11 0 2 MB
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Saat ini Negara kita menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis, baik eksternal maupun internal. Perubahan eksternal yang terjadi adalah berlangsungnya era globalisasi, yang ditandai dengan meningkatnya persaingan bebas, yang mengharuskan setiap komponen bangsa untuk meningkatkan daya saing. Perubahan internal yang terjadi misalnya adalah krisis moneter pada tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi, yang kemudian berujung pada perubahan yang mendasar. Sebuah Ketetapan MPR RI Nomor X Tahun 1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan untuk bidang kesehatan yaitu diberlakukan paradigma baru pembangunan kesehatan, yaitu paradigma sehat, dengan visi mengamanatkan dilakukannya reformasi total kebijakan pembangunan “Indonesia Sehat 2015”. Paradigma
sehat
bukanlah
sederhana,
untuk
menerapkannya
diperlukan perubahan pada 15 bidang, yang kesemuanya memerlukan perubahan pola pikir para petugas kesehatan baik di Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas sampai Desa. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan, juga telah mengalami perubahan mendasar, seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Dari kebijakan dasar tersebut, tidak diragukan lagi bahwa Puskesmas memegang peranan yang amat penting bagi tercapainya visi “Indonesia Sehat 2015”, sebab visi ini baru dicapai bila “Kecamatan Sehat” telah tercapai di hamper seluruh wilayah.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
1
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Perubahan
tersebut
tentu
saja
mempunyai
pengaruh
pada
implementasi berbagai upaya kesehatan melalui Puskesmas, karna selain telah berubahnya kebijakan dasar Puskesmas yang disesuaikan dengan reformasi di bidang lain, paradigma sehat sebagai paradigm baru pembangunan kesehatan ikut mewarnai substansi perubahan tersebut. Berbagai perubahan ini tentu saja membawa konsekuensi logis terhadap manajemen Puskesmas. Perubahan mendasar pada paradigm sehat adalah bahwa Puskesmas akan melakukan intervensi bukan hanya keluarga yang sakit, tetapi juga keluarga yang sehat untuk dijaga dan ditingkatkan kesehatannya. Jadi, Puskesmas harus mempunyai catatan/informasi kesehatan dasar tiap keluarga yang tinggal di wilayah kerjanya. Konsep ini kemudian diterjemahkan sebagai “Puskesmas Peduli Keluarga” (Puskesmas Peka), yaitu Puskesmas yang secara proaktif memantau dan meningkatkan kesehatan keluarga. Puskesmas peduli keluarga ini sebagai bentuk implementasi dari pemberdayaan masyarakat, khususnya pemberdayaan keluarga. Inilah salah satu perubahan besar yang harus dilakukan oleh Puskesmas. Dalam Pembukaan UUD 1945 salah satu tujuan Negara adalah untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Berdasarkan pemikiran diatas, maksud dan tujuan di bidang kesehatan dituangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Dalam GBHN 1993 mengamati bahwa, pembangunan manusia sebagai insan harus dilakukan dalam keseluruhan proses kehidupan yaitu dengan memperhatikan tingkat kesejahteraan lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diselenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata yang dapat diterima serta terjangkau oleh masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan cara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
2
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Kabupaten Deli Serdang juga mempunyai visi “Masyarakat Deli Serdang Memiliki Akses Pelayanan Kesehatan Optimal, Berbudaya Bersih dan Sehat 2015”,dengan misi yaitu: 1.
Memelihara, meningkatkan kesehatan keluarga dan status gizi mayarakat.
2.
Melindungi masyarakat dari penyakit menular dan tidak menular.
3.
Melaksanakan upaya penyehatan lingkungan dan rumah tangga.
4.
Meningkatkan kesadaran mayarakat berperilaku hidup bersih dan sehat serta berperan dalam upaya kesehatan berbasis mayarakat.
5.
Menyelenggarakan,
memelihara
dan
meningkatkan
pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata, serta terjangkau. Untuk mencapai misi tersebut maka diharapkan Puskesmas sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan mayarakat dapat diberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja. Untuk mendukung pembangunan kesehatan diperlukan peran serta masyarakat yang berupa posyandu yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Visi Sumatera Utara “Menjadi Penggerak Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat Melalui Pemberdayaan Masyarakat” Misi Sumatera Utara “Memberikan Kontribusi Nyata dalam Pembangunan Kesehatan Melalui Pembinaan Umum di Bidang Kesehatan dan Pembinaan Operasional Kebijakan Gubernur Sumatera Utara yang Dilakukan Secara Lintas Program dan Lintas Sektoral Sesuai Posisi, Tantangan, Peran, dan Tanggung Jawab Aparatur dalam Penyelenggaraan Pemerintah Negara dan Pembangunan”
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
3
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Pada hakekatnya Puskesmas harus melaksanakan program kesehatan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, tetapi seiring dengan krisis moneter yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia, memberikan dampak di segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan daya
beli
masyarakat
yang
diperberat
oleh
meningkatnya
biaya
pemeliharaan kesehatan, sangat mengancam status gizi dan kesehatan mayarakat, khususnya penduduk miskin. Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi kewenangan untuk menyelenggarakan kegiatan birokrasi, administrative dan ekonomi serta juga termasuk program kesehatan di dalamnya, seperti program Pemerintah Kota Medan dengan pemberian obat-obatan gratis di Puskesmas.
1.2 Tujuan Kegiatan 1.2.1 Tujuan Umum 1.
Untuk mengetahui program Puskesmas di mayarakat.
2.
Untuk mengetahui struktur organisasi Puskesmas serta program dari masing-masing unit yang ada.
1.2.2 Tujuan Khusus 1.
Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan Puskesmas (khususnya Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang).
2.
Untuk mengamati sejauh mana program-program tersebut telah berjalan, melalui data-data yang tersedia di Puskesmas tersebut.
3.
Untuk mengetahui kendala-kendala apa aja yang dijumpai dalam melaksanakan program-program tersebut.
4.
Melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai masalahmasalah kesehatan yang dijumpai di wilayah Puskesmas Bandar
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
4
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Khalipah Kabupaten Deli Serdang dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
1.3 Prosedur Kerja Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1.
Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang
2.
Pendataan
sistem
pelaksanaan
upaya
pokok
kesehatan
dan
administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas melalui: a. Mencatat data dari laporan yang ada di Puskesmas. b. Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf administrasi Puskesmas.
3.
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut berperan serta dalam pelayanan kesehatan.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
5
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Puskesmas Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dari suatu wilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
NO.128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
yang
bertanggung
jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Yang dimaksud dengan : 1.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Yakni suatu unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang melakukan tugas teknis operasional dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2.
Pembangunan Kesehatan Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan kesehatan.
3.
Pertanggung jawaban Penyelenggaraan Penanggung
jawab
utama
penyelenggaraan
seluruh
upaya
pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan Puskesmas bertanggung jawab KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
6
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya. 4.
Wilayah Kerja Secara
Nasional,
standar
wilayah
Puskesmas
adalah
satu
Kecamatan. Tetapi apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab kepada Dinas Kabupaten/Kota.
Dari uraian diatas, jelas bahwa Puskesmas adalah satu organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan. Adapun
pengertian
batasan
Puskesmas
dengan
kewenangan
kemandirian yang dimaksud adalah Puskesmas yang mempunyai kewenangan sebagai berikut: a.
Kewenangan menyelenggarakan
perencanaan,
pelaksanaan dan
evaluasi pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi kondisi, kultur budaya dan potensi setempat. b.
Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintahan, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang kemudian dipertanggungjawabkan untuk pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
c.
Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
d.
Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis dan non medis yang dibutuhkan.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
7
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
2.2
Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Puskesmas Di Indonesia, konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968, ketika dilangsungkan Rapat Kerja Nasional Pertama di Jakarta. Sebelum tahun 1968, pelayanan kesehatan tingkat dasar sudah ada seperti KIA, BP, PAM, dan lain-lain. Masing-masing berjalan sendiri dan belum terorganisir sehingga dipandang kurang menguntungkan dan tidak memenuhi sasaran. Oleh karena itu, timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat 1 dalam suatu organisasi dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Pada tahun 1969, Puskesmas dibedakan menjadi :
Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh
Puskesmas tipe B, dipimpin oleh dokter tidak penuh
Puskesmas tipe C, dipimpin oleh petugas paramedis Pada tahun 1970, pembagian Puskesmas berdasarkan kategori
pemimpin ini dirasakan kurang sesuai. Sehingga mulai tahun 1970, ditetapkan hanya satu macam Puskesmas dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu daerah dengan jumlah penduduk antara 30.00050.000 jiwa. Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah, dan dikeluarkannya Inpres Kesehatan No.5 tahun 1974, dan No.4 tahun 1976, maka wilayah kerja Puskesmas diperkecil dengan jumlah penduduk ± 30.000 jiwa untuk satu wilayah Puskesmas. Latar belakang berdirinya Puskesmas adalah : 1.
Menurut UU Kesehatan No.9 tahun 1996 pasal 6 : Setiap warga negara memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha pemerintah.
2.
Penduduk Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan, sedangkan RSU swasta jauh dari tempat tinggalnya dan biayanya mahal.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
8
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Oleh karena itu, besar kemungkinan tidak dapat dijangkau oleh masyarakat, maka dengan adanya Puskesmas, penduduk dapat berobat ke Puskesmas. 3.
Perlu digali dan dimanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk mengembangkan pembangunan masyarakat desa untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada pada masyarakat.
2.3
Visi dan Misi Puskesmas
2.3.1 Visi Puskesmas Visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat Sejahtera” menuju
tercapainya
“Indonesia
Sehat
2015”.
