Case Conference [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CASE CONFERENCE ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Y DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN, HARGA DIRI RENDAH, DAN WAHAM DI WISMA ARIMBI



PRESENTED BY : TRI WINARNI, S.KEP., NS



PENGKAJIAN • Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Status Perkawinan Pekerjaan Agama Alamat Tanggal Masuk RS



: Ny.Y : 33 Tahun : Perempuan : SMA : Menikah : Swasta : Islam : Ungaran Timur, Semarang : 03 Oktober 2019



LANJUTAN PENGKAJIAN







Alasan Masuk RS + 5 hari sebelum masuk RS bicara nglantur, tidak bisa tidur, mudah marah, mendengar suara-suara bisikan.







Presipitasi Putus obat + 1 tahun. Klien sering cekcok dengan suami karena suami cemburu dan marah-marah dengan sikap klien yang ramah kepada siapa saja (klien jualan/



dagang), Klien juga merasa curiga dengan suaminya, sering diperlakukan kasar, direndahkan, seperti di-bully oleh keluarga suaminya •



Predisposisi Klien ada riwayat mengalami sakit yang sama, opname di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang untuk yang ke 2 kalinya, terakhir pada bulan Juli 2018. Pengobatan kurang berhasil, klien belum mandiri untuk minum obat masih diingatkan, bahkan putus obat + 1 tahun. Klien pernah sakit typhus dan dirawat di RS Salatiga, + 2 minggu sebelum masuk RSJS. Dari keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Klien bekerja sebagai wiraswasta (jualan/dagang).



LANJUTAN PENGKAJIAN



• Data Fokus



1. Data Subyektif Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang menyuruhnya berbuat baik, suara itu tidak jelas apakah orangtua atau bukan, muncul 3-4 kali sehari, klien membaca istighfar ketika mendengar suara itu. Klien sedih, sebagai seorang ibu harus pisah dengan anaknya, tidak bisa mengurus anaknya. Klien menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada keluarganya, menyampaikan kesulitan dalam mencukupi keluarganya. Klien mengatakan bisa membaca pikiran orang lain. Klien sering cekcok dengan suami karena suami cemburu dan marah-marah dengan sikap klien yang ramah kepada siapa saja (klien jualan/dagang), klien juga merasa curiga dengan suaminya, sering diperlakukan kasar, direndahkan, seperti di-bully oleh keluarga suaminya. 2. Data Obyektif Klien tampak bingung, bicara inkoheren, senyum-senyum sendiri, kontak mata mudah beralih, sulit konsentrasi, afek labil, sedih, murung, tampak malas, sering menyendiri, bicara pelan, mondar-mandir, wajah tampak tegang, skor PANSS EC : 22, skor ADL : 107, skor assesmen RKF : 6, skor EWS : 3



LANJUTAN PENGKAJIAN



• Analisa Data Tanggal/Jam



Data Fokus



Masalah Keperawatan



04-10-2019 11.00 WIB



Data Subyektif : Klien mengatakan mendengar suara-suara bisikan yang menyuruhnya berbuat baik, suara itu tidak jelas apakah orangtua atau bukan, muncul 3-4 kali sehari, klien membaca istighfar ketika mendengar suara itu. Data Obyektif : Klien tampak bingung, bicara inkoheren, senyum-senyum sendiri, kontak mata mudah beralih, sulit konsentrasi, afek labil



Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran



Data Subyektif : Klien sedih, sebagai seorang ibu harus pisah dengan anaknya, tidak bisa mengurus anaknya. Klien menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada keluarganya, menyampaikan kesulitan dalam mencukupi keluarganya. Data Obyektif : Tampak sedih, murung, malas, sering menyendiri, bicara pelan



Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah



LANJUTAN PENGKAJIAN



• Analisa Data Tanggal/Jam



Data Fokus



04-10-2019 11.00 WIB



Data Subyektif : Klien mengatakan bisa membaca pikiran orang lain. Klien juga merasa curiga dengan suaminya. Klien merasa sering diperlakukan kasar, seperti di-bully oleh keluarga suaminya. Data Obyektif : Klien tampak mondar-mandir, wajah tampak tegang



Masalah Keperawatan



Waham



DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1.



Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran



2.



Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah



3.



Waham



RENCANA KEPERAWATAN Tanggal/Jam 04-10-2019 11.00 WIB



Diagnosis Keperawatan Perubahan Persepsi Sensori



Rencana Keperawatan Tujuan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 5 x 24 jam, halusinasi hilang/klien bisa mengontrol halusinasinya dengan kriteria hasil : 1. Mampu menghardik 2. Mampu 5 benar minum obat 3. Mampu bercakap-cakap 4. Mampu aktivitas 5. Tidak mendengar suara tanpa wujud 6. Wajah rileks 7. Afek sesuai



Tindakan 1. De-eskalasi verbal 2. Latih menghardik 3. Latih 5 benar minum obat 4. Latih bercakap-cakap 5. Latih aktivitas 6. Libatkan TAK SP : Halusinasi 7. Atur lingkungan rendah stimuli 8. Kolaborasi pemberian obat



LANJUTAN RENCANA KEPERAWATAN Tanggal/Jam 04-10-2019 11.00 WIB



Diagnosis Keperawatan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah



Rencana Keperawatan



Tujuan



Tindakan



Setelah dilakukan asuhan keperawatan 5 x 24 jam, klien mampu meningkatkan harga dirinya dengan kriteria hasil : 1. Mampu mengenal aspek positif yang dimiliki 2. Mampu melakukan kegiatan : menyapu, mengepel, mencuci piring, menata tempat tidur 3. Wajah rileks 4. Afek sesuai 5. Ada kontak mata 6. Aktif



1. Latih mengenal aspek positif 2. Latih kegiatan : menyapu, mengepel, mencuci piring, menata tempat tidur 3. Berikan reinforcement positif 4. Libatkan TAK SP : HDR 5. Atur lingkungan hangat dan bersahabat 6. Kolaborasi pemberian obat



LANJUTAN RENCANA KEPERAWATAN Tanggal/Jam 04-10-2019 11.00 WIB



Diagnosis Keperawatan Waham



Rencana Keperawatan



Tujuan



Tindakan



Setelah dilakukan asuhan keperawatan 5 x 24 jam, klien mampu berpikir realistis dengan kriteria hasil: 1. Mampu mengenal wahamnya 2. Mampu mengidentifikasi kebutuhan dasar yang belum terpenuhi (KDM) 3. Mampu terlibat aktivitas positif 4. Mampu orientasi realita 5. Mampu konsentrasi 6. Komunikasi koheren 7. Wajah rileks 8. Afek sesuai



1. Latih mengenal wahamnya 2. Latih mengidentifikasi kebutuhan dasar yang belum terpenuhi (KDM) 3. Libatkan dalam aktivitas positif 4. Latih orientasi realita 5. Libatkan TAK Orientasi Realita : Waham 6. Tidak mendebat, tidak mendukung, hadirkan realita 7. Kolaborasi pemberian obat



CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI Tanggal/Jam 04-10-2019



Hasil Pemeriksaan (Wawancara, Observasi), Analisis, Rencana Penatalaksanaan Pasien



Instruksi Profesional Pemberi Asuhan



S “Ada suara-suara orang yang menasihati saya bu, saya merasa bersalah sama anak karena sibuk jualan, anak tidak terurus”. O Labil, komunikasi inkoheren, kontak mata mudah beralih, melamun, menyendiri, terpaku, murung, bicara dan senyum sendiri, latihan cara kontrol halusinasi (CKH) menghardik dan latihan mengenal aspek positif yang dimiliki masih dengan bimbingan, PANSS EC : 15, RKF : 6, ADLs : 107 (57,53%), EWS : 3 A Halusinasi dan Harga Diri Rendah dengan Risiko Kekerasan Fisik (RKF), melatih CKH menghardik dan mengenal aspek positif yang dimiliki P Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan halusinasi terkendali dan harga diri klien meningkat dengan kriteria hasil : - Mampu CKH menghardik - Mampu mengenal aspek positif yang dimiliki - Tidak mendengar suara tanpa sumber lagi - Tidak bicara/tertawa sendiri (mampu fokus) - Tidak ada kritik diri - Aktif terlibat kegiatan positif ruangan



