Catur Hawariyanti - SOP Scaling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

S.O.P (STANDART OPERATIONAL PROSEDURE) PENATALAKSANAAN SCALING



Disusun Oleh : Catur Hawariyanti NIM.P17125019008



Dosen Pembimbing : Pudentiana Rr R.E, S.Pd., M.KM NIP. 196905191989112001



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 1 Jl. Wijaya Kusuma No.47-48, RT.8/RW.4, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12450 2021



KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLTEKKES JAKARTA I JURUSAN KESEHATAN GIGI Jl. Lebak Bulus III No.1 Cilandak – Jakarta Selatan 12430 Telp (021)



S.O.P STANDART OPERATIONAL PROCEDURE PEMERIKSAAN CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs)



7664015 Jakarta, 24 Maret 2021 Disetujui Oleh : Dosen/Pembimbing Praktikum



Dibuat Oleh : Catur Hawariyanti NIM. P17125019008



Pudentiana Rr R.E, S.Pd., M.KM NIP. 196905191989112001 1. Pengertian



Scaling gigi adalah prosedur non-operasi yang dilakukan untuk membersihkan dan menghilangkan plak dan karang (tartar) pada gigi. Scaling ini merupakan salah satu perawatan gigi dan mulut yang tujuan utamanya membersihkan karang gigi.



Pembersihan Karang Gigi Adalah tindakan yang dilakukan petugas untuk



membersihkan lapisan yang keras yang menempel pada gigi Pembersihan Karang Gigi Adalah tindakan yang dilakukan petugas untuk membersihkan lapisan yang keras yang menempel pada gigi Pembersihan Karang Gigi



Adalah tindakan yang dilakukan petugas untuk membersihkan lapisan yang keras yang menempel pada gigi Pembersihan Karang Gigi Adalah tindakan yang dilakukan petugas untuk membersihkan lapisan yang keras yang



menempel pada gigi Pembersihan Karang Gigi Adalah tindakan yang dilakukan petugas untuk membersihkan lapisan yang keras yang menempel pada gigi 2. Tujuan



a. Untuk mendapatkan data tentang status karang gigi masyarakat b. Untuk tindakan menghilangkan plak, kalkulus dan stain pada permukaan mahkota dan akar gigi. c. Untuk merencanakan program kegiatan penyuluhan d. Untuk menentukan kebutuhan perawatan yang meliputi jenis tindakan, beban kerja,



dan kebutuhan tenaga 3. Teori



3.1 Prinsip Dasar Scaling yang Benar  Pencapaian



daerah



kerja



dengan



mengatur posisi pasien dan operator Posisi



pasien



memungkinkan



dan



operator



harus



pencapaian



yang



maksimal pada daerah kerja. Pencapaian daerah kerja yang kurang tepat akan mengurangi



ketelitian



instrumentasi,



membuat operator cepat lelah, sehingga mengurangi efektifitas perawatannya  Visibilitas, pencahayaan, dan retraksi bibir, pipi atau lidah Jika memungkinkan, pandangan langsung dan pencahayaan yang sempurna dari lampu dental unit adalah kondisi yang paling diinginkan. Namun jika kondisi tersebut tidak memadai, pandangan tidak langsung dapat dicapai dengan kaca mulut dan merefleksasikan cahaya kearah yang diperlukan.  Kondisi dan ketajaman instrument Instrument yang tajam meningkatkan sensitivitas taktil (raba) dan agar operator bekerja lebih persisi dan efisien.  Mempertahankan daerah kerja supaya tetap bersih Selain mengusahakan visibilitas yang baik,



pencahayaan



dan



retraksi,



instrumentasi dapat terganggu bila area kerja tertutupi saliva, darah dan kotoran



 Stabilisasi instrument



Stabilisasi instrument dan tangan adalah syarat



utama



instrumentasi.



untuk



stabilisasi



mengotrol dan



control



penting untuk tercapainya instrumentasi yang efektid dan terhindar dari kecelakaan pada pasien maupun operator. Dua faktor yang mempengaruhi stabilitas adalah 1. cara memegang alat 2. tumpuan. 3.2 Cara memegang alat skaler 1. Pen Grasp Merupakan cara dimana posisi jari-jari seperti memegang pena atau ballpoint pada saat menulis. 2. INVERTED PEN GRASP Cara memegang alat pada posisi ini sama dengan posisi pen grasp hanya posisi ujung alat menghadap keatas. Biasanya cara ini dipakai untuk gigi rahang atas. 3. Palm and Thumb Grasp Merupakan cara memegang alat pada posisi menggenggam tangkai alat dan ujung ibu jari sebagai tumpuan. Cara memegang ini digunakan untuk stabilisasi instrument selama mengasah alat, tapi tidak dianjurkan dlama instrument periodontal. 3.3 Tumpuan intra oral 



Konvensional tumpuan permukaan



jari gigi



diletakkan yang



pada



berdekatan



dengan daerah yang diskeling. 



Cross arch tumpuan jari yang diletakkan pada permukaan



gigi



pada



sisi



yang



berlawanan tapi pada rahang yang



sama 



Opposite arch tumpuan jari diletakkan dipermukaan gigi pada rahang yang berlawanan (misalnya tumpuan jari pada gigi rahang bawah untuk instrumensasi gigi rahang atas).