Dalam
menentukan
keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator “Kecamatan Sehat”, antara lain sebagai berikut:
Indikator Lingkungan Sehat
Indikator Perilaku Sehat
Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Indikator Derajat Kesehatan yang Optimal Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaedah
sederhana, mudah diperoleh, mudah diinterpretasikan, sensitif dan spesifik.
2.3.2 Misi Puskesmas Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah: 1.
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
9
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
perilaku masyarakat sehingga pembangunan itu dapat mendorong lingkungan dan perilaku masyarakat semakin sehat. 2.
Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya semakin berdaya di bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3.
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan di wilayah kerjanya.
2.4
Tujuan Puskesmas Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
yang
diselenggarakan
oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
10
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia Sehat 2015”. 2.5
Fungsi Puskesmas 1.
Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan
lintas
masyarakat
dunia
diwilayah
dan
usaha
sektor
termasuk
kerjanya,
oleh
sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu, Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelanggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengakibatkan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. 2.
Pusat Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaanya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan, dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan diselenggarakan
perorangan, dengan
keluarga,
dan
memperhatikan
masyarakat
situasi
dan
ini
kondisi,
khususnya sosial budaya masyarakat setempat. 3.
Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Puskesmas kesehatan
bertanggungjawab
tingkat
pertama
menyelenggarakan
secara
menyeluruh,
pelayanan
terpadu
dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab Puskesmas meliputi: a. Pelayanan Kesehatan Perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
11
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. b.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum (Public Goods) dengan tujuan utamamemelihara dan meningkatkan
kesehatan
serta
mencegah
penyakit
tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi
kesehatan,
pemberantasan
penyakit,
penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
2.6
Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas
2.6.1 Kedudukan Puskesmas Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem PemerintahDaerah: 1.
Sistem Kesehatan Nasional Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai
sarana
pelayanan
kesehatan
strata
pertama
yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. 2.
Sistem Pemerintah Daerah Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
12
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.
Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.
2.6.2 Organisasi Puskesmas 1.
Struktur Organisasi Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masingmasing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai berikut: a. Kepala Puskesmas b. Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan Penilaian
Keuangan
Umum dan Kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
13
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
2.
Unit Puskesmas Pembantu
Unit Puskesmas Keliling
Unit Bidan di Desa/Komunitas.
Kriteria Personalia Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3.
Eselon Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan ditingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut
dan
besarnya
peran
Kepala
Puskesmas
dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan ditingkat Kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan IV, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup dibidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
2.6.3 Tata Kerja Puskesmas Tata kerja Puskesmas yaitu: 1.
Dengan Kantor Kecamatan Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
14
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas, berkoordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi. 2.
Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif, Puskesmas
bertanggungjawab
Kabupaten/Kota.
Sebaliknya
kepada
Dinas
Dinas
Kesehatan
Kesehatan
Kabupaten/Kota
bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas. 3.
Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
4.
Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit (Kabupaten/Kota) dan Balai Kesehatan Masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai
Kesehatan
Jiwa
Masyarakat,
Balai
Kesehatan
Indra
Masyarakat). Untuk
upaya
kesehatan
masyarakat,
jalinan
kerjasama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
15
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai
Balai
Kesehatan
Masyarakat.
Kerjasama
tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. 5.
Dengan Lintas Sektor Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat Kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
6.
Dengan Masyarakat Sebagai
penanggungjawab
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
16
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
2.7
Upaya dan Azas Penyelenggaraan Puskesmas
2.7.1 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya “Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat”, Puskesmas
bertanggungjawab
menyelenggarakan
Upaya
Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), yang keduanya jika ditinjau dari sistem ketahanan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu: 1.
Upaya Kesehatan Wajib Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen
nasional,
regional,
dan
global,
serta
mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: a. Upaya Promosi Kesehatan b. Upaya Kesehatan Lingkungan c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular f. Upaya Pengobatan g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (khusus kota Medan).
2.
Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas yang dipilih dan daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yaitu: a. Upaya Kesehatan Sekolah
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
17
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
b. Upaya Kesehatan Olahraga c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat d. Upaya Kesehatan Kerja e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut f. Upaya Kesehatan Jiwa g. Upaya Kesehatan Mata h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut i. Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional j. Laboratorium Sederhana
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas tersebut diatas sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas
bersama
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib Puskesmas terlaksana secara optimal (target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai). Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan ole Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Apabila
Puskesmas
belum
mampu
menyelenggarakan
upaya
kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
bertanggung
jawab
menyelenggarakannya. Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pelayanan rawat inap. Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan rawat inap, dalam pelaksanaannya tenaga, sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan. Di beberapa daerah tertentu telah muncul kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan medik spesialistik. Apabila ada kemampuan, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik, baik dalam KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
18
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
bentuk rawat jalan maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medik spesialistik di Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga spesialis yang bekerja di Puskesmas dapat sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang diatur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
2.7.2 Azas Penyelenggaraan Puskesmas Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi
menerapkan
Puskesmas. prinsip
dasar
Dasar dari
pemikirannya setiap
fungsi
adalah
pentingnya
Puskesmas
dalam
menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaraan Puskesmas adalah: 1.
Azas Pertanggungjawaban Wilayah Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan Puskesmas, antara lain: a. Menggerakkan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan sehingga berwawasan kesehatan. b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. c. Membina
setiap
upaya
kesehatan
strata
pertama
yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya. 2.
Azas Pemberdayaan Masyarakat
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
19
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak: Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Bahagia (BKB). b. Upaya Perbaikan Gizi: Posyandu, Panti Pemulihan Gizi (PPG), Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). c. Upaya Kesehatan Sekolah: Dokter Kecil, Dokter Remaja, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). d. Upaya
Kesehatan
Lingkungan:
Kelompok
Pemakai
Air
(POKMAIR), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia: Posyandu Usila. f. Upaya Kesehatan Kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (POS UKK). g. Upaya Kesehatan Jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM). h. Upaya Pengobatan Tradisional: Taman Obat Keluarga (TOGA), Pembinaan Batra. i. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan: Dana Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN). j. Upaya Pengobatan: Posyandu, Pos Obat Desa (POD).
3.
Azas Keterpaduan Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna. a. Keterpaduan lintas program
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
20
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Keterpaduan
lintas
penyelenggaraan
program
berbagai
adalah
upaya
upaya
kesehatan
memadukan
yang
menjadi
tanggungjawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain:
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa keterpaduan KIA dengan P2M, Gizi, Promosi Kesehatan, Pengobatan.
Upaya
Kesehatan
Sekolah
(UKS)
berupa
keterpaduan
kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.
Puskesmas keliling berupa keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.
Posyandu berupa keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa, promosi kesehatan.
b. Keterpaduan lintas sektor Keterpaduan
lintas
sektor
adalah
upaya
memadukan
penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:
Upaya
Kesehatan
Sekolah
berupa
keterpaduan
sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.
Upaya Promosi Kesehatan berupaketerpaduan sektor kesehatan dengan
camat,
lurah/kepala
desa,
pendidikan,
agama,
pertanian.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupaketerpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
21
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Upaya perbaikan gizi berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PLKB.
Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan.
Upaya kesehatan kerja berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.
4.
Azas Rujukan Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang bila tidak mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke puskesmas lainnya. Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu: a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke puskesmas. Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:
Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (biasanya operasi) dan lain-lain.
Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
22
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga
dilakukan
menyelenggarakan
apabila upaya
satu
puskesmas
kesehatan
tidak
masyarakat
mampu
wajib
dan
pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.
Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah
hukum
kesehatan,
penanggulangan
gangguan
kesehatan karena bencana alam.
Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah kesehatan
masyarakat
dan
tanggungjawab
penyelesaian
masalah kesehatan masyarakat atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
23
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.1
Sejarah Singkat Puskesmas Bandar Khalipah Puskesmas Bandar Khalipah merupakan salah satu Puskesmas yang menjadi pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan kesehatan. Puskesmas ini di bangun tahun 1976-1977. Puskesmas ini terletak di jalan Bustaman Pasar X desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan. Puskesmas ini melayani kesehatan masyarakat di 7 desa. Puskesmas
Bandar
Khalipah
terus
melakukan
pembenahan-
pembenahan, usaha peningkatan baik dalam fasilitas program kerja, kegiatan-kegiatan, dan sektor-sektor.
3.2
Data Geografis dan Demografis Puskesmas Bandar Khalipahterletak di jalan Bustaman Pasar X desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Kota Medan
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Deli dan Kota Medan
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis dan Pantai Labu
Puskesmas ini mencakup 7 desa dengan jumlah penduduk 183.315 jiwa. Data Dasar Puskesmas Bandar Khalipah Nama Puskesmas
: Bandar Khalipah
Alamat Puskesmas
: Jalan Bustaman Pasar X desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan
Jumlah Penduduk
: 183.315 jiwa
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
24
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Letak Strategis Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Selat Malaka
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Kota Medan
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Labuhan Deli dan Kota Medan
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis dan Kecamatan Pantai Labu
Luas Wilayah Kerja
Bandar Khalipah
: 7,25 Km2
Bandar Klippa
: 18,48 Km2
Bandar Setia
: 3,50 Km2
Sambirejo Timur
: 4,16 Km2
Laut Dendang
: 1,70 Km2
Sei Rotan
: 5,16 Km2
Kolam
: 5,98Km2
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
25
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tabel 1 Data Keadaan Geografis dan Demografis Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – Desember Tahun 2014
LUAS NO
NAMA DESA
AREA (Km2)
JUMLAH JUMLAH DUSUN
KK
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
PRIA
WANITA
1
Bandar Khalipah
7,25
17
8.238
40.720
20.619
20.101
2
Bandar Klippa
18,48
20
8.097
36.705
18.565
18.140
3
Bandar Setia
3,50
10
4.512
21.661
11.153
10.508
4
Sambirejo Timur
4,16
11
7.645
26.239
13.329
12.910
5
Laut Dendang
1,70
9
3.586
15.842
8.036
7.806
6
Sei Rotan
5,16
13
5.998
26.823
13.443
13.380
7
Kolam
5,98
11
3.486
15.325
7.783
7.542
46,23
91
41.562
183.315
92.928
90.387
TOTAL
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten Deli Serdang dan Kec. P. Sei Tuan dalam angka 2014
Analisa Data: Jumlah penduduk rata-rata per Ha Jumlah penduduk = Luas daerah
183.315
=
3.965 jiwa/ha
46,23
Desa terluas adalah Desa Bandar Klippa dengan luas wilayah 18,48 Km2. Jumlah KK terbanyak adalah di Desa Bandar Khalipah yaitu 8.238 KK. Jumlah penduduk terbanyak adalah di Desa Bandar Khalipah yaitu 40.720 jiwa.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
26
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.3
Fasilitas Fisik Puskesmas Bandar Khalipah Puskesmas Bandar
Khalipah dalam
menjalankan kegiatannya
didukung oleh berbagai fasilitas fisik maupun non fisik yang meliputi: 1.
Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen
2.
Fasilitas Sumber Daya Manusia
3.
Fasilitas Obat-obatan
4.
Fasilitas Alat-alat Kesehatan
5.
Fasilitas Administrasi
6.
Fasilitas Imunisasi
7.
Sumber Keuangan
3.3.1 Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen
Tabel 2 Data Fasilitas Gedung Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Fasilitas Gedung Ruang Kepala Puskesmas Ruang Dokter Ruang Pendaftaran/Kartu Ruang Tunggu Poliklinik Ruang Poliklinik Umum Ruang Poliklinik Anak Ruang Poliklinik Gigi Ruang Obat/Apotik Ruang KIA/KB/Imunisasi Ruang Laboratorium Ruang Tunggu Ruang Pertemuan Ruang Bersalin Ruang Tata Usaha/Komputer Kamar Petugas Jaga Ruang Gudang Ruang Kamar Mandi Pasien Ruang Kamar Mandi Pegawai
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
27
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.3.2 Fasilitas Sumber Daya Manusia Adapun tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Bandar Khalipah adalah:
Jumlah Dokter Umum
: 6 Orang
Jumlah Dokter Gigi
: 3 Orang
Jumlah Bidan/ Perawat
: 48 Orang
Jumlah Sarjana Kesehatan Masyarakat
: - Orang
Jumlah Asisten Apoteker
: 3 Orang
Jumlah Paramedis
:- Orang
Jumlah Tenaga Tata Usaha
: 2 Orang
Jumlah Analisa Kesehatan
: 2 Orang
Jumlah Spa Gizi
: 2 Orang
Jumlah Supir
: 1 Orang
Sarana Puskesmas 1.
2.
Transportasi Jumlah Mobil Puskesmas Keliling
: 1 Buah, Baik
Jumlah Sepeda Motor
: 3 Buah, Baik
Sarana Komunikasi dan Informasi ORARI
3.
Sumber Energi PLN
4.
: Tidak Ada
: Ada, Baik
Prasarana Sarana Air Bersih
: Ada, Baik
Sarana Pembuangan Sampah Medis
: Ada, Baik
Sarana Pembuangan Sampah Non Medis
: Ada, Baik
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
: Ada, Baik
Sarana Pembuangan Tinja (Jamban)
: Ada, Baik
Jaringan Puskesmas UKBM Desa Siaga
: 7 Desa
Jumlah Posyandu
: 91 Posyandu
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
28
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Jumlah Poskesdes
: 3 Poskesdes
Puskemas Pembantu
: 3 Pustu
Pembiayaan Puksesmas Biaya Pelayanan Puskesmas
: Gratis
Dana yang dapat langsung digunakan
: APBD dan Jamkesmas Puskesmas
Tabel 3 Profil Sarana Kesehatan Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2014 No
Jenis Sarana Kesehatan
Jumlah
1
Rumah Sakit
0
2
Balai Pengobatan
-
3
Rumah Bersalin
-
4
Jumlah Apotik
-
5
Praktek Umum Swasta
-
6
Jumlah Pustu
3
7
Jumlah Poskesdes
3
8
Jumlah Posyandu
91
9
Jumlah Posyandu Aktif
91
10
Jumlah Posyandu Pratama
21
11
Jumlah Posyandu Madya
49
12
Jumlah Posyandu Purnama
19
13
Jumlah Posyandu Mandiri
2
14
Jumlah Kader
208
15
Jumlah Kader Aktif
208
16
Batra
0
17
Toga
4
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
29
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.3.3 Fasilitas Obat-Obatan Puskesmas Bandar Khalipah dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh perlengkapan obat-obatan antara lain: a.
Obat-obat APBD
b.
Obat-obat Askes dan Gakin
Tabel 4 Obat-Obatan yang Digunakan di Puskesmas Bandar Khalipah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Obat Allopurinol 100mg Aminofilin 200mg Aminofilin 24 mg/ml Amitripilin 25 mg Amoksisilin 250 mg Amoksisilin 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 ml Metampiron 500 mg Metampiron 250 mg Antasida DOEN Antibakteri DOEN Salep Antihemoroid DOEN Antifungi DOEN Antimigrain Antiparkinson DOEN Aqua Pro Injeksi Steril Asam Askorbat 50 mg Asam Asetilsalsilat 100 mg Asam Asetilsalisilat 500 mg Atropin Sulfat 0,5 mg Atropin Tetes Mata 0,5 % Atropin Injeksi Betametason krim 0.1% Deksametason Injeksi 5 mg/ml Deksametason 0,5mg Dekstran 70-larutan Infus 6% Steril Dekstrometorfan Sirup 10 mg /5 ml Dekstrometorfan 15 mg Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam 2 mg Diazepam 5 mg Difenhidramin Injeksi 10 mg/ml
Jenis Sediaan Tablet Tablet Ampul Tablet Kapsul Kaplet Botol Tablet Ampul Tablet Tube Supp Pot Tablet Tablet Vial Tablet Tablet Tablet Tablet Botol Ampul Krim Ampul Tablet Botol Botol Tablet Ampul Tablet Tablet Ampul
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
30
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Digoksin 0,25 mg Efedrin 25 mg Ekstrak Belladona 10 mg Epinefrin Injeksi 0,1 % Etakridin Larutan 0,1 % Fenitoin Natrium Injeksi 50mg/ml Fenobarbital Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital 30 mg Fenoksimetil Penisilin 250 mg Fenoksimetil Penisilin 500mg Fenol Gliserol Tetes Telinga 10% Fitomenadion (Vit.K) Injeksi 10mg/ml Fitomenadion (Vit.K) Tablet Salut Gula 10mg Furosemid 40 mg Gameksan Lotion 1% Garam Oralit Gentian Violet Larutan 1% Glibenklamida 5 mg Gliseril Gualakolat 100mg Gliserin Glukosa Larutan Infus 5% Glukosa Laruan Infus 10 % Glukosa Larutan Infus 40% Steril Griseofulvin 125 mg Haloperidol 0,5 mg Haloperidol 1,5 mg Haloperidol 5 mg Hidroklorotiazida 25 mg Hidrokortison Krim 2,5% Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 400 mg Isosorbit Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat 500 mg Kaptopril 12, 5 mg Kaptopril 25 mg Karbamazepin 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ ml Klofazimin 100mg Kloramfenikol 250 mg Kloramfenikol Tetes Telinga 3% Kloraniramida Mealeat (CTM) 4 mg Klorpromazin Injeksi 5 mg/ml Klorpromazin Injeksi 25 mg/ml Klorpromazin Tablet Salut 25 mg
Tablet Tablet Tablet Ampul Botol Ampul Ampul Tablet Tablet Tablet Botol Ampul Tablet Tablet Botol Sach Botol Tablet Tablet Botol Botol Botol Ampul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tube Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Vial Kapsul Kapsul Botol Tablet Ampul Ampul Tablet
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
31
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120
Klorpromazin HCL Tablet Salut 100 mg Anti malaria DOEN Kotrimoksazol Suspensi Kotrimoksazol DOEN 1 (Dewasa) Kotirmoksazol DOEN II (Pediatrik) Kuinin (Kina) 200mg Kuinin Dihidrokklorida Injeksi 25 %- 2 ml Lidokain Injeksi 2% + Epinefrin Magnesium Sulfat Injeksi 20% - 25 ml Magnesium Sulfat Injeksi 40% - 25 ml Magnesium Sulfat Serbuk 30 gram Mebendazol Sirup 100 mg/ 5 ml Mebendazol 100 mg Metilergometrin Maleat Tablet Salut 0,125 mg Metilergometrin Maleat Injeksi 200 mg – 1 ml Metronidazol 250 mg Natrium Bicarbonat 500 mg Natrium Fluoresein Tetes Mata 2% Natrium Klorida Larutan Infus 0,9 % Natrium Thiosulfat Injeksi 25% Nistatin Tablet Salut 500.000 IU / g Nistatin Vaginal Tablet Salut 100.000 IU/g Obat Batuk Hitam (O.B.H) Oksitetrasiklin HCL Salep Mata 1% Oksitetrasiklin Injeksi 50mg/ml – 10 ml Oksitosin Injeksi 10 IU /ml- 1 ml Paracetamol Sirup 120 mg /5ml Paracetamol 100 mg Paracetamo 500 mg Pilocarpin Tetes Mata 2 % Pirantel Tab. Score 125 mg Piridoksin (Vit. B6) 10 mg Povidon Iodida Larutan 10 % Prednison 5 mg Primakuin 15 mg Propillitiourasil 100 mg Propanol 40 mg Reserpin 0,1 mg Reserpin 0,25 mg Ringer Laktat Larutan Infus Salep 2-4 Salisil Bedak 2 % Serum Anti Bisa Ular Polivalen Injeksi 5 ml Serum Anti Bisa Ular Polivalen Injeksi 50 ml
Tablet Tablet Botol Tablet Tablet Tablet Ampul Vial Vial Vial Sach Botol Tablet Tablet Ampul Tablet Tablet Botol Botol Ampul Tablet Tablet Botol Tube Vial Ampul Botol Tablet Tablet Botol Tablet Tablet Botol Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Botol Tube Kotak Vial Vial
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
32
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 134 135
Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/ Vial Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/Ampul Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/Vial Sianokobalamin (Vit.B12) Injeksi 500 mcg Sulfasetamida Natrium Tetes mata 15% Tetrakain HCL Tetes Mata 0,5% Tetrasiklin 250 mg Tetrasiklin 500 mg Tiamin (Vit. B1) Injeksi 100 mg/ml Tiamin (Vit.B1) 50 mg Tiopental Natrium Serbuk Injeksi 1.000 mg/amp Triheksifenidil 2 mg Vaksin Rabies Vero Vitamin B kompleks
Vial Ampul Vial Ampul Botol Botol Kapsul Kapsul Ampul Tablet Ampul Tablet Vial Tablet
Vaksin 136 137 138 139 140 141 142 143 144
BCG TT DT Campak 10 Dosis Polio 10 Dosis DPT-HB Hepatitis B 0,5 ml ADS Polio 20 Dosis Campak 20 Dosis
Vial Vial Vial Vial Vial Vial Vial Vial Vial
3.3.4 Fasilitas Alat-Alat Kesehatan Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Bandar Khalipah antara lain: Alat-alat pemeriksaan sederhana Alat-alat suntik dan P3K Timbangan bayi dan dewasa Satu set dental unit Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi Alat-alat laboratorium sederhana
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
33
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.3.5 Fasilitas Administrasi Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang pencatatan dan pelaporan data, maka Puskesmas Bandar Khalipah di dukung oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari: Kartu berobat pasien Buku catatan pasien Kartu laporan terpadu Kartu BKIA Meja dan Kursi Lemari/rak buku Stempel Arsip Komputer Dan lain-lain.
