN HARGA PER-UNIT



No.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



NAMA MATRIAL PANEL DISTRIBUSI & KONTROL Panel 1 Group Panel 2 Group Panel 3 Group Panel 6 Group Panel 9 Group Sekring 1 Phase komplit M C B 1 Phase 16A M C B 3 Phase 16A PENTANAHAN (PE) PENTANAHAN (PE) Pelindung Karat Klem PENGEBORAN Pengeboran Pengeboran Pengeboran FITTING & LAMPU Fitting Gantung E27 komplit Fitting Plafound E27 Fitting Plafound E27 Ceiling Lamps Mirror Lamps Out Door Lamps TL 1x40W komplit + C TL 1x40W komplit + C



KODE MATRL



KODE INST



UNIT



HARGA BELI PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



HARGA JUAL PER-UNIT (Rp)



WAKTU PER-UNIT (Jam)



UPAH PER JAM (Rp)



DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC



15/20 15/20 15/20 15/20 15/20 12 12 12



bh bh bh bh bh bh bh bh



13.500 22.500 31.500 52.500 70.500 9.750 28.000 142.400



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



24.300 40.500 56.700 94.500 126.900 17.550 50.400 256.320



2,56 3,46 4,36 5,85 7,05 0,96 0,90 0,66



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



DMC DMC DMC



37 37 37



bh bh bh



35.000 2.000 1.000



1,8 1,8 1,8



63.000 3.600 1.800



2,11 0,40 0,70



1,8 1,8 1,8



-



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



4.500 2.250 2.700 16.650 36.000 45.000 180.000 180.360



m m m DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC DMC



10 15/20 10 10 10 10 10 15/20



bh bh bh bh bh bh bh bh



2.500 1.250 1.500 9.250 20.000 25.000 100.000 100.200



73



UPAH PER-UNIT (Rp)



FAKTOR JUAL



BIAYA PEK PER-UNIT (Rp)



HARGA JUAL MAT & BIAYA PEK. PER-UNIT (Rp)



12.800 17.300 21.800 29.250 35.250 4.800 4.500 3.300



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



23.040 31.140 39.240 52.650 63.450 8.640 8.100 5.940



47.340 71.640 95.940 147.150 190.350 26.190 58.500 262.260



5.000 5.000 5.000



10.550 2.000 3.500



1,8 1,8 1,8



18.990 3.600 6.300



81.990 7.200 8.100



3,00 4,30 16,35



5.000 5.000 5.000



15.000 21.500 81.750



1,8 1,8 1,8



27.000 38.700 147.150



27.000 38.700 147.150



0,30 0,70 0,90 0,70 0,96 1,06 1,00 1,20



5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000



1.500 3.500 4.500 3.500 4.800 5.300 5.000 6.000



1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8



2.700 6.300 8.100 6.300 8.640 9.540 9.000 10.800



7.200 8.550 10.800 22.950 44.640 54.540 189.000 191.160



Lampiran 3. TENDER FORM No.



….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..



Spesifikasi Material



…………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… …………………… …………………………… ……………………



Kode Mate rial



Kode Jenis Pemasangan



Unit Jumlah m/bh



Harga Satuan (Rp)



Jumlah Harga (Rp)



….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..



….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..



….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..



….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..



………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….



74



……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ……… . ………



Lampiran 4 KODE PEMASANGAN/INSTALASI ( Berlaku Internal PSTL POLINEMA) KODE 10 11 12 13 15 16 20 21 22 23 25 30 31 32 34 35 37 40 42 45 46 47 48 50 60 61 62 64 70 71 72 76 77



KETERANGAN Pemasangan diatas permukaan kayu Pemasangan diatas permukaan kayu di dalam rongga terlapis Pemasangan pada permukaan panel terisolasi Pemasangan deret pipa diatas permukaan kayu Pemasangan diatas permukaan tembok bata merah Pemasangan diatas permukaan tembok semen Pemasangan diatas permukaan beton Pemasangan diatas permukaan beton dalam rongga nterlapis Pemasangan pada lantai setengah jadi (sebelum dipasang tegel/keramik) Pemasangan pada permukaan besi baja (pada kerangkambaja) Pemasangan pada busbar Pemasangan dalam tembok bata merah Pemasangan dalam matrial bangunanyang lunak ( pasir dll) Pemasangan dalam tembok semen yangkeras Pemasangan dalam kayu yang dipahat Pemasangan dalam tembok beton yang dipahat Pemasangan dalam lubang pentanahan Pemasangan tertanam dalam beton (diatas persiapan pembetonan sebelum di cor) Pemasangan dalam mal plat besi tertanam Pemasangan dalam tembok setelah diberi mal Pemasangan dalam tembok hias bata merah Pemasangan dalam batu alam Pemasangan dalam kotak/dus yang telah disediakan (inbow dus dll) Pemasangan didalam saluran kabel dibawah lantai Penarikan dalam pipa (kabel) Penarikan dalam saluran kabel (kabel tray) Pemasangan dalam saluran kabel Mengikat kabel pada ram kayu Penyambungan pada terminal peralatan Penyambungan kabel tanpa terminal Penyambungan plug (Skeker/tusuk kontak) Pemasangan sepatu kabel pada penghantar Pemasangan kopling



