9 0 159 KB
riskerdas 2013 : gangguan jiwa di Aceh diatas rata-rata nasional yaitu 2,7%. Penyebab terbanyak gangguan jiwa di Aceh adalah karena kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) dan NAPZA. Aceh memiliki desa siaga sehat jiwa dan di Jakarta memiliki RT siaga sehat jiwa. Cirri-ciri seseorang yang sehat jiwa adalah : a. Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya b. Mampu menghadapi stress c. Mampu bekerja secara produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya d. Dapat berperan serta dalam lingkngan hidupnya e. Menerima dengan baik yang ada pada dirinya f. Merasa nyaman dengan orang lain yang ada bersamanya Masalah kesehatan jiwa di Aceh : a. Beban penyakit jiwa b. Sumber daya manusia c. Pembiayaan d. Sarana dan prasarana e. Peraturan perundangan f. Kebijakan rencana dan program Alasan gangguan mental organik (GMO) menjadi urutan pertama di PPDGJ adalah
karena emergency, ada halusinasi, apabila diobati gejala penyertanya akan hilang. Penyebab GMO adalah : a. V : Vaskular disease b. I : Infeksi c. T : Trauma d. A : Autoimun e. M : Metabolik endokrin f. N : Neoplasma g. D : Degeneratif GMO disebut gangguan jiwa jika mempengaruhi susunan saraf pusat, tidak hanya terjadi. di intrakranial tapi bisa juga terjadi di ekstrakranial. Usia juga harus dipertimbangkan dan
terjadi dalam hitungan hari. Cara kerja zat psikoaktif adalah stimulant dan depresan. Diagnosis psikosis adalah tidak bisa membedakan yang nyata dan tidak nyata, tilikan jelek. Perbedaan halusinasi visual dan auditorik pada GMO dan pada gangguan psikotik : a. Halusinasi visual : skizofrenia : bisa dijelaskan secara sempurna, organik : tidak bisa dijelaskan secara sempurna, biasanya hanya berupa bayangan kecil. b. Halusinasi auditorik : skizofrenia : mendengar suara orang (voice), organik : mendengar suara bising (noise).
Perbedaan psikosomatik dan somatisasi adalah : psikomatik : keluhan fisiknya bisa dibuktikan dengan hasil pemeriksaan sedangkan somatisasi adalah keluhannya tidak bisa
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan. Seseorang dikatakan ketergantungan obat apabila ada withdrawal syndrome dan toleransi. Pasien yang memerlukan perhatian untuk di skrining adalah : a. Tidak ditemukan adanya kelainan fisik b. Pasien yang datang berulang kali c. Pasien dengan keluhan berganti-ganti d. Pasien dengan keluhan beraneka ragam e. Pasien yang emosional f. Pasien yang jelas menunjukkan gangguan jiwa atau perilaku Tahapan dalam wawancara psikiatri adalah : 1. Membuka wawancara : warming-up, membina rapport (hal terpenting pada wawancara psikiatri), mempersiapkan pasien untuk wawancara sesungguhnya. Kita bisa memulai dengan pertanyaan seperti : “apa yang bisa saya bantu?, apa yang bisa saya lakukan untuk anda?, apa yang membawa anda datang kesini?”. 2. Wawancara sesungguhnya 3. Menutup wawancara. Kita bisa merangkumkan keluhan atau kemungkinan diagnosis,
rencana penatalaksanaan, kesempatan bertanya, janji pertemuan berikutnya. Saat melakukan wawancara psikiatri, seorang dokter harus mendengarkan secara aktif
melalui mata, telinga, hidung, kulit. Beberapa teknik khusus yang bisa dilakukan saat wawancara psikiatri adalah : a. Konfrontasi : membantu pasien menghadapi apa yang mesti dihadapinya secara langsung namun secara halus b. Klarifikasi : berusaha untuk mendapatkan rincian dari apa yang dikatakan pasien c. Transisi d. Menentramkan hati (reassurance), menentramkan hati bisa meningkatkan
kepercayaan. Dalam riwayat psikiatrik, riwayat seksual penting untuk ditanya karena dengan menanyakn itu kita bisa menilai penurunan fungsi. Selain itu banyak obat-obat psikiatri