3.3.6 Fasilitas Imunisasi Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Bandar Khalipah antara lain: Lemari pendingin Alat-alat imunisasi Vaksin, seperti: BCG, DPT, Polio, Campak, DT, TT, dan DPT-HB combo Termos
3.3.7 Sumber Keuangan APBD Program Jamkesmas Pasien Umum
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
34
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
ALUR PEMERIKSAAN PASIEN DI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KABUPATEN DELI SERDANG
3.4
Tenaga Kesehatan Petugas Kesehatan Puskesmas Bandar Khalipah Puskesmas Bandar Khalipah memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari
tenaga medis, paramedis, dan staf administrasi lainnya.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
35
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tabel 5 Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari - Desember Tahun 2014 DATA KEPEGAWAIAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH NO
Nama
NIP
Gol.
Tugas
Pendidikan Terakhir
1
Dr. Rahmat Ginting
197712052010011007
III/c
Ka. Puskesmas
S1
2
Marul Saragih SH
196010041987031013`
III/d
Ka.Sub. TT.
S1
Usaha 3
Drg. Berliana Hutabarat
195907191991052002`
IV/b
Dokter gigi
S1
4
Drg. Dewi Amidar Hrp
197503152001122002
IV/b
Dokter Gigi
S1
5
Drg. Fahkrizal Harahap
197303272001121001
IV/b
Dokter Gigi
`S1
6
Dr. Sunario Salim
196703312000031002
IV/a
Dokter Umum
S1
7
Dr. Apinta Perangin-Angin
197204042002122010
IV/a
Dokter Umum
S1
8
Dr. Roslita Lubis
196905052002122010
III/d
Dokter Umum
S1
9
Dr. Frans D.G Sihombing
19690527007012003
III/c
Dokter Umum
S1
10
Dr. Dini Purwati
197508102008012027
III/c
Dokter Umum
S1
11
Dr. Sri Hartini
197406142008012016
III/C
Dokter Umum
S1
12
Roslina SKM
196312051995032002
IV/a
Staff Puskesmas
S1
13
Nurlan Harahap. AmKeb
196403111984052004
III/d
Staff Puskesmas
D3
14
Mintanggena Tarigan
196010261982032008
III/d
Staf Puskesmas
D1
15
Sumarni AmKeb
195807191981032010
III/d
Staff Puskesmas
D3
16
Yusni Lubis
196006011983032015
III/d
Pet. Anak
D3
17
Hj. Nirmala Safni
196107251993032003
III/d
Staf Puskesmas
D3
18
Sri Purnama
197004141995032006
III/c
Pet. Tb Paru
D3
19
Rosita Rambe S.si
196604271186032016
III/c
Pet. Tb Paru
S1
20
Astuti Sukarsih
196807301992032006
III/c
Staff Puskesmas
D3
21
Suryati Abdi. SKM
197306011993032014
III/c
Pet. YenKes
D3
22
Nazly Rangkuti. SKM
197303181993032009`
III/c
Pet. Lansia
D3
23
Siti N. Barus S. Kep Ns
19761241996032002
III/c
Pet. IMS
S1
24
Hotpos Mangapuli S.
1965032919881210002
III/c
Staf Puskesmas
D3
25
Mahrani Nasution SKM
197406091993032006
III/b
Pet. JamKesda
D3
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
36
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
26
Rosdiana Delfrita Srg
196307021984122009
III/b
Pet. Gizi
D1
27
Indrawati br Ginting
196508061990032008
III/b
Staff Puskesmas
D1
28
Raudatul Jannah
197701031996032003
III/b
Pet. Anak
D3
29
Syafrayunelly
197205141993032007
III/b
Staff Puskesmas
D3
30
Asnawaty Lingga
19604051994032020
III/B
Pet. Apotek
D1
31
Hj. Sabarita Ginting
196912251997022005
III/B
Pet. Survalens
S1
32
Siti Rahma
196604171995032003
III/B
Pet. IMS
D3
33
Tangkel br Karo
196705232000122002
III/B
Staf Puskesmas
D3
334
Tiurida Simanjuntak
196604161993032010
III/b
Pet. Imunisasi
D3
35
Rianta Casilda S.
197709121997032004
III/b
Pet. Laboratorium
D3
36
Susi Andriyani Pulungan
197902122005022008
III/a
Pet. SP2TP
D3
37
Hotnida E. Silalahi
197802081998032005
III/a
Pet. Laboratorium
D3
38
Linda Elita
196706171998032005
III/a
Pet. Apoteker
D3
39
Santi Alfriyanti
198007032010012019
III/d
Staf. Puskesmas
D3
40
Nurkhaira
198112122006042008
II/b
Pet. Apoteker
D3
41
Supomo
195907131978101002
II/a
Tata Usaha
SMA
42
Sri Wulandari
02.4.048948
PTT
Pet.Anak
D3
43
Siti Zaleha
02.4.047138028
PTT
Pet. Anak
D3
44
Hortalina Sitio S.kep Ns
196403021986032025
III/d
Ka. Perawatan
S1
45
Riana Anzara Z. Siregar
196904261999002003
III/c
Bidan
D3
Koordinator 46
Hj. Nilaawati Amkeb
196007221981032007
III/d
Pet. IVA
D3
47
Jamila Siregar
196403131984012002
III/d
Staf Rawat Inap
D1
48
Vinondang Sidabutar
196509151998032016
III/d
Staf Rawat Inap
D3
Rahmawaty S.kep Ns
196903201997032005
III/c
Pet. Promkes
S1
50
Mariani
197102101995032001
III/C
Staf Rawat Inap
D3
51
Maulina Hutasuhut
197404051993032007
III/c
Pet. Kesling
D3
52
Yusniar
197106181978032015
III/c
Staff Rawat Inap
D1
53
Sangkot Matogu Lubis
197509221998032010
II/d
Staff Rawat Inap
SPK
54
Zubaidah
197001031993072005
II/d
Staff Rawat Inap
D1
49
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
37
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
55
Erlina Bangun
02.3.0477339
PTT
Staff Rawat Inap
SPK
56
Kartika Sari Barus
02.4.0477339
PTT
Staff Rawat Inap
D3
57
Khotimah Juni Harahap
02.04.047.3608
PTT
Staff Rawat Inap
D3
58
Sri Astuti
02.4.047138028
PTT
Staff Rawat Inap
D3
59
Ferawaty Naenggolan
02.4.0473634
PTT
Staff Rawat Inap
D3
60
Inni Rahayu
02.4.0477228
PTT
Staff Rawat Inap
D3
61
Sri Lestari
02.4.027166
PTT
Staff Rawat Inap
D3
62
Rupma Silaban
02.4.0473527
PTT
Staff Rawat Inap
D3
63
Tiorista Sidabariba
02.0402667
PTT
Staff Rawat Inap
D3
64
Santi Sardi Piliang
02.040481023
PTT
Staff Rawat Inap
D3
65
Ayu Sri Lestari
02.040473617
PTT
Staff Rawat Inap
D3
66
Ummi Kalsum
02.4.048.10087
PTT
Staff Rawat Inap
D3
67
Dessy Kristina Barus
02.4.048.10052
PTT
Staff Rawat Inap
D3
68
Arti Saragi AmKeb
196108081984022004
III/d
Ka. Pustu Sei
D3
Rotan 69
Nurun Haflah
196203041984122010
III/d
Staff Pustu Sei
D3
Rotan 70
Eminta Saragih
196212311988032142
III/d
Staff Pustu Sei
SPK
Rotan 71
Lilis Suryani S.Am.Keb
196801151998032007
III/b
Ka. Pustu Kolam
D3
72
Herlinda Lubis. Am.Keb
197305121993032004
III/b
Ka. Poskesdes
D3
Sambirejo Timur 73
Ratna Manurung Amkeb
196809181992032007
III/b
Ka. Poskesdes
D3
Laut Dendang 74
Romauli Sitohang
197009051993033009
III/b
Staff Pustu
D3
Bandar Klippa 75
Martha Siahaan
196712201996032005
III/a
Staff Pustu
D3
Bandar Klippa
76
Ramadani Indra
140.328.513
III/a
Staff Pustu
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
D3 38
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
bandar Klippa 77
Esaria Sinaga
196904211994032017
III/a
Staff Pustu Sei
D3
Rotan 78
Ade Irma Batu – bara
197302051993032005
III/a
Staff Pustu Sei
D3
Rotan 79
Herti Butar-Butar
400.091.619
II/d
Staff Pustu
D3
Bandar Klippa 80
Butet Supiani
197406142008012015
II/c
Staff Poskesdes
D3
laut Dendang 81
Anita Manalu
02.403.1881
PTT
Ka. Poskesdes
D3
Bandar Setia 82
Sri Santi Ritonga
02.4.04810074
PTT
Staff Pustu
D3
Kolam 83
Emma sari Ulina B
02.4.04.77360
PTT
Staff Pustu
D3
Kolam 84
Siti Afriyani Nst
02.40.47.7369
PTT
Staff Pustu
D3
Kolam 85
Reny Rahayu
02.40.48.26.75
PTT
Staff Poskesdes
D3
Sambirejo Timur 86
Devi Hendriani Hsb
02.4.0477228
PTT
Staff Pustu
D3
Bandar Klippa 87
Lamtiar Simamora
02.4.027.019
PTT
Staff Poskesdes
D3
Bandar Setia
3.5
Struktur Organisasi Puskesmas Bandar Khalipah
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
39
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
40
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Analisa Data : Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Puskesmas Bandar Khalipah sudah tersedia tenaga kesehatan yang cukup memadai meliputi : dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, asisten, apoteker, perawat gigi, analis kesehatan, yang seluruhnya berjumlah 54 orang tapi masih terdapat kekurangan yaitu tidak adanya ahli sanitasi, ahli gizi, dan kesehatan lingkungan.
