Buku Saku Ppi 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



No



Pertanyaan



Jawaban



10. Alat single use apa saja yang masih diizinkan untuk reuse? Adakah kebijakan yang mengatur berapa kali dipakai ulang?



Alat single use dipakai ulang (re-use) apabila sangat dibutuhkan penggunaannya, tetapi sulit pengadaannya (distribusi) atau mahal harganya, misalnya: Mayo, LMA, Ergostar, dll. Ada kebijakan yang mengatur maksimal re-use, yang ditetapkan oleh Direksi.



11. PPIRS, Perawat dan Dokter ; Bagaimana kebijakan mengenai isolasi dan pena nganan pasien dengan TB ?



Sesuai dengan SOP Penanganan Pasien Isolasi  Ruangan isolasi dengan negatif preasure (sedang di proses)  Pasien menggunakan masker surgical  Petugas menggunakan masker N95  Breket APD diletakkan dianteroom



12. Bagaimana perawatan pasien dengan Hepatitis B?



Sesuai dengan SK Kebijakan Penerapan Kewaspadaan Isolasi (Kewaspadaan Standar) 1. Kebersihan tangan 2. Penggunaan alat pelindung diri 3. Desinfeksi, dekontaminasi, sterilisasi alat 4. Manajemen limbah/benda tajam 5. Manajemen linen 6. Penempatan pasien/isolasi 7. Pengendalian lingkungan & hewan pengganggu 8. Kesehatan karyawan 9. Lumbal pungsi 10. Penyuntikan obat yang aman 11. Etika batuk dan bersin



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



No



Pertanyaan



Jawaban



11. Apakah dipisahkan Betul, pasien ditempatkan sesuai dengan pasien infeksius dan sumber infeksi, apakah lewat kontak, airborne, non infeksius ? dan droplet. 12. Kapan pasien dipindahkan ruang isolasi



TB Jika pasien adalah pasien diagnosis baru dan ke saat ini dalam keadaan menular maka pasien akan di isolasi dan diberi obat OAT yang ketat sampai 3 minggu



13. Tindakan apa yang Anda lakukan jika terdapat pasien infeksius udara namun tidak tersedia ruang isolasi yang kosong ?



1. Pasien diminta menggunakan masker 2. Petugas yang merawat pasien harus menggunakan APD : masker N95 3. Matikan AC dalam ruangan, buka jendela lebar-lebar 4. Pintu selalu ditutup



14. Bagaimana Pasien berpenyakit menular (airborne, kebijakan droplet, kontak) ditempatkan di: penempatan  Ruang isolasi bertekanan negatif (ada di (isolasi) pasien di RS ICU/Perinatologi/AIIR) → khususnya ini ? pasien airborne.  Ruang terpisah / single room (di setiap paviliun).  Ruang kohorting / rawat gabung. Pasien immunocompromised ditempatkan di ruang terpisah / single-room (yang ada di setiap paviliun) - bila tidak memungkinkan ruang kohorting.



15. Bagaimana 1. Pertahankan pintu selalu tertutup. pengelolaan isolasi 2. Melakukan kebersihan tangan sebelum pasien menular memasuki dan meninggalkan kamar airborne. pasien. (mis: TBC, cacar air, 3. APD: Petugas mengenakan masker N-95, campak) : pengunjung / pasien minimal mengenakan masker bedah. 4. Bila melakukan tindakan yang menimbulkan aerosol (mis: suction, bronkoskopi, nebulizing, intubasi, resusitasi kardiopulmoner) petugas harus mengenakan pelindung mata. 5. Bila ruang isolasi tekanan negatif tidak tersedia (penuh), maka pasien ditempatkan di ruang kohorting 16. Bagaimana 1. Melakukan kebersihan tangan sebelum pengelolaan isolasi memasuki dan meninggalkan kamar pasien. pasien menular 2. APD: Petugas dan pengunjung mengenakan droplet. masker bedah ketika memasuki kamar (mis: difteri, pneu pasien. Bila melakukan tindakan yang monia, batuk rejan, menimbulkan aerosol (mis: suction, gondong, rubella, bronkoskopi, nebulizing, intubasi, resusitasi influenza, kardiopulmoner) petugas harus meningitis) : mengenakan pelindung mata. 3. Batasi transport pasien hanya untuk hal-hal yang penting. Bila terpaksa membawa pasien keluar kamar, kenakan masker bedah pada pasien. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



