Cara Penulisan Por [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) PENGGUNAAN OBAT RASIONAL DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN TAHUN 2017-2019



I.



TARGET DAN SASARAN KINERJA Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2019. Sasaran, Indikator dan Target Kinerja Sub Direktorat Penggunaan Obat Rasional, Direktorat Pelayanan Kefarmasian dapat dilihat pada Tabel berikut ini:



Tabel .01 Sasaran, Indikator dan Target Kinerja Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian Periode Tahun 2017 – 2019 PROGRAM/



SASARAN



INDIKATOR



KEGIATAN



TARGET (%)



2015-2019



2015



INDIKATOR 2017-2019



2016



Peningkatan



Meningkatn



Persentase



Persentase



Pelayanan



ya



penggunaan



Kabupaten/Kota



Kefarmasian



pelayanan



obat rasional



kefarmasian



di



menerapkan



dan



Puskesmas



penggunaan



62



64



yang



penggunaan



obat rasional di



obat



Puskesmas



TARGET (%) 2017



30



2018



2019



35



40



rasional di fasilitas kesehatan



II. DEFINISI OPERASIONAL Tabel .02 Defenisi operasional Indikator Penggunan Obat Rasional No



INDIKATOR



DEFINISI OPERASIONAL



2015-2016 Persentase



Definisi Operasional :



Kabupaten/



Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat



Kota yang



Rasional



menerapkan



Puskesmasnya memiliki nilai rerata Penggunaan Obat Rasional minimal



penggunaan



60 %.



di



Puskesmas



adalah



Kabupaten/Kota



yang



20



%



obat rasional di



Penghitungan Persentase Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas



Puskesmas



menggunakan



Formulir



Pelaporan



Indikator



mengacu pada 4 (empat) parameter, yaitu :



Peresepan



dengan



(1) Persentase penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia, (2) Persentase penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus diare non-spesifik, (3) Penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan (4) Rerata item obat perlembar resep di Puskesmas, terhadap seluruh kasus ISPA non-pneumonia, diare non-spesifik dan Myalgia di sarana yang sama



Cara Perhitungan: Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas dibagi jumlah Kabupaten/Kota keseluruhan x 100 %. Indikator kinerja POR di Puskesmas dinyatakan dalam persentase, dengan formula sebagai berikut :



% 𝑃𝑂𝑅



capaian masingβˆ’masing indicator Peresepan = Jumlah persentase Jumlah komponen indicator Peresepan



[(100 βˆ’ a) X =



100 100 100 4 ] + [(100 βˆ’ b ) X ] + [(100 βˆ’ c )X ] + [100 βˆ’ d)X ] 80 92 99 1,4 4



Keterangan : a. Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (angka riil) b. Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka riil) c.



Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil)



d. Rerata item obat per lembar resep X 100 % 4



Batas toleransi bagi masing-masing indikator sebagai berikut: 1.



Penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus ISPA nonpneumonia: 20 %



2.



Penggunaan antibiotik pd penatalaksanaan kasus diare nonspesifik: 8 %



3.



Penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia: 1 %



4.



Rerata item obat perlembar resep: 2,6



III. TATACARA PEMANTAUAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) 1. Tujuan Mengingat setiap pemberian obat harus didasarkan pada indikasi penggunaan dan diagnosis, serta mempertimbangkan segi ilmiah kemanfaatannya, maka dokter bertanggung jawab sepenuhnya terhadap mutu penggunaan obat yang diberikan. Jika prosedur medik yang diterima adalah pedoman pengobatan di pusat pelayanan setempat, maka pemantauan penggunaan obat yang rasional bertujuan untuk menilai apakah praktek penggunaan obat yang dilakukan telah sesuai dengan pedoman pengobatan yang berlaku.