Tugas dan Fungsi 1. Kepala Puskesmas
Sebagai pemimpin (manager)
Sebagai tenaga ahli
Mengkoordinasikan program
2. Urutan Tata Usaha
Melaksanakan administrasi
Pengurusan supporting (kepegawaian)
Keuangan
3. Staff Puskesmas
Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai bidang/program kerjanya
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
41
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.6 Denah Ruangan Puskesmas Bandar Khalipah
DENAH RUANGAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
42
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
BAB IV PROGRAM KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Fungsi Puskesmas adalah menggerakkan pembangunan
berwawasan
kesehatan,
memberdayakan
kesehatan
dan
memberdayakan keluarga serta memberikan pelayanan tingkat pertama. Puskesmas Bandar Khalipahtelah melaksanakan upaya kesehatan wajib yaitu: 1.
Upaya Promosi Kesehatan
2.
Upaya Kesehatan Lingkungan
3.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
4.
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6.
Upaya Pengobatan
7.
Upaya Pencatatan dan Pelaporan
Serta upaya kesehatan pengembangan yaitu: 1.
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2.
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
3.
Upaya Laboratorium Medis
4.
Upaya Jamkesmas, Jampersal, dan BOK
4.1
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Bandar Khalipah Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan disetiap Puskesmas.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
43
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Puskesmas Bandar Khalipah Deli Serdang telah melaksanakan 7 upaya kesehatan wajib kota Deli Serdang, yaitu: 1.
Upaya Promosi Kesehatan
2.
Upaya Kesehatan Lingkungan
3.
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana
4.
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5.
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6.
Upaya Pengobatan
7.
Upaya Pencatatan dan Pelaporan
4.1.1Upaya Promosi Kesehatan Tujuan 1.
Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku hidup sehat.
2.
Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upayaupaya
kesehatan,
serta
ikut
aktif
dalam
perencanaan
dan
penyelenggaraan Posyandu.
Sasaran 1.
Tatanan rumah tangga
2.
Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok pesantren
3.
Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll)
4.
Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal tempat ibadah, tempat hiburan, restoran dan lain-lain
5.
Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).
Kegiatan 1.
Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya yang bertempat di:
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
44
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Balai Kelurahan dan Kecamatan Sekolah SD, SMP, SMA Rumah Ibadah Posyandu. 2.
Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan brosur.
3.
Pembinaan generasi muda untuk hidup sehat di dalam kegiatan antara lain berupa gotong royong dan olahraga
4.
Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan yaitu mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang memberikan keterangan penyuluhan terhadap: a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular b. Higiene dan sanitasi lingkungan c. Perbaikan gizi d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah e. Tanaman obat keluarga
5.
Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah serta tanaman obat-obatan keluarga (Toga). Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan, perkelompok, dan massal. Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan dan konseling, ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi dan lain-lain.
4.1.1.1 Posyandu Pengertian Posyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang menpunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
45
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tujuan a.
Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita, dan angka kelahiran.
b.
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan IMR.
c.
Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera).
d.
Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka teknologi dan swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
e.
Meningkatkan
kemampuan
masyarakat
untuk
mengembangkan
kegiatan kesehatan dan kegiatan lainnya yang menunjang sesuai kebutuhan. f.
Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.
Sasaran Bayi, Balita, Ibu hamil, Ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur), dan WUS (Wanita Usia Subur).
Menurut tingkatannya posyandu dibagi menjadi 4 strata yaitu: a.
Pratama Kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan teratur tiap bulannya, juga dengan jumlah kader yang terbatas.
b.
Madya Kegiatan posyandu ini 8 kali dalam setahun, mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat.
c.
Purnama Kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8 kali setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
46
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
d.
Mandiri Kegiatan posyandu ini sebanyak 12 kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari 50 % KK.
Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu: 1.
Meja I
: Pendaftaran
2.
Meja II
: Penimbangan
3.
Meja III : Pengisian KMS
4.
Meja IV : Penyuluhan Perorangan a.
Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin A dosis tinggi.
b.
Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan P2P terhadap ibu hamil.
c. 5.
Menjadi peserta KB Lestari, pemberian kondom, pil ulangan.
Meja V
: Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB,
Imunisasi dan pengobatan serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
47
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tabel 6 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari - Desember Tahun 2014
Jenis Posyandu No
Nama Desa Pratama
Madya
Purnama Mandiri
TOTAL
1
Bandar Khalipah
4
9
4
0
17
2
Bandar Klippa
5
10
5
0
20
3
Bandar Setia
1
4
4
1
10
4
Sambirejo Timur
4
6
1
0
11
5
Laut Dendang
2
7
1
0
10
6
Sei Rotan
1
7
2
1
11
7
Kolam
4
6
2
0
12
21
49
19
2
91
TOTAL
Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Keterangan: Dari tabel diatas,diketahui bahwa jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah cukup merata, meskipun ada dalam satu desa terdapat lebih dari satu posyandu dikarenakan luasnya daerah tersebut. Sudah terdapat 2 posyandu mandiri, Diharapkan posyandu yang ada lebih ditingkatkan lagi menjadi Posyandu Mandiri.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
48
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tabel 7 Evaluasi Kegiatan Bulanan Program Promkes Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari -Desember Tahun 2014
Jumlah Penduduk
183.315 Jiwa
Desa
7 Desa
Wilayah
46,23 Km2
Posyandu
91 Posyandu
Posyandu Aktif
21 Posyandu
Posyandu Pratama
21 Posyandu
Posyandu Madya
49 Posyandu
Posyandu Purnama
19 Posyandu
Posyandu Mandiri
2 Posyandu
Jumlah Kader
208 Kader
Jumlah Kader Aktif
208 Kader
Jumlah TOGA
TOGA
UKK
-
BATRA
-
POSKESDES
3 Poskesdes
Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
49
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Analisa Data: 1.
Jumlah posyandu yang aktif adalah 21 Posyandu (23,08% )
2.
Jumlah kader aktif adalah 208 orang (100%)
3.
Posyandu yang ada di Puskesmas Bandar Khalipah adalah 21 Posyandu Pratama, 49 Posyandu Madya, 19 Posyandu Purnama, dan 2 Posyandu Mandiri.
4.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan Tujuan Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan. Sasaran a.
Daerah yang rawan air bersih.
b.
Daerah yang rawan penyakit menular.
c.
Daerah percontohan dan pemukiman baru.
d.
Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah, dan lain-lain.
e.
Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
Kegiatan a.
Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan.
b.
Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup: Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga. Mendata sarana air minum. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik bagi kesehatan.
c.
Higiene dan sanitasi lingkungan berupa pengawasan kesehatan dan tempat-tempat umum sera tempat pengolahan dan penyajian.
d.
Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
50
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
4.1.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anakserta Keluarga Berencana 4.1.3.1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pengertian Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, bersalin, bayi dan balita serta anak usia prasekolah yang menjadi tanggungjawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya. Tujuan a.
Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah serta vitamin A.
b.
Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P.
c.
Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
d.
Membina Posyandu.
e.
Merujuk pasien ke Rumah Sakit apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas.
f.
Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak).
g.
Pemberian Imunisasi pada Bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin.
Sasaran Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, ibu nifas, anak prasekolah.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
51
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Kegiatan a.
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui serta KB.
b.
Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
c.
Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
d.
Imunisasi dasar dan revaksinasi.
e.
Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak menderita diare dengan pemberian cairan peroral.
f.
Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
g.
Bimbingan kesehatan jiwa dan anak.
h.
Menjalankan kunjungan rumah.
i.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
j.