Rencana Tindak Lanjut (RTL) : 1. Observasi perilaku, keadaan umum (KU), vital sign (VS), assesmen RKF 2. Latih identifikasi aspek positif yang dimiliki 3. Bimbing CKH menghardik 4. Bimbing ADL 5. Libatkan TAK, pendidikan kesehatan (penkes) kelompok, kegiatan positif ruangan 6. Kolaborasi pemberian terapi sesuai program: a. Injeksi Lodomer 5 mg (1 - 0 - 1) b. Injeksi Diazepam 10 mg (0 - 0 - 1) c. Olanzapine 10 mg (0 - 1 - 0) d. Trihexypenidyl 2 mg (1 - 0 - 1)



LANJUTAN CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI Tanggal/Jam 05-10-2019



Hasil Pemeriksaan (Wawancara, Observasi), Analisis, Rencana Penatalaksanaan Pasien



Instruksi Profesional Pemberi Asuhan



S “Kadang masih ada suara yang menyuruh berbuat baik menasihati tapi wujudnya tidak jelas, orangtua apa bukan saya tidak tahu bu”. “Saya sedih bu, pisah dengan anak, tidak terurus, semua salah saya, sulit cari uang” O Labil, komunikasi inkoheren, mondar-mandir, kadang tampak terpaku, melamun, menyendiri, bicara dan senyum sendiri (divalidasi menyangkal), kritik diri dominan, tampak mengantuk berat, latihan CKH dengan 5 benar minum obat dan latihan menyapu dengan bimbingan/belum optimal, TAK dan penkes masih difokuskan, PANSS EC : 15, RKF : 3, ADLs : 119 (63,98%), EWS : 1 A Halusinasi dan Harga Diri Rendah, melatih menyapu dan membimbing CKH 5 benar minum obat P Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan halusinasi terkendali dan harga diri klien meningkat dengan kriteria hasil : - Mampu CKH 5 benar minum obat - Mampu melakukan kegiatan menyapu - Tidak mendengar suara tanpa sumber lagi - Tidak bicara/tertawa sendiri (mampu fokus) - Tidak ada kritik diri - Aktif terlibat kegiatan positif ruangan



Rencana Tindak Lanjut (RTL) : 1. Observasi perilaku, keadaan umum (KU), vital sign (VS) 2. Latih CKH 5 benar minum obat 3. Bimbing menyapu 4. Libatkan TAK, pendidikan kesehatan (penkes) kelompok, kegiatan positif ruangan 5. Kolaborasi pemberian terapi sesuai program: a. Injeksi Lodomer 5 mg (1 - 0 - 1) b. Injeksi Diazepam 10 mg (0 - 0 - 1) c. Olanzapine 10 mg (0 - 1 - 0) d. Trihexypenidyl 2 mg (1 - 0 - 1)



LANJUTAN CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI Tanggal/Jam 06-10-2019



Hasil Pemeriksaan (Wawancara, Observasi), Analisis, Rencana Penatalaksanaan Pasien



Instruksi Profesional Pemberi Asuhan



S “Masih ada suara yang mengajak kebaikan, saya merasa bersalah kepada anak saya karena sakit seperti ini bu” O Labil, komunikasi inkoheren, perilaku diarahkan, melamun, menyendiri, umak-umik sendiri, kritik diri masih ada, kontak mata mudah beralih, latihan CKH dengan bercakap-cakap dan latihan mengepel dengan bimbingan/belum optimal, TAK dan penkes masih difokuskan, PANSS EC : 15, RKF : 3, ADLs : 119 (63,98%), EWS : 1 A Halusinasi dan Harga Diri Rendah, melatih mengepel dan membimbing CKH bercakap-cakap P Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan halusinasi terkendali dan harga diri klien meningkat dengan kriteria hasil : - Mampu CKH bercakap-cakap - Mampu melakukan kegiatan mengepel - Tidak mendengar suara tanpa sumber lagi - Tidak bicara/tertawa sendiri (mampu fokus) - Tidak ada kritik diri - Aktif terlibat kegiatan positif ruangan