2. Manfaat a. Bagi dokter/pelaku pengobatan Pemantauan penggunaan obat dapat digunakan untuk melihat mutu pelayanan pengobatan dan mutu keprofesian. Dengan pemantauan ini maka dapat dideteksi adanya kemungkinan penggunaan yang berlebih (over prescribing), kurang (under prescribing), boros (extravagant prescribing) maupun tidak tepat (incorrect prescribing). b. Dari segi perencanaan obat Pemantauan penggunaan obat secara teratur dapat digunakan untuk membuat perencanaan obat dan perkiraan kebutuhan obat secara lebih rasional. Upaya tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Perencanaan yang didasarkan pada data morbiditas dan pola konsumsi yang akurat memberikan jaminan kecukupan ketersediaan obat. c. Dari segi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemantauan obat tidak saja bermanfaat terhadap mutu pelayanan dan upaya intervensi, tetapi juga sebagai sarana pembinaan bagi kinerja tenaga kesehatan setempat. 3. Perhitungan Persentase Indikator Kinerja POR



% π‘˜π‘–π‘›π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž 𝑃𝑂𝑅



=



[(100βˆ’



capaian masingβˆ’masing indikator Peresepan = Jumlah persentase Jumlah komponen indikator Peresepan



100 100 4 a) X100 ]+[(100βˆ’ b ) X ]+[(100βˆ’ c )X ]+ [100βˆ’d)X ] 80 92 99 1,4 4



Keterangan : a = Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA Non Pneumonia (angka riil) b = Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare Non Spesifik (angka riil) c = Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil) d =



π‘…π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘–π‘‘π‘’π‘š π‘œπ‘π‘Žπ‘‘ π‘π‘’π‘Ÿ π‘™π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘ 4



π‘₯ 100%



Indikator Peresepan terdiri dari: a. Penggunaan antibiotika pada ISPA Non Pneumonia maksimal 20 % Persentase penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (a)



=



Jumlah penggunaan antibiotik pada ISPA non Pneumonia Γ— 100% Jumlah kasus ISPA non Pneumonia



Jika a ≀ 20 %, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 100 % b. Penggunaan antibiotika pada Diare Non Spesifik maksimal 8% Persentase penggunaan Antibiotik pada Diare non Spesifik (b) =



Jumlah Penggunaan Antibiotik pada Diare Non Spesifik Jumlah kasus Diare non Spesifik



Γ— 100%



Jika b ≀ 8 %, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 100 %.



c. Penggunaan injeksi pada Myalgia maksimal 1% Persentase penggunaan Injeksi pada Myalgia (c)



=



Jumlah penggunaan injeksi pada Myalgia Jumlah kasus Myalgia



Γ— 100%



Jika c ≀ 1 %, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 100 %. d. Rerata item obat yang diresepkan (untuk 3 penyakit tersebut di atas) maksimal 2,6 Rerata item obat (d)= ο‚·



Jumlah item obat Jumlah lembar resep



Jika d ≀ 2,6 item, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 100 %



ο‚·



Jika d β‰₯ 4 item, maka persentase capaian indikator kinerja POR adalah 0 %



4. Pengumpulan data peresepan dan mekanisme pelaporan Pengumpulan data peresepan dilakukan oleh petugas Puskesmas/ Pukesmas Pembantu, satu kasus setiap hari untuk diagnosis yang telah ditetapkan sehingga didapat 25 data untuk setiap kasus per bulan. Kemudian petugas Puskesmas melakukan perhitungan seperti dijelaskan pada point Nomor 3. Untuk selanjutnya setiap bulan di kirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota data dari setiap Puskesmas di wilayahnya di rekapitulasi per triwulan untuk dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi.



Pada Dinas Kesehatan Provinsi data dari setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota diwilayahnya di rekapitulasi per triwulan untuk kemudian dikirimkan ke tingkat Pusat dalam



hal



ini



Kepada



Direktorat



Pelayanan



Kefarmasian



melalui



email:



[email protected], Fax: 021-5203878, surat melalui alamat: Kepada; Direktur Pelayanan Kefarmasian, d/a Kementerian Kesehatan RI, Gedung Adiyatma Lantai 8 Ruang 809, Jl. HR. Rasuna Said Blok X – 5 Kav 4-9 Kuningan, Jakarta Selatan. 5. Formulir Pelaporan a. Formulir pelaporan indikator peresepan ISPA Non Pneumonia (Lampiran 1) b. Formulir pelaporan indikator peresepan Diare Non spesifik (Lampiran 2) c. Formulir pelaporan indikator peresepan injeksi Myalgia (Lampiran 3) d. Formuir Laporan Indikator POR di Puskesmas (Lampiran 4) e. Formulir Rekapitulasi Dinkes Kab/Kota (Lampiran 5) f.