yang bisa membuat disfungsi ereksi. Pemeriksaan status mental : a. Gambaran umum (penampilan dan perilaku psikomotor). Penampilan kita perhatikan apakah dia laki-laki yang berprilaku seperti wanita atau sebaliknya, umur ( lebih tua atau lebih muda), kebersihan. b. Kesadaran. Cara menilai kesadarn pada pasien gangguan jiwa adalah dengan 3P yaitu pemusatan perhatian, pertahankan perhatian, pengalihan. c. Sikap dan pembicaraan. Kita menilai pembicaraannya spontan, lancar atau tidak,
Perbadaan agoraphobia dengan fobia sosial adalah : Agorafobia : takut berhadapan dengan banyak orang, takut bepergian sendirian Fobia sosial : takut untuk dikritik Alprazolam : anti anxietas yang kuat tetapi ketergantungannya tinggi Lorazepam : sedative kuat, risiko adiksi kuat Clobazam : anti anxietas kuat Efek amitriptilin adalah hipotensi dan mulut kering Propanolol dan clonidin jika diberika dengan dosis 5-10mg bisa berfungsi sebagai obat anti anxietas Manajemen stress dan marah : Sadari pencetusnya, kenali tingkatnya Sadari respons Sadari kemampuan untuk mengendalikannya Mengatasi stress atau marah : Sikap positif Olahraga teratur Rekreasi Manajemen waktu, membuat prioritas Komunikasi Pengaturan gizi Hindari tekananà”tidak” Kurangi alkohol, kafein, rokok Humor Sikap suportif • Fokus à permasalahan saat ini • Pendekatan hangat à aman, diterima, dilindungi, mendorong untuk kemandirian • Ekspresi emosi à mengurangi ketegangan dan kecemasan à klien merasa lebih lega • Diskusi à mengerti permasalahan, menilai situasi dengan lebih objektif Tahapan relaksasi • Inti: latihan pernafasan • Imagery • Relaksasi motorik • Relaksasi pikiran Triaas PPTSD - Hivervigilansi: waspada yang berlebihan
-
Numbness: saat dihadapi dengan peristiwa tersebut akan menjadi beku Flashback: kejadian diatas 1 bulan terasa berulang kembali
Anti-psikotik dosis rendah juga bisa berfungsi sebagai anti anxietas Proses pikir/isi pikir baru bisa dinilai bila pasien bercerita panjang Kepribadian matang umr 18 tahun, jadi diagnose gangguan kepribadian baru bisa ditegakkan diatas umur 18 tahun Lir-skizofrenia memiliki afek yang lebih menonjol Depresi anak dan remaja cenderung marah dan penyalahgunaan zat Pada pasien yang mendapatkan psikotik diberikan neurotropik dan asam folat Amitriptylin dosis rendah digunakan untuk analgetik, dosis: 5-10 mg •
Kegawatdaruratan psikiatrik adalah setiap perilaku, mood, atau pikiran yang tidak lazim yang apabila tidak segera diatasi dapat berakibat mencelakakan diri pasien atau orang lain.
•
Gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang membutuhkan intervensi segera Gaduh gelisah Risiko Bunuh Diri
Hospitalisasi: -
Agresi: digunakan untuk binatang dan manusia. Untuk manusia dapat berbentuk agresi
-
verbal atau fisik terhadap benda atau seseorang Agitasi: agitasi merupakan perilaku patologi aktivitas verbal atau motorik yang tak
-
bertujuan Kekerasan (violence): agresi fisik oleh seseorang yang bertujuan melukai orang lain
Secara garis besar kegawatdaruratan psikiatri menampilkan 1. Gaduh Gelisah
2. Permusuhan 3. Ketegangan 4. Ketidakkooperatifan 5. Pengendalian Impuls Faktor resiko terjadinya agitasi o Kekerasan atau agresif sulit diprediksi o Risiko meningkat bila: o Berkomorbiditas dengan penyalahgunaan zat atau alkohol o Berkomorbiditas dengan gangguan kepribadian o Tidak mempunyai pekerjaan o Tidak patuh terhadap pengobatan o Riwayat kekerasan o Adanya gangguan neurologi o Ide/waham kejar atau halusinasi perintah Penyebab gaduh gelisah -
Organik Penyalahgunaan zat Psikosis Mood Cemas
Kemungkinan penyebab organic pada gaduh gelisah •
Awitan akut
•
Episode pertama
•
Usia lanjut
•
Data penyakit (+)
•
Data zat psikoaktif/alkohol (+)
•
Halusinasi non-auditorik
•
Tanda neurologis – kesadaran
•
Tanda psikiatrik – kognitif, psikomotor, bicara