Pelayanan keluarga berencana (KB).
Tabel 8 Kegiatan KIA Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – Desember Tahun 2014 No
Program
Sasara
Target
Pencapaian
%
Keterangan
n 1
Bumil K1
4.214
90%
4.144
98,33%
Tercapai
2
Bumil K4
4.214
90%
4.023
95,46%
Tercapai
3
Neonatus KN1
3.831
90%
3.533
92,22%
Tercapai
4
Neonatus KN2
3.831
90%
3.490
91,09%
Tercapai
No
Sasaran Kesehatan
Jumlah
1
Bayi
3.831
2
Balita
16.802
3
Bumil
4.214
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
52
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
4
Buteki
3.911
5
PUS
36.025
Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Analisa Data:
Kunjungan ibu hamil (K1) sampai Desember tahun 2014 sekitar 98,33% dari target 90% → Tercapai Jumlah kunjungan ibu hamil (K1) Target kunjungan ibu hamil
x 100% = 4.144 x 100% = 98,33% 4.214
Kunjungan ibu hamil (K4) sampai Deesember tahun 2014 sekitar 95,46% dari target 90% → Tercapai Jumlah kunjungan ibu hamil (K4) Target kunjungan ibu hamil
x 100% = 4.023 x 100% = 95,46% 4.214
Kunjungan neonatus 1 (KN1) sampai Desember tahun 2014 sekitar 92,22% dari target 90% → Tercapai Jumlah kunjungan neonatus (KN1) x 100% = 3.533 x 100% = 92,22% Target kunjungan bayi
3.831
Kunjungan neonatus II (KN2) sampai Desember tahun 2014 sekitar 91,09% dari target 90% → Tercapai Jumlah kunjungan neonatus 2 (KN2) x 100% = 3.490 x 100% = 91,09% Target kunjungan bayi
3.831
4.1.3.2 Keluarga Berencana (KB) Pengertian Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan dengan menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
53
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tujuan Menaikkan derajat kesehatan melalui upaya menjarangkan kehamilan dalam kelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil dan ibu menyusui.
Kegiatan a.
Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usahausaha tertentu.
b.
Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD (Intra Uterin Device), PIL, Kondom, suntikan, Kontap (Kontrasepsi Mantap), dan implant (susuk).
c.
Menerima calon akseptor dan akseptor KB yang dirujuk dan pos-pos KB dan posyandu di Wilayah kerja Puskesmas.
d.
Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.
e.
Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi kontap.
f.
Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan.
g.
Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usahausaha terpadu.
Tabel 9 Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – Desember Tahun 2014
No
Metode Kontrasepsi
Jumlah
1
IUD
4.516
2
IMPLAN
4.348
3
SUNTIK
7.354
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
54
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
4
PIL
8.254
5
KONDOM
3.860
6
MOP
278
7
MOW
1.249
TOTAL
29.859
Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Keterangan Tabel: Dari table diatas, diketahui bahwa: 1. KB Efektif (IUD, Implan, Suntik) = 16.218 x 100% = 54,31 % 29.869
2. KB Non Efektif (Pil, Kondom)
= 12.114 x 100% = 40,55 % 29.869
3. Tampak minat masyarakat tinggi terhadap penggunaan alat KB Efektif seperti suntik. 4. Terdapat peningkatan minat masyarakat terhadap KB
4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Gizi adalah kebutuhan pokok bagi manusia yang sehat, yang didapat dari makanan yang kita makan. Hendaknya makanan yang kita makan mengandung gizi. Jangan dipandang dari segi kemewahan dan banyaknya saja. Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-penyakit karena kurangnya gizi di indonesia adalah defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok).
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
55
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang terdiri dari: 1.
Mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2.
Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita.
3.
Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi Vitamin A pada balita.
4.
Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia pada ibu hamil dan menyusui.
5.
Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di posyandu dan puskesmas.
6.
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
56
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
4.1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 4.1.5.1 Pencegahan Penyakit Menular Pengertian
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
57
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau orang yang sakit dan reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit penyakitnya ke manusia sehat.
Tujuan a.
Mencegah terjangkitnya penyakit.
b.
Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
c.
Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Sasaran Seluruh lapisan masyarakat.
4.1.5.2 Pemberantasan Penyakit Menular Pemberantasan penyakit menular dilaksanakan karena: 1.
Masih tingginya angka penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: Penyakit Campak, TB Paru.
2.
Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi, misalnya: Diare, Infeksi Mata, Infeksi Telinga, Mastoiditis.
3.
Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara langsung, misalnya: TB Paru, ISPA, Campak, Cacar Air.
4.
Mash tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui vector, misalnya: Demam Berdarah.
Kegiatan a.
Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
b.
Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
58
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
c.
Mengadakan imunisasi antara lain: BCG, DPT, Campak, Polio, Hepatitis B, DT dan TT.
d.
Langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
pengamatan
dan
pemberantasan penyakit. e.
Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
f.
Melaporkan penyakit menular.
g.
Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk, menemukan kasus untuk mengetahui sumber penularannya.
h.
Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya.
i.
Menyembuhkan penderita hingga sehat.
j.
Pemberantasan vektor nyamuk.
k.
Pendidikan kesehatan.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
59
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tabel 11 Daftar Penyakit Terbesar Di Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – September Tahun 2014 No
PENYAKIT
JUMLAH
1
ISPA
2.701
2
Penyakit Lainnya
2.435
3
Penyakit Lain Pada Saluran Pernfasan
1.644
Bagian Atas 4
Penyakit Tekanan Darah Tinggi
1.628
5
Penyakit Sistem Otot Dan Jaringan
1.461
Pengikat 6
Diare
1.380
7
Diabetes Mellitus
1.171
8
Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan
615
Bawah 9
Infeksi Penyakit Usus Yang Lain
581
10
Penyakit Kulit Infeksi
337
Total
13.953
Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Analisa Data: Pada tabel diatas tampak terjadi peningkatan penderita ISPA, hal ini dikarenakan pemahaman masyarakat tentang penyakit yang masih minim ataupun kebiasaan masyarakat yang masih belum berubah, seperti merokok di rumah dan tidak menggunakan masker ketika berkendara.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
60
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tabel 12 Penemuan Penderita TB Paru Dengan Pemeriksaan BTA (Kumulatif) Periode Januari – September Tahun 2014 No
Keterangan
2014
1
Suspek TB
1.869
2
BTA Positif
188
3
BTA Positif di Obati
226
4
Angka Kesembuhan
224
5
Angka Pengobatan Lengkap
6
Angka Keberhasilan Pengobatan
0 99,12%
Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khlalipah Tahun 2014
Keterangan Tabel: Suspek TB Paru di Puskesmas Bandar Khalipah tahun 2014 sebanyak 1.869 dimana BTA postif sebanyak 188, BTA positif diobati sebanyak 226 dan Angka kesembuhan sebanyak 224.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
61
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
62
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Keterangan Tabel: i.
Dari tabel diatas didapat bahwa kebanyakan penderita TB Paru adalah berjenis kelamin laki-laki.
ii.
Dari tabel diatas didapat bahwa Desa Bandar Khalipah adalah desa dengan tingkat penderita TB paling banyak yaitu sebesar 84 orang.
iii.
Dari tabel diatas didapat bahwa dari semua penderita TB Paru di Puskesmas Bandar Khalipah periode Januari – Desember 2014 berjumlah 257 orang penderita.
4.1.5.3 Program Imunisasi Pengertian Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit tertentu.
Tujuan
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan penyakit.
Sasaran Bayi, Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah, dan Pasangan Usia Subur (PUS).
Macam-macam Imunisasi 1.
BCG
Kegunaan Menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC terhadap anak.
Cara Pemberian 1. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali. 2. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
63
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3. Dengan injeksi SC. 4. Dosis 0,05 cc
2.
DPT
Kegunaan Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara Pemberian 1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali. 2. Dosis 0.5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikan. 3. Lokasi suntikan dipaha luar. 4. Injeksi IM.
3.
Polio
Kegunaan Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Polio.
Cara Pemberian 1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali. 2. Diberikan 2 tetes kedalam mulut.
4.
Campak
Kegunaan Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Campak.
Cara Pemberian 1. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali. 2. Lokasi pemberian pada lengan kiri. 3. Dengan injeksi Subkutan 4. Dosis 0,5 ml
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
64
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
5.
Tetanus Toxoid
Kegunaan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus
Cara Pemberian Diberikan pada murid kelas VI SD perempuan, calon pengantin (CATIN), Pasangan Usia Subur (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.
6.
Hepatitis B
Kegunaan Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
Cara Pemberian 1. Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali dengan interval minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian ke II dan III diberikan dengan interval 5 bulan. 2. Dengan injeksi IM memakai unijec.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
65
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tabel 14 Imunisasi Rutin Bayi di Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – Desember Tahun 2014 No
IMUNISASI
JUMLAH
JUMLAH BAYI
BAYI
DIIMUNISASI
PRESENTASE
1
BCG
3.831
3.759
98,12
2
DPT 1 + HB 1
3.831
3.783
98,75
3
DPT 3 + HB 3
3.831
3.521
91,91
4
POLIO 3
3.831
3.618
94,44
5
CAMPAK
3.831
3.738
97,57
Sumber : SP2TPP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Keterangan Tabel: Di laporakan presentase bayi yang di Imunisasi BCG sebanyak 98,12 %, DPT 1 + HB 1 sebanyak 98,75%, DPT 3 + HB 3 Sebanyak 91,91, Polio 3 Sebanyak 94,44 dan Campak sebanyak 97,57% . Hal ini menggambarkan sudah adanya kesadaran dari masyarakat setempat tentang pentingnya imunisasi.
4.1.6 Upaya Pengobatan Dalam usaha pengobatan, penderita tidaklah diobati secara kuratif, melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit. Di Puskesmas Bandar Khalipahdilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan rawat inap. Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di Puskesmas Bandar Khalipahmeliputi: 1.
Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan memberikan obat melalui apotek yang ada dipuskesmas.
2.
Penyuluhan kepada pasien saat dilakukan pemeriksaan.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
66
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3.
Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani ke rumah sakit dan melanjutkan pengobatan setelah penderita dikembalikan. Perawatan dan pengobatan pasien Puskesmas Bandar Khalipah
meliputi pasien umum, ASKES dan anggota dana sehat.
Tabel 15 Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Umum di Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – Desember Tahun 2014
No
BULAN
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
JUMLAH
1
Januari
2.420
8
2.428
2
Februari
2.427
3
2.430
3
Maret
2.010
5
2.015
4
April
2.021
1
2.022
5
Mei
2.037
4
2.041
6
Juni
2.388
2
2.390
7
Juli
1.604
10
1.614
8
Agustus
2.259
10
2.269
9
September
2.596
6
2.612
Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Keterangan Tabel: KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
67
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Pasien rawat jalan lebih banyak dibandingkat pasien rawat inap. Hal ini disebabkan oleh jarak antara RSU Haji dengan Kecamatan Percut Sei Tuan yang masih dapat ditempuh dalam waktu singkat. Jadi pasien lebih memilih untuk berobat dan rawat inap di RSU Haji.
4.1.7 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tujuan Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan dan dapat digunakan sebagai bahan didalam menyusun rencana kerja. 1.
Pembagian
a.
Pencatatan Kegiatan Administrasi Registrasi Family Folder Registrasi Kegiatan Lain
b.
Pelaporan Laporan Kejadian Luar Biasa Laporan Biasa, yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung puskesmas Laporan Mingguan, yaitu mencatat kasus penyakit menular Laporan Bulanan, yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan posyandu Laporan Triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan rencana kerja selama triwulan Laporan Tahunan, yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang
diambil
Laporan Khusus berupa penyakit, kematian dan obat
4.2
Upaya Kesehatan PengembanganPuskesmas Bandar Khalipah
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
68
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan
permasalahan
kesehatan
yang
ditemukan
dimasyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu: 1.
Upaya Kesehatan Sekolah
2.
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
3.
Upaya Laboratorium Medis
4.
Upaya Jamkesmas, Jampersal, dan BOK
4.2.1 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Kegiatan UKS di Puskesmas Bandar Khalipah: 1.
Mendata jumlah murid sekolah.
2.
Melakukan pemeriksaan berkala.
3.
Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau ekstrakulikuler atau pelatihan dokter kecil/ remaja.
4.
Memberikan pelatihan guru UKS.
5.
Melaksanakan
penyuluhan
kesehatan
pribadi,
kesehatan
gigi,
kesehatan lingkungan, P2M, Imunisasi, P3K, dll. 6.
Melakukan PSN dan gotong royong.
7.
Membuat rencana kerja bulanan dan laporan kerja bulanan, triwulan, dan tahunan. Sebagian dari sekolah tersebut tidak mempunyai fasilitas UKS dan
Guru Pembina UKS di bawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas Bandar Khalipah.
Tabel 16 Kegiatan UKS Puskesmas Bandar Khalipah KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
69
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Periode Januari – September Tahun 2014 Kesehatan No
Jan
Feb
Mar Apr Mei
Jun
Jul
Agt
Sept
0
0
45
0
50
0
54
54
54
0
0
10
0
12
0
12
10
12
0
0
4
0
4
0
4
4
4
0
0
15
0
25
0
15
25
5
0
0
5
0
5
0
5
5
2
0
0
1
0
1
0
10
40
0
0
0
2
0
2
0
2
2
2
0
0
40
0
40
0
40
40
40
Sekolah 1
Jumlah SD Kelas 1 dengan Kegiatan Penjaringan Kesehatan
2
Jumlah SLTP/Mts Kelas 1 dengan Kegiatan Penjaringan Kesehatan
3
Jumlah SLTA/MA Kelas 1 dengan Kegiatan Penjaringan Kesehatan
4
Jumlah sekolah yang diperiksa Sarana Kesehatan Lingkungan
5
Jumlah sekolah yang memenuhi syarat Kesehatan Lingkungan
6
Jumlah kunjungan pembinaan UKS ke sekolah
7
Jumlah SLTP/SMA yang memperoleh konseling Kesehatan Remaja
8
Jumlah TK yang melaksanakan Kesehatan
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
70
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Anak Pra Sekolah Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Keterangan Tabel: Bahwa masih minimnya sekolah yang mendapat pelayanan kesahatan UKS di Desa Bandar Khalipah.
4.2.2 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan-kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan: 1.
Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi.
2.
Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi: a.
Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan, penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.
b.
Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah.
c.
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
Tabel 17 Jumlah Pasien Gigi dan Mulut di Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – September Tahun 2014 No
Pelayanan Medik Dasar Kesehatan Gigi
Total
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
71
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
1
Penambalan Gigi
155
2
Pemcabutan Gigi Permanen
3
Jumlah murid SD yang perlu perawatan
3.670
kesehatan gigi 4
Jumlah murid SD yang mendapatkan perawatan kesehatan gigi TOTAL
106
98
4.029
Sumber : SP2TP Bandar Khalipah Tahun 2014
Keterangan Tabel: Masih rendahnya anak SD yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dikarenakan oleh kepercayaan masyarakat yang masih menggunakan obat-obat tradisional untuk merawat gigi anak-anak mereka.
4.2.3 Upaya Laboratorium Medis Kegiatan laboratorium di Puskesmas bertujuan untuk mempermudah menegakkan diagnosa terhadap penyakit baik penyakit menular yang akut epidemik dan kronik epidemik. Kegiatan yang dilakukan: 1.
Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, yaitu: Laboratorium rutin, seperti: darah rutin, urin rutin, feses rutin. Laboratorium khusus, seperti: sputum BTA, KGD, Plano test, golongan
2.
darah.
Melakukan rujukan pemeriksaan laboratorium sederhana, seperti: pemeriksaan urin, darah, feses dan sputum.
3.
Membuat laporan hasil laboratorium.
Tabel 18 Laporan Bulanan Laboratorium Sederhana Puskesmas Bandar Khalipah Periode Januari – Desember Tahun 2014 KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
72
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
No
Jumlah Pemeriksaan
Jan
Feb
Mar Apr Mei Jun
Jul
Agt
Sept
Jumlah
1
Darah Rutin
0
0
22
25
49
32
25
22
15
190
2
Urin Rutin
10
15
8
10
16
0
0
0
0
50
3
Sputum (+) TB
30
28
29
30
15
16
20
42
34
244
Sputum (-) TB
120
122
56
78
142
11
15
6
12
562
5
Malaria
62
65
0
9
0
0
0
72
12
220
6
BTA (Reitz)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Feses Rutin
2
3
2
2
3
3
0
0
2
17
4
1.283
JUMLAH Sumber : SP2TP Puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2014
Keterangan Tabel: Dari tabel di atas terlihat bahwa: 1.
Pemeriksaan rutin yang dilakukan di laboratorium, pemeriksaan darah rutin dengan presentasi: 190
x 100% = 14,81%
1.283 2.
Pemeriksaan rutin yang dilakukan di laboratorium, pemeriksaan sputum dengan presentasi: 806
x 100% = 62,82%
1.283
4.2.4 Upaya Jamkesmas, Jampersal, dan BOK 4.2.4.1 Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Pengertian KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
73
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Jaminan Kesehatan Masyarakat(Jamkesmas) adalah program bantuan sosial untuk
pelayanan kesehatan bagi
masyarakat
miskin
dan tidak
mampu.Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan (Frequently Asked Questions/FAQ) terkait dengan program Jamkesmas.
Tujuan 1.
Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di seluruh jaringan PPK (Penyedia Pelayanan Kesehatan), Jamkesmas, Puskesmas serta jaringannya, dan Rumah Sakit.
2.
Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar bagi peserta, tidak berlebihan, sehingga terkendali mutu dan biayanya.
3.
Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dandapat dipertanggung jawabkan (akuntabel)
4.
Meningkatkan jumlah peserta (masyarakat tidak mampu) yang dicakupagar mendapat pelayanan kesehatan di jaringan PPK.
5.
Meningkatkan kualitaspelayanan kesehatanbagi masyarakat miskin.
Sasaran Sasaran program mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 dengan jumlah 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau sekitar 76,4 juta jiwa. 1.
Orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan, pengemis, anak terlantar serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas.
2.
Masyarakat miskin penghuni panti – panti sosial, masyarakat miskin korban bencana pasca tanggap darurat serta masyarakat miskin penghuni Rumah Tahanan (Rutan) dan masyarakat miskin Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Peserta Hingga tahun 2012, peserta yang dijamin dalam Program Jamkesmas tersebut meliputi: KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
74
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
1.
Masyarakat miskin dan tidak mampu, yang telah ditetapkan oleh Surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota tahun 2008 berdasarkan kuota kabupaten/kota (BPS) yang dijadikan basis data (database)nasional.
2.
Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar, serta masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas atau kerap disebutkan sebagai “peserta non-kartu”.
3.
Semua peserta Program Keluarga Harapan (PKH) (baik yang sudah atau yang belum mempunyai kartu Jamkesmas).
4.
Semua penderita penyakit Thalasemia mayor
5.
Semua pasien yang menerima Jaminan Persalinan (Jampersal)
4.2.4.2 Jaminan Persalinan (Jampersal) Pengertian Jaminan persalinan (jampersal) adalah jaminan pembiayaan yang digunakan untuk pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
Tujuan
Tujuan Umum: menjamin akses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB.