Formulir Rekapitulasi Dinkes Provinsi (Lampiran 6)



6. Cara Pengisian Kasus adalah pasien yang berobat ke Puskesmas/Pustu dengan diagnosis tunggal ISPA non-pneumonia (batuk-pilek), diare akut non spesifik, dan penyakit sistem otot dan jaringan. Dasar pemilihan ketiga diagnosis adalah: a. Termasuk 10 penyakit terbanyak; b. Diagnosis dapat ditegakkan oleh petugas tanpa memerlukan pemeriksaan penunjang; c. Pedoman terapi untuk ketiga diagnosis jelas; d. Tidak memerlukan antibiotik/injeksi; e. Selama ini ketiganya dianggap potensial untuk diterapi secara tidak rasional. Cara Pengisian Formulir Monitor Indikator Peresepan a. Pasien diambil dari register harian, 1 kasus per hari untuk setiap diagnosis terpilih. Dengan demikian dalam 1 bulan diharapkan terkumpul sekitar 25 kasus per diagnosis terpilih. b. Bila pada hari tersebut tidak ada pasien dengan diagnosis tersebut, kolom dikosongkan, dan diisi dengan diagnosis yang sama, yang diambil pada harihari berikutnya. c. Untuk masing-masing diagnosis tersebut, diambil pasien dengan urutan pertama pada hari pencatatan. Diagnosis diambil yang tunggal, tidak ganda atau yang disertai penyakit / keluhan lain. d. Puyer dan obat kombinasi ditulis rincian jenis obatnya. e. Jenis obat termasuk obat minum, injeksi, dan obat luar. f.



Imunisasi tidak dimasukkan dalam kategori injeksi.



g. Istilah antibiotik termasuk kemoterapi dan antiamoeba.



h. Kolom β€œkesesuaian dengan pedoman” dikosongkan. Kolom ini akan diisi oleh pembina pada saat kunjungan supervisi (diambil 10 sampel peresepan secara acak untuk diskusi) 7. Contoh Perhitungan Tabel .03 Contoh Perhitungan Pada Formulir Pelaporan Indikator Peresepan ISPA NON PNEUMONIA FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA Puskesmas :P Bulan : Juli Kabupaten/Kota : Q Tahun : 2017 Provinsi :R Tgl



No.



Nama



Umur



Jumlah Item Obat



Antibiotik Ya/Tidak



(1) 1



(2) 1



(3) Ny. A



(4) 33 th



(5) 4



(6) Ya



2



2



Tn. B



37 th



4



Ya



3



3



Ny. C



35 th



4



Tidak



4



4



D



7 th



3



Ya



A = 15



B=3



Total Item Obat Rerata Item Obat/ Lembar Resep



A/N= 15/4 = 3,75



N=4 lembar resep Persentase AB



B / N x 100% = 3/4 x 100% = 75%



Petugas, ………………………………………… NIP.



Nama Obat



(7) a. Amox b. PCT c. GG d. CTM a. Amox b. GG c. CTM d. Asmef a. PCT b. Ambro c. Deksa d. Vit. C a. Amox b. PCT c. Deksa



Dosis Obat



(8) 3x1 3x1 3x1 3x1 3x1 3x1 3x1 3x1 3x1 3x1 2x1 1x1 3x1/2 3x1/2 3x1/2



Lama Pemak aian (hari) (9) 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 3-4 10 4 4 4



Sesuai Pedoman Ya/Tidak (10)



Tabel .04 Contoh perhitungan pada formulir Pelaporan Indikator Peresepan Diare Non Spesifik FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK Puskesmas :P Bulan : Juli Kabupaten/Kota : Q Tahun : 2017 Provinsi :R No.



Nama



Umur



Jumlah Item Obat



Antibiotik



Tgl (1)



(2)



(3)



(4)



(5)



1



1



A



2 th



2



2



B



13 th



3



4



3



4



C



D



1 th



3 th



Total Obat



N = 4 lembar resep



Rerata item obat per lembar resep



Nama Obat



Dosis Obat



Lama Pemakaian (hari)



(6)



(7)



(8)



(9)



2



Ya



a. Neokao b. Cotri Syr



3x1 cth 2 x1 cth



5 5



4



Ya



a. Cotry Syr b. PCT c. Vit. B6 d. Oralit a. Cotry Syr b. Pamol c. B Comp d. Vit. B6 a. Cotry Syr b. Metroni c. B6



2x2



3-4



4x1 3x1 ac 2x1 2x1



3-4 3-4 3-4 3-4



3x1 pulv 3x1 pulv



3-4 3-4



3x1 pulv 2x1 cth



3-4 4



3x1 pulv 3x1 pulv



4 4



4



3



A = 13



Ya/Tidak



Ya



Ya



B=4



A / N = 13/4 = 3,25



Persentase AB B / N x 100% = 4/4 x 100% = 100%



Petugas,



…………………………………………. NIP.