Singkata-singkatan : D



= Delivery



------------------- Pengadaan



M



= Mounting



------------------- Pemasangan



C



= Connecting



------------------- Penyambungan



SM



= Surface Mounting ------------------- Pemasangan di permukaan (on palster)



FM



= Flush Mounting



------------------- Pemasangan tertanam (in plaster)



75



23 45678934567 45 39 3



  45     9 4 



!"#"$%&"'()&#"*%'"# +6  45 



,  



- 7 9AKL:L . 8 =FMJ / 87 =FMJ9AKL:L 0 89: =9: 1 ; N9JJ 2 ;;93698678/9ZY. .9@96673>9;`""=0a!!=0936989Z76?95 573>;93698Z?Z?E93.9@96673>9;b_ "-E9596E?>936?E73>93"c-_     # 28YZ^:B9.h^9B?. d [969693\   9bg?B9?D87.Y73Z?E9596E?69/^9;.93E?   Z7^7B9;.9393B9/^93>_   ^b)7>93>93E9596]Y>9E?6Y3]Y.93E?   Z7^7B9;.9393B9/^93>_   ibjY/B9;D9Z7E939E93k937689BE9596   E?6Y3]Y.93Z7^7B9;.?8?B9/^93>_      [:36:;\   d%=ef 28YZ^:B9.^9B?.`%=ef_ $    % #gd%=ef$==X"#=0 28YZ^:B9.^9B?.`D9Z76?>9`E73>9337689B` %=ef`$==0a"#=067>93>93936989D9Z7 E73>9337689Bb#gE9596E?>936?E73>93#c g_ 



23   



567869    



  2      3          4        5    55



  6            



 5> 



        



69 69   !"#"!$#%&"'($)"%$('* *'*+,-"$"(($($#.$*$#",!",),) .",,'("!'("+',)/",("+',)"*", ('+$"/'+",0",)0"$,)",1   7',)/",(" 8'!*+ #7',)/",(" "!", 8"'! $#$(  9"("(",: $#"'"/)"$*'!"*",)#",  ";< '#'!*+ #+',)/",("%*"#"0*!"/ +',)/",(",-".$(,0#",.',)", *',"*"/)"$)"$+',.'#"(" .',)","()"$+',.'#.",'"/ $!",)",1 9 ,(/: $)"7',)/",("= 13.", 14;   ; 7' ,0'!"",("*"/",."+"(.$(,0#",  '")"$'$#(: 5;.$"(")"$:0',$"%$('* .$($$%&'#',$.",(')",)",1 >;?$"@"/)"$:0*!"/+',)/",(" $#$(.$$#($.',)",(",."#"!$.", !"+',"*+",)'($"++',)/",("1  9 ,(/: $#$("'""/%55A%."+',/",("  "!*,$*B'+',"*+",)5>**>1  $#$("'""/%>>A=",(""+',)/",(" $$.",#"@"((',)"/55A;%." > ,)/",("$$'+'>,"*+",)** .",  #+"'@" ((',)"/>** 1   $#$(&"'($)"%%CA%($)" > +',)/",("'+',"*+",)5>** %> .',)",,'("!'+',"*+",)** 1 



23        $  *  .



 0  3  45



  



567869  



     



      



69 69      !!" #   !%""& '(!%""# ')"!%!%"" #   '+,""! !""#  '+,""! !""!!-""#    '/#   ')"/







   1"2   1"!%"#  ""!#  1  



23  



    ,   .  /  1  2    3











567869  



69 69    !"#$% &$$%'$!& ##'%$%%(&#  ))!  $%$#     #&)%*!)$+     $%&#(%-!(% $      $%$!%#'&     0&###$(%$'% &)#$     ##$     !(%#$      4'#"'%$!&$# #()&(&       



23   "#  "'



    "   ""    "1  "2  "3 



567869   



















 



  



69 69 !  $%&%!  ()%&% *+),& -%  -%   ()%+ .+),+ . ! -/%! -/%!   ()%+ 0 !    ()%+ 0 +!    +



23  



567869 



69 69    !!" # $%   



   &'567869 (6786)9 * +,6 67-9. 6/6.,0*.6 169(61*5,. ,   23' 567869  2 69 69    4#5 3 4#5% 64#5%57%5%5       8 #5%" 4#6% 4#65!%       #59 4: 4:5!5      ; 4#5 !"##"#$##$ > +>  . !"##$- .? "$$







2345 789 



   $% %&&'((' )'&')   %)&('&  # %)&(''  , %/)  2 %&  5 %'6   %'))&  5    %)')&/7   %)(&  9 : &&  "   "" 3))   8 ;)'& ;)&)'&6& )'' '  84 &)'&6& '6&'&'&  ! !)&&&  01 8&/1 4  * 8&/