Tujuan terapi gaduh gelisah o Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya agitasi o Keamanan neurologi, kardiovaskular, dan respirasi o Keamanan mencegah melukai diri sendiri, staf, atau pasien lain o Menjaga kenyamanan pasien, manusiawi, pengalaman traumatik minimal terhadap pasien, staf, dan pengasuh pasien o Mengontrol agitasi dengan cepat dan mengembalikan pasien dengan cepat ke fungsi terbaik sebelumnya Algoritma
Pasien Gaduh Gelisah Persuasi: menenangkan dan menjamin keamanan Nilai Kesadaran dan Tandatanda Cedera Tawarkan obat oral Gagal Pengikatan Fisik bila perlu
Berikan Obat Injeksi sesuai dengan kebutuhan Pasien Tenang Lakukan penilaian secara lengkap: wawancara, pemeriksaan Lanjutkan medikasi dalam bentuk oral
Tim kegawatdaruratan •
Tenaga kesehatan (dokter, perawat)
•
Tenaga keamanan (polisi, satpol)
•
Keluarga
•
Aparat Desa/Masyarakat (Pak Kecik)
Alat kegawatdaruratan Alat-alat: •
Alat fiksasi fisik untuk tangan dan kaki yang aman
•
Jaket fiksasi
•
Alat injeksi – spuit 3 cc
•
Sarung tangan
•
Masker
Obat kegawatdaruratan Obat oral •
Haloperidol tablet 0,5 mg, 1,5 mg, dan 5 mg
•
Clorpromazine tablet 50 mg, 100 mg
•
Risperidone tablet 2 mg
•
Diazepam tablet 2 mg, 5 mg
•
Trihexyphenidil tablet 2 mg
•
Propanolol tablet 10 mg
•
Lorazepam tablet 1 mg
Obat injeksi •
Haloperidol injeksi 5 mg
•
Diazepam injeksi 10 mg
•
Chlorpromazine injeksi 25 mg
•
Sulfas Atropin injeksi
•
Diphenhidramin injeksi
Penatalaksanaan agitasi Agitasi Ringan
Agitasi Sedang
Agitasi Berat
Ruang tenang
Persuasi
Persuasi
Empati dan dengarkan
2-5
Kontrak untuk tidak gelisah Persuasi::
menit,
selanjutnya dilakukan
2-5 menit, selanjutnya dilakukan langkah berikutnya
langkah
berikutnya
15 menit, selanjutnya dilakukan evaluasi Tawarkan obat oral Haloperidol 5 mg/30
Haloperidol 5 mg +diazepam 10
menit. Maksimal 30
mg
mg/hari Diazepam 10 mg, dosis maksimal 20 mg/hari, diulang menit
Dosis haloperidol
dapat tiap
30
Haloperidol
Usia > 18 tahun - 2 x 2,5 - 10 mg Usia 6-18 tahun - 2 x 0,5-2,5 mg Lansia - dosis maksimal 3 mg per hari Penurunan Kesadaran - 0,5 mg tiap 4 – 6 jam, sampai maksimal 10 mg per hari.
Organik: mulai dari dosis 0,5 Fungsional: mulai dari 2,5 Jangan berikan trihexyphenidil pada pasien organic karena dapat meningkatkan delirium CPZ membuat hipersalivasi Manajemen Injeksi Haloperidol
2,5-10 mg IM, per 30 menit, dosis maks. 30 mg
(bukan depo) Penurunan kesadaran 2,5 mg IM, dapat diulang setelah 30 menit. Dosis maksimal dewasa 10 mg per hari. 6-12 tahun - dosis awal 1- 2,5 mg; usia 12- 18 tahun - dosis 2,5 - 5 mg, dapat diulang setiap 30 menit sampai dengan dosis maksimal 10 mg per hari. Lansia - dosis maksimal lansia 5 mg per hari. Klorpromazin
25 mg (IM) à per 30 menit, maks 300-400 mg à hati-hati pada pasien organik
Diazepam
10 mg (IV, IM, rectal) dosis maksimal 20 mg/hari, dapat diulang tiap 30 menit à Kontraindikasi u/ pasien dengan penurunan kesadaran
Efek samping Pasien
datang
dengan:
Syok Hipotensi
Parkinsonism e
Distonia
-
Ingat akan:
è Manajemen Syok THP 3 x 2-4 mg (setengah dosis pada lansia) Injeksi Diphenhidramin 50 mg Injeksi Diphenhidramin 50 mg (IM/IV) – diulang 20 menit – 2 ampul THP 3 x 2-4 mg
Akatisia
Propanolol 2-3 x 10-20 mg THP 3 x 2-4 mg Lorazepam 3 x 1 mg
Sindrom Neuroleptik
è Hidrasi, pemantauan tanda vital dan simtomatik
Maligna
THP tidak boleh digunakan dalam jangka panjang karena dapat mengurangi acetilcolin, sehingga bisa menurunkan fungsi kognitif Amityptillin – haloperidol merupakan antagonis total sehingga tidak boleh diberhentikan total karena bisa menimbulkan rebound phenomena THP tidak boleh diberhentikan total karena bisa gangguan tidur, asetilkolin meningkat Dosis diturunkan 50% selama 2 minggu, maksimal 3 bulan
Dosis THP untuk extrapiramidal dimulai 4 mg diberikan hanya dosis rumatan tidak dalam keadaan akut