Tabel .05 Contoh Perhitungan pada Formulir Pelaporan Indikator Peresepan Myalgia



FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN MYALGIA Puskesmas : P Bulan : Juli Kabupaten/Kota: Q Tahun : 2017 Provinsi :R Tgl



No.



Nama



Umur



Jumlah Item Obat



Injeksi Ya/Tidak



Nama Obat



Dosis Obat



Lama Pemakaian (hari)



(1)



(2)



(3)



(4)



(5)



(6)



(7)



(8)



(9)



1



1



Ny. A



45 th



4



Tidak



a. Antalg b. B1 c. B6 d. Diaze a. Asmef b. Piroxi c. Bcom d. Gluko a. Piroxi b. Kalk c. NaDikl d. Armov a. Asmef b. Neuro c. Piroxic d. a. b. c. d.



3x1



3-4



3x1 3x1 3x1 3x1



3-4 3-4 3-4 3-4



3x1 3x1 1x1 2x1 3x1 3x1



3-4 3-4 10 3 3-4 3-4



1x1



3



3x1



3-4



1x1 2x1



5 5



2



3



4



2



3



4



Tn. B



Ny. C



Tn. D



55 th



4



50 th



4



41 th



3



Tidak



Tidak



Tidak



Dst



Total Item Obat



N = 4 lembar resep



Rerata Item Obat/ Lembar Resep



A = 15



B=0



A / N = 15/4 = 3,75



Persentase AB



Petugas,



…………………………………… NIP.



B / N x 100% = 0/4 x 100% = 0



Perhitungan Capaian Indikator Kinerja Penggunaan Obat Rasional (POR) Dengan menggunakan rumus: % π‘˜π‘–π‘›π‘’π‘Ÿπ‘—π‘Ž 𝑃𝑂𝑅



=



[(100βˆ’



capaian masingβˆ’masing indikator Peresepan = Jumlah persentase Jumlah komponen indikator Peresepan



100 100 4 a) X100 ]+[(100βˆ’ b ) X ]+[(100βˆ’ c )X ]+ [100βˆ’d)X ] 80 92 99 1,4 4



Keterangan : a = Persentase Penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia (angka riil) b = Persentase Penggunaan antibiotik pada Diare non Spesifik (angka riil) c = Persentase Penggunaan injeksi pada Myalgia (angka riil) d =



π‘…π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘–π‘‘π‘’π‘š π‘œπ‘π‘Žπ‘‘ π‘π‘’π‘Ÿ π‘™π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ π‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘ 4



π‘₯ 100%



Contoh: Dari data sampling (seperti isian tabel 1, tabel 2, tabel 3) diperoleh data sebagai berikut: No Indikator Hasil



a b c d



Persentase Penggunaan Antibiotik Pada ISPA Non Pneumonia Persentase Penggunaan Antibiotik Pada Diare Non Spesifik Persentase Penggunaan Injeksi Pada Myalgia Rerata Item Obat Per Lembar Resep



70 % 65 % 90 % 74 %



Perhitungan: [(100 βˆ’ 70) X % Kinerja POR =



= 39,98 %



100 100 100 4 ] + [(100 βˆ’ 65) X ] + [(100 βˆ’ 90)X ] + [100 βˆ’ 74)X ] 80 92 99 1,4 4



- Lampiran Formulir Pelaporan



Lampiran .01 Formulir Pelaporan Indikator Peresepan ISPA Non Pneumonia FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA Puskesmas :……………………………… Kabupaten :……………………………… Provinsi :……………………………… Tgl



No.



Nama



Umur



(1)



(2) 1



(3)



(4)



Jumlah Item Obat (5)



Bulan:……………………………………... Tahun:……………………………………..