No



Pertanyaan



Jawaban



No



Pertanyaan



Jawaban



17. Bagaimana 1. Melakukan kebersihan tangan sebelum pengelolaan isolasi memasuki dan meninggalkan kamar pasien. pasien menular 2. Gunakan peralatan pasien tersendiri (mis : kontak (mis: diare, stetoskop, termometer, tensimeter). Bila hepatitis A, herpes tidak memungkinkan, maka harus selalu simpleks, skabies, dibersihkan dan didisinfeksi sebelum konjungtivitis digunakan untuk pasien lain. viral) : 3. APD: Petugas mengenakan sarung tangan bersih saat memasuki kamar pasien. Bila diperkirakan pakaian akan bersentuhan dengan pasien atau dengan benda-benda di sekitar pasien, petugas harus mengenakan gaun pelindung (scort) saat memasuki kamar pasien. 18. Bagaimana 1. Melakukan kebersihan tangan dan memakai Prosedur APD secara berurutan. Dekontaminasi 2. Memasang papan wet floor caution di dekat Tumpahan Darah area tumpahan, kemudian menyerap atau Cairan Tubuh : darah / cairan tubuh sebanyak-banyaknya menggunakan tisu / kain penyerap / koran bekas dan segera membuangnya ke dalam kantong plastik kuning. 3. Tuang atau semprot area bekas tumpahan darah/cairan tubuh dengan larutan Chlorine 0,5% dan biarkan selama 10 menit.



19. Bagaimana 4. Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Prosedur Chlorine terangkat. Dekontaminasi 5. Bereskan peralatan dan cuci kain pel / kain lap Tumpahan Darah yang telah terkontaminasi dengan larutan atau Cairan deterjen hingga bersih, bilas, kemudian Tubuh : rendam dalam larutan Chlorine 0,5% selama   10 menit, bilas dan keringkan. Lanjutan. 6. Lepaskan APD secara berurutan dan lakukan pembersihan / disinfeksi pada APD yang akan dipakai ulang sebelum disimpan. 7. Kebersihan tangan sesuai prosedur. 20. Kepada ruang Kantong linen bekas pakai dibedakan: perawatan 1. Warna kuning : untuk linen infeksius - yaitu Bagaimana linen yang sudah terkontaminasi oleh penataan linen di darah, feses dan cairan tubuh lainnya, serta ruang perawatan. linen pasien yang telah terkontaminasi dengan kuman-kuman patogen (mis: pasien-pasien isolasi, pasien multiresisten obat, dsb). 2. Warna hitam : untuk linen non-infeksius yaitu linen yang tidak terkontaminasi oleh darah, feses dan cairan tubuh lainnya – maupun oleh kuman-kuman patogen.  



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



No



Pertanyaan



Jawaban



No



Pertanyaan



Jawaban



21. Kepada ruang 4. Petugas tidak boleh meletakkan / menyeret perawatan linen kotor di atas lantai, meletakkan linen Bagaimana kotor di atas kursi dan meja pasien, penataan linen di mengibaskan linen kotor, memilah, maupun ruang perawatan. melakukan dekontaminasi di ruangan. 5. Linen bekas pakai dikumpulkan di SP sesuai dengan tempatnya, kemudian dibawa ke kamar cuci setiap hari menggunakan troli khusus. 22. KESEHATAN KAR YAWAN . Bagaimana penata laksanaan pasca pajanan.



Penatalaksanaan Paska Pajanan: 1. Periksa status kesehatan petugas terpajan. 2. Ketahui status kesehatan sumber terpajan. 3. Pemberian Profilaksis Paska Pajanan (PPP) sesuai prosedur RS.



23. Bagaimana 1. Segera cuci dengan air mengalir dan sabun penatalaksanaan antiseptik (Chlorhexidine 2%), keringkan, paska luka tusuk kemudian disinfeksi dengan alkohol 70%. jarum 2. Segera lapor ke kepala bagian/wakilnya dan terkontaminasi. hubungi dokter IGD. 24. Bagaimana 1. Pada mata : bilas dengan air mengalir atau penatalaksanaan garam fisiologis selama 10-15 menit. paska pajanan 2. Pada kulit : segera cuci dengan air mengalir darah atau cai dan sabun antiseptik (Chlorhexidine 2%). ran tubuh pa 3. Pada mulut : ludahkan, dan segera kumursien. kumur selama 1 menit. 4. Bila darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan bersihkan dengan air. 5. Segera hubungi kepala bagian/wakilnya dan dokter IGD.



No



Pertanyaan



Jawaban



25. PENCEGAHAN



& 1. Pasien TB ditempatkan di ruang isolasi bertekanan negatif PENGENDALIAN TB 2. Apabila pasien akan ditransportasikan Bagaimana keluar dari ruang isolasi, pasien harus kebijakan mengenai mengenakan masker bedah untuk isolasi dan melindungi lingkungan sekitar. penanganan pasien 3. Petugas mengenakan masker N-95 dalam TB? melayani pasien TB.



26. Kapan pasien TB boleh dipindahkan dari ruang isolasi / kohorting ke ruang rawat inap biasa?



Apabila setelah > 2 minggu diberikan terapi OAT secara adekuat dan dilakukan pemeriksaan ulang sputum BTA 3x berturutturut hasilnya negatif (-).