Finger on finger tumpun



jari



diletakkan



pada



jari



telunjuk atau ibu jari tangan yang tidak mengerjakan skeling. 3.4 Tumpuan ekstra oral 



Palm up dilakukan dengan cara menyandarkan punggung jari tengah dan manis pada kulit wajah disisi lateral mandibula pada sisi kanan wajah.







Palm down dilakukan dengan cara meletakkan ujung jari tengah dan manis pada kulit wajah disisi lateral mandibula pada sisi kiri wajah.



3.5 Aktivasi Instrument (gerakan skaling) 1. Adaptasi Adaptasi adalah cara bagaimana sisi potong



(working



end)



skaler



ditempatkan pada permukaan gigi. Tujuan dari adaptasi alat adalah supaya instrument tersebut menyentuh dengan maksimal pada kontur gigi. 



Angulasi



Angulasi



adalah



sudut



antara



permukaan sisi potong alat dengan permukaan



gigi.



Angulasi



sering



disebut sebagai relasi gigi – sisi potong skaler. Angulasi yang benar penting untuk membuang kalkulus. 3.6 Tarikan / tekanan •



Ada 3 jenis tarikan / tekanan yang digunakan selama instrumentasi yaitu : 1. Tekanan eksplorasi Adalah tekanan ringan pada pemakaian probe maupun eksplorer untuk menilai kedalaman



poket



maupun



untuk



mendeteksi kalkulus dan iregulerasi permukaan gigi. 2. Tekanan skeling Adalah tarikan yang pendek dan kuat menggunakan



alat



tajam



untuk



menghilangkan kalkulus supra dan sub gingival. 3. Tarikan root planning Adalah tekanan maupun tarikan dengan kekuatan ringan hingga sedang untuk menghaluskan



dan



meratakan



permukaan akar gigi.



3.7 Teknik skeling supragingiva dan



subgingiva dikerjakan dengan cara : 



Alat



dipegang



dengan



modifikasi



memegang pena 



Sandaran jari dilakukan pada gigi tetangga atau tempat tumpatan lainnya







Sisi pemotong mata skaler ditempatkan pada tepi apikal dari kalkulus. Mata skaler diadaptasikan kepermukaan gigi membentuk angulasi 45 derajat - 90 derajat.







Dengan tekanan lateral yang kuat dilakukan serangkaian tarikan skaler yang pendek bertumpang tindih ke koronal



dalam



arah



vertikal



dan



oblique. 



Tekanan



lateral



berangsur



angsur



dikurangi sampai sehingga diperoleh permukaan gigi yang terbebas dari kalkulus. 3.8 Kriteria kesuksesan skaling 



Bersih dari kalkulus, caranya dengan dicek menggunakan sonde







Tidak ada luka yang berlebihan







Tidak ada pula pendarahan yang berlebihan







Bebas dari stain



4. Persiapan



4.1 Persiapan Operator a. Kontrol fungsi dental unit b. Pakaian kerja dan perlengkapannya bersih, rapih, serasi c. Rambut tertata rapih menggunakan hairnet dan cap d. Kuku dipotong pendek dan bersih e. Menggunakan tanda pengenal di dada dengan rapih f. Mencuci tangan biasa dengan benar g. Menggunakan masker, dan sarung tangan 4.2 Persiapan Operator a. Kontrol fungsi dental unit b. Pakaian kerja dan perlengkapannya bersih, rapih, serasi c. Rambut tertata rapih menggunakan hairnet dan cap d. Kuku dipotong pendek dan bersih e. Menggunakan tanda pengenal di dada dengan rapih f. Mencuci tangan biasa dengan benar g. Menggunakan sarung tangan



masker,



dan



4.2 Persiapan Pasien a. Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi dengan sopan dan ramah b. Memakaikan



slaberce/celemek



pada



pasien c. Pengaturan pasien



posisi



termasuk



operator



tehadap



pengaturan



tempat



duduk, sandaran pasien dalam posisi baik 4.3 Persiapan Alat & Bahan a. Alat pemeriksaan & bak instrumen -



Kaca mulut



-



Sonde



-



Pinset



-



Excavator



-



ultrasonic skaler



-



manual skaler (sickle, gracey)



b. Alat pelengkap -



Gelas kumur



-



Tempat kapas kotor



-



Tempat kapas bersih



-



Deppen glass



-



Taplak



-



Sclaberce / celemek



c. Bahan



5. Identifikasi



-



Betadine



-



Alkohol



-



Kapas steril



5.1 Sebelum Scaling Gigi Ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan pasien sebelum menjalani scaling gigi, antara lain:



1. Pemeriksaan riwayat kesehatan. Sebelum pasien menjalani scaling gigi, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan pasien, termasuk riwayat alergi atau riwayat penyakit yang dimiliki. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah berbagai risiko yang mungkin terjadi. 2. Pemeriksaan kondisi gigi dan mulut. Selanjutnya, dokter akan memeriksa dan mengidentifikasi lokasi plak dan tartar dengan kaca mulut. 3. Membersihkan gigi Selanjutnya, proses scaling gigi adalah dengan membersihkan plak (karang gigi) dan tartar (plak yang sudah mengeras) yang menempel pada gigi. Plak dan tartar yang menumpuk, sulit untuk dihilangkan hanya dengan menggosok gigi atau menggunakan benang gigi. operator akan menggunakan alat scaler untuk mengikis plak di antara gigi dan di sekitar gusi. Proses pembersihan plak dan tartar akan membuat Anda mendengar suara gesekan sedikit di gigi. Hal ini normal dan tidak menyakitkan. Semakin banyak plak dan tartar, semakin lama pula proses membersihannya. 4. Tahap menyikat gigi Setelah membersihkan plak dan tartar, gigi akan dibilas dan disikat menggunakan sikat gigi elektrik. Tujuannya untuk menghilangkan plak dan tartar yang masih tertinggal setelah dibersihkan.



Cara kerja sikat ini menggunakan pasta gigi biasa yang mengandung butiran lembut, sehingga tidak terasa sakit. Hanya, suara sikat gigi elektrik ini agak kencang. 5. Menggunakan benang gigi Setelah selesai dokter akan membuat gigi bersih maksimal dengan menggunakan benang gigi. Proses ini untuk benarbenar membuat gigi bersih, bebas dari kotoran yang terselip di antara gigi. 6. Pembilasan Setelah seluruh proses scaling selesai, dokter akan membilas mulut Anda. Anda akan diminta berkumur dengan menggunakan cairan yang mengandung fluoride, sebagai perawatan penutup. Adapun beberapa persiapan yang perlu dilakukan perawat gigi sebelum melalukan scalling kepada pasien: 1. Menggunakan APD ( masker, handscoon) 2. Mempersiapkan alat dan bahan untuk scalling



6. Pelaksanaan



6.1 Persiapan Tindakan a. Komunikasi terapeutik dan persetujuan tindakan medis -



Memberitahukan



kepada



pasien



tentang maksud dan tujuan dari tindakan scaling. -



Memberitahukan



alat



yang



digunakan untuk tindakan scaling -



Memberitahukan



pada



pasien



keuntungan dan kerugian tindakan



scaling -



Menanyakan kembali pada pasien apakah sudah jelas atau belum, jika sudah



maka



persetujuan



berikan



untuk



lembar



ditandatangani



oleh pasien -



Mengecek



kembali



lembar



apakah



sudah



persetujuan



ditandatangani atau belum b. Persiapan alat dan bahan -



Alat oral diagnostik



-



Ultrasonic (skaler)



-



Skaler manual (sickle, gracey)



-



Bahan antiseptic



6.2 Pelaksanaan Tindakan a. Posisi operator Operator berada disamping kanan pasien b. Penggunaan alat Cara memegang alat yang benar yaitu dengan teknik pen graps. c. Operator akan memberikan anestesi lokal untuk menghilangkan rasa nyeri yang mungkin muncul selama proses pembersihan plak dan karang gigi. d. Operator mulai melakukan proses pembersihan karang gigi dengan menggunakan alat ultrasonic scaller yang dapat mengeluarkan getaran dan menghilangkan plak dan karang gigi. Alat ini juga dapat mengeluarkan uap dingin dari air untuk membersihkan sisa plak dan karang gigi. e. Setelah plak dan karang di sekitar



email gigi dibersihkan, operator akan menggunakan alat scaller manual untuk membersihkan plak dan karang di daerah yang tidak terjangkau oleh ultrasonic scaller. Selama proses pembersihan plak dan karang gigi, operator akan meminta pasien berkumur dan membuangnya agar sisa plak di dalam mulut dapat hilang. f. Langkah terakhir, memoles gigi yang telah dibersihkan dengan rubber cup. g. Scaling gigi dapat selesai dalam satu kunjungan yang berlangsung 30-120 menit, tergantung kondisi dan jumlah plak serta karang gigi. 7. Instruksi setelah tindakan



a. Menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur dengan teknik yang baik dan benar untuk mecegah terjadinya penumpukan plak, dan karang gigi, serta mencegah gigi berlubang b. Memakan



buah-buahan



dan



sayur-



sayuran yang berserat dan mengandung banyak



air



untuk



membantu



membersihkan gigi setelah makan c. Rutin melakukan kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali untuk mengetahui kesehatan gigi 8. Penyelesaian



a. Memberitahukan kepada pasien bahwa tindakan scaling telah selesai dilakukan b. Melepaskan slaberce pada pasien c. Mempersilahkan pasien pulang dengan ramah



d. Merapihkan alat dan bahan yang telah digunakan dengan hati-hati e. Membersihkan sputum pot dan dental unit f. Mendesinfeksi



area



kerja



dengan



menggunakan lap dan alcohol g. Dekontaminasi menggunakan



alat larutan



dengan klorin



0.5%



selama 10 menit h. Lalu cuci alat dengan menggunakan detergen dan sikat, setelah itu bilas dan keringkan i.



Mensterilkan alat yang telah digunakan



j.



Operator melepas APD



k. Operator mencuci tangan