Antibiotik Ya/Tidak (6)



Dosis Obat



(7)



(8)



Lama Pemakaian (hari) (9)



Sesuai Pedoman Ya/Tidak (10)



a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d.



2



3



Dst



N=



Nama Obat



Total Item Obat



A



Rerata Item Obat/ Lembar Resep



A/N



Persentase AB



B



B/N x 100 %



Petugas, ………………………………………… NIP. Keterangan: Kolom 1 : diisi dengan tanggal-bulan-tahun yang tertulis pada resep Kolom 2 : diisi sesuai dengan nomor urut data resep Kolom 3 : diisi sesuai dengan inisial nama pasien Kolom 4 : diisi sesuai dengan umur pasien dalam tahun atau bulan (untuk bayi) Kolom 5 : diisi sesuai dengan jumlah zat aktif obat yang tercantum pada setiap lembar resep Kolom 6 : diisi dengan ya atau tidak untuk menyatakan penggunaan antibiotic pada lembar resep Kolom 7 : diisi sesuai dengan nama obat yang tertulis dalam setiap lembar resep Kolom 8 : diisi sesuai dengan dosis pemakaian yang tercantum pada lembar resep Kolom 9 : diisi sesuai dengan lama pemakaian yang tercantum dalalm lembar resep/hari, misal 3 x1 Kolom 10 : diisi oleh petugas supervisor pada saat kunjungan supervisi dengan mengacu pada standar pengobatan N : Jumlah lembar resep A : Jumlah Item Obat pada semua lembar resep B : Jumlah pasien yang mendapatkan Antibiotik AB : Antibiotik Catatan: Pemberian Sulfa + kotrimoksazol dan metronidazol dianggap sebagai pemberian antibiotik



-



Pemberian injeksi antibiotik dicatat sebagai antibiotik



Lampiran .02 Formulir Pelaporan Indikator Peresepan Diare Non Spesifik FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK Puskesmas:………………………………………….. Kabupaten :………………………………………….. Provinsi :……………………………………………. Tgl



No.



(1)



(2)



Nama (3)



Umur



Bulan:………………………… Tahun:………………………...



Jumlah Item Obat



Antibiotik



(5)



(6)



(4)



Ya/Tidak



1



Dosis Obat



(7)



(8)



Lama Pemakaia n (hari)



Sesuai Pedoman Ya/Tidak



(9)



a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d.



2



3



Dst



N=



Nama Obat



Total Item Obat Rerata Item Obat/ Lembar Resep Persentase AB



A



B



A/N



B/Nx 100%



Petugas, …………………………………………. NIP. Keterangan: Kolom 1 : Kolom 2 : Kolom 3 : Kolom 4 : Kolom 5 : Kolom 6 : Kolom 7 : Kolom 8 : Kolom 9 : Kolom 10 : pengobatan N : A : B : AB :



diisi dengan tanggal-bulan-tahun yang tertulis pada resep diisi sesuai dengan nomor urut data resep diisi sesuai dengan inisial nama pasien diisi sesuai dengan umur pasien dalam tahun atau bulan (untuk bayi) diisi sesuai dengan jumlah zat aktif obat yang tercantum pada setiap lembar resep diisi dengan ya atau tidak untuk menyatakan penggunaan antibiotic pada lembar resep diisi sesuai dengan nama obat yang tertulis dalam setiap lembar resep diisi sesuai dengan dosis pemakaian yang tercantum pada lembar resep diisi sesuai dengan lama pemakaian yang tercantum dalalm lembar resep/hari, misal 3 x1 diisi oleh petugas supervisor pada saat kunjungan supervisi dengan mengacu pada standar Jumlah lembar resep Jumlah Item Obat pada semua lembar resep Jumlah pasien yang mendapatkan Antibiotik Antibiotik



Catatan: Pemberian Sulfa + kotrimoksazol dan metronidazol dianggap sebagai pemberian antibiotik Pemberian injeksi antibiotik dicatat sebagai antibiotik



Lampiran .03 Formulir Pelaporan Indikator Peresepan Myalgia FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN MYALGIA Puskesmas : …………………………………………. Kabupaten : …………………….…………………… Provinsi : ………………………………………….



Tgl



No.