27. Berapa lama masker Masker N-95 dapat dipakai oleh 1 petugas yang sama selama 3 hari, setelah terlebih N-95 dipakai? dahulu dibersihkan dan didisinfeksi dengan alkohol 70%, kemudian disimpan dalam plastik transparan dan diberi nama petugas serta tanggal pemakaian.



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



No



Pertanyaan



Jawaban



28. Petugas Gizi/Dapur/pantry ; Bagaimana proses bahan makanan masuk ?    



Sesuai dengan SPO 07/UPM/SPO 1. Bahan makanan masuk sesuai dengan spesifikasi jenis bahan makanan. 2. Memeriksa kualitas dan kuantitas sesuai spesifikasi dan order Bagian Gizi. 3. Bagian Gii berhak menolak bahan dan jasa yang tidak sesuai dengan order. 4. Bagian Gizi mengecek, menghitung, menimbang bahan makanan termasuk tanggal kadaluarsa. 5. Menyerahkan bahan makanan ke masingmasing gudang dengan buku expedisi.



29. Bagaimana proses pemantauan mutu bahan makanan ?



Sesuai dengan Kepmenkes 1204 Tahun 2004 1. Koordinasi dengan sanitasi untuk pemeriksaan mikroba. 2. Pemeriksaan spesimen tangan, celemek, peralatan makanan, alat penyajian, sample makanan, untuk penjamah makanan.



30. Bagaimana penanganan makanan yang kadaluarsa ?



1. Sesuai dengan SPO Penanganan Makanan yang Kadaluarsa 2. Kontrol bahan makanan menggunakan prinsip First In First Out (FIFO) 3. Makanan matang dicicip.



31. Berapa standar Sesuai dengan standar SOP ruangan persiapan suhu di ruangan makanan 20-25 C persiapan makanan o



28. Petugas Gizi/Dapur/pantry ; Bagaimana proses bahan makanan masuk ?    



Sesuai dengan SPO 07/UPM/SPO 1. Bahan makanan masuk sesuai dengan spesifikasi jenis bahan makanan. 2. Memeriksa kualitas dan kuantitas sesuai spesifikasi dan order Bagian Gizi. 3. Bagian Gii berhak menolak bahan dan jasa yang tidak sesuai dengan order. 4. Bagian Gizi mengecek, menghitung, menimbang bahan makanan termasuk tanggal kadaluarsa. 5. Menyerahkan bahan makanan ke masingmasing gudang dengan buku expedisi.



29. Bagaimana proses pemantauan mutu bahan makanan ?



Sesuai dengan Kepmenkes 1204 Tahun 2004 1. Koordinasi dengan sanitasi untuk pemeriksaan mikroba. 2. Pemeriksaan spesimen tangan, celemek, peralatan makanan, alat penyajian, sample makanan, untuk penjamah makanan.



30. Bagaimana penanganan makanan yang kadaluarsa ?



1. Sesuai dengan SPO Penanganan Makanan yang Kadaluarsa 2. Kontrol bahan makanan menggunakan prinsip First In First Out (FIFO) 3. Makanan matang dicicip.



31. Berapa standar Sesuai dengan standar SOP ruangan persiapan suhu di ruangan makanan 20-25 C persiapan makanan o



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)



No



Pertanyaan



Jawaban



No



Pertanyaan



Jawaban



28. Petugas Gizi/Dapur/pantry ; Bagaimana proses bahan makanan masuk ?    



Sesuai dengan SPO 07/UPM/SPO 1. Bahan makanan masuk sesuai dengan spesifikasi jenis bahan makanan. 2. Memeriksa kualitas dan kuantitas sesuai spesifikasi dan order Bagian Gizi. 3. Bagian Gii berhak menolak bahan dan jasa yang tidak sesuai dengan order. 4. Bagian Gizi mengecek, menghitung, menimbang bahan makanan termasuk tanggal kadaluarsa. 5. Menyerahkan bahan makanan ke masingmasing gudang dengan buku expedisi.



29. Bagaimana proses pemantauan mutu bahan makanan ?



Sesuai dengan Kepmenkes 1204 Tahun 2004 1. Koordinasi dengan sanitasi untuk pemeriksaan mikroba. 2. Pemeriksaan spesimen tangan, celemek, peralatan makanan, alat penyajian, sample makanan, untuk penjamah makanan.



30. Bagaimana penanganan makanan yang kadaluarsa ?



1. Sesuai dengan SPO Penanganan Makanan yang Kadaluarsa 2. Kontrol bahan makanan menggunakan prinsip First In First Out (FIFO) 3. Makanan matang dicicip.



31. Berapa standar Sesuai dengan standar SOP ruangan persiapan suhu di ruangan makanan 20-25 C persiapan makanan o