Tujuan Khusus: 1. Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan. 2. Meningkatnya cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan 3. Meningkatnya cakupan pelayanan KB pasca persalinan 4. Meningkatnya cakupan pelayanan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir. 5. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transfaran, dan akuntabel.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
75
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Sasaran 1.
Ibu hamil
2.
Ibu bersalin
3.
Ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan)
4.
Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)
Manfaat 1.
Biaya pelayanan di jamin pemerintah
2.
Ibu hamil akan mendapatkan pelayanan antenatal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan
3.
Ibu bersalin akan mendapat pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
4.
Ibu nifas akan mendapat pelayanan nifas 3 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan, termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan
5.
Ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir yang mempunyai masalah kesehatan akan ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan lebih mampu (puskesmas, puskesmas mampu PONED, RS).
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
76
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Ruang Lingkup Pelayanan Jampersal Pelayanan Tingkat Pertama a.
Diberikan oleh tenaga kesehatan berkompeten dan berwenang
b.
Diberikan di puskesmas dan puskesmas mampu PONED serta jaringannya termasuk polindes atau poskesdes, dan fasilitas kesehatan swasta yang memiliki perjanjian kerja sama (PKS).
c.
Jenis pelayanan: Pemeriksaan kehamilan 4 kali Persalinan normal Pelayanan nifas normal 3 kali, termasuk KB pasca persalinan Pelayanan bayi baru lahir normal
4.2.4.3 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Pengertian Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) adalah bantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu Pemerintahan Kabupaten/Kota melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai
Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millennium Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
Tujuan Tujuan Umum: Meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif dalam mencapai target MDGs tahun 2015.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
77
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Tujuan Khusus: 1.
Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya kesehatan promotif dan preventif di Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu.
2.
Tersusunnya perencanaan tingkat Puskesmas untuk penyelenggaraan upayakesehatan di wilayah kerja.
3.
Terselenggaranya lokakarya mini sebagai forum penggerakan pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas.
4.
Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif diPuskesmas dan jaringannya serta Poskesdes/Polindes dan Posyandu sertaUKBM dan tempat pelayanan kesehatan lainnya
5.
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif.
6.
Terselenggaranya dukungan manajemen di Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Sasaran 1.
Puskesmas dan jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling)
2.
Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)/Pondok Bersalin Desa (Polindes)
3.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)/UKBM lainnya
4.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
5.
Dinas Kesehatan Provinsi
Kebijakan Operasional 1.
Bantuan
Operasional
Kesehatan
(BOK)
merupakan
bantuan
PemerintahPusat kepada Pemerintah Daerah untuk percepatan pencapaian MDGsBidang Kesehatan tahun 2015, melalui peningkatan kinerja
Puskesmas
danjaringannya
serta
Poskesdes/Polindes,
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
78
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Posyandu dan UKBM lainnya dalammenyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. 2.
Dana BOK adalah dana APBN Kementerian Kesehatan yang disalurkankepada
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
melalui
mekanisme TugasPembantuan. 3.
Dana BOK bukan merupakan penerimaan fungsional Pemerintah Daerah,sehingga tidak disetorkan ke kas daerah dan dapat dimanfaatkan secara langsung untuk kegiatan upaya kesehatan.
4.
Dana BOK bukan merupakan dana utama dalam penyelenggaraan upayakesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu,pemerintah daerah tetap berkewajiban mengalokasikan dana operasionaluntuk Puskesmas.
5.
Pemanfaatan dana BOK untuk kegiatan Puskesmas dan jaringannya sertaPoskesdes dan Posyandu harus berdasarkan hasil perencanaan yangdisepakati
dalam
Lokakarya
Mini
Puskesmas,
yang
diselenggarakan secararutin/periodik sesuai kondisi wilayah kerja Puskesmas. 6.
Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berpedoman pada prinsip keterpaduan, kewilayahan, efisien dan efektif.
7.
Besaran alokasi dana BOK setiap Puskesmas ditetapkan dengan Surat
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
79
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
BAB V PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Tabel 19 Permasalahan dan Pemecahan Masalah
MASALAH
No 1
KETERANGAN
YANG
JUMLAH
SUDAH
SEHARUSNY
DI CAPAI
A (TARGET)
PENYELESAIAN
Penyakit yang paling
Menumbuhkan kesadaran
banyak dijumpai di
masyarakat untuk dapat
Puskesmas Bandar
membiasakan perilaku hidup
Khalipah adalah ISPA
bersih dan sehat sehingga dapat menurunkan jumlah penderita ISPA.
2
Masih tingginya angka
Menumbuhkan kesadaran
penderita TB di
masyarakat untuk dapat
Puskesmas Bandar
membiasakan perilaku idup
Khalipah
bersih dan sehat, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat bagaimana cara mengenal, mencegah, dan mengobati penderita TB.
3
4
Pasien rawat jalan lebih
Meningkatkan jenis dan mutu
banyak dibandingkan
pelayanan kesehatan di
pasien rawat inap
Puskesmas Bandar Khalipah
Rendahnya anak SD
Memberikan penyuluhan dan
yang mendapatkan
nasehat tentang pentingnya
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
80
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
pelayanan kesehatan
perawatan gigi sejak usia dini.
gigi
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
81
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang dengan fungsi programnya sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di wilayah kerja sudah berjalan dengan baik dengan tercapainya beberapa indikator dari program kesehatan Puskesmas. Sekalipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi sumber daya masyarakat (SDM) Puskesmas dalam meningkatkan peran serta masyarakat. Program pertama yang belum mencapai target, yaitu peningkatan penyakit ISPA, peningkatan pasien rawat jalan dibandingkan pasien rawat inap dan kurangnya penanganan kesehatan gigi dan mulut pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Dalam hal ini sangatlah berkaitan antara permasalahan yang satu dengan permasalahn lainnya. Oleh karena itu diharapkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan kesehatan begitu juga peran serta SDM Puskesmas lebih dioptimalkan fungsinya, sehingga program-program yang belum tercapai dapat ditingkatkan mutu dan pelayanannya. Program-program lainnya seperti imunisasi, dan lain sebagainya sudah mencapai target.
6.2 Saran 1. Semakin meningkatkan kinerja Puskesmas dalam bidang Promkes berupa memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang memiliki balita mengenai pentingnya membawa balita ke Posyandu sehingga target SKDN dan peningkatan gizi balita dapat tetap tercapai. 2. Mengaktifkan kader-kader dalam meningkatkan pembangunan kesehatan di lingkungan kerjanya.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
82
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
3. Meningkatkan kinerja SDM Puskesmas agar tersampainya informasi kesehatan dan terwujudnya program kesehatan kepada masyarakat di lingkungan kerjanya. 4. Lebih meningkatkan pemberian penyuluhan dan nasehat tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk mencegah penyakit ISPA. 5. Terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat kecamatan dengan meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, penyediaan serta penggunaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang lengkap agar kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan terpenuhi. 6. Menjalankan salah satu program dasar yaitu UKS dan juga memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
83
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
JADWAL KEGIATAN KEPANITERAAN KLINIK SENIOR PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 Desember 2014 – 03 Januari 2015
Tabel 20: Jadwal Kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Puskesmas Bandar Khalipah No
Hari
Tanggal
1
Senin
22 Desember 2014
Kegiatan
Perkenalan dan pengarahan dengan Kepala
Puskesmas
dr.
Rahmat
Ginting
Perkenalan dan pengarahan dengan KTU Puskesmas Bapak Maruli
Perkenalan
dengan
staf
pegawai
puskesmas
Orientasi lingkungan Puskesmas
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas.
2
Selasa
23 Desember 2014
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas.
Perkenalan dan pengarahan dengan dr. Dini Purwati
Mengunjungi
Posyandu
di
Desa
Bandar Setia 3
Rabu
24 Desember 2014
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas
Mencari data-data program pokok Puskesmas
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
84
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
4
Kamis
25 Desember 2014
Membantu
memberikan
pelayanan
rawat inap di Puskesmas 5
Jumat
26 Desember 2014
Perkenalan dan pengarahan dengan dr. Roslita Lubis
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas
6
Sabtu
27 Desember 2014
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas
7
Senin
29 Desember 2014
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas
Mencari data-data program pokok Puskesmas
8
Selasa
30 Desember 2014
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas
Membagikan kuesioner dokter mini survei di Desa Sei Rotan
Memberikan
Penyuluhan
tentang
Perilaku Ibu Terhadap Pencegahan Diare Pada Balita 9
Rabu
31 Desember 2014
Membantu memberikan pelayanan di Puskesmas
Membagikan kuesioner pasien mini survei di Puskesmas
10
Kamis
01 Januari 2014
Membantu
memberikan
pelayanan
rawat inap di Puskesmas
11
Jumat
02 Januari 2014
Membantu Memberikan Pelayanan di
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
85
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Puskesmas
Membantu
memberikan
pelayanan
rawat inap di Puskesmas 12
Sabtu
04 Januari 2014
Membantu Memberikan Pelayanan di Puskesmas
Perpisahan dengan Kepala Puskesmas dan Staf Puskesmas Bandar Khalipah.
13
Senin
05 Januari 2014
Presentasi
Hasil
Mini
Survey
“Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Pencegahan Diare Pada Balita” di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
86
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1. Membantu Memberikan Pelayanan di poli umum Puskesmas Bandar Khalipah
Gambar 2. Membantu Memberikan Pelayanan di poli anak (MTBS)Puskesmas Bandar Khalipah
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
87
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Gambar 3. Membantu Memberikan Pelayanan di APOTIK Puskesmas Bandar Khalipah
Gambar 4. Membantu Memberikan Pelayanan di POLI PARU Puskesmas Bandar Khalipah
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
88
LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH
Gambar 9. Kegiatan Presentasi Hasil Mini Survey
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA 22 DESEMBER 2014 – 03 JANUARI 2015
89