(1)



(2)



Nama



Umur



(3)



Jumlah Item Obat



(4)



Bulan: ………………………… Tahun: …………………………



Injeksi Ya/Tidak



(5)



Dosis



(7)



(8)



(6)



1



Obat



Lama Pemakaian (hari)



Sesuai Pedoman Ya/Tidak



(9)



a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d.



2



3



Dst



N=



Nama Obat



Total Item Obat



A



B



A/N



Rerata Item Obat/ Lembar Resep Persentase AB



B/Nx 100 %



Petugas,



………………………………… NIP. Keterangan : Kolom 1 : Kolom 2 : Kolom 3 : Kolom 4 : Kolom 5 : Kolom 6 : Kolom 7 : Kolom 8 : Kolom 9 : Kolom 10 : N A



: :



diisi dengan tanggal-bulan-tahun yang tertulis pada resep diisi sesuai dengan nomor urut data resep diisi sesuai dengan inisial nama pasien diisi sesuai dengan umur pasien dalam tahun atau bulan (untuk bayi) diisi sesuai dengan jumlah zat aktif obat yang tercantum pada setiap lembar resep diisi dengan ya atau tidak untuk menyatakan penggunaan injeksi pada lembar resep diisi sesuai dengan nama obat yang tertulis dalam setiap lembar resep diisi sesuai dengan dosis pemakaian yang tercantum pada lembar resep diisi sesuai dengan lama pemakaian yang tercantum dalam lembar resep/ hari, misal 3 x1 diisi oleh petugas supervisor pada saat kunjungan supervisi dengan mengacu pada standar pengobatan Jumlah lembar resep Jumlah Item Obat pada semua lembar resep



B



:



Jumlah pasien yang mendapatkan Injeksi



Lampiran .04 Formulir Laporan Indikator POR di Puskesmas



LAPORAN INDIKATOR DI PUSKESMAS Nama Puskesmas Jenis Puskesmas Jumlah Apoteker Jumlah AA/D3 Farmasi Jumlah Dokter Kabupaten/Kota Provinsi



NO



Bulan:…………………………… Tahun:…………………………..



: : Perawatan/Bukan Perawatan : : : : : :



% Penggunaan Antibiotik pada ISPA NonPneumonia



% Penggunaan Antibiotik pada Diare Non-Spesifik



% Penggunaan Injeksi pada Myalgia



(a)



(b)



(c)



(1)



(2)



(3)



Petugas, ………………………………………………………….. NIP.



Rerata Item / lembar Resep (d) Capaian Kinerja POR (%) ISPA



Diare



Myalgia



Rata-rata



(4)



(5)



(6)



(7)



(8)



Keterangan : Bulan



: bulan periode waktu pengambilan data



Tahun



: tahun pengambilan data



Kolom 1



: diisi dari hasil perhitungan Persentase Penggunaan Antibiotik pada diagnosis ISPA No Pneumonia (Form.1)



Kolom 2



: diisi dari hasil perhitungan Persentase Penggunaan Antibiotik pada Diagnosis Diare Non-pesifik (Form.2)



Kolom 3



: diisi dari hasil perhitungan Persentase Penggunaan Antibiotik pada diagnosis Myalgia (Form.3)



Kolom 4



: diisi dari hasil perhitungan Rerata Item Obat per lembar Resep pada diagnosis ISPA Non-Pneumonia (a)



Kolom 5



: diisi dari hasil perhitungan Rerata Item Obat per lembar Resep pada diagnosis Diare Non-Spesifik (b)



Kolom 6



: diisi dari hasil perhitungan Rerata Item Obat per lembar Resep pada diagnosis Myalgia (c)



Kolom 7



: merupakan nilai rerata item obat/lembar resep dari ke 3 diagnosis yang diisi dengan rumus sebagai berikut: R=



Kolom 8



π‘˜π‘œπ‘™π‘œπ‘š (4)+ π‘˜π‘œπ‘™π‘œπ‘š (5)+ π‘˜π‘œπ‘™π‘œπ‘š (6) 3



: Capaian kinerja POR dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100



%=



100



100



4



[(100βˆ’ a) X 80 ]+[(100βˆ’ b ) X 92 ]+[(100βˆ’ c )X 99 ]+ [100βˆ’d)X 1,4] 4



Lampiran .05 Formulir Rekapitulasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Indikator POR REKAPITULASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA Periode Bulan : ……………………………….. Tahun : ………………………………..