Rencana Tindak Lanjut (RTL) : 1. Observasi perilaku, keadaan umum (KU), vital sign (VS) 2. Latih CKH dengan bercakap-cakap 3. Latih kegiatan mengepel 4. Libatkan TAK, pendidikan kesehatan (penkes) kelompok, kegiatan positif ruangan 5. Kolaborasi pemberian terapi sesuai program: a. Injeksi Lodomer 5 mg (1 - 0 - 1) b. Injeksi Diazepam 10 mg (0 - 0 - 1) c. Olanzapine 10 mg (0 - 1 - 0) d. Trihexypenidyl 2 mg (1 - 0 - 1)



LANJUTAN CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI Tanggal/Jam 07-10-2019



Hasil Pemeriksaan (Wawancara, Observasi), Analisis, Rencana Penatalaksanaan Pasien



Instruksi Profesional Pemberi Asuhan



S “Masih ada suara yang menyuruh ke hal-hal yang baik bu, sholat, ngaji, istighfar, dzikir” “Saya merasa bersalah, merepotkan keluarga, malu sama tetangga, kangen sama anak, sedih bu” O Labil, banyak permintaan, mondar-mandir, tidak bisa duduk tenang, perilaku diarahkan, bicara dan senyum sendiri, kritik diri masih ada, tampak murung, latihan CKH dengan aktivitas dan latihan mencuci piring dengan bimbingan/belum optimal, TAK dan penkes masih difokuskan, PANSS EC : 15, RKF : 3, ADLs : 150 (80,64%), EWS : 1 A Halusinasi dan Harga Diri Rendah, melatih CKH dengan aktivitas dan melatih kegiatan mencuci piring P Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan halusinasi terkendali dan harga diri klien meningkat dengan kriteria hasil : - Mampu CKH dengan aktivitas - Mampu melakukan kegiatan mencuci piring - Tidak mendengar suara tanpa sumber lagi - Tidak bicara/tertawa sendiri (mampu fokus) - Tidak ada kritik diri - Aktif terlibat kegiatan positif ruangan



Rencana Tindak Lanjut (RTL) : 1. Observasi perilaku, keadaan umum (KU), vital sign (VS) 2. Latih CKH dengan aktivitas 3. Latih kegiatan mencuci piring 4. Libatkan TAK, pendidikan kesehatan (penkes) kelompok, kegiatan positif ruangan 5. Kolaborasi pemberian terapi sesuai program: a. Olanzapine 10 mg (0 - 1 - 0) b. Trihexypenidyl 2 mg (1 - 0 - 1)



LANJUTAN CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI Tanggal/Jam 08-10-2019



Hasil Pemeriksaan (Wawancara, Observasi), Analisis, Rencana Penatalaksanaan Pasien



Instruksi Profesional Pemberi Asuhan



S “Masih ada suara menyuruh melakukan kebaikan” “Saya merasa bersalah sama anak karena sakit seperti ini” O Labil, komunikasi inkoheren, logorrhea, kontak mata mudah beralih, melamun, menyendiri, mondar-mandir, perilaku diarahkan, bicara dan senyum sendiri, kritik diri masih ada, latihan CKH dengan menghardik dan latihan menata tempat tidur dengan bimbingan/belum optimal, TAK dan penkes masih difokuskan, sudah ikut seleksi rehabilitasi psikososial oleh psikolog, penempatan di bagian batik, PANSS EC : 15, RKF : 3, ADLs : 175 (94,09%), EWS : 1 A Halusinasi dan Harga Diri Rendah, membimbing CKH dengan menghardik dan melatih kegiatan menata tempat tidur P Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan halusinasi terkendali dan harga diri klien meningkat dengan kriteria hasil : - Mampu CKH dengan menghardik - Mampu melakukan kegiatan menata tempat tidur - Tidak mendengar suara tanpa sumber lagi - Tidak bicara/tertawa sendiri (mampu fokus) - Tidak ada kritik diri - Aktif terlibat kegiatan positif ruangan