Kabupaten : Provinsi : No



(1)



PKM



(2)



Data Umum Puskesmas



% Penggunaan Antibiotik pada ISPA non pneumonia



% Penggunaan Antibiotik pada Diare non spesifik



% Penggunaan injeksi pada Myalgia



Rerata Item / lembar Resep



Jenis Puske smas



Jumlah Apoteker



Juml ah AA



Jumlah Dokter



Bulan ….*)



Bulan ….*)



Bulan ….*)



RataRata



Bulan ….*)



Bulan ….*)



Bulan ….*)



RataRata



Bulan ….*)



Bulan ….*)



Bulan ….*)



Ratarata



Bulan ….*)



Bulan ….*)



Bulan ….*)



RataRata



(3)



(4)



(5)



(6)



(7)



(8)



(9)



(10)



(11)



(12)



(13)



(14)



(15)



(16)



(17)



(18)



(19)



(20)



(21)



(22)



Capaian POR



Capaian POR β‰₯ 60% atau tidak



(23)



(24)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst



............, .................. 20 .... Petugas,



................................. Keterangan : *) Berdasarkan data pada laporan bulanan puskesmas yang dikirim ke Dinkes Kab/Kota. **) Jumlah Puskemas dengan capaian POR minimal 60% adalah.........dari.........total Puskesmas di Kabuapten/Kota.



Mengetahui Pejabat/Penanggungjawab Farmasi



........................................................



Lampiran .06 Formulir Rekapitulasi DinasKesehatan Provinsi Laporan Triwulan Indikator Peresepan di Kabupaten Kota REKAPITULASI DINAS KESEHATAN PROVINSI LAPORAN TRIWULAN INDIKATOR PERSEPAN DI KABUPATEN KOTA Provinsi: ..................................



Periode Bulan : ............... Tahun : .............. Jumlah Puskesmas



No.



Kabupaten/Kota



(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst



Perawatan



Non Perawatan



Total Puskesmas



AA / D3 Farmasi



Apoteker



Dokter



Jumlah Puskesmas dengan Capaian POR minimal 60 %



(3)



(4)



(5)



(6)



(7)



(8)



(9)



(2)



Persentase Puskesmas dengan Capaian POR minimal 60 %



Jumlah Tenaga



Persentase β‰₯ 20 % atau tidak



Kolom 9 x 100% Kolom 5 (10)



(11)



Jumlah Kabupaten/Kota yang 20% Puskesmasnya dengan capaian POR minimal 60%: ............. dari total ............. Kabupaten/Kota



............, .................. 20 .... Petugas,



Mengetahui Pejabat/Penanggungjawab Farmasi



.................................



.........................................................



Keterangan : *)



Berdasarkan



data



pada



laporan



triwulan



Dinkes



Kab/Kota



yang



dikirim



ke



Dinkes



Provinsi,



laporan



Dinkes



Kab/Kota



terlampir



DEFINISI OPERASIONAL DAN CARA PERHITUNGAN INDIKATOR POR TAHUN 2017 2015



2016



2017



2018



2019



PROGRAM/ KEGIATAN



Peningkatan Pelayanan Kefarmasian



SASARAN



Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional di fasilitas kesehatan



INDIKATOR



Persentase penggunaan obat rasional di Puskesmas



Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan penggunaan obat rasional di Puskesmas



DEFINISI OPERASIONAL



Persentase penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus ISPA nonpneumonia, diare non-spesifik, penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan rerata item obat perlembar resep di Puskesmas, terhadap seluruh kasus ISPA non-pneumonia, diare non-spesifik dan Myalgia di sarana yang sama



Persentase Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas adalah Kabupaten/Kota yang 20 % Puskesmasnya memiliki nilai rerata Penggunaan Obat Rasional minimal 60 %.



TARGET CARA PERHITUNGAN



62%



64%



Jumlah persentase capaian masingmasing indikator dibagi jumlah komponen indikator peresepan



*Persentase POR : Persentase penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia, diare non-spesifik, penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan rerata item obat perlembar resep di Puskesmas, terhadap seluruh kasus ISPA nonpneumonia, diare non-spesifik dan Myalgia di sarana yang sama 30%



35%



40%



Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan Penggunaan Obat Rasional di Puskesmas dibagi jumlah Kabupaten/Kota keseluruhan x 100 %.