Rencana Tindak Lanjut (RTL) : 1. Observasi perilaku, keadaan umum (KU), vital sign (VS) 2. Bimbing CKH dengan menghardik 3. Latih kegiatan menata tempat tidur 4. Libatkan TAK, pendidikan kesehatan (penkes) kelompok, kegiatan positif ruangan 5. Daftar program rehabilitasi psikososial bagian batik 6. Kolaborasi pemberian terapi sesuai program: a. Olanzapine 10 mg (0 - 1 - 0) b. Trihexypenidyl 2 mg (1 - 0 - 1) c. Depacote 500 mg (1 - 0 - 1)



EVALUASI HASIL ASUHAN Setelah 5 (lima) hari perawatan, didapatkan evaluasi hasil asuhan sebagai berikut : 1. Tanda dan Gejala a. PANSS-EC Saat datang ke RSJ di Wisma Antasena (tgl. 03-10-2019) skor PANSS-EC : 22, di hari ke 6 di Wisma Arimbi (tgl. 08-10-2019) skor PANSS-EC : 15 b. ADLs Saat datang ke Wisma Arimbi (tgl. 04-10-2019) skor ADLs : 107, di hari ke 6 (tgl. 08-10-2019) skor ADLs : 15 c. Assesmen RKF Saat datang ke Wisma Arimbi (tgl. 04-10-2019) skor RKF : 6, di hari ke 6 (tgl. 08-10-2019) skor RKF : 3 2. Kemampuan Klien Kemampuan klien menunjukkan adanya peningkatan, dengan diikutsertakannya klien seleksi program rehabilitasi psikososial di bagian batik pada hari ke 6 (tgl. 08-10-2019) Dari data tersebut dapat diambil kesan bahwa ada progres keberhasilan/kemajuan ke arah yang lebih baik dari kondisi pasien.



HAMBATAN Perawat



Pasien



• Belum semua perawat mempunyai persepsi yang sama terkait :



• Kurangnya tingkat • Kurangnya peralatan untuk pemahaman/pengetahuan menunjang kegiatan TAK pasien akan kondisi penyakitnya Regulasi • Tidak ada motivasi untuk lebih • Kurangnya kepedulian dan baik (sembuh) keseriusan dari seluruh • Tingginya tingkat civitas hospitalia dalam ketergantungan pasien pada mengaplikasikan regulasi orang lain (terutama perawat) yang sudah ada.



• Kondisi pasien (tanda/gejala masalah klien) • Kebutuhan dan kepentingan pasien



• Pola asuhan yang diberikan • Sikap caring



Sarana dan Prasarana



RENCANA TINDAK LANJUT Dari beberapa hambatan yang ada seperti tersebut di atas, dapat dibuat beberapa rencana tindak lanjut sebagai berikut : 1. Persamaan persepsi dari seluruh perawat terhadap pelayanan yang berfokus pada pasien melalui program peningkatan pengetahuan dan kompetensi (skill) dengan beberapa contoh kegiatan : inhouse training, pelatihan, seminar, workshop (tentang asuhan keperawatan, service excellent, perilaku caring, dll) 2. Meningkatkan pemahaman dan motivasi pasien, serta menurunkan tingkat ketergantungan pasien melalui profesionalitas dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien.



3. Mendorong dan memberikan telaah akan pentingnya peralatan untuk menunjang kegiatan TAK yang berimplikasi pada proses kesembuhan pasien. 4. Menguatkan kembali keseriusan dan kepedulian untuk melaksanakan/mengaplikasikan regulasi yang sudah ada, bila perlu dilakukan evaluasi terhadap regulasi yang sudah tidak sesuai.



Terima Kasih